2 2 2
) ( ) ( Y Y N X X N
Y X XY N
Keterangan :
N = Banyak subyek
X = Angka pada variable pertama
Y = Angka pada variable kedua
Rxy = Nilai korelasi product moment
23
91
Reliabilitas Alpha
141
3. Analisis uji hipotesa
Analisis ini digunakan untuk pengolahan lebih lanjut dari analisis
hipotesis. Apabila r yang diperoleh itu lebih besar atau berada dalam nilai
r
t
baik dalam taraf signifikasi 1% maka hasil penelitian yang diperoleh itu
lebih kecil atau berada di bawah r
t
baik dalam taraf signifikasi 1% maka
hasil penelitian yang diperoleh non signifikasi dan berarti hipotesis
kerjanya gagal/ ditolak.
J. Pengecekan Keabsahan Temuan
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria
tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability). Masing-masing
kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-
141
Ibid., hlm. 194.
R11 =
( )
2
1
2
1
1
h
k
k
Keterangan :
R11 = Reliabelitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan
2
h
= Jumlah varians butir
2
1
= Varians total
24
92
sendiri. Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan datanya
dilakukan dengan:
1. Teknik perpanjangan keikutsertaan, ialah untuk
memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda,
yaitu faktor-faktor kontekstual dan pengaruh bersama
pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi
fenomena yang diteliti.
2. Ketekunan/Keajegan pengamatan, bermaksud menemukan
ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci.
3. Triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya..
Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai
teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber, metode, penyidik dan teori.
93
4. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi, dilakukan dengan
cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-
rekan sejawat.
5. Kajian kasus negatif, dilakukan dengan jalan
mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan
pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan
dan digunakan sebagai bahan pembanding.
6. Pengecekan anggota, yang dicek dengan anggota yang
terlibat meliputi data, kategori analisis, penafsiran, dan
kesimpulan. Yaitu salah satunya seperti ikhtisar wawancara
dapat diperlihatkan untuk dipelajari oleh satu atau
beberapa anggota yang terlibat, dan mereka diminta
pendapatnya.
7. Uraian rinci, tehnik ini menuntut peneliti agar melaporkan
hasil penelitian sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti
dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks
tempat penelitian diselenggarakan.
94
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu berdiri pada tahun pelajaran
2004/2005 atas himbauan Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu
beserta sebagian masyarakat Kota Batu bahwa cepat atau lambat Batu
perlu Madrasah Terpadu yang terdiri dari MIN, MTsN dan MAN. Karena
MAN sudah lama berdiri sekarang saatnya merintis MIN dan MTsN
sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat di Kota Batu.
Madrasah Tsanawiyah Negeri beroperasional sejak tahun pelajaran
2004/2005 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Departemen
Agama Propinsi Jawa Timur No: Kw.13.4/4/PP.03.2/2580/SKP/2004
tanggal 5 November 2004 dengan nomer statistik madrasah (NSM):
212357902135.
Madrasah ini dibawah yayasan pendidikan Al Ikhlas yang
beralamat di jalan Sultan Agung no 7 telp. (0341) 512123 Kota Batu,
Madrasah ini diberi nama Madrasah Tsanawiyah Negeri karena betul-betul
dipersiapkan menjadi MTs Negeri Kota Batu.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu beralamat di jalan Pronoyudo,
Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Di atas areal tanah seluas
74
95
18.000 m
2
,
milik pemerintah. Kawasan ini secara umum merupakan daerah
pegunungan dengan udara yang sejuk dan asri serta lingkungan
masyarakat yang Islami dan sangat mendukung keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu. Hal ini terbukti dari jumlah penerimaan siswa
baru tahun pelajaran 2004/2005 yang mencapai 90 siswa, meningkat pada
tahun pelajaran 2005/2006 yang mencapai 164 siswa, pada tahun pelajaran
2006/2007 menerima siswa baru sebanyak 187 siswa, pada tahun pelajaran
2007/2008 menerima 162 siswa dari 327 pendaftar dan pada tahun
pelajaran 2008/2009 ini dengan tujuan untuk lebih efektifnya proses
pembelajaran di kelas hanya menerima 166 siswa dari 323 pendaftar
142
.
2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Visi
Terwujudnya Madrasah yang berkwalitas bidang IMTAQ dan
IPTEK serta berwawasan lingkungan.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan berprestasi bidang
IMTAQ dan IPTEK berciri khas Islam serta berwawasan lingkungan
dengan mewujudkan:
1. Lingkungan pendidikan dengan fasilitas yang memadai, kondusif
dan agamis.
142
Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
96
2. Strategi pembelajaran dan bimbingan dengan pendekatan
kompetensi siswa secara efektif.
3. Pembinaan ekstrakulikuler secara optimal sesuai dengan minat dan
bakat siswa.
4. Pembinaan masjid sebagai laboratorium keagamaan.
5. Pembiasaan sholat berjamaah, sholat sunnah, tartil Al-Quran dan
ucapan kalimat toyyibah.
6. Jalinan kerja sama yang baik dengan Komite Madrasah,
masyarakat dan dunia usaha sebagai perwujudan Manajemen
Berbasis Madrasah (MBM).
7. Identifikasi tantangan nyata yang dihadapi oleh Madrasah.
Tujuan
Setelah siswa dididik selama tiga tahun diharapkan:
1. Mampu secara aktif melaksanakan Ibadah Yaumiah dengan benar
dan tertib.
2. Khatam Al Quran dan tartil.
3. Berakhlaq mulia (Akhlaqul Karimah).
4. Hafal Juz Amma.
5. Mampu berbicara dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab.
6. Dapat bersaing dan tidak kalah dengan para siswa dari sekolah lain
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
143
.
143
Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
97
3. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai lembaga
pendidikan yang professional, maka dalam aktifitas sehari-
hari gerak langkah komponen-komponen pendukung
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu dibingkai dalam sebuah
tatanan kerja yang harmonis mulai dari Kepala Madrasah,
komite sekolah, guru, karyawan hingga siswa. Adapun
bagan struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu sebagaimana dalam lampiran.
4. Keadaan Tenaga Guru dan Pegawai Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu
Berdasarkan data yang ada tenaga edukatif atau tenaga pengajar di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu secara kuantitatif maupun kualitatif
telah menunjukkan adanya suatu kemampuan dan kesiapan dalam
menunjang lancarnya proses belajar mengajar.
Secara kuantitatif Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu memiliki 32
guru, sedangkan dari sisi kualitatif para guru yang ada telah memadai
dalam menunjang lancarnya proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilihat
dengan adanya gelar yang dimiliki oleh tenaga pengajar mayoritas di
98
antara para guru telah banyak menyelesaikan pendidikan di perguruan
tinggi.
Keadaan guru yang berada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
akan dijelaskan dalam Tabel Berikut:
TABEL 4.1
KEADAAN TENAGA GURU DAN PEGAWAI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATU
No Nama Pendidikan Mata
Pelajaran
Jabatan
1 Sudirman S.Pd
NIP:
196004041985
031005
S1 Matematika Kepala
Sekolah
2 Dra. Sunarmi S1 Bahasa Daerah Biro Sosial
dan
Kesejahtera
an
3 Drs. Suharto S1 Penjaskes PKM
Kesiswaan
4 Dra. Titik
Hindrayani
S1 Bhs. Inggris Guru
5 Agus Sholikhin
S.Ag
S1 Aqidah Akhlak PKM
Kurikulum
6 Drs. Mastohari S1 Al-Quran
Hadits
Guru
7 Ali Ridho S.Pd S1 IPS Terpadu Guru
8 Ninik Alfiana
S.Pd
S1 Bahasa
Indonesia
Guru
9 Mutmainnah S.
Ag
S1 PPKN Guru/Wali
Kelas
10 Abdul Muis
S.Si
S1 IPA Terpadu Guru
11 Dyah
Ambarukmi
S.Pd
S1 IPS Terpadu Guru
12 Nur Yayuk S1 Bahasa Arab Guru/Wali
99
Faridah S.Ag Kelas
13 Izzatul
Hidayah
S.Hum
S1 Bhs. Inggris Guru
14 Nurhayati S.P S1 Matematika Guru
15 Zulia Ika S.Pd S1 IPA Terpadu Guru
16 Mas Makhin
M.Ag
S2 Fiqih Guru
17 Dra. Masfufah S1 Matematika Guru/Wali
Kelas
18 Mahfudz S.Ag S1 Bhs. Arab Biro
Keagamaan
19 Fahron Dakka D3 TIK Guru
20 Anis Maisaroh
S.Pd
S1 IPS Terpadu Guru
21 Dhian Novianti
A.md
D3 Bhs. Arab Guru
22 Nufi Faridah S1 PPKN Guru
23 Mokhamad
Suud S.T
S1 Lingkungan
Hidup
Guru
24 Dra. Farida S1 Seni Budaya Guru
25 Drs. Iswanto S1 IPA Terpadu PKM
HUMAS
dan
SARPRAS
26 Dra. Siti
Maisaroh
S1 Bhs. Indonesia Guru
27 Dra. Maslahah S1 SKI Guru
28 Iin Suminarni
S.Pd
S1 Matematika Guru/Wali
Kelas
29 Abdul Hadi
Harahap S.Pd
S1 Bhs. Indonesia Guru/Wali
Kelas
30 M. Nazar
Rosyidi
S1 TIK Guru
31 M. Nahrowi
Pasha S.Psi
S1 PENJASKES Kordinator
BK
32 Dwi Rahmad
Sujianto S.Pd
S1 Seni Budaya Guru
33 Bambang
Setiawan, S.Pd
S1 - Bendahara
34 Indi Astuti SMA - Tata Usaha
35 Agus Lutfianto SMA - Tata Usaha
36 Sugeng
Purnomo
SMP - Penjaga
Sekolah
37 R Shiddiq, S1 - Tata Usaha
100
S.Ag
38 Suwandi SMA - Pesuruh
39 Siti Rochmah,
S.HI
S1 - Tata Usaha
40 Titin
Andriyani,
S.Pd
S1 - Tata Usaha
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri Batu
5. Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Berdasarkan data yang ada bahwa jumlah siswa Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu tahun ajaran 2008-2009 sebanyak 519 siswa
dengan rincian sebagai berikut:
TABEL 4.2
KEADAAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATU
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII A 21 22 43
2 VII B 23 21 44
3 VII C 23 20 43
4 VII D 23 20 43
5 VIII A 11 29 40
6 VIII B 22 19 41
7 VIII C 24 17 41
8 VIII D 21 20 41
9 IX A 16 22 38
10 IX B 20 19 39
11 IX C 19 20 39
12 IX D 19 20 39
13 IX E 14 14 28
JUMLAH 256 263 519
Sumber Data: MTs Negeri Batu
101
6. Kondisi Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu
Secara umum keadaan sarana dan prasarana pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu cukup memadai, baik sarana
administrasi maupun sarana edukatif. Namun dalam bebarapa hal masih
memerlukan adanya penambahan dan pembenahan untuk lebih
memperlancar proses belajar mengajar.
Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan sarana dan prasarana yang
ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.3
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATU
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 13 Baik
2 Ruang Perpustakaan 1 Baik
3 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
4 Ruang Ketrampilan
Komputer
1 Baik
5 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
6 Ruang Guru 1 Baik
7 Ruang Tata Usaha 1 Baik
8 Kamar Mandi/Toilet Guru 1 Baik
102
9 Kamar Mandi/Toilet Siswa 6 Baik
10 Gudang 1 Baik
11 Ruang UKS 1 Baik
Sumber Data: MTs Negeri Batu
B. Temuan Hasil Penelitian
1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu
Dalam menyajikan data berupa prestasi belajar
Aqidah Akhlak kelas VII, VIII, dan IX semester ganjil
tahun 2008-2009 yang dijadikan sampel penelitian, penulis
mengambil dari dokumen rapor siswa pada buku leger hasil
belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Adapun dalam menentukan nilai rapor, peneliti
melakukan interview dengan Bapak Agus Sholikhin, S. Ag
selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu, yakni dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Rata-rata KD/Ulangan Harian + Nilai UAS
2
103
Pembobotan = rata-rata ulangan harian/ blok + nilai UAS
3
Adapun keterangan terhadap angka-angka yang ada
pada daftar nilai adalah sebagai berikut:
A = AMAT BAIK (80-100)
B = BAIK (70-79)
C = CUKUP (60-69)
D = KURANG (50-59)
E = AMAT KURANG (< 50 )
144
Adapun nilai yang diberikan oleh guru harus sesuai
dengan KKM (Kompetensi Kelulusan Minimal), nilai KKM
Aqidah Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
adalah 70. Namun apabila ada siswa yang belum mencapai
nilai KKM, maka diadakan remidi untuk memperbaiki
nilai tersebut
145
.
Adapun penyajian data prestasi belajar Aqidah
Akhlak adalah sebagai berikut:
144
Wawancara dengan Bapak Agus Sholikhin, guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, 16 Maret
2009, di MTs Negeri Batu.
145
Ibid.
104
TABEL 4.4
PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK
SISWA KELAS VII, VIII, DAN IX MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI BATU TAHUN PELAJARAN 2008-2009
NO NAMA SISWA KELAS PRESTASI
BELAJAR AQIDAH
AKHLAK
1 FERIANTO HENDRI VII A 72
2 MOCH.FIRMAN AMRULAH VII A 76
3 FIFTA FIBRIA ASTUTI VII A 73
4 JUWITA PERMATA SARI VII A 71
5 LIA KARUNIA VII A 70
6 A'IZZATUL ISLAMI VII A 76
7 DYAS SHAHMY VII B 70
8 ANGGA AFRIAN ZULMI VII B 70
9 A. HANIF IQBAL VII B 72
10 KHALID NAJIB A VII B 74
11 ANDIKA SANDYA VII B 70
12 MEGA CRIASANAH PUTRI VII B 76
13 GHIFARI JAKA WALI VII C 72
14 ALIEF ROHMAN R VII C 74
15 IRA DESSY WIRA YUNI VII C 73
16 WIDYA PRASASTYA VII C 78
17 RANI INDAH SARI VII C 73
18 MAULIDAH ZAKKIYAH VII C 79
19 NUR ROHMAN HIDAYAT VII D 70
20 INDRI WAHYU NINGTYAS VII D 70
21 YANITA DWI ANGGRAINI VII D 72
22 BAGUS PRAKOSO VII D 74
23 RIZKI NANDA NUGROHO VII D 70
24 AKBAR KURNIAWAN VII D 74
25 DENNY PRAYOGO VIII A 94
26 MOCH. CHALIM R VIII A 91
27 DITTA DIAH P VIII A 96
28 HAFIZH RIFA'I VIII A 94
29 EKA TRIA HANDAYANI VIII A 97
30 ELIN WIDAYUK VIII A 90
31 DEDDY HERMAWAN VIII B 74
32 IMRO'ATUL MU'ALIMAH VIII B 82
33 EVA NURJANAH VIII B 84
34 RISNA SABARINA VIII B 77
105
35 IMAM HERMAWAN VIII B 84
36 ILHAM ADI MUFI VIII B 76
37 KARLINDA MADA S VIII C 76
38 ILLAVIA VINGGI VIII C 77
39 DEVIKA VIII C 76
40 DINI WILUJENG VIII C 74
41 DEWI MUSTIKA SARI VIII C 81
42 YUNIA PUTRI VIII C 79
43 DWI SISWOYO VIII D 83
44 SISCA AMELIA VIII D 85
45 ACHMAD ZAKARIA VIII D 77
46 AJENG RORO NOVRIANA VIII D 87
47 YAYIK PRIHATIN VIII D 85
48 DEWI FATIMATUZ ZAHRO VIII D 89
49 DESY AULIA R IX A 88
50 AIDAH FACHRIA IX A 94
51 WIRDAN SEISARA IX A 86
52 M. ZUBDATUL FIKRI IX A 82
53 FERRY FRANSISKA IX A 85
54 ANDRI WAHYU SAPUTRA IX B 84
55 NELLA SEPTI MARSHALY IX B 81
56 ANISATUL FAJRIAH IX B 83
57 ANDIYAS SETYAWAN IX B 82
58 VINI KARINA HANUM IX B 82
