Operations/Productions
Output Planning Capacity Planning
Aggregate Output Planning Aggregate Capacity Planning
Shop-floor Control :
• Loading Short-Term
• Sequencing Capacity Control
• Detailed Schedulling
• Expediting
Dari gambar sebelumnya…
• MRP adalah sistem perencanaan dan
penjadwalan tahapan kebutuhan
material untuk operasi produksi.
• MRP juga menyediakan informasi jatuh
tempo bagi komponen yang secara
berurutan digunakan dalam
pengendalian.
• Jika MRP dapat dibuat maka kebutuhan
kapasitas rinci dapat direncanakan.
Struktur MRP
Jalur Produksi Utama
(Master Production Schedule)
Perencanaan Kebutuhan
Inventory Status File Material (Material Bill of Material File
Requirement Planning, MRP)
Order Release
Order Reschedulling Planned Orders
Requirements
Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)
• Sasaran MRP :
mempersingkat masa penahanan persediaan &
pada saat yg sama ;
menjamin tersedianya bahan pd waktu
dibutuhkan (sesuai utk perusahaan pengolahan-
manufacturing company).
MRP utk perusahaan pengolahan-manufacturing
company
Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst
Jumlah 50 100 47 60 110 75
Jadwal
Produksi
Induk (MPS)
• Product Structure-logika PP
• Daftar suku rakitan (Assembly parts list)
• Suatu brg menunjukkan jumlah tiap jenis bahan & bagian
brg yg dibutuhkan :
utk membuat satu satuan brg jadi & jumlah tiap jenis
bahan lain & bagian brg lain yg dibutuhkan utk membuat
tiap jenis bahan.
• Jarak waktu sejak pesanan diajukan hingga barang atau
bahan yang dipesan diterima.
• Low-Level Coding :
penempatan bagian barang yg pada wkt yg bersamaan
mempunyai kedudukan sbg barang setengah jadi & sbg
barang jadi, pada tingkat yg lebih rendah.
BOM (susunan brg/daftar suku rakitan)
(0) ……………………………. X
(1) ……….
A(1) B(2) C(5)
(1) ……….
A(1) B(2)
End Product A D
Components E F
Components B C B 2C
Contoh BoM
Tingkat Struktur Produk untuk Produk A
0 A
1 B(2) C(3)
Pelaksanaan 100
B Pemesanan 100
2 minggu
Pelaksanaan 150
C Pemesanan 150
1 minggu
Pelaksanaan 200
D Pemesanan 200
1 minggu
Pelaksanaan 300
F Pemesanan 300
3 minggu
Pelaksanaan 600
D Pemesanan 600
1 minggu
Pelaksanaan 300
G Pemesanan 300
2 minggu
Persediaan di Tangan 10
Kebutuhan Netto 40
Penerimaan Pesanan 40
Rencana Pemesanan 40
Persediaan di Tangan
Kebutuhan Netto
Penerimaan Pesanan
Rencana Pemesanan
Manfaat MRP
• Peningkatan pelayanan dan kepuasan
konsumen.
• Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga
kerja.
• Perencanaan dan penjadwalan persediaan
yang lebih baik.
• Tanggapan yang lebih cepat terhadap
perubahan dan pergeseran pasar.
• Tingkat persediaan menurun tanpa
mengurangi pelayanan kepada konsumen.
Manajemen MRP
• Dinamika MRP : MRP dpt diubah dgn merubah
rancangan, jadwal dan proses produksi. Perubahan
berkala = system nervousness
• MRP dan JIT
– MRP setara dgn teknik perencanaan dan penjadwalan
– JIT : cara menggerakkan bahan baku secara cepat
– MRP dan JIT dapat diintegrasikan secara efektif, dgn cara
mengurangi paket, mengkomunikasikan sistem MRP,
persediaan bergerak, menggunakan sistem back-flush
(mengurangi pesediaan dgn BoM)
Perluasan MRP
• Closed Loop MRP : memberikan umpan balik
kepada penjadwalan dari sistem pengendalian
persediaan (kapasitas dan jadwal produksi
utama)
• Perencanaan Kapasitas : laporan muatan
• MRP-II (Manufacturing Resource Planning):
jam kerja, bahan baku, biaya modal, variabel
sumberdaya lainnya
MRP dalam Industri Jasa
• Restoran :
– Pohon Struktur Produk
– Bill of Materials
– Bill of Labour
• Jasa Distribusi: DRP (Distribution Resource
Planning), memerlukan :
– Kebutuhan Bruto
– Tingkat Persediaan Minimal
– Lead Time yang Akurat
– Definisi Struktur Distribusi
Dasar Penyusunan MRP
• MRP menurunkan permintaan terikat utk bahan baku,
bahan pembantu & brg ½ jadi berdasarkan jadwal
pengolahan brg jadi.
• MRP menetapkan jadwal pengadaan (seperti jadwal
pengolahan & pembelian) tidak jauh menyimpang dari
jadwal penggunaannya.
* Jika sejumlah bhn dibutuhkan pd tgl 30 & jika
masa tunggu 7 hari, mk bdsrkan MRP, pemesanan
diajukan tgl 23.
* Pemesanan kembali, tak diajukan lg sebelum jumlah
persediaan tinggal sebesar titik pemesanan kembali.
Catatan Persediaan MRP
(MRP Inventory record)
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
Kursi Besar (B) 500 500
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
• Semoga/pasti berhasil……………..
FORMULA ohi
• Sediaan di tangan (on-hand inventory) : jumlah
bahan yg tersedia pada satu titik waktu tertentu.
* Minggu ke 4 & 5 tak ada brg dibuat karena tak ada brg yg
dibutuhkan minggu ke 5 & 6, shg jumlah ohi minggu 5 & 6 =
minggu ke 3. tak ada rencana penerimaan.
*
* Minggu ke 6 harus dimulai buat 500 buah kursi besar
karena brg yg dibutuhkan minggu ke 7 sesuai MPS. Kaki
kursi yg dibutuhkan 2.000 = 500 x 4. ohi 2.100 dgn
penggunaan 2.000, maka sisa ohi 100 buah, lebih kecil
dari sediaan pengaman, maka harus ditetapkan rencana
penerimaan 2 minggu sebelumnya (minggu ke 4) yi 3.000
buah, shg ohi mjd 2.100 + 3.000 – 2.000 = 3.100.
* Minggu ke 7 perlu dibuat kursi kecil 600 buah/ jumlah
kaki kursi 2.400 = 600 x 4, karena dibutuhkan minggu ke 8
sesuai MPS. Akhir minggu ke 7 ohi 3.100 maka ohi
minggu ke 7 = 3.100 – 2.400 = 700 (> sediaan pengaman,
maka tak ada rencana penerimaan).
* Minggu ke 8 tak ada brg yg dibuat karena MPS tak ada
jumlah brg yg dibutuhkan minggu ke 9, maka ohi = minggu
ke 7 = 700.
ATURAN yang DIGUNAKAN dalam MENENTUKAN
JUMLAH PEMESANAN
B, 1 buah C, 2 buah
2 minggu 2 minggu
D, 3 buah E, 2 buah
2 minggu 3 minggu
b. MRP dgn Fixed Order Quantity
1. Utk Barang A :
* Kebutuhan brg A utk minggu ke 6, 8, 11, 15 dan 16
berturut-turut sbb : 30, 30, 50, 25, dan 20 buah.
* Persediaan awal 20 buah brg, shg utk memenuhi
kebutuhan minggu 6, harus diadakan penambahan brg A.
* Pemesanan harus sebanyak 40 buah brg, shg minggu 6,
brg harus dtg 40 buah, yg dipesan minggu 5, karena lead
time pemesanan 1 minggu.
* Persediaan awal 20 buah, ditambah jumlah brg yg
dipesan yg dtg pada minggu 6 = 40 mjd 60 buah,
dikurangi dgn jumlah kebutuhan minggu 6 = 30 buah,
maka persediaan akhir minggu 6 = 30 buah brg.
* Kebutuhan brg A minggu 8 = 30 buah, utk menjaga agar
persediaan tidak kurang 20, maka harus ditambah,
penambahan selalu 40 buah (karena fixed order
quantity) & harus dipesan minggu 7. Persediaan mula-
mula 30, ditambah dari 40 mjd 70, digunakan 30 buah,
shg persediaan akhir minggu 8=40 buah. Persediaan ini
bertahan sampai minggu 10.
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 30 30 50 25 20
HAN
JUMLAH 40 40 40 40
PESANAN
PROJECTED 20 20 20 20 20 20 30 30 40 40 40 30 30 30 30 45 25
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 40 40 40 40
ORDER
RELEASE
2. Barang B
* Kebutuhan brg B utk tiap pembuatan brg A, 1 buah.
Maka permintaan brg B sesuai pemesanan brg A
utk minggu 5, 6, 10 & 14 msg2 sebanyak 40 buah
brg.
* Jumlah tiap order, brg B = 50 buah.
Safety stock = 30 buah.
Persediaan awal minggu 1 = 30 buah.
* Kebutuhan brg B minggu 5 = 40 buah, maka utk
menjaga permintaan terpenuhi & persediaan tidak
kurang dari 30 (safety stock) harus diadakan
penambahan. Penambahan sesuai jumlah tiap
pesan (harus 50 buah), maka brg mjd 80 buah.
Pemakaian sbyk 40 buah, shg persediaan akhir
minggu ke 5 = 40 buah, lead time 2 minggu.
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 40 40 40 40
HAN
SCHEDULE 50 50 50 50
RECEIPT
PROJECTED 30 30 30 30 30 40 40 50 50 50 60 60 60 60 70 70 70
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 50 50 50 50
ORDER
RELEASE
3. Barang C
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 80 80 80 80
HAN
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
PROJECTED 245 245 245 245 245 95 95 95 115 115 115 115 135 135 135 135 135
ON
HAND
INVENTO
RY
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 30 30 50 25 20
HAN
SCHEDULE 60 50 45
RECEIPT
PROJECTED 20 20 20 20 20 80 50 50 20 70 70 20 20 65 65 40 20
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 60 50 45
ORDER
RELEASE
2. Barang B
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 60 50 45
HAN
SCHEDULE 60 50 45
RECEIPT
PROJECTED 30 90 90 90 30 80 80 80 30 75 75 75 30 30 30 30 30
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 60 50 45
ORDER
RELEASE
3. Barang C
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
PROJECTED 60 160 160 160 40 140 140 140 40 150 150 150 40 40 40 40 40
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 100 90
ORDER
RELEASE
3. Barang D
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
PLANNED 135
ORDER
RELEASE
TABEL MRP dgn PERIODIC ORDER QUANTITY (BARANG E)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 60 60 100 50 40
HAN
SCHEDULE 40 60 100 50 40
RECEIPT
PROJECTED 60 60 60 60 60 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 40 60 100 50 40
ORDER
RELEASE
3. Lot for Lot (L4L)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 30 30 50 25 20
HAN
SCHEDULE 30 30 50 25 20
RECEIPT
PROJECTED 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 30 30 50 25 20
ORDER
RELEASE
TABEL MRP dgn Lot for Lot QUANTITY (BARANG B)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 30 30 50 25 20
HAN
SCHEDULE 30 30 50 25 20
RECEIPT
PROJECTED 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 30 30 50 25 20
ORDER
RELEASE
TABEL MRP dgn Lot for Lot QUANTITY (BARANG C)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 60 60 100 50 40
HAN
SCHEDULE 40 60 100 50 40
RECEIPT
PROJECTED 60 60 60 60 60 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 40 60 100 50 40
ORDER
RELEASE
TABEL MRP dgn Lot for Lot QUANTITY (BARANG D)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 15 75 60
HAN 0
SCHEDULE 15 75 60
RECEIPT 0
PROJECTED 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 150 75 60
ORDER
RELEASE
TABEL MRP dgn Lot for Lot QUANTITY (BARANG E)
MINGGU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KE -
KEBUTU- 10 50 40
HAN 0
SCHEDULE 10 50 40
RECEIPT 0
PROJECTED 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
ON
HAND
INVENTO
RY
PLANNED 100 50 40
ORDER
RELEASE
Perbandingan antara Aturan Penentuan Jumlah Pesanan
1. FOQ
* jumlah rata-rata ohi besar (sisa sediaan tertahan dari
minggu yg 1 dg mg yg lain) : ohi tidak boleh dihilangkan
(pemesanan bhn harus dlm jumlah tetap).
2. POQ
* tidak stabil ohi (jumlah penerimaan mendekati jumlah
kebutuhan sebenarnya) : ohi kecil jika wkt lebih singkat
3. L4L
* menekan jumlah modal yg tertanam dlm sediaan,
* meningkatkan jumlah pemesanan
* tepat utk bahan2 mahal
Untuk Latihan
Jumlah yang dipesan (buah) 700 500 850 1.000 750 2.000 600 600 20.000
Sediaan pengaman (buah) 150 100 200 100 250 250 125 125 7.000
Diterima minggu ke 1 1 2 - - 1 1 1 1
Pemecahan Masalah :
a. Buatlah Biil of materials (BOM) utk meja tsb
b. Buatlah rencana kebutuhan bahan (MRP) pembuatan
meja tersebut utk dua bulan yg akan datang.
PENYELESAIAN :
(0)…………………………………..
