Anda di halaman 1dari 12

Sistem reproduksi Manusia

I.
a.

Reproduksi Pria
Testis Testis adalah bangun berbentuk oval terletak dalam skrotum, berjumlah sepasang. Testes merupakan tempat untuk memproduksi spermatozoa dan hormon testosteron. Bagian dalam testis tersusun atas pintalan tubulus seminiferous yang tersusun dari jaringan ikat dan epitelium germinal.

b. .Tubulus seminiferus Tubulus seminiferus adalah tempat terjadinya spermatogenesis, sel-sel Sertoli yang menompang dan memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang, Dimana pada sela selanya terdapat sel sel Leydig. Sel Leydig adalah cells yang mengsekresikan hormon testosteron. c. Epididimis The epididymis is a long meandering duct -while sperm maturation and storage. Selama eksitansi seksual lapisan otot polos dalam dingding epididimis berkontraksi untuk mendorong sperma ke dalam duktus deferen. Epididimis save sperms and hold it until 6 weeks. in 6 weeks the sperm will be perfectly motur and can fertilize ovum d. Vas deferens Vas deferens (Duktus deferens) adalah saluran sperma dari epididimis menuju kantung sperma (Vesikula seminalis). e. Kelenjar Aksesori - Kelenjar prostat : Kelenjar ini melingkari bagian atas uretra, menghasilkan kolestero, garam, fosfolipid dan asam sitrat. - Kelenjar cowper : Dikenal juga sebagai kelenjar bolbouretra, menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Salurannya langsung menuju uretra. f. Vesikula seminalis Berjumlah sepasang, berfungsi untuk menyimpan sperma sebelum ejekulasi melalui penis, merupakan kelenjar berlekuk lekuk, terletak di belakang kandung kemih. Semen terbentuk ari 60% cairan yang diperoleh dari vesikula seminalis. Dinding Vesikula seminalis menghasilkan zat zat makanan untuk sperma, berupa fruktosa, asam askorbat, prostaglandin, mukus serta enzim pengkoagulasi.

g.

Penis

Berjumlah sebuah, sebagai alat kelamin luar digunakan untuk kopulasi. Penis dapat membesar dan memanjang karena terisi darah yang dipengaruh hormon. Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan erektil silindris dua korpus kavernosum spongiosum vebtral di sekitar uretra h. Skrotum Berjumlah sebuah, sebagai alat kelamin luar berfungsi untuk membungkus testis. Terdapat otot polos ( Darthos muscularis ), selain itu terdapat juga serat serat otot yang berasal dari perut (Cremassteur muscularis ) yang dipengaruhi neuron pengatur panas tubuh. Udara dingin menyebabkan otot kontraksi sehingga mendekatkan testis ke tubuh. PROSES PEMBENTUKAN SPERMA Ada dua proses yaitu : a. Spermatogenesis Rangkaian perubahan seluler dari spermatogonia spermatid. Meliputi : Mitosis / proliferasi & Meiosis b. Spermiogenesis Transformasi bentuk dari : spermatid bulat) menjadi spermatozoa (oval berekor)

Proses spermatogenesis

PERISTIWA PENTING PADA SPERMIOGENESIS Pembentukan akromosom dari Badan Golgi Pembentukan flagela dari Sentriol (mikrotubulus) Inti berubah menjadi pipih & memanjang, menuju tepi. Mitokondria migrasi ke flagela Pengeluaran sebagian sitoplasma (sitoplasmic dropplet) sebab: spermatozoa lebih kecil daripada spermatid

Struktur sperma Sperma umumnya di bagi menjadi 3 bagian, kepala badan dan ekor, pada bagian kepala ada inti dan akrosome, pada badan terdapat banyak mitokondria, sedangkan ekor terbentuk dari sentriol ( mikrotubulus ) Hormon reproduksi yang berperan a. Testosteron, disekresi oleh sel leydig, penting bagi perubahan sel germinal pada tahap meiosis. b. Leutezing Hormone ( LH ), disekresi oleh hipofisis anterior, merangsang sel leydig untuk mensekresi testosteron c. Folicle Stimulating Hormone ( FSH ), dihasilkan oleh hipofisis anterior menstimulasi sel sertoli dan merangsang spermiosis d. Estrogen, dihasilkan oleh sel sertoli, yang memicu pematangan sperma

II.

REPRODUKSI WANITA a. Ovarium Ovarium berjumlah sepasang. Berfungsi sebagai tempat perkembangan sel telur dan menghasilkan hormon kelamin berupa estrogen dan proges-teron yang mempengaruhi perekembangan skunder wanita. Didalam ovarium terdapat banyak folikel yang didalamnya mengandung satu ovum. Folikel menghasilkan hormon estrogen, sedangkan hormon Progesteron dihasilkan oleh corpus luteum, yaitu folikel yang telah pecah. b. Invundibulum Merupakan jumbai yang berfungsi untuk menagkap sel telur yang telah masak pada peristiwa ovulasi. Pada infundibulum ditemukan fimbrae yang berfungsi untuk menangakap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. c. Oviduct Disebut juga Tuba Fallopi. Merupakan saluran penghubung antara ovarium dengan uterus (rahim). Dikelilingi otot polos sejajar dan melingkar untuk menimbuklan gerak peristaltik. Gerakan ini berfungsi untuk menggerakkan ovum menuju uterus. Peristiwa fertilisasi terjadi disini. d. Uterus (rahim) Disebut juga Rahim yang memiliki bentuk simpleks untuk pertumbuhan janin. Rahim terdiri 3 lapis, yaitu : - Lapisan Perimetrium yaitu lapisan luar yang tersusun oleh jaringan ikat - Lapisan miometrium, yaitu lapisan tengah yang menganduk otot-otot untuk kontraksi dinding rahim - Endometrium, yaitu lapisan dalam yang banyak mengandung pembuluh darah dan mengalami penebalan yang mengandung nutrisi untuk persiapan perkembangan janin e. Serviks (leher rahim) Disebut juga mulut rahim. Pada keadaan biasa servik selalu tertutup, tetapi pada saat peristiwa kopulasi, servik akan membuka untuk masuknya spermatozoa dalam rahim yang selanjutnya menuju oviduk untuk membuahi ovum. f. Vagina

Merupakan saluran akhir reproduksi wanita,, vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding berlipat lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir. Bagian tengah merupakan jaringan otot sedangkan jaringan terdalam berupa jaringan ikat elastis. Lendir ( mukosa ) berasal dari kelenjar batholin ketika terjadi rangsangan seksual. g. Vulva Merupakan organ reproduksi terluar wanita, terdiri dari mons pubis, mons veneris. Di bawah mons pubis terdapat labia mayor yang di dalamnya terdapat labium minor. Selain itu vulva merupakan muara saluran urethra. Klitoris merupakan gabungan dari labia mayor dan minor & banyak menganduk ujung syaraf yang sensitif terhadap rangsangan.

OOGENESIS

FOLIKEL Oosit dalam oogonium diselubungi oleh folikel yang berfungsi memberi makanan bagi oosit. Ketika oosit primer mengalami meiosis I folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder, pada saat pembentukan oosit sekunder folikel sekunder berubah menjadi folikel tersier, pada masa ovulasi folikel berubah menjadi folikel de grav yang kemudian menjadi korpus luteum, jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. SIKLUS MENSTRUASI Menstruasi merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Fase dalam suatu siklus ada 4 yaitu : 1. Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. 2. Fase pra-ovulasi Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen, yang menyebabkan pembentukan kembali dinding endometrium

3. Fase Ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. 4. Fase pasca-ovulasi (sekresi) Fase ini selalu sama, yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graav (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mennsekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon esterogen. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum berubah menjadi korpus albikan sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.

III. Fertilisasi Fertilisasi adalah suatu proses bertemunya ovum dan sperma. Disini kromosom ovum yang berjumlah 23 bergabung dengan kromosom sperma yang berjumlah sama, sehingga menghasilkan 46 kromosom. Selanjutnya, terjadi proses mitosis dan sel membelah menjadi 2. Begitu seterusnya hingga membentuk zygote (blastula) IV. kehamilan pada saat kehamilan terjadi sebuah proses bernama implantasi / nidasi yaitu
kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim sehingga sel trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Pada hari ke 4 inti blatokista sudah mencapai endometrium. Hari ke 6 blatokista sudah mulai terbenam ke dalam endometrium. Dan pada hari ke 10 sudah terbenam seluruhnya, saat inilah seorang wanita bisa dikatakan mulai hamil.

Selaput janin Terdiri dari Korion plasenta Amnion kantung kuning telur alantois. a. Plasenta. minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis). Fungsi plasenta : Nutrisi menyalurkan makanan dari ibu ke janin ekskresi menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu. respirasi menyalurkan O2 dari ibu ke janin alat pembentuk hormon (Endokrin) Imunologi penyalur antibody dari ibu ke janin Farmakologi menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu

1. 2. 3. 4. 5. 6.

b. Amnion (cairan ketuban )


Rongga yang diliputi selaput janin rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat cairan amnion AIR KETUBAN

Ciri ciri air ketyuban :


normalnya berwarna putih, agak keruh Bau yang khas agak amis dan manis. berat jenis 1,008 yang seiring dengan tuanya kehamilan akan menurun dari 1,025 menjadi 1,010. Diduga,cairan ini berasal dari lapisan amnion sementara teori lain menyebutkan berasal dari Plasenta. salah satu sistem komunikasi antara janin dan ibu

fungsi air ketuban :


1. Melindungi janin dari trauma 2. tempat perkembangan musculoskeletal janin 3. menjaga suhu tubuh janin 4. meratakan tekanan uterus pada partus 5. membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang mengalami infeksi 6. Menjaga perkembangan dan pertumbuhan normal dari paru-paru dan traktus gastro intestinalis

V.

kelahiran
suatu proses keluarnya janin dari rahim ibu. Hormone yang mempengaruhi :

Hormone production during pregnancy is becoming more and each hormone is useful to regulate fetal growth during pregnancy. Several kinds of hormones and their functions are: - Estrogen and Progesterone Progesterone prepares the uterine lining to receive the fertilized egg, stimulate the development of body tissues and cause a sense of calm. Together with estrogen, the hormone progesterone is also useful to stimulate the development of the milk glands, enlarge breasts, and making wider and darker areola. - relaxin This hormone softens the uterus and pelvic muscles loosen in preparation for birth. - oxytocin These hormones are produced by hypothalamus. It serve to stimulate uterine contractions to push the baby out. Its also useful to help the uterus shrink to its normal size after childbirth and stimulate milk production during lactation. - prostaglandins Served to stimulate pregnancy. Women produce this hormone when the fetus is ready for birth. - endorphins Endorphins cause a sense of calm and relieve pain. Endorphins increased during pregnancy and peaked during labor / birth

Fase fase kelahiran :


There are 3 phase : Maturation phase (opening cervix) starting from the beginning contraction until opening complete (about 10 cm) Spending babies complete opening until the babys born. During phase II, the mother obliged straining each having contractions so the baby pushed into the vagina. Baby's heart rate monitoring is done every 3 minutes. Spending plasenta after the babys born until the placentas removed VI. Laktasi (ASI) ASI adalah cairan dengan komposisi khas untuk menjamin pertumbuhan optimal pada tiap spesies Proses keluarnya asi : Proses keluarnya ASI dibantu oleh hormon PROLAKTIN Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI.

a. b. c. d.

Siklus laktasi : Laktogenesis Stadium 1 (kehamilan) : penambahan & pembesaran lobulus-alveolus Laktogenesis Stadium 2 (akhir kehamilan sampai 2-3 hari postpartum ) : produksi ASI Laktogenesis Stadium 3 (galaktopoeisis) : sekresi ASI Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah berhenti menyusu

VII. ALAT KONTRASEPSI (KB) a. Pil KB Pil ini mengandung hormon esterogen dan progesteron yang berguna untuk mencegah ovulasi atau keluarnya ovum dari ovarium. b. KB SPIRAL (IUD) Alat ini berbentuk T dari tembaga dan ditanam di dalam rahim si wanita. Cara pemakaiannya hanya sekali pasang dalam jangka waktu 5-10 tahun. c. Suntik hormone Dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon ke dalam darah untuk mencegah ovulasi. Terdapat hormon esterogen dan progesteron d. Kondom wanita (diafragma) Terbuat dari bahan karet yang fleksibel seperti mangkuk yang dipasang di atas leher rahim. Membuat sperma yang akan masuk ke rahim terhalang di leher rahim. e. Kondom Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling murah, mudah didapat, bisa digunakan kapan saja, di mana saja, berbagai gaya, berbagai aroma dan mudah untuk digunakan. Namun, kondom mengurangi kenyamanan laki-laki. f. Vasektomi Alat kontrasepsi bedah pria dengan cara memutuskan saluran sperma dari kedua testis. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa yang membawa sperma keluar. g. Tubektomi Tubektomi adalah kontrasepsi bedah untuk perempuan yang mana saluran tubanya diputus sehingga sel telur yang dikeluarkan tidak bisa masuk ke dalam rahim. VIII. Gangguan dan penyakit pada organ reproduksi a. Herpes genital Penyebab: virus herpes simpleks serotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya. Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim. b. Sifilis (raja singa) Penyebab: bakteri Treponema pallidum. Ditularkan melalui :

a. hubungan seksual atau hubungan badaniah yang intim(ciuman) b. transfusi darah c. penularan oleh ibu pada janin melalui plasenta. Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak c. Gonorhea (kencing nanah) Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual. Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas saat buang air kecil d. Keputihan Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita e. AIDS Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus). Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini menyerang sel-sel darah putih Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.

-----------------------------------------GOOD LUCK GUYS---------------------------------Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai