08.30 09.00
Registrasi Peserta Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H., FCBArb Direktur Jenderal HKI
09.00 09.45
09.45 10.00
Rehat kopi/teh
10.00 11.00
Dr. Judi Januadi Endjun, SPOG RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Departemen Obstetri dan Ginekolog Dr. Cahyana Ahmadjayanti Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Direktur Biofarma Moderator : Dr. Subrata
11.00 12.00
12.00 13.00
13.00 selesai
Makan Siang
Bandung, 7-1-1959
JJE/6 Desember 2011
Jalani hidup ini dengan sabar, jujur dan ikhlas, Mau mengerti dan melaksanakan tatacara (adab) yang benar, dan Mempunyai kemauan untuk selalu berbuat baik memperbaiki diri dan lingkungan, serta membuat orang lain lebih baik
5
JJE/6 Desember 2011
Motto :
Barang siapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah SWT akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah SWT akan menolong dia dalam amalannya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barang siapa yang tidak mengamalkan ilmunya, maka ia tersesat oleh ilmunya itu, dan Allah SWT tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka (sabda Rasulullah Muhammad SAW) Ilmu lebih utama dari harta, ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Karun atau Firaun. Ilmu lebih utama dari harta, karena ilmu akan menjagamu sementara harta malah engkau yang harus menjaganya. Ilmu lebih utama dari harta karena di akherat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafaat. Ilmu lebih utama dari harta karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedangkan orang berilmu justru mengaku sebagai hamba Tuhan karena ilmunya. Harta itu jika engkau berikan menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau berikan malahan semakin bertambah. Pemilik harta disebut dengan nama kikir dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan. Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak. Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman. Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedangkan ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya. (hamba Allah)
HANYA UNTUK PENDIDIKAN & KESEHATAN 6
JJE/6 Desember 2011
RENUNGAN
AGENDA
BAHASAN
Pendahuluan
Batasan
Indikasi
Pemberian
Obat
Dampak
Etika
Dampak
Mediko-legal
Dampak
Sosio-ekonomi
Pencegahan
Simpulan
Pesan
untuk
Dibawa
Pulang
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
8
JJE/6
Desember
2011
QUIZ
PENDAHULUAN
TEMPO
Interaktif,
Jenewa
-
Produksi
dan
penjualan
obat- obat
palsu
semakin
berkembang
di
negara-negara
miskin
bahkan
negara
maju.
Penduduk
dunia
juga
dikabarkan
tidak
waspada
dan
terjebak
untuk
membeli
obat-obat
palsu
ini.
(Diunduh
dari
:
Tempo
Interaktif,
20
Mei
2010;
tanggal
3
Desember
2011)
"Para
produsen
(obat
palsu)
itu
menyebabkan
orang- orang
mengkonsumsi
obat
yang
salah,
bahkan
racun
saat
mengkonsumsinya,"
kata
Margaret
Hamburg,
Kepala
Pengawasan
Obat-obatan
dan
Makanan
Amerika
Serikat
kepada
Reuters,
Rabu
waktu
setempat.
(Diunduh
dari
:
Tempo
Interaktif,
20
Mei
2010;
tanggal
3
Desember
2011)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
10
JJE/6
Desember
2011
Pendahuluan
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan
(BPOM)
melansir,
sejak
1999
hingga
2006
jumlah
obat
palsu
yang
beredar
di
pasaran
Indonesia
mencapai
81
merek.
Obat
tersebut
dijual
mulai
yang
bebas
di
warung-warung
sampai
obat
bermerek
yang
harganya
menjulang
tinggi
misalnya
Obat
hipertensi,
diabetes,
antibiotik,
dan
sakit
kepala,
kata
Shanty
Sandasai
(Manajer
Dewan
Bisnis
USA-ASEAN).
(Diunduh
dari
:
http://infocondet.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=69;
tanggal
4
Desember
2011)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
11
Pendahuluan
Khusus
untuk
negara-negara
maju,
obat-obatan
yang
banyak
dipalsukana
dalah
asupan
hormon,
steroid,
obat
kanker,
dan
suplemen
untuk
stamina.
Untuk
negara
berkembang,
khususnya
di
Benua
Afrika,
obat-obatan
palsu
ini
biasanya
untuk
penyakit
malaria,
TBC,
dan
HIV/ AIDS.
(Diunduh
dari
:
Tempo
Interaktif,
20
Mei
2010;
tanggal
3
Desember
2011)
WHO
mencatat,
ada
sekitar
1.693
obat-obatan
dan
suplemen
palsu
yang
ditemukan
tahun
lalu.
Angka
ini
naik
7
persen
dari
sebelumny
dari
seluruh
dunia.
(Diunduh
dari
:
Tempo
Interaktif,
20
Mei
2010;
tanggal
3
Desember
2011)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
12
JJE/6
Desember
2011
Pendahuluan
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA
-
Badan
Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
Nasional
(BKKBN)
memperkirakan
bahwa
jumlah
penduduk
Indonesia
pada
tahun
2011
telah
bertambah
menjadi
241
juta
jiwa
lebih,
demikian
dikatakan
Sekretaris
Utama
BKKBN
Sudibyo
Alimoeso,
di
Jakarta.
jika
laju
pertumbuhan
penduduk
1,49
persen
per
tahun
maka
setiap
tahunnya
akan
terjadi
pertumbuhan
penduduk
sekitar
3,5
juta
lebih
per
tahun.
"Dengan
demikian,
jika
di
tahun
2010
jumlah
penduduk
237,6
juta
jiwa
maka
di
tahun
2011
bertambah
3,5
juta
maka
sekarang
ada
241
juta
jiwa
lebih,"
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/07/05/lnua4p-prediksi-bkkbn-2011-penduduk-indonesia-241-juta-jiwa
13
BATASAN
Obat
Paten
Adalah
obat
baru
yang
ditemukan
berdasarkan
riset
dan
pengembangan,
diproduksi
dan
dipasarkan
dengan
nama
dagang
tertentu
dan
dilindungi
hak
patennya
selama
minimal
20
tahun.
Biaya
untuk
Riset
dan
Pengembangan
per
obat
baru
adalah:
USD
1.3
miliar
(2006)
Obat
Generik
Adalah
obat
yang
dapat
diproduksi
dan
dijual
setelah
masa
paten
suatu
obat
inovator
habis.
Dipasarkan
berdasarkan
nama
bahan
aktifnya.
Mempunyai
standar
keamanan,
kualitas
dan
ekasi
(BA/BE)
yang
sama
dengan
obat
inovator.
Program
pemerintah:
Obat
Generik
Berlogo
(OGB)
Obat
Generik
Bermerek
Di
Indonesia
obat
generik
bermerek
adalah
obat
generik
yang
dipasarkan
dengan
menggunakan
merek
dagang
tertentu.
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
http://www.stopobatpalsu.com/index.php?modul=bertindak&cat=BerObat
14
JJE/6
Desember
2011
Drugs
Counterfeited
Products
without
active
ingredients,
32.1%;
Products
with
incorrect
quantities
of
active
ingredients,
20.2%;
Products
with
wrong
ingredients,
21.4%,
Products
with
correct
quantities
of
active
ingredients
but
with
fake
packaging,
15.6%;
Copies
of
an
original
product,
1%;
and
Products
with
high
levels
of
impurities
and
contaminants,
8.5%.
http://www.who.int/medicines/services/counterfeit/overview/en/index.html
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
20
JJE/6
Desember
2011
Kriteria
Pemalsuan
1.
Tanpa
zat
aktif
(API)
2.
Kadar
zat
aktif
kurang
3.
Zat
aktifnya
berlainan
4.
Zat
aktifnya
sama
dengan
kemasan
dipalsukan
5.
Sama
dengan
obat
asli
(tiruan)
6.
Kualitas
yang
sangat
berbeda
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
21
JJE/6
Desember
2011
22
25
26
27
Obat
Selundupan
Obat
Paralel
Impor
Ilegal
(selundupan):
Adalah
obat
asli
dari
pabrikan,
yang
diselundupkan.
Tidak
terdaftar
di
Indonesia,
belum
disesuaikan
dengan
peraturan
lokal:
halal,
stabilitas
karena
penyimpanan
dan
kemasan
yang
kurang
baik,
dll.
Obat
palsu
seolah-olah
asli
selundupan
dari
luar
negeri.
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
28
JJE/6
Desember
2011
INDIKASI
PEMBERIAN
SEMUA
pemberian
obat
harus
atas
INDIKASI
MEDIS
Ada
alasan
kedokteran
kenapa
harus
diberikan
Misal
:
pemberian
antibiotika
berdasarkan
hasil
uji
sensititas
terhadap
bakteri
melalui
biakan
kuman
Kualitas
GENERIK
=
nama
dagang
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
29
33
Dampak
Etika
Pelaku
tidak
lagi
mengindahkan
tatanan
etika
dalam
pembuatan,
pemberian
dan
penjualan
obat
Bila
bisnis
ini
menguntungkan,
maka
komunitas
pemalsu
akan
semakin
banyak
Pendidikan
Kejujuran
dalam
keluarga
sangat
berperan
penting
dalam
membentuk
perilaku
kehidupan
seseorang
dimasa
selanjutnya
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
34
JJE/6
Desember
2011
Dampak
Mediko-legal
Thierry
Powis
:
obat
palsu
dapat
memperlambat
proses
penyembuhan
pasien,
menyebabkan
pasien
kebal
terhadap
obat,
mengakibatkan
kerugian
ekonomi,
dan
menimbulkan
ketidakpercayaan
terhadap
sistem
kesehatan.
Negara-negara
berkembang
seperti
Indonesia
adalah
negara
yang
lebih
rentan
terhadap
dampak
dari
isu
ini,
ujar
Ketua
International
Pharmaceutical
Manufacturers
Groups
(IPMG)
Thierry
Powis
).
(Diunduh
dari
:
http://www.resep.web.id/berita/25-persen-obat-di-indonesia-palsu.htm;
tanggal
4
Desember
2011)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
35
JJE/6
Desember
2011
Dampak
Mediko-legal
Medis
:
Pasien
tidak
/
lambat
sembuh
Efek
samping
mungkin
meningkat
Resistensi
kuman
semakin
bertambah
(KEBAL)
Kerusakan
organ
Kematian
pasien
Legal
:
Ketidakpercayaan
kepada
SKN
(Pemerintah)
Pelanggar
:
beri
sangsi
yang
sesuai
Peran
penegak
hukum
sangat
penting
terutama
efek
jera
dan
rehabilitasi
jiwa
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
36
JJE/6
Desember
2011
Dampak
Mediko-legal
BC
woman
killed
by
fake
drugs
bought
online
"Metal
toxicity"
from
counterfeit
pills
reinforces
danger
of
internet
meds
Marcia
Bergeron
died
of
metal
toxicity
caused
by
counterfeit
drugs
she
bought
online
Photo:
Handout
photo
http://www.nationalreviewofmedicine.com/issue/2007/07_30/4_policy_politics_13.html
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
37
JJE/6
Desember
2011
Dampak Mediko-legal
Dampak
Sosio-Ekonomi
Obat-obatan
dan
suplemen
asli
tapi
palsu
ini
masuk
ke
berbagai
negara
dengan
menyamarkan
negara
asal
obat
asal
obat
dapat
dikelabuimenghasilkan
jutaan
dolar
Amerika
Serikat
secara
ilegal.
"Pemalsuan
ini
berkembang
dengan
kompleks,
dan
melibatkan
geogra
yang
luas
di
berbagai
dunia,"
kata
Hamburg
dalam
pertemuan
menteri
kesehatan
dunia
berasama
WHO
di
Genewa.
(SUMBER
:
Tempo
Interaktif,
20
Mei
2010,
diunduh
tanggal
3
Desember
2011)
39
DAMPAK
SOSIO-EKONOMI
JAKARTA
(IFT)
-
Kerugian
ekonomi
akibat
peredaran
obat
palsu
di
Indonesia
tahun
ini
diperkirakan
mencapai
Rp
1,19
triliun,
menurut
Masyarakat
Indonesia
Anti
Pemalsuan.
