Analisis Eksternal Internal - Toyata
Analisis Eksternal Internal - Toyata
1. Teknologi
2. Produksi
3. Global
Pada tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor
(TAM) yang merupakan patungan antara PT. Astra International Incorporation
dengan Toyota Motor Company (TMC). PT. Toyota Astra Motor ini kegiatannya
yaitu mengimpor mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan Completely Knock
Down (CKD) dari Jepang, kemudian dirakit di PT. Multi Astra serta menyalurkan
pada dealer-dealer utama di Indonesia. Sehingga status agen tunggal Toyota untuk
seluruh Indonesia dialihkan kepada PT. Toyota Astra International Incorporation
sejak itu berubah menjadi penyaluran utama, Tahun 1973, PT. Astra International
Incorporation ditunjuk sebagai agen tunggal untuk produk-produk Daihatsu,
dengan demikian Toyota Astra Motor tidak hanya memasarkan kendaraan merek
Toyota saja tetapi juga kendaraan merek Daihatsu.
Karena perkembangan yang semakin pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1976
didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini
Mulyadi, S.H. No.195 tanggal 30 Juli 1975 dan No.52 tanggal 10 Oktober 1975.
Sejak saat itu PT. Astra Motor Sales menjadi penyalur utama mobil merek Toyota
dan memiliki puluhan kantor cabang, Selanjutnya pada bulan Maret 1990, PT.
Astra Motor Sales telah menjual sahamnya (go public) terhadap masyarakat, dan
pada saat bersamaan PT. Astra Motor Sales yang berada di Jl. Asia Afrika No.125
Bandung diubah menjadi PT. All Toyota Divisions, Dan pada tanggal 19 Februari
1991, berdasarkan Akta Notaris No.43 yang dibuat oleh Ny. Indirani Soepojo,
S.H. PT. All Toyota Division berubah menjadi PT. Astra International Tbk. Toyota
Sales Operation Cabang Bandung atau yang lebih dikenal dengan nama AUTO
2000.
4. Demografi
Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai kondisi demografis
yang berbeda, yang tentunya masyarakatnya membutuhkan transportasi
khususnya kendaraan beroda empat untuk melakukan perjalanan tempat dari satu
daerah ke daerah lain dengan menyesuaikan kondisi demografis nya, bisa menjadi
peluang dalam melakukan bisnis ini. Sehingga PT Toyota Astra Motor
mempunyai ukuran pasar yang sangat luas di dalam negeri. Adanya faktor
perbedaan demografis yang tinggi di Indonesia peluang sebagai transportasi roda
empat yang menjadi perusahaan mobil dengan segmentasi demografis yang tepat.
Pemasaran Toyota Astra Motor ini menargetkan kepada konsumen mulai dari
kalangan menengah ke atas sampai menengah kebawah
Toyota Astra Motor juga memiliki segmentasi demografis mulai dari:
1. Jenis Kelamin : Mobil yang ditawarkan dapat dibeli oleh pria maupun wanita
(Dengan adanya type mobil manual dan automatic)
2. Usia : minimal 17 tahun dikarenakan dalam proses pembelian harus menggunakan
KTP
3. Harga : Toyota menawarkan harga mobil yang bervariasi sesuai dengan keinginan
pembeli (Kalangan atas dan kalangan bawah)
4. Jumlah keluarga :Toyota menawarkan berbagai jenis mobil sesuai
pembeli
5.
keinginan
Keperluan usaha :
PickUp : Hilux
Truck : Dyna
5. Ekonomi
6. Politik dan Hukum
Di tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian global masih dalam proses
pemulihan, namun belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan seperti sebelum
krisis tahun 2008. Pemulihan
ekonomi global pun berjalan tidak seimbang;
di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus
membaik, dilihat dari indikator produksi yang
meningkat dan tingkat pengangguran yang
menurun. Perbaikan fundamental tersebut
membuat Amerika Serikat memutuskan
untuk mengakhiri kebijakan Quantitative
Easing, menarik kembali dana-dana dari
program stimulus ekonomi pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi
tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat
dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya
Rupiah.
INDONESIA ECONOMY REVIEW AND
OUTLOOK
Overall, the global economy in 2014 was still in
the recovery stage, and growth has not returned
ketat.
Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada
pada level 8,36%, hanya sedikit lebih rendah
dari 8,38% pada tahun 2013. Penyesuaian harga
BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi
penyebab utama terhadap naiknya inflasi
tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya
menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan
berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50%
diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir
Desember 2014 sebesar US$ 111,9 miliar serta
kurs rupiah berada pada level Rp 12.440/US$,
melemah 2,06% dari Rp 12.189/US$ pada akhir
tahun 2013.
Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014
masih merupakan tahun konsolidasi bagi
perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang
tumbuh 5,02%, Indonesia masih lebih baik dari
Singapura (2,83%) dan Korea Selatan (3,30%).
Selain itu, tingginya permintaan domestik
tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
In other parts of the world, the economies of
countries in the Eurozone, Japan, China and
others were decelerating. In Asia, for the third
consecutive time, Chinas economy slowed
and grew by only 7.4% in 2014. In Japan, the
threat of recession remained imminent despite
the countrys economic stimulus policies. In the
meantime, India was one of the countries that
showed improved growth and recorded higher
growth levels than the preceding year.
Affected by the less favorable situation in some
of these countries, demand for Indonesias
primary commodities slumped, which caused
deficit in Indonesias trade balance. This was
attributed to, among other things, the energy
sector, where fuel imports jumped and subsidies
escalated. In November, the Government of
Indonesia adjusted fuel prices and consequently
inflation rose. Bank Indonesia exerted control
over the situation by applying a stringent money
policy.
Inflation at the end of the year stood at 8.36%,
only slightly lower than 8.38% when 2013
closed. Changes in fuel prices as well as in
electricity tariffs were the main and underlying
causes that drove the inflation hike. Meanwhile,
Amerika Serikat.
Hal yang membesarkan hati adalah tingginya
indeks kepercayaan konsumen terhadap
pemerintah baru. Beberapa program utama
yang telah direalisasikan di akhir tahun,
diantaranya program pengalihan subsidi BBM
untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kapasitas produksi, termasuk
sarana transportasi, ketenagalistrikan dan
telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk
merealisasikan peningkatan produksi.
However, what Indonesias lower growth
reflected was in fact the weak state of national
fiscal conditions, marked by the large deficit
in the trade balance mainly caused by energy
subsidies that amounted to over Rp 400 trillion.
On the monetary side, Bank Indonesias decision
to apply a rigorous and measurable monetary
policy helped to bolster the base of Indonesian
banks, as shown by an average CAR of 18%, far
above the 8% minimum requirement. Further,
non-performing loans stood at around 2%,
lower than the maximum 5%.
As we move into 2015, the challenges will be
even greater for Indonesia. Aside from currency
issues, there are other fundamental problems
that the country needs to address such as
inflation, the trade balance and investment. To
reduce the trade balance deficit, control inflation
and maintain currency rates at a favorable
level, Bank Indonesia is expected to continue
its tight monetary policy that it started in 2014.
The policy was necessary to anticipate external
pressure such as higher interest rates from the
Federal Reserve, as signalled by an increase in US
Treasury yields and the strengthening of the US
dollar conditions that may encourage investors
to move their investments from the emerging
markets (that include Indonesia) to the United
States.
However, the level of consumers trust in the
new government of Indonesia indicates a new
hope. An important step was realized toward
the end of last year, which was converting
the allocation for fuel subsidies to productive
sectors in order to spur production capacity,
including improving transportation, electricity
and telecommunications infrastructure. There
8. Kondisi Fisik
1 23
Karawang Plant dibangun pada 29 Mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp.
462,2 miliar. Walaupun mulai beroperasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant
baru diresmikan pada tahun 2000. Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas
produksi 100.000 unit mobil per tahun.
Karawang Plant yang berdiri di area tanah seluas 1.000.000 m2 dengan luas
bangunan 300.000 m2 memiliki konsep pabrik otomotif kelas dunia yang
memadukan teknologi tinggi, keahlian sumber daya manusia, dan kepedulian
9. Pemerintah
ANALISIS INTERNAL
1. Produk dan Operasional
Produk mix merupakan unsur utama dari strategi pemasaran perusahaan.
Toyota terkenal dengan kualitas produk. Ia memiliki berbagai produk yang sangat
besar seperti mobil, truk, van, mobil sport dan produk hybrid. Di mobil, model
yang paling terkenal dari perusahaan adalah Corolla, Prius, Matrix, dll truk
perusahaan termasuk Tacoma dan Tundra. Dalam produk hybrid, Prius dan Camry
Hybrid adalah produk yang paling populer. Fitur produk dari semua jenis
kendaraan adalah teknologi yang sangat tinggi membumi. Ini datang dengan
efisiensi bahan bakar, model menarik dan bahagia mengemudi. Pelanggan
perusahaan bersyukur dengan produk-produk berkualitas maju dan paling efektif
dan ini telah memberikan kesuksesan besar bagi perusahaan.
Penentuan produk dari perusahaan merupakan bagian dimasukkan dari
strategi pemasaran perusahaan. Departemen pemasaran perusahaan terutama
berkonsentrasi pada segmentasi pasar, sesuai dengan kebutuhan berangkat dari
pelanggan dalam rangka memenuhi kebutuhan segmen pasar yang aneh dengan
cara mujarab. Dalam strategi pemasaran, perusahaan juga mempertimbangkan
citra merek produk sebagai aspek penting. Dengan produk-produk yang inovatif
bermerek, perusahaan ingin melaksanakan strategi dari memahami pasar seluruh
mobil (Chen & Hijau, 2009).
Dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen
dan menunjukkan komitmen investasi yang berkelanjutan di masa
mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota telah mengumumkan
rencana penambahan investasinya di Indonesia yang disampaikan
langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing Corporation Jepang, Akio
Toyoda bersama lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada tahun
2014, Astra, melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
tengah merealisasikan rencana investasi tersebut. Beberapa dari
rencana invetasi tersebut telah diselesaikan pada awal tahun tahun
2014, meliputi beroperasinya pabrik Karawang II yang memproduksi
kendaraan penumpang (passenger car) Etios Valco, Yaris, Vios dan
Limo. Selain itu, Astra tengah membangun pabrik mesin di Karawang
overriding
goals
of
Toyotas
technology
and
product
technology and
product
development,
we
establish
cost-
Development
theme
discovery
Forward-looking
leading-edge
Technological
related
to
breakthroughs
components
systems
Product development
and
development
Development
and
technology
of
leading-edge
for
new
4. Manajemen
Toyota Way dibentuk oleh dua pilar utama dan pilar tersebut
menciptakan lima nilai yang dapat menumbuhkan budaya perusahaan
(corporate culture) yaitu:
Pilar Pertama yaitu peningkatan berkelanjutan (continuous improvement)
yaitu memiliki keinginan untuk terus meningkatkan bisnis melalui penciptaan ideide dan upaya yang terbaik untuk menghasilkangood products and services
quality.yang direpresentasikan dalamtiga nilai yaituchallenge(tantangan)
artinya membuat suatu keputusan manajemen dalam berbisnis berdasarkan
filosofi jangka panjang,kaizen yaitu pembelajaran organisasi secara terus
menerus dengan melihat masa depan, dangenchi genbutsu.yaitu melihat
realita yang ada di depan mata agar lebih memahami situasi dengan benar.
Pilar kedua, adalah respect for people (rasa hormat terhadap orang lain)
yang menekankan bahwa memilikirespect kepada sesama merupakan hal
penting dalam bisnis karena kesuksesan dari sebuah bisnis diciptakan dari usaha
individu danteamwork yang baik.Respect for people menumbuhkandua
nilai yaiturespectdanteamwork. Dalam pemaparan tentang Toyota Way beliau
pun menjelaskan 4P model Toyota Way yang menjadi dasar dariToyota
Production System (TPS) yang dipraktikkan di pabrik-pabrik Toyota di seluruh
dunia, yaituPhilosopy,Process,People/Partners danProblem Solving
5. Pemasaran
6. Keuangan