h
2
h o 2
f
f f
X , KK =
N X
X
2
2
h
2
h o 2
f
f f
X
Keterangan : X
2
= Chi Kwadrat
f
o
= Frekwensi diobservasikan (menurut data)
f
h
= Frekewnsi nyang diharapkan
= Jumlah (sigma)
2. db = (baris-1) (kolom-1)
Keterangan : db = derajat kebebasan untuk Chi Kuadrat
3. Koefisien Kontigensi (KK)
KK =
N X
X
2
2
Keterangan : KK = Koefisien Kontigensi
X
2
= Harga Chi Kuadrat yang diperoleh
N = Jumlah Responden
4. Untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Kontingensi
(KK) atau C dengan cara mengubah harga C menjadi Phi (), dengan
rumus
143
:
Phi () = C
C 1
2
BAB IV
HASIL PENELITIAN
143
Anas Sudijono,Pengangtar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 1987), hlm. 241
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Letak dan Sejarah SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri
SMP Negeri 1 Kepung beralamatkan di Dusun Pucang Anom, Desa
Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Sejak pertama didirikan
sampai sekarang tetap menempati lokasi ini. Sekolah ini adalah salah satu SMP
yang berstatus negeri di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri dengan memiliki
fasilitas yang tidak kalah dengan sekolah lain di Kabupaten Kediri. Letaknya
strategis dan jauh dari keramaian serta polusi yang dapat mengganggu proses
pembelajaran di sekolah.
Gedung SMP Negeri 1 Kepung berlantai satu yang berada pada sebidang
tanah seluas 12.670 meter persegi, menghadap ke arah barat, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dusun Pucang Anom Desa Brumbung
Sebelah Timur : Sawah warga Desa Brumbung
Sebelah Selatan : SD Brumbung 1 serta Dusun Jowah Desa Siman
Sebelah Barat : Lapangan Desa Brumbung
Wilayah SMP ini berada di pedesaan yang masih penuh dengan ketentraman,
sehingga apabila anak belajar di tempat ini mereka merasakan sebuah
kenyamanan, kesejukan, serta suasana penuh keindahan dan naturalnya alam
terasa di sini.
SMP ini berdiri sejak tahun 1969. Pendirian sekolah ini atas inisiatif dan
prakarsa dari warga sekitar, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan sebuah
sekolah dengan nama ST, artinya Sekolah Teknik Pertanian. Hasil dana dan jerih
payah dari swadaya masyarakat Desa Brumbung akhirnya membuahkan hasil
dalam membangun sebuah lembaga pendidikan. ST berkembang terus seiring
berkembangnya zaman dan diakuinya sekolah ini oleh Departemen Pendidikan,
maka bertambah pula bangunan secara bertahap seiring dengan tuntutan warga
yang banyak bersekolah di sini.
Dengan perjuangan gigih tokoh-tokoh dan partisipasi penuh masyarakat,
tidaklah sia-sia. Pada tahun 1975 sekolah ini berubah nama menjadi SMP Negeri
2 Pare, karena menjadi salah satu SMP yang ada di wilayah Kabupaten Kediri
bagian Timur yaitu SMP yang berstatus negeri ke dua setelah SMP Negeri 1 Pare
di kota Pare Kediri.
Akhirnya sampai tahun 1998 sekolah ini berkembang menjadi SMP satu-
satunya yang berstatus negeri di wilayah kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
dengan nama SMP Negeri 2 Pare.
Seiring berkembangnya zaman dan aru reformasi saait itu status nama SMP
pun berubah menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), disusul pula
dengan adanya kebutuhan pendidikan menengah bagi masyarakat yang semakin
meningkat di tiap kecamatan, akhirnya SLTP Negeri 2 Pare ini berpindah tempat
di wilayah kecamatan kota Pare Kediri, dan mulai tahun 1998 sekolah ini
berubah nama menjadi SLTP Negeri 1 Kepung, dan menjadi satu-satunya SLTP
berstatus negeri di wilayah kecamatan Kepung Kediri.
Sampai sekarang sekolah ini berkembang pesat dari segi kualitas dan
kuantitas SDA maupun SDM-nya. Banyaknya kebujakan dari pemerintah dalam
hal ini Dinas Pendidikan, nama sekolah ini tahun 2007 tidak lagi menjadi SLTP
akan tetapi kembali nama menjadi SMP Negeri 1 Kepung.
Inilah sekilas sejarah berdirinya dan berkembangnya sekolah yang awalnya
atas prakarsa/dirintis oleh pamong warga desa menjadi sebuah sekolah yang
berstatus negeri dan berkembang pesat sampai sekarang.
2. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kepung
BAGAN 4.1. STRUKTUR ORGANISASI DEWAN SMP NEGERI 1 KEPUNG
Keterangan :
KETUA
KEPALA SEKOLAH
SEKERTARIS 1
SEKERTARIS 2
BENDAHARA 1
Seksi Bidang
Organisasi
SEKSI BIDANG
Seksi Bidang
Pembangunan
BENDAHARA 2
Seksi Bidang
Pendidikan
Seksi Bidang
Keagamaan
Seksi Bidang
Sosial
Seksi Bidang
HUMAS
: Garis Konsultasi
: Garis Komando
3. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SMP Negeri 1 Kepung
Setelah kita membahas letak, sejarah, dan struktur organisasi SMP Negeri 1
Kepung, maka berikutnya kami sajikan data tentang keadaan guru dan karyawan
yang ada di SMP ini dalam tabel di bawah ini.
TABEL 4.1. JUMLAH GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 1 KEPUNG
BERDASARKAN UMUR
Jabatan
Kelompok Umur (Tahun)
< 20 20-29 30-39 40-49 50-59 > 59 Jumlah
Kepala Sekolah
Guru
Tetap 5 9 19 6 39
Tidak Tetap 4 5 1 10
Bantu Pusat 0
Bantu Daerah 0
Jumlah guru 0 9 14 20 6 0 49
Tenaga Administrasi 6 2 3 5 16
TABEL 4.2. PEMBAGIAN TUGAS GURU SMP NEGERI 1 KEPUNG
No.
Kode
Nama / NIP Pangkat Gol.
Tugas
Mengajar
Kelas
VII VIII IX
1 2 3 4 5 6 7
1
Drs.H.Sutrisno, M.Pd
Pembina Tk. I Matematika 10
130 532 247
2
Drs.H.M.Hamim
Pembina IV/a IPS 15 10
131793344
3
Drs. Subandriyo
Pembina IV/a PAI 8 14
131918165
4
Siti Fatimah
Pembina IV/a Budi Pekerti 7 6
130368421
5
Ir. Aksamanto
Pembina IV/a IPA 12 4
130682023
6
Supeno, S.Pd
Pembina IV/a BIN 15
131262708
7
Wahyudi, BA.
Pembina IV/a Penjas 4 12
130902001
8
Mundjilah
Penata Tk. I /
IIId
IPS 15
130815521
9
Drs. Kustomo
Penata Tk. I /
IIId
IPS 25
131100214
10
Suyono, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
Seni Budaya
14
131095622
P. Budi
Pekerti
3
11
Irawan
Penata Tk. I /
IIId
PKn 6 14
131095895
12
Siti Farida, S.Pd
Pembina IV/a Matematika 5 15
131576040
13
Hari Setyolelono,
S.Pd
Pembina IV/a IPA 8 12
131391787
14
Sugiono, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
Matematika 10 10
131577061
15
Suratmi, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
BIN 20
131266584
16
Prantini
Penata Tk. I /
IIId
BIN 25
131255075
17
Lilik Indriani
Penata Tk. I /
IIId
IPA 20
131254980
18
Edi Sukarsono, S.Pd
Pembina IV/a Matematika 20
131849986
19
Wiji Supeni, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
Seni Budaya 14
131854186
P. Budi
Pekerti
4
20
Jaenuri
Penata Tk. I /
IIId
Seni Budaya 2 14
131764957 Bhs. Jawa 6
21
Jaelani, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
IPA
16
131957970 Matematika 5
22
Rumanti Pudjiastutik
Penata Tk. I /
IIId
PKn 14 6
131391694
23
Witono, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
Matematika 20
131426655
24
Jumiatin
Penata Tk. I /
IIId
Bhs. Jawa 6 14
131425225
25
Ida Sulistyorini, S.Pd
Penata Tk. I /
IIId
Bhs. Inggris 20
131861070
26
Samiran, S.Pd.I
Penata Muda /
IIIa
Matematika 25
510162144
27
Drs. Triadi Wahyu J.
Penata / IIIc
Bhs.
Indonesia
10 15
132202322
28
Chalimatus S. S.Pd
Penata / IIIc Bhs. Inggris 20
132202322
29
Yuni Harini, S.Pd
Penata Muda /
IIIa
Bhs. Inggris 12 8
510144278
30
Etik Rahayuningsih,
S.Pd
Penata Muda /
IIIa
IPS 10 10
510157011
31
Bambang Wiratno,
S.Pd
Penata Muda /
IIIa
Penjas 14
130818822
32 Koesdaridjati -
PAK 2 2 2
Bhs. Jawa 8
33 Kasihati, S.Pd -
PAH 2 2 2
Bhs. Jawa 6
34 Oemi Fatimah, S.Pd - Bhs. Inggris 12 4
Bhs. Jawa 6
35 Fitri Sri Utami, S.Pd - Tinkom 8 14
36 Hariyanto, S.Pd - Tinkom 16 8
37 Kustianik, S.Pd - IPA 16
39 Ririn Wahyuni, S.Pd - Bhs. Inggris 8 4
40
A. Fakhori Amin,
S.Pd
-
Penjas 10 2
IPS 5 5
41
Farida Trisnasusila,
S.Pd
-
Bhs.
Indonesia
5 20
42 Dasar, S.Pd.I - PAI 14 4
43 Sutopo -
P. Budi
Pekerti
1 1
44 Mustajib, S.Ag - PAI 2 2
45 Suparmo - PAK 2 2
46 Riskha S., S.Pd - IPS 10 5
47 M. Siswanto, S.Pd - Penjas 2 2
48 Murtomo, S.Pd - Bhs. Jawa 2 2
49 Mamik, S.Pd - PKn 2 2
50 Puji Setiarso - Seni Budaya 2 2
Dari dua tabel di atas dapat diuraikan bahwa tenaga kependidikan SMP
Negeri 1 Kepung terdiri atas Guru Tetap (GT) sebanyak 39 orang, Guru Tidak
Tetap (GTT) sebanyak 10 orang, serta 16 Karyawan Tata Usaha.
Berikutnya adalah kondisi siswa-siswi yang menuntut ilmu di sekolah ini
adalah dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
TABEL 4.3. DATA SISWA SMP NEGERI 1 KEPUNG DALAM 4 (EMPAT)
TAHUN TERAKHIR
Tahun
Ajaran
Jumlah
Pendaftar
Kelas I Kelas II Kelas III
Jumlah
Kelas I, II, dan
III
Jumlah
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Siswa
2005/2006 358 org 303 org 7 rbl 287 org 7 rbl 273 org 6 rbl 863 org 20 rbl
2006/2007 365 org 313 org 7 rbl 299 org 7 rbl 278 org 7 rbl 890 org 21 rbl
2007/2008 377 org 368 org 8 rbl 308 org 7 rbl 282 org 7 rbl 958 org 22 rbl
2008/2009 427 org 367 org 7 rbl 353 org 8 rbl 288 org 9 rbl
1008
org
24 rbl
Dari tabel di atas dapat kita katakan bahwa di setiap tahunnya jumlah
pendaftar di SMP Negeri 1 Kepung mengalami peningkatan, serta dari pendaftar
itu siswa yang di terima disesuaikan dengan jumlah ruang belajar yang tersedia.
4. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Kepung
SMP Negeri 1 Kepung berada pada sebidang tanah dengan keliling
seluruhnya 491 meter dan sudah diberi pagar termasuk pagar hidup. Luas
tanahnya adalah 12.670 meter persegi dengan status milik sendiri bersertifikat.
Luas bangunannya 9.134 meter persegi, halamannya 9.348 meter persegi,
lapangan olahraga seluas 448 meter persegi, serta kebun seluas 228 meter
persegi, dan sisanya 784 meter persegi.
TABEL 4.4. RUANG DI SMP NEGERI 1 KEPUNG
No Jenis Ruang
Milik
Bukan
Milik
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Jml
Luas
(m2)
Jml
Luas
(m2)
Jml
Luas
(m2)
Jml
Luas
(m2)
1 Ruang Teori/Kelas 21 2076
2 Laboratorium IPA 1 156
3 Laboratorium Kimia
4 Laboratorium Fisika
5 Laboratorium Biologi
6 Laboratorium Bahasa
7 Laboratorium IPS
8 Laboratorium Komputer
9
Laboratorium
Multimedia
10 Ruang Perpustakaan 1 84
11 Ruang Ketrampilan
12 Ruang Serbaguna
13 Ruang UKS 1 26
14 Ruang Praktik Kerja
15 Bengkel
16 Ruang Diesel
17 Ruang Pameran
18 Ruang Gambar
19 Koperasi/Toko 1 12
20 Ruang BP/BK 1
21 Ruang Kepala Sekolah 1 28
22 Ruang Guru 1 60
23 Ruang TU 1 49
24 Ruang OSIS
25 Kamar Mandi/WC Guru 3 4,5
26 Kamar Mandi/WC Siswa 5 13,5
27 Gudang
28 Ruang ibadah 1 81
29
Rumah Dinas Kepala
Sekolah
30 Rumah Dinas Guru
31 Rumah Penjaga Sekolah 1 30
32 Sanggar MGMP
33 Sanggar PKG
34 Asrama Siswa
35 Unit Produksi
36 Ruang Multimedia
37
Ruang Pusat Belajar
Guru OR
38 Ruang lain-lain 784
Dari tabel di atas dapat kita gambarkan bahwa SMP Negeri 1 Kepung
memiliki 21 ruang kelas, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang Perpustakaan, 1
ruang UKS, 1 ruang KOPSIS, 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Guru, 1 ruang
TU, 3 toilet guru, 5 toilet siswa, 1 tempat ibadah (musholla), dan 1 rumah
penjaga sekolah, serta ada beberapa ruang lainnya.
B. Penyajian Data
1. Kompetensi Kepribadian Guru PAI di SMP Negeri 1 Kepung
Kabupaten Kediri
Menurut penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kepung
Kabupaten Kediri bahwa guru yang ada di sekolah ini, terutama guru PAI
semuanya berjumlah tiga orang, dapat dikatakan sudah memiliki kompetensi
kepribadian yang cukup baik.
Hal ini dapat dibuktikan pada hasil angket yang diisi oleh para siswa SMP
Negeri 1 Kepung sebagai suatu jawaban atas bagaimana kepribadian guru di
sana, hasilnya adalah cukup baik yaitu sejumlah 75 siswa dari 80 siswa
menyatakan baik, juga dijelaskan oleh Kepala SMP Negeri 1 Kepung yang
menyatakan guru Agama di SMP Negeri 1 Kepung sudah memiliki kompetensi
kepribadian yang cukup baik.
Menurut Kepala SMP N 1 Kepung Bapak Drs. Leksono Widodo, S.Pd, MM.
menyatakan bahwa guru agama di SMP tersebut sudah cukup baik sesuai dengan
bidang yang diajarkannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan beliau sebagi
berikut:
Guru agama islam ya di sekolah ini, alhamdulilah sudah cukup memadai ada
tiga guru PAI yang semuanya dalam kondisi baik artinya sudah memiliki gelar
kesarjanaan dan sesuai dengan jurusannya
144
.
144
Wawancara dengan Leksono Widodo, Kepala SMP Negeri 1 Kepung Kediri, tanggal 23 Maret
2009, (Lampiran 5)
Menjawab soal apakah kepribadian guru di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten
Kediri tersebut sudah memenuhi syarat, beliau mengatakan :
Sepanjang pantauan saya iya, sangat mencerminkan kepribadian yang baik
kepada warga di lingkungan sekolah ini
145
.
Jelaslah bahwa apa yang disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 1 Kepung di
atas mengindikasikan bahwa para guru, khususnya guru PAI yang ada di SMP
Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri ini telah memiliki standar kompetensi
kepribadian yang cukup baik.
Kepribadian guru agama Islam sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di sekolah, hal ini disampaikan pula oleh Bapak Drs.
Subandriyo, selaku guru PAI, beliau menyatakan:
Kalau diukur penting ya penting, ya namanya guru itu personifikasi dari sebuah
nilai dan yang sulit ini membangun kesadaran nuansa kegamaan di sekolah ini
berpengaruh di PAI juga yang lain. Ini sulit ya, artinya adanya perubahan cara
berpikir membangun kehidupan beragama bukan PAI saja, termasuk dalam
memberikan keteladanan ini. Guru pelajaran yang lain juga. Jadi kita bersama-
sama satu team warga sekolah ini
146
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Dasar S.A.g, bahwa
kepribadian tidak hanya guru PAI saja melainkan semua guru di sekolah tersebut
harus memiliki kompetensi kepribadian. Juga Bapak Drs, Suradi, S.Pd.I,
menambahkan :
145
Ibid
146
Wawancara dengan Subandriyo, Guru PAI kelas IX SMP Negeri 1 Kepung Kediri, tanggal 21
maret 2009, (Lampiran 5)
Sangat penting juga, masalahnya guru sebagai suri teladan, uswatun hasanah ya
guru-guru di sini sudahlah memenuhui syaratlah iya-iya
147
Jadi jelaslah bahwa kepribadian guru itu sangat penting dan merupakan suatu
modal yang harus dimiliki oleh semua guru, khususnya guru Pendidikan Agama
Islam sebagai pencerminan nilai ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi
anak didiknya.
Masalah kualifikasi kepribadian guru Bapak Leksono Widodo menyatakan:
Guru harus dapat menguasai siswanya artinya bisa membawanya pada suasana
belajar yang penuh akrab dan menyenangkan, mengerti kondisi siswa, memiliki
akhlak yang baik sehingga menjadi panutan siswanya
148
.
Bapak Drs. Subandriyo menyatakan :
Komitmen melaksanakan tugasnya kuat, ditugaskan negara untuk mendidik paling
tidak melaksanakan tugas di atas standart lahmisalnya kalau dinilai angka di
atas angka delapan lahsifat-sifat lain itu sepertinya semua akhlak mulia harus
dimiliki oleh guru,..tanggungjawab, kasih sayang, kepedulian kepada anak, segala
macam pokoknya semua akhlak mulia harus dimiliki oleh gurukarena dia itu
contoh bagi anak, mendidikn dengan memberi contoh pada anak, pribadi guru
harus nilai-nilai keagamaannya supaya dia nanti dilihat oleh anak berarti nanti dia
belajar dengan melihat contoh itu
149
Ditambahkan oleh Bapak Dasar S.Ag:
147
Wawancara dengan Suradi, guru PAI kelas VI SMP Negeri 1 Kepung Kediri, tanggal 21 Maret
2009, (Lampiran 5)
148
Wawancara dengan Leksono Widodo, Loc.Cit
149
Wawancara dengan Subandriyo, Loc,Cit, (Lampiran 5)
Intropeksi dulu sebelum bertindak, dalam bahasa jawa guru digugu dan ditiru,
harus memberikan contoh sehingga harus memberikan yang terbaik untuk anak-
anak
150
.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Suradi bahwa guru harus dapat
dijadikan uswatun hasanah. Jadi Kualifikasi kompetensi kepribadian guru harus
memiliki indikator dapat memiliki komitmen yang baik dalam menjalankan
tugasnya, tanggungjawab, kasih sayang, dan akhlak mulia yang dapat dijadikan
teladan baik peserta didiknya, hal ini sesuai dengan paparan yang terkandung
dalam PP No.19 Tahun 2005.
Menyinggung masalah pentingnnya kepribadian guru, para guru PAI SMP
Negeri 1 Kepung sependapat bahwa hal itu sangat penting sekali bagi guru,
khususnya guru PAI. Hal ini dikarenakan guru adalah personifikasi dari sebuah
nilai, di mana seorang guru dapat menjadi suri teladan yang baik bagi siswa-
siswinya.
Menurut Pak Subandriyo, Guru PAI itu harus memiliki komitmen
kepribadian yang kuat dalam melaksanakan tugasnya, tanggungjawab, kasih,
sayang, kepedulian kepada anak dan semua akhlak mulia harus ada pada guru
PAI sebagai uswatun hasanah bagi anak didiknya. Ditambahkan oleh Pak Dasar
bahwa guru harus intropeksi dahulu sebelum bertindak karena hal ini akan
berpengaruh pada siswanya.
150
Wawancara dengan Dasar, Guru PAI kelas VI dan VII SMP Negeri 1 Kepung Kediri, tanggal 21
maret 2009, (Lampiran 5)
Masalah faktor yang mempengaruhi kepribadian guru menurut Pak
Subandriyo adalah dari faktor prndidikannya yaitu kontinuitas pendidikan
agamanya, bahkan kalau lebih mantap lagia apabila guru agama ini pernah
mengenyam pendidikab pesantren, disamping itu faktor sosial keagamaannya
yaiti pada pergaulannya dengan keluarga dan lingkungannya. Menurut Pak Dasar
faktor ekonomi juga berpengaruh pada kinerja guru yang mempengaruhi
pribadinya pada keseriusan dan komitmennya dalam menjalankan tugas.
2. Kegiatan Belajar Mengajar PAI di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten
Kediri
Menurut Bapak Subandriyo selama ini klegiatan belajar menhgajar berjalan
dengan baik dan lancar, walaupun banyak juga kendalanya. Diantaranya untuk
semeester ini pengadaan sumber belajar tidak ada (LKS tidak ada), hal ini
membuat beliau kesulitan dan KBM terpusat pada guru, tetapi beliau dapat
mengatasinya dengan jalan siswanya diarahlkan untuk foto copy dan memberikan
penugasan supaya KBM berjalan secara efektif dan efisien.
Mengamati Kegiatan Belajar Mengajar PAI, Bapak Dasar menyatakan:
Alhamdulillah dalam kegiatan belajar mengajar khususnya Pendidikan Agama
Islam selama ini di dalam saya mengajarnya menggunakan kurikulum yang
sudah ada, kemudian ada tambahan-tambahan yang lain bagaimana siswa
memahami setiap babnya
151
.
Hal di atas senada dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Suradi, bahwa
KBM dapat berjalan dengan lancar dan baik walaupun ada kendalanya dapat
diatasi dengan baik.
Dalam kegiatan Belajar mengajar metode yang digunakan dintaranya adalah
ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Variasi daklam penggunaan metode
mengajar ini sangat berpengaruh pada KBM yang lebih baik, menyenangkan dan
membuat siswa tidak bosan dalam belajarnya.
Tentang faktor pendukung dan penghambat dalam proses belajar mengajar,
Bapak Subandriyo menyampaikan:
Sebenarnya yang paling banyak itu misalnya kemampuan membaca al-Qur'an itu
kalau siswa tidak belajar di luar guru sulit sekalijamnya sedikit kalau di
sekolah dituntut menuntaskan bacaan itu masih sangata sulit..Jadi yang perlu
dipantau adalah pada materi-materi praktek ibadah, ya seperti membaca Al-
Qur'an tadi, sholat dan sebagainya, harus dipantau mulai kelas satu sampai kel;as
tiga bahaimana nanti perkembangannya.kemudian yang mendukung ini adalah
siswa yang mampu fotokopi atau mereka cari sumber lainya saya tidak maksa
potokopi tapi ya setidaknya mereka berusaha dan saya pun usaha membuatkan
buku ajar kepada mereka.Faktor penghambat penilaian lebih pada aspek
penguasaan konsep saja, masih sangat dominant, artinya kalau ada anak menurut
tata norma itu kurang pas itu masih ada jalan untuk dima'afkan gitu
152
Bapak Dasar, S.Ag, menambahkan :
151
Ibid
152
Wawancara dengan Subandriyo, Loc.Cit
Faktor pendukungnya dari proses belajar mengajar itu termasuk dari buku yang
sudah ada kemudian dari al-qur'an, dari hadits-hadits yang sifatnya umum,
termasuk menguiraikan, menjelaskan sehingga nanti anak-anak bias
mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, itu termasuk dari sumber buku-
buku yang relevan, factor lain sering memberikan tugas, saya lihat dan saya cari
kreatifnya dari anak-anak, kalau semester satu ini asaya ajari qiro'at semester
dua ini saya ajari dari masyarakat pada umumnya latihan tiba'iyah, termasuk
keterampilan. Penghambat dari KBM mungkin semua sekoplah juga sama, anak
yang malas ada yang pandai dan tidak, itu semua bias di atasi kalau kita bisa
mengusai kelas, mengelola kelas. Metode tanya jawab sebelumnya bab di mulai,
kemudian masuk pelajaran biasa, terakhir saya tannya lagi untuk mengetahui
sejauh mana anak-anak bias menguasai pelajaran
153
Bapak Suradi, menyatakan:
Yang mendukung itu sarana prasarana cukuplah dan gurunya cukuplah gak ada
masalah, siswanya ada yang istimewa kadang-kadang ya namanya anak bisa
diambil mana yang rata-rata mendekati baik, ya rata-rata
baiklahpenghambatnya kalau semester dua ini untuk guru, sekarang lks gak
ada anak-anak pada photocopy, ya agak terlambat juga, tapi ya bisa di atas
154
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendukung dari kegiatan belajar
mengajar adalah pada fasilitas yang ada dalam pelaksanaan KBM, kemampuan,
kesiapan dan kreatifitas guru, dan kesiapan dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ketika ada salah satu dari
komponen belajar tersebut tidak terpenuhi atau berjalan tidak baik, pasti akan
menghambat lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu kompetensi pribadi,
kecakapan, serta keterampilan dalam mengelola kelas dengan baik, sehingga
KBM dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran
153
Wawancara dengan Dasar, Loc.Cit
154
Wawancara dengan Suradi, Loc.Cit.
Sesuai dengan dokumentasi nilai yang diperoleh, menyatakan bahwa hasil
dari KBM PAI di kelas IX-C dan IX-D cukup baik, ini dikarenakan antusias dan
keuletan siswa dalam belajar PAI di kelas bersama guru PAI yang cukup baik
dalam mengajarnya. Hasil siswa ini dapat dilihat pada bagian lampiran skripsi
ini.
Dari data angket juga diperoleh hasil yang cukup bagus dalam proses
kegiatan belajar mengajar PAI di sekolah ini. Hal ini terbukti dari 80 responden
yang menjawab bahwa KBM berjalan dengan baik dan hasilnya baik adalah
sebanyak 70 siswa.
Berdasarkan hasil temuan data dan uraian data di atas dapat disimpulkan
bahwa Kegiatan Belajar Mengajar, khususnya KBM PAI di SMP Negeri 1
Kepung sudah cukup baik.
3. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam Kegiatan Belajar
Mengajar di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri
Untuk membuktikan pengaruh yang signifikan kompetensi kepribadian guru
PAI dalam Kegiatan Belajar Mengajar PAI di SMP Negeri 1 Kepung, maka
peneliti menggunakan metode angket yang disebarkan kepada para siswa.
Berdasarkan teori yang dipakai pada skripsi ini, peneliti mengambil sampel
penelitian sebanyak 25% lebih untuk membuktikan pengaruh kompetensi
kepribadian guru PAI dalam kegiatan belajar dan mengajar di SMP Negeri 1
Kepung.
Populasi yang diambil adalah kelas IX, karena dari segi pertumbuhan dan
perkembangan psikologisnya, mereka sudah dianggap cukup matang dan dapat
menjawab pertayaan kuesioner dengan tepat. Dari populasi berjumlah 288 siswa
diambil 80 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Sampel kamu adalah dari kelas IX-
C dan IX-D. Data responden angket penelitian ini akan dilampirkan pada skripsi
ini. Adapun data hasil penelitian angket adalah sebagai berikut :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
TABEL 4.5. DATA HASIL ANGKET KOMPETENSI KEPRIBADIAN
GURU PAI DI SMP NEGERI 1 KEPUNG
N
o
Kompetensi Kepribadian Guru PAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 37
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 28
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 40
4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 37
5 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 36
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
8 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 37
9 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 36
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
11 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 23
12 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 35
13 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 37
14 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 33
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28
16 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 36
17 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 38
18 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 33
19 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 39
20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 39
21 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 36
22 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 37
23 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 39
24 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 34
25 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 34
26 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
27 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
28 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 36
29 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 36
30 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
31 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 31
32 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 32
33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 39
34 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 35
35 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 33
36 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 36
37 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 29
38 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
39 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 36
40 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 38
41 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 39
42 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 33
43 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 36
44 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 35
45 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 37
46 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 35
47 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 36
48 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 33
49 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 35
50 2 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 35
51 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 34
52 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 37
53 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 39
54 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 36
55 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 36
56 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 38
57 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
58 2 2 2 3 2 1 3 1 2 2 1 2 2 3 28
59 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 37
60 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 37
61 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 37
62 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 35
63 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 35
64 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 36
65 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 39
66 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 38
67 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 38
68 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 39
69 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 36
70 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40
71 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 39
72 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 39
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
74 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 38
75 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 36
76 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 39
77 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 35
78 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 37
79 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 22
80 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 37
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
TABEL 4.6. DATA HASIL ANGKET KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR PAI DI SMP NEGERI 1 KEPUNG
No
KBM
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 23
4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 26
5 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 25
6 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 24
7 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
8 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 25
9 3 2 2 2 2 3 3 1 1 3 22
10 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 26
11 3 2 2 2 1 2 3 1 1 2 19
12 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 25
13 2 2 2 3 3 3 3 1 2 3 24
14 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 24
15 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 24
16 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 23
17 3 2 3 2 1 3 3 1 2 3 23
18 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 23
19 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 22
20 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 25
21 3 3 2 3 3 2 3 1 1 2 23
22 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
23 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 23
24 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21
25 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 21
26 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 25
27 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 23
28 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 25
29 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 21
30 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 23
31 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 20
32 3 2 3 2 2 2 3 1 1 3 22
33 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 21
34 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 22
35 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 23
36 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 24
37 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 25
38 3 3 2 3 1 2 3 1 2 3 23
39 2 2 2 2 1 2 3 1 1 3 19
40 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 26
41 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 20
42 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 24
43 2 2 2 1 1 2 3 1 2 3 19
44 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 23
45 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 23
46 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 25
47 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 20
48 3 3 1 2 1 2 3 1 2 3 21
49 3 3 2 3 2 3 3 1 1 3 24
50 3 2 2 2 2 2 3 1 1 3 21
51 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21
52 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 22
53 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 22
54 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 23
55 3 2 2 2 1 2 3 1 1 2 19
56 3 3 2 2 2 2 3 1 1 3 22
57 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 24
58 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 23
59 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 23
60 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 26
61 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 26
62 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 21
63 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 25
64 3 3 2 2 1 3 3 1 2 3 23
65 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 23
66 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21
67 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 22
68 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 22
69 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 22
70 3 3 3 2 3 2 3 1 2 2 24
71 3 3 2 2 2 2 3 1 1 3 22
72 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 24
73 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 22
74 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 23
75 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 21
76 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 25
77 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 22
78 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 21
79 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 20
80 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 22
Sesuai dengan data hasil angket, maka diperoleh rekapitulasi data sebagai
berikut:
TABEL 4.7. DATA HASIL ANGKET KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
PAI SMP NEGERI 1 KEPUNG KABUPATEN KEDIRI
Kompetensi Kepribadian Guru PAI
Kategori Skor Frekwensi
Baik 14-28 75
Kurang Baik 29-42 5
Jumlah 80
TABEL 4.8. DATA HASIL ANGKET KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PAI SMP NEGERI 1 KEPUNG KABUPATEN KEDIRI DARI 80
RESPONDEN
Kegiatan Belajar Mengajar PAI
Kategori Skor Frekwensi
Baik 14-28 70
Kurang Baik 29-42 10
Jumlah 80
Dari hasil tabel di atas antara kompetensi kepribadian guru PAI dengan
Kegiatan Belajar Mengajar, dapat disimpulkan melalui tabel berikut ini:
TABEL 4.9. DATA KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DAN
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PAI DI SMP NEGERI 1 KEPUNG
KABUPATEN KEDIRI DARI 80 RESPONDEN
Kompetensi Kepribadian
Guru PAI
Kegiatan Belajar Mengajar
Baik Kurang Baik
Baik 68 7 75
Kurang Baik 2 3 5
Jumlah ( ) 70 10 80
Dari hasil data di atas, untuk mencari Chi Kuadrat, maka diperlukan
penghitungan f
h,
dari tabel di atas dengan rumus:
f
h
= Jumlah Baris x Jumlah Kolom
Jumlah Semua
Hasil dari perhitungan dengan rumus di atas dapat dilihat pada tabel nerikut:
TABEL 4.10. TABEL KERJA UNTUK MENGETAHUI HARGA CHI
KUADRAT
Sel f
o
f
h
f
o
- f
h
(f
o
- f
h
)
2
(f
o
- f
h
)
2
f
h
1 68 65,625 2,375 5,640625 0,08595
2 7 9,375 -2,375 5,640625 0,60167
3 2 4,375 -2,375 5,640625 1,28929
4 3 0,625 2,375 5,640625 9,025
80 80 0 - 11,00191
Dari penghitungan melalui tabel di atas diketahui:
h
2
h o 2
f
f f
X = 11,00191
db = (baris-1) (kolom-1)
= (2-1)(2-1)
= 1
Harga Chi kuadrat di atas, dikonsultasikan dengan tabel harga kritik
2
db= 1
(konsultasi tabel pada lampiran). Dengan taraf signifikansi 5% dan db=1, maka
dalam tabel terdapat harga kritik
2
sebesar 3,84, dan pada taraf signifikan 1%
db=1, harganya sebesar 6,63. Maka ini berarti hipotesa nol ditolak karena harga
2
yang diperoleh lebih besar dari pada harga
2
tabel. Sehingga disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru PAI
dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri.
Setelah harga Chi Kuadrat (
2
) diketahui, untuk mengetahui tinggi rendahnya
pengaruh antara kedua variabel, maka selanjutnya adalah disubtitusikan ke
dalam rumus Koefisien Kontingensi:
KK =
N X
X
2
2
=
80 0191 , 11
00191 , 11
=
00191 , 91
11,00191
= 120898 , 0
= 0,3477
Untuk memberikan interpretasi terhadap KK atau C, maka harga KK diubah
dahulu dalam bentuk Phi () dengan rumus sebagai berikut:
Phi () = C
C 1
2
Phi () = 0,3477
) 3477 , 0 ( 1
2
Phi () = 0,3477
120895 , 0 1
Phi () = 0,3477
879105 , 0
Phi () = 0,3477
0,9376
Phi () = 0,37084
Phi () di atas dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment yang
tersedia. Diketahui pada df=80, r
tabel
pada taraf signifikan 5% adalah 0,217 , dan
pada taraf siginifikan 1% adalah
0, 283.
Dengan demikian, Phi () yang berasal dari perubahan atas KK tersebut lebih
besar dari pada Phi () yang berada di tabel, baik dengan signifikasi 5% maupun
1%, sehingga hipotesis nol ditolak, artinya ada pengaruh positif yang signifikan
antara kompetensi kepribadian guru PAI dengan Kegiatan Belajar Mengajar PAI
di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Kepribadian Guru PAI
Kompetensi kerpibadian guru merupakan salah satu kompetensi yang terpenting
dari beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada
penjelasan pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia
155
.
Guru Agama Islam sebagai pengajar dan pendidik sudah selayaknya memiliki
kepribadian yang mulia, sebab kepribdian guru yang baik merupakan kunci bagi
kesuksesan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru perlu
mengintropeksi dirinya, apakah sudah menjadi teladan baik dalam tingkah laku
sehari-hari dan mampu menangani dengan baik kegiatan pendidikan bagi siswanya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
kompetensi kepribadian guru PAI adalah seperangkat kecakapan, kemampuan,
155
Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana? (Bandung: YRAMA WIDYA,
2008), hlm. 243
kekuasaan, kewenangan yang dimiliki oleh seorang guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang semua itu terorganisir dalam suatu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan dan bersifat dinamis dan khas (berbeda dengan orang lain).
Menurut penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kepung Kabupaten
Kediri bahwa guru yang ada di sekolah ini, terutama guru PAI semuanya berjumlah
tiga orang, dapat dikatakan sudah memiliki kompetensi kepribadian yang cukup baik.
Hal ini dapat dibuktikan pada hasil angket yang diisi oleh para siswa SMP Negeri
1 Kepung sebagai suatu jawaban atas bagaimana kepribadian guru di sana, hasilnya
adalah cukup baik yaitu sejumlah 75 siswa dari 80 siswa menyatakan baik, juga
dijelaskan oleh Kepala SMP Negeri 1 Kepung yang menyatakan guru Agama di
SMP Negeri 1 Kepung sudah memiliki kompetensi kepribadian yang cukup baik.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa guru yang ada di SMP Negeri 1 Kepung
sudah memenuhi standar kompetensi khususnya kompetensi kepribadian guru,
sehingga sudah sangat sesuai untuk melaksanakan profesinya sebagai guru yang
diharapkan oleh teori dan PP yang telah diuraikan pada bab dua skripsi ini.
B. Kegiatan Belajar dan Mengajar PAI
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subyek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk
pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar
156
.
Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi
interaksi guru siswa, siswa siswa pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah
makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses. Interaksi guru siswa sebagai
makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan
pengajaran yang efektif. Mengingat kedudukan siswa sebagai subyek dan sekaligus
juga sebagai obyek dalam pengajaran, maka inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran
157
.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Kepung,
menggambarkan bahwa antara guru dan siswa di sana terjalin suatu hubungan yang
baik dan harmonis, penuh kekeluargaan dan keakraban. Ini merupakan indikasi
adanya interaksi yang baik dalam lingkungan sekolah.
Begitu pula dalam proses belajar mengajarnya, dari pengamatan dapat dikatakan
bahwa KBM di sana, khususnya pada mata pelajaran PAI berjalan dengan lancar,
baik guru maupun siswa mengalami suatu proses belajar dan mengajar dengan penuh
semangat dan konsentrasi.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar
156
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Cet-5; Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2000), hlm. 28
157
Ibid
mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu
perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model
158
.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang
lebih luas, tidak sekedar hubungan antar guru dan siswa, tetapi berupa interaksi
edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran ,
melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar
159
.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada tiga nara sumber ini menyatakan
bahwa kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Menurut
Bapak Subandriyo, untuk tahun ini khususnya pada semester ini guru kesulitan
dalam memberikan pelajaran karena siswa tidak memiliki LKS atau bahan
pelajaran/buku materi, sehingga proses belajar mengajar kembali pada guru yang
seakan-akan menjadi sumber utama pembelajaran. Tetapi hal itu menurutnya diatasi
dengan membujat buku ajar yang kemudian difoto kopi oleh siswa. Kemudian
menurut Pak Dasar dan Pak Suradi semua itu dapat teratasi dengan memberi
tambahan-tambahan dari bahan lain yang relevan.
158
Uzer Usman, Menjadi Guru Professional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 1
159
Ibid
Menurut mereka metode yang dipakai dalam KBM tidak lepas dari ceramah,
kemudian untuk memacu daya ingat dan tangkap siswa akan pelajaran digunakan
variasi metode, yang swering dilakukan adalah tanya jawab dan penugasan.
Adapun faktor yang mendukung proses belajar dan mengajar di SMP Negeri 1
Kepung ini menurut Pak Subandriyo adalah pada kontinuitas anak-anak dalam
belajar membaca al-Qur'an di luar sekolah serta hasil jerih payah mereka dalam
mencari sumber belajar sendiri-sendiri tanpa paksaan dalam mencapai pemahaman
mereka akann pelajaran PAI. Menurut Pak Dasar adalah selain dari buku pendukung,
Quran dan hadits yang umum, juga melalui penugasan yang diberikan kepada siswa
untuk dapat memahami dan mempraktekkan kandungan dari materi pelajaran yang
diajarkan juga penggalian bakat mereka dalam hal ketterampilan yang bersifat religi
seperti qira'at (seni baca al-qur'an), diba'iyah dan sebagainya. Menurut Pak Suradi
adalah sarana pendukung berupa sarana yang memadai diikuti dengan SDM guru
yang cukup kompeten.
Kemudian untuk faktor penghambatnya menurut Pak Subandriyo pada PAI ini
yang dikritik beliau adalah pana penilaiannya hanya berdasarkan aspek penguasaan
konsep (kognitif) saja, bukan pada penilaian aspek perilaku dan prkteknya dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun ada tapi kalau yang aspek kedua dan ketiga ini fatal
cenderung untuk dima'afkan. Menurut Pak Dasar dan Pak Suradi adalah pada anak
didiknya ada yang rajin, malas dan sebagainya, namun itu semua bisa diatasi.
Pada suatu proses pelaksanaan suatu kegiatan pastilah ada yang namanya
hambatan atau kendala, ada pula faktor yang mendukung. Ini sudah menjadi hal yang
wajar dalam proses pembelajaran untuk mencapai hal yang lebih baik lagi. Guru
harus dapat belajar dari pengalamannya, dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
serta suatu integritas kepribadian yang dimiliki, sudah tentu pasti ia dapat mengatasi
suatu permasalahan di kelas dengan arif, bijaksana, dan penuh kedewasaaan.
Sesuai dengan dokumentasi nilai yang diperoleh, menyatakan bahwa hasil dari
KBM PAI di kelas IX-C dan IX-D cukup baik, ini dikarenakan antusias dan keuletan
siswa dalam belajar PAI di kelas bersama guru PAI yang cukup baik dalam
mengajarnya. Hasil siswa ini dapat dilihat pada bagian lampiran skripsi ini.
Dari data angket juga diperoleh hasil yang cukup bagus dalam proses kegiatan
belajar mengajar PAI di sekolah ini. Hal ini terbukti dari 80 responden yang
menjawab bahwa KBM berjalan dengan baik dan hasilnya baik adalah sebanyak 70
siswa.
Dari beberapa realita yang dijumpai di atas dapat disimpulkan bahwa secara
teoritis dan realistis di lapangan bahwa kompetensi kepribadian guru PAI sangat
memiliki andil, peran, serta pengaruh yang cukup besar dalam proses dan
menentukan hasil belajar mengajar di sekolah.
C. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam Kegiatan Belajar dan
Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru memiliki peranan penting dan
besar pengaruhnya. Dalam KBM, komponen yang diperlukan salah satunya adalah
guru, tanpa guru KBM tidak akan berjalan dengan lancar, tentunya juga didukung
oleh komponen-komponen lainnya. Itu semua saling mendukung dan mempengaruhi
satu sama lain.
Dalam menjalankan tugasnya guru harus memiliki suatu kecakapan, kemampuan,
dan memenuhi kualifikasi yang cukup dalam mendukung profesinya. Diantaranya
adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Tanpa bermaksud
mengabaikan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, kompetensi
kepribadian kiranya harus mendapatkan perhatian yang lebih. Sebab, kompetensi ini
akan berkaitan dengan idealisme dan kemampuan untuk dapat memahami dirinya
sendiri dalam kapasitas sebagai pendidik.
Posisi guru PAI dalam proses belajar-mengajar sangat menentukan keberhasilan
dan kesuksesan pembelajaran dan pengajaran Agama Islam yang memerlukan
pengamalan langsung. Oleh karena itu keberhasilan kegiatan belajar mengajar
tergantung pada kompetensi guru yang mencakup empat kompetensi tersebut
terutama kompetensi kepribadian guru yang mempengaruhi kompetensi guru lainnya.
Kepribadian adalah faktor yang sangat penting dalam kesuksesan seorang guru
sebagai pengembang sumber daya manusia (SDM). Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau
suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain
160
.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kepung, yang
menggunakan pendekatan kuantitatif diketahui hasil yang menyatakan bahwa ada
160
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Cet-3, Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 701
pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru yang dimilikinya
dengan kegiatan belajar mengajar PAI.
Bukti adanya pengaruh ini, sudah dapat menjawab rumusan masalah yang ketiga
dari skripsi ini yang menanyakan tentang adanya pengaruh kompetensi kepribadian
Guru PAI dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 1 Kepung.
Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam kegiatan Belajar Mengajar
dapat dilihat dari hasil nilai r hasil rumusan product moment dengan perhitungan
melalui rumus dihasilkan nilai 0,37084, hasil dari Phi () ini dikonsultasikan
dengan nilai r tabel product moment yang tersedia. Diketahui pada df=80, r
tabel
pada taraf signifikan 5% adalah 0,217 , dan pada taraf siginifikan 1% adalah
0, 283.
Dengan demikian Phi () yang berasal dari perubahan atas KK tersebut lebih besar
dari pada Phi () yang berada di tabel, baik dengan signifikasi 5% maupun 1%,
sehingga hipotesis nol ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara
kompetensi kepribadian guru PAI dengan Kegiatan Belajar Mengajar PAI di SMP
Negeri 1 Kepung Kabupaten Kediri.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru, disamping
kompetensi yang dimiliki guru lainnya memiliki peran dan fungsi serta berpengaruh
secara signifikan dalam kaitannya dengan proses belajar dan mengajar di sekolah.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kompetensi kepribadian guru PAI adalah seperangkat kecakapan,
kemampuan, kekuasaan, kewenangan yang dimiliki oleh seorang guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang semua itu terorganisir dalam suatu
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan bersifat dinamis dan khas (berbeda
dengan orang lain). Kompetensi kerpibadian guru merupakan salah satu
kompetensi yang terpenting dari beberapa kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru harus dapat dijadikan
uswatun hasanah. Jadi Kualifikasi kompetensi kepribadian guru harus
memiliki indikator dapat memiliki komtmen yang baik dalam menjalankan
tugasnya, tanggungjawab, kasih sayang, dan akhlak mulia yang dapat
dijadikan teladan bagi peserta didiknya, Hal ini sesuai dengan paparan yang
terkandung dalam PP No.19 Tahun 2005.
Kompetensi kepribadian Guru PAI di SMP Negeri 1 Kepung termasuk
mendapatkan predikat cukup bagus, sesuai dengan pengamatan, wawancara,
dan hasil angket penelitian yang telah dilakukan. Hasil angket menyatakan
dari 80 responden yang ada, sebanyak 75 responden atau 93,75%nya
menyatakan bahwa guru PAI di SMP Negeri 1 kepung memiliki kompetensi
kepribadian yang baik.
2. Kegiatan belajar mengajar merupakan perpaduan antara dua kegiatan yaitu di
mana siswa melakukan kegiatan belajar dan guru melakukan kegiatan
mengajarnya, yang di dalamnya terjadi suatu interaksi edukatif berupa
penyampaian pesan/informasi serta penanaman nilai dari guru kepada siswa,
kegiatan ini terjalin harmonis dan tidak dapat terpisahkan serta saling
mendukung. pendukung dari kegiatan belajar mengajar adalah pada fasilitas
yang ada dalam pelaksanaan KBM, kemampuan, kesiapan dan kreatifitas
guru, dan kesiapan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah ketika ada salah satu dari komponen
belajar tersebut tidak terpenuhi atau berjalan tidak baik, pasti akan
menghambat lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu kompetensi pribadi,
kecakapan, serta keterampilan dalam mengelola kelas dengan baik, sehingga
KBM di SMP Negeri 1 Kepung dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Selama ini walaupun KBM PAI ada hambatannya, tetapi guru PAI SMP
Negeri 1 kepung sanggup mengatasinya dengan baik.
Sesuai data hasil angket, sebanyak 70 dari 80 responden atau 87,5% responden
menjawab bahwa Kegiatan Belajar Mengajar PAI di SMP Negeri 1 Kepung
Kabupaten Kediri sudah cukup baik.
3. Dari hasil analisis angket yang telah disebarkan, menyatakan bahwa ada
pengaruh positif yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru PAI
dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI di SMP Negeri 1 Kepung
dengan harga r sebesar 0,36077, nilai ini lebih besar daripada nilai haraga
pada r tabel pada taraf signifikan 5% maupun 1%, sehinnga demikian
hipotesis nol ditolak dan terbukti bahwa ada pengaruh antara kompetensi
kepribadiuan guru dalam kegiatan belajar mengajar PAI di SMP Negeri 1
Kepung.
B. Saran
1. Dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya mutu serta kualitas lebih
diutamakan, terutama aspek guru yang merupakan aspek penentu dominan
dalam kesuksesan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu sekolah harus
meningkatkan kualitas dan mutu guru.
2. Diharapkan seorang guru yang melaksanakan proses belajar mengajar di
kelas mampu menerapkan akhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi
siswanya. Itulah sebenarnya yang menjadi cerminan seorang guru, khususnya
guru agama Islam yang mengajarkan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Dalam
melakukan tugas atau amanat, guru PAI seharusnya memiliki integritas
kepribadian yang baik dan komitmen yang tinggi, sehingga antara apa yang
diajarkannya sudah tercermin pada sosok guru tersebut.
3. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa hendaknya senantiasa berusaha
belajar dengan baik. Karena ilmu pengetahuan terutama ilmu agama Islam
akan bermanfaat baginya.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan-Refleksi Teoretis terhadap Fenomena.
Jogjakarta: Ar Ruzz Media
Denim, Sudarwan. 2002. Inovasi pendidikan, (Dalam Upaya Meningkatkan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan). Bandung: Pustaka Setia
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur'an dan Terjemahannya Juz 1-30. Surabaya:
MEKAR
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Ghofir, Abdul. 1907. Proses Belajar-Mengajar. Malang: IAIN Sunan Ampel
Fakultas Tarbiyah
Hamalik, Oemar. tt. Proses Belajar Mengajar. Cet-6; Jakarta: Bumi Aksara
http://www.pikiran-rakyat.com. Kompetensi Kepribadian Guru Oleh Drs.
SUDRAJAT. 15 May 2007 pukul 11:31:42
Isjoni. 2006. Gurukah yang dipersalahkan?-Menakar Posisi guru di tengah Duni
Pendidikan Kita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muchtar, Heri Jauhari. 2005. Fikih Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetens. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
....................... 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Cet. 3. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Nasution. 1986. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung : Jemmars
Nurdin, Muhamad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Partanto, Pius A, M. Dahlan Al Barry. tt. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
ARLOKLA
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Cet-23, Bandung: Remaja
Rosdakaarya
Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana?.
Bandung: YRAMA WIDYA
Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Cet-5. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi. Cet-3. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet-14;
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Cet-3. Jakarta: Balai Pustaka
Usman, Uzer. 1992. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wijaya, Cece, A. Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses
Belajar Mengajar .Cet-3. Bandung: Remaja Rosdakarya
Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang
Press
Young, Geogre G, disadur oleh Dwi Sunar P. 2008. Membaca Kepribadian Orang.
Cet-11. Jogjakarta: THINK
Zainuddin, M, Muhammad Walid. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Cet-1. Malang:
Fakultas Tarbiyah-UIN Malang