NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah
seorang dokter yang bertangggung jawab atas
pengelolaan asuhan medis seorang pasiaen. DPJP
memberikan pendidikan, pelatihan serta konsultasi
sesuai bidang keahlian dan penugasannya.
1. Terselenggaranya supervisi spesialistik.
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan
4. Menciptakakn suasana pembelajaran kedaruratan
medik yang optimal bagi semiua mahasiswa
Sp1/Sp2 FKUI.
1. Sebelum memberikan KKIE, saat pertama kali
bertemu dengan paisen maka DPJP dan PPDS harus
memperkenalkan dirinya.
2. DPJP dan peserta didik harus memberikan KIE
kepada pasien tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien atau keluarganya berhak mendapat layanan
medis sesuai ketentuan RS dan mendapatkan
informasi berkaitan dengan diagnosis (diagnosis
kerja dan diagnosis banding), dasar diagnosis,
tindakan keddokteran, indikasi tindakan, tata cara,
tujuan, resiko, komplikasi, prognosis dan alternatif
pengobatan, perubahan waktu, ketidaksesuaian
atau
keterlambatan
hasil
diagnostik,
keterlambatan diagnostik, keterlambatan hasil
penunjang atau tindakan serta resikonya.
4. Waktu Pemberian KIE:
a. Sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
kedokteran
(general
concent,
anastesi,
pembedahan, tindakan invasif/khusus, transfusi,
kemoterapi,
rediologi,
penenlitian
dan
transplantasi organ.
b. Bila ada perubahan kondisi pasien.
5. Yang boleh mendapatkan informasi mengenai
pasien
a. Pasien sendiri
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
kenyamanan pasien.
7. Terciptanya layanan yang terintegrasi multidisiplin dengan pendekatan interdisiplin
sesuai kebutuhan pasien.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
A. HAK
1. Merawat pasien tanpa pembatasan sesuai kebijakan dan peraturaan perawatan
perawatan rumah sakit.
2. Memiliki hak suara dakan semua pertemuan stf meis intra/inter Departemen.
3. Menjalankan wewenang klinis (Clinical Privilege) yang diberikan kepadanya.
4. Memberikakn pendidikan, pelatihhan serta konsultasi sesuai dengan bidang keahlian
dan penugasannya.
5. Melaksanakan penelitian kedokteran /kesehatan yanng telah mendapat persetujuan
dari baddan yang berwenang.
6. Mendapatkan insentif dan atau jasa medis sesuai dengna kinerrja dan
produktivitasnya, yang pemebrriannya berdasarkan peraturan rumah Sakit.
7. Mendapatkan bantuan (perliindungan) hukum dari manajemen RSCM apabila terjadi
delik aduan / medikolegal asalkan pengelolaan pelayanan medik sesuai dengan
standar profesi dan standar / panduan pelayana medik yang belaku.
B. KEWAJIBAN
1. Berperan serta dalam peningkatan mutu dan kinerja profesi termasuk penugasan
dalam Komite Medik, Departemen, Rumah Sakit dan bersungguh-sungguh
menjalankan penugasan tersebut di setiap posisi yang ditugaskan kepaddanya.
2. Berperan serta dalam aktivitas peningkatan kwalitas pelayanan medik kepadda
pasien dan menjadi DPJP (Dokter Penangung Jawab Pelayanan Pasien) sesuai bidang
kelimuan dalam mengelola penyakit ppasien berdasarkan penunjukan Kepala
Departemen terutama dalam perencanaan dan pengelolaan pelayanan meddik dan
penyelesaian dokumen medik termasuk informed consent.
3. Berperan serta dalam aktivitaspeningkatan kualitas pendidikakn kedokteran bagi
peserta didik melalui perpindahan pengetahuan praktek kedokteran dan pedidikan
klinis yang terbaik.
4. Memahami fungis keanggotaan staf medis seperti yang tercantum dalam PISM
( Peraturan Internal Staf Medis) serta kebijakan dan peraturan RSCM.
5. DPJP dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan medik harus berdasarkan standar
profesi, PPMdan SPO pelayanan medik.
6. DPJP diharuskan mengikuti asuransi profesi.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
1. Seluruh staf medis fungsional purna waktu di departemen otomatis menjadi DPJP
baik untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, maupun pelayanan
kamar operasi.
2. Staf meddis fungsional paruh waktu dapat menjadi DPJP, apabila karena keilmuan
ddan keahliannya diperlukan untuk pengelolaan pasien baik untuk pelayana publik
maupun pelayanan kelas/swasta.
