Anda di halaman 1dari 3

Tipe CRPS

Untuk menghilangkan kerancuan terminologi, maka IASP (1995) mengusulkan


nama Complex Regional Pain Syndrome. CRPS dibagi menjadi 2 tipe yaitu CRPS tipe I, yang
merupakan sinonim RSD untuk nyeri yang tidak disertai lesi saraf, sedangkan CRPS tipe II
untuk menggantikan istilah kausalgia bila didapatkan kelainan saraf. 1, 2
1. CRPS Tipe I (RSD)
Reflex Sympathetic Dystrophy (RSD) dipakai untuk menggambarkan
sindrom yang dahulu disebut dengan bermacam-macam nama antara lain: acute
bone atrophy, algo (neuro) dystrophy, chronic traumatic edema, Leriches post
traumatic pain syndrome, major causalgia, minor causalgia, Sudecks atrophy,
shoulder hand syndrome, traumatic vasospasm, dll. Di Eropa lebih dikenal
sebagai Algodystrophy. Banyak persamaan antara kausalgia dan RSD sehingga
kausalgia sering digolongkan sebagai salah satu tipe RSD. 2
Nyeri difus pada ekstremitas umumnya seperti terbakar, nyeri dalam
spontan (berdenyut, ditekan, menyentak) dan biasanya akibat trauma atau
stimulasi noksius. CRPS I dapat menyebabkan kelainan:
a Sensorik (hipestesia, alodinia terhadap stimulasi dingin dan mekanik).
b Motorik (kelemahan, tremor, kaku persendian).
c Otonomik (perubahan pada aliran darah, hiperhidrosis, edema).
d Trofik (atrofi otot, osteopenia, artropati, kulit licin, kuku rapuh, dan
e
f

perubahan pertumbuhan rambut).


Bisa disertai psikologik reaktif (ansietas, depresi, putus obat).
Seringkali terjadi osteoporosis pada lengan yang sakit.
Nyeri menyebar dan tidak tergantung dari faktor penyebab dan yang

khas adalah intensitas nyeri tidak sebanding dengan beratnya trauma dan tidak
sesuai dengan dermatom atau distribusi saraf. Nyeri biasanya bertambah hebat
bila ekstremitas pada posisi tergantung. Nyeri dapat dipicu oleh gerakan dan
penekanan pada sendi (deep somatic allodynia). Bila tidak diobati CRPS tipe I
dapat berlanjut dan setelah beberapa bulan atau tahun akan menimbulkan bentuk
intermiten dimana remisi spontan dapat terjadi.1, 2
2.

CRPS Tipe II (Kausalgia)


The International Association for the Study of Pain

(IASP)

mendefinisikan kausalgia sebagai sindrom nyeri terbakar yang menetap setelah


suatu lesi traumatik pada saraf disertai disfungsi vasomotor dan sudomotor
kemudian diikuti perubahan trofik. Nyeri tersebut dirasakan sesuai dengan
dermatom atau distribusi saraf tepi. Nyeri timbul spontan dan bertambah berat
dengan rangsangan pada kulit serta dapat dipicu oleh faktor psikologik seperti

cemas, tertawa, terangsang, atau bahkan pikiran bahwa lengannya diraba. Nyeri
seringkali berkurang dengan merendam lengan yang sakit dengan air dingin atau
mengompres dengan handuk basah. 1
Istilah yang diperkenalkan oleh Weir Mitchel lebih dari satu abad yang
lalu untuk menggambarkan sindrom nyeri seperti terbakar yang dialami oleh
beberapa tentara yang menderita cedera saraf pada perang Civil Amerika. Nyeri
muncul biasanya segera setelah terjadinya trauma (timbul beberapa jam sampai
beberapa hari pasca trauma). Timbulnya nyeri lebih cepat dari CRPS tipe I
(pada CRPS tipe II nyeri timbul segera sampai beberapa hari pasca trauma
sedangkan pada CRPS tipe I setelah 10 hari sampai beberapa minggu). Alodinia
menonjol pada CRPS tipe II (suara keras saja dapat menimbulkan rasa nyeri).
Hiperpatia ditemukan pada CRPS tipe II sedangkan pada CRPS tipe I tidak ada.
Pada CRPS tipe II nyeri sesuai dengan dermatom atau distribusi saraf tepi
sedangkan CRPS tipe I tidak sesuai. 1, 2

Epidemiologi Complex regional pain syndrome (CRPS)2

DAFPUS
1.

IASP. 2005. Consensus on complex regional pain syndrome. Available at


http://emedicine.medscape.com/article/1145318-overview

2.

Eric J. Visser. 2005. Complex regional pain syndrome. Available at


http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.518.7717

Anda mungkin juga menyukai