Anda di halaman 1dari 7

Pertumbuhan dan Perkembangan

Memenuhi: Tugas Akademik Bidang Studi Fisiologi Tumbuhan 2013

Disusun oleh: Rizki Fauziah (3415110139) Anggi Dyah Aristi (3415111375) Indriya Rahayu (3415111

Pendidikan Biologi Reguler 2011 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta

PENDAHULUAN
Setiap orang, memiliki makhluk hidup yang disukainya, entah itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Sekarang kita bisa bertanya, bagaimana makhluk tersebut mewujud. Semua makhluk hidup itu ternyata mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga mereka dewasa dan terbentuk sedemikian rupanya. Kita ketahui bahwa semua awalnya adalah sel tunggal, yaitu zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel. Sintesis molekul yang besar dan kompleks berlangsung terus menerus dari ion dan, yang molekul yang lebih kecil, yang merupakan bahan mentah bagi pertumbuhan. Sebagai makhluk hidup yang mengalaminya, tentu penting bagi kita untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan. Pada hakikatnya, makhluk apapun, memiliki pola dasar yang sama dalam kehidupannya. Mereka harus tumbuh, lalu berkembang biak dan mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini, kita bahas pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dimana tumbuhan merupakan salah satu produsen utama dan rantai makanan di bumi ini. Manusia juga salah satu makhluk hidup yang sangat bergantung dengan tumbuhan. Dengan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, diharapkan manusia mampu mengelola dan mengembangkan sumber daya yang ada untuk mensejahterakan hidupnya. Dalam bidang pertanian, pertumbuhan dan perkembangan erat kaitannya dengan produktivitas tumbuhan pangan, kesehatan tumbuhan, hama, penyakit, dan sebagainya. Dalam bidang ekonomi, pertumbuhan dan perkembangan yang efektif dapat meningkatkan laju perekonomian. Dan dalam bidang lainnya, semoga bahasan kali ini dapat memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi manusia.

PEMBAHASAN
Prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan Apa arti pertumbuhan? Yang paling umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran. Karena organisme multi sel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pada banyak kajian, pertumbuhan perlu diukur. Teorinya, semua ciri pertumbuhan tadi bisa diukur, tapi ada dua macam pengukuran yang lazim digunakan untuk mengukur pertambahan volume atau massa. Pertambahan volume sering ditentukan dengan cara mengukur perbesaran ke satu atau dua arah, seperti panjang (misalnya tinggi batang), diameter (diameter batang), atau luas, (misalnya luas daun). Pengukuran volume, misalnya dengan cara pemindahan air, bersifat tidak merusak, sehingga tumbuhan yang sama dapat diukur berulang-ulang pada waktu yang berbeda. Pertambahan massa sering ditentukan dengan cara memanen seluruh atau sebagian bagian tumbuhan, dan menimbangnya cepat-cepat sebelum air terlalu banyak menguap dari bahan tersebut. Ini adalah massa segar, yang nilainya beragam bergantung pada status air tumbuhan. Karena berbagai masalah yang timbul dari kandungan air yang beragam tersebut, maka banyak orang terutama yang tertarik pada produktivitas tanaman budidaya, lebih suka pertambahan massa kering tumbuhan atau bagian tumbuhan sebagai ukuran dari pertumbuhannya. Massa kering lazim diperoleh dengan cara mengeringkan bahantumbuhan selama 24 hingga 48 jam pada suhu 70 sampai 80 C. Daun yang massa segarnya lebih rendah pada tengah hari mungkin memiliki massa kering yang lebih besar, sebab daun tersebut berfotosintesis dan menyerap garam mineral dari tanah pada pagi harinya. Jadi, massa kering menjadi taksiran yang lebih sah daripada masaa segar untuk menentukan pertumbuhan. Kadang, massa kering tidak memberikan petunjuk yang memadai akan adanya pertumbuhan. Sebagai contoh, ketika sebuah biji diberi air, lalu berkecambah dan berkembang dalam keadaan gelap total, ukuran dan massa segarnya meningkat sekali, tapi massa keringnya menurun karen CO2 hilang melalui proses respirasi. Walaupun massa kering kecambang kurang dari massa kering biji awalnya, massa kering bagian batang dan akar yang tumbuh meningkat, sebab asimilat dipindahkan dari tempat penyimpanan ke daerah yang sedang tumbuh. Pembelahan sel menghasilkan sel-sel baru, tidak hanya menjadi lebih besar, tetapi juga lebih kompleks. Sel mengalami perubahan yang berbeda-beda, menghasilkan tumbuhan dewasa yang tersusun dari berbagai jenis sel. Proses spesialisasi ini disebut diferensiasi. Pertumbuhan serta diferensisasi sel menjadi jaringan, organ, dan organisme, disebut perkembangan.

Pola pertumbuhan dan perkembangan: Beberapa keistimewaan pertumbuhan tumbuhan Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung terbatas pada bagian tertentu, yaitu pada jaringan meristem. Pertumbuhan (pertambahan ukuran) sering dirancukan dengan pembelahan sel di meristem. Pembelahan sel itu sendiri tidak menyebabkan pertambahan ukuran, namun produk pembelahan itulah yang tumbuh dan menyebabkan pertumbuhan. Meristem biasanya terletak di ujung akar dan ujung batang. Daerah meristematik lainnya terdapat di kambium pembuluh dan tepat di atas nodus tumbuhan monokotil, atau di dasar daun rerumputan. Meristem apikal tajuk dan meristem akar terbentuk selama perkembangan embrio saat pembentukan biji, disebut meristem primer. Kambium pembuluh dan daerah meristematik pada nodus monokotil dan daun rumputan tidak mudah dikenali, kecuali setelah perkecambahan terjadi, itu dinamakan meristem sekunder. Beberapa struktur tumbuhan bersifat tertentu, tapi ada pula yang bersifat tak tentu. Struktur tertentu tumbuh sampai mencapai ukuran tertentu, lalu kemudian berhenti, dan akhirnya mengalami penuaan dan kematian. Daun, bunga, dan buah merupakan contoh yang baik untuk struktur tertentu. Sebaliknya, batang dan akar vegetatif adalah struktur tak tentu. Bagian tersebut tumbuh dari meristem yang terus menerus membuat dirinya sendiri, sehingga tetap muda. Walaupun meristem tak tentu dapat mati, namun secara potensial tak akan pernah mati. Sebaliknya, kematian merupakan akhir dari struktur tertentu. Ketika meristem vegetatif tak tentu berubah menjadi reproduktif (artinya membentuk bunga), maka meristem tersebut menjadi tertentu. Meskipun ada kasus-antara, seluruh tumbuhan bersifat tertentu tatau tak tentu. Tapi, kini kita gunakan istilah lain, yaitu spesies monokarpik, yang berbunga hanya sekali saja, lalu mati; spesies polikarpik yang berbunga, lalu kembali ke fase vegetatif, lalu berbunga lagi paling tidak sekali sebelum mati. Sebagian besar spesies monokarpik merupakan tumbuhan setahun, tapi ada juga yang menyimpang. Gandum, merupakan tanaman setahun komersial. Lalu ada pula tanaman dwi tahunan, seperti bit (Beta vulgaris) dan wortel (Daucus carota). Tumbuhan Agave americana bisa hidup sepuluh tahun atau lebih sebelum berbunga yang hanya sekali, lalu mati. Walaupun monokarpik, tumbuhan itu disebut tumbuhan tahunan, karena umurnya yang lebih dari dua musim pertumbuhan. Tumbuhan polikarpik, yang disebut tumbuhan tahuhan, tidak mengganti semua meristem vegetatifnya menjadi meristem reproduktif tertentu. Tumbuhan berkayu tahunan hanya menggunakan beberapa kuncup ketiaknya untuk membentuk bunga, sehingga kuncup akhir tetap vegetatif; atau kuncup akhir berbunga sementara kuncup ketiak tetap vegetatif. Kadang, satu meristem hanya membentuk satu bunga, seperti pada tulip, sedangkan satu meristem rumputan atau Asteraceae membentuk perbungaan atau bongkol yang berisi sejumlah bunga. Pada tumbuhan berkayu tahunan, meristem sampin (kambium) menghasilkan xilem sekunder dan floem sekunder setiap tahunnya yang menyebabkan diameter batang dan akar semakin membesar.

Tahapan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel. Bermacam ragam bentuk yang mengagumkan dihasilkan dari proses pertumbuhan perkembangan, namun itu semua merupakan hasil dari tiga peristiwa yang sederhana pada tingkat sel. Yang pertama adalah pembelahan sel: satu sel dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah, yang tidak selalu serupa satu sama lain. Yang kedua adalah pembesaran sel: salah satu atau kedua sel anak tersebut membesar volumenya. Peristiwa yang ketiga adalah diferensiasi sel: sel yang barangkali sudah mencapai volume akhirnya, menjadi terspesialisasi dengan cara tertentu. Berbagai macam cara sel membelah, membesar dan terspesialisasi telah menghasilkan berbagai jenis jaringan dan organ tumbuhan, dan banyak jenis tumbuhan. Yang perlu diingat adalah bahwa sel dapat membelah ke arah yang berbeda-beda. Bila dinding baru diantara kedua sel anak berada pada bidang yang hampir sejajar dengan permukaan terdekat tumbuhan maka pembelahan itu disebut pembelahan periklinal. Sebaliknya, bila dinding baru terbentuk tegak lurus terhadap permukaan terdekat, pembelahan disebut pembelahan antiklinal. Pembelahan sel (sitokinesis) dimulai saat lempeng sel terbentuk. Lempeng sel tumbuhan melalui peleburan beratus-ratus kantung kecil, yang sebagian besar lepas dari ujung kantung Golgi yang mengandung polisakarida bukan selulosa, misalnya pektin. Kantung tersebut melebur membentuk lamela tengah yang kaya akan pektin, dan dilapisi oleh membran. Membran itu semula adalah bagian dari kantung, tapi kini menjadi membran plama dua sel anak baru. Pembentukan dinding primer-baru selanjutnya, terus terjadi, sebagian memalui peleburan kantung Golgi yang menganding polisakarida bukan selulosa lainnya. Apa yang mengarahkan pergerakan kantung Golgi menuju khatulistiwa sel. Tempat terbentuknya dinding pemisah dinding primer baru selama proses sitokinesis? Tampaknya, kantung tersebut bergerak di sepanjang mikrotubul lir-batang, yang meruak ke kutub yang berlawanan, pada sel yang sedang membelah. Jika penyusun mikrotubul ini dihambat oleh zat antimitosis seperti kolkisin, kantung Golgi tidak bergerak ke khatulistiwa sel saat anafase berlangsung. Bila zat tersebut diberikan setelah anafase hampir selesai, lempeng sel tidak terbentuk dan sitokinesis tidak terjadi, sehingga dihasilkan sel dengan dua nukleus. Bukan arah pembelahan saja yang banyak menentukan pembenatukan berbagai struktur, tapi arah pembesaran sel juga berperan penting. Pembesaran sel sebagian besar merupakan peristiwa penyerapan air ke dalam vakuola yang mengembang. Pada organ tumbuhan yang memanjang seperti batang dan akar, pembesaran terjadi terutama ke satu dimensi; artinya hanya ke arah memanjangnya. Tentu saja, sel meristem yang yang baru terbentuk membesar ke tiga dimensi, tapi pada batang dan akar, pembesaran segera menjadi pemanjangan. Dinding primer berubah selama pertumbuhan Mengapa sel memanjang terutama lebih kesatu dimensi daripada mengembang secra merata ke segala dimensi? Dinding primer yang sedang tumbuh tersusun dari mikrofibril selulosa yang terbenam dalam matriks berbentuk polisakarida nonselulosa dan sejumlah protein. Setiap mikrofibril selulosa berlaku sebagai kawat multi-unting, sehingga pemelaran

