3. Item Master
- berupa file yang berisi status dari :
- semua material
- kuantitas on hand di gudang (stok)
- kuantitas yang dialokasikan
- waktu tunggu (lead times)
- ukuran lot (lot size)
- stok pengaman (savety stock)
- toleransi untuk hasil
4. Pesanan-pesanan (Orders), td :
a. shop orders / work orders pesanan yang
dibiuat di dalam pabrik
b. purchase ordres pesanan dari luar/pemasok
Jenis pesanan :
- released orders / shedule receipts pesanan
yang telah dikeluarkan secara resmi
- planned orders pesanan yang belum
dikeluarkan / masih direncanakan
Data pesanan menuat : - nomor item, kuantitas, scrap,
nama pemasok, dll.
5. Kebutuhan
- internal dari dlm pabrik untuk produk lain
- eksternal dari luar / pemasok
- catatan kebutuhan berupa :
# nomor item yang dibutuhkan
# kuantitas
# waktu yg dibutuhkan
# kuantitas yg telah dikeluarkan dari gudang
- pesanan pelanggan, berisi :
* nama pelangggan
* alamat
* waktu penyerahan
* waktu yang dijanjikan untuk pengiriman
Faktor-faktor lain :
1. Horizon perencanaan
2. Periode waktu ( minggu, bulan)
3. Frekuensi perencanaan ulang
Proses Dasar MRP
1. Proses Netting
proses perhitungan untuk menetapkan jmlh kebutuhan
bersih = selisih antara kebutuhan kotor dgn keadaan
persediaan
# Data masukan :
a. kebuthn kotor u/ setiap waktu selama periode/
horizon prencanaan.
b. rencana penerimaan selama perencanaan
c. tingkat persediaan yg ada di gudang
Periode 1 2 3 4 5 6 7 Total
Kebuthn
10 25 25 22 82
kotor
Jadwal
penerimaan 30 30
Persediaan
di gudang = 23 13 43 18 18 -7 -29 -29
23
Kebuthn
0 0 0 0 0 7 22 29
bersih
2. Proses Lotting
proses penentuan besarnya pesanan optimal untuk
masing-masing item produk berdsrkn hasil perhitungan
kebutuhan bersih.
# Ukuran lot = jmlh item yang dipesan, dikaitkan dgn besar :
ongkos pengadaan, ongkos simpan, modal
dan harga barang
Salah satu teknik adalah lot-for-lot (jumlah yang dipesan
hanya sebesar jmlh yang dibutuhkan)
Periode 1 2 3 4 5 6 7 Total
Ukuran lot 7 22 29
Rencana
pemesanan 7 22 29
4. Proses Explosion
perhitungan kebutuhan kotor item yang berada di tingkat /
level lebih rendah, didasarkan atas rencana pemesanan
pada proses offsetting.
perlu data struktur produk dan BOM u/ menentukan arah
explosion item komponen.
Contoh:
1. item A (tingkat 1) dgn waktu ancang 1 periode
2. item B (tingkat 2) dgn waktu ancang 2 periode
3. item C (tingkat 3) dgn waktu ancang 2 periode
Periode 1 2 3 4 5 6 7 Total
Ukuran lot 7 22 29
Rencana
pemesanan A 7 22 29
B 7 22 29
C 7 22 29