X
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Rencana 0 0 0 700
Penerimaan
Rencana 0 700
pengajuan
pesanan
Minggu ke 1 : Jumlah A yg dibutuhkan 400 buah & jumlah
yg akan diterima/yg sudah dipesan/lot size 700 buah. Ohi
minggu ke 0 =150 maka ohi minggu ke 1 = 150 + 700 – 400
= 450, maka tak dibutuhkan tambahan bahan karena 450 >
dari 150 (ohi minggu ke 0).
Minggu Ke 2 & 3 : tak ada pengajuan pesanan buat meja,
shg ohi tetap 450.
Minggu ke 4 : dibutuhkan buat meja/rangka meja=400 dg
ohi 450 minggu ke 3, shg ohi minggu ke 4 = 450 - 400 = 50
ini < dari sediaan pengaman, maka direncanakan
penerimaan bahan 2 minggu sebelumnya kr masa tunggu
2 minggu sebesar 700, shg ohi mjd 450 + 700 – 400 = 750.
Minggu ke 5 & 6 : tak ada kebutuhan & pengajuan
bahan, shg ohi tetap 750 selama 2 minggu.
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
A 700
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
A 700
Jumlah yang dipesan : 2000 Bahan : KAKI MEJA (F)
Masa Tunggu : 1 minggu TP = 4
Sediaan Pengaman : 200
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan 0 2.800 0 0 0 0 0 0
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Rencana 0 0 0 20.000
Penerimaan
Rencana 0 0 20000
pengajuan
pesanan
Pasangan baut & mur (I) dibutuhkan baik utk merakit meja
& rangka meja, shg pedoman perencanaan kebutuhan
bahan : jadwal produksi induk (MPS) meja & rangka meja.
Minggu ke 1 : dimulai pembuatan meja 400 dgn TPB meja
22 shg baut & mur yg dibutuhkan=8.800. Ohi minggu ke 0
=9000 & rencana penerimaaan minggu 1 = 20.000, shg Ohi
minggu 1 = 9000 + 20.000 – 8.800 = 20.200, ini lebih > dari
sediaan Pengaman = 9000, shg tak ada rencana penerimaan.
Minggu ke 2 : dimulai buat rangka meja 700 dgn TPB 8
buah, shg jumlah yg dibutuhkan 8 x 700 = 5.600, dgn Ohi
minggu 2 = 20.200 – 5.600 = 14.600, ini lebih > dari sediaan
Pengaman, shg tak dibutuhkan tambahan bahan.
Minggu ke 3 – 8 : rencana penambahan bahan dilakukan
minggu 4 & pengajuan pesanan dilakukan minggu 3.
2. PENENTUAN JUMLAH PESANAN-LOT SIZE
(Tiga Unsur Perencanaan dalam Penyusunan MRP)
• Ukuran tumpuk/lot size : jumlah brg/bahan yg
dipesan pada tiap pemesanan.
• Lot sizing : penentuan ukuran tumpuk/jumlah
pesanan.
• Cara penentuan jumlah pesanan :
A. Penentuan jumlah pesanan secara STATIS
(static lot sizing).
B. Penentuan jumlah pesanan secara DINAMIS
(dynamic lot sizing).
A. Penentuan Jumlah Pesanan STATIS
Jumlah Pesanan Tetap : fixed order quantity : FOQ
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
A 400 400 400
Minggu : 1 2 3 4 5 6 7 8
Rencana 0 0 0 750
Penerimaan
Rencana 0 750
pengajuan
pesanan
b. POQ (L4L)
Dg Aturan POQ (L4L) : jumlah sediaan di tangan akan
dipertahankan tetap = jumlah sediaan pengaman.
Minggu 4 : jumlah kebutuhan 400 satuan & jumlah
sediaan awal 150.
dgn sediaan pengaman 100, maka jumlah yg harus
diterima/rencana penerimaan = 350 (400 + 100 –
150). dgn masa tunggu 2 minggu, jumlah tsb harus
dipesan 2 minggu sebelumnya (pada minggu 2).
Jumlah sediaan minggu 4 = 100 (350 + 150 - 400).
Jumlah sediaan ini akan dipertahankan sampai
minggu 7.
Minggu 7 : jumlah kebutuhan 400 & jumlah sediaan awal
100. dg sediaan pengaman 100, maka jumlah yg harus
diterima minggu 7 = 400 (400 + 100 – 100). Dg masa tunggu
2 minggu (jumlah tsb dipesan 2 minggu sebelumnya =
minggu 5). Jumlah sediaan di tangan minggu 7 = 100 (400 +
100 – 400). Jumlah ini dipertahankan sampai ke masa
kebutuhan berikutnya.