Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATANAN PADA PASIEN DENGAN STEMI (ST ELEVASI MIOCARD INFARK) DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH TANGGAL

24-26 OKTOBER 2012

OLEH:

KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DI RUANG STEMI (ST ELEVASI MIOCARD INFARK) DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH TANGGAL 24-26 OKTOBER 2012

I.

PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2012 pukul 22.00 WITA di Ruang ICCU RSUP Sanglah. Pengkajian diambil dengan teknik anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan Catatan Medis (CM) pasien. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut : Tanggal Masuk : 22 Oktober 2012 Ruang No. CM : ICCU : 01.59.50.17

A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Agama Status Alamat Suku Bangsa : BR : 53 Tahun : Laki-laki ::: Islam : Sudah Menikah

Penanggung Jawab : AR : 27 Tahun : Laki-laki ::: Islam : Sudah menikah

: Jln. Pelitan Gang Sapare No. 3 Tuban : Indonesia : Indonesia

Hubungan dengan pasien Diagnosa Medis

::Stemi Anterior/K IV

: Anak :-

B. Alasan Dirawat Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan ulu hati. Pasien juga mengeluh badannya lemas. C. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien dikonsulkan dari bagian kardiologi dengan stemi anterior/ K IV yang sebelumnya pasien pernah dirawat di rumah sakit Kasih Ibu. Pasien merasa lemas dan nyeri dada sejak kurang lebih tanggal 20 Oktober 2012 pagi saat pasien tidur (sabtu pagi), sesak dengan nyeri dada dirasakan awalnya sejak 3 hari yang lalu, nyeri seperti tertekan, sangat nyeri, tembus sampai lengan belakang, disertai keringat dingin. Nyeri dirasakan terus-menerus, berdebar-debar (-) keluhan sejak kemarin. Setelah dirawat di Ruang ICCU RSUP Sanglah ( 22 Oktober 2012), pasien diberi terapi: Acetosol Clopidogrel Simvastatin Laxadyin Bisoprolol Valizanlop : 1 x 80 mg : 1 x 75 mg : 1 x 20 mg : 3 x CI :1 x 2,5 mg : 3 x 5 mg

Drip Dobutamin : 5 mcg/kgBB/mnt Drip insulin Fondaparinux : 1unit/jam : 1 x 2,5 mg

Pethidin

: 2,5 mg/ IV

Pada saat pengkajian tanggal 24 Oktober 2012, pukul 22.00 WITA pasien dirawat di Ruang ICCU RSUP Sanglah dengan terapi : 2. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dan diabetes melitus (DM) type II. 3. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, HIV/AIDS, TB Paru, dll. 4. Riwayat Pengobatan Pada saat pasien dirawat di kasih ibu, pasien mendapatkan terapi berupa: Dobutamin Stator Valisanbe Laxadyin Captopril Bisoprolol KSR Fondaparinux Clopidogrel : 12,5mg/KgBB/Menit : 1x40mg : 3x 5mg : 3CI : 3x 6,2mg : 1x2,5 mg : 1x 1 tablet : 1x 2,5mg : 1x 7,5mg

D. Pengkajian Sistem B6 1. Breathing

Pada saat pengkajian pasien mengeluh sesak , RR : - jenis pernapasan thorax abdominal, bentuk dada simetris, pasien menggunakan O 2 melalui kanula nasal dengan volume 3 liter/mnt. Pasien mengalami batuk kering. wheezing (-), ronchi (-), vesikuler (+/+), pernapasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu napas (-) 2. Blood Tekanan Darah: - , Suhu: 360C, Nadi: - , Irama jantung: S1 dan S2 reguler, Murmur (+), Pembesaran jantung (-). 3. Brain Kesadaran Compos Mentis, GCS E:4 V:5, M:6 , sklera putih, konjungtiva merah muda, reflek cahaya R(+) L(+), pupil isokor, pusing (+), mual (-), muntah (-), hipertermi (-), reflek fisiologis normal, panca indra ( pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman dan perabaan) normal. 4. Bladder Bentuk kelamin normal. Pada saat pengkajian pasien tidak menggunakan kateter urine. Pasien mendapatkan intake cairan enteral kurang lebih------cc, BAK pasien-----. Urine berwarna kuning, hematuri (-). Bau kencing khas urine. Pada saat kencing pasien tidak mengalami nyeri. 5. Bowel Mukosa bibir lembab, bibir simetris, lidah kotor (-), rongga mulut bersih. Selama pasien dirawat di ruang ICCU, pasien rutin menggosok gigi 2 kali sehari (pagi dan sore). Pasien menghabiskan porsi dari makanan yang disediakan dari ruangan ICCU. Pasien makan 3 kali sehari, mual (-), muntah (-). Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 1 kali dengan konsistensi lunak, warna kuning kecokelatan, bau khas feces. 6. Bone Suhu tubuh pasien saat pengkajian 360C, bentuk ekstermitas normal (kanan dan kiri simetris). Bentuk vertebra normal, gerakan sendi baik. Pasien bisa miring kiri miring kanan. Kulit bersih, ikterik (-), sianosis (-), hiperpigmentasi (-), pucat (-),

akral hangat (+). Tidak ada fraktur/ kontraktur sendi, tonus otot belum mampu beraktivitas sendiri dan masih perlu dibantu. E. Pengkajian Fisik 1. Keadaan Umum a. Kesan Umum : Lemah b. Kesadaran : Compos Mentis

, pasien

c. Warna Kulit : Sawo matang d. Turgor kulit : Elastis 2. Gejala Kardinal Nadi Suhu Pernapasan Tekanan darah : ------x permenit : 36oC :----- x permenit : -----mmHg

3. Pemeriksaan Fisik a. Kepala : Simetris, bentuk lonjong, rambut hitam terdapat beberapa uban yang tersebar dikepala , rambut tersebar merata, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi. b. Mata : Simetris, kornea normal, reflek pupil +/+, sklera putih, pupil mata. c. Telinga d. Mulut e. Leher f. : Simetris, pendengaran baik, telinga bersih. : Kebersihan gigi dan mulut cukup. : Leher simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), tidak ada lesi. Thorax : Dada simetris, nyeri (+), pada bagian kiri, nyeri dada dirasakan awalnya sejak 3 hari yang lalu, nyeri seperti tertekan, isokor, pengelihatan baik, menggunakan kaca

sangat nyeri, tembus sampai lengan belakang, nyeri dirasakan terus-menerus, skala nyeri 6 (0-10). Gerakan dada teratur, tidak ada benjolan dan tidak terdapat lesi. a. b. Abdomen : Simetris. tidak ada lesi, tidak kembung Ekstremitas :Atas

Terpasang IVRL di tangan kiri, kulit tampak kemerahan pada bagian bekas penusukan jarum. Udema (-), ekstermitas atas hangat (+).

Bawah Tidak terdapat varises, udema (-), ekstermitas bawah hangat (+).

c. Genetalia

: Tidak terkaji

F. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 Oktober 2012 (Pk. 07.43 WITA) WBC RBC HGB HCT MCV MCH MCHC RDW PLT MPV 19,8 3,39 9,90 30,50 89,80 29,30 32,60 14,50 346,80 7,18 10-3/l 10-6/l g/dl # Fl Pg g/dl # 10-3/l fL 4-11,0 4,50-5,90 13,50-17,50 41,00-53,00 80,00-100,00 26,00-34,0 31,0-36,0 11,60-14,80 150,00-440,00 6,80-10,00 Tinggi Rendah Rendah Rendah

Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 21 Oktober 2012 Pukul 07.43 WITA Parameter Hasil Albumin 2,44 Bun 18,00 Satuan g/dl mg/dl Nilai Rujukan 3,40-4,80 8,00-18,00 Keterangan Rendah

Creatinin Natrium Kalium

1,29 138,00 4,16

mg/dl mmol/L Mmol/L

0,70-1,20 136,0-148,0 3.50-5,50

Tinggi

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN A. Analisa Data No Data 1 DS: Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada kiri seperti tertekan DO: Pasien terlihat meringis, tampak memegang dada kirinya, skala nyeri 6 (0-10) Nadi: TD: RR: 2 DS : Pasien mengatakan badannya lemas, tidak dapat tidur dengan nyenyak, pusing, sesak DO : Pasien tampak pucat, gelisah, pasien tampak menggunakan O2 melalui kanula nasal, N: TD: RR: Ds : Px mengatakan khawatir dengan kondisinya Do : wajah pasien telihat tegang Wajah pasien terlihat tenang Standar Normal Tidak ada nyeri Masalah Keperawatan Nyeri akut

Tidak meringis, skala nyeri 0 (0-10) Nadi: 60-100 x /menit TD: 120/80 mmHg RR:16-20 x/ menit

Tidak lemas, dapat tidur nyenyak, tidak pusing dan tidak sesak. Tidak pucat dan tenang, dapat bernapas spontan, Nadi: 60-100 x /menit TD: 120/80 mmHg RR:16-20 x/ menit

Intoleransi aktivitas

Pasien tidak khawatir dengan kondisinya

Ansietas

B. Analisa Masalah

1. Problem Etiologi Symptom

: Nyeri akut : Iskemia dan infark jaringan miokard : Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada kiri seperti tertekan . Pasien terlihat meringis, tampak memegang dada kirinya, skala nyeri 6 (0-10) Nadi: ----TD:---------RR:

Proses terjadinya : Hal-hal seperti gaya hidup seseorang, makan makanan yang diawetkan akan merangsang tubuh untuk melawan radikal bebas tersebut. Jika tubuh tidak bisa melawan hal tersebut maka radikal bebas tersebut akan merangsang sel-sel tubuh menjadi abnormal,yang kemudian akan menekan sarafsaraf yang sensitif khususnya di daerah nasofaring sehingga akan timbul sensasi rasa nyeri. Akibat 2. Problem Etiologi Symptom : Terjadi syok neurogenik : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Tidak adekuatnya masukan makanan : Pasien makan porsi, pasien terlihat kurus.

Proses terjadinya : Pertumbuhan sel yang abnormal pada karsinoma nasofaring akibat gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan terganggunya saraf-saraf di otak khususnya saraf untuk menelan sehingga pasien mengalami disfagia (susah menelan) dan kebutuhan nutrisi pun tidak terpenuhi. Akibat : Akan terjadi malnutrisi

C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan penekanan dan kerusakan ujung saraf bebas oleh karsinoma nasofaring ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada leher dan ketika menelan, pasien terlihat meringis. 2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya asupan makanan ditandai dengan pasien makan porsi, pasien terlihat kurus.

III. RENCANA KEPERAWATAN A. Prioritas Diagnosa 1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya asupan makanan ditandai dengan pasien makan porsi, pasien terlihat kurus. 2. Nyeri berhubungan dengan penekanan dan kerusakan ujung saraf bebas oleh karsinoma nasofaring ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada leher dan ketika menelan, pasien terlihat meringis.

IV. IMPLEMENTASI Hari/Tgl/Jam No. Dx Rabu, 24 Oktober 2012 10.00 1 Menjelaskan adekuat 11.00 11.30 2 2 Kolaboratif pemberian Obat Codein 6x 10 mg Mengukur TTV masuk melalui oral, tidak ada alergi Tekanan darah = 100/80 mmHg, suhu= 36,3oC, nadi= 82x permenit, =18 x pernapasan permenit 12.00 13.00 2 1 Delegatif radioterapi Menganjurkan untuk 1 makan pelaksanaan Radioterapi dilaksanakan pasien Pasien porsi mengangguk Pasien mengangguk, hanya Pasien mengangguk, pentingnya nutrisi yang kemudian makan 1 porsi Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

kecil tetapi sering Menjelaskan adekuat 14.00 2 Mengobservasi keadaan umum pasien Keadaan umum lemah, kesadaran compos pentingnya nutrisi yang kemudian makan 1 porsi

mentis 15.00 1 1 Mengganti cairan infus Menganjurkan untuk 16.30 16.45 19.00 20.00 1 1 1 1 makan Infus berhasil masuk mengangguk, meminum teh pasien Pasien porsi pasien

kecil tetapi sering Delegatif Delegatif Mengawasi untuk makan Menganjurkan Dexametason 5 gr transfusi darah 1 kolf

yang disediakan tidak ada alergi

pemberian Obat berhasil masuk, pemberian Darah berhasil masuk pasien Pasien makan 1 porsi pasien Pasien mengangguk dan melakukan teknik distraksi dengan cara mendengarkan radio.

untuk teknik distraksi

22.30 Kamis, 06.00 25

Mengganti cairan infus Cairan berhasil masuk NaCl

Oktober 2012 2 Mengobservasi keadaan umum pasien Keadaan umum lemah, kesadaran mentis, mengatakan merasa lehernya 2 Mengobservasi TTV Tekanan darah = 110/70 mmHg, suhu= 36,5oC, nadi= 80x permenit, =20 x pernapasan permenit 10.00 1 Menjelaskan adekuat 11.00 2 Kolaboratif pemberian Obat masuk melalui Pasien mengangguk, pentingnya nutrisi yang kemudian makan 1 porsi nyeri compos pasien tidak pada

Codein 6x 10 mg 11.30 11.45 12.00 13.00 2 1 1 1 albumin Delegatif Delegatif radioterapi Menganjurkan untuk makan transfusi darah 1 kolf

oral, tidak ada alergi berhasil masuk, tidak ada alergi

Kolaboratif pemberian Albumin

pemberian Darah berhasil masuk, tidak ada alergi dilaksanakan pasien Pasien porsi mengangguk Pasien mengangguk, hanya pelaksanaan Radioterapi

kecil tetapi sering Menjelaskan adekuat 14.00 2 Mengobservasi keadaan umum pasien 15.00 1 1 Keadaan umum lemah, kesadaran mentis Mengganti cairan infus Infus berhasil masuk NaCl Menganjurkan untuk 19.00 20.00 1 makan Pasien pasien pasien mengangguk, meminum teh compos pentingnya nutrisi yang kemudian makan 1 porsi

porsi yang disediakan pasien Pasien makan 1 porsi pasien Pasien mengangguk dan melakukan teknik distraksi dengan cara mendengarkan radio.

kecil tetapi sering Mengawasi untuk makan Menganjurkan untuk teknik distraksi

22.30 Jumat, 06.00 26

Mengganti cairan infus Cairan berhasil masuk NaCl

Oktober 2012 2 Mengobservasi keadaan umum pasien Keadaan umum lemah, kesadaran mentis, compos pasien

mengatakan merasa lehernya 08.00 1 Mengawasi makan nyeri

tidak pada

pasien Pasien makan 1 porsi

V. EVALUASI No. Hari/Tgl/Jam 1. Jumat, 26 Oktober 2012 Pk. 09.00 WITA 2. Jumat, 26 Oktober 2012 Pk. 09.00 WITA No. Dx 1 Evaluasi Sumatif S : Pasien mengatakan sudah bisa menghabiskan 1 porsi makanan O : pasien terlihat kurus A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi S : Pasien mengatakan nyeri pada lehernya berkurang O : pasien tidak terlihat meringis A : Tujuan tercapai P:Paraf

Denpasar, 27 Oktober 2012 Mahasiswa, Pembimbing Praktek,

Putu Dewi Pradnyani NIM.P07120011016

Mengetahui Pembimbinga Akademik,

Ni Ketut Kusumarjathi, S.kp NIP.194908071980032001

Anda mungkin juga menyukai