59 NORA AYU WITTI P IX C 88
60 OKKY AINUL FAUZI IX C 77
61 SUCI HANDAYANI IX C 84
62 YUSUF MIKI EFENDI IX C 77
63 RIDHA MAULIFAH IX C 81
64 SINTA MAYANG SARI IX D 94
65 CHINTYA TRISNADA Y IX D 87
66 ARIES SAMODRA IX D 93
67 RAKA ANDHY IX D 82
68 PUTRI MENTARI IX D 93
69 AHMAD EKA OKTANDRA IX E 82
70 ZEFI AGESTI IX E 86
71 SISKA TRIA MEGAWATI IX E 89
72 SUROYYA NURIL AQILAH IX E 96
JUMLAH 5813
NILAI RATA-RATA 80,73
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri Batu
106
TABEL 4.5
DISTRIBUSI PRESTASI BELAJAR SISWA
No Kategori Frekuensi Prosentase
1 Amat Baik 37 51,38 %
2 Baik 35 48,62 %
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
5 Amat
Kurang
0 0
Jumlah 72 100 %
Sumber: Data olah primer
Mengenai data prestasi belajar Aqidah Akhlaq kelas
VII sampai kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
yang menjadi sampel menunjukkan jumlah nilai
keseluruhan dari 72 responden adalah 5813. Sedangkan
nilai rata-rata adalah jumlah dari nilai Aqidah Akhlak
dibagi jumlah responden, yakni hasilnya 80,73.
Dengan nilai rata-rata 80,73, maka prestasi belajar
Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
107
berdasarkan nilai rapor adalah amat baik, karena nilai 80-
100 termasuk kategori amat baik.
2. Perilaku Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Untuk mengetahui perilaku siswa di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu, peneliti mengadakan observasi
langsung pada siswa saat proses pembelajaran di kelas,
pada waktu istirahat dan sholat berjamaah di masjid.
Selain itu untuk menyajikan data mengenai perilaku siswa
di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu adalah dengan hasil
angket yang diambil secara objektif pada siswa saat berada
di dalam kelas.
Menurut penuturan Bapak Agus Sholikin, selaku
guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, mengungkapkan
perihal perilaku siswa-siswi MTs Negeri Batu, yaitu;
meskipun kebanyakan siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu bersikap cerewet (banyak omong), namun
108
omongan mereka itu bersifat kritis
146
. Jadi sikap cerewetnya
diimbangi dengan sikap kritis terhadap pelajaran.
Sedangkan menurut Bapak Drs. Suharto selaku
Waka Kesiswaan dan guru mata pelajaran Penjaskes,
mengatakan bahwa perilaku siswa-siswi MTs Negeri Batu
sangat baik, hal ini tercermin dengan kedisiplinan para
murid dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya.
Misalnya; datang ke sekolah dengan tepat waktu, rajin
melaksanakan sholat dhuha dan dhuzur secara berjamaah,
aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di
sekolah dan lain-lain
147
.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sedikit
pelanggaran yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu. Dalam hal ini pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
masih bisa diatasi oleh para guru dengan memberikan
peringatan maupun sanksi bagi setiap siswa yang
melanggar peraturan sekolah.
146
Ibid.
147
Wawancara dengan Bapak Drs. Suharto, Waka Kesiswaan dan guru mata pelajaran
Penjaskes, 16 Maret 2009, di MTs Negeri Batu.
109
Akan tetapi menurut beliau, ada juga beberapa siswa
yang sering melakukan pelanggaran terhadap peraturan
yang telah ditetapkan di sekolah. Setiap siswa yang
melakukan pelanggaran di sekolah akan ditindak oleh
pihak tatib dan diberi poin atas pelanggaran itu. Apabila
pelanggaran itu cukup berat dan poin yang terkumpul
sudah mencapai kriteria, maka pihak sekolah akan
memberikan sanksi pada siswa tersebut
148
. Masing-masing
kategori pelanggaran itu bisa diketahui pada buku tatib
yang ada pada lampiran.
Sebagaimana telah peneliti sebutkan di atas bahwa
yang menjadi objek penelitian adalah siswa-siswi Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu tahun ajaran 2008/2009 sebanyak
72 orang yang diambil secara acak dari kelas VII sebanyak
24 siswa, kelas VIII sebanyak 24 siswa, dan kelas IX
sebanyak 24 siswa.
Angket atau kuisioner dalam penelitian ini digunakan
sebagai alat analisa. Oleh karena itu dalam analisa yang
dilakukan lebih bertumpu pada skor responden pada tiap-
148
Ibid.
110
tiap amatan. Sedangkan benar tidaknya skor responsi
tersebut tergantung pada pengumpulan data. Instrumen
pengumpulan data yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
a) Uji Validitas
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan
masing-masing faktor atau variabel dengan total faktor atau variabel
tersebut dengan menggunakan korelasi (r) product moment.
Kriteria pengujian untuk menerima atau menolak hipotesis adanya
pernyataan yang valid atau tidak dapat dilakukan dengan:
H
0
: r = 0, tidak terdapat data yang valid pada tingkat kepercayaan ()
5%.
H
1
: r 0, terdapat data yang valid pada tingkat kepercayaan () 5%.
Hipotesa nol (H
0
) diterima apabila r
hitung
< r
tabel
, demikian
sebaliknya hipotesa alternatif (H
1
) diterima apabila r
hitung
> r
tabel
.
Pengujian validitas yang dilakukan dengan melalui program SPSS
ver. 13.0 dengan mengggunakan korelasi product moment
menghasilkan nilai masing-masing item pernyataan dengan skor item
111
pertanyaan secara keseluruhan dan untuk lebih jelasnya disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
TABEL 4.6
UJI VALIDITAS VARIABEL
No Indikator Koefisien Validitas r tabel Keterangan
1 Y1 0.377 0.325
Valid
2 Y2 0.356 0.325
Valid
3 Y3 0.356 0.325
Valid
4 Y4 0.367 0.325
Valid
5 Y5 0.410 0.325
Valid
6 Y6 0.341
0.325 Valid
7 Y7 0.352
0.325 Valid
8 Y8 0.393
0.325 Valid
9 Y9 0.339
0.325 Valid
10 Y10 0.438
0.325 Valid
11 Y11 0.376
0.325 Valid
12 Y12 0.345
0.325 Valid
13 Y13 0.423
0.325 Valid
14 Y14 0.429
0.325 Valid
15 Y15 0.467
0.325 Valid
16 Y16 0.443
0.325 Valid
17 Y17 0.345
0.325 Valid
18 Y18 0.425
0.325 Valid
19 Y19 0.365
0.325 Valid
20 Y20 0.369
0.325 Valid
21 Y21 0.423
0.325 Valid
22 Y22 0.396
0.325 Valid
23 Y23 0.365
0.325 Valid
24 Y24 0.386
0.325 Valid
25 Y25 0.345
0.325 Valid
26 Y26 0.368
0.325 Valid
27 Y27 0.419
0.325 Valid
28 Y28 0.333
0.325 Valid
29 Y29 0.346
0.325 Valid
30 Y30 0.396
0.325 Valid
31 Y31 0.428
0.325
Valid
32 Y32 0.423
0.325
Valid
33 Y33 0.396
0.325
Valid
112
34 Y34 0.398
0.325
Valid
35 Y35 0.369
0.325
Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien validitas
tiap item pertanyaan lebih besar dari r tabel yang berarti tiap-tiap item
variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item
tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
b) Uji Reliabilitas
Teknik pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan nilai
koefisien reliabilitas alpha. Kriteria pengambilan keputusannya adalah
apabila nilai dari koefisien reliabilitas alpha lebih besar dari 0,6 maka
variabel tersebut sudah reliabel (handal).
TABEL 4.7
UJI RELIABILITAS VARIABEL
Nomor Variabel Koefisien Reliabilitas Keterangan
1 X 0.759 Reliabel
Sumber: data primer diolah
Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk
semua variabel lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah
disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan untuk
mengukur variabel perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu sudah reliabel.
113
Adapun kategori skor untuk angket perilaku siswa adalah sebagai
berikut:
Baik : 93-124
Cukup : 62-92
Kurang : 31-61
TABEL 4.8
DISTRIBUSI PERILAKU SISWA
No Kategori Frekuensi Prosentase
1 Baik 47 65,27%
2 Cukup 25 34, 73%
3 Kurang 0 0
Jumlah 72 100%
Sumber: Data Olah Primer
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perilaku siswa yang paling
tinggi berada pada kategori baik, yaitu 65,27% dengan 47 responden
menunjukan bahwa perilaku siswa menempati proposisi yang paling
besar, dilanjutkan dengan perilaku siswa pada kategori cukup sebesar
34,73 % dengan 25 responden.
3. Korelasi Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa
di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Setelah peneliti mengadakan observasi, dokumentasi
dan wawancara dengan beberapa guru mata pelajaran
Aqidah Akhlak, maupun guru mata pelajaran yang lain,
membuktikan bahwa ada korelasi prestasi belajar Aqidah
Akhlak dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu. Hal ini terbukti dengan adanya kesesuaian
114
nilai yang didapat dengan perilaku siswa di sekolah setiap
harinya.
Namun dalam hal ini, peneliti hanya menjelaskan
relevansi nilai Aqidah Akhlaq dengan beberapa mata
pelajaran yang masih ada hubungannya dengan Aqidah
Akhlak, yakni antara lain: mata pelajaran PPKN, Fiqih, Al-
Quran Hadits, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Dalam hal ini nilai yang didapat oleh siswa
merupakan tolak ukur keberhasilan yang telah dicapai oleh
siswa, sebagaimana hal ini dituturkan oleh Ibu
Mutmainnah S. Ag selaku guru mata pelajaran PPKN
149
.
Nilai yang didapat oleh siswa ini cukup valid, karena guru
itu sendiri yang memberikan penilaian secara objektif pada
siswa saat berada di kelas. Di samping itu beberapa guru
juga mengadakan kerjasama dalam penilaian sikap yang
diberikan pada siswa saat berada di kelas maupun di
lingkungan sekolah
150
. Dalam penelitian ini, peneliti juga
149
Wawancara dengan Ibu Mutmainnah, guru mata pelajaran PPKN, 16 Maret 2009, di MTs
Negeri Batu.
150
Ibid.
115
mengamati sendiri perilaku siswa saat pembelajaran di
kelas pada beberapa kali pertemuan.
Untuk menganalisis hubungan antara variabel
prestasi belajar aqidah akhlak dengan perilaku siswa, maka
rumus yang digunakan untuk menganalisis kedua variabel
tersebut adalah korelasi product moment. Penggunaan
teknik product moment correlation, data yang digunakan
tidak hanya satu sumber saja, tetapi bisa lebih. Pada
penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu data variabel
X dan data variabel Y.
Pada penelitian ini perilaku siswa di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu sebagai variabel dependent yang
dipengaruhi prestasi belajar aqidah akhlaq sebagai variabel
independent. Dalam perhitungan diperlukan penggunaan
tabel pembantu product moment Correlation. Perhitungan
kerelasi product moment menggunakan bantuan softwere
SPSS versi 13.00 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9
116
TABEL 4.9
KORELASI PRODUCT MOMENT
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hubungan
antara prestasi belajar aqidah akhlaq dengan perilaku siswa di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu sebesar 0,514 yang tergolong pada korelasi
sedang, untuk menguji apakah dengan nilai korelasi sebesar 0,514 ada
hubungan yang signifikan atau tidak digunakan perbandingan dengan
menggunakan r tabel.
Setelah didapatkan nilai r hitung sebesar 0,514 dibandingkan
dengan nilai r tabel (0.05, 70) = 0,235. sehingga didapat bahwa r hitung > r
tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan, sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlaq sebagai variabel
independent dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
sebagai variabel dependent mempunyai hubungan yang nyata.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar aqidah
akhlaq mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu. Dengan nilai korelasi sebesar 0,514
Correlations
1.000 .514**
. .000
72 72
.514** 1.000
.000 .
72 72
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00001
VAR00033
VAR00001 VAR00033
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**.
117
didapatkan bahwa hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlaq dengan
perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu termasuk dalam
kategori yang sedang karena berada pada interval 0,4 0,6.
118
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu dan
dilaksanakan selama dua Minggu, dimulai pada tanggal 16 sampai 28 Maret
2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana prestasi belajar
Aqidah Akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, Perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, serta bagaimana Korelasi Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak dengan Perilaku Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Sedangkan variabel yang diamati pada penelitian tersebut adalah
prestasi belajar Aqidah Akhlak yang diukur dari hasil tugas, tes, ulangan
harian, maupun sikap siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian, maka didapat
prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
menunjukkan nilai rata-rata terdapat dalam kategori amat baik. Hal ini terbukti
dari perhitungan data yang didapatkan, untuk kategori amat baik terdapat 37
siswa atau 51.38% dari semua sampel yang ada dan untuk kategori baik
terdapat 35 siswa atau 48,62% dari semua sampel.
Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah, menyatakan bahwa prestasi
adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang
95
119
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka
dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum
151
.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan, bahwa
prestasi belajar Aqidah Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
adalah amat baik, karena dalam hal ini siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu sudah cukup menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru dan
telah mencapai kompetensi kelulusan minimal (KKM) yang telah ditentukan.
Hal ini terbukti dari data yang diperoleh pada saat penelitian
menunjukkan sebagian besar nilai prestasi belajar Aqidah Akhlak berada
dalam kategori amat baik, yakni prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa yang
paling tinggi berada pada kategori amat baik, yaitu 59.38 % dengan 37
responden menunjukan bahwa prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa
menempati proposisi yang paling besar. Selanjutnya prestasi belajar Aqidah
Akhlak sebesar 48,62 % dengan 35 menunjukkan bahwa prestasi belajar
Aqidah Akhlak menempati kategori baik. Sedangkan untuk kategori cukup,
kurang dan amat kurang masing-masing sebesar 0 %, karena dalam hal ini
semua siswa telah mencapai KKM.
B. Perilaku Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Rumusan masalah yang kedua adalah bagaimana perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu. Untuk mendeskripsikan perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, maka dalam hal ini penulis mengadakan
151
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), hlm.21.
120
observasi secara langsung di lapangan dan menyebarkan angket kepada siswa
untuk mengetahui bagaimana perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu.
Menurut Ahmad Amin, perilaku adalah segala perbuatan yang timbul
dari orang yang melakukan dengan ikhtiar dan sengaja dan ia mengetahui
waktu melakukan apa yang diperbuat. Demikian juga segala perbuatan yang
timbul tiada dengan kehendak, tetapi dapat diikhtiarkan penjagaan sewaktu
sadar
152
.
Tinjauan mengenai macam-macam perilaku siswa ini akan dapat
memperjelas bagaimana siswa berperilaku atau beribadah terhadap Allah
SWT, dirinya, lingkungan di sekitarnya, sehingga membentuk insan kamil
153
.
Perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu ini terlihat cukup
baik, hal ini terbukti dengan adanya hasil observasi di lapangan menunjukkan
perilaku siswa yang baik, yaitu dengan cara saling bertegur sapa dan
mengucapkan salam saat bertemu sesama teman dan guru. Selain itu siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu juga rajin dalam melaksanakan sholat
wajib dan sunnah secara berjamaah di masjid, hal ini terlihat saat siswa
melaksanakan sholat dhuha dan dzuhur secara berjamaah
154
.
Di samping itu, siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
diwajibkan membaca Al-Quran sebelum pelajaran dimulai, hal ini merupakan
pembiasaan yang dilakukan agar siswa memiliki perilaku yang baik. Dengan
152
Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 5.
153
Sanapiah Faisal dan Andi Mappiare, Dimensi-dimensi Psikologi I (Jakarta: Usaha
Nasional), hlm. 230.
154
Wawancara dengan Bapak Sudirman S. Pd, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu, 17
Maret 2009, di MTs Negeri Batu.
121
demikian perilaku siswa terhadap Allah SWT tercermin dengan melaksanakan
sholat berjamaah, membaca Al-Quran dan membiasakan diri mengucapkan
kalimat-kalimat toyyibah sesuai dengan misi Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu
155
.
Selanjutnya menurut ibu Siti Rohmah S. Hi, perilaku siswa terhadap
sesama juga cukup baik, hal ini terlihat pada saat siswa bersikap tenang, tertib
dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Di samping itu sikap
terhadap sesama teman juga ditunjukkan dengan saling tolong menolong
sesama teman yang membutuhkan bantuan maupun pertolongan saat
mengalami kesulitan dalam proses belajar di kelas
156
.
Sedangkan perilaku siswa terhadap lingkungan sekitar dinilai cukup
baik juga, hal ini terlihat dari perilaku siswa yang senantiasa menjaga
kebersihan dan merawat lingkungan sekolah. Perilaku siswa dikatakan baik
apabila perilaku siswa sudah mencerminkan dari ketiga hal tersebut, yaitu
berbuat baik terhadap Allah SWT, sesama dan lingkungan di sekitarnya
157
.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa
perilaku siswa yang paling tinggi berada pada kategori baik, yaitu 65,27%
dengan 47 responden menunjukan bahwa perilaku siswa menempati proposisi
yang paling besar, dilanjutkan dengan perilaku siswa pada kategori cukup
sebesar 34,73 % dengan 25 responden
158
.
155
Ibid.
156
Wawancara dengan Ibu Siti Rohmah S. Hi, guru mata pelajaran Fiqih, 19 Maret 2009, di
MTs Negeri Batu.
157
Ibid.
158
Sumber: Data olah primer
122
Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa perilaku siswa
di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu bisa dikatakan baik, karena dalam hal
ini dari beberapa sampel yang dipilih dalam penelitian menunjukkan perilaku
siswa yang baik.
C. Korelasi Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq dengan Perilaku Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapat bahwa hasil korelasi
terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel prestasi belajar
Aqidah Akhlak dengan perilaku siswa.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka hal ini senada dengan apa
yang dikemukan oleh Harry Stack Sullivan, sebagaimana dikutip oleh
Sanapiah dan Andi, ia berpendapat bahwa, perilaku mendapat peranan penting
dalam mewujudkan kepribadian, mewujudkan dirinya dalam hubungannya
dengan pribadi-pribadi yang lain
159
.
Selanjutnya pendapat lain mengenai prestasi belajar dikemukakan oleh
Syaiful Bahri Djamarah mengutip pendapat Nasrun Harahab, bahwa prestasi
belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan
kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum
160
.
Dengan adanya prestasi belajar Aqidah Akhlak yang baik, diharapkan
setiap perilaku siswa yang dilakukan bisa mencerminkan akhlak yang mulia.
159
Sanapiah Faisal dan Andi Mappiare, Op.,Cit, hlm. 228.
160
Syaiful Bahri Djamarah, Op., Cit, hlm. 20.
123
Sebab dengan prestasi belajar yang baik akan menciptakan kemauan untuk
belajar secara teratur. Oleh karena itu, siswa harus bisa memanfaatkan situasi
dengan sebaik-baiknya.
Dari beberapa pendapat para tokoh di atas, jika dihubungkan dengan
hasil penelitian menunjukkan, bahwa hubungan antara prestasi belajar aqidah
akhlaq dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu sebesar
0,514 yang tergolong pada korelasi sedang, untuk menguji apakah dengan
nilai korelasi sebesar 0,514 ada hubungan yang signifikan atau tidak
digunakan perbandingan dengan menggunakan r tabel.
Setelah didapatkan nilai r hitung sebesar 0,514 dibandingkan dengan
nilai r tabel (0.05, 70) = 0,235, sehingga didapat bahwa r hitung > r tabel,
maka terdapat hubungan yang signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa
hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlaq sebagai variabel independent
dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu sebagai variabel
dependent mempunyai hubungan yang nyata.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar aqidah
akhlaq mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu. Dengan nilai korelasi sebesar 0,514
didapatkan bahwa hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlaq dengan
perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu termasuk dalam kategori
yang sedang karena berada pada interval 0,4 0,6.
124
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka
penulis menyimpulkan bahwa:
1. Prestasi belajar Aqidah Akhlak Siswa di MTs Negeri Batu adalah amat
baik, hal ini terbukti dari data yang diperoleh pada saat penelitian
menunjukkan sebagian besar nilai prestasi belajar Aqidah Akhlak berada
dalam kategori amat baik, yakni 51,38% dengan 37 responden
menunjukan bahwa prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa menempati
proposisi yang paling besar. Selanjutnya prestasi belajar Aqidah Akhlak
sebesar 48,62% dengan 35 menunjukkan bahwa prestasi belajar Aqidah
Akhlak menempati kategori baik. Sedangkan untuk kategori cukup, kurang
dan amat kurang masing-masing sebesar 0%, karena dalam hal ini semua
siswa telah mencapai KKM.
2. Perilaku siswa di MTs Negeri Batu bisa dikatakan baik, karena dalam hal
ini dari beberapa sampel yang dipilih dalam penelitian menunjukkan
perilaku siswa yang baik, yakni perilaku siswa yang paling tinggi berada
pada kategori baik, yaitu 65,27% dengan 47 responden menunjukan bahwa
perilaku siswa menempati proposisi yang paling besar, dilanjutkan dengan
perilaku siswa pada kategori cukup sebesar 34,73% dengan 25 responden.
3. Prestasi belajar aqidah akhlaq mempunyai korelasi yang signifikan
terhadap perilaku siswa di MTs Negeri Batu. Dengan nilai korelasi sebesar
101
125
0,514 didapatkan bahwa hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlaq
dengan perilaku siswa di MTs Negeri Batu termasuk dalam kategori yang
sedang karena berada pada interval 0,4 0,6. Maka dapat dibuktikan
apabila prestasi belajar Aqidah Akhlak baik, maka semakin baik perilaku
siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
B. Saran
1. Seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya lebih
aktif dan penuh inisiatif dalam melibatkan siswa untuk mengamalkan
materi pelajaran Aqidah Akhlak.
2. Sehubungan dengan terbuktinya penelitian ini, bahwa prestasi belajar
Aqidah Akhlak mampu mempengaruhi perilaku siswa, maka apabila ada
siswa yang mengalami problema kesulitan belajar kiranya perlu
bekerjasama dengan guru Aqidah Akhlak maupun guru Bimbingan
Konseling (BK) agar siswa tidak mengalami kesulitan lagi dalam proses
pembelajaran.
126
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim M, Ali. 2003. Tarbiyah Khuluqiyah. Cet I. Jakarta: Media Insani
Abdullah Yatimin, M. 2007. Studi Akhlak Dalam Prespektif Al-Quran. Jakarta:
Amzah
Amin. Ahmad. 1975. Etika Ilmu Akhlak. Jakarta: Bulan Bintang
Arabi, Ibnu. 2004. Akhlak Mulia. Yogyakarta: Cahya Hikmah
Arifin, M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Ar. Zahrudin dan Hasanuddin Sinaga. 2004. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Azwar, Saifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
______________. 2005. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baharuddin dan Dholifah. 2007. Psikologi Pendidikan (Spektrum Belajar
Pendidikan Agama). Malang: UIN Press
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Daradjat, Zakiah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya:
Usaha Nasional
DEPAG RI. 1996. Al-Quran dan Terjemahannya. Semarang: CV Toha Putra
Faisal, Sanapiah dan Andi Mappiare. 1984. Dimensi-dimensi Psikologi I. Jakarta:
Usaha Nasional
Furhan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Hadi, Sutrisno. 1993. Statistik (Jilid III). Yogyakarta: Andi Offset
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito
127
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ilyas, Yunahar. 2002. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam
Langgulung, Hasan. 1990. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam.
Bandung: Al-Maarif
Mahmud, Dimyati M. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan.
Yogyakarta: BPFE
Maluf, Luis. Kamus Al-Munjid. Beirut: al-Maktabah al-Katulikiyah
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Mustofa. A. 1997. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia
Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. 2003. Metode Penelitian Jakarta: Bumi
Aksara
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nizar, Syamsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis
dan Praktis. Jakarta: Ciputat Pers
Panuju, Panut dan Ida Umami. Psikologi Remaja. Jakarta: Tiara Wacana
Purwadarminta, WJS. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka
Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sevilla. C.G,dkk. 1993. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: UII Press
Shalahuddin, Mahfudh. 1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Sinar
Wijaya
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos
_____________. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_____________. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Tatapangarsa, Humaidi. 1984. Pengantar Kuliah Akhlak. Surabaya: PT Bina Ilmu
128
Thonthowi, Ahmad. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa
Tim Dosen FIP IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan.
Surabaya: Usaha Nasional
Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Himpunan Perundang-undangan RI Tentang
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Bandung: Nuansa Aulia
Wojowasito. S, dan Titowasito W. 1990. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia dan
Indonesia-Inggris. Bandung: Penerbit Hasta
Yusuf, Syamsu. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya