Anda di halaman 1dari 57

Production Planning and MATERIAL

REQUIREMENT
Inventory Control (PPIC) PLANNING
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI OTOMOTIF
Production Planning and Prepared by:
Inventory Control (PPIC) 1. Dr. Siti Aisyah, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI OTOMOTIF 2. Laksmi Ambarwati, S.T., M.T
Course Outline

Pendahuluan

MRP I & MRP II

Teknik Penentuan Ukuran Lot

Perbandingan Teknik Lot Sizing

3
Production Planning & Inventory Control
Dalam Produksi, dikenal 3 jenis MRP

1. MRP I = Material Requirement Planning


2. Close-loop MRP
3. MRP II = Manufacturing Resource Planning

4
Production Planning & Inventory Control
MRP

Metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori


untuk item-item dependent demand, dimana permintaan cenderung
terus-menerus

Hakekat MRP
 Teknik perencanaan dan penjadwalan dengan waktu ancang yang
sudah tetap.
 Sistem yang memberikan informasi yang berguna untuk
merencanakan kapasitas dan menghitung biaya yang dibutuhkan
 Digunakan pada industri bersifat diskrit

5
Production Planning & Inventory Control
MRP

• Reminder: tujuan utama dari semua sistem perencanaan dan pengendalian


manufaktur adalah untuk mendapatkan material yang tepat dengan jumlah
yang tepat dan tersedia pada waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan
produksi.
• Tujuan MRP: untuk menentukan komponen (item) apakah yang dibutuhkan
untuk memenuhi MPS, berapa banyak komponen yang dibutuhkan, dan kapan
komponen tersebut harus tersedia (tidak lebih awal dan tidak terlambat)
• Item dependent dan diskrit
• Produk kompleks
• Job shop
• Assemble-to-order

6
Production Planning & Inventory Control
Keuntungan MRP

 Meningkatkan kepuasan pelanggan dalam hal


perencanaan pengiriman
 Mengatasi dengan cepat perubahan pasar
 Meningkatkan kebutuhan pekerja dan peralatannya
 Penjadwalan dan perencanaan persediaan yang lebih
baik
 Mengurangi tingkat persediaan tanpa mengurangi
pelayanan pelanggan

7
Production Planning & Inventory Control
Ciri Utama Sistem MRP

 Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat


 Menentukan kebutuhan minimal setiap item
 Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan
 Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan
atas suatu jadwal yang sudah direncanakan

8
Production Planning & Inventory Control
Moto MRP I

Memperoleh material yang tepat, dari sumber


yang tepat untuk penempatan yang tepat
pada waktu yang tepat.

9
Production Planning & Inventory Control
Input dan Output MRP

Peramalan

Master Production
Schedule

Material Bill of
Struktur
Requirement Material
Produk
Planning

Gannt
Chart

Purchase &
Production Plans

10
Production Planning & Inventory Control
Input MRP

• Master production schedule (MPS)


• Product structure file (bill of materials)
• Inventory master file

11
Production Planning & Inventory Control
Output MRP

 Memberikan catatan tentang pesanan penjadwalan yang


harus dilakukan/direncanakan baik dari pabrik sendiri
maupun dari pemasok
 Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang
 Memberikan indikasi untuk pembatalan pemesanan
 Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan

12
Production Planning & Inventory Control
Input MRP :
Master Production Schedule

• MPS menentukan proses MRP dengan jadwal


pemenuhan produk jadi
• MPS menunjukkan jumlah produksi bukan demand
• MPS bisa merupakan kombinasi antara pesanan
langsung konsumen dan peramalan demand
• MPS menunjukkan jumlah yang harus diproduksi, bukan
jumlah yang bisa diproduksi

13
Production Planning & Inventory Control
Input MRP :
Master Production Schedule

14
Production Planning & Inventory Control
Input MRP: Struktur Produk

 Berisi informasi mengenai hubungan antar komponen dalam


perakitan (informasi ini penting untuk penentuan kebutuhan kotor
dan bersih suatu komponen)
 Mengandung informasi tentang semua item, seperti no, item, serta
jumlah yang dibutuhkan pada tiap tahapan perakitan

15
Production Planning & Inventory Control
Input MRP : Struktur Produk

16
Production Planning & Inventory Control
Contoh Struktur Produk
1 produk A membutuhkan 2 unit B, 1 unit C dan 3 unit D
1 unit B membutuhkan 4 unit D dan 2 unit E
1 unit C membutuhkan 4 unit E dan 4 unit F
1 unit D membutuhkan 2 unit G dan 2 unit H
Maka struktur produknya adalah sbb :

A (1)

B (2) C (1)
D (3)

D (4) E (2) E (4) F (4) G (2) H (2)

G (2) H (2)

17
Production Planning & Inventory Control
Input MRP : BOM & Gannt Chart

Bill of Material Gantt Chart


Grafik yang menggambarkan waktu
Jumlah masing-masing komponen
yang dibutuhkan untuk sekali perakitan
yang dibutuhkan untuk satu kali
Membutuhkan data pendukung yaitu
perakitan
waktu tunggu (Lead Time)

18
Production Planning & Inventory Control
Indented Bill of Material

19
Production Planning & Inventory Control
Contoh BOM dari 40 unit produk A

20
Production Planning & Inventory Control
Gantt chart produk A

E
B
Lead time
F
Item LT Item LT
C
A 1 E 5
A B 2 F 7
C 2 G 6
D 1 H 4
Hari
21
Production Planning & Inventory Control
Matriks MRP

22
Production Planning & Inventory Control
Matriks MRP
• LLC :
low-level-code; level paling rendah suatu item ditemukan dalam struktur produk
• Item :
nama atau nomor yang mengidentifikasikan item terjadwal
• Lot size :
Ukuran lot
• LT (lead time) :
Waktu sejak order dipesan sampai order diterima
• PD (past-due) :
orders behind schedule
• Gross requirements :
permintaan akan item pada perioda tertentu

23
Production Planning & Inventory Control
Part of MRP Matrix

•Scheduled receipts
• Jumlah dalam on order & receipt date
• Order yang telah dirilis menjadi scheduled receipt
•Projected on hand
• inventory pada akhir perioda
•Net requirements
• jumlah bersih yang diperlukan
•Planned order receipts (PORec)
• net requirements yang diubah menjadi ukuran lot
•Planned order releases (PORel)
• planned order receipts yang dioffset dengan lead time

24
Production Planning & Inventory Control
Syarat Pendahuluan

1. Ada dan tersedianya jadwal induk produksi dimana terdapat jadwal


rencana dan pemesanan dari item/produk
2. Item persediaan mempunyai identifikasi khusus
3. Tersedianya struktur produk pada saat perencanaan
4. Tersedianya catatan tentang persediaan untuk semua item, yang
menyatakan keadaan persediaan sekarang dan yang akan
datang/direncanakan

25
Production Planning & Inventory Control
Asumsi-asumsi

 Adanya data file yang terintegrasi


 Lead time semua item diketahui
 Setiap persediaan selalu ada dalam pengendalian
 Semua komponen yang diperlukan dapat disediakan pada saat
perakitan akan dilakukan
 Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat diskrit
 Proses pembuatan suatu item tidak tergantung terhadap proses
pembuatan item lainnya
26
Production Planning & Inventory Control
Faktor Penyebab Kesulitan MRP

 Struktur produk
 Ukuran lot
 Lead time yang berubah-ubah
 Perubahan kebutuhan terhadap produk akhir
dalam horizon perencanaan
 Komponen-komponen yang bersifat umum

27
Production Planning & Inventory Control
Teknik MRP

1. Netting : Perhitungan kebutuhan bersih


2. Lotting : Penentuan ukuran lot
3. Offsetting : Penentuan waktu pemesanan
4. Explosion : Proses penghitungan kebutuhan kotor untuk tingkat
item/komponen yang lebih bawah

28
Production Planning & Inventory Control
Teknik Penentuan Ukuran Lot

 Teknik ukuran lot untuk satu tingkat dengan kapasitas tak terbatas
 Teknik ukuran lot untuk satu tingkat dengan kapasitas terbatas
 Teknik ukuran lot untuk banyak tingkat dengan kapasitas tak terbatas
 Teknik ukuran lot untuk banyak tingkat dengan kapasitas terbatas

29
Production Planning & Inventory Control
Teknik Penentuan Ukuran Lot

1. Lot For Lot (L4L)


2. Economic Order Quantity (EOQ)
3. Part Period Balancing (PPB)
4. Fixed Order Quantity (FOQ)
5. Fixed Period Requirement (FPR)

30
Production Planning & Inventory Control
Teknik Lot Sizing

•Untuk menjelaskan teknik-teknik lot sizing, lihat MRP Chart di bawah, yang
menunjukkan Gross Requirement (GR) selama 10 minggu

Diketahui:
• Biaya simpan: $2/unit/minggu
• Biaya set-up: $200
• Lead Time: 1 minggu

31
Production Planning & Inventory Control
Lot for Lot

• Teknik ini menetapkan besarnya lot pesanan sama dengan besarnya net
requirement
• Tidak selalu ukuran lot ditentukan dengan menggunakan cara demikian
karena:
• Memecah lot kemungkinan bisa menghasilkan biaya persediaan yang
lebih murah
• Pesanan kemungkinan dibatasi oleh lot pembelian kepada supplier atau
batasan kapasitas transfer pada shop floor, dll

32
Production Planning & Inventory Control
Lot for Lot Example

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
hand

Net requirements 0 30 40 0 10 40 30 0 30 55

Planned order
30 40 10 40 30 30 55
receipts

Planned order
30 40 10 40 30 30 55
releases

Holding cost = $1/week; Setup cost = $200

33
Production Planning & Inventory Control
Lot for Lot Example

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements
No on-hand inventory is carried through the system
Scheduled
Total holding cost = $0
receipts

Projected on
35 0 0 0 0
hand There are seven setups for0this0 item0
in0this0 plan
0

Total setup 0cost30= 740x $200


Net requirements 0
= $1400
10 40 30 0 30 55

Planned order
30 40 10 40 30 30 55
receipts

Planned order
30 40 10 40 30 30 55
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200

34
Production Planning & Inventory Control
Economic Order Quantity

Asumsi Penting :

1. Permintaan diketahui, tetap dan bebas


2. Lead time diketahui dan konstan
3. Permintaan persediaan bersifat seketika dan lengkap
4. Potongan harga karena kuantitas tidak
memungkinkan
5. Biaya variabel yang ada hanyalah biaya setup dan
biaya penyimpanan
6. Kehabisan persediaan dapat dihindari

35
Production Planning & Inventory Control
Economic Order Quantity

Usage rate
Order
quantity = Q
Inventory level

(maximum Average
inventory inventory
level) on hand
Q
2
Minimum
inventory

Time

36
Production Planning & Inventory Control
Economic Order Quantity

•Menggunakan model EOQ


•Rata-rata demand per minggu= 27 unit, maka EOQ:

73, 484 = 73

PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55

On Hand 35 0 43 3 3 66 26 69 69 39 57

POR 73 73 73 73

37
Production Planning & Inventory Control
EOQ Lot Example
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 0 43 3 3 66 26 69 69 39 57
hand

Net requirements 0 70 0 0 47 0 34 0 0 16

Planned order
73 73 73 73
receipts

Planned order
73 73 73 73
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


Average weekly gross requirements = 27; EOQ = 73 units
38
Production Planning & Inventory Control
EOQ Lot Example
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

IfScheduled
Annual demand not known
receipts
Total cost = setup cost + holding cost
Projected on
35 0 43 3 3 66 26 69 69 39 57
Total
hand cost = (270/73 * $200) + (750$)
= $1550
Net requirements 0 70 0 0 47 0 34 0 0 16

Planned order
73 73 73 73
receipts

Planned order
73 73 73 73
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


Average weekly gross requirements = 27; EOQ = 73 units
39
Production Planning & Inventory Control
EOQ Lot Example
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

IfScheduled
Annual demand known = 1,404
receipts
Total cost = setup cost + holding cost
Projected on
35 0 43 3 3 66 26 69 69 39 57
Total
hand cost = (1,404/73) x $200 + (73/2) x ($2 x 52 weeks)
Total cost = $7642
Net requirements 0 70 0 0 47 0 34 0 0 16
Cost for 10 weeks = $5745 x (10 weeks/52 weeks) =
$1470
Planned order
73 73 73 73
receipts

Planned order
73 73 73 73
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


Average weekly gross requirements = 27; EOQ = 73 units
40
Production Planning & Inventory Control
Part Periode Balancing

• Pendekatan PPB berusaha


menyeimbangkan biaya set-up
dan biaya simpan dengan
menggunakan konsep Economic
Part Period (EPP)
• EPP: ratio biaya simpan
terhadap biaya set up: dalam
contoh EPP=100 unit
• Lot pesanan adalah pada saat
Part Period ~ EPP
• Penggunaan hasilnya pada MRP
Chart adalah sbb:
41
Production Planning & Inventory Control
PPB Example
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 50 10 10 60 30 30
hand

Net requirements 0 80 100 55

Planned order
80 100 55
receipts

Planned order
80 100 55
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


EPP = 100 units
42
Production Planning & Inventory Control
PPB Example
Trial Lot Size
Periods (cumulative net Costs
Combined requirements) Part Periods Setup Holding Total
2 30 1 02 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2, 3Gross 70 40 = 40 x 1
2, 3,
Gross 4
requirements 70 35 35304030
40
40
0
0
10
10
40
40
30
30
0
0
30
30
55
55
requirements
2, 3, 4, 5 80 70 = 40 x 1 + 10 x 3 200 + 140 = 340
Scheduled
2, 3, 4, 5, 6
receipts
Scheduled 120 230 = 40 x 1 + 10 x 3
receipts + 40 x 4
Projected on
Combine 35
periods 2 - 550 10 results
as this 10 60 Part
in the 30 Period
30
hand
Projected on
35
hand closest to the EPP
6 Net requirements 40 0 080 100 55
Net requirements
6, 7 70 30 = 30 x 1
Planned order
6, 7, 8 order 70 80= 30 x 1 + 0 x 2
30 100 55
receipts
Planned
6, 7, 8, 9
receipts 100 120 = 30 x 1 + 30 x 3 200 + 240 = 440
Planned order
80 100 55
releases
Planned order
Combine periods 6 - 9 as this results in the Part Period
releases
closest to the EPP
10 Holding
55 cost0= $1/week; Setup cost200
= $100;
+ 0 = 200
Total cost EPP = 100 units 600 + 380 = 980
43
Production Planning & Inventory Control
Lot Sizing Summary

For these three examples

Lot-for-lot $1400
EOQ $1470
PPB $980

Wagner-Whitin would have yielded a plan


with a total cost of $980 for this example

44
Production Planning & Inventory Control
Lot Size Adjustment

• Minimum order; berlaku ketika vendor menentukan


jumlah minimum yang bisa dijual
• Maximum order; digunakan untuk bulky items dimana
space untuk penyimpanan terbatas
• Multiplication; vendor menjual dalam ukuran paket
tertentu (dozen, gross, dll)
• Shrinkage factors (scrap allowance); persentase dari
pieces yang diperkirakan akan rejected dari suatu lot
dalam produksi atau penerimaan

45
Production Planning & Inventory Control
Fixed Order Quantity

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 60 20 20 10 60 30 30 35
hand

Net requirements 0 30 30 55

Planned order
90 90 90
receipts

Planned order
90 90 90
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


Fixed Quantity = 90
46
Production Planning & Inventory Control
Fixed Order Period

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 40 40 55
hand

Net requirements 0 70 50 30 85

Planned order
70 50 30 85
receipts

Planned order
70 50 30 85
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;


Period : 2 weeks
47
Production Planning & Inventory Control
Least Unit Cost

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 40 70 30 0 55
hand

Net requirements 0 70 80 85

Planned order
70 80 85
receipts

Planned order
70 80 85
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;

48
Production Planning & Inventory Control
LUC Example

Periode Keb HC SC TC C/U


2 30 0 200 200 6,6
2,3 70 80 200 280 4
2,3,4 70 80 200 280 4
5 10 0 200 200 20
5,6 50 80 200 280 5,6
5,6,7 80 140 200 340 4,25
5,6,7,8 80 140 200 340 4,25
9 30 0 200 200 6,6
9,10 85 110 200 310 3,64
49
Production Planning & Inventory Control
Minimum Cost per Period

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gross
35 30 40 0 10 40 30 0 30 55
requirements

Scheduled
receipts

Projected on
35 50 10 10 30 55
hand

Net requirements 0 80 70 85

Planned order
80 70 85
receipts

Planned order
80 70 85
releases

Holding cost = $2/week; Setup cost = $200;

50
Production Planning & Inventory Control
MCP Example
Periode Keb HC SC TC C/P
2 30 0 200 200 200
2,3 70 80 200 280 140
2,3,4 70 80 200 280 93,3
2,3,4,5 80 140 200 340 85
2,3,4,5,6 120 260 200 460 92
6 40 0 200 200 200
6,7 70 60 200 260 130
6,7,8 70 60 200 260 86,6
6,7,8,9 100 150 200 350 87,5
9 30 0 200 200 200
9,10 85 110 200 310 155
10 55 0 200 200 200
51
Production Planning & Inventory Control
Perbandingan Teknik Lot Sizing

• Tidak ada teknik yang superior


• Penggunaan sangat bergantung dari sifat-sifat:
• Fluktuasi demand
• Lead time
• Waktu antar pesan, dll
• Teknik yang umum dipakai adalah Lot for Lot, Fixed
Order Quantity, dan Fixed Period Quantity
• Penggunaan yang diinginkan industri adalah teknik lot
sizing sederhana di samping software MRP tidak
menyertakan teknik yang rumit

52
Production Planning & Inventory Control
Perbandingan Teknik Lot Sizing

Evaluasi dan penggunaan metode lot sizing (Nydick and Weiss) dengan
menggunakan simulasi

Method Total Cost


1.Minimum Cost per Period/Silver-Meal $910
2.Least Total Cost $910
3.McLaren’s Order Moment $910
4.Part Period Balancing $980
5.Groof $980
6.Freelend and Colley $980
7.Periodic Order Quantity $980
8.Least Unit Cost $990
9.Lot For Lot $1400
10.Economic Order Quantity $1590

53
Production Planning & Inventory Control
Perbandingan Teknik Lot Sizing
Menurut hasil survey penggunaan di lapangan (Wemmerlov;
Haddock and Hubicki)

Jumlah perusahaan
Metode
yang menggunakan
1. Fixed Period Requirement 7
2. Lot-for-Lot 6
3. Fixed Order Quantity 5
4. Economic Order Quantity 4
5. Price Breaks 3
6. Part Period Balancing 2
7. Planner Decided Lot Sizes 2
8. Least Total Cost 1
54
Production Planning & Inventory Control
Ketidakpastian

Sumber Ketidakpastian
Jenis
Demand Supply
Saat kebutuhan Order tidak diterima pada
Timing bergeser waktunya

Kebutuhan lebih atau Order diterima lebih atau


Quantity kurang dari rencana kurang dari rencana

• Ketidakpastian juga muncul dalam sistem MRP


• Sumber ketidak-pastian dapat dilihat di samping
• Untuk mengatasi dikenal safety lead time dan safety
stock
55
Production Planning & Inventory Control
Updating Sistem MRP

• Adanya ketidakpastian mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan


• Diperlukan up-dating pada sistem sehingga diperoleh informasi terkini
dan membuat pengendalian efektif
• Dikenal dua cara up-dating:
• Regenerative System: up-dating dilakukan secara batch, misalkan
mingguan atau bulanan, dll
• Net Change System: up-dating dilakukan setiap ada transaksi

56
Production Planning & Inventory Control
Kelemahan Sistem MRP

• Material requirements plan is first; capacity is an afterthought


• MRP assumes lead times are fixed and known
• Dalam kenyataan, beban kerja dan jadwal adalah saling bergantungan
• MRP cenderung menentukan lead times lebih panjang
• Estimasi konservatif (safe) sehingga inventory tinggi
• Transfer lots yang lebih kecil dari pada production lots perlu dihindarkan
padahal cara ini akan menurunkan WIP dan lead time
• Butuh sistem pelaporan yang berlebihan

57
Production Planning & Inventory Control

Anda mungkin juga menyukai