Anda di halaman 1dari 10

Mata kuliah SISTEM LINIER

BAB 1
OPERASI SINYAL
1.1. Pendahuluan
Konsep sinyal dan sistem dikembangkan sangat luas diberbagai bidang antara lain:
komunikasi, penerbangan, desain rangkaian elektronik, seismologi, biomedical,
pembangkitan dan distribusi energi, kendali proses kimia, pengolahan suara dan
berbagai penerapan lainnya !emahaman yang mendalam mengenai sinyal dan sistem
sangat diperlukan untuk kema"uan penerapan konsep sinyal dan sistem
#ab $ dan % diktat ini membahas output sistem linier tak ubah &aktu dengan berbagai
input Konsep sinyal dan sistem dibahas baik dalam bentuk kontinyu maupun bentuk
diskrit #ab ' akan membahas tentang trans(ormasi laplace dan penggunaanya dalam
analisis sinyal dan sistem
1.2. Sinyal Diskrit dan Kontinyu
Sinyal kontinyu adalah sinyal yang mempunyai nilai tak terputus dalam ka&asan
&aktu )*t+ disebut sinyal kontinyu "ika mempunyai nilai tak terrputus
Gambar 1.1 Sistem kontinyu
,ambar diatas menun"ukan sistem kontinyu dengan masukan )*t+ setelah melalui
proses dalam sistem maka keluaran sistem adalah y*t+ Karakteristik y*t+ dalam
penerapanya adalah sesuai dengan karakteristik keluaran yang diinginkan perancang
sistem )*t+ dan y*t+ mempunyai nilai yang kontinyu sepan"ang &aktu *t+
-ntuk sinyal diskret, nilai dari sinyal ada pada satuan &aktu diskret n yang
merupakan bilangan bulat, . / 0 n 0 /
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
$
)*t+
sistem
)*t+ y*t+
)*t+
t t
)*n+
sistem
)*n+ y*n+
)*n+
n n
Mata kuliah SISTEM LINIER
Gambar 1.2 Sistem diskrit
,ambar diatas menun"ukan sistem diskrit dengan masukan )*n+ setelah melalui
proses dalam sistem maka keluaran sistem adalah y*n+ Seperti halnya pada
karakteristik keluaran sistem kontinyu maka keluaran sistem diskrit y*n+ dalam
penerapannya adalah sesuai dengan karakteristik keluaran yang diinginkan perancang
sistem
#erikut di"elaskan beberapa sinyal yang sering digunakan dalam analisa sinyal dan
sistem
a+ Sinyal undak satuan u*t+
Suatu sinyal )*t+ dide(inisikan sebagai u*t+ "ika
)*t+ 4 $, t56
4 6, t06
Gambar 1.3 Sinyal x(t) = u(t)
Sinyal ini dapat dipakai untuk merepresentasikan permulaan dan akhir suatu
sinyal yang lebih kompleks
b+ Sinyal kotak *t+
Sinyal )*t+ dikatakan sebagai *t+ "ika
)*t+ 4 $, .6,70t06,7
4 6, t lainnya
Gambar 1.4 Sinyal x(t) = (t)
c+ Sinyal segitiga *t+
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
%
)*t+
t
$
)*t+
t
$
6,7 .6,7
)*n+
n
$
)*n+
n
$
Mata kuliah SISTEM LINIER
Sinyal )*t+ disebut sebagai *t+ "ika
)*t+ 4 $ . | t | , .$0t0$
4 6, t lainnya
Gambar 1. Sinyal x(t) = (t)
d+ Sinyal pulsa satuan *n+
Sinyal )*n+ disebut sebagai *n+ "ika
)*n+ 4 $, n46
4 6, n lainnya
Gambar 1.! Sinyal x(n) = (n)
Sinyal *n+ biasa digunakan untuk mencari tanggapan cuplik satuan suatu sistem
diskrit Sinyal ini "uga dipergunakan untuk menyatakan suatu (ungsi lain:

=
=
k
k n k f n f + * + * + *
*$$+
e+ Sinyal undak satuan diskrit u*n+
Sinyal )*n+ disebut sebagai u*n+ "ika
)*n+ 4 $, n 6
4 6, n lainnya
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
'
)*t+
t
$
$ .$
Mata kuliah SISTEM LINIER
Gambar 1." Sinyal x(n) = u(n)
1.3. #e$resentasi Sinyal
Sinyal dapat direpresentasikan dalam berbagai cara Representasi sinyal kontinyu
dapat di"elaskan dengan lebih mudah dengan contoh berikut:
8ontoh soal $$:
Suatu sinyal kontinyu seperti gambar berikut representasikan dalam suatu persamaan
isyarat:
Gambar 1.% Sinyal x(t)
Penyelesaian&
Sinyal )*t+ diatas mempunyai tiga kondisi yaitu: pada saat 60t0%, pada saat %0t0'
dan saat t yang lain 9engan demikian dapat dirumuskan suatu (ungsi sebagai
berikut:
)
$
*t+,60t0%
)*t+ 4 )
%
*t+,%0t0'
)
'
*t+,t lainnya
9ari gra(ik )*t+ dapat dilihat bah&a kondisi selain 60t0% dan %0t0' tidak ada sinyal
)*t+ atau dapat dituliskan )
'
*t+ 4 6 Sedangkan pada saat %0t0' terlihat bah&a sinyal
)*t+ bernilai $ sehingga dapat dituliskan )
%
*t+ 4 $
-ntuk mencari nilai )
$
*t+ dipergunakan rumusan persamaan garis antara dua titik
Isyarat )
$
*t+ melalu titik *6,6+ yang selan"utnya disebut titik $ dan titik *%,$+ yang
selan"utnya disebut titik % 9engan dasar tersebut maka isyarat )$*t+ dapat dicari
sebagai berikut:
$ %
$
$ %
$ $
+ *
t t
t t
x x
x t x

dengan memasukan nilai.nilai titik $ dan titik % didapatkan:


6 %
6
6 $
6 + *
$

t t x
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
:
)*t+
t
$
% $ '
Mata kuliah SISTEM LINIER
maka:
%
+ *
$
t
t x =
1adi )*t+ dapat ditulis men"adi persamaan berikut :
67t, 60t0%
)*t+ 4 $, %0t0'
6, t lainnya
-ntuk menuliskan persamaan )*t+ dalam satu persamaan dapat digunakan u*t.a+ dan
u*.b+ sebagai a&al dan akhir dari sinyal tersebut ;al tersebut dapat dipahami dengan
ilustrasi sebagai berikut:
Gambar 1.' (a) Sinyal y(t)( (b) sinyal y
1
= u(t)a)( (*) sinyal y
2
=u(t)b)
!ada ,ambar $<*a+ adalah suatu sinyal yang bernilai $ yang dimulai pada t 4 a dan
diakhiri pada t 4 b
Sinyal tersebut dari gambar dapat dilihat merupakan hasil pengurangan sinyal y
$
*t+ 4
u*t.a+ *sinyal undak satuan yang tergeser ke kanan se"auh a+ dengan sinyal y
%
*t+ 4
u*t.b+ *sinyal undak satuan yang tergeser ke kanan se"auh a+
y*t+ 4 y
$
*t+ = y
%
*t+
4 u*t.a+ =u*t.b+
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
7
y
%
*t+
t
$
b a
*c+
y
$
*t+
t
$
b a
*b+
y*t+
t
$
b a
*a+
Mata kuliah SISTEM LINIER
-ntuk menyatakan suatu sinyal )*t+ 4 e
.t
yang hanya mempunyai nilai pada saat t4$
sampai t 4 7 dapat dinyatakan sebagai berikut:
)*t+ 4 e
.t
>u*t.$+ = u*t.7+?
8ontoh soal $%:
Representasikan sinyal pada contoh $$ dalam satu persamaan
6,7t, 60t0%
)*t+ 4 $, %0t0'
6, t lainnya
Penyelesaian&
Sinyal tersebut terdiri dari dua isyarat yaitu isyarat bernilai 6,7t yang dimulai dari t46
sampai t4% dan isyarat yang bernilai $ yang mulai saat t4% dan berakhir pada t4',
maka dapat dinyatakan sebagai berikut:
)*t+ 4 6,7t>u*t.6+.u*t.%+? @ >u*t.%+.u*t.'+?
4 6,7t >u*t+.u*t.%+? @ u*t+.u*t.'+
1.4. Per+eseran( Pemantulan dan Penskalaan ,aktu
9alam suatu sistem ter"adi berbagai macam tindakan terhadap isyarat yang
diterimanya Tindakan atau operasi.operasi isyarat dilakukan dalam upaya
mendapatkan isyarat yang sesuai dengan karakteristik yang diinginkan #erikut akan
dibahas tiga operasi dasar terhadap sinyal Aperasi pergeseran adalah operasi
menggeser sinyal ke kanan atau ke kiri pada sumbu &aktu 9alam aplikasi
pengolahan sinyal, hal ini dilakukan dengan tunda &aktu Aperasi pemantulan
dilakukan dengan mencerminkan isyarat terhadap sumbu Bertikalnya !enskalaan
&aktu adalah upaya menyempit dan melebarkan isyarat pada sumbu &aktu Aperasi.
operasi tersebut akan mudah dipahami dengan contoh sebagai berikut:
8ontoh soal $':
Lakukan operasi.operasi berikut terhadap isyarat )*t+ pada contoh soal $$
a+ !enskalaan &aktu )*%t+ dan )*67t+
b+ Aperasi pergeseran )*t.$+ dan )*t@%+
c+ Aperasi pencerminan )*.t+ dan )*.6,7t+
Penyelesaian&
a+ )*%t+ dapat dicari dengan memasukan %t untuk menggantikan t pada (ungsi )*t+
6,7t, 60t0%
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
C
Mata kuliah SISTEM LINIER
)*t+ 4 $, %0t0'
6, t lainnya
Nilai t digantidengan %t maka didapatkan:
6,7%t, 60%t0%
)*%t+ 4 $, %0%t0'
6, %t lainnya
9engan menyederhanakan %t maka didapat:
t, 60t0$
)*%t+ 4 $, $0t0$,7
6, t lainnya
Sedangkan untuk )*67t+ dapat dicari sebagai berikut:
6,7*6,7t+, 606,7t0%
)*6,7t+ 4 $, %06,7t0'
6, 6,7t lainnya
9engan penyederhanaan didapat:
6,%7t , 60t0:
)*6,7t+ 4 $, :0t0C
6, t lainnya
Gambar 1.1- (a) Sinyal x(2t)( (b) Sinyal x(-(t)
!ada ,ambar $$6, kalau dibandingkan dengan gambar sinyal )*t+ terlihat "elas
operasi penskalaan &aktu Sinyal )*%t+ merupakan operasi penyempitan skala &aktu
setengah kali dari skala &aktu asli Sinyal )*6,7t+ merupakan operasi pelebaran skala
&aktu dua kali dari &aktu aslinya
b+ )*t.$+ dapat dicari sebagai berikut :
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
D
)*6,7t+
t
$
% $ ' : 7 C
*b+
)*%t+
t
$
% $ '
*a+
Mata kuliah SISTEM LINIER
6,7*t.$+, 60t.$0%
)*t.$+ 4 $, %0t.$0'
6, t.$ lainnya
dengan penyederhanaan:
6,7t.6,7, $0t0'
)*t.$+ 4 $, '0t0:
6, t lainnya
Sedangkan )*t@%+ dapat dicari sebagai berikut:
6,7*t@%+, 60t@%0%
)*t@%+ 4 $, %0t@%0'
6, t@% lainnya
)*t@%+ dapat disederhanakan:
6,7t@$, .%0t06
)*t@%+ 4 $, 60t0$
6, t lainnya
Sinyal )*t.$+ dan )*t@%+ dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.11 (a) Sinyal x(t)1)( (b) Sinyal x(t.2)
!ada ,ambar $$$, terlihat operasi pergeseran sinyal Sinyal )*t.$+ adalah sinyal
)*t+ yang tergeser $ ke kanan Sinyal )*t@%+ adalah sinyal )*t+ yang tergeser ke
kiri se"auh % 1adi pada isyarat dengan t mempunyai tanda positi( maka akan
tergeser ke kanan sebesar suatu bilangan kalau di kurangi suatu bilangan tersebut
-ntuk pergesaran ke kiri *ditambah suatu bilangan+ "uga demikian
c+ Aperasi pencerminan )*.t+ dan )*.6,7t+
Nilai )*.t+ dapat dicari sebagai berikut:
.6,7t, 60.t0%
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
E
: 7
)*t.$+
t
$
% $ '
*a+
)*t@%+
t
$
.% .$ $
*b+
.' %
Mata kuliah SISTEM LINIER
)*.t+ 4 $, %0.t0'
6, .t lainnya
dengan penyederhanaan didapatkan :
.6,7t, .%0t06
)*.t+ 4 $, .'0t0.%
6, t lainnya
Sedangkan sinyal )*.6,7t+ adalah sebagai berikut:
6,7*.6,7+t, 60.6,7t0%
)*.6,7t+ 4 $, %0.6,7t0'
6, .6,7t lainnya
dengan penyederhanaan didapatkan :
.6,%7t, .:0t06
)*.6,7t+ 4 $, .C0t0.:
6, t lainnya
Sinyal )*.t+ dan )*.6,7t+ dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.12 (a) Sinyal x()t)( (b) Sinyal x()-(t)
!ada ,ambar $$%, dapat dilihat bah&a sinyal )*.t+ adalah hasil pencerminan
sinyal )*t+ Sinyal )*.6,7t+ adalah hasil pencerminan dan penskalaan &aktu sinyal
aslinya
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
<
$
)*.t+
t
$
.% .$ .'
*a+
)*.6,7t+
t
$
.% .$ .7
*b+
.' .: .C
Mata kuliah SISTEM LINIER
1urusan Teknik Elektro IST2 3ogyakarta
$6

Anda mungkin juga menyukai