BAB I. PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
Negosiasi adalah suatu proses untuk mencapai suatu kesepakatan dari
kedua belah piak yang mempunyai kepentingan berbeda. Tanpa adanya
perbedaan kepentingan negosiasi tidak akan pernah terjadi. Tetapi selama
manusia masih memiliki napsu ingin menang sendiri, ingin untung sendiri,
ingin enak sendiri, dan masih banyak lagi keinginan-keinginan lain untuk
memuaskan keakuannya, sementara untuk mencapai keakuannya
manusia harus berinteraksi sosial maka proses negosiasi ini pasti akan
selalu terjadi. Negosiasi dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dengan
siapa saja dan dalam momentum yang kadang-kadang tidak terduga.
Setiap waktu kita berusaha untuk mencapai suatu kesepakatan mulai dari
lingkungan keluarga antara anak dan orang tua (sianak meminta untuk
dibelikan sesuatu dan orang tua belum memiliki uang, maka bagaimana
orang tua membujuk sang anak agar dapat memahami kondisi yang ada,
itu
merupakan
proses
negosiasi),
antara
kepala
desa
dengan
sikap
kompetitif
keras
hati,
kemampuan
VEDCA-Bidang Perbenihan
membuat
kesepakatan-kesepakatan
yang
dapat
memberikan
Sub Kompetensi
Ruang lingkup unit kompetensi menguji kesehatan benih meliputi:
1. Menyamakan persepsi terhadap ruang lingkup suatu aktifitas
2. Membuat rancangan perencanaan negosiasi
3. Melakukan negosiasi
4. Melakukan kegiatan administrasi
VEDCA-Bidang Perbenihan
Sub Kompetensi
Menguji kesehatan benih
No
Tahapan
Kegiatan Fasilitator
pembelajaran
A
Pendahuluan
mampu
melakukan
kegiatan
negosiasi kerjasama
( menggunakan transparasi 1)
Menjelaskan
ruang
pembelajaran
yang
(Menentukan
Melakukan
lingkup
akan
metode
pengujian
dan
materi
dipelajari
pengujian,
Melakukan
VEDCA-Bidang Perbenihan
No
Tahapan
Kegiatan Fasilitator
Pembelajaran
A
Standar Kompetensi
dan Kriteria Standar
Menjelaskan standar kompetensi dan kriteria
keberhasilan belajar mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
(Transparasi 3)
Tujuan Pembelajaran/Enabling
Objective (EO)
Appersepsi
VEDCA-Bidang Perbenihan
Kegiatan Inti
Tahap 1
Penguasaan
Konsep
Fasilitator
mengkoordinir
membentuk
kelompok
pemahaman
konsep,
peserta
diklat
kerja
dan
dalam
menugaskan
fasilitator
dapat
Selama
memberikan
ini
untuk
menyampaikan
rangka
memperoleh
VEDCA-Bidang Perbenihan
Fasilitator
membentuk
tim
perumus
yang
kesimpulan
hasil
presentasi.
membantu
proses
penyusunan
kesimpulan
C
Mengenal Fakta
Refleksi
Proses refleksi
VEDCA-Bidang Perbenihan
Analisis
Sintesis
VEDCA-Bidang Perbenihan
Menyusun proposal/rencana
implementasi hasil analasis
dan sintesis
Mengimplemen
tasikan konsep
hasil analisis
&sintesis
Pengambilan Keputusan
VEDCA-Bidang Perbenihan
VEDCA-Bidang Perbenihan
Menyusun kesimpulan
VEDCA-Bidang Perbenihan
10
Test Formative
Hasil refleksi
Hasil analisis
Hasil sintesis
VEDCA-Bidang Perbenihan
11
Butir-Butir
Pertanyaan
Kunci Jawaban
Materi
1.
Menentukan metode
pengujian
uji Tujuan uji
Tujuan
benih kesehatan
kesehatan
benih
dideskripsikan
dengan jelas
Berbagai
kesehatan pengujian
uji
Apa tujuan
untuk mengetahui
melakukan uji
status kesehatan
kesehatan
dari suatu
benih?
kelompok benih
Sebutkan 2
metode
dideskripsikan
kesehatan
pengujian
dengan jelas
benih
kesehatan
1. metode tanpa
inkubasi
2. metode inkubasi
benih
berdasarkan
masa
inkubasinya
kesehatan Cara memilih
Uji
Bagaimana
Metode uji
ditentukan
sesuai dan
cara memilih
kesehatan benih
fasilitas,
tujuan, menentukan
dan
dipilih dan
menentukan
ditentukan
metode uji
berdasarkan
kesehatan
benih?
laboratorium,
jenis
benih,
patogen
target kesehatan
yang diinginkan
benih
Melakukan pengujian
benih
Alat
dan
bahan
VEDCA-Bidang Perbenihan
Alat dan
- Cawan petri
12
yang
diperlukan
disiapkan
sesuai
kebutuhan
- Kertas saring/filter
yang diperlukan
bahan apa
untuk uji
saja yang
kesehatan
diperlukan
benih dengan
untuk uji
- Autoclave
menggunakan
kesehatan
- Ruang inkubasi
metode kertas
benih dengan
- Mikroskop
blotter
menggunakan
metode kertas
blotter?
steril/blotter
stereo
dan kompon
- Kaca obyek dan
kaca penutup
- Jarum preparat
- Contoh benih yang
akan diuji
- Air/aquades steril
- Alkohol 70 % dan
90 %
Pengujian
benih Prosedur
dilakukan
sesuai pengujian
prosedur
Bagaimana
prosedur
kesehatan
pengujian
benih dengan
kesehatan
kertas blotter/filter
metode
benih dengan
dan
inkubasi pada
menggunaka
dalam air/aquades
media agar
n metode
steril (kelembaban
inkubasi pada
70 %), kemudian
media agar?
letakkan
celupkan
dalam
cawan petri
- Taburkan
yang
benih
akan
diuji
atas,
jumlah
50
butir!
(tergantung
dari
VEDCA-Bidang Perbenihan
13
light
atau
dipasang
sejajar,
lampu
jarak
dengan
cawan petri 40
cm,
selama
7-8
jam
gelap
secara
bergantian).
- Setelah
inkubasi
selesai,
amati
dapat
menggunakan
mikroskop kompon
karena
biasanya
VEDCA-Bidang Perbenihan
hampir
14
sama
di
bawah
mikroskop stereo,
namun
sangat
Melakukan evaluasi
hasil pengujian
Hasil
membedakan
ciri benih
benih sehat,
terinfeksi dan
si organisme
tidak sehat,
benih
patogen yang
terinfeksi dan
terinfeksi?
ditandai
benih terinfeksi
dengan
adanya
miselium
karena
serangan
cendawan
atau disekitar
benih
ada
bercak basah
atau berlendir
karena
serangan
bakteri
- biasanya
VEDCA-Bidang Perbenihan
15
benih
tidak
berkecambah
b. Benih
tidak
terinfeski
- benih
tidak
terkontaminas
i
organisme
patogen, yang
ditandai
dengan tidak
adanya
miselium atau
tidak
adanya
bercak basah
atau lendir .
- benih
berkecambah
dengan
normal
Bagaimana
Jumlah benih
rumus
terinfeksi dibagi
persentase
menghitung
dengan jumlah
benih terinfeksi
persentse
benih
dikali 100%
yang Rumus
Benih
dihitung menghitung
terinfeksi
secara teliti
terinfeksi
Hasil
pengujian Menghitung
40/400 X 100%=
dan persentase
ada 40 benih
yang terinfeksi
yang
sebesar 10%
dihitung
dinyatakan
persentase
terinfeksi,
maka berapa
persentase
benih yang
terinfeksi?
VEDCA-Bidang Perbenihan
16
Informasi apa
saja yang
harus
dicantumkan
dalam laporan
hasil pengujian
kesehatan
hasil
benih
pengujian
kesehatan
benih?
VEDCA-Bidang Perbenihan
- jenis patogen
yang tumbuh
- Jumlah benih
yang diuji
- Jumlah benih
yang terinfeksi
- persentase
infeksi
- metode pengujian
17
2.
No
Kriteria Keberhasilan
Hasil
Ya
Tidak
Menentukan metode
pengujian
Tujuan uji kesehatan
benih
Tujuan
uji
kesehatan
benih
dideskripsikan
dengan jelas
Berbagai metode uji
Metode
pengujian
kesehatan
kesehatan
dideskripsikan dengan
jelas
Uji
kesehatan
ditentukan
dan
sesuai
ditentukan
berdasarkan
dan
tujuan,
patogen
target
jenis
benihnya,
dan
yang diinginkan
2.
Melakukan pengujian
benih
Alat dan bahan yang
diperlukan
disiapkan
sesuai kebutuhan
Pengujian
benih
dilakukan
sesuai
prosedur
3.
pengujian
VEDCA-Bidang Perbenihan
18
terifeksi
Benih yang terinfeksi
Perhitungan
benih
terinfeksi
Hasil
pengujian
dihitung
dan
dinyatakan
dalam
persentase
Nama
patogen
persentase
metode
dan
dan
infeksi,
pengujian,
jumlah
dicantumkan
benih
pada
dalam laporan
hasil pengujian
VEDCA-Bidang Perbenihan
19
Jenis Produk
Kriteria
Penilaian
Keberhasilan
Ya
7
1.
Menentukan metode
Catatan hasil
pengujian
identifikasi
yang akan
digunakan sesuai
dengan metode
digunakan dalam
pengujian yang
pengujian
akan digunakan
Tidak
9
kesehatan benih
2.
Melakukan pengujian
benih
tumbuh yang
disterilisasi
sudah steril
dengan
- Media PDA
prosedur yang
- Larutan
benar
desinfektan
(Bayclin 1%)
- Dokumentasi
- Pembuatan
media PDA
dilakukan
pada saat
dengan
:sterilisasi alat
prosedur yang
dan media,
benar
pembuatan
- Pembuatan
larutan
pembuatan
desinfektan
larutan
dilakukan
desinfektan
dengan
prosedur yang
benar
3.
Melakukan evaluasi
hasil pengujian
VEDCA-Bidang Perbenihan
- Portfolio hasil
- Hasil
pengamatan
pengamatan
terhadap jumlah
dimasukkan ke
benih yang
dalam format
20
terinfeksi dan
sehat
- laporan hasil
yang benar
- Hasil pengujian
dimasukkan ke
pengujian
dalam format
kesehatan
laporan yang
benih
benar
Nilai produk ( Np ) diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap
indikator keberhasilan
Nilai :
...................................
2007
Penilai 2,
Penilai 1,
.........................
..................................
VEDCA-Bidang Perbenihan
21
No
Penilaian
Butir pertanyaan
Kunci Jawaban
Ya
7
1.
Tidak
9
Menentukan metode
pengujian
uji Apa tujuan
Tujuan
benih pengujian
kesehatan
dideskripsikan
kesehatan benih?
Tujuan pengujian
kesehatan benih
adalah untuk
mengetahui ada
dengan jelas
tidaknya patogen
terbawa benih
sehingga
diperoleh status
atau kondisi
kesehatan suatu
lot benih
Berbagai metode uji Jelaskan
Metode tanpa
kesehatan
kelebihan dan
inkubasi dapat
dideskripsikan
kekurangan
dilaksanakan
dengan jelas
pengujian
dengan waktu
kesehatan benih
relatif singkat,
dengan metode
diperoleh kurang
metode inkubasi
akurat, sedangkan
metode inkubasi
memakan waktu
yang cukup lama
tapi hasil yang
diperoleh akurat
Uji
ditentukan
VEDCA-Bidang Perbenihan
Metode tanpa
inkubasi
22
target
yang terbawa
diinginkan
benih, tanpa
memandang hidup
atau mati?
2.
Melakukan pengujian
benih
Alat
dan
yang
bahan Alat
diperlukan apa
dan
yang
harus
disiapkan
sesuai dipersiapkan
kebutuhan
akan
jika
sudah
diisi
PDA/MA
pengujian
kesehatan
dengan
agar
- Autoclave
benih - Ruang inkubasi
metode - Mikroskop stereo
dan kompon
- Kaca obyek dan
kaca penutup
- Jarum preparat
- Beaker glass
- Kain kassa
- Kertas wrapping
- Contoh
benih
70
dan 90 %
Pengujian
dilakukan
benih Bagaimana
sesuai prosedur
prosedur
VEDCA-Bidang Perbenihan
pengujian
Ambil
kerja
contoh
sebanyak
23
kesehatan benih
acak,
campur
dengan metode
merata, kemudian
agar
ikat
kendor,
agak
rendam
benih
dalam
angkat
dan
tiriskan
sebelum ditabur!.
Taburkan
benih
yang
telah
ditiriskan tersebut
secara
aseptik
mencegah
kontaminasi! (tiap
cawan petri dapat
diisi
10-25
butir
benih/tergantung
dari ukuran benih).
Inkubasikan benih
yang telah ditabur
pada media agar
dalam cawan petri
di
bawah
sinar
atau
neon
(TL)!
(sebesar 40 watt
yang
VEDCA-Bidang Perbenihan
dipasang
24
sejajar,
jarak
lampu
dengan
cawan petri 40
cm, 12 jam terang
12
jam
gelap
secara
bergantian).
Setelah
inkubasi
selama
hari,
kemudian
amati
koloni
yang
tumbuh!
(dapat
dengan
bantuan
mikroskop.
Buat
laporan
hasil
pengamatan
dengan
mencantumkan
nama patogen dan
persentase
infeksinya
3.
Melakukan evaluasi
hasil pengujian
Hasil
terinfeksi
benih yang
dan
bagaimana yang
terinfeksi.
diamati? Dan
cirinya:
bagaimana ciri-
a. Benih terinfeksi
cirinya?
benih
tidak
Ciri-
terkontamin
asi
organisme
patogen
yang
ditandai
VEDCA-Bidang Perbenihan
25
dengan
adanya
miselium
karena
serangan
cendawan
atau
disekitar
benih
ada
bercak
basah atau
berlendir
karena
serangan
bakteri
- biasanya
benih
tidak
berkecamba
h
b.
Benih
tidak
terinfeski
- benih
tidak
terkontamin
asi
organisme
patogen,
yang
ditandai
dengan tidak
adanya
miselium
atau
tidak
adanya
bercak
basah
VEDCA-Bidang Perbenihan
atau
26
lendir .
- benih
berkecamba
h
dengan
normal
yang Bagaimana rumus
Benih
terinfeksi
secara teliti
persentase benih
dengan jumlah
terinfeksi?
Hasil
dihitung
dinyatakan
persentase
100/400 X 100%=
25%,
jadi benih
terinfeksi, berapa
terinfeksi sebesar
25%
terinfeksi?
Nama patogen dan Informasi apa saja
persentase infeksi, yang harus
metode, perlakuan, dicantumkan
dan jumlah benih dalam laporan
dicantumkan
hasil pengujian
kesehatan benih?
- jenis patogen
yang tumbuh
- Jumlah benih
yang diuji
- Jumlah benih
yang terinfeksi
- persentase
infeksi
- metode
pengujian
Nilai :
.
Penilai 2,
VEDCA-Bidang Perbenihan
..............................2007
Penilai 1,
27
.........................
..................................
5. Lembar Penilaian Sikap
Skor Perolehan
Kompetensi
No
2.
Taat azas
3.
Kemauan untuk
Evaluation
(Preferensi Oleh
( Oeh Guru )
Peserta Ybs)
1
1.
Believe
bekerja keras
4.
Konsisten
5.
Kemauaan untuk
memperoleh hasil
terbaik
6.
Kemauan untuk
bekerja cepat
7.
Kreatif
Catatan :
1. Penetapan skor dilakukan dengan pendekatan Fish Been Analisys, dimana :
Attitude = B X E
2. Penetapan skor berdasarkan preferensi peserta (siswa) dan guru, dimana :
B = Believe, dinilai oleh peserta
E = Evaliation, dinilai oleh guru masing-masing dengan kisaran skor 5 s.d
1
Skor 5 merupakan skor tertinggi/terbaik
Nilai :
...............................2007
Penilai 2,
VEDCA-Bidang Perbenihan
Penilai 1,
28
.........................
..................................
BAB IV. PENUTUP
VEDCA-Bidang Perbenihan
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2004. Isolasi dan Konservasi Cendawan Patogenik Tular Benih. Balai
Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Direktorat
Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Jakarta.
------------. 2003. Pedoman Pengujian Kesehatan Benih Hortikultura (Seri Jamur).
Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura,
Jakarta.
------------. 2003, Penerapan SNI 19-17025-2000 Laboratorium Penguji Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura. Balai Pengembangan Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jakarta.
Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Andi. Yogyakarta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wirawan, B. dan Wahyuni, S. 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat-Padi,
Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau. Swadaya. Jakarta.
VEDCA-Bidang Perbenihan
30
VEDCA-Bidang Perbenihan
31