Anda di halaman 1dari 11

Topik : Osteoatritis

Tanggal (kasus) : 05 Maret 2015


Tanggal Presentasi : Tempat presentasi : Objektif presentasi :

Presenter : dr. WindaAmelia


Pendamping : dr. Imelda JS Tampubolon

Penyegaran

Keilmuan
Deskripsi :. Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke UGD RSUD Pambalah Batung dengan
keluhan nyeri pada lulut kiri sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terutama saat
bangun tidur atau pindah dari posisi duduk ke posisi berdiri. Saat berjalan terasa ngilu dan kaku.
Pasien juga mengeluhkan lutut bengkak dan teraba lebih hangat daripada sekitarnya tanpa disertai
demam. Keluhan seperti ini dirasakan hilang timbul, kadang membaik dengan beristirahat. Pasien
belum pernah berobat untuk keluhan saat ini.
Pasien mengatakan pernah mengalami keluhan seperti ini mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu tapi
tidak separah seperti sekarang ini, dan biasanya langsung hilang dengan istirahat.
Tujuan : Manajemen Kasus
Bahan bahasan : Kasus
Cara Membahas : Presentasi dan Diskusi
Data Pasien :
Nama : Tn. K
No. registrasi : 00 13 48
Datang ke IGD RSUD Bengkulu Tengah pada tanggal 05 Maret 2015
Data utama untuk diskusi
Diagnosis :
Riwayat Pengobatan
Riwayat Kesehatan
Riwayat Keluarga
Riwayat Pekerjaan
Lain-lain

dr. Winda Amelia


1

Osteoatritis
Riwayat keluarga yang sakit serupa (-)
Pasien seorang pegawai
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi
: 80 kali/menit
- Pernapasan : 20 kali/menit
- Suhu
: 36oC
Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor
kelembaban normal
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam keputihan,
mudah dicabut.
Mata
: Pupil bulat isokor, refleks cahaya
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Hidung
: Bentuk normal, septum deviasi (-),
cuping hidung (-), sekret -/Telinga
: Normotia, membran timpani intak +/+,
Page|
tarik -/-.
Mulut : lembab, sianosis (-), sariawan (-), trismus (-)
Lidah : lidah kotor (-), tremor (-), deviasi (-)
Gigi geligi
: Baik
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)

baik,
tidak
+/+,
nafas
nyeri

dr. Winda Amelia


2

Page|

OSTEOARTRITIS
A. DEFINISI
Penyakit Sendi Degeneratif (osteoartritis) adalah penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan penyebabnya belum diketahui. Atau gangguan pada sendi yang
bergerak. Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau
osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering
ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).

B. KLASIFIKASI
1. TIPE PRIMER (IDIOPATIK)
Adalah tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan osteoarthritis.

2. TIPE SEKUNDER
Jika penyebabnya adalah penyakit lain (misalnya penyakit Paget atau infeksi, kelainan
bentuk, cedera atau penggunaan sendi yang berlebihan).

C. FAKTOR RESIKO
a) Umur : proses penuaan
b) Sex, menopause (>50 tahun)
c) Genetik
d) Obesitas dan penyakit metabolik
e) Cedera sendi, pekerjaan dan olah raga
f) Kelainan pertumbuhan

dr. Winda Amelia


3

Page|

A. PATOFISIOLOGI
Osteoarthritis dapat dianggap sebagai hasil akhir banyak proses patologi yang menyatu
menjadi suatu predisposisi penyakit yang menyeluruh. Osteoarthritis mengenai kartilago
artikuler, tulang subkondrium (lempeng tulang yang menyangga kartilago artikuler) serta
sinovium dan menyebabkan keadaan campuran dari proses degenerasi, inflamasi, serta
perbaikan. Proses degeneratif dasar dalam sendi telah berkembang luas hingga sudah berada
diluar pandangan bahwa penyakit tersebut hanya semata-mata proses aus akibat pemakaian
yang berhubungan dengan penuaaan.
Faktor resiko bagi osteoarthritis mencakup usia, jenis kelamin wanita, predisposisi genetik,
obesitas, stress mekanik sendi,trauma sendi, kelainan sendi atau tulang yang dialami
sebelumnya, dan riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik. Unsur herediter
osteoarthritis yang dikenal sebagai nodal generalized osteoarthritis (yang mengenal tiga atau
lebih kelompok sendi) telah dikonfirmasikan.
Tipe osteoarthritis ini meliputi proses inflamasi primer. Wanita pasca menopause dalam
keluarga yang sama ternyata memiliki tipe osteoarthritis pada tangan yang ditandai dengan
timbulnya nodus pada sendi interfalang distal dan proksimal tangan.
Gangguan kongenital dan perkembangan pada koksa sudah diketahui benar sebagai
predisposisi dalam diri seseorang untuk mengalami osteartritis koksa. Gangguan ini
mencakup sublokasi-dislokasi kongenital sendi koksa,displasia, asetabulum, penyakit LeggCalve-Perthes dan pergeseran epifise destroyed femoris.
Obesitas memiliki kaitan dengan osteoarthritis sendi lutut pada wanita. Meskipun keadaan ini
mungkin terjadi akibat stress mekanik tambahan, dan ketidak sejajaran sendi lulut terhadap
bagian tubuh lainnya karena diameter paha, namun obesitas dapat memberikan efek
metabolik langsung pada kartillago. Secara mekanis,obesitas dianggap meningkatkan gaya
sendi wet arena itu menyebabkan generasi kartilago.
Teori bourgeois metabolik yang berkaitan dengan dan menyebabkan osteoarthritis. Obesitas
akan disertai dengan peningkatan masa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan
kekakuan pada tulang sehingga menjadi kurang lentur terhadap dampak beban muatan yang
dr. Winda Amelia
4

Page|

akan mentrasmisikan lebih besar gaya pada kartilago artikuler yang melapisi atasnya dan
dengan demikian memuat tulang tersebut lebih rentan terhadap cidera.
Faktor-faktor mekanis seperti trauma sendi, aktivitas olahraga dan pekerjaan juga turut
terlibat. Faktor-faktor ini mencakup kerusakan pada ligamentum krusiatum dan robekan
menikus, aktivitas fisik yang berat dan kebiasaan sering berlutut.

B. ETIOLOGI
a) Usia lebih dari 40 tahun
b) Jenis kelamin, wanita lebih sering
c) Suku bangsa
d) Genetik
e) Kegemukan dan penyakit metabolik
f) Cedera sendi , pekerjaan, dan olahraga
g) Kelainan pertumbuhan
h) Kepadatan tulang

F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis osteoarthritis yang primer adalah rasa nyeri, kaku, dan gangguan
fungsional. Nyeri pada osteoarthritis disebabkan oeh inflamasi sinova, peregangan kapsula
dan ligamentum sendi, iritasi ujung-ujung saraf dalam periosteum akibat pertumbuhan
osteofit, mikrofraktur, trabekulum, hipertensi intraoseus, bursitis, tendonitis, dan spasme otot.
Gangguan fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi digerakkan dan keterbatasan
gerakan yang terjadi akibat perubahan struktural dalam sendi. Meskipun osteoarthritis terjadi
paling sering pada sendi penyokong berat badan (panggul, lutut, servikal, dan tulag
belakang), sendi tengah dan ujung jari juga sering terkena. Mungkin ada nodus tulanh yang
khas, pada inspeksi dan palpasi ini biasanya tidak ada nyeri, kecuali ada inflamasi.
Nyeri merupakan keluhan utama tersering dari pasien-pasien dengan OA yang ditimbulkan
oleh kelainan seperti tulang, membran sinovial, kapsul fibrosa, dan spasme otot-otot di
dr. Winda Amelia
5

Page|

sekeliling sendi. Nyeri awalnya tumpul kemudian semakin berat, hilang timbul, dan
diperberat oleh aktivitas gerak sendi. Nyeri biasanya menghilang dengan istirahat.
Kekakuan pada kapsul sendi dapat menyebabkan kontraktur (tertariknya) sendi dan
menyebabkan terbatasnya gerakan. Penderita akan merasakan gerakan sendi tidak licin yang
disertai bunyi gemeretak (krepitus). Sendi terasa lebih kaku setelah istirahat. Perlahan-lahan
sendi akan bertambah kaku. Beberapa penderita merasakan kekakuan pada sendinya ketika
bangun tidur atau pada kegiatan non-aktif lainnya, tetapi kekakuan ini biasanya menghilang
dalam waktu 30 menit setelah mereka kembali menggerakkan sendinya.
Sendi akan terlihat membengkak karena adanya penumpukan cairan di dalam sendi.
Pembengkakan ini terlihat lebih menonjol karena pengecilan otot sekitarnya yang diakibatkan
karena otot menjadi jarang digunakan.

Gambar 1. Osteoarthritis pada lutut

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk lebih mendukung adanya OA,
antara lain :

Pemeriksaan laboratorium : biasanya tidak dijumpai kelainan

dr. Winda Amelia


6

Page|

Foto polos sendi (roentgen) : dapat terlihat penyempitan rongga sendi, pembentukan
osteofit (tonjolan-tonjolan kecil pada tulang), perubahan bentuk sendi, dan destruksi
tulang

Pemeriksaan cairan sendi : dapat dijumpai peningkatan kekentalan cairan sendi

Pemeriksaan artroskopi : dapat memperlihatkan destruksi tulang rawan sebelum


tampak di foto polos

H. PENATALAKSANAAN
Walaupun belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit degeneratif sendi; dan
walaupun kerusakan pada sendi akan permanen dan bahkan progresif (semakin parah),
pengobatan terbaik dapat diberikan bila tatalaksana secara umum dan lokal disesuaikan untuk
setiap penderita. Tujuan pengobatan OA adalah :
1. Membantu penderita agar mengerti penyakitnya
2. Memberi bantuan psikologis
3. Menghilangkan rasa sakit
4. Menekan proses inflamasi (peradangan)
5. Mempertahankan

fungsi

sendi

dan

mencegah

perubahan

sendi

dengan

mempertahankan aktivitas fisik


6. Melakukan koreksi terhadap kelainan yang sudah terjadi
7. Memperbaiki fungsi sendi
8. Memperkuat otot-otot yang lemah

dr. Winda Amelia


7

Page|

1. Terapi Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simpotamatik. Obat anti
inflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgetik dan mengurangi peradangan,
tidak mampu menghentikan proses patologis.
Analgetik yang dapat dipakai adalah asetaminofen dosis 2,6-4,9 g/hari atau profoksifen HCL.
Asam salisilat juga cukup efektif namun perhatikan efek samping pada saluran cerna dan
ginjal
Jika tidak berpengaruh, atau tidak dapat peradangan maka OAINS seperti fenofrofin,
piroksikam, ibuprofen dapat digunakan. Dosis untuk osteoarthritis biasanya -1/3 dosis
penuh untuk arthritis rematoid. Karena pemakaian biasanya untuk jangka panjang, efek
samping utama adalah ganggauan mukosa lambung dan gangguan faal ginjal.
Injeksi cortisone. Dokter akan menyuntikkan cortocosteroid pada engsel yang mampu
mengurangi nyeri/ngilu.
Suplementasi-visco. Tindakan ini berupa injeksi turunan asam hyluronik yang akan
mengurangi nyeri pada pangkal tulang. Tindakan ini hanya dilakukan pada osteoartritis pada
lutut.

2. Terapi non medikamentosa


OPERASI
1. Penggantian engsel (artroplasti).
Engsel yang rusak akan diangkat dan diganti dengan alat yang terbuat dari plastik atau metal
yang disebut prostesis. Artroplasti atau prostatic joint replacement (penggantian sendi)
merupakan tindakan pembuangan sendi dan membuat sendi palsu yang dapat terbuat dari
plastik atau logam. Indikasi utama tindakan ini adalah adanya nyeri, terutama yang disertai
deformitas dan instabilitas. Terapi ini memberikan hasil yang baik pada pasien-pasien OA
yang berat dan tidak dapat ditangani dengan terapi konservatif.

2. Pembersihan sambungan (debridemen).


dr. Winda Amelia
8

Page|

Dokter bedah tulang akan mengangkat serpihan tulang rawan yang rusak dan mengganggu
pergerakan yang menyebabkan nyeri saat tulang bergerak. Debridemen (pembersihan) sendi
efektif dalam mencegah atau menunda tindakan operatif. Sendi seperti sendi lutut cocok
apabila

dilakukan

debridemen

menggunakan

alat

yang

disebut

artroskopi

3. Penataan tulang.
Opsi ini diambil untuk osteoatritis pada anak dan remaja. Penataan dilakukan agar
sambungan/engsel tidak menerima beban saat bergerak. Artrodesis atau penggabungan sendi
merupakan tindakan yang menghilangkan nyeri sendi secara permanen namun menyebabkan
hilangnya fungsi pergerakan. Tindakan ini lebih sering dilakukan pada sendi-sendi kecil
seperti sendi tangan, sedangkan bila dilakukan pada sendi-sendi besar seperti sendi lutut atau
sendi panggul umumnya memberikan hasil yang kurang baik. Tindakan ini hanya dilakukan
bila tindakan artroplasti tidak dapat dilakukan karena alasan tertentu; atau untuk
menyelamatkan artroplasti yang gagal.

I. PROGNOSIS
Umumnya baik, sebaian besar nyeri dapat diatasi dengan obat-obat konservatif. Hanya kasuskasus berat yang memerlukan operasi.

J. EVALUASI DIAGNOSTIK
Tindakan untuk menentukan siapa yang menderita osteoarthritis diperumit oleh kenyataan
bahwa hanya 30% 50% pasien dengan perubahan yang terlihat pada foto roentgen yang
melaporkan gejala.
Pemeriksaan fisik terhadap sistem musculoskeletal akan memperlihatkan sendi yang nyeri
tekan dan membesar, inflamasi kalau terjadi, bukan tipe destruktif sebagaimana terlihat pada
penyakit jaringan ikat seperti arthritis rematoid.
Penyakit osteoarthritis ditandai oleh penurunan progresif massa kartilago sendi yang akan
terlihat pada foto roentgen sebagai penyempitan rongga sendi. Disamping itu perubahan
dr. Winda Amelia
9

Page|

reaktif akan terjadi pada tepi sendi dan paha tulang subkondrium dalam bentuk osteofit ketika
kartilago berupaya untuk mengadakan regenerasi keberadaan osteofit maupun penyempitan
rongga sendi saja bukanlah petunjuk yang spesifik bagi osteoarthritis namun demikian bila
terdapat secara bersama-sama, kedua gambaran ini merupakan hasil pemeriksaan yang
sensitif dan spesifik.
Pada osteoartitis yang dini/ ringan, korelasi antara nyeri sendi dan sinovitas sangat lemah.
Pemeriksaan serum tidak bermanfaat untuk penegakkan diagnosi kelainan ini.

dr. Winda Amelia


10

Page|

DAFTAR PUSTAKA

Potter, patricia A.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan . Djakarta : EGC


Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran.ed. 3. Media Aesculapius: Jakarta.
Brunner & Suddarth.buku ajar keperawatan medical bedah.ed. 8.EGC: Jakarta.

dr. Winda Amelia


11

Page|

Anda mungkin juga menyukai