.
:
.
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Taala yang menciptakan segala sesuatu dan
menetapkan ketentuan atas seluruh makhluk-Nya. Dialah satu-satunya yang menguasai serta
mengatur seluruh alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti
jejaknya hingga akhir zaman.
Saudara-saudaraku yang semoga dirahmati Allah Subhanahu wa Taala,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala kapan dan di manapun
kita berada. Karena dengan bertakwalah seseorang akan mendapatkan pertolongan-Nya untuk
bisa menghadapi berbagai problema dan kesulitan yang menghadangnya. Begitu pula,
marilah kita senantiasa merenungkan betapa cepatnya waktu berjalan serta mengambil
pelajaran dari kejadian-kejadian yang kita saksikan.
Hadirin yang semoga dirahmati Allah Subhanahu wa Taala,
Bulan demi bulan telah berlalu dan tanpa terasa kita telah berada di pengujung tahun hijriyah.
Tidak lama lagi tahun yang lama akan berlalu dan akan datang tahun yang baru. Hal ini
menunjukkan semakin berkurangnya waktu hidup kita di dunia dan mengingatkan semakin
dekatnya ajal kita. Maka sungguh aneh ketika didapatkan ada sebagian orang yang justru
bersenang-senang dengan berfoya-foya dalam menyambut tahun baru. Seakan-akan dia tidak
ingat bahwa dengan bertambahnya hari, maka bertambah dekat pula saat kematiannya. Di sisi
lain, perayaan tahun baru tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam dan para sahabatnya. Bahkan hal itu justru merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh
orang-orang orang kafir. Karena mereka sebagaimana disebutkan oleh Allah Subhanahu wa
1|Disalin dari www.khotbahjumat.com
Taala adalah orang-orang yang tertipu dengan kehidupan dunia sehingga yang mereka
bangga-banggakan adalah kemewahan dunianya. Allah Subhanahu wa Taala telah
menyebutkan tentang mereka di dalam firman-Nya,
. .
Maka tentunya engkau tahu, jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahuntahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka niscaya
2|Disalin dari www.khotbahjumat.com
tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. (Q.s. Asy-Syuara: 205207)
Hadirin rahimakumullah,
Selanjutnya perlu diketahui pula, bahwasanya tidak disyariatkan bagi kaum muslimin untuk
berdoa dengan doa khusus yang dikenal oleh sebagian orang dengan istilah doa akhir tahun
dan doa awal tahun. Karena hal ini tidak pernah dicontohkan pula oleh suri tauladan kita
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Sehingga tidak boleh bagi kita
untuk mengamalkannya. Karena kita harus mengingat bahwa sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sejelek-jelek amalan adalah yang
menyelisihi petunjuknya.
Akhirnya, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan tahun yang akan datang
dan tahun-tahun berikutnya menjadi tahun yang penuh dengan keamanan dan kesejahteraan.
Mudah-mudahan kaum muslimin baik masyarakatnya maupun para pemimpin bangsanya
dimudahkan untuk semakin memahami Alquran dan As-Sunnah dengan pemahaman para
sahabat dan para ulama yang mengikuti jalannya serta dalam mengamalkan keduanya.
Walhamdulillahi rabbil alamin.
Khutbah Kedua
:
:
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa kemuliaan itu akan diraih manakala kaum muslimin bersungguh-sungguh
dalam mengikuti agamanya. Namun ketika kaum muslimin lebih suka untuk mengikuti apaapa yang bukan dari ajaran agamanya maka kehinaanlah yang akan menimpanya. Oleh
karena itulah sejak masa pemerintahan Amiril Mukminin Umar ibn Al-Khaththab
radhiallahu anhu ditetapkan penanggalan yang diberlakukan untuk urusan kaum muslimin.
Beliau menetapkan peristiwa hijrahnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai permulaan
penanggalan Islam dan menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang pertama dalam
penanggalan tersebut setelah bermusyawarah dengan para sahabat yang masih hidup di
masanya.
Sejak saat itu hingga masa-masa berikutnya, para salafush shalih menjadikannya sebagai
penanggalan dalam seluruh urusannya dan meninggalkan untuk menggunakan penanggalanpenanggalan orang-orang kafir yang ada pada waktu itu. Oleh karena itu, sudah seharusnya
pula bagi kita untuk mengikuti mereka dalam menggunakan penanggalan tersebut. Cukuplah
bagi kita untuk mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam
menetapkan jumlah hari dalam setiap bulannya. Begitu pula sudah mencukupi bagi kita untuk
mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Taala dalam menetapkan
jumlah bulan dalam satu tahun dan mengikuti istilah yang ditetapkan dalam menggunakan
nama bulan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram, itulah
(ketetapan) agama yang lurus. (Q.s. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram yang disebutkan dalam ayat tersebut ada tiga bulan yang berurutan, yaitu
Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta ada satu bulan yang bersendirian yaitu bulan
Rajab yang berada di antara Jumadi Ats-Tsani dan Syaban.
Hadirin rahimakumullah,
Oleh karena itu marilah kita berusaha untuk menjadikan kalender Islam sebagai alat untuk
memperhitungkan kegiatan-kegiatan kita. Janganlah kita bermudah-mudah dalam masalah ini
dan janganlah kita menyangka bahwa permasalahan ini adalah permasalahan yang sematamata berkaitan dengan kebiasaan. Ingatlah bahwa di balik penggunaan penanggalan Islam
ada usaha menampakkan syiar-syiar Islam. Begitu pula sebaliknya, di balik penggunaan
penanggalan orang-orang kafir ada usaha menampakkan syiar-syiar agama mereka yang batil
dan tidak diridhai oleh Allah Subhanahu wa Taala.
Wallahu alamu bish-shawab.
.
.
Penulis: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.
Disalin dari naskah Khutbah Jumat Majalah Asy-Syariah Edisi 46 dengan beberapa penyuntingan
oleh redaksi www.khotbahjumat.com
Artikel www.khotbahjumat.com
Yufid Network:
Developed by: