Anda di halaman 1dari 2

Sejengkal Tanah

Karya: Rayhandi

Terbayangkah kita?
Jika besok kita mati
Jika nanti kita mati
Jika sebentar lagi kita mati
Amalan apa yang akan menjamin kita merengkuh surganya?
Harta dan kenikmatan dunia?
Tidak, semuanya lenyap. Tinggallah kebenaran
Hari ini kita memakai sutra
Boleh jadi besok kita memakai kafan
Hari ini kita tidur di ruang mewah
Boleh jadi besok kita tidur di liang lahat
Hari ini kita bergelimang kemewahan
Bisa mungkin esok kita bergelimangkan siksa
Hari ini kita tersenyum
Bisa mungkin esok di kubur kita meraung
Tidak takutkah engkau akan mati?
Ia akan datang dalam pucat
Yang menjujur biru terbaring
Kaku tanpa sentuh
Sakratul maut datang
Menyeret nafas hingga di pucut leher
Demi tuhan sakitnya sangat
Bagai tubuh terkoyak kulit
Takutkah akan mati di kau?
Tubuh terguncang nyawa melayang
Meninggalkan jasad fana
Hening membiru di liang kubur
Wahai manusia
Semuanya kita akan mati
Mati sekarang atau esok tak ada bedanya
Malaikat maut menunggu di pucuk umur

Kita mati meninggalkan hitam putih dunia


Yang kita genggam hanya asa jika tak beramal
Bahkan jasad tubuh tercinta tertinggal di hitam bumi
Tak sebutir nikmat jua kita bawa
Tak secuil emas berlian pun kita rengkuh
Hanya iman di dada
Hanya islam di hati
Inikah akhir nafas kita
Nafas yang selama hidup lupa tuhannya
Akan tugas melalang di fana
Kita lupa wahai sahabat
Kematian
Datang membayang nafas
Merenggut hingga putus tertinggal tubuh
Hina
Takut
Di curuk ujung kita menanti menunggu hingga kita mati semua
Dan semuanya hanya soal waktu
Berjalanlah ke depan karena di ujung tapak langkahmu kematian menunggumu....

Anda mungkin juga menyukai