Nilai
kerugian
ekonomi
akibat
obat
palsu
mencapai
3,5%
dari
total
pasar
farmasi
nasional
yang
pada
tahun
lalu
sebesar
Rp
34
triliun.
(Diunduh
Dampak
Sosio-Ekonomi
Direktur
Eksekutif
IPMG
Parulian
Simanjuntak
menyatakan,
Organisasi
Kesehatan
Dunia
(WHO)
memperkirakan
jumlah
penjualan
obat
palsu
di
dunia
setiap
tahunnya
mencapai
35
miliar-40
miliar
dollar
AS.
(Diunduh
dari
:
http://www.indonesianancetoday.com/read/18634/Kerugian-Ekonomi-Akibat-Obat-Palsu-Rp-119- Triliun;
tanggal
4
Desember
2011)
The
U.S.-based
Center
for
Medicines
in
the
Public
Interest
estimates
that
by
2010,
sales
of
fake
drugs
could
reach
$75
billion
worldwide.
"For
every
dollar
you
put
into
fake
meds,"
says
Gogo,
"counterfeiters
get
between
$25
and
$250
back.
So
it's
incredibly
protable
without
the
long
jail-term
risk
of
narcotics.
(Diunduh
dari
:
http://dartmed.dartmouth.edu/winter09/html/vs_drugs.php;
tanggal
5
Desember
2011)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
41
JJE/6
Desember
2011
PENCEGAHAN
Weddy
Mallyan
dari
Pusat
Penyelidikan
Obat
dan
Makanan
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan
(POM)
menyatakan,
keberadaan
obat
palsu
mengancam
kredibilitas
pemerintah.
Untuk
memutus
suplai
obat
palsu,
Badan
POM
memiliki
alat
pendeteksi
obat
palsu
yang
harga
per
unitnya
Rp
1,5
miliar.
Karena
kami
sudah
punya
standar
obat
asli,
obat
palsu
tinggal
ditempelkan
saja
ke
alat
yang
besarnya
sama
dengan
telepon
genggam.
Nanti
langsung
ketahuan
mana
obat
yang
palsu,
kata
Weddy.
(Diunduh
dari
:
42
Pencegahan
Agar
terhindar
dari
obat
palsu,
masyarakat
sebaiknya
membeli
obat
resep
atau
keras
hanya
di
apotek.
Konsumen
juga
harus
mengecek
ulang
dengan
cermat
nama
obat,
nama
produsen,
pola
penggunaan,
serta
tanggal
kedaluwarsanya.
Periksa
apakah
obat
tersebut
mempunyai
nomor
izin
edar
(NIE)
dari
Badan
POM
dan
penandaan
obat.
Masyarakat
diharap
proaktif,
misalnya
segera
melaporkan
ke
dokter
jika
tidak
ada
kemajuan
setelah
meminum
obat
sesuai
dosis
yang
ditentukan,
kata
Weddy.
(Diunduh
dari
:
http://www.resep.web.id/berita/25-persen-obat-di-indonesia-palsu.htm;
tanggal
4
Desember
2011,
sumber
dari
Kompas)
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
43
JJE/6
Desember
2011
Drugs
purchased
over
the
Internet
by
an
American
patient
who
was
told
that
the
products
were
manufactured
in
the
United
States
and
were
being
sold
from
Canada.
The
drugs
he
actually
received
are
fake
knockos
from
India.
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
http://0.tqn.com/d/headaches/1/0/y/B/counterfeit3.jpg
44
JJE/6
Desember
2011
45
SIMPULAN
Pemberantasan
obat
palsu
sulit
untuk
diwujudkan
teknologi
pembuatan
semakin
canggih
&
melibatkan
banyak
pelaku
dan
antar
negara
Pasien,
masyarakat,
dan
pemerintah
dirugikan
dalam
segala
hal
Edukasi
berkala
tentang
pengenalan
obat
palsu
harus
terus
dilakukan
masyarakat
proaktif
Penegak
hukum
harus
serius
menanganinya
pendekatan
multidisiplin
HANYA
UNTUK
PENDIDIKAN
&
KESEHATAN
47
JJE/6
Desember
2011
Sumber
:
YOUTUBE
49
JJE/6
Desember
2011
TERIMA KASIH