3. Setiap DPJP harus memiliki STR, SIP dan Surat Penugasan dari Direktur utama RSCM
bagi PNS Departemen Kesehatan dan Surat Penugasan untuk bekerja di RSCM dari
dekan FKUI bagi PNS Departemen Pendidikan Nasional dan BHMN UI.
4. Nama-nama DPJP berdasarkan usulan oleh Keala Divisi kepadda Direktur Utama
melalui Kepala Departemen Medik, untuk mendapatkan pengesahan dalam Suart
Keputusan direktur Utama tentang Penetapan nama-nama DPJP RSCM.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
1. DPJP utama adalah seorang dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan
penyakit terhadap seorang pasien sesuai dengan kewenangan klinis dan
patologisnya.
2. Kriteria DPJP Utama:
a. Dokter yang bidang keahliannya sesuai dengan mayoring penyakit pasien.
b. Dokter yang dipilih berdasarkan kesepakatan tim DPJP.
c. Dokter yang pertama kali menerma pasien.
d. Dokter yang dipilih atas permintaan pasien.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
3. Pasien gawat darurat akan dilakukan pengelolaan medik oleh Konsultas Jaga IMET /
Supervisor Medik, apabila kasus penyakit pasien tidak sesuai dengan majoriing DPJP
yang bertugas maka harus dikonsulkan kepada DPJP lain yang sesuai keahliannya dan
sesuai jadwal. Pasien dapat diobseervasi di IGD, dirawat di HCU/ICU iGD, dirawat di
Gedung A, dirawat di ICU Dewasa/Anak, dirawat di UPT lain (misal PJT) atau pasiaein
pulang/sembuh.
4. Jika pasien sudah dinyatakan dalam kondisi stabil dan teratasi kedaruratannya tetapi
tidak tersedia fasilitas perawatan di RSCM, maka pasien dapat dirujuk ke Rumah Sakit
lain yang dapat menangani masalah pasien tersebut dengan menggunakan mekanisme
transfer pasien ke luar Rumah Sakiti yang berlaku di RSCM.
5. Kepala Departemen Medik harus menyampaikan jadwal daftar DPJP harian yang akan
ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat baik yang bertugas pada jam kerja maupun di luar
jam kerja.
6. Kepala Instalasi Gawat Darurat akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan DPJP harian/mingguan/bulanan dan dilaporkan secara berkala kepada
Direktur Medik dan Keperawatan melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
1. Pasien yang berobat ke Unit Pelayanan Rawat Jalan, baik unit rawat jalan terpadu untuk
publik maupun unit rawat jalan second line/madya dapat berasal dari nstalasi Gawat
Darurat (IGD) yang sudah selesai kondisi kegawatdaruratannya untuk kontrol lanjutan,
rujukan Puskesmas/rumash sakit lain ataupun pasien datang sendiri.
2. Pasien yang datang tanpa rujukan harus melalui poli umum masing-masing departemen.
3. Untuk pasien yang datang berobat ke Unit Rawat Jalan madya akan langsung ditangani
oleh DPJP yang bertugas di poliklinik subspesialis, DPJP tersebut akan tetap menangani
pasien tersebut selama kontrol ulangan, dirawat inap atau dilakukan tindakan medik
operatif (bila DPJP utama adalah bedah). Apabila akan dirujuk ke DPJP beddah maka DPJP
awal tetap akan mendamppingi DPJP utama (bila diperlukan).
4. Untuk pasien yang datang ke Unit Rawat Jalan Terpadu Publik, setelah selesai
menyelesakan administrasi pendaftaran (umum atau jaminan) akan di tatalaksana oleh
PPDS sesuai jenjang pendidikannya didampingi DPJP sebagai supervisor di Poliklinik
Umum Spesialis/sub spesialis.
5. DPJP harian yang bertugas di poliklinik subspesialis rawat jalan publik bertanggung
jawab terhadap pengelolaan pasien dari awal sampai selesai di jam tugasnya, baik
pasien akan pulang atau menjalani rawat inap atau akan direncanakan tindakan operasi.
6. Tugas PPDS di Poliklinik Umum Spesialis adalah melakukan tatalaksana pasien dengan
supervisi DPJP. Apabila diperlukan dapat dirujuk ke poli subspesialis untuk diperiksa
langsung oleh DPJP sesuai majoring keahliannya.
7. Setia rencana tatalaksana yang dibuat oleh PPDS harus mendapatkan persetujuan DPJP
yang bertugas saat itu sebagai supervisor.
