A. Biodata :
1. Nama klien
: Ny. N
2. Tanggal Lahir
: 20 Desember 1983
3. Pendidikan
: D III
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Bulukumba
6. No. RM.
: 030444
7. Diagnosa medis
Kesadaran
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 88x/i
Pernafasan
: 24x/i
Suhu
: 36,2 OC
USG : kesan gain normal, lensa keruh, Vitreus jernih, retina dan
sklera intak
3) Persiapan pre operasi : jam 09.30 klien diberi tetes mata midriatil
sebanyak 2 tetes untuk melebarkan pupil mata, klien direncanakan
operasi jam 10.30
b. Psikologis : klien mengatakan cemas karena baru kali ini klien akan
dioperasi, klien mengatakan apakah operasinya lama dan apakah mata
kanannya bisa melihat lagi.
2. Analisa data :
No.
Data
Data Subjektif :
klien mengatakan cemas
karena baru kali ini klien
akan dioperasi,
klien mengatakan apakah
operasinya lama dan
apakah mata kanannya
bisa melihat lagi.
Diagnosa Keperawatan
Kecemasan berhubungan dengan
rencana tindakan operasi
Data Objektif :
klien
direncanakan
operasi jam 10.30.
nadi 88x/mnt
3. Askep Pre Op :
1. Diagnosa Keperawatan : Kecemasan berhubungan dengan kurangnya
informasi
2. Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan
Dampingi klien, bicara dengan tenang
Beri dorongan untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengekstralisasikan kecemasannya.
Yakinkan klien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal
dan nonverbal.
Beritahu klien mengenai prosedur yang akan dilakukan, dan
yakinkan bahwa klien akan ditangani oleh dokter dan perawat yang
profesional
Anjurkan bercakap-cakap dengan pasien lain yang mempunyai
penyakit yang sama dengan klien
3. Implementasi :
Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasil : kecemasan ringan,
Mendampingi klien, bicara dengan tenang
Hasil : mendampingi klien saat akan diberi tetes mata, dan saat
pemeriksaan diameter pupil.
Memberi dorongan untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengekstralisasikan kecemasannya.
Hasil : klien mengatakan cemas karena ini merupakan pertama
kalinya dioperasi
Meyakinkan klien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal
dan nonverbal.
Hasil : memberitahu klien bahwa operasinya akan ditangani oleh
dokter dan perawat yang berkompeten dan profesional
Memberitahu klien mengenai prosedur yang akan dilakukan
tindakan
phacoemulsion
dengan
tehnik
vertical
3) Intervensi
Risiko infeksi :
Kerjakan tehnik secara aseptik
Kaji kerentanan terhadap infeksi
Lakukan persiapan kulit, cegah dari kontaminasi silang
Minimalkan prosedur invasif
Berikan profilaksis sesuai order
Rawat tempat luka
4) Implementasi
Risiko infeksi :
Mengerjakan tindakan secara aseptik
Hasil : semua alat yang digunakan merupakan set steril, perawat
dan dokter operator melakukan tindakan secara steril, klien
menggunakan baju khusus yang disediakan di kamar operasi.
Mengkaji kerentanan terhadap infeksi
Hasil : klien tidak rentan terhadap infeksi usia 31 tahun, tidak
terdapat riwayat DM,
Melakukan persiapan kulit, cegah dari kontaminasi silang
6
Operating table
Patient monitor
: 1 unit
Suction pump
: 1 unit
Mayo table
: 3 unit
Surgical lights
: 2 unit
Standing infus
: 2 unit
: 1 unit
b. Instrument bedah
7
Instrumen dasar :
Set kain steril
Duk klem
: 1 buah
Simcoe
: 1 buah
Pinset konjuctiva
: 1 buah
Pinset kornea
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
Pinset lensa
Ultrata
Sinskey
Choppe
Kughlen/pendorong lensa
Spatel iris
Needle holder micro
Vannass
gunting kornea
spatel iris sedang
wire eyelids speculum
Instrumen khusus :
Mesin phacoemulsifikasi
: 1 set
Mikroskop
: 1 set
Kondom mikroskop
: 5 buah
Kasa steril
: 2 bks
Dispo 5cc
: 1 buah
Dispo 10cc
: 1 buah
Dispo 1 cc
: 1 buah
BSS
: 500cc
RL
: 500 cc
Betadine
: 100cc
Gloves steril 7
: 1 buah
Gloves steril 6
: 1 buah
Gloves steril 6
: 1 buah
Adrenalin
: 1ampul
Lidocain 2%
: 2 ampul
Triacitrol 2 %
: 1 botol
Trypan Blue
: 1 botol
Viscoelastic
: 1 buah
Miostat
: 1 buah
Ceratom 75
: 1buah
Stab 15
: 1 buah
2. Analisa Data
No
Data
Data Subjektif :
Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan mengenai
3. Intervensi
a. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang cara perawatan dan cara
memberi obat tetes pada mata
b. Beri informasi tentang cara perawatan post operasi dan cara melakukan
tetes mata pada klien dan keluarga
c. Beri informasi kapan harus menghubungi petugas kesehatan
d. Beri informasi akan hal-hal yang harus diperhatikan dan yang tidak
boleh dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan
e. Anjurkan untuk mengikuti program terapi sesuai dengan instruksi dan
rutin melakukan kontrol kembali.
10
4. Implementasi
a. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang cara perawatan dan
cara memberi obat tetes pada mata
Hasil : klien mengatakan belum mendapat informasi mengenai cara
perawatan matanya yang telah dioperasi di rumah
b. Memberi informasi tentang cara perawatan post operasi dan cara
melakukan tetes mata pada klien dan keluarga
Hasil : mata yang telah diopersi harus memakai pelindung (doff) pada
waktu tidur selama 1 minggu, doff dapat diganti dengan kaca mata
biasa tanpa ukuran bila tidak sedang tidur. Cara melakukan tetes pada
mata yang telah dioperasi adalah meneteskan obat pas di tengah mata
sambil melihat ke atas atau ke bawah obat tetes harus benar-benar
masuk ke mata sehingga klien memerlukan bantuan keluarga untuk
memberi obat tetes dan salep mata dengan cara : pada mata klien
dengan cara membuka kelopak mata bawah lalu memberi salep tepat di
dalam kelopak mata setelah itu klien diminta untuk mengedip-edipkan
matanya agar obat menyebar secara rata pada mata
c. Memberi informasi kapan harus menghubungi petugas kesehatan
Hasil : bila empat sampai lima jam setelah operasi terdapat keluhan
mata terasa sakit luar biasa sampai muntah segera menghubungi dokter
atau ke bagian perawatan mata dengan nomor telepon 0411 591331
atau langsung kembali ke Rumah Sakit tempat klien dioperasi.
d. Memberi informasi akan hal-hal yang harus diperhatikan dan yang tidak
boleh dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan
Hasil : mata yang telah dioperasi tidak boleh kena air selama 1 minggu
untuk mencegah infeksi dan iritasi sehingga mempercepat proses
penyembuhan, mata tidak boleh terpukul/terbentur dan digosok-gosok.
e. Menganjurkan untuk mengikuti program terapi sesuai dengan instruksi
dan rutin melakukan kontrol kembali.
11
Hasil : harus rutin minum obat dan memberi obat tetes pada mata sesuai
aturan yaitu 8 kali sehari saat tidak tidur dan salep mata sebelum tidur
malam dan kontrol 1 hari setelah opersi.
5. Evaluasi :
S:
12
13