ke arah porosnya yang panjang dicegah sampai sekecil mungkin; namun, pertumbuhan dinding bisa terjadi pada arah merenggang mikrofibrilnya, seperti pegas yang melar, sehingga pertumbuhan terus terjadi pada arah yang tegak lurus terhadap poros mikrofibril. Apabila arah mikrofibril yang baru bersifat acak, pertumbuhan cenderung sama ke segala arah (seperti pada buah yang bergading atau sel mesofil jaringan bunga karang daun). Tapi, pada banyak sel muda, arah mikrofibril tidak seluruhnya acak, tapi sebagian besar mengikuti arah suatu poros. Maka, pertumbuhan menjadi lebih mudah terjadi ke arah yang tegak lurus terhadap poros tersebut, seperti pada akar, batang, dan tangkai daun yang sedang memanjang. Jika pola pengendapan mikrofibril seluolsa sangat penting dalam menentukan bentuk akhir sel, apa yang menentukan arah tersebut? Pembentukan selulosa mungkin dikendalikan oleh enzim yang berada di plasmalema; bulatan di permukaan luar dan roseta di permukaan dalam membran. Pergerakan kedua benda tersebut tampaknya dibimbing oleh mikrotubul, yang sering terlihat berhubungan erat dengannya. Bukti bahwa mikrotubul sangat berperan berasal dari penelitian yang menggunakan zat pencegah pembentukn mikrotubul. Penambahan zat tersebut mengakibatkan mikrofibril selulosa-baru mempunyai arah acak, dan apabila zat tersebut disingkirkan, terbentuk kembali mikrotubul dan mikrofibril-baru dengan arah melebar. Jika memang mikrotubul mengendalikan susunan mikrofibril, maka kita perlu mempelajari apa yang mengendalikan pola mikrotubul. Daur sel Setelah mitosis, terdapat massa pertumbuhan sel sebelum replikasi DNA terjadi (G1), kemudian replikasi DNA (S), diikuti dengan pertumbuhan sesudah replikasi (G2), dan akhirnya mitosis menyelesaikan daur tersebut. Salah satu dari kedua sel anak yang dihasilkan dari mitosis mungkin tidak melanjutkan daur sel, tetapi membesar dan berdiferensiasi. Bila hal itu terjadi sebelum replikasi DNA, sel yang berdiferensiasi akan memiliki jumlah kromosom diploid dan kromatin yang normal; tapi pada tumbuhan, diferensiasi yang terjadi setelah replikasi DNA merupakan hal yang lazim terjadi, sehingga sel yang berdiferensiasi mempunyai lebih dari sepasang kromatin. Kadang, kromosom terus menggandakan diri tanpa diikuti pembelahan sel, sehingga sel yang berdiferensiasi menjadi poliploid. Sering, sel poliploid ini berukuran lebih besar daripada sel yang diploid. Kadang sel tumbuhan yang berdiferensiasi bisa memasuki kembali daur sel melalui proses yang dinamakan dediferensiasi. Sehingga sel kembali memiliki kemampuan untuk membelah. Kesimpulan: Yang paling umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran. Teorinya, semua ciri peryumbuhan tadi bisa diukur, tapi ada dua macam pengukuran yang lazim digunakan untuk mengukur pertambahan volume atau massa. Sel mengalami perubahan yang berbeda-beda, menghasilkan tumbuhan dewasa yang tersusun dari berbagai jenis sel. Proses spesialisasi ini disebut diferensiasi. Pertumbuhan serta diferensisasi sel menjadi jaringan, organ, dan organisme, disebut perkembangan.

Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung terbatas pada bagian tertentu, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan ini biasanya pada ujung akar dan ujung batang. Tahapan pertumbuhan ada tiga proses sederhana yaitu: yang pertama adalah pembelahan sel, pembesaran sel dan diferensiasi sel. Yang perlu diperhatikan adalah sel dapat membelah ke arah yang berbeda-beda, dan sel dapat membesar ke arah yang berbeda pula. Hal ini sangat berperan dan pembentukan struktur tumbuhan.

Sumber: Salisbury, Frank B dan Ross, Cleon W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 3 Edisi keempat. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai