No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
Adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun dan air atau menggunakan handrub
berbasis alkohol.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
2/2
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
Suatu kegiatan atau cara untuk melindungi petugas dari transmisi kuman
baik melalui kontak langsung seperti kontak dengan cairan, droplet maupun
transmisi kuman patogen yang berasal dari udara atau airbone.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
2/2
Perhatian :
Setiap Orang yang memakai APD harus sesuai standar.
Harus selalu dipakai bila ada kemungkinan kontak dengan pasien
dengan penyakit menular.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai APD.
Komite Pengendalian Pencegahan Infeksi,
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat jalan
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
Agar petugas terhindar kuman patogen yang berasal dari alat APD yang
sudah terkontaminasi.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
2 /2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
1.
2.
3.
4.
Direksi
Komite PPI
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Pengunjung
dengan
gejala infeksi saluran pernafasan selama
terjangkitnya penyakit menular,
Pengunjung dengan gejala demam dan gangguan pernafasan tidak
boleh mengunjungi pasien didalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengunjung yang sakit dan sudah tidak menunjukkan gejala, perlu
dibatasi kunjungannya ke pasien.
Orang dewasa yang sakit tidak boleh berkunjung sampai batas waktu
penularan penyakit, sedangkan anak anak di bawah umur 12 tahun
dilarang mengunjungi pasien di RS.
B. Petunjuk pencegahan dan pengendalian infeksi untuk anggota keluarga
yang merawat penderita suspect flu burung:
Anggota keluarga perlu menggunakan APD seperti petugas
kesehatan di RS.
C. Mengunjungi pasien dengan penyakit menular dari udara/airbone :
Petugas kesehatan atau tim pencegahan pengendalian infeksi, perlu
mendidik pengunjung pasien dengan penyakit menular tentang cara
penularan dan mengajarkan mereka untuk menghindari kontak
dengan pasien selama masa penularan
Jika keluaga atau teman perlu mengunjungi pasien yang masih
suspect atau masih terkontaminasi penyakit menular melalui udara,
pengunjung tersebut harus mengikuti pencegahan infeksi d RS.
Pengunjung harus menggunakan APD lengkap jika kontak langsung
dengan pasien.
Petugas kesehatan harus mengawasi pemakaian APD dan masker
secara benar bagi pengunjung.
PENGUNJUNG
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
2/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
1.
2.
3.
4.
Direksi
Komite PPI
IRNA / IRIN
Promkes RS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Komite PPI
CSSD
K 3 RS
UNIT TERKAIT
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
SPO
2. FORMALHEDID
Adalah gas tidak berwarna dengan bau menyengat digunakan sebagai
desinfektan bahaya :
Dosis toksis secara aral 0,5-59/kg bh
Akut : pada pasien rasa gatal pada mata, sesah, terasa panas pada
hidung dan tenggorokan isilasi akut saluran pernafasan
Bila terjadi pajanan mata
Miringkin kepala ke arah mata yang terpajan
Irigasi dengan air mengalir atau NaCl 0,9% selama 15-20 menit
Bisa diulangi cuci kembali selama 10 menit
Jangan biarka korban menggosok mata
Tutup mata dengan kasa steril lalu segera konsul ke dokter mata
Bila terpajan pada kulit
Bawa ke pencucian terdekat
Cuci segera bagian yang terkena dengan air mengalir selama 10
menit
Jika tidak tersedia air, bisa dilap dengan tissue atau kain bersih,
setelah sebelumnya arloji dan cincin dilepas kemudian keringkan
dengan handuk
Pada saat memberikan pertolongan gunakan APD dan cuci tangan
dengan 7 langkah hygiene
3. LYSOL
Adalah nama lain dari zat kimia fenol As. Karbonat hidroksibenzen,
karbol krealiv, asam fenitat, resol digunakan sebagai desinfektan rumah
tangga untuk membersihkan lantai, kamar mandi/WC. Dalam kesehatan
digunakan sebagai larutan antiseptic dengan konsentrasi antara 1-2%. LDL
oral pada manusia adalah 140.
Tindakan pertolongan :
Bawa segera pasien ke pancuran terdekat
Bila terjadi pada mata :
Cuci tangan
Tengadahkan mata dan miringkan ke sisi yang terkena
Lakukan irigasi dengan air mengalir atau NaCl 0,9% secara
( perlahan selama 15-20 menit )
Bisa diulangi cuci kembali selama 10 menit
Jangan biarkan korban menggosok mata
Tutup mata dengan kasa steril lalu segera konsul ke dokter mata
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
2/2
ETIKA BATUK
No. Dokumen :
RSD Raden Mattaher
Provinsi Jambi
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Etika Batuk:
1. Apabila penderita hendak batuk, dianjurkan untuk memakai
tissue
2. Penderita diwajibkan menutup mulut dan hidung saat
batuk/bersin dg memakai tissue kemudian di batukkan pada
tissue tersebut.
3. Tissue bekas batuk dibuang ke tempat sampah infeksius.
4. Penderita kemudian dianjurkan untuk cuci tangan.
Dianjurkan kepada setiap individu yang mengidap saluran nafas atas agar
selalu memakai masker.
UNIT TERKAIT
SPO
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
PENGERTIAN
Adalah tata cara dalam menempatkan pasien dengan infeksi airbone pada
tempat tersendiri di dalam ruangan dengan tekanan negatif dan jauh dari lalu
lalang
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Petugas :
1. Memakai APD terutama masker bedah kalah bila masker N 95
2. Mencuci tangan setiap melakukan tindakan infasif
Pasien :
1. Pada saat menerima pasien, pasien dianjurkan juga memakai masker
2. Menempatkan pasien dengan infeksi melalui airbone di dekat dinding
dekat jendela terbuka bukan dekat dinding dalam.
3. Jendela harus terbuka ke bagian luar jauh dan mengarah ke daerah
publik.
4. Jaga pintu tertutup setiap saat dan jelaskan kepada pasien mengenai
perlunya tindakan tindakan pencegahan ini.
5. Bila memungkinkan, pasang excaust fan di bagian di seluruh luar
tempat udara kamar dapat dibuang langsung ke lingkungan luar yang
tidak dilalui orang.
6. Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang
sesuai: masker ( bila memungkinkan masker dengan efisiensi harus
digunakan, bila tidak memungkinkan bisa memakai masker bedah
sebagai alternatif.
7. Pastikan dan anjurkan setiap meninggalkan ruangan wajib
melakukan kebersihan tangan.
UNIT TERKAIT
Komite PPI
Irin
IPS-RS
Direksi.
SPO
No. Revisi :
A
Halaman :
1/1
Ditetapkan :
DIREKTUR UTAMA,
Tanggal Terbit :
27 06 2009
Dr. H. ALI IMRAN M Sp. PD.FINASIM
NIP.19591225 1988 031006
PENGERTIAN
Adalah suatu kegiatan infasif menyuntik kepada pasien dengan jarum suntik
sekali pakai untuk satu pasien
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan :
1. Jarum suntik yang baru/steril
2. Kapas, alkohol
Cara :
1. Masukkan obat ke dalam jarum suntik steril
2. Siapkan pasien dan desinfeksi daerah yang akan disuntik dg kapas
alkohol
3. Kemudian suntikan obat secara benar dan perlahan
4. Tarik jarum dari daerah yang disuntikkan
5. Kemudian desinfeksi daerah yang sudah disuntik dg kapas alkohol
6. Sebaiknya jarum suntik yang sudah dipakai jangan ditutup, tetapi
langsung dibuang ke tempat limbah yang tahan tusukan dan tidak
tembus air (kedap ) air untuk kemudian dibakar di Incenerator
UNIT TERKAIT
IPS-RS
Rawat Inap dan Rawat Jalan
Samitasi