8. Apabila pasien dari poliklinik subspesialis dikelola oleh DPJP medikal akan dirujuk ke DPJP
bedah karena akan dilakukan tindakan medik operatif, maka terjadi pengalihan pasien
dari DPJP medikal ke bedah. Selama di ruang rawat, pengelolaan pasien bedah akan
didampingi oleh DPJP medikal yang bertugas di ruangan tersebut.
9. Dalam hal rawat bersama, maka cakupan pelayanan DPJP adalah sesuai dengan
kompetensinya. Bila pasien dikelola dengan oleh lebih dari satu DPJP, maka perlu
ditunjuk satu DPJP sebagai DPJP utama berdasarkan kesepakatan para DPJP dan lainnya
adalah sebagai DPJP konslutan.
10.Kepala Departemen Medik harus menyampaikan jadwal Daftar DPJP yang bertugas
harian baik di poliklinik publik dan poliklinik madya kepada Kepala Unit Rawat Jalan
Terpadu, sedangkan jadwal DPJP untuk poliklinik RSCM Kencana diserahkan kepada
Kepala RSCM Kencana.
11.Kepala Unit Rawat Jalan Terpadu baik layana publik maupun layanan madya harus
melakukan
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
DPJP
harian/mingguan/bulanan dan dilaporka kepada Direktur Medik dan Keperawatan melalui
Kepada Bidang Pelayanan Medik dan ditembuskan kepadda Departemen Medik.
12.DPJP yang bertugas di poliklinik rawat jalan publik wajib melakukan supervisi pendidikan
terhadap peserta Sp1, Sp2, dan dokter umum dan dokter magang.
13.KPS Sp1, Sp2, dan koordinator Pendidikan S1 memberikan nama-nama peserta didik dan
jadwal kegiatan kepada Kepala Unit Rawat Jalan dan ditembuskakn ke Departemen
Medik.
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
1. Pasien yang mendapat perawatan inap di unit terpadu gedung A atau unit rawat
inap lainnya di lingkungan RSCM berasal dari Unit Gawat Darurat atau dari
Poliklink Subspesialis dan unit perawatan intensif serta dari luar RSCM.
2. Pasien tersebut telah mempunyai DPJP yang sudah ditentukan sebelumnya oleh
DPJP dari Unit Rawat Jalan (poliklinik subspesialis) itu sendiri atau dari Instalasi
Gawat Darurat sesuai jadwal DPJP URJT dan IGD.
3. Apabila ternyata saat pasien dirawat belum ditentukan DPJP-nya, maka Kepala
Unit Rawat Inap mempunyai wewenang untuk menghubungi Divisi/Departemen
untuk meminita kepastian nama DPJP yang akan mengelola pelayanan medik
pasien tersebut paling lambat kurang dari satu jam sejak pasien masuk
perawatan.
4. DPJP yang mengelola pelayanan medik pasien rawat inap harus memenuhi
peraturan dan ketentuan kebijakan dan SPO DPJP yang telah ditetapkan Rumah
Sakit mulai dari sejak awal pasien dirawat sampai pasien selesai perrawatan
(sesuai dengna standar COP 2,3,6, dan 7), antara lain:
a. Bertanggung jawab dalam penyelesaian proses manajemen asuhann klinik
pasien lebih cepat atau selambat-lambatnya sesuai dengan lama hari
perawatan nyang telah ditetapkan dalam Panaduan Praktik Klinik atau
ketentuan ina-cbg untuk tiap jenis masalah klinik / penyakit pasien.
b. Melakukan visit pasien rawat inap setiap hari, minimal 1 (saatu) kali sehari dan
memberikan instruksi pengobatan serta melakukan tindakan medik sesuai
indikasi, dimulai ada pukul 07.00 WIB dan diupayakan untuk diselesaikan
sebelum pukul 10.00 WIB. Pada hari libur pasien juga harus di visite.
c. DPJP harus mengisi data dasar (initial assessment) paling lambat 1 x 24 jam,
discharge planning dan membuat catatan medik pasien dalam bentuk SOAP
(Subjektif, Objektif, Assessment dan Plan).
d. DPJP membuat dan menandatangani resume medik sesuai dengan standar
fformulir yang ditetapkan oleh unit perawatan dalam waktu 2 x 24 jam setelah
pasien dipulangkan.
e. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh manajemen unnit rawat inap.
f. Bila berrhalangan hadir, maka memberitahu kepada manajemen unit rawat
inap minimal 1 x 24 jam sebelumnya dan sudah menyediakan DPJP pengganti
sesuai majorring keahlian dan kmpetensinya, kecuali pada keadaan darurat
maka manajemen unit rawat inap segera mengghbungi Kepala Divisi / Kepala
Departemen unutk mencarikan DPJP pengganti paling lambat kurang dari 1
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
8. Hasil laboratorium setelah diteliti kebenarannya oleh DPJP Patologi Klinik, disetujui
melalui Laboratory Information System (LIS) dan dikirim kembali kepada DPJP yang
mengirim baik secara manual maupun elektronik (IT). Dalam pelaksanaan DPJP akan
mengawasi PPDS yang bertugas.
