Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN

TEKNIK DAN PENDEKATAN MANAGEMENT AUDIT


Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen
Dosen Pengampu : Dennyca H N. S.E., M.Si., Akt.

Disusun oleh:
Sri Roikhati

201112166

Moch. Andy Chaerony

201212118

Karina Kusuma Wardhany

201212155

Ulva Rizky Mulyani

201212166

Riska Febriyanti

201212168

Dewi Lusiana

201212173
Akuntansi VIII C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan

makalah

yang

berjudul

TEKNIK

DAN

PENDEKATAN

MANAGEMENT AUDIT.
Makalah ini disusun untuk menambah wawasan serta referensi bagi pembaca
tentang TEKNIK DAN PENDEKATAN MANAGEMENT AUDIT dalam mata
kuliah audit manajemen. Makalah ini disusun dengan merujuk pada berbagai
referensi seperti buku dan jurnal-jurnal ilmiah akuntansi.
Dalam menyusun makalah ini kami menemui banyak hambatan, baik yang
datang dari penyusun maupun hambatan dari luar. Namun dengan usaha, kerja keras
dan bantuan dari Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
sangat mengharapkan masukan-masukan baik berupa kritikan maupun saran demi
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan
bagi pembaca.

Kudus, 3 Maret 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1

Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1


1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 PENGENALAN INDUSTRI AUDIT..................................................................3
2.2 MANAJEMEN AUDIT DENGAN PENDEKATAN ARUS SUMBER DAYA..3
2.3 AUDIT MANAJEMEN BERDASARKAN FUNGSI.........................................4
2.3.1 Audit Pemasaran............................................................................................4
2.3.2 Audit Sumber Daya Manusia (Human Resources Audit............................11
2.3.3 Audit Mutu..................................................................................................16
2.4 PENUGASAN KHUSUS DALAM MANAJEMEN AUDIT...........................18
2.5 TEKNIK-TEKNIK DALAM MANAGEMENT AUDIT..................................18
BAB III PENUTUP.....................................................................................................20
3.1 Kesimpulan........................................................................................................20
3.2 Saran..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi
dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit.
Audit manajemen merupakan bentuk pemeriksaan untuk menilai, menganalisis, meninjau
ulang hasil perusahaan, apakah telah berjalan secara efektif dan efisien serta
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dan kemudian melaksanakan pengujian dan
penelaan atas ketidakhematan, ketidakefisienan maupun ketidakefektifan untuk
selanjutnya memberikan rekomendasi rekomendasi perbaikan demi tercapainya tujuan
perusahaan.
Tujuan audit manajemen adalah membantu semua anggota manajemen melaksanakan
tanggungjawab mereka secara efektif. Audit manajemen menyediakan analisis, penilaianpenilaian, rekomendasi, nasihat dan informasimengenai kegiatan yang diperiksanya. Pada
akhirnya bertujuan untuk membantu menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi
oleh organisasi perusahaan.
Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan meneliti dan menilai apakah
pelaksanaan pengawasan dibidang akuntansi keuangan

dan operasi telah cukup

memenuhi syarat. Kemudian melakukan penilaian apakah kebijakan, rencana dan


prosedur-prosedur yang telah ditetapkan betul-betul ditaati, apakah aktiva perusahaan
aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan. Kemudian menilai kecermatan
data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan. Lalu pada akhirnya menilai
mutu atas pelaksanaan tugas-tugas yang telah diberikan pada masing-masing manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


a.
b.
c.
d.

Bagaimana Pengenalan Industri Auditee?


Bagaimana Management Audit dengan Pendekatan Arus Sumber Daya?
Apa Saja Management Audit Berdasarkan Fungsi?
Bagaimana Penugasan Khusus dalam Management Audit?

1.3 Tujuan
Diharapkan mampu untuk mengetahui, menjelaskan,mengkalsifikasi, mengidentifikasi :
a.
b.
c.
d.

Pengenalan Industri Auditee


Management Audit dengan Pendekatan Arus Sumber Daya
Management Audit Berdasarkan Fungsi
Penugasan Khusus dalam Management Audit

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN INDUSTRI AUDIT


Beberapa tahap yang penting dalam menyusun rencana audit adalah mengenal usaha
perusahaan dan memiliki gambaranperbandingan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain
yang sejenis serta posisinya di luar bidang usaha sejenis. Hal ini sesuai dengan norma audit
akuntan yaitu norma pelaksanaan audit yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, yakni
disebutkan bahwa audit harus direncanakan sebaik-baiknya agar akuntan pemeriksa dapat
mencapai hasil audit yang tepat. Dengan kata lain dalam melakukan suatu kegiatan audit,
seorang auditor harus terlebih dahulu mengumpulkan informasi umum yang penting dari
perusahaan yang akan diperiksa. Informasi umum tersebut terbagi atas dua jenis informasi
yang perlu dikumpulkan dalam proses pengenalan usaha perusahaan, diantaranya :
1

Informasi mengenai aspek-aspek di dalam perusahaan.


Diantaranya seperti struktrur organisasi, rencana kebijakan manajemen, sistem akuntansi
dan lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan.
Informasi mengenai aspek-aspek lingkungan di luar perusahaan.
Meliputi latar belakang industri, seperti pengaruh barang substitusi, posisi industri

tersebut dalam perekonomian, dan anggota perusahaan yang bergerak dalam industri
yang bersangkutan.
2.2 MANAJEMEN AUDIT DENGAN PENDEKATAN ARUS SUMBER DAYA
Management audit dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu:
1

Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen, seperti produksi, pemasaran, sumber daya

manusia, keuangan, akuntansi, dan lain-lain.


Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen perusahaan yaitu perencanaan,

pelekasanaan, dan pengendalian atau pengawasan.


Bertitik tolak dari arus sumber daya manusia seperti manajemen, mesin (teknologi),
material, uang, manusia, dan lain-lain.

2.3 AUDIT MANAJEMEN BERDASARKAN FUNGSI


2.3.1 Audit Pemasaran
A. Definisi Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas
perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang
masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan
perbaikan presentasi kerja pemasaran. Menurut Shuchman: suatu penelaahan yang sistematis,
teoritikal, dan tidak memihak dari operasi pemasaran total. Menurut Kotler: suatu pengujian
yang komprehensif, sistematis dan independen dan periodik dari suatu perusahaan, unit
usaha, lingkungan pemasaran, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan area
masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencaan tindakan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan.
Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran.
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan
secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan
peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan
presentasi kerja pemasaran. Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari
suatu bisnis, bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran
dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap
departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan yang mungkin
akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin mengherankan dan kadangkadang mengejutkan manajemen. Manajemen kemudian memutuskan tindakan-tindakan apa
yang masuk akal dan bagaimana serta kapan melaksanakannya.
1. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran
Tujuan Audit Pemasaran :
a.

Untuk mendeteksi ancaman ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan

b.

Merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut.

Manfaat Audit Pemasaran:


4

a.

Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.

b.

Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang

c.

Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.


Audit pemasaran penting karena ketika hal-hal mulai berjalan tidak mulus dalam suatu

perusahaan, seperti penjualan menurun, margin yang menurun, kehilangan pangsa pasar,
kepastian produksi yang kurang dimanfaatkan, dan sebagainya.
2. Bentuk Audit
a. Audit Eksternal
Berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, dimulai
dari pengujian informasi ekonomi umum menuju pertumbuhan pasar yang dilayani
oleh perusahaan
b. Audit Internal
Berkaitan dengan variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang bertujuan
untuk menilai sumber daya organisasi sebagaimana berhadapan dengan sumber daya
pesaing.
Area yang harus diselidiki sebagai bagian audit pemasaran:

Audit Eksternal
1. Lingkungan usaha dan ekonomi
2. Pasar
3. Kompetisi
Audit Internal

Variabel operasional pemasaran


Operasi dan sumber daya
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

Tujuan pemasaran,
Strategi pemasaran
Struktur
Sistem informasi
Sistem perencanaan
Sistem pengendalian
Efisiensi fungsional
Efisiensi antar fungsional
Analisis kemampuan laba
Analisisi efektivitas biaya

B. Frekuensi Audit Pemasaran


5

Frekuensi audit yang seharusnya dilakukan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang
terpenting adalah :
1. Sifat dari usaha
2. Tingkat perubahan lingkungan, dan
3. Siklus perencanaan ( setahun, dua tahun).
Boker (1985) mengusulkan bahwa penyelidikan yang rinci dalam topik khusus, mis
kebijakan penetapan harga, dapat dengan baik diterima untuk beberapa bentuk putaran, agar
semua area tercakup dalam durasi dalam siklus perencanaan. Apabila perusahaan secara
normal beroperasi dalam suatu siklus tahunan, maka baik sekali memonitor indikator kunci,
seperti penjualan, harga, pangsa pasar, dan sebagainnya, dengan dasar bulanan, dan unsur
campuran pada putaran 2 bulanan.
Misal :
Bulan ke 2 : penetapan harga
Bulan ke 4 : pengemasan
Bulan ke 6 : promosi
Bulan ke 8 : distribusi
Bulan ke 10 : penjualan
Bulan ke 12 : riset pasar
Suatu pandangan yang berbeda dari frekuensi audit telah dikemukakan oleh berau
(1981), yang mengusulkan bahwa setiap 5 tahun sekali secara fisiologi merupakan rentang
waktu minimum antar audit. Semakin banyak audit tidak hanya menghilangkan semangat
personil pemasaran, akan tetapi menunjukan bahwa kebijakan rekrutmen organisasi
memerlukan penelaahan yang sungguh-sungguh.
Dibawah ini adalah suatu checklist dari area yang seharusnya diselidiki sebagai
bagian dari audit pemasaran :
6

A. Lingkungan Usaha dan Ekonomi

Ekonomi

Politik/fiskal/hukum

Sosial/budaya

Teknologi

Antar perusahaan
Pasar

Pasar total, ukuran, pertumbuhan, dan kecenderungan (Nilai/volume)

Karakteristik pasar, pengembangan, dan kecenderungan :

Produk

Harga

Distribusi fisik

Saluran distribusi

Pelanggan/konsumen

Komunikasi

Praktik Industri

C. Kompetisi

Pesaing Utama

Ukuran

Pangsa pasar/cakupan
7

Reputasi pasar (market standing/reputation)

Kapabilitas produk

Kebijakan distribusi

Metode Pemasaran

Luas Diversifikasi

Masalah Personil

Kaitan internasional

Kemampulabaan

Kekuatan dan kelemahan penting

II.Audit Internal
A. Variabel Operasional Perusahaan

Perusahaan Sendiri

Penjualan (total, lokasi, geografis, menurut tipe industrial, menurut pelanggan,


menurut produk)

Pangsa pasar

Margin laba/biaya

Prosedur pemasaran

Organisasi pemasaran

Informasi/riset pemasaran

ariabel bauran pemasaran sebagai berikut ;

Manajemen produk

Harga

Distribusi

Promosi

C. Tipe Audit Pemasaran


Didalam Audit pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:
1. audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas
dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap
bagian -bagian yang diaudit tersebut,
2. audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.
Namun dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu
sendiri akan seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa
besar pula dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit
pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang sedang
dirundung persoalan. Dalam situasi dan kondisi perusahaan yang berjalan normal, berbagai
industri yang dapat melaksanakan audit pemasaran dan menindaklanjuti hasilnya dengan baik
sehingga mampu untuk memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan
strategi, taktik dan kapasitas internal perusahaan akan memiliki tingkat return of investment
(ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit
pemasaran sebagaimana mestinya.
D. Komponen Audit Pemasaran
Dalam kerangka kerja umum dari audit eksternal dan internal, Kotler ( 1989 )
mengusulkan 6 dimensi khusus yang merupakan kepentingan langsung bagi auditor
pemasaran, yaitu :
1. Audit lingkungan pemasaran ( the marketing environment audit ).
9

Yang mencangkup analisis kekuatan ekonomi makro yang utama dan kecenderungan
dalam lingkungan tugas organisasi. Ini termasuk pasar, pelanggan, pesaing, distributor,
dealer, dan pemasok
2. Audit strategi pemasaran ( the markerting strategy audit ).
Yaitu memfokuskan pada penelaahan dari tujuan dan strategi pemasaran organisasi,
dengan penelaahan untuk menentukan bagaimana kecocokan tujuan dan strategi tersebut
terhadap lingkungan pasar sekarang yang diramalkan.
3. Audit organisasi pemasaran ( the marketing organization audit ).
Aspek audit ini mengikuti dari yang kedua dan memberikan perhatian secra khusus pada
penilaian kemampuan struktur organisasi dan kesesuaian untuk menerapkan strategi yang
diperlukan untuk mengembangkan lingkungan.
4. Audit sistem pemasaran ( the marketing systems audit )
Yang mencangkup mutu dari system organisasi untuk analisis, perencanaan dan
pengendalian.
5. Audit produktifitas pemasaran ( the marketing productivity audit ).
Yang menguji kemungkinan aspek-aspek yang berbeda dari program pemasaran dan
efektivitas biaya dari berbagai tingkat pengeluaran pemasaran.
6. Audit fungsi pemasaran ( the marketing functions audit ).
Yang mencangkup penilaian rincian dari setiap unsure bauran pemasaran.
E. Auditor Pemasaran
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai perkembangan pasar yang
berkaitan dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat. Perusahaan,
departemen, atau divisi memanfaatkan riset pemasaran untuk perencanaan sebagaimana
halnya pemecahan masalah, seperti pengambilan keputusan pemasaran didasarkan pada hasil
riset pemasaran yang memadai. Perusahaan juga memberikan cukup dorongan pada riset
pemasaran. Perusahaan memiliki prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa rencana
tahunan tercapai yaitu yang tercatat pada Annual Bussiness Plan dan Management Review
dan perusahaan terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan
menyaring ide-ide tentang produk baru melalui Rapat Triwulan dan Review Proyek.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi
berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi

10

tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu informasi pemasaran yang


bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:

Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki dmpak

yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)


Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.
Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan

(analisis) data yang tepat.


Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat
harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.

2.3.2 Audit Sumber Daya Manusia (Human Resources Audit)


A. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap programprogram SDM. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi
tidak terbatas hanya pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini. Audit termasuk studi
terhadap fungsi manajemen SDM pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang
dilaksanakan oleh manajer dan para supervisor. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi)
terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan
apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai
tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih
terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas
tersebut. Audit bisa dilakukan terhadap satu divisi atau departemen, atau mungkin juga
dilakukan terhadap keseluruhan organisasi. Dari hasil audit akan diketahui apakah kebutuhan
potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal aktivitas SDM yang
masih bisa ditingkatkan kinerjanya.
Audit SDM membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan SDM dengan cara:
Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi bisnis dan

tujuan perusahaan.
Menilai kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM.
Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang

dibutuhkan.
Menilai biaya dan manfaat praktik-praktik SDM.
Menilai hubungan SDM dengan menajemen lini dan cara-cara meningkatkannya.
Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi
khusus.
Menurut Drs.H. Malayu S.P Hasibuan (2013), audit SDM merupakan tindak lanjut

dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak
11

harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan
berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi perusahaan
maupun bagi karyawan yang bersangkutan.
Menurut Henry Simamora (2006), audit merupakan control kualitas keseluruhan yang
mencek aktivitas SDM di dalam sebuah departemen, devisi, atau seluruh organisasi. Audit
sumber daya manusia ( Human resource audit ) mengevaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya
manusia didalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi aktivitas tersebut. Audit
dapat meliputi satu divisi atau seluruh organisasi. Audit ini memberikan umpan balik
mengenai fungsi sumber daya manusia kepada manajer operasi dan spesialis sumber daya
manusia. Audit sumber daya manusia juga menyediakan umpan balik perihal seberapa baik
manajer mengemban tanggung jawab sumber daya manusia mereka.
Menurut Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, audit adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tingkat
kesesuaian antara pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.Menurut Hani Handoko
(1995), audit sdm adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia yang
dilakukan dalam suatu organisasi. Audit tersebut mungkin mencakup satu departemen atau
perusahaan keseluruhan. Hasilnya memeberikan umpan balik tentanng fungsi sumber daya
manusia bagi para manajer operasional dan departemen sumber daya manusia. Ini juga
mengemukakan seberapa baik para manajer mengelolah tugas-tugas sumber daya manusia.
Menurut IBK Bayangkara (2008), audit sdm merupakan penilaian dan analisis yang
komperhensif terhadap program-program sdm. Audit sdm menekankan penilaian (evaluasi)
terhadap berbagai aktifitas sdm yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan
apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai
tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih
terjadi pada aktifitas sdm yang di audit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas
tersebut.dan audit bisa dilakukan terhadap satu devisi atau departemen, atau mungkin juga
dilakukan terhadap keseluruhan organisasi.
Menurut Arens (1997) Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian
bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Rivai (2004) Audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan SDM secara
menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi
kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan
12

atau perbaikan.Menurut Gomez- Mejia (2001), audit sumber daya manusia merupakan
tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur
efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Selain
itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku
sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta
menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut.
Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap
berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Menurut Rosari (2008) Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk
menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal Secara lebih terinci, audit SDM
juga memberi feedback dan kesempatan untuk:
o
Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM yang meliputi rekrutmen dan
o
o

seleksi, pelatihan dan penilaian kinerja.


Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan.
Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan secara

berkelanjutan.
Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi

o
o

fungsi SDM.
Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM
Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan,

o
o

kebijakan dan regulasi pemerintah.


Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM.
Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan kegiatan
SDM

o
o

Memperbaiki kualitas staf SDM.


Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan
perubahan serta kreatifitas.
Dari berbagai pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa audit MSDM

merupakan tindak lanjut untuk mengevaluasi kinerja sumber daya manusia dalam suatu
organisasi secara sistematik sesuai aturan yang ditetapkan suatu organisasi atau perusahaan.
B. Manfaat Audit Sumber Daya Manusia
Menurut William B Wertther, Jr dan Keith Davis menyebutkan beberapa manfaat dari
audit SDM antara lain :
1. Mengidentifikasi konstribusi departemen sumber daya manusia bagi organisasi
2. Meningkatkan citra professional departemen sumber daya manusia
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara anggotaanggota departemen sumber daya manusia
4. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab departemen sumber daya manusia
13

5.
6.
7.
8.
9.

Merangsang keseragaman berbagai kebijakan dan praktik sumber daya manusia


Menemukan masalah sumber daya manusia yang kritis
Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap berbagai ketentuan hukum
Mengurangi biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia yang efektif
Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap perubahan yang dibutuhkan didalam

departemen sumber daya manusia


10. Mewajibkan suatu telaah yang cermat atas system informasi departemen.
C. Ruang Lingkup Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM adalah bagian dari manajemen umum yang memfokuskan perhatianya pada
unsur kegiatan manusia, terutama berkepentingan dengan input SDM yang dimiliki suatu
perusahaan.

Manajemen umum

Manajemen
perusahaan

manajemen
operasional

Manajemen
keuangan

Manajemen SDM

Dalam mempelajari manajemen SDM yang memfokusan pembhasannya pada unsur


SDM, dapat dilihat dari 3 aspek utama dari manajemen SDM yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi manjerial MSDM
2. Funsi operasional MSDM
3. Pernanan MSDM dalam mencapai tujuan perusahaan secara terpadu

14

Ruang lingkup audit SDM, cara, system, metode penilaian, dan penilai harus diinformasikan
secara jelas kepada karyawan supaya mereka mengetahuinya. Ruang lingkup audit SDM,
yaitu what, why, where, when, who, and how disingkat 5W+1H.
What (Apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerjasama,
kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan hasil kerjanya.
Why (Kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepentingan,
pengembangan, dan lain-lain.
Where (Dimana) dinilai, didalam atau diluar pekerjaan.
When (Kapan) dinilai, yaitu secara periodic (formal) dan secara terus menerus
(informal).
Who (Siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan langsungya, dan
atau suatu tim yang dibentuk diperusahaan.
How (Bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern.
Metode tradisional seperti rating scale, employer comparation, alternative rangking,
paired comparation, dan lain-lain. Metode Modern seperti assessment centre dan
ManagementBy Objective atau manajemen berdasarkan sasaran ( MBS=MBO).
C. Audit Fungsi Sumber Daya Manusia
Fungsi SDM dalam mempersiapkan dan mengeloleh SDM memegang perang yang
sangat penting dalam pecapaian dalam bersaing perusahaan. Dukungan SDM yang
berkualitas tinnggi memiliki korelasi positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat
kualitas keputusan yang diambil didalam perusahaan. Penciptaan nilai tambah bagi
perusahaan terjadi jika operasi berjalan

sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan

aktivitas-aktivitas yang menambah nilai (value added activity) baik bagi perusahaan maupun
pelannggan. Hal ini hanya terjadi jika seluruh SDM di dalam perusahaan menyadari bahwa
segala aktivitasnya harus memberi kontribusi kepada keunnggulan bersaing perusahaan.
Untuk meningkatkan tanggu jawab seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai tambah
ini, pengelolah SDM harus memjadiakan pemberdayaan karyawan (employee empowerment)
sebagai dasar perumusan program dalam bidang SDM dan pelaksanaannya. Dalam hal ini
fungsi SDM memegang peranan dan tanggu jawab penting dalam memasok SDM yang
memenuhi kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi) sesuai dengan
kebutuhan keunggulan bersaing perusahaan.

2.3.3 Audit Mutu


A. Definisi Audit Mutu
Audit mutu berarti mempelajari mutu suatu produk tertentu dengan mengambil contoh
sekali-sekali di dalam perusahaan atau di pasar. Atau audit mutu memeriksa mutu produk
15

untuk mengetahui apakah tuntutan konsumen dipenuhi. Atau audit mutu memperbaiki cacat
jika ada yang ditemukan dan meningkatkan mutu produk (nilai jual) yang menarik perhatian.
Dengan kata lain Audit mutu merupakan suatu audit siklus PDCA (plan, do, Check, action),
tidak hanya mendorong mutu lebih baik, tapi juga terhadap perangkat keras.
Tujuan audit Mutu adalah menentukan apakah sistem manajemen mutu bekerja.
Sedangkan Tujuan pemeriksaan mutu adalah untuk menentukan apakah kegiatan suatu
perusahaan telah sesuai dengan program mutu atau apakah perlu membuat perubahan pada
praktek bisnisnya.
B.Definisi Kualitas
Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai bagaimana dan apa kualitas
audit yang baik itu. Tidak mudah untuk menggambarkan dan mengukur kualitas jasa secara
objektif dengan beberapa indikator. Hal ini dikarenakan, kualitas jasa adalah sebuah konsep
yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali terdapat kesalahan dalam menentukan
sifat dan kualitasnya (Parasuraman, et al. dalam Nurchasanah dan Rahmanti (2003)). Hal ini
terbukti dari banyaknya penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa dengan cara yang
berbeda-beda. Walaupun demikian, Cheney (1993) dalam Nurchasanah dan Rahmanti (2003)
menyatakan bahwa penelitian terhadap kualitas jasa tetap penting mengingat meningkatkan
tuntutan konsumen terhadap kualitas jasa yang mereka beli.
Kualitas hasil pekerjaan auditor bisa juga dilihat dari kualitas keputusan-keputusan
yang diambil. Menurut Edwards, et al. dalam Bedard dan Michelene (1993) ada dua
pendekatan yang digunakan untuk yaitu outcome oriented dan process oriented. Pendekatan
outcome oriented digunakan jika solusi dari sebuah masalah atau hasil dari sebuah pekerjaan
sudah dapat dipastikan. Untuk menilai kualitas keputusan yang akan diambil dilakukan
dengan cara membandingkan solusi atau hasil yang dicapai dengan standar hasil yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pendekatan process oriented digunakan jika solusi sebuah
permasalahan atau hasil dari sebuah pekerjaan sangat sulit dipastikan. Maka untuk menilai
kualitas keputusan yang akan diambil auditor dilihat dari kualitas tahapan/proses yang telah
ditempuh auditor selama menyelesaikan pekerjaan dari awal hingga menghasilkan sebuah
keputusan.
Pengukuran hasil lebih banyak digunakan karena pengukuran proses tidak dapat
diobservasi secara langsung sedangkan pengukuran hasil biasanya menggunakan ukuran
besarnya audit. Hal tersebut senada dengan Moizer (1997) yang menyatakan bahwa
pengukuran kualitas proses audit terpusat pada kinerja yang dilakukan auditor dan kepatuhan
pada standar yang telah digariskan.

16

C. Definisi Biaya Kualitas


Biaya Kualitas (Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Quality
Cost adalah Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik
dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk
(Cost of Poor Quality). Dengan kata lain, Biaya Kualitas (Quality Cost) adalah semua biaya
yang timbul dalam Manajemen Kualitas (Quality Management).
Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul Total Quality Control menyebutkan
bahwa Biaya Kualitas terdiri dari 3 kategori utama, yaitu Biaya Pencegahan (Preventive
Cost), Biaya Penilaian (Appraisal Cost) Biaya Kegagalan (Failure Cost). Biaya Kegagalan
kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost)
dan Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost).

2.4 PENUGASAN KHUSUS DALAM MANAJEMEN AUDIT


Salah satu penugasan khusus dalam manajemen audit yaitu audit operasi
internasional. Audit operasi internasional harus memperhatikan langkah-langkah audit
diantaranya familiarisasi, verifikasi, evaluasi, dan rekomendasi, laporan lisan dan tertulis, dan
tindak lanjut ( follow up). Langkah-langkah ini lebih sulit karena auditor harus beradaptasi
dengan keadaan

(lingkungan) internasional, maka auditor harus memperhatikan faktor-

faktor atau ciri-ciri khusus seperti bahasa dan kebudayaan yang ada.

2.5 TEKNIK-TEKNIK DALAM MANAGEMENT AUDIT


1

Survei pendahuluan
Tahap ini auditor melakukan pengamatan serta tanya jawab kepada masing-masing
personil. Tahap ini bertujun untuk memperoleh gambaran umum mengenai siklus
informasi dan pembagian tugas.

Program audit
Program ini berguna untuk mempermudah langkah-langkah audit yang harus
dijalankan untuk memperoleh bukti audit yang dapat diandalkan dan kompeten.
Program audit minimal berisikan tentang prosedur audit, waktu pelaksanaan audit
dan besarnya sampel yang akan diambil. Tahap ini auditor wajib untuk menentukan
besaran risiko yang ada pada masing-masing departemen yang akan diaudit. Risiko
dalam audit seperti Control Risk yaitu risiko pengendalian yang berada pada

17

masing-masing departemen dan Inherent Risk yaitu risiko yang melekat pada
departemen tersebut yang tidak dapat dihilangkan.
3

Pekerjaan lapangan
Merupakan teknik audit untuk menguji program audit yang telah disusun untuk
memperoleh data atau bukti di lapangan dengan menjalankan program audit.

Temuan audit
Temuan ini berguna untuk meyakinkan bahwa pekerjaan audit telah dilaksanakan.
Temuan sangat berguna bagi manajemen untuk memperbaik kekurangannya dimasa
mendatang.

Kertas kerja
Kertas kerja merupakan acuan yang digunakan auditor untuk menuangkan program
audit serta temuan yang ditemukan selama menjalankan audit.

18

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1 Audit manajemen adalah suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi
dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat
diaudit untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas, dan ekonomisasi
dalam usaha dan organisasi yang lain.
2 Management audit dapatdilakukandenganberbagaipendekatan, yaitu:
Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen, seperti produksi, pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan lain-lain.
Bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen perusahaan yaitu perencanaan,
pelekasanaan, dan pengendalian atau pengawasan.
Bertitik tolak dari arus sumber daya manusia seperti manajemen, mesin
(teknologi), material, uang, manusia, dan lain-lain.
3 Management audit memiliki beberapa teknik diantaranya yaitu survei
pendahuluan, program audit, pekerjaan lapangan, temuan audit, dan kertas kerja.
3.2 Saran

Bagi perusahaan yang ingin mengetahui seberapa efektif, efisien, dan ekonomis
proses yang telah dilakukan maka suatu perusahaan harus menggunakan audit
manajemen.
Untuk perusahaan yang memiliki tingkat organisasi yang lebih banyak maka
sebaiknya perusahan tersebut mengklasifikasikan audit manajemen ke dalam ruangruang lingkup berdasarkan pembagian manjemen didalam perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Komang dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Graha Ilmu.

19

Bayangkara,IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta:Salemba


Empat.
http://dokumen.tips/documents/audit-manajemen-55c611fab7490.html
https://prezi.com/uhadf2-gdpee/teknik-pendekatan-audit-manajemen/
http://goimtotosik.blogspot.co.id/2014/02/makalah-audit-manajemen.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/03/audit-manajemen.html
http://yuliakurnia.blogspot.co.id/2011/12/audit-manajemen-pemasaran.html
http://yuniastiamaharani.blogspot.co.id/2009/10/audit-pemasaran.html
https://lizenhs.wordpress.com/2014/07/28/audit-mutu-dan-audit-kendali-mutu/
http://zetzu.blogspot.co.id/2011/11/kualitas-audit.html
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-biaya-kualitas-quality-cost-dalamproduksi/

20

Anda mungkin juga menyukai