Anda di halaman 1dari 8

MODUL PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

MATERI DASAR. 2
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN

I.

DESKRIPSI SINGKAT
Upaya kesehatan lingkungan adalah pengendalian faKtor-faktor risiko
lingkungan fisik, biologis,social yang dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang
luas terkait dengan media lingkungan air, udara, makanan, tanah dan limbah
yang berada di tempat permukiman, tempat umum, tempat kerja, dan
kawasan. Kondisi yang dinamis dan melibatkan pemangku kepentingan yang
luas memerlukan koordinasi dan kerja sama semua pihak .
Sumber daya manusia yang handal merupakan salah satu pilar utama yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu program.
Sanitarian
merupakan unsur ketenagaan yang pokok dalam Program Penyehatan
Lingkungan di setiap jenjang penyelenggaraan kegiatan.
Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang uraian-uraian jabatan
fungsional sanitarian oleh semua pemangku jabatan tersebut, baik tentang
dasar hukumnya, persyaratan pengangkatan, hak dan kewajiban,
kewenangan, dan sanksi.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang jabatan
fungsional sanitarian.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan:
1. Dasar Hukum
2. Pengertian Jabatan Fungsional Sanitarian
3. Tupoksi Jabatan Fungsional Sanitarian
4. Persyaratan:
5. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
1

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

III. POKOK BAHASAN


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan
sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Dasar Hukum
Pokok Bahasan 2. Pengertian Jabatan Fungsional Sanitarian
Pokok Bahasan 3. Tupoksi Jabatan Fungsional Sanitarian
Pokok Bahasan 4. Persyaratan Jabatan Fungsional Sanitarian:
a. Pengangkatan
b. Kenaikan Pangkat
c. Pembebasan Sementara
d. Pengangkatan kembali
e. Pemberhentian
Pokok Bahasan 5. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan

IV. METODE
CTJ
Curah pendapat

V. MEDIA DAN ALAT BANTU (Lihat GBPP)

Bahan tayang
Laptop
LCD
Flipchart
White board
Spidol

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
2

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN (lihat GBPP)


Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran
materi ini.
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan.
Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat
bekerja, materi yang akan disampaikan.
2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan
disampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
Langkah 2. Penyampaian Materi
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok
bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
Fasilitator menyampaikan materi dengan metode ceramah tanya jawab,
kemudian curah pendapat.
Langkah 3. Rangkuman dan Kesimpulan
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta
terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
3. Fasilitator membuat kesimpulan.

VII. URAIAN MATERI


Pokok Bahasan 1.
DASAR HUKUM
1) Undang-Undang No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara RI th 1974 No, 55, tambahan Lembaran Negara RI No.
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 43 tahun
1999 (Lembaran Negara RI th 1999, tambahan Lembaran Negara RI No.
3890)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
3

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

2) Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional


Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara RI th 194 No, 22, tambahan
Lembaran Negara RI No. 3547 )
3) Peraturan Pemerintah No. 9 th 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentaian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara RI th 2003 No, 15, tambahan Lembaran Negara RI No. 4263)
4) Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pengawai Negeri Sipil
5) Peraturan Presiden RI No. 47 tahun 2006 temtag Tunjangan jabatan
Fungsional tenaga kesehatan
6) Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Tunjangan jabatan
Fungsional tenaga kesehatan
7) Keputusan Kepala BKN No. 6 Tahun 2004
8) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan
Angka Kreditnya dan nomor PER/10/M.PAN/3/2006 tentang perubahan
atas Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan
Angka Kreditnya
9) Keputusan Bersama Menkes_Kesos dan Kepala BKN nomor 393/MenkesKesos/SKB/V/2001 dan nomor 18 tahun 2001 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Sanitarian Kesehatan dan Angka
Kreditnya
10) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1206/Menkes/SK/X/2004
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka
Kreditnya.
Pokok Bahasan 2.
PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN
Sanitarian adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihata, melindungi dan meningkatan cara-cara hidup bersih dan
sehat.
Ada 2 kelompok jabatan fungsional sanitarian, yaitu :
Sanitarian terampil : adalah jabatan fungsional sanitarian ketrampilan
yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang
berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang
kesehatan lingkungan,
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
4

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

Sanitarian ahli adalah jabatan fungsional sanitarian keahlian yang


pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan
seni untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara
yang sistematis di bidang kesehatan lingkungan

Jenjang dan Jabatan


Sanitarian Terampil
No
1
2

Nama Jabatan
Sanitarian
Pemula
Sanitariran
Pelaksana

Sanitarian
Pelaksana
lanjut
Sanitarian
Penyelia

Pangkat Golongan
Pengatur Muda II/a

Angka Kredit
25

Pengatur muda tk I
II/b
Pengatur II/c
Pengatur tk I II/d
Penata Muda III/a
Penata Muda tk I III/b

40

Pemata III/c
Penata tk I III/d

200
300

Pangkat Golongan
Penata muda III/a
Penata tmuda tk I
III/b
Penata
III/c
Penata tk I III/d
Pembina IV/a
Pembina tk I IV/b
Pembina Utama Muda
IV/c

Angka Kredit
100
150

60
60
100
150

Sanitarian Ahli
No
1

Nama Jabatan
Sanitarian
Pertama

Sanitarian
Muda
Sanitarian
Madya

200
300
400
550
700

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
5

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

Pokok Bahasan 3.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN
Tupoksi sanitarian adalah melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan,
dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihata, melindungi dan meningkatan cara-cara
hidup bersih dan sehat.
Unsur dan sub unsur kegiatan sanitarian yang memperoleh angka kredit
terdiri atas :
1) Pendidikan meliputi :
a) Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah
b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan
lingkungan, dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan atau sertifikat
2) Pelayanan Kesehatan lingkungan, meliputi :
a) Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan
b) Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan
c) Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan
d) Melakukan pemberdayaan masyarakat
dan meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan
3) Pengembangan Profesi, meliputi :
a) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan lingkungan
b) Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang
kesehatan lingkungan
c) Membimbing sanitarian di bawah jenjang kepangkatannya
d) Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di
bidang kesehatan lingkungan,
e) Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan
4) Kegiatan Penunjang tugas sanitarian, meliputi :
a) Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan
lingkungan,
b) Mengikuti seminar/lokakarya di bidang kesehatan lingkungan
c) Menjadi anggota organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan
d) Menjadi anggota tim Penilaian Jabatan Fungsional Sanitarian
e) Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas sektor
f) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
g) Mendapat penghargaan/tanda jasa

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
6

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

Pokok Bahasan 4.
PERSYARATAN JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN
a. Pengangkatan
Memenuhi angka kredir minimal
Terdesedia formasi
DP3 bernilai baik 1 tahun terakhir
Sesuai Keputusan Menpan nomor PER/10/M.Pan/3/2006 tentang
perubahan atas Keputusan Menpan Nomor 19/Kep/M.Pan/11/2000
tentang jabatan fungsional sanitarian dan angka kreditnya, ditetapkan
untuk pengangkatan sbb :
Terampil, berijazah serendah-rendahnya Diploma III bidang kesehatan
lingkungan, tidak harus mengikuti pelatihan jabatan fungsional
terlebih dahulu
Ahli, berijazah Diploma IV atau Sarjana strata 1 bidang kesehatan
lingkungan tidak harus mengikuti pelatihan jabatan fungsional
terlebih dahulu; atau Sarjana strata I Tehnik lingkungan, setelah
menduduki jabatan sekurang-kurangnya 2 tahun harus mempunyai
sertifikat pelatihan jabatan fungsional sanitarian ahli.
b. Kenaikan Jabatan
Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahu dalam jabatan terakhir
Memenuhi angka kredir yang ditentukan untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi,
Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir
c. Kenaikan Pangkat
Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun terakhir dalam pangkat
terakhir,
Memenuhi angka kredir yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi
Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
7

MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA

d. Pembebasan Sementara
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan
untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurangkurangnya :
o 10 (sepuluh) bagi sanitarian penyelia pangkat penata tk I
golongan ruang III/d
o 20 (dua puluh) bagi sanitarian madya pangkat pembina
utama muda golongan IV/c
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun
1980,
Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 4 tahun 1966
Ditugaskan secara penuh diluar jabatan sanitarian
Cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya,
Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. Pengangkatan kembali
Dijatuhi hukuman tingkat sedang , dan masa hukumannya telah
berakhir
Telah selesai melaksanakan tugas diluar jabatan sanitarian
Selesai cuti diluar tanggungan negara
Selesai tugas belajar
f. Pemberhentian
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap
Setelah 1 (satu) tahun diberhentikan dari jabatan masih tetap belum
mampu mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi

Pokok Bahasan 5.
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Sudah dibahas diatas.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR-2011
8

Anda mungkin juga menyukai