9. Kepala Departemen Patologi Klinik harus menyampaikan daftar nama-nama DPJP sesuai
majoring keahliannya dan jadwal tugas harian kepada Direktur Medik & Keperawatan
dan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan DPJP secara berkala
Harian/Mingguan/Bulanan.
10.DPJP Patologi Klinik dapat menjadi narasumber dalam kegiatan laporan kasus
departemen/unit lain sesuai jadwal yang ditentukan.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
9. Departemen Patologi Klinik akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan DPJP
secara berkala Harian/Mingguan/Bulanan dan dilaporkan hasilnya kepada Direktur Medik
& Keperawatan melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
jawaban yang dibubuhi nama DPJP Raddiologi, SIP, Tanda Tangan kemudian dikirim
kembali kepadda DPJP yang mengirim baik manual maupun otomatisasi (IT).
7. DPJP Radiologi bertanggung jawab terhaddap hasil pemeriksaaan pencitraan.
8. Kepala Departemen Radiologi harus menyampaikan daftar nama-nama DPJP yang akan
ditugaskan baik di unit pelayanan radiologi di Separtemen Radiologi maupun di unit
pelayanan lainnya dan jadwal tugas harian DPJP sesuai majoring keahliannnya kepada
Kepala Unit Kerja lain (UGD, Unit Rawat Inap Gedung A, dll) dan kepada Direktur Medik &
Keperawatan.
9. Kepala Departemen Radiologi dan Kepala Unit Kerja lainnya melakukan pemantauan dan
evaluasi terhaddap pelaksanaan DPJP Radiologi secara berkala harian/mingguan/bulanan
kepada Direktur Meddik & Keperawatan melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik.
10.DPJP wajib mengikuti pertemuan koordinasi pemecahan kasus dengan departemen lain.
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
1. Sistem Penghargaan
a. Mendapat prioritas uuntuk promosi jabatan baik pelayanan dan pengajaran.
b. Mendapat kesempatan untuk pengembangan karier dan pendidikan.
c. Mendapat tanda penghargaan.
d. Mendapatkan insentif/jasa medis yang pemberiannya dilakukan dengan metode
remunerasi untuk pasiein publik dan sistem jasa medis untuk pasiein private (non
publik).
2. Sanksi
a. Sesuai dengan aturan kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit.
b. Teguran secara adminsitratif dari Direktur SSDM ddan Pendidikan.
c. Teguran seccara fungsional dari Direktur Medik dan Keperawatan.
PENETAPAN DPJP
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
Penetapan DPJP adalah tata cara penunjukkan staf
medis fungsional departemen di RSUP Nasional dr.
Cipto Mangunkusumo yang berasal dari Kementrian
Kesehatan
atau
Kementrian
Penddidikan
Nasional/BHMN untuk menjaddi DPJP.
1.
2.
3.
4.
PROSEDUR
DOKUMEN
UNIT TERKAIT
1. Departemen Medik/UPT
2. Bidang Pelayanan Medik
NO. DOKUMEN
ZA._._._._
NO. REVISI
01
HALAMAN
1/_
Ditetapkan,
Direktur RSU dr. Zainoel Abidin
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
Pembina Utama Muda
NIP 19620202 198903 1 001
FORMULIR BERHALANGAN TUGAS DPJP
Jakarta, ........
No
Hal
Kepada Yth,
Kepala Unit Pelayanan Terpadu
RSCM Kencana
Di
Tempat
Sehubungan dengan adanya kegiatan/sakit/ .... di .... dimana say mendapatkan tugas
/sakit .... maka pada tanggal ....................sampai dengan tanggal .................. memohon
izin agar tidak bertugas sebagai DPJP di ruang pelayanan .....
Sebagai pengganti selama saya tidak bertugas sebagai DPJP adalah dr. ......
Demikian agar maklum. Atas perhatian saudara diucapkann terimakasih.