Anda di halaman 1dari 338

DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT FAKULTAS

DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS
JEMBER
PEDOMAN

PENGENALAN KEHIDUPAN
KAMPUS (PK2)
2013/2014
dan
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU
(P2MABA)
1. Fakultas Hukum

UNIVERSITAS JEMBER

NO

NAMA ORMAWA / UKM


NAMA2015/2016
PENGURUS
TAHUN AKADEMIK

IMPA Akasia

Ketua : Taufiqurrohman A.

082334127285

Jantung Teater

Ketua : Yudhistiro Catur Utomo

08970030739

Bahana Justitia

Ketua : Ridwan Bayu Putra

083847415221

FK2H

Ketua : Bintang Aulia Hutama

085706532037

Paduan Suara Mahasiswa Ketua : Rachmad Robby N.


(PSM)

085236250604

Gymnastic

Ketua : Aditya Pambudi

083847203215

ALSA

Ketua : Gusty Abdillah Rizky N.

085330999209

8.

Imparsial

Ketua : Chistina Sitorus

089697141960

9.

Lembaga Ilmiah

Ketua : M. Zanu Rinto S.

085748594713

10.

Studi Islam Berkala (SIB)

Ketua : Anwarul Khairil Hakim

085733032178

2015

No. HP

PEDOMAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)

dan
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
MAHASISWA BARU (P2MABA)
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan ridho-Nya, buku Pedoman Pengenalan Kehidupan
Kampus (PK2) dan Pembinaan Pengembangan Mahasiswa Baru
(P2MABA) Tahun Akademik 2015/2016 bagi Mahasiswa Baru Universitas
Jember dapat tersusun setelah mengalami beberapa kali pembahasan dan
editing.
Penyelenggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan
P2MABA didasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kemdiknas Nomor 38/DIKTI/Kep/2000, tanggal 26 Februari 2000, tentang
Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi.
Mahasiswa baru (MABA) yang merupakan warga baru di
lingkungan kampus Universitas Jember (UNEJ), dipandang perlu untuk
mendaptakan wawasan tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia
kampus. Mereka perlu diberi bekal yang memadai sehingga tidak canggung
dalam menghadapi pelaksanaan proses belajar-mengajar di pendidikan
tinggi.
Sejalan dengan keperluan di atas, dalam buku ini berisi materi
seperti pada buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan
Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA )
sebelumnya, namun pada buku pedoman ini juga ditambah satu materi
baru, yaitu Pembinaan Karakter Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Tim
Pelatih Secaba. Materi tersebut sangat penting diselenggarakan, diresapi, dan
kemudian diimplementasikan karena ada dua alasan., Kesatu, sebagai
generasi penerus bangsa dalam hal ini mahasiswa baru UNEJ perlu memiliki
kepribadian baik, bermartabat dan bertaqwa kepada Tuhan YME dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk dalam kehidupan
kampus. Kedua, materi Pembinaan Karakter Mahasiswa perlu ditambahkan
karena sudah ada indikasi dan kekhawatiran terjadinya destorsi nilai-nilai
kepribadian dalam pergaulan hidup sehari-hari sehingga pengenalan tentang
materi tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lunturnya nilai-nilai luhur
kepribadian kebangsaan di kalangan generasi muda.
Perlu diketahui juga bahwa di samping materi dalam buku pedoman
ini, mahasiswa baru UNEJ dihimbau untuk membaca dan mencermati materi
pada buku pedoman lain, baik di tingkat universitas maupun fakultas.

Akhirnya, semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi mahasiswa baru UNEJ
dalam menuntut ilmu dan mengembangkan diri dalam proses belajarmengajar serta berguna pula bagi segenap komponen sivitas akademika
Universitas Jember yang terlibat dalam pelaksanaan PK2 dan P2MABA.

Jember, 13 Juli 2015


REKTOR

MOH. HASAN
NIP 196404041988021001

UCAPAN TERIMAKASIH
Buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan
Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2M ABA)
Tahun Akademik 2015/2016 ini tersusun sebagai pengembangan dan
penyempurnaan dari Buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 yang telah
diterbitkan pada tahun-tahun sebelumnya. Ungkapan terimakasih yang
sebesar-besarnya disampaikan kepada para penyusun (yang tidak
mencantumkan nama) buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 sebelum
tahun 2013.
Buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan
Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru ( P2MABA )
Tahun Akademik 2015/2016 ini tersusun berkat bantuan berbagai pihak
dari jajaran pimpinan dan staf di Universitas, Fakultas, Lembaga dan Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Universitas Jember serta SECABA
Jember.

PENYUSUN

Penanggung Jawab
H. M. Saleh

Tim Penyempurnaan Materi


Sumarjono
Nurul Priyantari
Supriyadi
Sumarji
Iwan Rachmad Soetijono
Eka Deddy Irawan
Anang Andrianto
Marga Mandala
Jayus
Sony Sumarsono
Happy Harmono
Sugiyanta
Novia Lutviatin
Rondhianto
Wisasongko

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................... ii
PENYUSUN ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER ............................... xvi
BAB 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1. 1.

Dasar Pemikiran ........................................................................... 1

1. 2.

Hakikat PK2 dan P2MABA ......................................................... 3

1. 3.

Tujuan PK2 dan P2MABA ........................................................... 3

1. 4.

Metode PK2 dan P2MABA .......................................................... 4

BAB 2

PROFIL UNIVERSITAS JEMBER ............................................. 5

2. 1.

Sejarah Singkat UNEJ .................................................................. 5

2. 2.

Visi, Misi, Tujuan, dan Moto UNEJ ............................................. 6

2. 3.

Susunan dan Organisasi ................................................................ 7

2. 4.

Potensi Universitas Jember ........................................................... 9

2. 5.

Pengembangan Potensi dan Kerja Sama..................................... 27

2. 6.

Peningkatan Kualitas .................................................................. 28

BAB 3

PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA ................................. 30

3. 1.

TujuanPendidikanTinggi ............................................................ 30

3. 2.

Jenis, Bentuk, dan Program Pendidikan Perguruan Tinggi ........ 31

3. 3. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan


Otonomi Keilmuan ................................................................................. 32
3. 4.

Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat dan Institusi Ilmiah ....... 33

3. 5.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi .............................. 37

BAB 4

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI ................. 28

4. 1.

Kondisi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Saat Ini ................. 28

4. 2.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi .......................................... 31

4.2.1. Belajar Mandiri......................................................................... 31


4.2.2. Persiapan yang Baik dan Efisien dalam Membaca dan Mencatat
............................................................................................................ 35
4.2.3. Belajar yang Efektif.................................................................. 38
4.2.4. Persiapan Ujian......................................................................... 39
4.2.5. Menulis Makalah dan Laporan ................................................. 39
4.2.6. Konsep Pemetaan ..................................................................... 40
BAB 5

PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN


41

5. 1.

Pengembangan Kemahasiswaan ................................................. 42

5. 2.

Organisasi Kemahasiswaan ........................................................ 52

5.2.1

Bentuk Organisasi Kemahasiswaan ................................... 52

5.2.2

Kedudukan, Fungsi dan Tanggung Jawab .......................... 52

5.2.3

Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti ................... 53

BAB 6

PELAYANAN DAN FASILITAS UNTUK MAHASISWA .... 56

6. 1.

Perpustakaan............................................................................... 56

6.1.1.

Sumber Daya Manusia ....................................................... 58


v

6.1.2.

Koleksi ................................................................................ 58

6.1.3.

OPAC Symphony Sebagai Sarana Penelusuran Informasi . 63

6.1.4.

Peraturan dan Tatatertib...................................................... 63

6.1.5.

Klasifikasi Penataan Koleksi .............................................. 66

6. 2.

Teknologi Informasi ................................................................... 70

6.2.1.

Akses Internet ..................................................................... 70

6.2.2.

Autentifikasi Radius ........................................................... 71

6.2.3.

E-learning ........................................................................... 71

6.2.4.

Telegram ............................................................................. 72

6.2.5.

Kursus dan Pelatihan .......................................................... 72

6. 3.

Bahasa......................................................................................... 73

6.3.1.

Fasilitas dan Pelayanan UPT Bahasa .................................. 73

6.3.2.

Jenis Pelatihan dan Pelaksanaan Pelatihan ......................... 74

6.3.3.

Program Semester Break .................................................... 75

6.3.4.

Ketentuan Peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT) 76

6. 4.

Bimbingan dan Konseling .......................................................... 77

6.4.1.

Program Layanan ............................................................... 77

6.4.2.

Prosedur Pelayanan............................................................. 78

6.4.3.

Layanan Umum .................................................................. 78

6. 5.

Kesehatan ................................................................................... 78

6. 6.

Penerbitan ................................................................................... 80

6. 7.

Beasiswa ..................................................................................... 82

6. 8.

Asrama ........................................................................................ 84

6.8.1.

Asrama Putra ...................................................................... 84

6.8.2.

Asrama Putri ....................................................................... 85

6.8.3.

Asrama Mahasiswa Khusus (PGSD) .................................. 85

6. 9.

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) ..... 86

6. 10.

Fasilitas Umum....................................................................... 91

6. 11.

Agrotechnopark ...................................................................... 94

6.11.1.

Unit Produksi Pupuk Organik ............................................ 96

6.11.2.

Unit Produksi Bibit ............................................................. 96

6.11.3.

Unit produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura .............. 97

6.11.4.

Unit Pengembangan Tanaman Hias ................................... 98

6.11.5.

Unit Layanan Jasa Konsultasi dan Pelatihan ...................... 98

6.11.6.

Unit Koleksi Tanaman Rempah dan Obat .......................... 99


Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember........... 100

6. 12.
6.12.1.

Kualifikasi dan Kompetensi Staf ...................................... 101

6.12.2.

Capaian Kinerja ................................................................ 101

6. 13.
Bidang Studi Mata Kuliah Umum ( UPT BSMKU )
Universitas Jember ............................................................................... 102
6.13.1.

Visi, Misi dan Tujuan ....................................................... 102

6.13.2.

Sasaran.............................................................................. 104

6.13.3.

Tugas Pokok dan Fungsi UPT BSMKU Universitas Jember


104

6.13.4.

Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum. ................. 107

6. 14.
BAB 7

Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) ................................ 110


PENINGKATAN SOFTSKILLS MAHASISWA ..................... 114
vii

7. 1.

Perlunya Menanamkan Pendidikan Soft Skill ........................... 115

7. 2.

Pendidikan Soft Skill di Universitas Jember ............................ 118

7.2.1.

Kegiatan LKMM .............................................................. 119

7.2.1.1.

Dasar LKMM adalah sebagai berikut. ...................... 119

7.2.1.2.

Tujuan ....................................................................... 119

7.2.1.3.

Sistem Penahapan ..................................................... 119

7.2.1.4.

Metode ...................................................................... 122

7.2.1.5.

Pemandu dan Penceramah ........................................ 123

7.2.1.6.

Kegiatan Pasca Pelatihan .......................................... 124

7.2.1.7.

Penyelenggaraan LKMM Tingkat Pra-Dasar ........... 125

7.2.1.8.

Materi LKMM Pra-Dasar ......................................... 125

7.2.2.

Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa.................... 158

7.2.2.1.

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)


159

7.2.2.2.
(PKM-T)

Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi


159

7.2.2.3.
K)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM160

7.2.2.4.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM-M) .................................................................. 160
7.2.2.5.
AI)

Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM160

7.2.2.6.
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis
(PKM-GT) 160
7.2.3.

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) .......................... 165

7.2.3.1.

Kedudukan................................................................ 165

7.2.3.2.

Mekanisme ............................................................... 165

7.2.3.3.

Persyaratan bagi Mahasiswa..................................... 167

BAB 8

KODE ETIK MAHASISWA ................................................... 168

8.1.

Sikap dan Perilaku Mahasiswa ................................................. 168

8.1.1.

Sikap Perilaku Kreatif dan Kritis ..................................... 168

8.1.2.

Sikap Kooperatif............................................................... 169

8.1.3.

Sikap Etis.......................................................................... 169

8.2.

Hak, Kewajiban, Larangan, dan Sanksi bagi Mahasiswa ......... 170

BAB 9

PILAR KEBANGSAAN INDONESIA ................................... 173

9.1.

Latar Belakang ......................................................................... 173

9.2.

Tujuan....................................................................................... 174

9.3.

Wawasan Kebangsaan .............................................................. 175

9.4.

Pengertian Pilar Kebangsaan .................................................... 177

9.5.

Perlunya Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan .............. 183

9.6.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan ................................ 188

9.7. Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui Pembentukan


Karakter ................................................................................................ 191
9.8. Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui Keteladanan
dalam Pembentukan Karakter .............................................................. 192
9.9. Cara mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui pembelajaran
dalam pembentukan karakter................................................................ 194
9.10.
Implementasi Mempertahankan Pilar Kebangsaan dalam
kehidupan sehari-hari. .......................................................................... 195
ix

9.11.
Tinggi

Pendalaman Pilar Kebangsaan melalui Kurikulum Perguruan


197

9.12.

Standar Kompetensi Matakuliah........................................... 197

9.13.

Penutup ................................................................................. 198

BAB 10
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM ASEAN
ECONOMIC COMMUNITY 2015 UNTUK MENDORONG
PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA .......................................... 200
10.1.

Visi Pembangunan Indonesia ............................................... 202

10.2.

Profil Sumberdaya Manusia Indonesia ................................. 205

10.3.

Peran Perguruan Tinggi ........................................................ 209

BAB 11

STUDENT PLAN................................................................. 211

11.1. Panduan Pengisian Student Plan.................................................. 212


11.2. Panduan Pembuatan Blog ............................................................ 215
BAB 12

PEMBINAAN KARAKTER MAHASISWA ...................... 184

12.1.

Wawasan kebangsaan. .......................................................... 184

12.2.

Teori Kepemimpinan. (Pembekalan disiplin) ....................... 184

12.3.

Baris-berbaris........................................................................ 184

12.4.

Peraturan penghormatan. ...................................................... 184

12.5.

Tata Upacara Sipil. ............................................................... 185

12.6.

Outbond. ............................................................................... 185

12.7.

Renungan Suci. ..................................................................... 185

12.8.

Senam pagi. .......................................................................... 185

BAB 13
KESADARAN BERKENDARAAN, BAHAYA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA, DAN TATA CARA
PENYAMPAIAN ASPIRASI .................................................................. 186

13.1.
13.1.1.

Keselamatan Berkendaraan .................................................. 186


Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Profesi Pelaku ............. 187

13.1.2. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Kendaraan yang


Terlibat 188
13.1.3.

Pelanggaran ...................................................................... 188

13.2.

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Aspek Hukumnya ... 193

13.3.

Tatacara Penyampaian Aspirasi ........................................... 199

BAB 14

Mengenal HIV dan AIDS ..................................................... 205

14.1.

Pengertian HIV dan AIDS .................................................... 205

14.2.

Epidemiologi HIV dan AIDS ............................................... 205

14.3.

Cara Penularan HIV dan AIDS ............................................ 206

14.4.

Cara Pencegahan HIV dan AIDS ......................................... 207

14.5.

Tanda-tanda seseorang terinfeksi HIV dan AIDS ................ 207

14.6.
AIDS?

Apa yang dapat kita lakukan untuk memerangi HIV dan


208

BAB 15
KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN UPAYA
PENCEGAHANNYA .............................................................................. 209
15.1. Pendahuluan ................................................................................ 209
15.2. Pembahasan ................................................................................. 211
15.2.1. Pengertian Korupsi ............................................................... 211
15.2.2. Korupsi Dalam Perspektif Hukum dan Jenis-Jenisnya......... 212
15.2.3. Kerugian keuangan negara ................................................... 213
15.2.4. Suap menyuap ...................................................................... 213
15.2.5. Penggelapan dalam jabatan .................................................. 214
xi

15.2.6. Pemerasan ............................................................................. 215


15.2.7. Perbuatan curang .................................................................. 215
15.2.8. Benturan kepentingan dalam pengadaan .............................. 216
15.2.9. Gratifikasi ............................................................................. 216
15.3. Upaya Pencegahan Korupsi ......................................................... 217
15.4. Penutup ........................................................................................ 220
BAB 16

PENUTUP ............................................................................ 221

DAFTAR BACAAN ................................................................................ 222


JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
(PK2) BAGI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN
AKADEMIK 2015/2016 .......................................................................... 226
Lampiran 1................................................................................................ 221
Lampiran 3................................................................................................ 221
UKM TINGKAT UNIVERSITAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS
JEMBER ..................................................... Error! Bookmark not defined.
DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT
FAKULTAS ............................................... Error! Bookmark not defined.
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER 2014/2015 ................ Error!
Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Konsep Diri ............................................................................ 32
Gambar 4.2 Model Pembelajaran ............................................................... 35
Gambar 6.1 Hotspot WiFi .......................................................................... 70
Gambar 6.2 Tampilan autentifikasi ............................................................ 71
Gambar 6.3 Gedung Kantor Utama UPT Agrotechnopark ........................ 95
Gambar 7.1 Keterkaitan SINA dan SKSM............................................... 144
Gambar 7.2 Keterkaitan SINA dan SKSM serta Konsep A-K-U............. 146
Gambar 7.3 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 1) ................................ 147
Gambar 7.4 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 2) ................................ 148
Gambar 7.5 Pengembangan Diri .............................................................. 151
Gambar 7.6 Tingkat Kesiapan Mengembangkan Diri .............................. 152
Gambar 7.7 Proses mencapai Konsep Diri ............................................... 153
Gambar 7.8 Perlunya fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola sumber
daya organisasi secara efektif dan efisien ................................................ 157
Gambar 7.9 Model Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ................... 167
Gambar 9.1 Hubungan antara Proklamasi, Pancasila, dan Pembukaan UUD
1945 .......................................................................................................... 180
Gambar 10.1 Sepuluh Negara Anggota ASEAN ..................................... 201
Gambar 10.2 Kemajuan ekonomi Indonesia 2013 dan 2030................... 203
Gambar 10.3 Jumlah Lembaga Pendidikan Tinggii negeri dan swasta serta
program Studi di Indonesia ...................................................................... 204
Gambar 10.4 Perkembangan Sumberdaya manusia Dunia ...................... 205
Gambar 10.5 Proyeksi posisi permintaan dan persediaan tenaga kerja
Indonesia pada tahun 2030 mendatang..................................................... 206
Gambar 10.6 Akslerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 1990-2014 ..... 207
Gambar 10.7 Roadmap mobilitas bebs tenaga kerja kompeten dan
profesional ................................................................................................ 209
Gambar 11.1 Tampilan utama sister......................................................... 213
Gambar 11.2 Tampilan pengisian diskripsi diri ....................................... 213
Gambar 11.3 Tampilan tab BAB-2 .......................................................... 214
Gambar 11.4 Tampilan pemilihan menu Student Plan ............................. 215

Gambar 11.5 Tampilan menu blog ........................................................... 216

DAFTAR TABEL
Tabel 6-1 Jenis Bahasa dan Program Pelatihan yang ditawarkan oleh UPT
Bahasa ........................................................................................................ 74
Tabel 6-2 Distribusi dosen dan mahasiswa pada matakuliah MKU ......... 106
Tabel 7-1 Jendela Johari ........................................................................... 154
Tabel 12-1 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 ........... 187
Tabel 12-2 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut
Profesi Pelaku ........................................................................................... 187
Tabel 12-3 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut
Jenis Kendaraan yang Terlibat ................................................................. 188
Tabel 12-4 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Jenis ....... 188
Tabel 12-5 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Usia........ 189
Tabel 12-6 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Profesi .... 189
Tabel 12-7 Jarak Aman antar-Kendaraan ................................................. 191
Tabel 12-8 Data Statistik Polres Jember Berkaitan dengan Kasus Narkoba
Tahun 2009 - 2012 ................................................................................... 194
Tabel 12-9 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan
TKP Tahun 2009 - 2012 ........................................................................... 194
Tabel 12-10 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan
Jenis Kelamin Tahun 2009 - 2012 ............................................................ 195
Tabel 12-11 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan
Usia Tahun 2009 - 2012 ........................................................................... 195
Tabel 12-12 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan
Pekerjaan Tahun 2009 - 2012 ................................................................... 195
Tabel 12-13 data unjuk rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012
.................................................................................................................. 204

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
Jalan Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Kotak Pos 159 Jember 68121
Telp. (0331) 330224, 334267, 337422, 333147 * Fax: (0331) 339029
www.unej.ac.id

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER


Nomor : 8030/UN.25/KM/2015
TENTANG
PEDOMAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)
DAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU
(P2MABA)
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS JEMBER,
Menimbang a.

bahwa untuk membantu memperlancar pembelajaran dan


meningkatkan kualitas serta produktivitas mahasiswa
baru di lingkungan Universitas Jember, dipandang perlu
menyelenggarakan kegiatan pengenalan kehidupan
kampus (PK2) dan pembinaan dan pengembangan
mahasiswa baru (P2MABA) yang sesuai dengan
dinamika perguruan tinggi dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dibutuhkan tata
tertib yang mengikat baik kepada penyelenggara/panitia
maupun kepada peserta/mahasiswa baru;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, dipandang perlu menetapkan
Peraturan Rektor yang mengatur tentang PK2 dan

P2MABA;

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun


2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor: 78, Tambahan Lembaran
Negara Nomor : 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;


3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun
2005, Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor: 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor :
45);
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Tahun 2010, Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun
2010, Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor : 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor : 5157);
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 183/O/2002, Tanggal 21 Oktober 2002, Tentang
Statuta Universitas Jember;
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 275/O/1999, Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0175/O/1995,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jember;
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 83/MPK.A4/KP/2012,
Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Rektor
Universitas Jember;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor :
38/DIKTI/Kep/2000, Tanggal 26 Februari 2000, Tentang
Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di
Perguruan Tinggi;

Menetapkan

PERATURAN
REKTOR
TENTANG
PEDOMAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) DAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA
BARU (P2MABA).

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Jember, selanjutnya disingkat UNEJ, adalah salah satu
lembaga penyelenggara pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
2. Pengenalan Kehidupan Kampus, selanjutnya disingkat PK2 adalah
kegiatan yang diselenggarakan di tingkat universitas untuk memberikan
bekal kepada mahasiswa baru dalam rangka mengenal pendidikan
tinggi.
3. Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru, selanjutnya disingkat
P2MABA adalah kegiatan yang diselenggarakan di tingkat
fakultas/program studi setara fakultas di lingkungan UNEJ dengan
melibatkan organisasi kemahasiswaan/unit kegiatan mahasiswa untuk
membina dan mengembangkan potensi mahasiswa baru dalam bidang
penalaran, bakat dan minat serta kepedulian sosial, di bawah
tanggungjawab dekan/ketua program studi.
4. Peserta PK2 dan P2MABA, selanjutnya disingkat Peserta adalah
mahasiswa baru dan atau mahasiswa yang belum mengikuti dan atau
tidak lulus pada PK2 dan atau P2MABA periode sebelumnya.
5. Panitia PK2 adalah setiap orang yang ditetapkan dengan Keputusan
Rektor untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
PK2.
6. Panitia P2MABA adalah setiap orang yang ditetapkan dengan
Keputusan Dekan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan P2MABA.
7. Materi PK2 dan P2MABA, selanjutnya disebut materi adalah
sekumpulan informasi yang telah disusun secara sistematis sebagai
acuan panitia dan pemateri untuk menjelaskan bidang akademik,
kemahasiswaan, dan kelembagaan di UNEJ kepada mahasiswa baru,

8.

termasuk bidang penalaran, bakat, dan minat yang disesuaikan dengan


situasi dan kondisi fakultas/program studi setara fakultas.
Pemateri adalah setiap orang yang ditetapkan oleh pimpinan universitas
dan atau fakultas untuk menyampaikan materi sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.

BAB II
PRINSIP DAN TUJUAN
Pasal 2
Pelaksanaan kegiatan PK2 dan P2MABA berdasarkan prinsip keadilan,
kesetaraan, transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas.
Pasal 3
(1) Tujuan pelaksanaan kegiatan PK2 adalah memberikan bekal kepada
mahasiswa baru baik yang berkaitan dengan bidang akademik,
kemahasiswaan, maupun kelembagaan sehingga siap untuk beradaptasi
dengan pola kehidupan pendidikan tinggi di UNEJ.
(2) Tujuan pelaksanaan kegiatan P2MABA adalah memberikan bekal
kepada mahasiswa baru di bidang penalaran, bakat, dan minat sesuai
dengan situasi dan kondisi fakultas/program studi setara fakultas agar
mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri secara optimal selama
menempuh pendidikan di UNEJ.

BAB III
ORGANISASI PELAKSANA PK2 DAN P2MABA
Pasal 4
(1) Dalam rangka penyelenggaraan PK2 wajib dibentuk kepanitiaan tingkat
universitas yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor UNEJ.
(2) Dalam rangka penyelenggaraan P2MABA wajib dibentuk kepanitiaan
tingkat fakultas/program studi setara fakultas yang ditetapkan dengan
Keputusan Dekan/Ketua Program Studi Setara Fakultas.
(3) Susunan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh
Pembantu Rektor III dengan memperhatikan masukan dari Dekan, Ketua
Program Studi Setara Fakultas, Ketua Lembaga, dan atau Kepala UPT.

(4) Susunan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh
Pembantu Dekan III/Sekretaris III dengan memperhatikan masukan dari
Ketua Jurusan/Bagian dan usulan organisasi mahasiswa tingkat fakultas.

Pasal 5
(1) Untuk menjamin kelancaran dan dalam rangka memelihara ketertiban
selama berlangsungnya PK2 dan atau P2MABA dapat ditunjuk ketua
kelas dari peserta.
(2) Ketua kelas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:
a. menyiapkan peserta untuk mengikuti jadwal PK2 dan atau
P2MABA;
b. melaporkan kepada pemateri tentang jumlah peserta;
c. menjadi penghubung antara peserta dan panitia penyelenggara;
d. melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan tata tertib.

BAB IV
PELAKSANAAN PK2 DAN P2MABA
Bagian Kesatu
Waktu, Tempat, Metode, dan Materi
Pasal 6
(1) Kegiatan PK2 dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik dan
mempertimbangkan kondisi khusus.
(2) Kegiatan P2MABA dilaksanakan pada semester gasal, antara pukul
07.00 16.00.
(3) Kegiatan PK2 dan P2MABA bertempat di kampus UNEJ.
(4) Kegiatan PK2 dan P2MABA dilaksanakan dengan metode ceramah
interaktif, diskusi, demo/atraksi, praktik, dan atau berbagai macam
lomba.
Pasal 7
(1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
bagi mahasiswa S1 dan S0, materi yang perlu disajikan untuk dipahami
sebagai berikut :

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

pengenalan mars dan hymne UNEJ;


profil UNEJ dan fakultas;
pendidikan tinggi di Indonesia dan kegiatan akademik PT;
strategi belajar di perguruan tinggi;
pilar kebangsaan Indonesia;
asean community;
kode etik mahasiswa UNEJ;
pengembangan kemahasiswaan dan layanan mahasiswa;
implementasi teknologi informasi untuk kegiatan akademik;
pengenalan program kreativitas mahasiswa;
pedoman karya tulis ilmiah di UNEJ;
pengenalan kelembagaan kegiatan kemahasiswaan tingkat
universitas dan fakultas;
m. pengenalan layanan perpustakaan dan bahasa;
n. petunjuk pengisian formulir rencana studi secara on-line;
o. pengisian formulir rencana studi secara on-line;
p. penjelasan pengisian student plan;
q. mengenal HIV dan AIDS;
r. keselamatan berkendara, penyalahgunaan narkoba, dan tata cara
penyampaian aspirasi;
s. pembinaan karakter mahasiswa;
t. latihan keterampilan manajemen mahasiswa tingkat pra dasar;
u. pengenalan lingkungan kampus UNEJ.
v. Anti narkoba
(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
bagi mahasiwa S1 dan S0, materi yang disampaikan sebagai berikut :
a. Budi pekerti (kearifan lokal)
b. Kiat sukses studi & berorganisasi
c. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah
d. Motivasi dan Aktualisasi diri
e. Pengembangan Mahasiswa dan Ormawa
f. Materi wajib Fakultas
g. Materi Wajib Jurusan/PS
h. Enterpreuneur-ship spirit
i. Aktualisasi Potensi mahasiswa baru
(3) Panitia menyusun jadwal kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) dengan mempertimbangkan kalender akademik dan kondisi
khusus.

(4) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dan ayat (2) bagi mahasiswa baru Alih Jenjang yang berasal dari luar
UNEJ materi seperti mahasiswa baru S1 atau S0.
(5) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dan ayat (2) bagi mahasiswa baru Pasca Sarjana akan diatur lebih lanjut
berdasarkan Keputusan Direktur Pasca Sarjana.

Bagian Kedua
Peserta
Pasal 8
Peserta adalah mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4.
Pasal 9
Peserta yang berasal dari mahasiswa periode sebelumnya wajib
mendaftarkan keikutsertaannya kepada sub bagian kemahasiswaan masingmasing fakultas/program studi setara fakultas.
Bagian Ketiga
Hak, Kewajiban, dan Larangan
Pasal 10
Selama PK2 dan P2MABA berlangsung, setiap peserta berhak:
a. memperoleh materi PK2 dan P2MABA;
b. menggunakan fasilitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan;
c. memperoleh pelayanan kesehatan primer di UPT Pelayanan Kesehatan
UNEJ apabila sakit.
Pasal 11
Selama PK2 dan P2MABA berlangsung, setiap peserta wajib:
a. mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan serta peraturan lain yang sesuai
dengan materi;
b. berpakaian rapi dengan ketentuan, untuk PK2: atas putih, bawah hitam;
untuk P2MABA pakaian yang ditentukan oleh panitia;
c. hadir di lokasi 15 menit sebelum kegiatan dimulai;
d. memakai tanda pengenal peserta yang ditetapkan oleh panitia;
e. mengisi dan menandatangani daftar hadir yang disediakan oleh panitia.

Pasal 12
Selama PK2 dan P2MABA berlangsung:
a. peserta dilarang untuk meninggalkan kegiatan PK2 dan P2MABA
kecuali sakit dan dalam hal-hal lain yang mendesak, serta menerima
tamu atau orang asing kecuali anggota keluarga setelah mendapat izin
dari panitia/pemateri;
b. peserta dilarang melakukan tindakan dan perlakuan melanggar harkatmartabat manusia, melanggar hak azasi manusia, amoral, kekerasan,
ancaman , asusila, menggangu ketertiban dalam kegiatan PK2 dan
P2MABA terhadap siapa pun.
c. panitia/pemateri dilarang melakukan tindakan dan perlakuan melanggar
harkat-martabat manusia, melanggar hak azasi manusia, amoral,
sewenang-wenang, kekerasan, pemerasan, ancaman, asusila, dan tekanan
fisik serta mental terhadap siapa pun.

Pasal 13
Selain hak, kewajiban, dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
Pasal 11, dan Pasal 12, peserta wajib memperhatikan dan mematuhi kode
etik mahasiswa UNEJ sebagaimana diatur dalam Statuta UNEJ.
Bagian Keempat
Penghargaan dan Sanksi
Pasal 14
(1) Setiap peserta berhak atas penghargaan setelah menyelesaikan kegiatan
PK2 dan atau P2MABA.
(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
pimpinan universitas dan atau fakultas/program studi setara fakultas
dalam bentuk piagam penghargaan setelah mempertimbangkan
persyaratan yang wajib dipenuhi oleh peserta.
(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. kehadiran peserta minimal 80% yang dihitung sesuai dengan jumlah
daftar hadir yang dibuat oleh panitia;
b. tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib; dan
c. telah mengisi student plan dengan format yang sudah ditentukan.

(4) Piagam Penghargaan PK2 dan P2MABA digunakan sebagai salah satu
persyaratan pengajuan beasiswa, mengikuti seleksi Mahasiswa
Berprestasi, dan atau kegiatan lainnya di lingkungan UNEJ.

(1)
(2)

(3)
(4)

Pasal 15
Sanksi dapat diberikan kepada peserta PK2 dan atau P2MABA sesuai
dengan tingkat kesalahan yang bersangkutan.
Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. kewajiban mengulang kegiatan PK2 dan atau P2MABA pada tahun
berikutnya.
Sanksi juga dapat diberikan kepada panitia/pemateri yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahan yang bersangkutan.
Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. dicabut hak dan kewajibannya sebagai panitia/pemateri PK2 dan
P2MABA.

Bagian Kelima
Biaya
Pasal 16
Biaya pelaksanaan PK2 dan P2MABA bersumber dari DIPA Universitas
Jember sumber lain yang tidak mengikat.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Setiap ketentuan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
PK2 dan atau P2MABA diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor dan
atau Keputusan Dekan.

Pasal 18
Peraturan Rektor ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jember
pada tanggal 13 Juli 2015
REKTOR

MOH. HASAN
NIP 196404041988021001

BAB 1

1. 1.

PENDAHULUAN

Dasar Pemikiran
Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan

Pengembangan

Mahasiswa

Baru

Pembinaan
(P2MABA) merupakan

momen yang sangat penting bagi setiap mahasiswa baru yang akan
berinteraksi lebih jauh dengan perguruan tinggi. Kegiatan PK2 dan
P2MABA dengan seluruh rangkaian acaranya menjadi instrumen awal
dalam membentuk persepsi dan pola pikir mahasiswa baru. Dengan kata
lain, baik atau tidaknya pelaksanaan PK2 dan P2MABA akan turut
berkonstribusi dalam membentuk karakter mahasiswa ke depan. Oleh
karena itu, perlu disusun sebuah pedoman yang dapat dijadikan acuan bagi
semua pihak yang terlibat agar pelaksanaan PK2 dan P2MABA tetap
terlaksana dalam koridor akademik.
Penyelenggaraan kegiatan pembinaan mahasiswa baru didasarkan
atas Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 038/D/2000
tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Pendidikan
Tinggi dan Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi
Mahasiswa Baru, Dirjen Dikti 2003.
Buku Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan

Kampus (PK2) dan Pembinaan Dan Pengembangan


Mahasiswa Baru (P2MABA) Tahun Akademik 2015/2016
merupakan hasil revisi dari buku pedoman tahun sebelumnya, dan
mempertimbangkan kendala-kendala yang ditemukan selama pelaksanaan
kegiatan tersebut, serta memperhatikan saran dan masukan dari berbagai
pihak yang kompeten dalam pelaksanaan PK2.
Pelaksanaan PK2 tahun ini ada perbedaan dan penambahan materi
baru dari tahun sebelumnya yaitu peningkatan pendidikan karakter
mahasiswa, yaitu Pembinaan Karakter Mahasiswa yang bersifat aplikatif
melalui pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan. Pelaksanaannya
ditempatkan di Stadion Universitas Jember selama dua hari. Penambahan
materi baru dalam kegiatan PK2 ini didasarkan pada realita dalam
kehidupan masyarakat khususnya di kalangan generasi muda tampak terjadi

2 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


penurunan kepribadian dan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia.
Buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 dan P2MABA Tahun
Akademik 2015/2016 lebih komprehensif dan menyajikan hal-hal penting
dari materi bidang kemahasiswaan yang diberikan pada PK2. Seluruh
materi dalam buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 dan P2MABA
Tahun 2015/2016 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Hakikat, tujuan, dan metode pelaksanaan PK2 dan P2MABA
dirumuskan dan dirancang secara jelas (diuraikan langsung dalam bab
ini).
2. Pengenalan UNEJ: diharapkan dapat mengungkap lebih jauh tentang
potensi yang dimiliki oleh lembaga sebagai salah satu instrumen untuk
meningkatkan motivasi dan percaya diri mahasiswa baru selama
menempuh studi di UNEJ.
3. Pendidikan Tinggi di Indonesia: menjelaskan definisi dan tujuan
pendidikan tinggi; jenis, bentuk, dan program pendidikan pada
perguruan tinggi; kebebasan akademik dan mimbar akademik serta
otonomi keilmuan; perguruan tinggi sebagai masyarakat dan institusi
ilmiah; dan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi.
4. Strategi Belajar di Perguruan Tinggi: memaparkan cara belajar yang
efektif dan efesien di perguruan tinggi, yang diharapkan mahasiswa
dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.
5. Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan: untuk memberikan
pemahaman awal mahasiswa baru terhadap peluang pengembangan
kreativitas dan inovasi yang diharapkan dapat direspon lebih lanjut oleh
mahasiswa.
6. Pelayanan dan Fasilitas untuk Mahasiswa: menjelaskan tentang segala
bentuk pelayanan dan fasilitas di lingkungan UNEJ yang dapat
dinikmati dan digunakan oleh mahasiswa baik dalam rangka
pengembangan diri maupun secara bersama-sama dalam melakukan
kegiatan kemahasiswaan.
7. Peningkatan Softskills Mahasiswa: memuat informasi tentang berbagai
program yang dapat diikuti oleh mahasiswa dalam pengembangan
potensi dirinya.
8. Kode Etik Mahasiswa: sebagai referensi mahasiswa dalam berperilaku
selama studi di UNEJ yang berisikan hal-hal yang lazim dan tidak
lazim dilakukan beserta sanksinya, yang sudah tertuang di dalam

Pendahuluan| 3
Statuta UNEJ dengan maksud untuk memberikan rambu-rambu yang
lebih mengikat bagi mahasiswa.
9. Pilar Kebangsaan Indonesia: merupakan materi baru yang disajikan
dalam rangka mengantisipasi terjadinya destorsi nilai-nilai wawasan
kebangsaan dalam pergaulan hidup sehari-hari sehingga pengenalan tentang
materi tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lunturnya semangat
kebangsaan di kalangan generasi muda.
10. Pembinaan Karakter Mahasiswa: merupakan materi yang mencakup
pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan yang bersifat aplikatif
melalui kegiatan jasmani dan rokhani berbasis nilai-nilai budaya bangsa dan
pilar kebangsaan Indonesia.

1. 2.

Hakikat PK2 dan P2MABA

Kegiatan PK2 merupakan media untuk memperkenalkan kampus,


sekaligus sebagai media interaksi mahasiswa baru dengan segenap sivitas
akademika UNEJ. Kegiatan PK2 menjadi tanggung jawab UNEJ dalam
melakukan sosialisasi pola kehidupan di kampus, yang pelaksanaannya
melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, mahasiswa, dan unsurunsur lain yang terkait.

1. 3.

Tujuan PK2 dan P2MABA

Tujuan PK2 sebagai berikut.


1. mengenalkan lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis,
UNEJ beserta potensinya, dan memberikan informasi berkenaan dengan
mekanisme yang berlaku di dalamnya;
2. menumbuhkan kecintaan mahasiswa baru terhadap almamater dan
kesadaran mahasiswa baru terhadap tanggung jawab akademik dan
sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Darma Perguruan Tinggi;
3. menambah wawasan mahasiswa baru dalam pemanfaatan layanan
akademik dan kemahasiswaan yang tersedia di UNEJ secara maksimal;
4. mempersiapkan mahasiswa agar mampu beradaptasi dan memiliki
strategi dalam belajar di perguruan tinggi, serta mematuhi norma-norma
yang berlaku di UNEJ, khususnya yang terkait dengan Kode Etik
Mahasiswa UNEJ;

4 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


5. memberikan pemahaman awal tentang etika berkendaraan, dampak
negatif penyalahgunaan narkoba, dan tata cara penyampaian aspirasi;

6. menumbuhkan kebersamaam di kalangan sivitas akademika dalam


rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib, dan
dinamis;
7. memberikan pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan untuk
pembinaan karakter mahasiswa Universitas Jember agar menjadi
mahasiswa yang unggul, terampil dan siap mental dalam menghadapi
segala tantangan dimasa depan.

1. 4.

Metode PK2 dan P2MABA

Kegiatan PK2 dan P2MABA dengan sasaran mahasiswa baru yang


telah terdaftar secara resmi di UNEJ dilaksanakan dengan metode: ceramah
interaktif, diskusi, demo/atraksi, penugasan dan praktik. Penggunaan
berbagai metode tersebut sangat bergantung pada materi yang disampaikan
dan dapat juga digunakan secara kombinatif.

BAB 2

PROFIL UNIVERSITAS JEMBER

Profil Universitas Jember sangat penting diberikan kepada


mahasiswa baru. Oleh karena itu, kegiatan PK2 dan P2MABA merupakan
salah satu upaya untuk memberikan informasi kepada mahasiswa baru
tentang kampus dan almamaternya perlu mengenalkan profil UNEJ dengan
segala potensinya. Hal itu karena mahasiswa baru merupakan bagian dari
sivitas akademika yang perlu mengetahui sedini mungkin agar dapat
memahami seluk-beluk UNEJ. Penjelasan rinci tentang profil UNEJ
sebagai berikut.

2. 1.

Sejarah Singkat UNEJ

UNEJ dirintis sejak tahun 1957, berasal dari universitas swasta


bernama Universitas Tawang Alun yang pada mulanya memiliki satu
fakultas, yaitu Fakultas Hukum. Pada tahun 1963, Universitas Tawang
Alun statusnya berubah menjadi universitas negeri tetapi sebagai cabang
dari Universitas Brawidjaja (UNBRA). Selanjutnya pada tahun 1964,
Universitas Brawidjaja Tjabang Djember dinyatakan berdiri sendiri dengan
status negeri menjadi Universitas Negeri Djember (UNED), yang saat itu
memiliki lima fakultas, yaitu: (1) Fakultas Hukum, (2) Fakultas Sosial dan
Politik, (3) Fakultas Pertanian, (4) Fakultas Ekonomi, dan (5) Fakultas
Sastra. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 1982, Universitas Negeri Djember ditetapkan bernama Universitas
Jember dengan akronim UNEJ.
Saat ini, UNEJ berkembang telah memiliki 9 Program Studi (PS)
Pasca Sarjana S2/S3 dan Program Sarjana S1 yang terdiri atas 15
Fakultas/PS setara Fakultas, yaitu: (1) Fakultas Hukum (FH), (2) Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), (3) Fakultas Pertanian (FP), (4)
Fakultas Ekonomi (FE), (5) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), (6) Fakultas Sastra (FS), (7) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP),
(8) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), (9) Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA), (10) Fakultas Kedokteran (FK), (11) Fakultas
Teknik (FT), (12) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), (13) Fakultas Farmasi
(FF), (14) Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), dan (15) Program Studi
Sistem Informasi (PSSI).

6 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2. 2. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto UNEJ
Visi UNEJ adalah menjadi universitas unggul dalam pengembangan
sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian
industrial. Untuk mencapai visi tersebut, misi UNEJ adalah:
1. melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan
profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechnopreneurship;
2. mengembangkan sains, teknologi, dan seni yang inovatif, berwawasan
lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial untuk kesejahteraan
masyarakat;
3. memberdayakan masyarakat agribisnis dengan menerapkan teknologi
tepat guna berbasis kearifan lokal;
4. mengembangkan sistem pengelolaan universitas yang akuntabel dan
bertaraf internasional; dan
5. mengembangkan jaringan kerja sama dengan stakeholders dan lembaga
lain di dalam dan di luar negeri.
Sesuai dengan visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai UNEJ
adalah:
1. menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi dan berwawasan
ecotechnopreneurship;
2. menghasilkan karya-karya sains, teknologi, dan seni yang inovatif dan
relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis, dan
pertanian industrial bertaraf internasional;
3. mewujudkan UNEJ menjadi pusat unggulan pembelajaran dan riset
bidang lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial;
4. mewujudkan sistem kinerja profesional dengan memantapkan
penerapan sistem manajemen kelembagaan yang akuntabel, efektif dan
efisien berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
5. mewujudkan UNEJ sebagai universitas bertaraf internasional.
Dalam rangka memberikan arah dalam meningkatkan kualitas
masukan, proses, dan keluaran secara berkelanjutan, UNEJ telah
merumuskan kebijakan mutu akademik. Intisari dari kebijakan mutu
akademik tertuang dalam moto UNEJ, yaitu akan selalu mengutamakan
kualitas (quality first).
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, pada Renstra UNEJ 20112015 telah dirumuskan kedalam 12 program kerja sebagai berikut.
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa

Profil Universitas Jember| 7


2. Program pengembangan kelembagaan dan kapasitas Penyelenggaraan
Pendidikan.
3. Program Peningkatan kualitas Penyelenggaraan Pendidikan
4. Program pengembangan Riset Bertaraf Internasional dan berpotensi
HAKI
5. Program pengembangan Riset Unggulan yang relevan dengan
Pengembangan Bisnis dan Pertanian Industrial.
6. Program Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Industrial melalui
Penguatan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna
7. Program Pengembangan Inkubator Bisnis, Seni, dan Budaya
8. Program Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
9. Program Pengembangan Sistem Manajemen Universitas yang
Akuntabel.
10. Program Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Kampus
11. Program Peningkatan Kualitas Kerjasama dengan Stakeholders di
Dalam dan Luar Negeri.
12. Program Pemberdayaan Alumni.

2. 3.

Susunan dan Organisasi

UNEJ terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.


1. Pimpinan adalah Rektor, merupakan unsur pembantu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, yang dalam pelaksanaan tugas dibantu
Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Pembantu Rektor Bidang
Administrasi Umum (PR II), dan Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan (PR III)
2. Senat Universitas, merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi
di UNEJ. Senat UNEJ terdiri atas para guru besar, pimpinan UNEJ,
para dekan, dan wakil dosen.
3. Pelaksana Akademik, yang terdiri atas hal-hal berikut.
a. Fakultas/Program Studi setara Fakultas (PS) dan Program
Pascasarjana.
Fakultas/program studi setara fakultas mempunyai tugas
mengkoordinasi dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan
atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang IPTEKS

8 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


tertentu. Fakultas/program studi setara fakultas dipimpin oleh
dekan/ketua yang bertanggung jawab kepada rektor.
Dekan fakultas/ketua program studi setara fakultas dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh:
1) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Akademik (PD I /
Sekretaris I);
2) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan (PD II/Sekretaris II);
3) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Pembinaan dan Layanan
Kesejahteraan Mahasiswa (PD III/Sekretaris III).
b. Lembaga Penelitian (Lemlit)
Dalam penyelenggaraan kegiatan, Lemlit memiliki 10 pusat
penelitian (puslit) yang terdiri atas: (i) Penelitian Perkebunan
Unggulan; (ii) Penelitian Pangan dan Industri Strategis; (iii) Pusat
Penelitian Budaya Etnik dan Komunitas; (iv) Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup dan Kebencanaan; (v) Pusat Penelitian
Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah; (vi) Penelitian KUMKM dan Ekonomi Kerakyatan; (vii) Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia; (viii) Pusat Penelitian
Kependudukan dan Wanita; (ix) Penelitian Kesehatan Tropis dan
Agrofarmaka; (x) Penelitian Energi Alternatif
c. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM)
Dalam penyelenggaraan kegiatan, LPM dibantu oleh 7
pusat-pusat yang terdiri atas: (i) Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan KKN, (ii) Pusat Inkubator Bisnis Seni dan Budaya
Tradisional, (iii) Pusat Penerapan dan Pengambangan Teknologi
Pedesaan, (iv) Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga
Mndiri yang Mengakar Masyarakat, (v) Pusat Layanan
Pengembangan Kebijakan Otoda, (vi) Pusat Pengelolaan
Lingkungan, Kependudukan dan Penanggulangan Kebencanaan,
(vii) Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat dn Pengembangan
Herbal.
d. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3)
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3)
Universitas Jember, mengelola 5 (lima) Pusat, yaitu: (i) Pusat
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI);

Profil Universitas Jember| 9


(ii) Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling ( P2BK ); (iii) Pusat
Informasi dan Pelatihan Kerja ( PIPK ); (iv) Pusat Pengembangan
Manajemen Pendidikan (P3MP); (v) Pusat Kerjasama dan
Informasi Pendidikan (PKIP).
4. Pelaksana Administrasi yang terdiri atas biro-biro sebagai berikut.
a. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Biro 1)
b. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (Biro 2)
c. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (Biro 3).
5. Unsur Penunjang
Unsur penunjang merupakan perangkat pelengkap di bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ada di
luar fakultas, jurusan, dan laboratorium. Unsur penunjang berbentuk
unit pelaksana teknis (UPT), yaitu: (i) UPT Perpustakaan, (ii) UPT
Teknologi Informasi, (iii) UPT Bahasa, (iv) UPT Penerbitan, (v) UPT
Bidang Studi Matakuliah Umum (BSMU), (vi) UPT UNEJ Medical
Centre, (vii) UPT Rusunawa dan UKM, (viii) UPT Taman Teknologi
Pertanian (Agroctechno Park), (ix) Badan Penjaminan Mutu (BPM)
dan (x) Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM).

2. 4.

Potensi Universitas Jember

Potensi lahan, dalam rangka menciptakan kawasan kampus sebagai


tempat aktivitas sivitas yang asri, nyaman, aman dan ramah lingkungan
serta menuju Green Campus ada penataan area kampus UNEJ yang
mempunyai lahan seluas 943.132 m2 dengan bangunan perkantoran,
fasilitas pendidikan dan penunjang seluas 51.356,47 m2.. Persentase area
hijau sekitar 67% dengan tanaman berbagai jenis yang setiap tahun selalu
diadakan penghijauan. Pada tahun 2010 penilaian Green Metric World
University Ranking, UNEJ meraih ranking ke-90 dunia atau ranking ke-20
Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pada tahun 2014 Universitas Jember memiliki mahasiswa sebanyak
25.252 orang yang diantaranya terdapat 53 orang mahasiswa asing yang
tersebar pada FISIP 10 orang, FE 7 orang, FT 1 orang, PSSI 1 orang, FS 3
orang, FKIP 5 orang, FP 13 orang, FKG 1 orang, pelatihan Bahasa
Indonesia 16 orang.

10 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Untuk penyelenggaraan pendidikan UNEJ mempunyai dukungan
tenaga pengajar (dosen) tetap sebanyak 997 orang dan dosen tidak tetap
sebanyak 336 orang. Jumlah dosen tersebut yang telah mencapai jabatan
Guru Besar (Profesor) sebanyak 46 orang, berkualifikasi pendidikan doktor
(S3) sebanyak 236 orang, spesialis sebanyak 14 dosen, dan magister (S2)
sebanyak 687 orang serta 74 dosen berkualifikasi S1. Di samping itu,
UNEJ memiliki tenaga administrasi sebanyak 665 orang.
UNEJ terus melakukan peningkatan profesionalisme staf baik
melalui studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, maupun melalui pertemuanpertemuan ilmiah serta sertifikasi dosen. Dalam rangka peningkatan
kualifikasi akademik dosen, pada tahun 2012 UNEJ terus berupaya
mengirimkan dosen untuk studi lanjut program magister (S2) yaitu
sebanyak 60 orang ke perguruan tinggi di dalam negeri, 5 orang studi ke
perguruan tinggi di luar negeri. Demikian juga yang mengikuti studi
program doktor (S3) sebanyak 94 orang ke perguruan tinggi di dalam
negeri dan 36 orang ke perguruan tinggi di luar negeri. Peningkatan
profesionalisme staf pada tahun 2014 UNEJ terus berupaya kualifikasi
dosen untuk studi lanjut program magister (S2) dan program doktor (S3)
baik ke perguruan tinggi di dalam negeri maupun studi ke perguruan tinggi
di luar negeri. Tahun 2014 kualifikasi dosen UNEJ dari 997 orang dosen,
sebanyak 236 telah mencapai jenjang doktor (S3), magister (S2) sebanyak
687 orang, dan 74 masih sarjana (S1). Selain itu sudah memiliki guru besar
sebanyak 46 orang dan dosen yang sudah telah tersetifikasi sebagai
pendidik profesional sebanyak 757 orang atau sadah 75,93% dosen UNEJ
ber kualifikasi dosen profesional.
Program pengembangan daya nalar dan bakat mahasiswa bertujuan
untuk mencetak lulusan yang kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan
berpedoman pada nilai agama dan budaya bangsa. Dalam rangka
peningkatan daya saing bangsa diperlukan adanya pengembangan kualitas
mahasiswa dengan sasaran perbaikan pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak. Program pengembangan daya nalar dan bakat mahasiswa mencakup
dua kegiatan, yaitu peningkatan kemampuan dan peran serta mahasiswa
dalam kegiatan ilmiah, dan peningkatan pembinaan dan pengembangan
bakat dan minat mahasiswa. Hasil dari kegiatan tersebut diuraikan berikut
ini.
Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran dan
keilmuan antara lain diwujudkan dalam bentuk pembinaan daya nalar
mahasiswa dan sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa

Profil Universitas Jember| 11


untuk berkreasi dalam kegiatan ilmiah baik nasional maupun internasional.
Kegiatan kemahasiswaan di bidang penalaran dan keilmuan di tingkat
universitas diwadahi dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
seperti UKM Penerbitan, UKM Penalaran dan Penelitian, UKM Tegalboto,
dan di tingkat fakultas dalam bentuk Senat Mahasiswa/Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), UKM dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP).
Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran utamanya
penulisan karya tulis ilmiah dilakukan melalui berbagai pembinaan dan
pelatihan. Pada tahun 2010 dari 267 proposal Karya Tulis Mahasiswa
(KTM) yang diusulkan ke DP2M Dikti, lolos 46 proposal (17,22%) dan
mendapat dana maksimal Rp. 8.000.000,00 per proposal. Selanjutnya pada
tahun 2011 Proposal Program Kreativitas Mahasiswa yang diusulkan
sebanyak 367, lolos 73 proposal dan mendapatkan dana sebesar Rp.
477.224.353,-.dari DP2M Dikti anggaran tahun 2012. Pada tahun 2013 dari
346 proposal yang diusulkan, yang diterima/disetujui didanai dari DP2M
DIKTI sejumlah 71 proposal dengan dana sebesar Rp. 619.000.000,-.
Sedangkan pada tahun 2014 dari 352 proposal yang diusulkan, yang
diterima/disetujui didanai dari DP2M DIKTI sejumlah 88 proposal dengan
dana sebesar Rp. 779.000.000,-.
Dalam 5 tahun terakhir berbagai prestasi yang berhasil dicapai oleh
mahasiawa UNEJ adalah sebagai berikut.
a. Juara I LKTM se Indonesia INOVASI 2010 di LPM Penalaran
Universitas Negeri Makasar, Dhunik Lukitasari dan Dwi Setyo
Damayanti, F.Farmasi, (reward UNEJ berupa pembebasan SPP 3 smt).
b. Finalis PKM PIMNAS XXIII Tahun 2010 di Universitas
Mahasaraswati Denpasar Bali, Enam Kelompok Proposal bidang
penelitian (PKMP), bidang teknologi (PKMT), bidang Pengabdian
Masyarakat (PKMM), bidang kewirausahaan (PKMK), bidang gagasan
tertulis (PKMGT), dan bidang artikel ilmiah (PKMAI).
c. Lolos seleksi proposal Riset Nugraha 2010-2011 Tingkat Nasional
(Bidang Pangan dan Kesehatan) dari PT Indofood Sukses Makmur tbk,
atas nama Bastomy Ali Burhan, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
d. Empat Terbaik Duta Muda Lingkungan Program The Bayer Young
Environmental Envoy 2010, atas nama Asmak Apriliana, FTP,
selanjutnya mewakili Indonesia seleksi Tingkat Internasional di
Leverkusen Jerman pada November 2010 (peserta 18 negara).

12 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


e. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, atas nama Astri
Taufi Ramadhani, Dyah Febrianti, Rizka Arifani, Fakultas Kedokteran.
f. Juara II Lomba Poster PIMNAS 2010, di Universitas Mahasaraswati
Denpasar Bali, atas nama Afif Hamdallah, Fakultas Kesehatan
Masyarakat.
g. Lolos sebagai finalis jembatan baja dalam Kontes Jembatan Indonesia
(KJI) ke-6 Tahun 2010, Tim Fakultas Teknik ZeroSix Civilovers,
dengan nama Jembatan Hollow Triangle Steel Bridg, diundang untuk
mengikuti kontes di Jakarta bulan November 2010.
h. Lolos sebagai finalis dalam Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-2
Tahun 2010, Tim Fakultas Teknik Suwar Suwir, nama gedung Mad
Castile, diundang untuk mengikuti kontes di Jakarta bulan November
2010.

i. Pada tahun 2011, Meraih juara I Nasional Lomba Karya Tulis


Ilmiah (LKTI) Pepsodent Award 2011 yang diadakan oleh
Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia
(PSMKGI) di Universitas Airlangga (Tim mahasiswa FKG UNEJ
a.n Ali Taqwim, Hendri Jaya P, Putri Kharisma D).
j.

Juara I Penulisan Essai Nasional Indonesia Student Print Media Award,


A.n. Ainurahman W. (FS/UKPKM Tegalboto).
k. Juara I Tk. Nasional LKTI Bidang kemaritiman PIMNAS XXIV di
Makasar, a.n. M.Sholehuddin, Qomarinatus Z, Hanifatul I (FKM UNEJ)
l. Juara II Nasional Poster Competition A.n Mellina Trismi, Ali Taqwim,
Putri Kharisma Di ajang 5th Dentistry Scientific Meeting 2011 di
Universitas Indonesia (tim Mahasiswa FKG UNEJ)
m. Juara II dan III Nasional Research Competition A.n Ali Taqwim,
Wasilah, Hendri Jaya P., dan Lintang Nurina, Heryuntari, Milati Arifah
Di ajang 5th Dentistry Scientific Meeting 2011 di Universitas Indonesia
(Tim Mahasiswa FKG UNEJ)
n. Juara II Nasional Kompetisi Mobil Listrik Indonesia, di Poltek Negeri
Bandung, (Tim Titen GX-3 FT. UNEJ)
o. Juara II lomba Entrepreneurship 30 Hari Menjadi Pengusaha JTV
Surabaya, A.n. Rizqi Zulkanaen (Tim FTP UNEJ)
p. Juara II Nasional Penulisan Esai Nasional di UGM a.n. Rosyid Ridho
(Tim Mahasiswa FTP UNEJ).

Profil Universitas Jember| 13


q. Juara III Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Jakarta Islamic Scientific
Forum (JISFO) 2011, di Universitas Indonesia, a.n. Malakatus Syawat,
Destyka Fridiana, Hanny Friska (Tim FKG UNEJ)
r. Juara III Nasional LKTI National Food Technology Competition 2011,
an. Dewi Sulistia, Rindang sari R, Rahayu Martha J (Tim FTP UNEJ)
s. Juara I dan III Sensodyne Student Poster Competition, The 5th Regional
Dental Meeting & Exhibition (RDM&E V) 2011 di Universitas Sumatra
Utara (USU), a.n. Ali Taqwim, Hendri Jaya P., Putri Kharisma dan
Milati arifah, Anissa Nurkesuma, Dhenok Anggi (Tim FKG UNEJ)
t. Lolos seleksi sebagai 25 Paper terbaik The 10th ICMMS FE UI
Jakarta, An. Tim Pandhalungan dan Tim Khatulistiwa FE menyisihkan
80 Paper dari 45 PT Seluruh Indonesia.
u. Aakil Pemuda Indonesia (2 orang setiap Negara Asean) dalam
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 18 di Jakarta, A.n. Tony Aditya H.
(Tim FISIP UNEJ).
v. Juara I, Juara II, Juara III pada National Dentistry Research
Competition DEPAS INFECTION 2011, di UGM a.n. Hendri Jaya P,
Fatkhur Risqi, Ade Ivin dan Muh. Ainun Najib, Hendri Jaya P, Fatkhur
Risqi, serta Bonytasari, Malakatus Syawat, Destyka Fridiana (Tim FKG
UNEJ)
w. Finalis program Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) 2012,
Jalal Rosyidi S. (FMIPA UNEJ))
x. Juara 1 Lomba debat Hukum Nasional Law Fair Tribute to Prof. Sri
Sumantri 2012 di UNPAD, a.n. M. Indra Kusuma Y, Gress Gustia
A.P., Naila Rizqi Zakia (FH UNEJ)
y. Memborong Juara 1 a.n Bonitasari W, Destyka F, Malakhatus Syawat,
Juara 2 a.n. Adelina Koyumi, Paulina Samuelia, Desiana Kurniasari dan
Juara 3 a.n. Diah Andriyantini, Nirmala Maulida, Isnadia Naba`atin
pada Moestopo Dentistry Scientific Program, FKG Universitas Prof. DR
Moestopo Beragama. Jakarta. 2012 (Tim FKG UNEJ)
z. Juara 1 Literature Review, DSM 6th Universitas Indonesia, Jakarta,
2012, a.n Khoirul Anam, Ahmad Syaifudin, Alex Willyandre, (Tim FKG
UNEJ).
aa. Meraih Juara 2 a.n Ade Ivin D., Ayu Prativia Y, Junti Rosa Veryani, dan
Juara 3 a.n Muhammad Reza, Ardian Pradana, Alex Willyandre, pada
lomba KTI Jakarta Islamic Scientific Forum 2012 (JISFO) FKG Univ.
Indonesia, (Tim FKG UNEJ).

14 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


bb. Selama tahun 2013 mahasiswa Universitas Jember meraih berbagei
prestasi yang antara lain tim mobil listrik Fakultas Teknik meraih juara
I kompetisi mobil listrik nasional di Bandung
cc. Lomba Karya Tulis Ilmiah tahun 2013 atas nama Ainul Yaqin Wahyu S
dkk meraih juara II tingkat nasional di Jakarta.
dd. Juara I LKTI se Jawa dan Bali tema Peran Farmasis dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, tahun 2013. a.n Putri
Lestari, Marizka Wimala, Dian Ayu Pitaloka.
aa. Juara III LKTI se Jawa dan Bali tema Peran Farmasis dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, tahun 2013, atas
nama Andika Dewi Ramadhani, Zulaikah Rahmi Imanah, Endah Rizki
Karomah.
ab. Juara 1. Research Competition LKTI Nasional Dentistry Scientific
Meeting FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Rheza Satya
P (09), Fatkhur Rizqi (10), Ardian Pradanan (10)
ac. Juara 1. Literatur Review LKTI Nasional Dentistry Scientific
Meeting FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Ika Ayu
Fatimah (12), Intan Rizka F. (12), Ayu Prativia Y (12)
ad. Juara 2. Literatur Review LKTI Nasional Dentistry Scientific
Meeting FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Putri
Kharisma D (10), Hendri Jaya P. (10)
ae. Juara 3. Literatur Review LKTI Nasional Dentistry Scientific
Meeting FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n Faizal Rizki
(12), Ika Ayu F (12), Hendri Jaya P (10)
af. Juara 1. Literature Review LKTI Nasional Scientific World of
Dentistry FKG Univ. Mahasaraswati Bali, 30-31 Agust 2013, a.n.
Putri KD (10), Ade Ivin D. (10), Nirmala M (10)
ag. Juara 3, Literature Review Competition, LKTI Nasional Dies Natalies
PSMKGI 24th, Univ. Sumatera Utara, Medan, 25 Okt. 2013, a.n.
Faisal Rizki, Intan Rizka Fitria, Ahmad Faris Adly.
ah. Juara 1, Lomba Karya Tulis Al-quran (LKTA) Nasional Steroid 1435
H, Universitas Airlangga, Surabaya, 23 November 2013, a.n.
Yusnida Furoida, M. Ainun Najib, Putri Kharisma Dewi
ai. Juara 2, Literature Review Competition LKTI Nasional Depas
Infection 2013, FKG Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 7 Des.
2013, a.n Intan Rizka Fitria, Linda Surya, Faisal Rizki

Profil Universitas Jember| 15


aj. Juara 3, Poster Ilmiah, Scientific Atmosphere 7, FK Universitas
Udayana, Denpasar, 23 Pebruari 2014, a.n. Aliful Nisa Noviga (12),
Fatimah Az-Zarah (12), Sabrina M.P. (12)
ak. Juara 1, Literature Review, LKTI Nasional Mostopo Annual Festival,
FKG Univ. Prof. DR. Moestopo, Jakarta, 15 Maret 2014, a.n. Zulfa
Fithri (12), Nungky Tias (12), Ilvana Ardiwirastuti (12).
al. Juara 2, Literature Review, LKTI Nasional Mostopo Annual Festival,
FKG Univ. Prof. DR. Moestopo, Jakarta, 15 Maret 2014, a.n. Nidha
Tuhu Respati K. (12), Ahmad Faris (12), Varina Zata (12)
am. Juara 3, LKTI Nasional, Pra Munas PSMKGI, FKG Univ. Jendral
A.Yani, Bandung, 21-22 Maret 2014, a.n. Dwi Rizki (12), Haris Mega
(12), Prita Sari M.D. (12)
an. Juara 1 (Sesion Winner) Oral Session Dentistry pada 21st International
Student Congress of (bio) Medical Sciences (ISCOMS) 2014, di
University of Groningen, Netherland, 4-5 Juni 2014. A.n. Amalia
Rahmania I (12), M. Ainun Najib (10), Hendri Jaya P. (10).
ao. Juara 2, Research Competition, 8th Dentistry Scientific Meeting, FKG
Univ. Indonesia, Jakarta, 12 Juni 2014, a.n. Nirmala maulida (10),
Ilyana Ardiwirastuti (12), Sabrina Maharani(12).
ap. Juara 3, Literature Review Competition, 8th Dentistry Scientific
Meeting, FKG Univ. Indonesia, Jakarta, 12 Juni 2014, a.n. Ahmad
Faris A (12), Intan Rizka (12), Faizal Rizki (12)
aq. Juara 3, Student Poster Competition, 8th International Dental
Scientific Meeting, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University.
Makasar, 20 Juni 2014, a.n. Anissa Nur Kesuma (10), Ahmad Faris A
(12), Puspandaru Nur Iman F. (12)
Sedangkan di tahun 2014 berbagai prestasi yang berhasil dicapai oleh
mahasiawa UNEJ adalah sebagai berikut.

16 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


PRESTASI MAHASISWA TAHUN 2014
A. BIDANG PENALARAN
No

1
1

NAMA
KEGIATAN

2
Scientific
Atmosphere 7
Universitas
Udayana
Denpasar

WAKTU
PENYEL
ENGGA
RAAN

3
23
Februari
2014

TINGKAT
Prop
insi/
Wila
yah

Nasi
onal

Inter
na
sion
al

PREST
ASI
YANG
DICAP
AI

NAMA
PESERTA

Juara
III

Aliful Nisa
Noviga
Sabrina
Maharani P
Fatimah AzZahrah

Essay
Competition "Oil
and Gas for
Indonesia"
Brawijaya
Geographysics
Festival 2014,
Universitas
Brawijaya Malang

22
Februari
2014

Juara III

Mochammad
Ainur Ridlo

Lomba Karya
Tulis Ilmiah
"Green Dentistry"
Moestopo Annual
Festival, Kampus
FKG UPDM(B)Jakarta

13 Maret
2014

Juara II

Nidha Tuhu
Respati K.
Varina Zata
Nabilah
Ahmad Faris
Adli Izzuddin

Profil Universitas Jember| 17


4

Lomba Karya
Tulis Ilmiah
"Green
Dentistry"
Moestopo Annual
Festival, Kampus
FKG UPDM(B)Jakarta

13 Maret
2014

Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Dalam Acara Pra
Musyawarah
Nasional
PSMKGI XIII di
Universitas
Jenderal Ahmad
Yani, Bandung

22 Maret
2014

Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Mahasiswa
Tingkat Nasional
Inovasi Teknologi
Untuk Pertanian
Berdaya Saing
Global " di
Univrsitas Sebelas
Maret

2 April
2014

Lomba Karya
Tulis "ASEAN
Economic
Community
Global Forum" di
University of
Malaya, 2014

25 Mei
2014

Lomba Karya
Tulis

21 Juni

Juara I

Nungky Tias
Susanti
Zulfa Fithri
Ilvana
Ardiwirastuti

Juara III

Haris Mega
Prasetyo
Prita Sari
Mustika Dewi
Dwi Risky
Saputra

Juara I

Cindy Priscilla
Yustina
Ratnasari
Fandi Ahmad

Juara I

Andika Dewi
Ramadhani

Juara I

Fakhrusy

18 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Kemaritiman
(LKTM) Bidang
Kelautan di
Universitas
Hasanuddin
Makassar

2014

Zakariyya

8th Dentistri
Scientific Meeting
Award
Universitas
Hasanudin
Student Poster
Category

14 Juni
2014

Juara
III

Ahmad Faris
Adli Izzuddin

10

8th Dentistry
Scientific Meeting
(DSM) FKG UI
Kategori Research
Competition,

14 Juni
2014

Juara II

Nirmala
Maulida K.

Findi Diansari
Bahari
Teranggono
Simamora

Ilvana
Ardiwirastuti
Sabrina
Maharani P.

11

12

8th Dentistri
Scientific Meeting
(DSM)FKG UI
Kategori
Literature Review
Competition
(Literature
Review
Competition)

14 Juni
2014

Debater Tim
Terbaik dalam
Lomba Debat
Bahasa Inggris di
Lingkungan
Kopertis Wilayah

17
Agustus
2014

Juara III

Faisal Rizki
Intan Rizka
Fitria
Ahmad Faris
Adli Izzuddin

Juara I

Meilia Shofi
Khasanah
Tri Indah
Oktavianti

Profil Universitas Jember| 19


VII, dilaksanakan
di Surabaya
13

Literature Review
Competition
Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Nasional
Airlangga
Dentistry
Scientific Meeting
2014 FKG
UNAIR

28
September
2014

Literature Review
Competition
Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Nasional
Airlangga
Dentistry
Scientific Meeting
2014 FKG
UNAIR

28
September
2014

15

Legislative Case
Discussion (LCD)
Constitutional
Law Festifal 2014
Fakultas Hukum
Universitas
Brawijaya
kategori Best
Speaker Tingkat
Nasional

17
Oktober
2014

Juara II

Rizka Meisa

16

Kompetisi Artikel
Ilmiah (K.A.I)
Constitutional
Law Festifal 2014

16
Oktober
2014

Juara I

Rizka Meisa

14

Juara III

A.A.Istri
Puspita S.D
Faisal Rizki
Ika Ayu
Fatimah

Juara III

Ayu Prativia Y
Puspandaru Nur
Imam
Arifatur
Rokhmawati

Yuli Ningtiyas

20 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Fakultas Hukum
Universitas
Brawijaya
17

18

19

Lomba Essay
dalam kegiatan
"ECOSTIC 2014"
yang
diselenggarakan
oleh BEM
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Brawijaya Malang

10
Oktober
2014

Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Mahasiswa
Tingkat Nasional
Kategori
Mahasiswa
DIselenggarakan
oleh Universitas
Negeri Padang,

9 Oktober
2014

Kontes Mobil
Hemat Energi
Tahun 2014 yang
diselenggarakan
oleh Direktorat
Jenderal
Pendidikan Tnggi
bekerjasama
dengan Institut
Sepuluh
Nopember
Surabaya

19 oktober
2014

Juara II

Istiqomah
Dina Mustika
Rini

Juara III

Arif Wicaksono
Aditia Cahya
Islamianti
Arif Jainuri

Juara II

Arief Ginanjar
D.
M. Yusuf
Kurniawan
Imron Rosadi
Itok Denis
Syaikhul
Mujahidin
M. Adli Al
Farizi

Profil Universitas Jember| 21


Yudista Bagus
Kiswara
20

Lomba Karya
Tulis Tingkat
Propinsi tentang
Konservasi
Sumber Daya
Alam Hayati dan
Ekosistemnya
Tahun 2014
diselenggarakan
oleh Dinas
Kehutanan
Propinsi Jawa
Tmur , di
Surabaya

3
November
2014

21

Tingkat Nasional
Kontes Mobil
Listrik Indonesia
VI yang
diselenggarakan
oleh Politeknik
Negeri Bandung

14
Nopember
2014

Juara
Umum I

Tim Titen

22

Research
Competition
Lomba Karya
Tulis Ilmiah
Nasional Jakarta
Islamic Scientific
Forum 2014.
Preventive
Latrogenic in
Dentistry FKG UI

6
Nopember
2014

Juara I

Isnadia
Naba'atin

Literature Review
Competition
Lomba Karya

6
Nopember

23

Juara III

Istiqomah
Devara
Herayasa
Fahrizki Annisa
R

Ahmad Faris
Adli I
Fitriana
Wadianur

Juara I

Nungky Tias
Susanti

22 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

24

25

26

27

Tulis Ilmiah
Nasional Jakarta
Islamic Scientific
Forum 2014.
Preventive
Latrogenic in
Dentistry FKG UI

2014

Rio Faisal
Ariady

Research
Competition
LKTI Nasional
Dentistry Seminar
& Exhibition
(DSE) 2014, UB
Malang

2
Nopember
2014

The 7th Annual


National Ling Art
Essay
Competition 2014
di Universitas
Negeri Semarang

22
November
2014

LKTI Nasional
Scientific Festival
of Public Health
di Fakultas
Kedokteran
Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarmasin

30
November
2014

Lomba Business
PlanTingkat
Nasional yang
diselenggarakan
Oleh Fakultas
Kedokteran Gigi
Universitas

16
Desember
2014

Zulfa Fithri

Juara III

Galuh Panji
Rakasiwi
Malun Nasrudin

Juara I

Harun Ismail
Muhammad
Naim

Juara I

Khairul Anwar
Khaidar Ali
Ninis Dian
Ratnasari

Juara 3

Aliful Nisa
Noviga
Qatrunnada
Fath
Mahardika

Profil Universitas Jember| 23


Airlangga

Rahmawati
GalistyanIssa
Wirastika
Andika
Sulistian

28

Lomba Paper
Agripharia 2014
di Institut
Pertanian Bogor

2014

Juara 1

Fabrian Eka
Shandi
Findi Diansari
Dewi Mastoh

29

Lomba Inovasi
Bahan Bangunan
di FTP Institut
Pertanian Bogor

2014

Juara I

Dany
Rahmatullah
Moh. Nanang
Lutfia P.
Tedy
Pranadiarso

Secara internal dan eksternal kegiatan di bidang penalaran dan


keilmuan telah ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya untuk
memberikan bekal kepada dosen dan mahasiswa melalui berbagai macam
kegiatan seperti berikut; Seminar, Konggres, Konferensi baik dalam skala
nasional maupun internasional dengan pembicara lokal, Nasional maupun
dari Luar Negeri, Work shop, TOT, Sarasehan dan Kuliah Umum.
UNEJ mempunyai banyak organisasi kemahasiswaan (ormawa),
ditingkat universitas ada 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan 167
ormawa yang berada di tingkat fakultas seperti DPM, BPM, BEM/SEMA,
HMJ, UKM, UKSM. Ormawa tersebut berfungsi sebagai wadah pembinaan
bakat dan minat mahasiswa yang bertujuan untuk mengembangkan dan
mengaktualisasikan bakat dan minat dalam rangka menunjang pertumbuhan
jasmani, rohani, dan soft skills mahasiswa. Di tingkat Universitas
Pembinaan bakat dan minat mahasiswa ini mencakup beberapa bidang,
antara lain: olah raga (11 cabang), kesenian (9 tangkai), pecinta alam,

24 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


resimen mahasiswa, pramuka, KSR PMI, pers mahasiswa, dan bidang
kerokhanian. Jumlah kegiatan kemahasiswaan pada tahun 2009 sebanyak
437 kali, tahun 2010 sebanyak 548 kali dengan peserta 26.622 orang.
Sedangkan jumlah kegiatan kemahasiswaan pada tahun 2013 sebanyak 454
kali dengan peserta 34.765 orang.
Prestasi mahasiswa di bidang bakat dan minat, baik di tingkat
nasional maupun internasional, sebagai berikut.
a. Juara I Perorangan Putra Lomba Lintas Alam Tingkat Nasional Lindri
Land Rock XX di Tulungagung, atas nama Benny Mardian, F Hukum.
b. Juara I Putri Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Regional Jawa Timur
Tangkai Lomba Dangdut di Universitas Negeri Malang, selanjutnya
menjadi Juara III Putri Pekan Seni Mahasiswa Nasional
(PEKSIMINAS) X di Pontianak, atas nama Widoretno Purwaningtyas,
FKIP.
c. Sepuluh Besar Selekda Jawa Timur Tangkai Seni Penulisan Karya
Sastra Naskah Lakon, atas nama Halim Bahriz, Fakultas Sastra.
d. Juara II Pemilihan Duta Wisata Raka Jawa Timur, atas nama Andy
Alfath Perdana, FISIP.
e. Juara I Hitorica Cup III, atas nama M. Nur Hamsah, FISIP.
f. Juara II Lomba Nyanyi Keroncong Seleksi Peksiminas Tk. UNEJ, atas
nama M. Mardiono, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
g. Juara I LLA Lindri Rock XX Tingkat Nasional, atas nama Benny
Mardiansyah, Fakultas Hukum.
h. Juara I Baca Puisi Tingkat Regional, atas nama Ifrina Nuritha, PS
Sistem Informasi.
i. Juara I Liga Basket Mahasiswa (LIBAMA) Jawa Timur, Tim Basket
Putra UNEJ.
j. Juara I Regional Tae Kwon Do, atas nama Faida, Faperta.
k. Meraih Medali Perak Lomba Pespawari Mahasiswa X di Palangkaraya,
Tim Paduan Suara UNEJ.
l. Juara I Kelas G. Putra Kejuaraan Tapak Suci Wilayah Jawa Timur di
Unair, an. Hendrik Paryogo (FH UNEJ)
m. Juara I Catur PTN/PTS Tingkat Nasional Petra chess Competition
2011 di Surabaya, A.n. Metri arianto, R Denisio Edwin R, Kartika
Surya P, Fama Alburuda, Abdul Rohim.
n. Ranking III seleksi catur Perorangan Pekan Olahraga Mahasiswa Jawa
Timur di UNEJ, Mewakili Jatim dalam Pomnas XII di Batam, a.n.
Kartika Surya (FKIP UNEJ)

Profil Universitas Jember| 25


o. Ranking III (perunggu) Catur Beregu Putri Standar dan Juara III
Beregu Putri Kilat, Kejuaraan POMNAS XII 2011 di Batam.
p. Juara III Lomba Karya Komik Tokoh Sejarah, Pekan nasional sejarah
2011 di Palu, Ditjen Sejarah dan Purbakala KemBudPar, a.n. Diyana
Millah (FS UNEJ)
q. Juara III kelas A Putri Kejuaraan nasional Silat antar PT Se Indonesia
Di UPN Veteran Yogya, a.n Aulia Damayanti (FF UNEJ)
r. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UNEJ meraih medali Emas dan the
Best Performance di 5th Grand Prix Pattaya 2012 Thailand;
s. Juara 1. Putri Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba
Nyanyi Dangdut, a.n. Evrylia Tri Purnama Sari (FE UNEJ);
t. Juara 1. Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba
Penulisan Karya Sastra (Cerita Pendek), Arum sekar Suminar, (FS
UNEJ)
u. Juara 1. Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba
Fotografi Kategori Hitam Putih, Okky Arisyandi (FS UNEJ).
v. Tahun 2013 cabang olah raga Bridge dalam rangka Pekan Olah Raga
Propinsi Jawa Timur mahasiswa FKIP UNEJ a.n Lukman Harisudin
meraih medali emas.
w. Juara I tingkat nasional, 1st Ganesh Championship di Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja Kategori Beregu, tahun 2013, a.n
Lukman Harisudin
x. Juara III tingkat nasional, 1st Ganesh Championship di Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja Kategori Berpasangan, tahun 2013, a.n
Lukman Harisudin
y. Juara I tingkat nasional, kejuaraan futsal bergu putri, di Surabaya,
tahun 2013, Futsal Putri UNEJ a.n Iklimah dkk.
z. Juara III, tingkat nasional, Pekan Oleh Raga Mahasiswa Cabor Futsal,
tahun 2013, a.n Iklimah dkk.
aa. Juara I tingkat daerah, Futsal Dentisty Soprt League, di Malang, tahun
2013, a.n UKSM Olah Raga FKG.
ab. Juara I tingkat daerah, Pekan Olah Raga kategori beregu putri Jatim,
tahun 2013, a.n Weny Oktaviani dkk.
ac. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis lapangan ganda putri,
tahun 2013, a.n Dewi Febri A dan ChempiAfdol M.
ad. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis lapangan tunggal putra,
tahun 2013, a.n ChempiAfdol M.

26 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


ae. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat
kelas C Putra, tahun 2013, a.n HIPSU.
af. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat
kelas D Putra, tahun 2013, a.n HIPSU.
ag. Meraih medali perak, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat
kelas E Putri, tahun 2013, a.n HIPSU.
ah. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat
kategori seni ganda putri, tahun 2013, a.n HIPSU.
ai. Meraih medali perak, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat
kategori seni beregu, tahun 2013, a.n HIPSU.
aj. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga Bulutangkis kategori ganda
putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ.
ak. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis meja kategori ganda
putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ.
al. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis meja kategori tunggal
putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ.
am. Juara Favorit, Lomba pembuatan Video Dental Health Education
Pepsodent Dies Forum 54 FKG Univ. Padjajaran, Bandung, 7 Sept
2013, a.n Lelia Zahra Zakiyah, Eddy Yudha Y, Riria Hendarto P.
an. Juara 1 dan Juara Favorit, Lomba Pembuatan Video Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Pra Munas PSMKGI, FKG Univ.
Jendral A.Yani, Bandung, 21-22 Maret 2014, a.n. Bestarika Yuri (12),
Cici Widya (12), Chairiyah Kartika (12)
ao. Juara 3 (medali Silver) pada 3nd Indonesianchoralnet Choir Festival
2014 Online a.n. UKMF PSM Gema Swara Denta
ap. Juara 2 Futsal, Dentistry Sport and Dance Competition, tingkat JawaBali, di PSKG Univ. Brawijaya, Malang, 20 Juni 2014, a.n. UKMF
Olahraga Densite.
Selain kegiatan prestasi di luar universitas, secara internal telah
diselenggarakan beberapa kegiatan kemahasiswaan antara lain:
pertandingan basket regional; Festival Paduan Suara Rektor Cup peserta
siswa dari SMA se Jatim, peserta siswa dari SMP se eks Karesidenan
Besuki, peserta siswa dari TK dan SD se Kabupaten Jember; Festival atau
Karnaval Musik Patrol; dan Festival Reog II se Kabupaten Jember,
Banyuwangi, Probolinggo, dan Bondowoso. Selain Itu diadakan Diklat
Kewirausahaan oleh UKM Kewirausahaan. Seminar Nasional Jember
Accounting Fair, Adu ketangkasan Militer MENWA se Indonesia oleh,

Profil Universitas Jember| 27


Gelar Produk, Gelar Sekolah Pasar Modal, Gelar Nasional Public Lecture,
Visiting Student.

2. 5.

Pengembangan Potensi dan Kerja Sama

Tahun 2012 anggaran UNEJ sebesar Rp. 430,5 M yang terdiri dari
DIPA UNEJ Rp. 403,8 M dan Non DIPA UNEJ (DIPA DIKTI) sebesar
Rp.26,7 M. Dana Non DIPA tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu
dari hibah dan kerjasama Penelitian, Ristek, IbM, PM-PMP, Sertifikasi
Guru, PGMIPA BI, PJJ Induksi, Bantuan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa
dari DIKTI, PKM dari Dikti.
Berdasarkan karya ilmiah yang dihasilkan UNEJ dalam tahun 2010
UNEJ telah meraih ranking 7 dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia
(143 PTN/PTS). Ranking perguruan tinggi tersebut tertuang dalam buku
Menakar Potensi Karya Ilmiah Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
Buku Menakar Potensi Karya Ilmiah Perguruan Tinggi merupakan hasil
kompilasi dari Laporan Kinerja Perguruan Tinggi di bidang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat selama 5 tahun (tahun 2005-2009), yang
didasarkan atas surat Dirjen Dikti Nomor 831/D/T/2009 Tanggal 29 Mei
2009 dan Nomor 012/D/T/2010 Tanggal 7 Januari 2010. Dalam Laporan
Kinerja Perguruan Tinggi tersebut terdapat 7 unsur yang dijadikan dasar
untuk perhitungan, yaitu: (1) Paten/Varietas/Disain Industri, (2) Publikasi
Ilmiah, (3) Teknologi Tepat Guna, (4) Buku, (5) Prototipe/Model
Pembelajaran/Karya Seni, (6) Pertemuan Ilmiah, dan (7) Laporan
Penelitian yang belum/tidak dimanfaatkan untuk nomor 1 sampai dengan 5.
Dalam rangka merintis dan mengembangkan kerjasama yang
berazas kesetaraan, sebagai persiapan diri menuju kelas internasional,
UNEJ telah menjalin komunikasi dengan stakeholders, antara lain dengan
(1) University of San Carlos Filipina dalam bidang (i) Academic
Cooperation for Undergraduate Double Degree Program in Economics,
Accountancy, Pharmacy, and Basic Sciencies, (ii) Student and Professor
Exchange Agreement, (iii) Academic Exchanges; (2) University of the
Philippines at Los Banos (UPLB) dalam bidang pertukaran pelajar staf
pengajar, dan riset bersama; (3) International Board of Indonesia (IBI)
dalam bidang pengembangan akademik; dan (4) Universitas Kebangsaan
Malaysia. Khusus pada tahun 2012 Kerjasama yang telah dilakukan

28 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


sebanyak 22 MOU dengan perincian Luar Negeri sebanyak 8 MOU dan
Dalam negeri sebanyak 14 MOU. Tahun 2013 Kerjasama yang telah
dilakukan sebanyak 108 MOU dengan perincian Luar Negeri sebanyak 21
MOU dan Dalam negeri sebanyak 87 MOU
Di samping itu, telah dilaksanakan kerjasama dengan stakeholders
dalam negeri antara lain dengan: Kepolisian Resor Jember dalam bidang
resource sharing: (1) keamanan dan ketertiban, (2) pemberdayaan potensi
keamanan dengan pemetaan wilayah kriminal; Pemkab. se wilayah
Karesidenan Besuki dalam bidang pengembangan SDM, penelitian dan
IPTEKS; PT Mobile-8 dalam bidang penempatan dan pemanfaatan
peralatan telekomunikasi; Mahkamah Konstitusi dalam bidang peningkatan
kesadaran berkonstitusi dan modernisasi penyelenggaraan peradilan serta
pendidikan hukum; Ditjen Pajak Kanwil Jatim III dalam bidang
pemasyarakatan dan edukasi perpajakan.
Lemlit telah melaksanakan kerjasama sebanyak 20 kegiatan antara
lain dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setingkat
departemen dalam bidang kerjasama pendirian Pusat Kajian
Penanggulangan Bencana Untuk Kawasan Indonesia Timur; Kementerian
Negara Lingkungan Hidup; Bank Indonesia; Balitbang provinsi Jatim;
Bappeda Provinsi Jatim; Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan
Kabupaten Sidoarjo; Bappeda Kota Probolinggo; Bappeda Kabupaten
Jember; Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim; dan Kodeco Energy.
Co.ltd. Selain itu juga, dalam dua tahun terakhir Lemlit telah memberikan
insentif secara kompetitif kepada para peneliti yang hasil penelitiannya siap
dipromosikan kepada stakeholders dalam bentuk presentasi hasil penelitian
di hadapan stakeholders.

2. 6.

Peningkatan Kualitas

Peningkatan Kualitas Lembaga, pada level Internasional UNEJ


pada tahun 2009 menduduki peringkat 26 di Indonesia sehingga menjadi
salah satu perguruan tinggi masuk kategori 60 besar versi webometric
dalam kurun tiga tahun terakhir.
Juga berdasar penilaian Kementerian KOMINFO website UNEJ
meraih juara III Nasional pada Anugerah Media Humas (AMH).
Pada tahun 2011 berdasar penilaian Quaquarelli Symonds (QS)
Stars Global rating System yang berpusat di Inggris denganperwakilan di

Profil Universitas Jember| 29


Singapura untuk kawasan Asia, UNEJ Meraih 2 bintang QS Stars bersama
4 PTN laian yaitu IPB, UNDIP, UNPAD, UB. Selanjutnya Metro TV
menempatkan UNEJ pada peringkat ke-6 dalam 10 Bintang Perguruan
Tinggi.
Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penyelenggaraan pendidikan
sesuai standar Nasional yang dilaksanakan pada saat ini Program Studi S1
berakreditasi A sebanyak 6 PS (12 %), B sebanyak 34 PS (68,48%), C
sebanyak 10 PS (20%). Penyelenggaraan Pendidikan berstandar
Internasional, UNEJ menerima mahasiswa Asing yang berasal dari Laos,
Thailand, Estonia, Polandia, Perancis, Madagaskar, Cambodia, dan East
Timor.
Sampai saat ini Program pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
yang bertujuan untuk mewujudkan Good University Governance (GUG)
hampir semua unit kerja (sekitar 90%) sudah memiliki empat jenis
dokumen mutu (pedoman mutu, prosedur kerja, instruksi kerja, dan
dokumen pendukung). Dari beberapa unit kerja tersebut meraih sertifikat
ISO 9001:2008 yaitu UPT Perpustakaan Lembaga Penelitian dan FMIPA.

BAB 3

PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun1945 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pemerintah merealisasi amanat tersebut dengan
mengusahakan dan menyelenggarakan satusis tempendidikan nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang bertujuan agar pesertadidik dapat
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dann egara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
didasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia, dantanggapterhadaptuntutanperubahanzaman.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sistem
pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis,
dandoktor yang diselenggarakan oleh perguru antinggi dengansistem
terbuka.Program yang dapat diselenggarakan adalah program akademik,
profesi, dan atau vokasi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas dengan kewajiban
utama, yaitu Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. 1.

TujuanPendidikanTinggi

Tujuan Pendidikan Tinggi tercantum di dalam Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan PemerintahNomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 31


dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bab V Pasal 84 ayat 2 Peraturan
Pemerintah tersebut menegaskan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah:
1. Membentuk insan yang:
a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berkepribadian luhur;
b. sehat, berilmu, dancakap;
c. kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha;
d. toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung
jawab;
2. menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau
olahraga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa,
negara, umat manusia, dan lingkungan.

3. 2. Jenis, Bentuk, dan Program Pendidikan Perguruan


Tinggi
Setiap perguruan tinggi dapat menyelenggarakan jenis kegiatan: (i)
pendidikan akademik, (ii) pendidikan profesi, dan atau (iii) pendidikan
vokasi. Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program: (i) diploma
pada pendidikan vokasi (ii) sarjana; sarjana dan magister; atau sarjana,
magister, dan doktor pada pendidikan akademik, dan atau (iii) spesialis
dan atau profesi pada pendidikan profesi. Pendidikan tinggi dapat
berbentuk: (i) akademi, (ii) politeknik, (iii) sekolah tinggi, (iv) institut,
atau (v) universitas. Penjelasan secara rinci bentuk-bentuk pendidikan
tinggi sebagaiberikut.
1. Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
2. Akademi menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam
suatu cabang ilmu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi
atau kesenian tertentu.
3. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu
tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
4. Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan atau seni serta jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.

32 | Pendidikan Tinggi di Indonesia


5. Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan atau seni serta jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang
menyelenggarakan dan mengelola jenis pendidikan akademik, vokasi,
atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan/atau olahraga. Jurusan atau nama lain yang sejenis
adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya
pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang
menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau
profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.

3. 3. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik,


dan Otonomi Keilmuan
Pimpinan perguruan tinggi wajib mengupayakan dan menjamin
agar setiap anggota sivitas akademika melaksanakan kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan secara
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, dan dilandasi oleh etika dan norma/kaidah keilmuan. Dalam
melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan
otonomi keilmuan, setiap anggota sivitas akademika harus:
a. mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat meningkatkan mutu
akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
b. mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya bermanfaat bagi
masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan;
c. bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya, serta
akibatnya pada diri sendiri atau orang lain;
d. melakukannya dengan cara yang tidak bertentangan dengan nilai
agama, nilai etika, dan kaidah akademik; dan
e. tidak melanggar hukum serta tidak mengganggu kepentingan umum.
Kebebasan akademik dilaksanakan dalam upaya mendalami,
menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
atau olahraga melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab. Kebebasan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 33


mimbar akademik merupakan kebebasan setiap anggota sivitas akademika
dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan
akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi,
simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang
sesuai dengan kaidah keilmuan. Pelaksanaan kebebasan mimbar
akademik merupakan tanggung jawab dari:
a. setiap anggota sivitas akademika yang terlibat;
b. perguruan tinggi atau unit organisasi di dalam perguruan tinggi apabila
perguruan tinggi atau unit organisasi tersebut secara resmi terlibat
dalam pelaksanaannya;
c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi
etika serta norma/kaidah keilmuan.
Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dilaksanakan
sesuai dengan otonomi perguruan tinggi, dengan tujuan untuk:
a. melindungi dan mempertahankan hak kekayaan intelektual;
b. melindungi dan mempertahankan kekayaan dan keragaman alami,
hayati, sosial, dan budaya bangsa dan negara Indonesia;
c. menambah dan atau meningkatkan mutu kekayaan intelektual bangsa
dan negara Indonesia; dan
d. memperkuat daya saing bangsa dan negara Indonesia.

3. 4. Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat dan Institusi


Ilmiah
Dalamsistempendidikannasional,
perguruantinggimenyandangduakedudukan, yaitu sebagai masyarakat dan
institusi ilmiah. Dua kedudukan tersebut harus dijaga terutama oleh
sivitas akademika agar dapat mencapai fungsi dan realisasi tujuan
pendidikan tinggi. Uraian dua kedudukan tersebut sebagaiberikut.
3.4.1 PerguruanTinggisebagaiMasyarakatIlmiah
Masyarakat ilmiah merupakan kategori masyarakat yang
warganya memiliki sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada
dengan melakukan kegiatan pengkajian secarailmiah dalam berbagai
bidang ilmu agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode
ilmu pengetahuan yang bersangkutan.Ciri-ciri masyarakat ilmiah antara
lain: kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, bebas dari prasangka,
kesejawatan/kemitraan khususnya di antara sivitas akademika, dialogis,

34 | Pendidikan Tinggi di Indonesia


memiliki dan menjujung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi
ilmiah, dan dinamis yang berorientasi pada masadepan.
Dalam masyarakat ilmiah, meto dedan proses belajar-mengajar
yang dipergunakan berbeda dengan yang ada di sekolah dasar dan sekolah
menegah yang lebih bersifa tarahan (course). Dosen dan mahasiswa
sebagai sivitas akademika dalam pengembangan ilmu pengetahuan lebih
bersifat dialogis (discourse). Pada masyarakat ilmiah dikenal tradisi dan
regulasi. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dalam mengatur tatatertib di kampus.
Tradisi memberi kemantapan pada kehidupan akademik di kampus
sedangkan regulasi dirumuskan demi penyesuaian dan pengendalian dari
waktu kewaktu, tertib di kampus akan terpelihara bilamana tradisi dan
aturan yang berlaku dijadikan pedoman perilaku warga kampus. Setiap
masyarakat akademik memiliki tradisi dan aturan dengan sejarah
(asalmula) masyaraat kampus. Semakin kukuh tradisi akademik dalam
suatu almamater, semakin kurang diperlukan aturan tambahannya. Oleh
karena itu, apabila dalam suatu almamater telah tertanam tradisi yang
mantap, perilaku warganya berpedoman pada kaidah-kaidah yang
merupakan pengejawantahan tradisi yang bersangkutan. Dalam hal ini,
tradisi lebih banyak ditentukan oleh nilai norma dan etika yang mengatur
sikap dan perilaku warganya antara lain:
a. tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar;
b. membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademisi atau
pihak lain;
c. selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam
proses belajar-mengajar.
3.4.2 Perguruan Tinggi sebagai Institusi Ilmiah
Institusi ilmiah adalah cerminan dari perguruan tinggi dengan
unsur-unsur dalam kelembagaannya dan berbagai kegiatan fungsionalnya
untuk menghasilkan keluaran tridharma (pengajaran, penelitian dan
pengabdian). Untuk pelaksanaan penelitian dibedakan berdasarkan bentuk
perguruan tingginya sebagai berikut.
1. Universitas, institut, dan sekolah tinggi wajib melaksanakan penelitian
dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan atau
penelitian industri.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 35


2. Akademi dan politeknik wajib melaksanakan penelitian terapan,
penelitian pengembangan, dan atau penelitian industri.
Penelitiandilaksanakanuntuk:
a. mencari dan atau menemukan kebaruan kandungan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan atau olahraga.
b. menguji ulang teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, dan/atau
model yang sudah menjadi kandungan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan atau olahraga.
Kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan oleh dosen dan atau
mahasiswa dengan mematuhi kaidah/norma dan etika akademik sesuai
dengan prinsip otonomi keilmuan. Hasil penelitian harus dipublikasikan
pada terbitan berkala ilmiah dalam negeri terakreditasi atau terbitan
berkala ilmiah internasional yang diakui Kementerian.
Hasil penelitian perguruan tinggi diakui sebagai penemuan baru
setelah dimuat dalam terbitan berkala ilmiah terakreditasi yang diakui
Kementerian dan atau mendapatkan hak kekayaan intelektual, dan hasil
penelitian perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh dosen dimanfaatkan
untuk memperkaya materi pembelajaran mata kuliah yang relevan.
Agar perguruan tinggi sebagai institusi ilmiah dapat
menyelenggarakan kegiatan ilmiah maka disusun beberapa unsur yang
ada pada perguruan tinggi sebagai berikut.
a. Dewan Penyantun yang terdiri atas tokoh masyarakat, diadakan untuk
ikut mengasuh dan membantu dalam memecahkan permasalahan
perguruan tinggi. Keanggotaan dan kepengurusannya dipilih oleh dan
dari anggota dewan penyantun.
b. Pimpinan perguruan tinggi sebagai penanggung jawab dalam
pengelolaan perguruan tinggi. Di samping melaksanakan arahan dan
kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan norma dan tolak
ukur penyelenggaraan perguruan tinggi atas dasar keputusan senat
perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi terdiri atas Rektor dan
Pembantu Rektor untuk universitas atau institut. Masing-masing
Pembantu Rektor membidangi: kegiatan adminstrasi akademik,
keuangan dan umum, kemahasiswaan, kerjasama antar instansi,
perencanaan dan informasi.
c. Tenaga kependidikan di perguruan tinggi terdiri atas dosen dan tenaga
penunjang akademik. Dosen adalah tenaga pendidik berdasarkan
pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan
tinggi dengan tugas utama mengajar pada peguruan tinggi yang
bersangkutan. Dosen berdasarkan statusnya terdiri atas : dosen biasa,
dosen luar biasa, dan dosen tamu. Tenaga penunjang akademik adalah

36 | Pendidikan Tinggi di Indonesia


tenaga berdasarkan pendidikan dan keahliannya, diangkat oleh
penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama sebagai peneliti
pengembang pendidikan, pustakawan, laborat, dan teknisi sumber
belajar.
d. Senat adalah badan normatif dan merupakan lembaga perwakilan
tertinggi di perguruan tinggi dan di lingkungan fakultas. Senat di
perguruan tinggi terdiri atas : senat universitas/institut, sekolah tinggi,
akademik, dan politeknik. Senat universitas/institusi terdiri atas: para
guru besar, pimpinan, para dekan, dan wakil dosen. Rektor sebagai
ketua senat dan dibantu sekretaris yang dipilih dari para anggota senat.
Tugas pokok Senat Perguruan Tinggi dideskripsikan sebagai berikut:
1) merumuskan kebijaksanaan akademik dan pengembangan
perguruan tinggi;
2) merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan
kecakapan serta kepribadian sivitas akademika;
3) merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan
tinggi;
4) memberikan pertimbangan dan persetujuan atas rencana anggaran
pendapatan belanja perguruan tinggi yang duajukan oleh pimpinan
perguruan tinggi;
5) menilai pertanggungjawaban perguruan tinggi atas kebijaksanaan
yang telah ditetapkan;
6) merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan pada
perguruan tinggi yang bersangkutan;
7) memberikan pertimbangan kepada penyelenggara perguruantinggi
berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat
menjadi Rektor/Ketua/DirekturPerguruanTinggidanDosen yang
dicalonkan memang kujabatan akademik di atasLektor;
8) menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika;
9) mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan pada
universitas/ institut yang memenuhi persyaratan.
e. Pelaksanaan akademik di bidang pendidikan dapat berbentuk fakultas,
jurusan, dan laboratorium dengan fungsi utamanya untuk
melaksanakan tridarma perguruan tinggi.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 37


Keluaran perguruan tinggi dalam bentuk tridarma sebagai
berikut.
1) Pendidikan Pengajaran : lulusan perguruan tinggi dan peningkatan
produktivitas masyarakat karena terlibatnya lulusan dalam proses
produksi.
2) Penelitian : pengetahuan ilmu dan teknologi baru serta nilai tambah
(dalam arti luas) yang terjadi karena penyebarluasan hasil
penelitian.
3) Pengabdian kepada Masyarakat : pengetahuan dan pelaksanaan
kegiatan pembangunan di masyarakat serta peningkatan
kepercayaan dan kehendak masyarakat untuk melibatkan perguruan
tinggi dalam masalah pembangunannya.
f. Unsur pelaksanaan administrasi merupakan perangkat yang
menyelenggarakan keseluruhan pelayanan teknis dan adminstrasi yang
diperlukan dalam pengolahan sumberdaya dan pengelolaan program.
Keseluruhan pelayanan teknis dan administrasi tersebut terbagi dalam
sejumlah biro, yaitu: Biro Adminstrasi Akademik, Biro Keuangan,
Biro Adminstrasi Umum, Biro Administrasi Kemahasiswaan, dan Biro
Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi.
g. Unsur penunjang adalah bentuk satuan organisasi yang berfungsi
sebagai penunjang pelaksanaan akademik di perguruan tinggi. Unsur
penunjang sering disebut dengan pelaksana teknis (UPT), antara lain :
UPT Perpustakaan, UPT Teknologi Informasi, UPT Pusat Bahasa,
UPT Kebun Percobaan/Laboratorium, dan lain-lain.

3. 5.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

1. Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang


diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional
yang dapat menyiapkan, menerapkan, mengembangkan, dan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, danuni versitas.

38 | Pendidikan Tinggi di Indonesia


3. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian dan
diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, danuniversitas.
4. Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dalam menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan atau kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
5. Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana, program magister,
dan program doktor.
6. Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki
kualifikasi:
a. menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan,
dan merumuskan cara penyelesaian masalah di bidangnya;
b. mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai
bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan
masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata
kehidupan bersama;
c. mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri baik
berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama
di masyarakat;
d. mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau kesenian yang merupakan keahliannya.
7. Program magister diarahkan pada hasil lulusan dengan ciri-ciri:
a. mempunyai
kemampuan
untuk
mengembangkan
dan
memutakhirkan IPTEKS dengan cara menguasai dan memahami
pendekatan, metode, kaidah ilmiah yang disertai keterampilan
penerapannya;
b. mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang
keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan
berdasarkan kaidah ilmiah;
c. mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya
yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan,
keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau
profesi yang serupa.
8. Program doktor diarahkan pada hasil lulusan dengan kualifikasi:
a. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi,
dan atau kesenian baru dalam bidang keahliannya melalui
penelitian;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 39


b. mempunyai
kemampuan
mengelola,
memimpin,
dan
mengembangkan program penelitian;
c. mempunyai kemampuan pendekatan interdisipliner dalam berkarya
di bidang keahliannya.
9. Pendidikan profesional bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam
menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan
atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
10. Pendidikan profesional terdiri atas program Diploma I, Diploma II,
Diploma III, dan Diploma IV.
11. Program Diploma I diarahkan pada lulusan yang mempunyau
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau
memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat konstektualnya di
bawah bimbingan.
12. Program Diploma II diarahkan pada lulusan yang mempunyai
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau
memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat dan
kontekstualnya secara mandiri, baik dalam bentuk pelaksanaan
maupun tanggung jawab pekerjaannya.
13. Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang mempunyai
kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin baik yang belum
akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, baik secara mandiri
dalam pelaksanaanya maupun tanggungjawab pekerjaannya, dan
mampu melaksanakan pengawasan serta bimbingan atas dasar
ketrampilan manajerial yang dimilikinya.
Program Diploma IV diarahkan pada lulusan yang mempunyai
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dengan dasar
kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan,
melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab
mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, dan
mampu mengikuti perkembangan pengetahuan serta teknologi dalam
bidang keahliannya.

BAB 4

4. 1.

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN


TINGGI

Kondisi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Saat Ini

Aktivitas belajar pada setiap jenjang pendidikan, baik pada tingkat


SLTP, SLTA, maupun perguruan tinggi, memiliki makna dan arah yang
sama, yaitu ditujukan untuk memperoleh kecakapan kognitif, afektif,
psikomotor, dan kecakapan hidup (life skills) yang baru. Namun demikian,
belajar di jenjang perguran tinggi (PT) dan di jenjang di bawahnya,
meskipun secara substansial tidak berbeda, secara khusus terdapat beberapa
perbedaan. Faktor-faktor penyebab perbedaan tersebut antara lain usia,
kematangan, dan biologis.
Dipandang dari faktor usia, psikologis, dan biologis, mahasiswa
tidak lagi dipandang sebagai anak-anak tetapi lebih ditempatkan sebagai
subjek yang sudah matang dan dewasa. Ketika memasuki PT, mahasiswa
rata-rata telah berusia tujuh belas tahun ke atas. Usia tersebut dapat
dikategorikan sebagai batas usia dewasa. Secara psikologis, mahasiswa
telah memiliki kemampuan untuk memahami dan mengarahkan diri sendiri,
tidak terikat atau bergantung pada orang lain, dapat bertanggung jawab
terhadap segala tindakannya sendiri, dan dapat mengambil keputusan
sendiri. Pengakuan perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa memiliki
implikasi penting pada proses pembelajaran (perkuliahan) yang digunakan
oleh PT, yaitu dengan pendekatan pendidikan orang dewasa.
Pola pembelajaran yang terpusat pada dosen seperti yang
dipraktekkan pada saat ini kurang memadai untuk mencapai tujuan
pendidikan berbasis kompetensi. Berbagai alasan yang dapat dikemukakan
antara lain adalah: (i) perkembangan IPTEK dan Seni yang sangat pesat
dengan berbagai kemudahan untuk mengaksesnya merupakan materi
pembelajaran yang sulit dapat dipenuhi oleh seorang dosen, (ii) perubahan
kompetensi kekaryaan yang berlangsung sangat cepat memerlukan materi
dan proses pembelajaran yang lebih fleksibel, (iii) kebutuhan untuk
mengakomodasi demokratisasi partisipatif dalam proses pembelajaran di
perguruan tinggi. Oleh karena itu pembelajaran ke depan didorong menjadi
berpusat pada mahasiswa (SCL) dengan memfokuskan pada tercapainya
kompetensi yang diharapkan. Hal ini berarti mahasiswa harus didorong
untuk memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri, kemudian berupaya

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 29


keras mencapai kompetensi yang diinginkan. Ketiga alasan pergeseran
pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan alasan diluar esensi proses
pembelajaran itu sendiri.
Bila ditinjau esensinya, pergeseran pembelajaran adalah pergeseran
paradigma, yaitu paradigma dalam cara kita memandang pengetahuan,
paradigma belajar dan pembelajaran itu sendiri. Paradigma lama
memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang sudah jadi, yang tinggal
dipindahkan ke orang lain/mahasiswa dengan istilah transfer of knowledge.
Paradigma baru, pengetahuan adalah sebuah hasil konstruksi atau bentukan
dari orang yang belajar. Sehingga belajar adalah sebuah proses mencari dan
membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi bersifat aktif, dan spesifik
caranya. Sedangkan dengan paradigma lama belajar adalah menerima
pengetahuan, pasif, karena pengetahuan yang telah dianggap jadi tadi
tinggal dipindahkan ke mahasiswa dari dosen, akibatnya bentuknya berupa
penyampaian materi (ceramah).
Dosen sebagai pemilik dan pemberi pengetahuan, mahasiswa
sebagai penerima pengetahuan, kegiatan ini sering dinamakan pengajaran.
Dengan pola ini perencanaan pengajarannya (GPPP dan SAP) lebih banyak
mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengajar, sedang bagi
mahasiswa perencanaan tersebut lebih banyak bersifat instruksi yang harus
dijalankan. Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya sebagai
fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa strategi belajar
yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen) memilih, menemukan
dan menyusun pengetahuan serta cara mengembangkan ketrampilannya
(method of inquiry and discovery). Dengan paradigma inilah proses
pembelajaran (learning process) dilakukan. Dengan ilustrasi dibawah ini
akan lebih jelas perbedaan TCL dengan SCL.
Dosen sebagai pemilik dan pemberi pengetahuan, mahasiswa
sebagai penerima pengetahuan, kegiatan ini sering dinamakan pengajaran.
Dengan pola ini perencanaan pengajarannya (GPPP dan SAP) lebih banyak
mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengajar, sedang bagi
mahasiswa perencanaan tersebut lebih banyak bersifat instruksi yang harus
dijalankan. Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya sebagai
fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa strategi belajar
yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen) memilih, menemukan
dan menyusun pengetahuan serta cara mengembangkan ketrampilannya
(method of inquiry and discovery). Dengan paradigma inilah proses

30 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


pembelajaran (learning process) dilakukan. Dengan ilustrasi dibawah ini
akan lebih jelas perbedaan TCL dengan SCL.
Dosen masih memiliki peran yang penting dalam proses
pembelajaran SCL, seperti dalam rincian tugas berikut ini :
a. Bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran.
b. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di
akhir pembelajaran
c. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan menyediakan
berbagai pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang dibebankan pada matakuliah yang diampu.
d. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya
untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan nyata.
e. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa
yang relevan dengan kompetensinya.
Sementara itu, peran yang harus dilakukan mahasiswa dalam
pembelajaran SCL adalah:
a. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen
b. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
c. Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang diikutinya
d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi,
dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat
dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan
evaluasi), baik secara individu maupun berkelompok.
e. Mengoptimalkan kemampuan dirinya.
Pendekatan pendidikan tersebut lebih menempatkan mahasiswa
sebagai subjek didik yang matang, bertanggung jawab, dan dapat
mengarahkan belajarnya sendiri. Sebagai implikasinya dalam kegiatan
belajar, mahasiswa dituntut untuk tidak pasif dan menerima apa saja, tetapi
harus lebih aktif dan kreatif sesuai dengan pengalaman hidup yang
dialaminya. Oleh karena itu, salah satu hasil akhir yang ingin dicapai dari
proses perkuliahan di PT adalah terbentuknya mahasiswa yang mandiri,
yaitu mahasiswa yang dapat belajar dan bekerja secara mandiri serta
menjadi guru bagi dirinya sendiri, tidak bergantung pada dosen. Pada
akhirnya, keberhasilan belajar di PT pada hakekatnya lebih bergantung
pada kesungguhan atau ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar,
sementara dosen lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 31

4. 2.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi

Agar para mahasiswa, utamanya para mahasiswa baru, dapat


berhasil selama belajar di PT, berikut akan disajikan beberapa hal yang
berkaitan dengan pengembangan keterampilan mahasiswa dalam mengolah
dan mengorganisasi sumber belajar secara optimal serta untuk
mempersiapkan mereka agar menjadi mahasiswa yang mandiri, sehingga
dapat mewujudkan kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Untuk itu, ada
beberapa topik yang akan dibahas di antaranya adalah belajar mandiri,
persiapan yang baik dan efisien dalam membaca dan mencatat, belajar
efektif, persiapan untuk menghadapi ujian, menulis makalah dan laporan,
dan konsep pemetaan.
4.2.1. Belajar Mandiri
Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri tetapi mahasiswa
diharapkan mampu memanfaatkan buku untuk dibaca dan diselesaikan
sendiri. Belajar mandiri lebih ditekankan kepada bagaimana mahasiswa
dapat memperoleh pengetahuan atas inisiatif sendiri. Dengan demikian,
kata kunci belajar mandiri adalah inisiatif sendiri. Belajar mandiri ini
sesuai dengan konsep Student Center Learning (SCL), yaitu mahasiswa
diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk membangun pengetahuannya
sendiri, sesuai dengan paradigma pembelajaran konstruktivistik, sehingga
dalam kondisi ini dosen lebih banyak berperan sebagai pengarah,
motivator, dan fasilitator dalam proses belajar mahaiswa.
Ciri-ciri orang yang mampu belajar mandiri adalah adanya
kemampuan seseorang dalam mengambil inisiatif sendiri (tanpa harus
dipaksa) untuk memanfaatkan semua sumber belajar yang dapat
diaksesnya; dan mampu menyusun rencana belajar mulai dari mingguan,
bulanan, dan semesteran sampai selesai program. Agar seseorang mampu
mengembangkan kemampuan belajar madiri, mahasiswa perlu: mengenal
konsep diri, tahu tentang pengertian motivasi, self-efficacy, dan gaya
belajar pribadi.
Salah satu hal penting yang mengharuskan mahasiswa baru belajar
mandiri, karena di perguruan tinggi menggunakan sistem SKS, yang
berbeda dengan saat di sekolah yang menggunakan sistem paket. Pada
sistem kredit semester, setiap matakuliah memiliki bobot SKS yang
berbeda. Namun demikian, yang perlu dipahami bahwa setiap SKS
mengandung tiga hal, yaitu setiap 1 SKS mempunyai konsekuensi

32 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


mahasiswa harus mengikuti perkuliahan (kegiatan tatap muka) selama 50
menit, mengerjakan tugas terstruktur selama 60 menit, dan tugas mandiri
selama 60 menit, sehingga bisa dibayangkan berapa jam setiap minggu
mahasiswa harus belajar, bila pada awal perkuliahan dipaket sebanyak 20
SKS. Oleh karenanya, tidaklah mudah belajar di perguruan tinggi, tetapi
dibutuhkan kemandirian dan kesadaran belajar yang cukup tinggi.
a. Konsep Diri
Konsep diri bukan merupakan pembawaan sejak lahir, melainkan
terbentuk melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Hasil dari
penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan disebut Konsep Diri.
Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai
dirinya sendiri. Konsep diri meliputi (1) kemampuan; (2) karakter diri; (3)
sikap; (4) tujuan hidup; (5) kebutuhan; dan (6) penampilan diri. Konsep diri
bisa bersifat negatif dan positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut.
KONSEP DIRI

Tantangan

Kesempatan
Konsep diri positif
Optimistik
kegagalan

Halangan
Konsep diri negatif
Pesimistik
kegagalan

Gambar 4.1 Konsep Diri

Konsep diri negatif terjadi jika mahasiswa meyakini dan


memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apaapa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, dan tidak disukai.
Konsep diri yang negatif ini dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan
semangat hidup. Sementara itu, konsep diri positif terjadi bila seseorang
terkesan lebih pada kondisi optimistis, penuh percaya diri, dan selalu
bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang
dialaminya.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 33


b. Proses Pembentukan Konsep Diri
Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua turut
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk.
Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari
perubahan, sedangkan untuk mengubah konsep diri bisa dengan cara
bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri, menghargai diri sendiri dan
orang lain, dan berpikir positif.
c. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting
dalam belajar (Slavin, 1991). Bila tidak ada motivasi, tidak akan terjadi
proses belajar. Seseorang melakukan sesuatu biasanya memiliki alasan
tertentu. Misalnya, mengapa Anda mengikuti pendidikan di UNEJ? Ada
relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan atau minat
seseorang. Oleh karenanya, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi yaitu minat, kesesuaian/relevansi, harapan, dan kepuasan.
Sementata itu, strategi yang dapat dipakai untuk menumbuhkan motivasi
yaitu: (1) mencari manfaat dari semua kegiatan belajar mandiri Anda; (2)
menciptakan minat; (3) memberikan pujian terhadap keberhasilan; dan (4)
memanfaatkan waktu Anda saat ini dengan baik.
d. Self Efficacy
Self-efficacy mengacu pada penilaian seseorang terhadap
kemampuan dirinya dalam mengorganisasi dan melaksanakan suatu
kegiatan atau tugas. Misalnya, apakah saya mampu untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan" berkaitan dengan self-efficacy? Pentingnya self
efficacy bagi seseorang karena dapat mempengaruhi pola pikir, tingkat
motivasi seseorang, dan mempengaruhi banyaknya stres serta depresi.
Beberapa cara untuk mengetahui self efficacy, seperti dari
kinerja/performance, memperhatikan model teman sebaya, dari komentar
orang lain, dan dari gejala fisik (body symptoms), sedangkan kiat untuk
meningkatkan self efficacy dapat dilakukan dengan cara: merumuskan
kemampuan yang ingin dicapai dengan jelas; mencari bantuan orang lain;
mempelajari strategi yang tepat untuk mengerjakan tugas/pekerjaan;
memilih pekerjaan yang sederhana dan mudah untuk berhasil; banyak
berlatih, memulai dengan keberhasilan yang sedikit; memastikan untuk
mempunyai sikap positif, maka segalanya akan berubah.

34 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


e. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang dipilih seseorang dalam memproses
informasi yang diperoleh. Berdasarkan pengaruh indrawi, gaya belajar
dapat dikategorikan menjadi: gaya belajar auditori, visual, dan
kinestetik/tactile. Gaya belajar auditory adalah gaya belajar yang lebih
mengandalkan kegiatan yang dilakukan melalui pendengaran. Misalnya,
mahasiswa baru akan dapat belajar dengan baik bila mendengarkan
penjelasan dari dosen, melalui diskusi, mendengarkan tape, dan membaca
dengan suara keras.
Gaya belajar kinestetik terjadi melalui proses sentuhan atau
melakukan praktek secara fisik; memegang suatu objek secara langsung,
dan memindahkan komponen atau benda-benda. Gaya belajar visual
misalnya untuk memahami suatu pelajaran akan lebih baik bila dilakukan
melalui informasi yang disampaikan dalam bentuk bahasa visual,
sedangkan gaya belajar multi inderawi merupakan gaya belajar yang
menggunakan gabungan dari semua indera kita.
Selain gaya belajar di atas, di bawah ini disajikan dalam bentuk
gambar tentang model belajar mulai dari yang paling efektif hingga yang
paling kurang efektif. Ternyata gaya belajar yang hanya mengandalkan
pada proses membaca (verbal receiving) hanya memberikan kontribusi
antara 10% hingga 30% , sehingga model ini lebih bersifat pasif. Model
belajar verbal receiving memberikan kontribusi antara 50%. Model
partisipasi memberikan kontribusi sekitar 70% dan model belajar yang
diikuti dengan melakukan kegiatan memberikan kontribusi yang paling
besar yaitu sekitar 90%. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 35

Reading

20%

Hearing words

30%

Looking at picture

PASSIVE

10%

Watching video

50%

Verbal
reciving

Visual
receiving

Looking at an exhibition
Watching a demonstration
Seeing it done on location

Participating in a discussion
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation

ACTIVE

70%

Simullating the Real Experience

90%
TINGKAT
MEMORISASI

Participating

Doing

Doing the Real Thing

MODEL PEMBELAJARAN

TINGKAT
KETERLIBATAN

Gambar 4.2 Model Pembelajaran

4.2.2. Persiapan yang Baik dan Efisien dalam Membaca dan Mencatat
Pengaturan waktu dan cara belajar serta persiapan belajar yang baik
yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sangat diperlukan. Persiapan
sebelum belajar akan menentukan tingkat keberhasilan kegiatan belajar
nantinya. Melalui persiapan yang baik, mahasiwa akan mampu: (1)
membuat jadwal harian yang sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang
tersedia, (2) menjelaskan hasil analisis karakteristik tempat belajar yang
baik.
Belajar yang efisien memerlukan pengaturan waktu dengan baik.
Strategi pengaturan waktu yang baik harus: memperhatikan waktu belajar
yang dimiliki; merefleksikan bagaimana menghabiskan waktu yang ada;
apakah sering menggunakan waktu dengan sia-sia; mengetahui saat-saat
kapan merasa bahwa diri kita produktif.
Jadwal belajar bagi mahasiswa sangat penting. Untuk itu,
mahasiswa perlu menyusun jadwal belajar yang dapat membantu dalam
melakukan hal-hal penting dan agar dapat belajar secara teratur; agar tugas
tidak menumpuk dan dapat terselesaikan sesuai waktu; menjadi salah satu
jaminan agar kita tidak membuang waktu dengan sia-sia dan dapat
memanfaatkan waktu kosong untuk hal-hal lain; membantu untuk
mengetahui dengan pasti perkembangan belajar dan penyelesaian tugastugas belajar. Hal itu penting karena membuat jadwal sesuai kebutuhan

36 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


belajar dan waktu yang tersedia adalah salah satu kunci kesuksesan
seseorang. Pembuatan jadwal belajar haruslah fleksibel dan mampu
menyesuaikan dengan kegiatan lain, lingkungan pertemanan atau keluarga.
Strategi penyusunan jadwal harus diarahkan pada tujuan spesifik.
Jangan menentukan tujuan terlalu luas dan tidak jelas, misalnya Saya akan
menghabiskan waktu sehari penuh untuk belajar pada hari Minggu.;
tentukan batasan penyusunan kegiatan belajar; buatlah tujuan sebelum
memulai belajar sehingga kegiatan belajar lebih bermakna. Tujuan tersebut
sebagai sesuatu yang mungkin dapat dicapai (tidak mengawang-awang).
Contoh: Selesaikan membaca tiga bab dalam buku teks Manajemen.
Selain jadwal belajar yang spesifik, mahasiswa juga perlu
menyiapkan tempat belajar yang baik. Tempat belajar yang baik perlu ada
tempat belajar, bebas dari gangguan, dilengkapi dengan sumber dan bahan
ajar, memiliki tempat penyimpanan, ada penerangan, temperatur yang
nyaman,dan ada ventilasi.
a. Membaca Secara Efisien
Bagaimana strategi mahasiswa agar dapat membaca secara efektif?
Untuk mengerti bagaimana cara membaca yang efektif, terlebih dahulu
perlu diketahui apa sebenarnya tujuan membaca itu. Setidak-tidaknya ada
tiga tujuan dalam membaca, yaitu: mengumpulkan informasi untuk
membuat tulisan atau esai; mempelajari suatu topik atau memahami suatu
teori tertentu; dan mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian atau tes.
Efektivitas dan efisiensi dalam membaca dapat dilihat atau
dirasakan apabila seseorang dapat mengerti maksud dari penulis dengan
jelas dan cepat tanpa perlu berlama-lama dalam proses membaca. Membaca
yang efisien bila seseorang dapat mengerti maksud penulis dengan jelas
dan cepat dalam proses membaca dan mampu memilih materi bacaan yang
relevan dengan kebutuhan. Perlu diingat bahwa strategi membaca yang
baik bertalian erat dengan kemampuan membuat catatan yang baik pula.
Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam
membaca agar lebih efektif dan efisien, yaitu metode SQRW dan metode
SQ3R.
1. Metode S Q R W
S
: Survey
R
: Read
Q
: Question
W
: Write

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 37


2. Metode SQ3R
S
: Survey
R
: Recite
Q
: Question
R
: Review
R
: Read
Langkah yang harus Anda lakukan dalam menerapkan model
pertama yaitu: membaca judul, merangkum, menggambar grafik dari suatu
bab dalam buku untuk mendapatkan topik atau persepsi awal dari bab
tersebut. Langkah ini sebagai persiapan untuk dilanjutkan membaca secara
keseluruhan dan membuat kita mempelajari topik yang diangkat secara
cepat.
Anda harus memiliki pertanyaan-pertanyaan dalam benak Anda
pada saat membaca. Pertanyaan tersebut akan memberikan arah dan
membuat Anda tetap fokus pada saat membaca. Anda dapat mengubah
judul atau topik suatu bab menjadi format pertanyaan. Sebagai contoh, pada
saat Anda membaca judul Kegunaan Listrik, Anda dapat mengubahnya
ke bentuk pertanyaan menjadi Apa saja kegunaan listrik? (Key
Questions).
Baca keseluruhan teks pada buku dan tetap fokus serta
berkonsentrasi sehingga informasi yang didapat saat membaca akan mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan
begitu, kegiatan membaca sudah dapat dikategorikan sebagai kegiatan
membaca yang efektif
Menulis tiap-tiap pertanyaan beserta jawaban yang telah dibuat ke
dalam catatan. Dengan menulis ulang, hal yang telah didapat melalui
membaca akan membantu untuk mengingat dengan baik beberapa
informasi penting yang dibutuhkan.
Pada model yang kedua, pertama-tama yang harus Anda lakukan
yaitu membaca ulang keseluruhan per bab dari tiap buku. Tidak ada
peraturan baku mengenai tahapan ini. Setelah mengakhiri membaca, Anda
harus bertanya pada diri sendiri, apakah gambaran utama dari buku
tersebut sudah didapatkan di kepala?
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengecekan terhadap
keseluruhan proses dalam membaca. Anda bisa membuka ulang tiap bab
dan mengecek apakah Anda telah memahami isinya secara keseluruhan dan
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi atau
materi bacaan. Membuat catatan pada buku tersebut apabila ada kesalahan
atau apabila masih terdapat beberapa poin yang belum dipahami benar dan

38 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


kembali membaca atau bertanya kepada orang lain untuk mendapatkan
penjelasan.
b. Teknik dalam Membaca
Ada dua teknik yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar dapat
membaca secara lebih efktif dan efisien. Teknik tersebut berupa scanning
dan skimming. Teknik scanning digunakan untuk mencari poin-poin
penting atau spesifik dari satu bacaan atau buku. Membaca buku dengan
cepat dan sekilas, biasanya dibantu dengan ujung jari yang disapukan di
atas buku atau bacaan tertentu. Teknik ini biasanya digunakan saat
seseorang mencari informasi seperti di kamus, buku telepon, atau di iklan
baris koran. Mahasiswa yang baik harus mampu melakukan teknik
scanning ini untuk membaca buku dan catatannya guna mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Teknik skimming digunakan, misalnya, saat Anda mengambil
sebuah buku atau artikel tentang genetika dan melakukan teknik skimming
dengan mencari ide pokok dari setiap paragraf, melihat judul per bab, dan
lain sebagainya untuk memastikan apakah buku tersebut menarik minat
Anda atau memiliki informasi berguna yang Anda butuhkan. Pada saat
melakukan teknik skimming, Anda mencari gambaran umum tentang suatu
artikel atau buku referensi
c. Mencatat
Bagaimana tahapan dalam mencatat, jenis catatan, dan tips
mencatat yang baik? Teknik mencatat yang baik harus menjaga kontak
mata dengan pembicara; menghindari keterlibatan emosional dan
bersikaplah objektif dalam menyimak informasi; dan tetaplah aktif dengan
cara mengajukan pertanyaan. Tahapan mencatat harus diawali dengan
memahami informasi yang akan disampaikan; memfokuskan pada apa yang
disampaikan dosen; menulis informasi dengan cepat; dan mencatat ulang
4.2.3. Belajar yang Efektif
Hal penting dalam belajar adalah bagaimana agar mahasiswa dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan memahami materi belajar sehingga
dapat menyimpulkan atau mengambil intisari dari materi belajar dengan
efektif. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu belajar
bagaimana belajar, meningkatkan konsentrasi, daya pemahaman, dan
meningkatkan daya ingat.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 39


Belajar bagaimana belajar mempunyai tujuan, yaitu agar
mahasiswa bisa belajar mandiri. Dalam hal ini buku teks dan bahan ajar
printed (cetak) sebagai sumber informasi utama yang dibutuhkan untuk
matakuliah yang perlu dipersiapkan dengan baik. Mahasiswa sedapat
mungkin bisa berupaya mencoba metode belajar sendiri yang sesuai.
Upaya untuk terus meningkatkan konsentrasi bagi mahasiswa
adalah penting. Untuk itu, disarankan agar mahasiswa dapat menemukan
tempat belajar yang kondusif; timbulkan positif mood, mengenali keadaan
fisik dan mental Anda; reinforcement; dan belajar dengan sesi pendek
tetapi produktif.
Meningkatkan daya pemahaman merupakan suatu tuntutan bagi
mahasiswa agar dapat melakukan pengajian secara mendalam tentang suatu
objek. Mahasiswa perlu berlatih memahami hubungan antarkalimat. Bila
mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks, kita bisa beralih ke
materi lain. Pemahaman juga dapat dilakukan dengan menggunakan
gambar visual, atau mencatat istilah-istilah baru. Selain meningkatkan
proses pemahaman, mahasiswa juga perlu meningkatkan daya
mengingatnya. Misalnya, dengan mengasosiasikan suatu konsep dengan
peristiwa, kesamaan waktu, keterdekatan dan bentuk asosiasi yang lain.
Untuk itu, latihan mengingat sangat penting, walaupun proses mengingat
menunjukkan tingkat kognitif paling rendah.
4.2.4. Persiapan Ujian
Apa dan bagaimana persiapan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa sebelum, selama, dan setelah mengikuti ujian? Beberapa kiat
yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan ujian, adalah
melakukan revisi rangkuman secara sistematis. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara me-review/meninjau kembali rangkuman materi segera setelah
mempelajarinya; membuat revisi rangkuman materi dalam beberapa
pembelajaran; dan sebelum berlanjut pada materi selanjutnya, merevisi
kembali mata pelajaran dengan merevisi rangkuman.
4.2.5. Menulis Makalah dan Laporan
Suatu kegiatan yang tidak pernah terhindarkan oleh mahasiswa
selama mengikuti kuliah adalah membuat makalah dan laporan. Tentu saja
mahasiswa harus tahu tentang karakteristik sebuah makalah dan laporan
yang baik, komponen utama makalah dan laporan, bagaimana langkah atau
proses menulis makalah dan laporan yang baik dan benar, dan bagaimana

40 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


cara menulis referensi dari berbagai sumber informasi dengan baik dan
benar.
Desain makalah akan selalu berisi pendahuluan (introduction), isi
(body), dan penutup (conclution). Makalah dan laporan biasanya ditulis
dalam bentuk esei. Esei yang baik harus linier antara judul isi dan konklusi.
Masing-masing paragraf bersifat koheren dan keseluruhan esei harus
merupakan satu kesatuan (unity)
4.2.6. Konsep Pemetaan
Mengapa konsep pemetaan bagi mahasiswa sangat penting? Halhal penting yang harus diketahui adalah pengetahuan umum tentang konsep
pemetaan, mengapa dan kapan pemetaan konsep diperlukan, serta
bagaimana melakukan pemetaan konsep yang baik. Menurut Walker
(2000), konsep pemetaan awalnya berasal dari hasil karya David Ausubel
(advanced organizers). Selanjutnya, konsep teknik pemetaan
dikembangkan oleh Joseph D Novak di Cornell. "Konsep pemetaan berasal
dari gerakan pembelajaran yang disebut konstruktivisme. Konsep pemetaan
mengindentifikasikan cara kita berpikir dan cara kita melihat hubungan
antarpengetahuan.
Keberhasilan seseorang tidak akan pernah terlepas dari upaya
keras, begitu juga bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harus mulai
mengubah segala perilaku dan strategi dalam belajar. Kemandirian belajar
bagi seorang mahasiswa sangat dibutuhkan. Mahasiswa harus bisa
mengatur cara belajarnya sendiri dan mampu menumbuhkan motivasi
instrisiknya sendiri. Peran dosen hanyalah sebagai motivator, pengarah, dan
fasilitator bagi mahasiswa.
Agar mahasiswa dapat meraih sukses dan lulus tepat waktu,
dibutuhkan beberapa kiat, seperti: bagaimana agar mahasiswa dapat
menemukan cara membaca yang efektif dan efisien, memilih cara belajar
secara efektif, mempersiapkan ujian dengan baik, dan mampu membuat
pemetaan konsep belajar. Harapannya, dengan memahami dan
mengimplementasikan materi tentang strategi belajar di perguruan tinggi
ini dapat membantu mahasiswa dalam meraih sukses, yaitu lulus tepat
waktu dan secepat mungkin memperoleh pekerjaan.

BAB 5

PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI


KEMAHASISWAAN

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) telah ditetapkan visi
pendidikan nasional, yaitu: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Berdasarkan penegasan tersebut dapat ditafsirkan bahwa dalam proses
pendidikan harus tercipta insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Insan
Indonesia yang cerdas dapat dijabarkan menjadi cerdas spiritual, cerdas
emosional dan sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestik.
Cerdas spiritual artinya dapat beraktualisasi diri melalui olah
hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketaqwaan,
dan akhlak mulia, termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional dan sosial berarti dapat beraktualisasi diri melalui olah
rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas terhadap kehalusan
dan keindahan seni/budaya serta kompetensi untuk mengekspresi-kannya;
dapat beraktualisasi diri melalui interaksi sosial dengan prinsip demokratis,
empatik dan simpatik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, ceria dan
percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara,
serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
Cerdas intelektual artinya dapat beraktualisasi diri melalui olah
pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni sehingga terbentuk insan intelektual yang
kritis, kreatif, dan imajinatif. Cerdas kinestik berarti dapat beraktualisasi
diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdayatahan, sigap, terampil, dan trengginas sehingga mampu membentuk insan
adiraga. Di samping itu, insan Indonesia yang kompetitif adalah setiap
orang yang berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan,
bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan
pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, produktif, sadar mutu,
berorientasi global, dan pembelajar sepanjang hayat. Sejalan dengan hal
tersebut, dalam rangka pendidikan tinggi diperlukan kebijakan yang

42 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


mampu mengintegrasikan empat kecerdasan (olah hati/kalbu, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga) menjadi berbagai bentuk program, kegiatan, dan
penyediaan fasilitas yang memadai sehingga tidak hanya menjadi slogan,
tetapi dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya.

5. 1.

Pengembangan Kemahasiswaan

Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda bangsa mempunyai


kedudukan dan peranan yang penting dan sekaligus merupakan potensi
dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu, dengan
kedudukan dan peranannya yang strategis ini mahasiswa merupakan aset
nasional yang senantiasa perlu dibimbing dan dikembangkan. Perguruan
tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal
memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai peserta
didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum
dalam Pasal 3 UU Sisdiknas, yaitu: pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berkaitan dengan dua hal di atas, pembimbingan/pembinaan dan
pengembangan mahasiswa di perguruan tinggi perlu diupayakan baik
melalui jalur intrakurikuler maupun jalur ekstrakurikuler dalam upaya
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan kemahasiswaan untuk melengkapi kegiatan kurikuler dalam
rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kampus, namun tidak dimaksudkan untuk
mendapatkan sejumlah satuan kredit semester (SKS).
Kegiatan ekstrakurikuler di UNEJ mempunyai ruang lingkup yang
luas dengan dinamika yang cukup tinggi sehingga pengelolanya harus
berkompeten di bidang kemahasiswaan. Untuk mencapai keberhasilan
program dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan diperlukan dukungan
dan keselarasan program akademik lainnya serta pendanaan yang cukup.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi:
penalaran dan keilmuan; minat dan kegemaran; upaya perbaikan

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 43


kesejahteraan mahasiswa; dan bakti sosial bagi masyarakat. Berbagai
kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Penalaran dan Keilmuan
Kegiatan pengembangan penalaran dan keilmuan merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan tugas utamanya sebagai
seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan melalui kegiatan kurikuler
seperti perkuliahan. Untuk melengkapi perlu dikembangkan kegiatan
kokurikuler berupa pelatihan dan penelitian, serta kegiatan forum
akademik, antara lain simposium, seminar, program kreativitas
mahasiswa (PKM), presentasi pemikiran kritis mahasiswa (PPKM),
dan lain-lain.
b. Pengembangan Minat dan Kegemaran
Kebutuhan untuk pengembangan minat dan kegemaran baik dalam
rangka peningkatan keterampilan, peningkatan apresiasi maupun
peningkatan kesegaran jasmani dapat dipenuhi antara lain melalui
kegiatan olahraga, kesenian, penerbitan mahasiswa, pramuka, pecinta
alam, olah keprajuritan, kedisiplinan, wawasan bela negara, dan lainlain.
c. Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa
Kebutuhan untuk memenuhi kesejahteraan jasmani dan rohani
mahasiswa diarahkan agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya
dengan hasil yang bermutu dan dalam jangka waktu yang tepat. Hal
tersebut antara lain dapat dipenuhi melalui pemberian beasiswa,
kegiatan kerohanian, dan sebagainya.
d. Bakti Sosial Mahasiswa
Bakti sosial mahasiswa dilakukan dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan jiwa sosial mahasiswa.
Bakti sosial mahasiswa tersebut antara lain: kemah kerja bakti
mahasiswa; penyuluhan bidang kesehatan, penerapan teknologi tepat
guna, pendidikan, sosial ekonomi, donor darah, reboisasi, atau kerja
sosial dan pertolongan pada masyarakat yang terkena musibah bencana.
Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran seperti yang diharapkan,
kegiatan bakti sosial mahasiswa perlu: (i) mendapat persetujuan dan
bimbingan pimpinan perguruan tinggi; (ii) diselenggarakan melalui
proses manajemen yang cermat mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi; dan (iii)

44 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


dihindarkan dari penyimpangan atas tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa selama
mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, program dan kegiatan
pengembangan kemahasiswaan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Forum Akademik/Pertemuan Ilmiah
Mahasiswa merupakan anggota sivitas akademika maka sejak dini
harus diperkenalkan dengan nilai, norma etika, dan tradisi akademik.
Untuk itu, kegiatan forum akademik atau pertemuan ilmiah perlu
dikembangkan pula melalui kegiatan ekstrakurikuler sehingga
mahasiswa memahami proses dan prosedur kegiatan ilmiah dengan
baik. Beberapa jenis kegiatan forum akademik pertemuan ilmiah.
1) Studium Generale: merupakan suatu bentuk dan metode
penyampaian informasi ilmiah secara lisan tentang suatu topik
tertentu oleh seorang yang berkualifikasi, dengan maksud
memberikan wawasan umum dan memperluas wawasan ilmiah
serta mengembangkan sikap interdisipliner tentang satu bidang
ilmu baik kepada para ilmuwan maupun calon ilmuwan dengan
latar belakang disiplin ilmu yang beragam dan berbeda dengan
penceramah.
2) Diskusi Panel: merupakan suatu pembicaraan atau pertukaran
pikiran yang dilakukan oleh panelis yaitu orang yang menguasai
masalah yang didiskusikan dihadapan sekelompok hadirin
mengenai suatu topik tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3) Simposium: merupakan suatu pertemuan terbuka dengan beberapa
pembicara yang menyampaikan ceramah pendek tentang suatu
topik dari aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan.
4) Seminar: merupakan pertemuan suatu kelompok (dapat terdiri atas
5 sampai 30 orang) yang dengan sistematis mempelajari suatu topik
khusus di bawah pimpinan seorang yang ahli dan berwenang dalam
bidang tersebut dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
5) Diskusi Kelompok (Diskusi Ilmiah): pertemuan sekelompok orang
yang bertujuan membahas suatu topik dan mengarah kepada suatu
pemecahan masalah. Pembahasan ini dipimpin oleh seorang
pemimpin diskusi. Diskusi kelompok di perguruan tinggi lazimnya
disebut diskusi ilmiah, artinya dalam mendekati dan memecahkan
masalah dilakukan dengan metode ilmiah tertentu.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 45


6) Lokakarya: pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan peserta dengan menggunakan
berbagai jenis metode forum akademik. Orang yang memiliki
minat dan masalah yang sama bertemu dengan para ahli untuk
memperoleh pengetahuan dan latihan secara langsung.
b. Lomba yang Bernafas Penalaran dan Keilmuan
Dalam upaya mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan secara ilmiah,
mahasiswa dirangsang untuk melatih diri melalui kegiatan-kegiatan
lomba, antara lain dalam bentuk berikut.
1) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
PKM terdiri atas PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan
Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM
Pengabdian Masyarakat (PKM-M), PKM Artikel Ilmiah (PKMAI), PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM Karsa Cipta
(PKM-KC) dengan rincian kegiatan berupa pembuatan proposal
secara kelompok (3 5 orang) dengan bimbingan seorang dosen,
yang dikompetisikan secara nasional. Peserta PKM adalah
mahasiswa yang sedang aktif dan resmi terdaftar mengikuti
program pendidikan S1 atau Diploma. PKM-P merupakan kegiatan
untuk menghasilkan karya kreatif dan inovatif dalam penelitian,
PKM-T adalah karya kreatif inovatif dalam menciptakan karya
teknologi, PKM-K menghasilkan karya kreatif inovatif dalam
membuka peluang usaha, PKM-M menghasilkan arya kreatif
inovatif dalam membantu masyarakat, PKM-KC menhasilkan
karya kreatif inovatif dalam IPTEKS, PKM-AI menghasilkan karya
kreatif dalam penulisan artikel ilmiah dan PKM-GT merupakan
karya tulis untuk menuangkan gagasan/ide kreatif. Persyaratan
pengiriman proposal adalah: setiap usulan proposal dibuat rangkap
sesuai permintaan; surat pengantar resmi dari perguruan tinggi;
CD/disket beserta print out rekap daftar isian proposal sesuai
format yang telah ditentukan. Pedoman tentang PKM ini dapat
diakses melalui web Dikti dengan alamat : http://dikti.org.go.id/.
2) Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
PIMNAS adalah forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk
kreasi mahasiswa, diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa
yang terpilih melalui jalur PKM dan non-PKM. PIMNAS juga

46 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah
pembangunan nasional serta masalah aktual lainnya.
3) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres)
Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai
prestasi akademik tinggi dalam bidang ilmu/teknologi/seni yang
ditekuninya, berjiwa Pancasila, aktif dalam kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler, serta patut dibanggakan. Pemilihan mahasiswa
berprestasi merujuk pada penampilan individu mahasiswa yang
memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa
macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi akademik (IP
Kumulatif), karya tulis ilmiah, kepribadian, kegiatan kokurikuler
dan ekstra-kurikuler, serta kemampuan berbahasa Inggris. Unsurunsur yang dinilai pada pemilihan di tingkat perguruan tinggi
adalah: (i) IP Kumulatif, (ii) karya tulis ilmiah (KTI), (iii) kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler, (iv) bahasa Inggris, (v)
kepribadian, termasuk uji publik (dijadikan pertimbangan untuk
melihat kepatutan sebagai mahasiswa berprestasi).
4) Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM)
Kompetisi Karya Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) merupakan
karya tulis berisi gagasan kreatif dari hasil analisis terhadap
kebijakan pemerintah berdasarkan argumentasi ilmiah. Bidang
yang dikompetisikan ditekankan pada masalah yang berkaitan
dengan kebijakan yang telah, sedang, dan akan berlaku, yang
dikelompokkan pada tiga bidang yaitu: (1) Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian; (3) Bidang Kesra
(ditekankan pada isu kesehatan dan pendidikan). Kebijakan yang
dimaksud dapat berupa kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
Pengiriman makalah ke DP2M Dikti melalui bagian
kemahasiswaan UNEJ sekitar awal bulan Februari dan tidak
dilakukan pembatasan terhadap jumlah pengirim makalah.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 47


5) Olimpiade MIPA
6) Hibah Kompetisi Organisasi Profesi Mahasiswa Sejenis.
7) Pemilihan Duta Lingkungan.
8) Pemilihan Duta Pariwisata (Putri Citra, Cak dan Ning, dll.)
9) Beasiswa Studi Bahasa di Luar Negeri.
10) Lomba Debat Bahasa Inggris.
11) Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Baru.
12) Lomba Karya Kreatif dan Inovatif Mahasiswa.
13) Kontes Makanan Sehat (Food Contest).
14) Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI).
15) Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia
(KRI dan KRCI).
16) Kompetisi Roket Air Indonesia (KRAI).
c. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa
Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang
dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan
bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian,
pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan
kurikuler untuk mencapai pendidikan nasional. Dalam rangka
mewujudkan prinsip-prinsip yang dikemukakan tersebut, kepada
mahasiswa perlu diberikan keterampilan di bidang manajemen dan
berorganisasi. Dengan keterampilan tersebut, diharapkan kelak
mahasiswa tidak hanya menjadi pemimpin yang berwibawa, tetapi juga
mempunyai kemampuan teknis yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat. Usaha ini diwujudkan dengan pendidikan formal
ekstrakurikuler yang diberi nama Latihan Keterampilan Manajemen
Mahasiswa (LKMM).
d. Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa dan Penyiapan Kemampuan
Kerja
17) Pelatihan Kewirausahaan
18) Hibah Dikti untuk Kewirausahaan Mahasiswa
19) Co-op (Magang)
20) I-Step Ramp
e. Pengembangan Keorganisasian antar-Kampus
Untuk memperluas wawasan, pemahaman arah profesi, dan
memperdalam pemahaman ilmu yang ditekuni mahasiswa,
dikembangkan program seperti berikut.
1) Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS).

48 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


f.

2) Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis (ISMS).


3) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Kegiatan Pengembangan Minat dan Kegemaran
Untuk mengembangkan minat dan kegemaran mahasiswa diarahkan
pada bidang-bidang berikut.
1) Olah raga
Akhir-akhir ini, jumlah peminat dan cabang olah raga cenderung
semakin meningkat. Untuk itu, diperlukan program/kegiatan olah
raga mahasiswa sehingga lebih lanjut dapat dikembangkan
berbagai LIGA olahraga mahasiswa untuk setiap cabang di bawah
koordinasi Bapomi Daerah. Melalui kegiatan Liga Olahraga
Mahasiswa tersebut, setiap bulan dapat ditentukan peringkat untuk
setiap cabang olahraga mahasiswa. Cabang-cabang tersebut antara
lain: (1) atletik, (2) renang, (3) senam, (4) beladiri, dan (5)
permainan yang meliputi sepak bola, bola volley, bola basket, tenis
lapangan, bulu tangkis, dll.
Kegiatan kompetisi di bidang olah raga yang selama ini telah
berjalan, yaitu:
a) pekan olah raga mahasiswa baru (Pormaba);
b) seleksi daerah pekan olah raga mahasiswa nasional (Selekda
POMNAS);
c) pekan olah raga mahasiswa nasional (POMNAS);
d) pekan olah raga mahasiswa asean (POM ASEAN); dan
e) kompetisi olah raga intra Universitas Jember.
2) Kesenian
Apresiasi kesenian mahasiswa dewasa ini semakin meningkat.
Gejala tersebut perlu ditanggapi dan perlu diarahkan dengan
kegiatan-kegiatan yang kompetitif untuk menghindari kegiatan
kesenian mahasiswa yang bersifat hura-hura belaka. Hal lain yang
perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh adalah
mengembangkan kesenian di kalangan mahasiswa, antara lain
dengan menyelenggarakan pentas seni secara periodik dan
bergiliran, misalnya dengan menampilkan jenis dan tangkai seni
tertentu baik di kampus maupun di luar kampus.
Tangkai seni dewasa ini yang populer di kalangan mahasiswa
antara lain: Seni Reog, Seni Musik, Seni Suara, Seni Drama/Teater,
Seni Lukis, Seni Pahat, Seni Foto, Seni Tari, dll. Kegiatan
kompetisi mahasiswa di bidang seni terdiri atas:

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 49


a) seleksi daerah pekan seni mahasiswa nasional (Selekda
PEKSIMINAS);
b) pekan seni mahasiswa nasional (PEKSIMINAS);
c) pekan seni mahasiswa baru (PSMB);
d) lomba paduan suara mahasiswa (Lomba PSM);
e) kompetisi seni intra Universitas Jember.
3) Pramuka
Menurut ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka bahwa Gugus Depan (Gudep) terdiri atas Siaga,
Penggalang, Penegak, dan Pandega. Pramuka Gudep yang
berpangkalan di kampus perguruan tinggi tersebut Pramuka
Pandega Mahasiswa. Hal ini dikarenakan usia mahasiswa pada
umumnya tergolong pada kriteria usia Pandega.
4) Resimen Mahasiswa (Menwa)
Keputusan Bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan
Nasional, dan Menteri Dalam Negeri serta Otonomi Daerah
Republik Indonesia tentang Pembinaan dan Pemberdayaan
Resimen Mahasiswa: Nomor: KB/14/M/X/2000, Nomor:
6/V/KB/2000, Nomor: 39 A Tahun 2000, Tanggal 11 Oktober 2000
berisi hal-hal berikut.
a) Kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di bidang olah
keprajuritan, kedisiplinan, dan wawasan bela negara
dilaksanakan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan
menjadi tanggung jawab Pimpinan Perguruan Tinggi.
b) Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa sebagai
komponen pertahanan negara menjadi tanggung jawab Menteri
Pertahanan.
c) Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam
melaksanakan fungsi perlindungan masyarakat menjadi
tanggung jawab Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.
Kebijakan Ditjen Dikti melalui Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor:
2081/D/T/2001, Tanggal 30 Agustus 2000 adalah sebagai berikut.
a) Mengingat kewenangan yang mengatur pelaksanaan kegiatan
Resimen Mahasiswa di luar Kampus Perguruan Tinggi berada
sepenuhnya pada Ditjen Sumdaman, Dephan dan Ditjen
Kesbang dan Linmas, Depdagri dan Otda, maka Ditjen Dikti
hanya terbatas melaksanakan koordinasi.

50 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


b) Terbitnya Surat Edaran Dirjen Sumdaman, Dephan dan Surat
Edaran Dirjen Kesbang dan Linmas, Depdagri untuk
memberikan kejelasan keberadaan dan status Resimen
Mahasiswa agar kegiatannya dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan untuk terus diberdayakan program dan
kegiatannya.
c) Untuk selanjutnya perlu diterbitkan Surat Edaran Dirjen Dikti
sebagai aturan pendukungnya dan petunjuk sesuai yang
diterbitkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang
bersangkutan.
d) Tanpa mengurangi kekuatan hukum Keputusan Bersama Tiga
Menteri yang masih berlaku, Surat Edaran Dirjen Dikti tersebut
memuat tentang:
(1) keberadaan organisasi Resimen Mahasiswa di dalam
Kampus Perguruan Tinggi tetap sebagai Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang bertanggung jawab kepada
Pimpinan Perguruan Tinggi;
(2) kegiatan Resimen Mahasiswa sebagai UKM yang selama
ini dilaksanakan dan tidak bertentangan dengan Statuta
Perguruan Tinggi, hendaknya terus dikembangkan di
Kampus Perguruan Tinggi;
(3) atribut dan seragam disuaikan berdasar kekhasan UKM di
masing-masing perguruan tinggi;
(4) pembinaan dan penggunaan Resimen Mahasiswa sebagai
UKM oleh instansi terkait atau organisasi lain harus seizin
Pimpinan Perguran Tinggi.
5) Penerbitan Kampus Mahasiswa
Penerbitan Kampus Mahasiswa (PKM) merupakan UKM yang
menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
minat jurnalistik dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Sebagai
penerbit, PKM memperoleh kemudahan yakni tidak memerlukan
Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIPP) tetapi cukup dengan Surat
Tanda Terbit (STT) agar tidak dianggap sebagai penerbit gelap.
Sebagai sarana atau wadah untuk pengembangan kegiatan tersebut
antara lain:
a) latihan Jurnalistik atau PKM;
b) penerbitan Jurnal Ilmiah;
c) penerbitan jurnalistik mahasiswa yang bersifat umum;

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 51


d) pembinaan lainnya.
6) Pecinta Alam
Dengan meningkatnya minat mahasiswa terhadap kegiatan di
bidang kepecinta- alaman dan pelestarian lingkungan hidup, telah
berkembang unit kegiatan mahasiswa khusus seperti Mahasiswa
Pencinta Alam (MAPALA). Mengingat kegiatan ini beresiko
tinggi, penanganannya perlu secara profesional dan cermat. Untuk
meningkatkan mutu dan kegiatan Mapala ini, antara lain
dilaksanakan dengan menyelenggarakan :
a) latihan dasar;
b) penjelajahan;
c) program yang terencana (baik ekstern maupun intern);
d) pembinaan lainnya.
7) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI)
Organisasi ini dimaksudkan untuk menyalurkan minat, hasrat, dan
meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan kerja
sosial berdasarkan panggilan kemanusiaan dalam menolong sesama
insan yang sedang mendapat musibah bencana alam yang berskala
nasional. Pimpinan Perguruan Tinggi dapat mengorganisasikan
Menwa, Pramuka, dan UKM lainnya dalam fungsi Linmas.
Berbagai kegiatan pengembangan KSR-PMI yang dilaksanakan
bersama Palang Merah Indonesia (PMI) antara lain:
a) pelatihan;
b) penugasan;
c) donor darah;
d) bakti sosial dan memberikan bantuan bagi yang terkena
musibah.
8) University Student English Forum (USEF)
USEF merupakan wadah penyaluran minat dan bakat para
mahasiswa Universitas Jember di bidang penalaran bahasa Inggris
dengan harapan para peminat mampu menguasai bahasa Inggris,
sehingga memberi nilai tambah bagi lulusan Universitas Jember.
g. Kegiatan Pengembangan Kerohanian Mahasiswa
Dalam rangka pengembangan kesejahteraan di bidang kerohanian dan
peningkatan ketaqwaan serta keimanan para mahasiswa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, perguruan tinggi perlu mempunyai Unit Kegiatan
Kerohanian Mahasiswa, antara lain Kerohanian Islam, Kristen,
Katholik, Hindu, dan Budha. Pada saat ini, kegiatan keagamaan yang

52 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


sah melembaga (2 tahun sekali) di tingkat nasional adalah Musabaqoh
Tilawatil Quran (MTQ) dan Pesparawi. Penyelenggaraan kegiatan
tersebut ditentukan dan disepakati melalui Rakerwil dan Rakernas
Pembimbing Kemahasiswaan. Untuk menunjang kegiatan tersebut di
UNEJ terdapat:
1) unit kerohanian (Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha);
2) musabaqoh tilawatil quran mahasiswa (MTQ Mahasiswa);
3) pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi).

5. 2.

Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan (intra perguruan tinggi) adalah


wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan
wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas
kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Upaya untuk
memberikan keleluasaan yang lebih kepada para mahasiswa antara lain
tertuang pada Pasal: 2 SK Mendikbud Nomor: 155/U/1998, yang
berbunyi: Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi
diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa
dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada
mahasiswa.
5.2.1 Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
a. Di setiap perguruan tinggi terdapat suatu organisasi kemahasiswaan
intraperguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan.
b. Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi dibentuk pada tingkat
perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan.
c. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan
intraperguruan
tinggi
ditetapkan
berdasarkan
kesepakatan
antarmahasiswa, tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang
bersangkutan.
d. Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi yang sejenis,
menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya.
5.2.2 Kedudukan, Fungsi dan Tanggung Jawab
a. Kedudukan

b.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 53


Kedudukan organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi
merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Fungsi
Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi mempunyai fungsi
sebagai sarana dan wadah sebagai berikut.
1) Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung
dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar
program, dan kegiatan kemahasiswaan.
2) Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan.
3) Komunikasi antarmahasiswa.
4) Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis,
calon ilmuwan, dan intektual yang berguna di masa depan.
5) Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan
kepemimpinan mahasiswa.
6) Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi
dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional.
7) Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu serta teknologi yang
dilandasi oleh norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan
kebangsaan.

Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab organisasi


kemahasiswaan intraperguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan
melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi
yang merupakan penanggung jawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan
atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi.
Organisasi apa pun bentuknya selalu mempunyai pimpinan.
Demikian juga suatu perguruan tinggi sebagai suatu organisasi pasti
mempunyai pimpinan (eksekutif, pelaksana yaitu rektor). Jadi siapa pun
yang menjadi warga perguruan tinggi (karyawan, dosen dan mahasiswa)
pimpinannya adalah rektor. Rektor harus bertanggung jawab atas segala
kegiatan yang berada di dalam perguruan tinggi atau yang mengatas
namakan perguruan tingginya.
5.2.3 Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti
a. Kepengurusan
1) Pengurus organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi pada
masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum,
sekretaris, dan anggota.

54 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2) Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan
mekanismenya ditetapkan oleh mahasiswa perguruan tinggi yang
bersangkutan.
a. Keanggotaan
Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada masing-masing
tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif
dalam kegiatan akademik.
b. Masa Bakti
Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal satu
tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali.
5.2.4 Pembiayaan
Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan di perguruan
tinggi dibebankan pada anggaran perguruan tinggi yang bersangkutan dan
atau
usaha
lain
seizin
pimpinan
perguruan
tinggi
dan
dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat
dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.
5.2.5 Alur Permohonan Izin Kegiatan
Dalam penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan, baik yang
dilaksanakan di dalam atau di luar kampus Universitas Jember harus
mendapat izin dari Rektor c.q Pembantu Rektor III. Permohonan harus
dibuat satu bulan sebelum kegiatan dilaksanakan. Contoh surat
permohonan izin dan permohonan dana untuk kegiatan dapat dilihat di
lampiran, sedangkan alur proses pengurusan perizinan suatu kegiatan
mahasiswa di Universitas Jember adalah sebagai berikut.
a. Ormawa tingkat Universitas/Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat
Universitas.
1) Membuat proposal kegiatan (rangkap secukupnya) yang
menetapkan nama kegiatan, panitia, anggaran, lokasi, waktu,
tempat, sasaran, dan lain-lain, diketahui oleh dosen pembina, dan
disahkan oleh Pembantu Rektor III.
2) Proposal dikirim/ditujukan kepada:
a) Pembantu Rektor III untuk izin kegiatan baik di dalam kampus
maupun di luar kampus, rangkap dua;
b) Pembantu Rektor II untuk izin/permohonan tempat kegiatan
(bila dilaksanakan di kampus UNEJ);

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 55


c) Pimpinan wilayah/tempat kegiatan;
d) Kapolres Kabupaten setempat;
e) Bakesbang dan Linmas Kabupaten setempat (untuk c,d, dan e
bila dilaksanakan di luar kampus UNEJ).
b. Ormawa tingkat Fakultas/PS setara Fakultas
1) Membuat proposal kegiatan (rangkap secukupnya) nama kegiatan,
panitia, anggaran, lokasi, waktu, tempat, sasaran dll, diketahui oleh
dosen pembina/Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan III/Sekretaris
III PS setara Fakultas, serta disahkan oleh Pembantu Rektor III.
2) Proposal dikirim/ditujukan kepada:
a) Pembantu Rektor III untuk mendapatkan izin kegiatan baik di
dalam kampus maupun luar kampus ( diajukan rangkap dua
untuk dikaji/dipelajari oleh pejabat berwenang tentang
kelayakan kegiatan tersebut);
b) Pembantu Rektor II untuk mendapatkan izin/permohonan
tempat kegiatan (bila dilaksanakan di kampus UNEJ);
c) Pimpinan wilayah/tempat kegiatan;
d) Kapolres kabupaten setempat;
f) Bakesbang dan Linmas kabupaten setempat (untuk c,d, dan e
bila dilaksanakan di luar kampus UNEJ).

BAB 6

PELAYANAN DAN FASILITAS UNTUK


MAHASISWA

UNEJ menyediakan sejumlah fasilitas dan pelayanan yang dapat


dimanfaatkan oleh mahasiswa selama studi, diantaranya adalah: (1)
Perpustakaan, (2) Teknologi Informasi, (3) Bahasa, (4) Penerbitan, (5)
Bimbingan dan Konseling, (6) Kesehatan, (7) Beasiswa, (8) Asrama, dan
(9) Fasilitas Umum, serta (10) Unit Pelaksana Teknis (UPT). Fasilitas dan
pelayanan tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

6. 1.

Perpustakaan

Pelayanan yang terkait dengan kebutuhan bahan pustaka dilakukan


oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNEJ, yang berperan
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tri darma perguruan tinggi dan
berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan,
pelestarian, dan penyebaran informasi. Selain itu, perpustakaan sebagai
tempat belajar dan sarana rekreatif-edukatif. Moto UPT Perpustakaan:
smart library builds smart university. Visi UPT Perpustakaan: to be smart
library to support the program of Jember University (menjadi
perpustakaan modern dengan kualitas layanan prima guna menunjang
program UNEJ). Untuk merealisasi visi di atas, misi UPT Perpusatakaan:
(i) menye-lenggarakan pembinaan dan pengembangan ketersediaan bahan
pustaka dan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna secara
berkelanjutan; (ii) meningkatkan kualitas dan sistem manajemen layanan
perpustakaan secara profesional dengan memanfaatkan teknologi
informasi; (iii) membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan
pusat-pusat informasi dan lembaga terkait baik di dalam maupun di luar
negeri. Kegiatan UPT Perpustakaan dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi melalui
penyediaan layanan bahan pustaka yang berkualitas. Hal tersebut telah
dibuktikan dengan penerapan SMM berbasis ISO 9001:2008 dan telah
berhasil menerima sertifikat ISO dari MALQA-KAN pada tanggal 6
November 2009, sekaligus merupakan perpustakaan PTN yang sudah
bersertifikasi ISO 9001:2008.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 57


Pada tahun 2013 UPT Perpustakaan Universitas Jember
bekerjasama dengan Yayasan Putra Sampoerna mendirikan pojok
sampoerna (sampoerna corner). Pojok sampoerna ini merupakan program
CSR (coorporate social responsibility) perusahaan dalam bidang
pengembangan SDM. Dengan pemberian fasilitas pembelajaran,pelatihan
maupun workshop, terutama bidang kewirausahaan maupun bidang
pengembangan diri. Berbagai fasilitas disediakan di tempat ini seperti 6
unit sambungan komputer yang terkoneksi internet, 213 judul buku
bacaan pengembangan diri dan tayangan TV edukasi.
Disamping itu sejak awal tahun 2014 UPT Perpustakaan UNEJ
dalam transaksi peminjaman, pengembalian bahan pustaka sudah
menerapkan teknologi RFID. Dengan penerapan teknologi ini pemustaka
dapat melakukan proses peminjaman maupun pengembalian bahan
pustaka secara mandiri. Didukung dengan ketersediaan fasilitas berupa
anjungan peminjaman 1 unit, anjungan pengembalian 1 unit, anjungan
pemesanan bahan pustaka 1 unit.
UPT Perpustakaan UNEJ berada di tengah-tengah kampus dan
menempati gedung berlantai tiga dengan luas 3.022 m2. Pembagian dan
pemanfaatan masing-masing setiap lantai sebagai berikut.
a. Pemanfaatan ruang di lantai I
1) Ruang Pengadaan dan Pengolahan Koleksi;
2) Ruang Registrasi & Penitipan Barang;
3) Ruang Layanan Multi Media, Digital Library, Layanan
Internet dan Audio Visual;
4) Ruang Pimpinan;
5) Ruang Pertemuan;
6) Ruang Administrasi; dan
7) Ruang Beranda (digunakan untuk area wireless zone
[WiFi]).
b. Pemanfaatan ruang di lantai II
1) Ruang Layanan Sirkulasi;
2) Ruang Baca; dan
3) Kafetaria.
c. Pemanfaatan ruang di lantai III
1) Ruang Koleksi Tandon/Cadangan (reserved);
2) Ruang Koleksi Laporan D3, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
3) Ruang Koleksi Referensi, Laporan Penelitian, dan
Makalah;

58 | Pelayanan dan Fasilitas


4) Ruang Koleksi Terbitan Berkala (jurnal, majalah, tabloid,
koran, kliping, dan lain-lain);
5) Ruang Fotokopi; dan
6) Mushola.
UPT Perpustakaan memiliki komponen pokok dan penunjang.
Komponen pokok terdiri atas sumber daya manusia, koleksi, peraturan
dan tata tertib, serta klasifikasi penataan koleksi. Komponen penunjang
terdiri atas OPAC Symphony sebagai sarana penelusuran informasi,
Digital Library sebagai sarana penyebaran produk ilmiah UNEJ, Wireless
Zone sebagai sarana akses informasi (WiFi), serta Bag Deposit sebagai
sarana penyimpanan barang. Uraian setiap komponen tersebut sebagai
berikut :
6.1.1.
Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan aktivitas operasional, UPT Perpustakaan
didukung oleh tenaga terampil yang berpengalaman di bidangnya
dan tenaga lain yang mendukung kinerja tenaga trampil.
Ketenagaan UPT Perpustakaan sebanyak 44 orang yang terdiri
atas:
a.
b.
c.
d.

tenaga pustakawan 16 orang;


tenaga administrasi 12 orang;
tenaga kontrak 15 orang; dan
tenaga teknisi komputer 1 orang.

6.1.2.
Koleksi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa, UPT
Perpustakaan memiliki berbagai macam koleksi yang berjumlah
141.217 judul yang terdiri atas 260.203 eksemplar (data sampai
dengan Maret 2014), yang terbagi atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Buku Teks: 49.172 judul sebanyak 123.525 eksemplar;


Buku Referensi: 9.802 judul sebanyak 17.676 eksemplar;
Karya Ilmiah Dosen: 8.623 judul sebanyak 9.413 eksemplar;
Prosiding ; 142 judul sebanyak 142 eksemplar;
Majalah dan jurnal ilmiah 2.734 judul sebanyak 38.849
eksemplar;
Laporan D3 dan Skripsi: 68.827 judul sebanyak 68.827
eksemplar;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 59


g. Tesis: 1.463 judul sebanyak 1.463 eksemplar;
h. Disertasi: 23 judul sebanyak 23 eksemplar; dan
i. Koleksi Unggulan: 573 judul sebanyak 727 eksemplar.
Untuk koleksi noncetak, UPT Perpustakaan memiliki: (i) CDROM sejumlah 2.351 keping, yang memuat ribuan judul karya
ilmiah dalam bentuk: bibliografis, multimedia, dan full-texts;
serta (ii) kaset belajar bahasa mandiri sejumlah 467 buah yang
terdiri atas 5 bahasa, yaitu: Inggris, Arab, Perancis, Belanda, dan
Jerman. Dalam upaya meningkatkan layanan terhadap pengguna,
UPT Perpustakaan menyediakan koleksi lain, yaitu: jurnal
elektronik, koleksi unggulan, koleksi AV, layanan permintaan
artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, jurnal ilmiah dalam
bentuk cetak yang dilanggan UPT Perpustakaan, warta
perundang-undangan, koleksi referensi, koleksi CD-ROM, dan
fokus informasi Indonesia. Uraian setiap koleksi lain tersebut
sebagai berikut :
a. Koleksi CD - ROM
Selain melanggan jurnal/majalah ilmiah dalam bentuk cetak,
UPT Perpustakan juga melanggan jurnal dalam bentuk
elektonik, yaitu jurnal yang dimuat dalam CD dan artikel
lengkap (full-texts) yang ada di dalamnya dapat dipanggil
dengan kata kunci secara mudah dan cepat. Para dosen,
peneliti, praktisi, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat
memperoleh artikel dengan lengkap sama dengan aslinya,
termasuk di dalamnya data grafis seperti gambar, statistik,
tabel, ilustrasi, dan foto. Jurnal elektronik yang tersedia
sebagai berikut :
1) Business Periodical on Disk Research Edition (ProQuest
BPO-RE)
ProQuest BPO-RE adalah jurnal elektronik (full-texts)
yang memuat lebih dari 900 judul jurnal internasional
dengan artikel lengkap dalam bidang Ilmu Ekonomi dan
Bisnis seperti akuntansi, manajemen pemasaran,

60 | Pelayanan dan Fasilitas


manajemen keuangan, manajemen SDM, manajemen
umum; Ilmu Hukum Bisnis termasuk konsentrasi
industri, real estat, rumah sakit manufaktur, dan
sebagainya. Cakupan artikel yang dimuat terbatas untuk
lima tahun terakhir.
2) Wilson SSO (Social Sciences on Disc)
Wilson SSO adalah jurnal elektronik (full-texts) yang
memuat informasi tentang Ilmu-ilmu Sosial yang
meliputi antropologi, kesehatan masyarakat, sosialekonomi, humaniora, hubungan internasional, hukum dan
kriminologi, perencanaan, administrasi negara, politik,
psikologi, psikiatri, sosiologi, kesejahteraan sosial, dan
lain-lain. Di dalam Wilson SSO dimuat lebih dari 300
judul jurnal international yang artikelnya mulai edisi
tahun 1983 sampai sekarang.
3) Applied Science & Technology Full-texts
Wilson Applied Science & Technology on Disc adalah
jurnal elektronik yang berisi lebih dari 120 jurnal/majalah
ilmiah internasional (full-texts) dalam ilmu-ilmu terapan
seperti teknik mesin, elektro, geologi, kimia, tekstil,
komputer, manajemen limbah, dan lain-lain, dengan
cakupan mulai edisi tahun 1993 sampai dengan tahun
2003. Semua informasi yang dimuat dalam jurnal
elektronik ini dapat diakses dan ditemukan artikel
lengkapnya dengan mudah dan cepat.
4) The Essential Electronic Agricultural Library (TEEAL)
The Essential Electronic Agricultural Library adalah
jurnal elektronik dengan artikel full-texts/images yang
memuat lebih dari 130 judul jurnal bidang pertanian dan
yang terkait mulai edisi tahun 1975 sampai dengan edisi
tahun 2000. Fasilitas ini tersedia di ruang internet lantai 1
UPT Perpustakaan.
5) Medical on Disc (ProQuest MOD)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 61


ProQuest Medical on Disk adalah jurnal elektronik dalam
bentuk full- text/image yang memuat secara lengkap
artikel ilmiah bidang kedokteran dan yang terkait seperti
farmakologi,
kesehatan
lingkungan,
kesehatan
masyarakat, keperawatan, anatomi, mikrobiologi, nutrisi,
dan bidang lain yang terkait. Memuat lebih dari 230 judul
jurnal internasional bidang kedokteran dan kesehatan
mulai tahun 2001 sampai dengan 2007.
b. Koleksi Unggulan
UPT Perpustakaan memiliki dan mengembangkan koleksi
unggulan yang meliputi koleksi terlengkap bidang kajian
MADURA, USING, dan TENGGER dalam bentuk buku,
disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, dan
sebagainya.
c. Koleksi Audio Visual
UPT Perpustakaan juga menyediakan lebih dari tiga ratus
koleksi cassette yang dilengkapi dengan buku panduan, buku
latihan, kamus, dan lain-lain yang dirancang khusus untuk
pengguna perpustakaan yang ingin belajar berbagai bahasa
secara mandiri mulai dari tingkat dasar (beginner) sampai
dengan tingkat mahir (advance) yang meliputi bahasa Arab,
Belanda, Inggris, Jerman, dan Perancis. Untuk memenuhi
kebutuhan menambah wawasan pengetahuan dan informasi
aktual, UPT Perpustakaan juga melengkapi fasilitas dengan
berlangganan program-program INDOVISION. Paket
program untuk menambah wawasan dan hiburan lewat
channel: Discovery, National Geography, Animal Planet, dan
lain-lain. Selain itu, juga tersedia koleksi CD multimedia
untuk hiburan dan VCD harun yahya yang berisi ilmu
pengetahuan ilmiah populer.
d. Koleksi Berkala
UPT Perpustakaan melanggan jurnal ilmiah dan majalah yang
berbentuk cetak dan dilanggan sejak bulan Januari 1997. UPT

62 | Pelayanan dan Fasilitas


Perpustakaan telah melanggan lebih dari 70 judul jurnal
ilmiah dan majalah asing serta dalam negeri dalam bentuk
cetak secara rutin untuk berbagai bidang. Jurnal ilmiah dan
majalah tersebut ditempatkan di Ruang Berkala Lantai III.
e. Koleksi Referensi
Koleksi Referensi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1) berupa buku yang langsung memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tertentu, meliputi: (i) almanak, (ii)
atlas, (iii) direktori, (iv) buku pegangan, (v) buku
tahunan, (vi) ensiklopedia, (vii) ensiklopedia subjek,
(viii) kamus, dan (ix) kamus geografi.
2) Berupa buku yaitu buku yang menerangkan lokasi suatu
informasi dapat ditemukan, antara lain: indeks jurnal,
artikel surat kabar, esai puisi, abstrak, dan bibliografi.
g. Lain-lain
1) Garba Rujukan Digital (GARUDA) adalah portal penemuan
referensi ilmiah Indonesia yang merupalan titik akses
terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi dan
peneliti indonesia. Garuda mencakup antara lain e-journal
domestik, tugas akhir mahasiswa, dan laporan penelitian.
Garuda ini dikembangkan oleh Direktorat P2M-Dikti
Depdiknas bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (PDII-LIPI) serta berbagai perguruan tinggi dalam
hal penyediaan konten. Pemustaka dapat mengakses
informasi ini melalui alamat sbb: http://garuda.dikti.go.id.
2) Akses jurnal online, pada awal tahun 2014 UPT Perpustakaan
UNEJ berlangganan jurnal online dari publisher Cambridge
dan Oxford dengan cakupan jurnal dari berbagai bidang
disiplin ilmu yang dapat diakses melalui alamat
http://journals.cambridge.org
dan
http://www.oxfordjournals.org. Jumlah judul jurnal yang
dilanggan dari cambridge sebanyak 245 judul jurnal dan dari
oxford sebanyak 316 judul jurnal.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 63


6.1.3.
OPAC Symphony Sebagai Sarana Penelusuran Informasi
Semua data koleksi yang dimiliki UPT Perpustakaan UNEJ telah
dimasukkan ke dalam komputer sehingga dapat ditelusuri dan
ditemukan dengan mudah, cepat, kapan saja dan dapat dari mana
saja melalui jaringan komputer, termasuk yang sudah terpasang di
UPT Perpustakaan (menggunakan program Unicorn SirsiDynix).
Otomasi perpustakaan dengan program tersebut merupakan sistem
otomasi perpustakaan yang paling banyak dipakai. UPT
Perpustakaan mulai mengoperasionalkan OPAC Symphony pada
pertengahan tahun 2008 dan mulai publish di internet pada tahun
2011 seiring dengan tuntutan kebutuhan pemustaka maka segala
informasi koleksi yang ada di UPT perpustakaan UNEJ bisa di
akses via internet. Pemustaka dapat mengakses OPAC Symphony
setiap hari (seminggu) selama 24 jam dengan mengunjungi situs
http://library.UNEJ.ac.id untuk OPAC dan http://lib.UNEJ.ac.id
berisi informasi kegiatan internal UPT Perpustakaan Universitas
Jember.
6.1.4.
Peraturan dan Tatatertib
a. Ketentuan Umum
UPT Perpustakaan menyediakan waktu layanan yang sudah
berstandar internasional, tujuh hari dalam satu minggu selama
75 jam dengan jadwal sebagai berikut.
Senin s/d Kamis :
Jumat
:
Sabtu
Minggu

:
:

pukul 08.00 20.00 WIB


pukul 08.0011.00 WIB dan
pukul 13.0020.00 WIB
pukul 08.0016.00 WIB
pukul 08.0016.00 WIB

(Pada saat liburan semester dan bulan Ramadhan jadwalnya


mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB, serta libur
pada hari-hari besar nasional).
Seluruh warga UNEJ dapat menggunakan fasilitas dan
pelayanan perpustakaan sesuai dengan peraturan dan tatatertib
yang berlaku. Pengguna bukan warga UNEJ dapat
memanfaatkan fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh
UPT Perpustakaan UNEJ berupa membaca di tempat dan
memfotokopi koleksi. Pengguna bukan warga UNEJ harus

64 | Pelayanan dan Fasilitas


memiliki kartu baca yang dikeluarkan oleh UPT Perpustakaan.
Pengguna yang berasal dari perguruan tinggi negeri yang
tergabung dalam Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan
Tinggi Negeri (FKP2TN) harus menunjukkan kartu sakti
(Sarana Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri)
yang dikeluarkan oleh FKP2TN. Setiap pengguna wajib
memiliki kartu tanda mahasiswa/kartu anggota perpustakaan
(KTM/KAP) UNEJ atau kartu baca (KB), atau kartu sakti (KS)
yang masih berlaku.
Mahasiswa baru UNEJ sebelum memanfaatkan fasilitas
dan pelayanan UPT Perpustakaan diwajibkan mengikuti
bimbingan pemakai perpustakaan. Setiap pengguna harus
menitipkan tas, jaket, dan barang bawaan lain di Bag Deposit,
kecuali barang berharga harus dibawa oleh mahasiswa
bersangkutan. Setiap pemustaka diwajibkan menunjukkan
KAP/KB/KS di pintu masuk perpustakaan untuk direkam ke
dalam scan recording system. Pemustaka yang menggunakan
sandal atau kaos oblong tidak diperkenankan masuk
perpustakaan.
b. Keanggotaan
Calon pengguna Perpustakaan UNEJ harus memiliki kartu
anggota. Ketentuan tentang kartu anggota sebagai berikut.
Persyaratan untuk mendapatkan :
a) Mahasiswa UNEJ yang terdaftar secara sah;
b) warga UNEJ ( dosen, karyawan ) yang masih terdaftar resmi
sebagai warga UNEJ menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm
sebanyak dua lembar;
c) bukan warga UNEJ dapat menunjukkan identitas yang sah
serta menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua
lembar;
d) mendaftarkan diri sebagai anggota;
c. Peminjaman
Ketentuan yang harus ditaati oleh para pengguna dalam
peminjaman koleksi perpustakaan diatur sebagai berikut:
1) Buku Teks
Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam koleksi buku
teks dengan ketentuan sebagai berikut.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 65


a) Mahasiswa program sarjana dan diploma dapat
meminjam koleksi buku teks maksimum 4 buku
dalam judul yang berbeda dengan lama peminjaman
1 minggu, dan dapat diperpanjang 1 kali selama
koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh anggota
perpustakaan yang lain.
b) Mahasiswa program pascasarjana dan karyawan
dapat meminjam koleksi buku teks maksimum 4
buku dalam judul yang berbeda dengan lama
peminjaman 2 minggu dan dapat diperpanjang 1 kali
selama koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh
anggota perpustakaan yang lain;
c) Dosen dapat meminjam koleksi buku teks maksimum
4 buku dalam judul yang berbeda dengan lama
peminjaman 2 minggu dan dapat diperpanjang 1 kali
selama koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh
anggota perpustakaan yang lain.
d) Pemesanan (booked) dilakukan lewat komputer
secara on-line.
2) Buku Tandon (Reserved)
Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam koleksi
buku tandon dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pengguna yang ingin meminjam buku tandon
diharuskan meninggalkan kartu anggota yang masih
berlaku.
b) Buku tandon dapat dipinjam dengan jangka waktu
maksimum 3 jam untuk difotokopi dengan seizin
pertugas di ruang tandon.
d. Sanksi dan Denda
Pengguna perpustakaan diwajibkan mematuhi ketentuan yang
berlaku di UPT Perpustakaan. Semua pengguna yang sengaja atau
tidak sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan
dikenakan sanksi administrasi atau sanksi akademik, atau denda.
Denda diterapkan apabila :

66 | Pelayanan dan Fasilitas


a. terjadi keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam,
dikenakan denda Rp. 300,00 per buku per hari dan penundaan
batas denda maksimum Rp. 10.000,00;
b. terjadi keterlambatan khusus untuk koleksi tandon, dikenakan
denda Rp.1.000,00 per jam per buku;
c. pengguna menghilangkan atau merusakkan bahan pustaka
yang dipinjam wajib mengganti dengan bahan pustaka yang
sama dan apabila hal ini tidak mungkin, harus mengganti
kerugian dengan harga terbaru atau mengganti dua eksemplar
fotokopi bahan pustaka yang dihilangkan/dirusakkan.
6.1.5.
Klasifikasi Penataan Koleksi
Koleksi perpustakaan diklasifikasikan

menjadi

beberapa

kelompok berdasarkan subjek bahan pustaka yang bersangkutan.


Tabel

pengelompokan

bahan pustaka

berdasarkan

aturan

pengklasifikasian DDC (Dewey Decimal Classification) sebagai


berikut :
000

KARYA UMUM

010

Biografi

020

Ilmu Perpustakaan dan Informatika

030

Ensiklopedi Umum

040

Terbitan Berseri Umum

050

Terbitan Berseri Umum

060

Organisasi Umum dan Museum

070

Jurnalisme Penerbitan dan Surat Kabar

080

Kumpulan Karya-karya Umum

090

Naskah-naskah dan Buku-buku Langka

100

ILMU FILSAFAT

110

Metafisika

160

Logika

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 67


120

Epistemologi

170

Etika

130

Fenomena Paranormal

180

Filsafat Kuno

140

Pandangan-pandangan

190

Filsafat Barat

Filsafat Khusus
150

Psikologi

200

AGAMA

Modern

260

Teologi Sosial
Kristen

210

Agama Islam

270

Sejarah Gereja

220

Al Kitab

280

Dominasi dan
Sekte-sekte
Kristen

230

Teologi Kristen

240

Moral Kristen

290

Agama-agama
lain dan
perbandingan
Agama

250

Gereja Kristen Setempat

300

ILMU-ILMU SOSIAL

310

Statistik Umum

360

Layanan Sosial
dan Asosiasi

320

Ilmu Politik

370

Pendidikan

330

Ilmu Ekonomi

380

Perdagangan
Dan
Komunikasi

340

Ilmu Hukum

350

Administrasi Negara

Transport
390

Adat Istiadat
dan Kebiasaan

400

BAHASA

68 | Pelayanan dan Fasilitas


410

Bahasa Indonesia

460

Bahasa
Spanyol dan
Potugis

420

Bahasa Inggris

470

Bahasa Latin

430

Bahasa Jerman

480

Bahasa Yunani

440

Bahasa Perancis

490

Bahasa-bahasa
lain

450

Bahasa Italia

500

ILMU-ILMU MURNI

510

Matematika

560

Palentologi

520

Astronomi

570

Ilmu-ilmu
Tentang
Kehidupan

530

Fisika

580

Ilmu-ilmu
Tentang
Tumbuhtumbuhan

540

Kimia

590

Ilmu-ilmu
tentang Hewan

550

Ilmu Pengetahuan tentang


Bumi dan Dunia Lain

600

TEKNOLOGI (ILMU TERAPAN)

610

Ilmu Kedokteran

640

Kesejahteraan
Rumah Tangga

620

Ilmu Teknik

650

Manajemen

630

Pertanian

660

Teknologi
Kimia

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 69


670

Pabrik-pabrik

680

Pembuatan Produk

690

Bangunan

750

Seni Lukis dan

untuk Penggunaan Khusus


700

KESENIAN

710

Seni Perkotaan dan

Lukisan
Pertanian

760

Seni Grafika

720

Arsitektur

770

Fotografi

730

Seni Plastik dan

780

Musik

Pahat Patung

790

Seni Rekreasi
dan Pertunjukan

740

Menggambar dan
Seni Dekorasi

800

KESUSASTERAAN

810

Kesusasteraan Indonesia

860

Kesusasteraan
Spanyol dan

820

Kesusasteraan Inggris

830

Kesusasteraan Jerman

Portugis
870

Kesusasteraan
Latin

840

Kesusasteraan Perancis

880

Kesusasteraan
Yunani

850

Kesusasteraan Italia

890

Kesusasteraan
Lain-lain

900

GEOGRAFI DAN SEJARAH

910

Geografi dan Kisah Perjalanan

920

Biografi

960

Sejarah Umum
Afrika

70 | Pelayanan dan Fasilitas


930

Sejarah Dunia Purba

970

Sejarah Umum
Amerika Utara

940

Sejarah Umum Eropa

980

Sejarah Umum
Amerika Selatan

950

Sejarah Umum Asia

990

Sejarah Umum
Bagian Lain
dari Bumi

6. 2.

Teknologi Informasi

UPT Teknologi Informasi memberikan pelayanan bagi civitas


akademika Universitas Jember diantaranya sebagai berikut.
6.2.1.

Akses Internet

Gambar 6.1 Hotspot WiFi

UNEJ sudah memiliki internet bandwidth


dengan kapasitas 350 Mbps yang meliputi
200 Mbps untuk koneksi IIX dan 150
Mbps untuk koneksi Internasional yang
disalurkan ke fakultas, program studi, dan
unit kerja melalui Local Area Network
(LAN) yang menggunakan kabel Fiber
Optic (FO) dan Hotspot WiFi sehingga
mahasiswa dapat mengakses internet dari
mana saja di dalam lingkungan kampus
UNEJ.

UPT Teknologi Informasi juga memberikan fasilitas Video Conference


yang dapat digunakan oleh civitas akademik untuk mendukung kegiatan
tri darma Perguruan Tinggi. Selain itu UPT TI juga memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri di dunia maya
melalui personal blog dimana setiap mahasiswa dapat membuat blog
pribadi yang berisi karya-karya terbaik mahasiswa dengan domain
student.UNEJ.ac.id. Pendaftaran nama blog bisa dilakukan sendiri oleh
mahasiswa melalui Sistem Informasi Terpadu Universitas Jember
(SISTER).

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 71


6.2.2.

Autentifikasi Radius
Untuk meningkatkan keamanan jaringan dan mempermudah dalam
memantau trafik jaringan, diberlakukan sistem autentifikasi pada seluruh
civitas akademika Universitas Jember, yang mengharuskan user untuk
login terlebih dahulu sebelum menikmati layanan INTERNET dan
INTRANET. Untuk login, dosen dan staf UNEJ menggunakan alamat dan
password E-mail dengan domain @UNEJ.ac.id serta berlaku selama
menjadi dosen/staf UNEJ, mahasiswa menggunakan NIM dan password
akademik serta berlaku selama menjadi mahasiswa UNEJ, sedangkan
tamu harus menghubungi UPT-TI terlebih dahulu untuk memperoleh
Voucher Internet. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.2 di
bawah ini.

Gambar 6.2 Tampilan autentifikasi

6.2.3.

E-learning
UNEJ sudah mengembangkan sistem pembelajaran berbasis web
yang biasa disebut dengan e-learning yang salah satu tujuannya adalah
agar mahasiswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara online
kapan saja dan dari mana saja disamping kewajiban mengikuti
perkuliahan di kelas.
E-learning ini sudah terintegrasi dengan SISTER sehingga
matakuliah yang diprogram (KRS) melalui SISTER akan langsung
muncul di e-learning. Dengan e-learning memungkinkan mahasiswa dan
dosen untuk berinteraksi lebih intens selain interaksi di dalam perkuliahan
kelas. E-learning juga bisa diakses dari berbagai jenis gadget, sehingga

72 | Pelayanan dan Fasilitas


mahasiswa bisa selalu terupdate dengan informasi terkini dari mata kuliah
yang ditempuhnya.
6.2.4. Telegram
Telegram adalah layanan baru dari UPTTI yang sudah secara
resmi diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun ke 50 Universitas
Jember. Telegram adalah aplikasi messenger yang bisa diakses dari
berbagai jenis perangkat, mulai dari PC Desktop, laptop, smartphone
sampai tablet. Dengan menggunakan Telegram mahasiswa bisa
memperoleh berbagai macam informasi terkini terkait dengan
perkembangan yang ada di UNEJ. Mahasiswa juga bisa berkomunikasi
melalui Telegram dengan pihak-pihak terkait di UNEJ perihal berbagai
masalah atau kesulitan yang dihadapi selama menjadi mahasiswa.
6.2.5.

Kursus dan Pelatihan


UPT Teknologi Informasi UNEJ membuka pelayanan kursus
(berdasarkan permintaan) bagi civitas akademika UNEJ dan bagi umum
dengan materi sebagai berikut :
Aplikasi Microsoft Office
Web Design dan Web Programming
Graphic Design dan CAD
Komputer Akuntansi
Open Source Software
Video Editing
Pelatihan Networking
Pelatihan Hardware
Fasilitas yang disediakan adalah: 1 orang 1 komputer, kelas full
AC, LCD proyektor, modul, sertifikat, dan internet gratis.
Harap diperhatikan
Dilarang menggunakan account secara bersama-sama (sharing
account), baik pada waktu yang bersamaan maupun tidak.
Administrator UPTTI sebagai penyelenggara dan pemelihara
koneksi internet di UNEJ akan memantau trafik web serta content yang
diakses oleh para pengguna UNEJ dan jika melanggar peraturan atau halhal negatif lain, akan dikenakan tindakan yang dianggap perlu, mulai dari

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 73


peringatan, penonaktifan account, hingga tindakan tegas secara resmi
yang secara detail bisa dilihat pada bagian hukuman.
Untuk informasi lengkap, hubungi UPT Teknologi Informasi
Universitas Jember Jalan Kalimantan Nomor 37 Kampus Tegalboto
Jember 66121. Telp/Faks 0331-331042., website: http://uptti.UNEJ.ac.id/

6. 3.

Bahasa

UPT Bahasa adalah salah satu unit penunjang di bawah UNEJ yang
melayani pelatihan dan pengembangan bahasa baik bagi seluruh sivitas
akademika UNEJ maupun masyarakat umum. Pelayanan pelatihan dan
pengembangan bahasa tersebut sebagai berikut :
1. Pelatihan Bahasa Asing (Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa
Mandarin, dan Bahasa Jerman ).
2. In-company Training.
3. Penyelenggaraan tes Kemampuan Bahasa Inggris (English
Proficiency Test (EPT), Institutional TOEFL).
4. Pusat Belajar Mandiri (Self Access Centre).
5. Pelatihan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing;
6. Penerjemahan bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa
Indonesia ke Bahasa Inggris.
6.3.1. Fasilitas dan Pelayanan UPT Bahasa
a. Self Access Centre (SAC)
SAC adalah pusat belajar mandiri yang dilengkapi dengan fasilitas
belajar mandiri berupa printed material (materi tercetak) dan web
based material (materi yang diakses dari website). Tersedia pula buku
leisure reading seperti novel dan karya sastra selain novel. Materi
yang tersedia dapat diakses sesuai dengan tingkat kemampuan belajar.
Pembelajar yang mengikuti pelatihan dapat mengakses SAC dengan
gratis selama masih menjadi anggota pelatihan, sementara mereka
yang bukan peserta pelatihan dapat mengakses SAC pada setiap jam
kerja pada hari kerja dengan menjadi anggota SAC. Mendaftar
menjadi anggota SAC dapat dilakukan secara on-line. Fasilitas belajar
di SAC meliputi audio (cassette player), audio visual (VHS/video
player, VCD Player), satellite TV station (parabola), internet access,
ruang ber-AC dan tutor yang siap membantu pengguna.

74 | Pelayanan dan Fasilitas


b. Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer UPT Bahasa dilengkapi dengan Call System
yang ditempatkan di satu ruang khusus ber-AC yang nyaman sehingga
pengguna dapat belajar bahasa asing melalui sarana pembelajaran
bahasa melalui komputer (Computer Assissted Language Learning).
c. Laboratorium Bahasa Multimedia
Labolatoairum Bahasa Multimedia yang dimiliki UPT Bahasa adalah
sebuah laboratorium bahasa modern dan ber-AC yang dilengkapi
dengan sarana multimedia untuk berlatih skill terpadu bahasa seperti
listening, writing, reading, dan speaking.
6.3.2.

Jenis Pelatihan dan Pelaksanaan Pelatihan


Peningkatan kemampuan bahasa asing bagi mahasiswa UNEJ di
UPT Bahasa dilaksanakan melalui pelatihan yang berlangsung selama 24
kali tatap muka (disajikan 2 kali per minggu) bagi program General
English, Conversation, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa
Jerman; dan 30 kali tatap muka untuk program, EAP, TOEFL, TOEIC,
IELTS, dan English for Elementary School Teacher.
Program pelatihan tersebut diawali dengan pengelompokan kelas
melalui placement test. Pada program General English, Conversation,
Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Perancis dilakukan
evaluasi melalui tes tengah dan tes akhir. Masing-masing program
meliputi beberapa skill terpadu, yaitu reading, writing, dan listening
dengan unsur-unsur penunjang ketiga skills, yaitu grammar and structure,
dan vocabulary. Pelatihan reguler berlangsung 2 kali dalam 1 tahun, yaitu
pada bulan MaretMei dan pada bulan SeptemberNovember. Jenis
bahasa dan program pelatihan dapat dilihat pada Tabel 6.1
Tabel 6-1 Jenis Bahasa dan Program Pelatihan yang ditawarkan oleh UPT
Bahasa

Jenis Bahasa

Program Pelatihan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 75


Jenis Bahasa

Inggris

Jepang

Program Pelatihan
General English:
a. Foundation (IA)
b. Elementary (IB)
c. Pre-Intermediate (IIA)
d. Intermediate (IIB)
e. Upper-Intermediate (IIIA)
f. Advanced (IIIB)
Conversation
a. EAP:
b. (English For Academic Purposes)
c. EAP 2
TOEFL:
a. TOEFL Preparation I
b. TOEFL Preparation II
TOEIC
IELTS
English for Elementary School Teacher
d. Bahasa Jepang I
e. Bahasa Jepang II

a.
b.
a.
Jerman
b.
a.
Perancis
b.
a.
BIPA
b.
Bahasa Indonesia
c.
untuk Penutur Asing d.
Mandarin

6.3.3.

Bahasa Mandarin I
Bahasa Mandarin II
Bahasa Jerman I
Bahasa Jerman II
Bahasa Perancis I
Bahasa Perancis II
Dasar I
Dasar II
Menengah
Lanjutan

Program Semester Break


Program pelatihan semester break dibuka pada liburan semester
untuk mengakomodasi mahasiswa yang mengikuti program semester
pendek di fakultas/program studi. Program ini dilaksanakan pada bulan
JuliAgustus dan DesemberJanuari.

76 | Pelayanan dan Fasilitas


6.3.4.

Ketentuan Peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT)


Ketentuan untuk peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT)
UPT BSPB Universitas Jember sebagai berikut :
A. Sebelum Tes
1. Peserta EPT harus sudah terdaftar sebagai peserta maksimal 1 hari
sebelumnya.
2. Peserta membawa kartu identitas (KTP, KTM, SIM dan lain-lain)
yang terdapat foto diri peserta. Peserta yang tidak membawa
identitas tidak diperkenankan memasuki ruangan tes sebelum
identitasnya terklarifikasi dengan pasti.
3. Peserta membawa pensil 2B dan karet penghapus
4. Peserta mengisi daftar hadir dan identitas yang diperlukan
B. Saat Tes
1. Saat tes dimulai, peserta harus mematikan HP dan alat sejenis.
2. Peserta tidak boleh membuat gaduh, membuka catatan, memberi
atau menerima catatan peserta lain, saling meminjam alat tulis dan
lain-lain yang dapat mengganggu ketenangan dan obyektivitas tes.
3. Terhadap pelanggaran ketentuan poin 2, pengawas akan memberi
peringatan tertulis kepada peserta. Apabila masih terjadi
pelanggaran hingga 3 kali, pengawas berhak membatalkan tes
untuk peserta yang bersangkutan atau hasil pekerjaannya tidak
diproses lebih lanjut.
4. Tes listening berlangsung selama perputaran kaset ( 35 menit).
5. Selesai tes listening, tes dilanjutkan dengan tes Structure and
Written Expression selama 25 menit. Peserta tidak boleh
mengerjakan bagian yang lain.
6. Selesai tes Structure, tes dilanjutkan dengan tes Reading
Comprehension selama 55 menit. Peserta tidak boleh mengerjakan
bagian yang lain.
7. Selesai tes Reading Comprehension yang merupakan bagian
terakhir, peserta tetap duduk di tempatnya dan menunggu pengawas
datang untuk mengambil soal dan lembar jawaban.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 77


C. Setelah tes
Setelah pengawas menyatakan tes selesai, peserta diperbolehkan
meninggalkan tempat.
D. Pelanggaran atas tata tertib ini akan menyebabkan pembatalan tes atau
hasil pekerjaan peserta tidak diproses lebih lanjut. Ketidakpuasan atas
penyelenggaraan tes EPT ini dapat disampaikan kepada Kepala SubBagian UPT BSPB UNEJ.

6. 4.

Bimbingan dan Konseling

6.4.1.

Program Layanan
Mahasiswa dalam menyelesaikan studinya ada kalanya
mendapatkan berbagai masalah atau kendala baik yang bersumber dari
yang bersangkutan maupun dari luar. Mahasiswa yang mempunyai
masalah dapat berkonsultasi kepada Pusat Pelayanan Bimbingan dan
Konseling (P2BK). Pusat ini melayani/memberi bantuan dalam mengatasi
masalah/persoalan yang dihadapi dalam berbagai bidang agar mahasiswa
dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Jenis layanannya sebagai berikut.
a. Masalah akademis, yaitu membantu mahasiswa agar dapat
menentukan pilihan program pendidikan yang tepat sesuai dengan
minat dan kemampuannya serta memecahkan masalah kesulitan
belajar yang dihadapi selama menempuh program pendidikan.
b. Masalah sosial/kesulitan pergaulan, yaitu membantu mahasiswa agar
dapat mengatasi kesulitan dalam hal menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
c. Masalah keluarga dan pribadi, yaitu membantu mahasiswa agar dapat
mengatasi masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri
sehingga dengan bantuan tersebut yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya.
d. Masalah yang berkaitan dengan emosi, yaitu membantu mahasiswa
supaya perasaan dan emosinya selalu terkendali dengan baik sehingga
tercipta suasana belajar yang optimal.
e. Masalah karier, yaitu membantu mahasiswa agar dapat mengenal
lingkungannya sekarang dan lapangan kerja yang akan dihadapi nanti

78 | Pelayanan dan Fasilitas


sehingga mahasiswa dapat memilih dan mempersiapkan diri berkaitan
dengan pekerjaan/profesinya nanti yang sesuai dengan kemampuan
dirinya.
f. Masalah kejiwaan lainnya.
g. Bantuan/pelayanan psikotest, yaitu menemukenali bakat dan minat,
personalitas/kepribadian, dan sebagainya.
6.4.2. Prosedur Pelayanan
a. Mahasiswa datang langsung ke Pusat Pelayanan Bimbingan dan
Konseling pada hari kerja (SeninJumat, pukul 06.00 s.d. 15.00 WIB).
Untuk pelayanan psikotest disarankan untuk melakukan kesepakatan
waktu secara khusus.
b. Mahasiswa dapat juga menghubungi konselor fakultas masing-masing.
c. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.
d. Mengisi data pribadi yang telah disediakan.
e. Melakukan bimbingan dan konseling.
6.4.3.

Layanan Umum
Selain melayani mahasiswa UNEJ, P2BK juga memberi bantuan
atau melayani masyarakat umum yang memerlukan, seperti misalnya:
program penjurusan sekolah, bakat dan minat, kepribadian, rekruitmen
pegawai, promosi pegawai, dan lain-lain. Instansi yang telah bekerja sama
dengan P2BK antara lain: RRI, BI, BNI, BTN, PLN, PT Taspen, PT
Supralita Mandiri, PT Tiga Daratan, dan PT Coronet Crown. Khusus
untuk masalah informasi bursa kerja dan pelatihan peningkatan
profesionalisme, mahasiswa dapat menghubungi Pusat Informasi dan
Pelatihan Kerja (PIPK) di Gedung Student Advisory Center (SAC), Jalan
Kalimantan 37 Jember.

6. 5.

Kesehatan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) UNEJ Medical Center memberikan


pelayanan kesehatan kepada civitas akademika UNEJ, peserta BPJS dan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 79


masyarakat umum. UPT UNEJ Medical Center membuka pelayanan
kesehatan, pada hari-hari berikut.
a. Senin Jumat 24 jam nonstop dalam bentuk:
1. Unit Gawat Darurat (UGD),
2. Depo Obat
b. Pelayanan pukul 07.00 22.00 WIB pada hari Senin - Sabtu untuk
jenis layanan :
1. Klinik Umum
2. Klinik Gigi
3. Laboratorium Medis
c. Pelayanan pukul 07.00 14.00 WIB pada hari Senin Jumat
1. Klinik Kesehatan Ibu dan anak (KIA) dengan pelayanan
pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan bayi/anak dan imunisasi.
2. Klinik Pelayanan dan Konsultasi Gizi dengan pelayanan diet untuk
penyakit kronis, konsultasi berat badan ideal, konsultasi diet
kesehatan dll.
d. Hari Minggu / Libur
Pelayanan tersebut telah didukung oleh SDM yang berkualitas,
peralatan yang memadai, medical record dengan sistem komputerisasi,
mobil ambulans, mobil jenazah, dll.
Dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam bidang
jaminan sosial pemeliharaan kesehatan, UPT Pelayanan kesehatan telah
berperan aktif dan bekerjasama dengan BPJS cabang Jember dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta ASKES/BPJS yang
berasal dari civitas akademika Universitas Jember maupun masyarakat
umum.
Selain memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif, UPT Pelayanan Kesehatan juga memberikan pelayanan
promotif dan preventif berupa penyuluhan/pendidikan kesehatan,
pelatihan dan seminar, senam sehat prolanis dan bakti sosial.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan, tahun ini UPT Pelayanan
Kesehatan akan mengembangkan Depo Obat menjadi pelayanan apotek.

80 | Pelayanan dan Fasilitas

6. 6.

Penerbitan

UPT Penerbitan (UPTP) merupakan salah satu unit penunjang di


bawah UNEJ yang bertugas untuk memberikan layanan dalam penerbitan
buku, pengelolaan jurnal, publikasi artikel ilmiah, dan pengembangan
penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu, UPTP bertugas untuk melakukan
proses pencetakan buku Pedoman Akademik UNEJ, buku Pengenalan
Kehidupan Kampus (PK2), buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
(PPKI) UNEJ, dan Kalender Akademik yang akan digunakan oleh
mahasiswa baru UNEJ.
Dalam bidang penerbitan buku, UPTP memberikan layanan dalam
proses penerbitan buku yang ditulis oleh para dosen UNEJ (baik berupa
buku teks, buku ajar, maupun buku umum lainnya), mulai dari proses
review, editing, setting/lay-out, pemberian ISBN hingga pencetakan buku.
Hingga tahun 2012, UPTP telah memfasilitasi penerbitan buku teks dan
buku ajar sebanyak 56 judul. Pada tahun 2013, UPTP memperluas
lingkup layanan penerbitan buku, tidak terbatas pada penulis dosen aktif,
tetapi juga penulis mahasiswa, staf dosen yang telah purna tugas dan
masyarakat umum. Berbagai upaya yang secara rutin dilakukan oleh
UPTP untuk meningkatkan produktivitas penulisan buku di lingkungan
UNEJ adalah:
a. memberikan pelatihan kepada para dosen untuk menulis buku teks dan
buku ajar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku;
b. memberikan layanan review dan editing/lay-outing draf buku yang
akan dipublikasikan;
c. memberikan hibah penulisan buku ajar/buku teks kepada para dosen
yang dinilai karyanya layak untuk diterbitkan; dan
d. melayani penyediaan dan penjualan buku ajar dan buku teks baik yang
telah diterbitkan UPTP maupun penerbit lain yang sangat diperlukan
baik oleh dosen maupun mahasiswa untuk memperlancar dan
menunjang proses belajar-mengajar.
Dalam bidang pengelolaan jurnal ilmiah, UPTP memberikan
layanan dalam bentuk pemberian asistensi pengelolaan jurnal menuju
jurnal nasional terakreditasi. Layanan tersebut diberikan dalam berbagai
bentuk, yaitu:
a. memberikan asistensi untuk mengurus ISSN untuk jurnal baru di
lingkungan UNEJ;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 81


b. memberikan pelatihan tentang pengelolaan jurnal yang sesuai dengan
ketentuan akreditasi jurnal dan pelatihan tentang pengelolaan jurnal
secara elektronik;
c. memberikan asistensi dalam proses akreditasi jurnal;
d. memberikan asistensi kepada pengelola jurnal cetak untuk
mengembangkan versi elektronik dari jurnalnya; dan
e. mengelola e-journal UNEJ (melalui http://e-journal.UNEJ.ac.id)
sebagai wadah publikasi artikel ilmiah mahasiswa.
f. memfasilitasi pengelola jurnal di lingkungan UNEJ dalam penyediaan
tempat dan sistem publikasi elektronik (Open Journal System) di
domain http://jurnal.UNEJ.ac.id (dibantu oleh UPTTI dalam proses
instalasi dan pemeliharaan software dan hardware-nya).
Dalam bidang publikasi karya ilmiah, UPTP memberikan layanan
dalam dua bentuk. Pertama adalah layanan publikasi karya ilmiah dosen
di lingkungan UNEJ. Dalam kaitan ini, UPTP secara rutin
menyelenggarakan kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk
dosen dan memberikan layanan edit bahasa artikel ilmiah. Kedua adalah
layanan publikasi ilmiah untuk mahasiswa yang telah menyelesaikan
tugas akhirnya. Layanan kedua ini berkaitan dengan ketentuan dari
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud yang menyatakan
bahwa mahasiswa program sarjana harus mempublikasikan tugas
akhirnya dalam bentuk artikel ilmiah. Saat ini, pimpinan UNEJ
menugaskan UPTP untuk mengelola dan mengadministrasikan proses
publikasi artikel ilmiah mahasiswa tersebut. Hal yang sudah dilakukan
oleh UPTP dalam hal ini adalah (a) mengembangkan dan mengelola
website http://e-journal.UNEJ.ac.id yang menjadi wadah untuk delapan
jurnal yang relevan dengan disiplin ilmu yang ada di UNEJ, (b)
memberikan pelatihan tentang konversi tugas akhir menjadi artikel
ilmiah, dan (c) menerbitkan sertifikat publikasi sebagai bukti adminsitratif
bahwa mahasiswa telah mempublikasikan artikel ilmiahnya.
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang penerbitan, UPTP telah
menjadi anggota dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan APPTI
(Asosiasi Penerbitan Perguruan Tinggi Indonesia). IKAPI merupakan
asosiasi yang mewadahi para penerbit di Indonesia. Keanggotaan UPTP
di IKAPI sangat penting dan berdampak positif terhadap nilai jual dari
buku-buku yang diterbitkan oleh UPTP. APPTI, yang saat ini

82 | Pelayanan dan Fasilitas


beranggotakan 24 penerbit, merupakan asosiasi penerbit dari perguruan
tinggi yang bersinergi dengan IKAPI. Keanggotaan UPTP dalam APPTI
memiliki arti yang sangat strategis. Peran serta UPTP dalam asosiasi ini
memungkinkan UPTP untuk menjalin komunikasi dan kerjasama yang
saling menguntungkan dalam bidang pengelolaan penerbitan dan
pemasaran buku dengan sesama anggota asosiasi.

6. 7.

Beasiswa

UNEJ menyediakan berbagai beasiswa untuk membantu


meningkatkan kesejahteraan bagi mahasiswa yang mempunyai prestasi
akademik tinggi atau kondisi ekonomi orangtuanya kurang mampu.
Sampai saat ini jenis beasiswa yang tersedia sebagai berikut.
a. Supersemar
b. Beasiswa (ex. PPA)
c. Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBPPPA) (ex BBM)
d. Beasiswa Djarum
e. Beasiswa Yayasan Salim
f. Beasiswa BIDIK MISI
g. Beasiswa Bank Indonesia
h. Beasiswa BNI
i. Beasiswa Taspen
j. Beasiswa BTN
k. Beasiswa UNEJ untuk mahasiswa asing
l. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) bagi mahasiswa
pascasarjana yang berstatus dosen tetap PTN atau PTS di bawah
naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketentuan Khusus:
A. Persyaratan Umum :
Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Jember dengan ketentuan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 83


a. Mahasiswa S1 serendah-rendahnya pada semester II dan setinggitingginya pada semester VII.
b. Mahasiswa Diploma III serendah-rendahnya pada semester II dan
setinggi-tingginya pada semester V.
Mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut di atas,
mengajukan permohonan tertulis kepada Pembantu Rektor III dengan
melampirkan berkas sebagai berikut :
a. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana
Studi (KRS) atau yang sejenis sebagai bukti mahasiswa aktif.
b. Fotokopi piagam atau bukti prestasi lainnya dan atau akstra
kurikuler yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan atau
organisasi lain baik pada tingkat Nasional, Regional maupun
Internasional.
c. Surat peryataan tidak menerima beasiswa bantuan biaya
pendidikan lain dari sumber APBN/APBD yang diketahui oleh
Pimpinan Perguruan tinggi Bidang kemahasiswaan.
d. Rekomendasi dari pimpinan Fakultas.
e. Fotokopi kartu keluarga.
f. Sertifikat PK2 dan P2MABA.

B. Persyaratan Khusus
1. Beasiswa
a. Fotokopi transkrip nilai Indeks Prestasi (IPK) paling rendah 3,00
yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi.
b. Surat Keterangan penghasilan orang tua dari instansi tempat
bekerja atau surat pernyataan penghasilan orang tua bermaterai
bagi yang berwirausaha.
c. Sertifikat PK2 dan P2MABA.
2. Bantuan Biaya Pendidikan PPA
a. Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
paling rendah 2,75 yang disahkan oleh pimpinan perguruan
tinggi.

84 | Pelayanan dan Fasilitas


b. Surat Keterangan penghasilan orang tua dari instansi tempat
bekerja atau surat pernyataan penghasilan orang tua bermaterai
bagi yang berwirausaha.
c. Sertifikat PK2 dan P2MABA.

6. 8.

Asrama

Mahasiswa yang kesulitan tempat tinggal sementara (kost) dapat


memanfaatkan asrama mahasiswa. Asrama mahasiswa merupakan salah
satu sarana dalam memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan tempat
tinggal sementara (kost) mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa baru dari
luar kota Jember yang belum mendapatkan tempat tinggal, fasilitas
asrama hanya diberikan selama satu tahun. Saat ini di Universitas Jember
ada dua asrama, yaitu asrama putra dan putri.
6.8.1.

Asrama Putra
Pada tahun 2009 UNEJ telah membangun asrama mahasiswa dalam
bentuk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Namun baru bisa
dioperasionalkan pada tahun 2011, itupun secara bertahap karena belum
lengkap meubelairnya. Asrama putra terdiri atas 4 lantai dengan jumlah
kamar 83. Mengingat lantai satu tidak ada balkon (tempat jemuran)
sehingga dimanfaatkan untuk kegiatan insidental dengan tarif Rp.
100.000/kamar/hari untuk umum. Sedangkan untuk mahasiswa sebesar
Rp. 75.000/kamar/hari. Untuk hunian tetap (lantai 2 s/d lantai 4) dimana
masing-masing lantai terdiri 24 kamar hunian berkapasitas 3 orang tiap
kamar dan masing-masing kamar mempunyai satu kamar mandi. Setiap
penghuni mendapatkan kelengkapan antara lain : meja, kursi, almari,
tempat tidur. Untuk tarif asrama putra masing-masing lantai sebagai
berikut :

Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4

: Rp. 140.000 / orang


: Rp. 130.000 / orang
: Rp. 120.000 / orang

Adapun fasilitas yang ada adalah :

Ruang belajar bersama tiap lantai


Ruang pertemuan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 85

Mushola
Free WIFI
Sarana olahraga (tenis meja, badminton)
Keamanan 24 jam

Persyaratan yang perlu dipenuhi oleh calon penghuni asrama putra UNEJ
sebagai berikut :
1. Melampirkan fotocopy bukti telah mendaftar ulang sebagai
mahasiswa UNEJ
2. Mengisi formulir pendaftaran
3. Membawa foto ukuran 3 x 4 dua lembar
4. Melampirkan fotocopy identitas diri KTM, KTP
5. Membayar biaya pendaftaran Rp. 20.000
6.8.2.

Asrama Putri
Pada tahun 2013 UNEJ mendapatkan Rumah Susun Sederhana
Sewa (Rusunawa) yang terlatak di belakang gedung. Gedung ini terdiri
atas 5 lantai dengan jumlah kamar 92. Lantai 1 dipergunakan sebagai
kantor, kantin, musholla dan ruang serbaguna. Untuk hunian tetap (lantai
2 s/d lantai 5) dimana masing-masing lantai terdiri dari 23 kamar hunian
dan 1 ruang dapur umum, berkapasitas 3 orang tiap kamar dan masingmasing kamar mempunyai satu kamar mandi di dalam. Setiap penghuni
mendapatkan kelengkapan kamar hunian antara lain : meja, kursi, almari
dan tempat tidur. Untuk tarif asrama putri masing-masing lantai adalah
sebagai berikut :

Lantai 2
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5

: Rp. 160.000 / orang


: Rp. 150.000 / orang
: Rp. 140.000 / orang
: Rp. 130.000 / orang

Persyaratan dan fasilitas lain-lain seperti pada asrama putra.


6.8.3.

Asrama Mahasiswa Khusus (PGSD)


Asrama PGSD didirikan khusus untuk menampung mahasiswa
Program Studi PGSD, FKIP UNEJ. Asrama ini beralamat di Jalan

86 | Pelayanan dan Fasilitas


Kalimantan Nomor 37 Kampus Tegalboto, Jember dan berjarak hanya
sekitar 200 meter dari gedung perkuliahan PGSD.

6. 9.
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
(LP3)
Dalam suatu organisasi di lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, dibutuhkan suatu pernyataan yang menginformasikan tentang
eksistensi dan aktivitas dari lembaga organisasi yang dimaksud. Profil
menjadi bagian terpenting dalam aktivitas marketing karena terkandung
informasi tentang struktur, anatomi, fungsi dan peran komponenkomponen yang ada di dalam organisasi tersebut. Tak terkecuali LP3
Universitas Jember sebagai salah satu sub sistem yang mendukung
kegiatan-kegiatan pengembangan unsur-unsur pendidikan sebagai bagian
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Pusat Kerjasama dan
Informasi Pendidikan telah menyusun profil LP3. Dasar Hukum
Pendirian/Ijin Operasional LP3 berdasarkan SK Rektor Universitas
Jember No.: 1561/J.25/KP/2002 tanggal 1 Maret 2002.
Sejarah singkat Perkembangan dari awal pendirian sampai sekarang
: Sejak berdiri pada tahun 2002, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan ( LP3 ) Universitas Jember, mengelola 5 (lima) Pusat, yaitu :
1. Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI).
2. Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling ( P2BK ).
3. Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja ( PIPK ).
4. Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan ( P3MP ).
5. Pusat Kerjasama dan Informasi Pendidikan ( PKIP ).
VISI LP3 UNEJ
Menjadi lembaga terpercaya dalam pembinaan dan pengembangan
kurikulum, pembelajaran, dan mutu lulusan universitas Jember
MISI LP3 UNEJ
Upaya pencapaian visi dilaksanakan melalui misi LP3, yaitu :
1. Memfasilitasi pengembangan kurikulum program studi sesuai
perkembangan pendidikan
2. 2.Meningkatkan kompetensi pedagogik dosen (kemampuan
merancang pembelajaran, kemampuan melaksanakan proses
pembelajaran, dan kemampuan menilai proses dan hasil
pembelajaran)
3. Meningkatkan kemampuan dosen dalam pengembangan bahan ajar

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 87


4. Meningkatkan penerapan pembelajaran non konvensional atau elearning
5. Bekerjasama dengan stakeholders dalam penyebaran informasi kerja
(info lowongan kerja), pelaksanaan magang mahasiswa, pelaksanaan
psikotest dan rekruitmen lulusan sebagai tenaga kerja melalui bursa
kerja khusus atau BKK)
6. Mengevaluasi ketersediaan kurikulum, modul pembelajaran, dan
modul ajar, penyelenggaraan proses pembelajaran di fakultas, dan
tingkat profesional dosen
7. Menjalin kerjasama bidang pendidikan dengan DIKTI, HIMPSI,
PLTI Pusat, pemerintah daerah, LSM, dan instansi lain baik ditingkat
nasional maupun internasional
8. Membekali semangat enterpreuneur bagi mahasiswa dan dosen
9. Membantu prodi dalam merumuskan soft skills yang diperlukan
lulusan yang berkarakter sesuai bidang keahliannya
10. Menyediakan media konsultasi akademik dan psikososial bagi
mahasiswa secara tatap muka dan elektronik.
11. Menjalankan program CSR melalui kerjasama dengan sekolah di
sekitar Universitas Jember untuk peningkatan kualitas input;
12. Membentuk training body tersertifikasi bidang pendidikan untuk
memastikan mutu dosen dan lulusan Universitas Jember
TUJUAN :
Tujuan Umum :
Meningkatkan tingkat dayaguna dan berhasil guna lulusan
Universitas Jember sesuai kebutuhan keahlian pasar kerja nasional
dan internasional di era global
Tujuan Khusus :

Meningkatkan ketersediaan dan kesesuaian kurikulum program


studi dan modul pembelajaran serta modul ajar.
Meningkatkan tingkat penyelenggaraan proses pembelajaran
sesuai modul pembelajaran.
Memperbaiki kemanfaatan pelatihan bidang pendidikan bagi
pengembangan professional dosen dan prestasi mahasiswa.
Meningkatkan cakupan pelayanan konsultasi akademik dan
psikososial mahasiswa.

88 | Pelayanan dan Fasilitas

Meningkatkan dosen dan mahasiswa penggiat e-learning dan fitur


yang digunakan.
Memperluas hubungan kerjasama penelitian pendidikan melalui
pembentukan education research group untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Memperluas hubungan kerjasama dengan alumni, dinas tenaga
kerja dan transmigrasi dan pengguna lulusan dalam rekruitmen
dan penempatan lulusa sesuai bidang keahliannya di pasar kerja
nasional dan internasional.

Sejak tanggal 5 Mei 2014 berdasarkan SK Rektor No


5055/UN25/SP/2014 tentang Penataan Pusat-pusat pada Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3), telah dikembangkan 5
(lima) Pusat LP3, yaitu :

1. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran


(Curriculum and Learning Development Center)
TUPOKSI :
Bertanggungjawab atas pengembangan kurikulum dan pembelajaran,
implementasi, dan monevnya di semua prodi di Universitas Jember.
Lingkup Kerja :
1) Mengelola Penyusunan Pedoman Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran.
2) Mengelola penyusunan Pedoman Evaluasi Proses Pembelajaran
3) Mengelola penyusunan Pedoman Penilaian Hasil Belajar
4) Mengevaluasi implementasi Pedoman Penyusunan dan
Pengembangan Kurikulum
5) Mengevaluasi implementasi Pedoman Perancangan Pembelajaran di
tingkat prodi.
6) Mengevaluasi implementasi Pedoman Penilaian Hasil Belajar.
7) Memfasilitasi Prodi dalam menyusun kurikulum
8) Memfasilitasi Prodi dalam mengelola pembelajaran
9) Memfasilitasi Prodi dalam menilai hasil belajar
10) Mengelola Penyusunan Buku Acuan Pelatihan Pedagogik (materi
PEKERTI dan AA).

2. Pusat Pengembangan E-Learning (E-Learning Center


Development)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 89

TUPOKSI :
Bertanggunjawab atas pengembangan program e-learning dan
pengelolaan (POAC) pembelajaran secara elektronik (e-learning) di
Universitas Jember
Lingkup Kerja :
1) mengembangkan webb e-learning
2) Memfasilitasi dosen dan mahasiswa dalam implementasi
pembelajaran E-learning
3) Mengelola program insentif e-learning dari dalam maupun luar
UNEJ.
4) Mengevaluasi implementasi pembelajaran e-learning.
5) Mengevaluasi tingkat penggunaan fitur e-learning
6) Mengelola penerapan teknologi media pembelajaran elektronik pada
sister e-learning.
7) Melayani konsultasi penerapan system dan model media
pembelajaran bagi dosen.

3. Pusat Pengembangan Karir (Career Center Development)


TUPOKSI :
Bertanggungjawab atas pengembangan tracer study dan memfasilitasi
kesempatan kerja bagi alumni UNEJ, dan memfasilitasi publikasi
ilmiah bidang pendidikan.
Lingkup Kerja :
1) Mengembangkan instrument Tracer Study
2) Mengevaluasi validitas dan reliabilitas instrument tracer study
3) Mengelola implementasi instrument tracer study oleh prodi dan
stakeholders (pengguna lulusan dan alumni)
4) Menyelenggarakan Bursa Kerja Khusus (BKK)
5) Mengelola Program Magang Ekstra kurikuler bagi mahasiswa.
6) Mengelola publikasi ilmiah bidang pendidikan
7) Memfasilitasi publikasi ilmiah bidang pendidikan internasional
terindeks scopus
8) Memfasilitasi penyelenggaraan psikotest bagi calon tenaga kerja dan
umum.

90 | Pelayanan dan Fasilitas

4. Pusat Pelatihan Pendidikan ( Education Training Center)


TUPOKSI :
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelatihan bidang pendidikan
dan yang terkait sesuai standar, dan menjamin pencapaian
kompetensinya.
Lingkup Kerja :
1) Menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pedagogik (PEKERTI dan AA)
bagi dosen UNEJ dan Umum.
2) Menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pendidikan
3) Mengelola unit pelatihan tersertifikasi untuk bidang pendidikan
4) Menyelenggarakan Pelatihan Pembentukan Karakter dan Kepribadian
5) Menyelenggarakan Pelatihan Kesehatan dan Prestasi Belajar
6) Menyelenggarakan pelatihan Perancangan Media pembelajaran
multimedia (audio, video, interaktif/hypermedia).
7) Menyelenggarakan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah (Buku Ajar,
Naskah Jurnal Nasional dan Internasional)

5. Pusat Konsultasi Mahasiswa (Student Advisory Learning


Center)
TUPOKSI :
Bertanggungjawab atas pengelolaan
pembinaan bagi mahasiswa.

kegiatan

konsultasi

dan

Lingkup Kerja :
1) Mengelola kegiatan konsultasi belajar bagi mahasiswa UNEJ.
2) Menganalisis Pola Belajar Mahasiswa di luar kelas
3) Mengembangkan mekanisme Sistem Pembinaan Mahasiswa oleh
Dosen Wali
4) Memfasilitasi mahasiswa dalam penyelesaian masalah (psiko social
dan ekonomi)
5) Melayani konsultasi pemanfaatan media pembelajaran multimedia
(audio, video, dan interaktif/hypermedia).
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Universitas
Jember terdiri dari 14 Orang dengan rincian : PNS 8 orang, tenaga

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 91


kontrak 6 orang. Sedangkan sarana dan Prasarana terdiri dari ruang
pelatihan standar 1 ruang dan Aula LP3 1 ruang.

6. 10. Fasilitas Umum


Untuk fasilitas umum, UNEJ memiliki beberapa gedung, lapangan,
wisma, dan kendaraan penunjang kegiatan yang tersebar di seluruh
wilayah kampus. Fasilitas tersebut sebagai berikut.
1)

Gedung Soetardjo
Gedung ini merupakan gedung serbaguna yang terletak di Jalan
Kalimantan Nomor 29 bersebelahan dengan Kantor Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember. Luas gedung
2.021,72 m2 tidak termasuk lapangan parkir. Gedung ini mempunyai
beberapa bagian, di antaranya ruang utama, ruang lobby,
panggung/stage, ruang rias, kamar kecil, ruang tiket, ruang satpam,
lapangan parkir dalam, lapangan parkir timur, dan lapangan parkir
utara. Selama ini gedung Soetardjo dimanfaatkan untuk berbagai
aktivitas, antara lain: penerimaan mahasiswa baru (SNMPTN, UMUNEJ), Program Pengenalan Kampus (PK2), acara ceremonial
universiter lain seperti wisuda, dies natalis, pelantikan pejabat baru,
pengukuhan guru besar, seminar/workshop/pelatihan, pameran,
kompetisi/kejuaraan, juga acara-acara yang diselenggarakan oleh
masyarakat umum seperti try-out, exhibisi, pameran produk, lomba,
dsb. Khusus untuk kegiatan musik/band/ live concert, banyak
memanfaatkan lapangan parkir utara Gedung Soetarjo yang lebih
luas dan mudah aksesnya.

2)

Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)


PKM terletak di Jalan Kalimatan nomor 27, satu ruas jalan dengan
Gedung Soetardjo, bersebelahan dengan Gedung Campus Center.
Gedung ini mempunyai komposisi yang mirip dengan Gedung
Soetardjo, seperti: ruang utama, panggung pertunjukan, ruang rias,
ruang lobby, dan sedikit lapangan parkir. Ukuran gedung PKM
1.917 m2. Pada saat ini PKM banyak digunakan untuk kegiatan
daftar ulang PMDK (Penelurusan Minat dan Kemampuan),

92 | Pelayanan dan Fasilitas


pertunjukan
teater,
pertunjukan
film
dokumenter,
seminar/workshop/pelatihan, launching buku, dan beberapa kegiatan
internal universitas.
3)

Gedung Sport-Hall
Gedung ini tidak banyak dikenal oleh sivitas akademika UNEJ
karena letaknya agak tersembunyi (di belakang gedung PKM, di
antara lapangan tenis dan lapangan basket) dan ukurannya sangat
kecil ( 120 m2). Sport Hall awalnya sering digunakan untuk latihan
dan pertandingan tenis meja, namun kemudian berkembang untuk
tempat latihan UKM kesenian, seperti latihan tari, drama, wayang,
ketoprak, dan sejenisnya. Mengingat kecilnya ruangan, tidak
mungkin digunakan untuk pertunjukan.

4)

Stadion
Stadion merupakan suatu bangunan yang relatif baru, terletak di
belakang Gedung Soetardjo. Lapangan stadion sering digunakan
untuk pertandingan-pertandingan olahraga, sepakbola. Di samping
itu, lapangan ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan Upacara
Pelantikan Mahasiswa Baru yang diselenggarakan pada awal tahun
ajaran. Luas lapangan stadion 10.000 m2. Di sekeliling stadion
terdapat tribun tempat penonton menikmati pertandingan. Di sisi lain
juga terdapat ruang ganti, ruang tiket, ruang satpam, dan kamar kecil.

5)

Lapangan Tenis
Lapangan tenis terletak persis di belakang Gedung PKM. Terdapat
dua lapangan, di sebelah barat dan timur, keduanya menghadap
utara-selatan. Pemanfaatan lapangan ini tidak lain hanya untuk
latihan dan pertandingan tenis. Hampir tiap hari (terutama sore),
lapangan ini dimanfaatkan untuk kegiatan latihan, sedangkan pada
hari-hari libur sering digunakan untuk pertandingan (persahabatan,
lomba, dies, antarfakultas, hari kemerdekaan). Fasilitas yang ada
antara lain lapangan utama, tempat istirahat pemain, dan kamar kecil.

6)

Lapangan Voli
Lapangan ini terletak di sebelah barat stadion. Terdapat empat
lapangan yang sering digunakan untuk latihan di sore hari atau Jumat

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 93


pagi. Namun kadang-kadang kegiatan voli juga bisa memanfaatkan
lapangan lain seperti lapangan basket yang ada di belakang gedung
UMC, lapangan basket Fakultas Ekonomi, FMIPA dan Fakultas
Teknik.
7)

Lapangan Basket
Lapangan basket terletak di Jalan Kalimantan, tepat di belakang
gedung UMC. Lapangan ini hanya ada satu line, didukung oleh
lapangan basket yang ada di Fakultas Ekonomi dan FMIPA.
Lapangan ini dimanfaatkan untuk kegiatan basket dan voli.

8)

Lapangan Timur Perpustakaan


Lapangan ini terletak di sebelah timur Gedung Perpustakaan.
Pemanfaatannya lebih sering digunakan untuk kegiatan upacara.
Luasnya 10.000 m2 yang di kedua ujungnya tersedia gawang
sehingga kadang-kadang digunakan untuk latihan sepakbola.

9)

Aula Sositet (Aula LPM)


Aula Sositet digunakan untuk kegiatan pertemuan yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
(LPM) dan perkuliahan Fakultas Teknik. Struktur gedung tersebut
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gedung PKM dan Soetardjo,
yaitu: mempunyai ruang utama, panggung/stage, ruang rias, ruang
lobby, ruang satpam, dan kamar kecil, serta lapangan parkir kecil.

10) Wisma Tamu


Terdapat tiga wisma tamu yang dimiliki UNEJ, yaituWisma A, B,
dan C, yang ketiganya dipergunakan sebagai tempat penginapan
sementara bagi tamu dari kalangan dosen, mahasiswa, atau dari
kalangan instansi lain.
11) Bus
Bus yang dimiliki oleh UNEJ sejumlah 4 unit dengan 2 bus kapasitas
21 orang dan 2 minibus dengan kapasitas 13 orang.
Mahasiswa diperkenankan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas
umum tersebut dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

94 | Pelayanan dan Fasilitas


a. Bila kegiatan tersebut merupakan murni aktivitas akademik atau
sosial, tidak dikenakan biaya kecuali untuk petugas kebersihan.
b. Bila kegiatan tersebut melibatkan sponsorship atau dikenakan
ticket/karcis, unit penyelenggara yang berasal dari warga UNEJ akan
dikenakan biaya 50%.
c. Khusus untuk Gedung Soetardjo, dilarang dipergunakan untuk
pagelaran musik band.

6. 11. Agrotechnopark
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agrotechnopark Universitas
Jember secara resmi berdiri tanggal 2 Nopember 2011, berdasar SK
Rektor Universitas Jember Nomer 12282/H.25/TU.2/2011. Keberadaan
unit ini sebenarnya telah dirintis sejak tahun 2006 dan selama periode
2006 akhir tahun 2011 dikelola oleh suatu kepanitiaan yang langsung
bertanggung-jawab kepada Rektor. Sebagai UPT yang baru di lingkungan
Universitas Jember, kehadiran UPT ini diharapkan dapat memberikan
warna tersendiri bagi Universitas Jember khususnya dalam mewujudkan
Visi dan Misi Universitas Jember.
Berdasar
SK
Rektor
Universitas
Jember
Nomer
12282/H.25/TU.2/2011, UPT Agrotechnopark mengelola dua lokasi
kebun yaitu kebun Agrotechnopark Kampus Tegal Boto seluas 2,0 ha
yang berupa lahan kering dan kebun Agrotechnopark di Desa Jubung,
Kecamatan Sukorambi Jember seluas 13 ha yang terdiri atas lahan
kering sekitar 3 ha dan lahan sawah beririgasi teknis seluas sekitar 10 ha.
Mandat tersebut memberikan gambaran bahwa UPT Agrotechnopark
mempunyai daya dukung sumberdaya, khususnya sumber daya lahan
yang sangat potensial sekaligus juga mengemban tugas berat bagi
pengelolanya untuk mewujudkan Agrotechnopark sesuai yang dicitacitakan lembaga.
Selain sumberdaya lahan yang potensial UPT Agrotechnopark
juga didukung oleh beberapa gedung sebagai sarana penunjang kegiatan.
Kantor utama UPT Agrotechnopark berada di dalam komplek kampus
Universitas Jember, dengan menempati bangunan seluas 500 m2 yang
terdiri atas dua lantai. Gedung ini selain dimanfaatkan untuk kantor juga
digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Kebun

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 95


Agrotechnopark Jubung didukung oleh tiga gedung, yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan baik kegiatan pembelajaran,
pelatihan maupun pertemuan-pertemuan formal yang mampu menampung
sampai 150 peserta.
Berdasar uraian tugas dalam tata organisasi Universitas Jember,
tugas utama dari UPT adalah sebagai sarana pelengkap dalam menunjang
kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di luar
Fakultas, Jurusan maupun Laboratorium. Berpijak pada tugas tersebut
maka kehadiran UPT Agrotechnopark harus mampu mendukung
terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi khususnya bagi civitas
akademika di lingkungan Universitas Jember. Sejak tahun 2007 UPT
Agrotechnopark telah melakukan berbagai kegiatan, mulai dari
penanaman tanaman koleksi, kegiatan praktikum, riset dosen dan
mahasiswa, sampai layanan kunjungan untuk tamu baik dari dalam
maupun luar lingkungan Universitas Jember.

Gambar 6.3 Gedung Kantor Utama UPT Agrotechnopark

Seiring dengan perjalanan waktu, aktivitas UPT Agrotechnopark


Universitas Jember semakin bertambah. Pada awal tahun 2012 UPT
Agrotechnopark mulai mengelola secara penuh lahannya, mulai dari
kebun Agrotechnopark Kampus sampai dengan Kebun Agrotechnopark
Jubung. Beberapa unit kegiatan unggulan bidang pertanian yang telah
dikembangkan di UPT Agrotechnopark diantaranya: (1) Unit produksi

96 | Pelayanan dan Fasilitas


pupuk organik; (2) Unit produksi benih dan bibit; (3) Unit produksi
tanaman pangan dan hortikultura; (4) Unit pengembangan tanaman hias;
(5) Unit layanan jasa konsultasi dan pelatihan; (6) Unit koleksi tanaman
rempah dan obat.
6.11.1. Unit Produksi Pupuk Organik
Aktivitas utama unit ini adalah mendaur ulang limbah organik,
utamanya yang berada dalam lingkungan Universitas Jember menjadi
pupuk organik yang memenuhi standar baku mutu. Kehadiran unit ini
selain dapat memanfaatkan limbah organik yang sebelumnya menjadi
sampah di lingkungan kampus, juga menyediakan sumber pupuk organik
utamanya bagi kebun Agrotechnopark Kampus Tegal Boto.
Unit produksi pupuk organik didukung oleh suatu bangunan yang
dilengkapi dengan bak fermentasi, mesin pencacah, mesin pengayak, alat
pendukung pengepakan dan gudang penyimpanan. Selain secara rutin
memproses bahan pupuk, unit ini juga menyediakan layanan praktikum
mahasiswa, pelatihan dan konsultasi bagi masyarakat. Kerjasama unit ini
dengan beberapa laboratorium yang ada di lingkungan Universitas Jember
telah berhasil mengembangkan pupuk organik yang diperkaya dengan
biakan jamur dan bakteri berguna sehingga mampu menghasilkan pupuk
yang sekaligus berperan sebagai biofertilizer dan biopestisida.

6.11.2. Unit Produksi Bibit


Tugas utama unit produksi bibit adalah menyediakan bibit
tanaman, khususnya tanaman hortikultura tahunan yang mempunyai
karakteristik keunggulan tertentu seperti tahan penyakit sistemik,
berukuran lebih besar, sedikit atau tanpa mempunyai biji dan beberapa
keunggulan khas lainnya. Bibit-bibit tersebut selain dikembangkan sendiri
oleh UPT Agrotechnopark juga merupakan hasil kerjasama dengan
lembaga penelitian dan beberapa penangkar bibit baik yang ada di Jember
maupun di luar Jember.
Konsentrasi utama unit ini adalah perbanyakan bibit jeruk bebas
penyakit sistemik. Dalam mewujutkan mandat tersebut unit ini didukung
oleh beberapa sarana dan prasarana diantaranya ialah dua buah rumah
kaca berukuran 15 m x 6 m untuk tempat okulasi; sebuah rumah kasa

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 97


(screen house) untuk blok perbanyakan mata tempel (BPMT) dan areal
pembesaran hasil okulasi. Koleksi mata tempel yang dimiliki unit ini
terdiri atas dua kultivar yaitu jeruk siam pontianak dan jeruk keprok
madura. Kedua kultivar tersebut diperoleh dari Balai Penelitian Jeruk dan
Buah Sub Tropika Tlekung - Malang.
Selain bibit jeruk unit ini bekerjasama dengan beberapa
penangkar bibit menyediakan bibit buah-buhan seperti buah naga, durian,
jambu, sirsat manis (sweetzark), srikaya jumbo, dan kelengkeng. Dalam
upaya memberikan layanan prima kepada para pengguna, unit ini selain
memberikan layanan kepada mahasiswa dan dosen di lingkungan
Universitas Jember baik dalam bentuk layanan praktikum maupun
penelitian, juga berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya
untuk permintaan bibit hortikultura tahunan.

6.11.3. Unit produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura


Pangan dan hortikultura merupakan dua komoditi pertanian yang
hingga saat ini pemenuhan kebutuahannya belum dapat dicukupi di dalam
negeri, sehubungan dengan itu salah satu unit yang ada di UPT
Agrotechnopark Universitas Jember konsentrasi pada dua kelompok
komoditi tersebut. Tanaman pangan yang dikembangkan oleh UPT
Agrotechnopark adalah padi untuk upaya pemenuhan kebutuhan benih.
Pengembangan tanaman padi selama ini bekerjasama dengan penangkar
benih padi yang ada di Jember dengan memanfaatkan sebagian areal
lahan sawah yang ada kebun Agrotechnopark Jubung.
Tanaman hortikultura yang dikembangkan oleh unit produksi ini
utamanya tanaman buah seperti buah naga, jeruk keprok, sirsat, srikaya
jumbo serta durian, dan tanaman sayuran utamanya kailan. UPT
Agrotechnopark juga bekerjasama dengan eksportir komoditi hortikultura
mengembangkan tanaman okra dan edamame di kebun Agrotechnopark
Jubung. Dua komoditi tersebut merupakan komoditi hortikulturan untuk
pemenuhan ekspor.
Terkait dengan tugas pokok UPT Agrotechnopark, selama
melakukan kerjasama baik dalam pengembangan tanaman pangan
maupun hortikultura, selalu disediakan lahan khusus untuk kepentingan
penunjang kegiatan belajar mengajar. Melalui langkah tersebut maka

98 | Pelayanan dan Fasilitas


dalam pengembangan tanaman pangan dan hortikultura civitas
akademika, utamanya dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan lahan
tersebut untuk kepentingan kuliah lapang, praktikum, magang profesi
maupun penelitian.
6.11.4. Unit Pengembangan Tanaman Hias
Tanaman hias yang banyak dikembangkan adalah tanaman hias
dalam ruangan (indoor) dan anggrek. Pengambangan tanaman ini tidak
hanya untuk kepentingan komersial tetapi yang lebih utama adalah untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya untuk kepentingan
praktikum dan penelitian. Sebagai langkah nyata mewujudkan tugas
tersebut maka UPT Agrotechnopark bekerjasama dengan Fakultas
Pertanian Universitas Jember, khususnya Laboratorium Kultur Jaringan
dalam pengembangan tanaman hias terutama anggrek.
Kerjasama tersebut dilakukan terutama dalam mendapatkan hasilhasil silangan baru dari beberapa tanaman koleksi anggrek yang telah
dimiliki oleh UPT Agrotechnopark. Laboratorium Kultur Jaringan
mendukung dalam kegiatan penyilangan (selfing) hingga pengembangan
dalam botol kultur sedang UPT Agrotechnopark melakukan kegiatan
mulai tahap aklimatisasai hingga tanaman berbunga. Melalui sinergi
tersebut kedepan akan dihasilkan kultivar-kultivar anggrek baru yang
merupakan karya dari civitas akademik Universitas Jember.
6.11.5. Unit Layanan Jasa Konsultasi dan Pelatihan
Kegiatan unit ini lebih pada penekanan tugas utama UPT
Agrotechnopark dalam bidang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan unit ini adalah partisipasi
rutin dalam beberapa kegiatan pameran baik di lingkungan Universitas
Jember maupun di luar lingkungan Universitas Jember, layanan
kunjungan tamu resmi Universitas baik dari dalam maupun luar negeri,
layanan magang bagi siswa khususnya siswa SMK Pertanian dan layanan
kegiatan pelatihan.
Kegiatan pameran secara rutin diikuti dengan berbagai bentuk
tema yang terkait dengan model-model pertanian yang up to date pada
waktunya. Dalam setiap kehadirannya mengikuti pameran, UPT
Agrotechnopark berusaha menampilkan model-model pertanian yang di

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 99


balut dengan kemasan inovasi teknologi, sehingga menjadikan pertanian
adalah sesuatu yang menarik. Kehadiran UPT Agrotechnopark dalam
beberapa kegitan pameran secara tidak langsung menunjukkan peran serta
UPT dalam mengenalkan keunggulan Univreistas Jember kepada
masyarakat luas.
Kegiatan layanan tamu secara rutin telah dilakukan oleh UPT
Agrotechnopark sesuai dengan permintaan stakeholders, demikian juga
untuk kegiatan magang mulai rutin dilakukan oleh para siswa dari
beberapa SMK Pertanian baik yang ada di Jember maupun dari luar
Jember. Kegiatan pelatihan yang terakhir dilakukan adalah pelatihan
tanaman rempah dan obat yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari
rumpun pertanian dan kesehatan, pelatihan tanaman anggrek serta
biopestisida yang diikuti oleh para mahasiswa dari fakultas pertanian.
6.11.6. Unit Koleksi Tanaman Rempah dan Obat
Tugas utama dari unit ini adalah mewujudkan peran UPT
Agrotechnopark dalam memberikan layanan kepada mahasiswa dan
dosen dari unit kerja di luar rumpun pertanian. Kehadiran unit ini
diharapkan mampu meningkatkan peran UPT Agrotechnopark dalam
memberikan layanan khususnya kepada para mahasiswa dan dosen dari
lingkup ilmu kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi,
Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.
Saat ini UPT Agrotechnopark sedikitnya telah memiliki 50 jenis
koleksi tanaman obat yang dikembangkan di kebun Agrotechnopark
Jubung. Jumlah koleksi tersebut akan terus dikembangkan bekerjasama
dengan beberapa pihak terkait, di antaranya Balai Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BP2TO2T). Selain
penambahan koleksi dalam kerjasama tersebut juga dilakukan kegiatan
pelatihan terutama dalam saintifikasi jamu, sebagai budaya
pengembangan kesehatan warisan anak bangsa. Melalui kegiatan tersebut
diharapkan pengembangan bahan rempah sebagai obat tradisional dapat
dilakukan lebih modern dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

100 | Pelayanan dan Fasilitas

6. 12. Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember


Sesuai dengan UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi pasal 53 menyatakan bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan
terdiri atas: 1) sistem penjaminan mutu internal dan 2) sistem penjaminan
mutu eksternal. Implementasi sistem penjaminan mutu eksternal
dilakukan melalui akreditasi PS dan Institusi oleh BAN-PT; sedangkan
sistem penjaminan mutu internal dapat dikembangkan oleh Perguruan
Tinggi masing-masing.
Penerapan sistem penjaminan mutu di Universitas Jember, rektor
bertanggungjawab langsung terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi mutu akademik di lingkungan Universitas Jember. Dalam
pelaksanaan harian, sistem penjaminan mutu diemban oleh Pembantu
Rektor I sebagai quality management representative (QMR).
Unit Kerja di Universitas Jember yang menerapkan sistem
penjaminan mutu internal, khususnya di bidang akademik, adalah Badan
Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember. Dalam mengimplementasi
tugas dan fungsi serta pengembangan sistem penjaminan mutu internal
tersebut Rektor Universitas Jember menerbitkan SK Rektor No.
4011/J25/KP/2004, tanggal 23 Juni tahun 2004 yang memiliki tugas
utama:
1. Merencanakan sistem penjaminan mutu seluruh unit kerja di
lingkungan Universitas Jember;
2. Membuat perangkat kerja yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
sistem penjaminan mutu;
3. Mensosialisasikan sistem penjaminan mutu;
4. Melaksanakan pelatihan sistem penjaminan mutu;
5. Melaksanakan sistem penjaminan mutu;
6. Memonitor dan mengevaluasi (meng-audit) pelaksanaan penjaminan
mutu;
7. Melaporkan secara periodik pelaksanaan sistem penjaminan mutu
kepada rektor.
Dalam menjalankan tugas tersebut BPM mempunyai visi menjadi
lembaga yang berkualitas dalam pengembangan mutu kegiatan akademik.
Misinya adalah 1) Memberdayakan semua unit untuk mengembangkan
dan menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) dan 2)
Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan evaluasi (audit)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 101


internal. Tujuan yang hendak dicapai adalah: 1) merancang sistem
penjaminan mutu; 2) membuat perangkat kerja yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu; 3) mensosialisasikan sistem
penjaminan mutu; 4) melaksanakan pelatihan sistem penjaminan mutu; 5)
melayani konsultasi/asistensi sistem penjaminan mutu kepada unit-unit
pelaksana; 6) melaksanakan audit internal sistem penjaminan mutu; 7)
melaksanakan pendampingan penyusunan evaluasi diri unit kerja; 8) mereview proposal block grant; 9) memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan Program Hibah Kompetisi (PHK); dan 10) melaksanakan
konsultasi dan pendampingan penyusunan akreditasi PS dan institusi.
6.12.1. Kualifikasi dan Kompetensi Staf
Staf pengelola BPM ditunjuk berdasarkan surat keputusan (SK)
Rektor yang setiap 4 tahun dievaluasi dan diterbitkan SK baru. Dalam
pengelolaan kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi BPM, staf
BPM dibekali kompetensi mengenai pengelolaan dan pengembangan
kelembagaan berdasarkan mutu dari berbagai bidang melalui training,
magang, dan pengalaman praktek dari PE Internasional, M-Brio, PSA
Deptan, BSNP, BSN, BPK dan dari BPM sendiri. Dari latar belakang
tersebut staf BPM memiliki kapabilitas sebagai auditor ISO 9001 dan
konsultan pengembangan SMM seperti ISO 9001, ISO 14000, ISO
17025, ISO 22000, SNI 6729 (Sistem Pangan Organik). Staf BPM juga
memiliki pengalaman kuat dalam bidang Audit Manajemen Mutu
Akademik Internal (AMMAI), monev implementasi berbagai jenis
competitive based funding (CBF). Dari latar belakang tersebut, staf BPM
secara aktif berpengalaman dalam memberikan konsultasi dalam
implementasi SMM baik internal UNEJ maupun kepihak masyarakat
yang memerlukan.
6.12.2. Capaian Kinerja
Berbagai output sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya
bahwa BPM telah menghasilkan berbagai produk khususnya dalam tiga
tahun terakhir. Secara umum produk BPM dibagi atas dua kategori, yaitu:
produk dalam bentuk fisik berupa dokumen, dan produk non fisik berupa
hasil training atau pelatihan dan layanan lainnya.

102 | Pelayanan dan Fasilitas


a. Produk aktivitas BPM dalam bentuk fisik berupa:
1. Kebijakan Akademik UNEJ dan SasaranMutu UNEJ sebagaimana
tertuang dalam Renstra UNEJ tahun 2005-2010 dan 2010-2015;
2. Pedoman Mutu UNEJ berdasarkan ISO 9001 dan ISO 17025;
3. Prosedur Kerja atau SOP;
4. Pedoman Monev Internal Hibah di Lingkungan UNEJ;
5. Pedoman Audit Pembelajaran,
6. Pedoman Penilaian Program Studi di Lingkungan UNEJ;
7. Pedoman Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Unit Kerja NonFakultas;
8. Profil BPM;
9. Pedoman Evaluasi Kinerja Staf (belum disosialisasikan);
10. Pedoman Akreditasi PS;
11. Pedoman Pembukaan Program Studi Baru.
b. Produk dalam bentuk non fisik berupa layanan internal berupa:
1. review dokumen SMM unit kerja, termasuk unit kerja yang
mengusulkan sertifikasi ISO 9001 dan ISO 17025;
2. review atau desk evaluation laporan tengah tahun dan akhir tahun
dan site visit atau audit lapang terhadap implementasi PHK
(Program A2, IMHERE, BERMUTU, PGSD A, dan sebagainya);
3. review usulan prodi baru;
4. review laporan SE prodi;
5. review laporan SE unit kerja non fakultas;
6. review usulan akreditasi prodi; serta program layanan lain sebagai
output BPM dalam bentuk training sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya.

6. 13. Bidang Studi Mata Kuliah Umum ( UPT BSMKU )


Universitas Jember
6.13.1. Visi, Misi dan Tujuan
Sebagai pelaksana akademik di bidang pendidikan, UPT BSMKU
UniversitasJember memiliki visi, misi dan tujuan. Visi UPT BSMKU
adalah:
Menyelenggarakan pendidikan kepribadian, moral dan sosial secara
profesional dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan dan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 103


menghasilkan lulusan yang mampu serta ahli dalam memanajemen
kepribadiannya sendiri serta mampu mengabdikan ilmunya untuk
kesejahteraan umat manusia".
Untuk mencapai visi UPT BSMKU mempunyai misi
memaksimalkan harapan dan keinginan-keinginan seluruh pihak yang
berkepentingan terhadap hasil kerja yang baik dari UPT BSMKU
(Maximize Stakeholder's Value) dalam membentuk dan mengembangkan
kepribadian terpuji serta mempunyai kemampuan positif dalam
masyarakat meliputi :
1. Kepuasan Mahasiswa dan Orang Tua Mahasiswa.
2. Kepuasan Masyarakat Pengguna Jasa lulusan Univeritas Jember.
3. Kepuasan Manajemen Fakultas Universitas.
4. Kepuasan Dikti - Diknas (sesuai peraturan pemerintah).
Berdasarkan visi dan misi tersebut, UPT BSMKU memiliki nilai
kompetitif di bidang pengembangan kepribadian, pengembangan
wawasan dan pemikiran berkenaan dengan kebudayaan, kemanusiaan,
masyarakat dan lingkungan alam semesta agar daya tanggap, persepsi
dapat ditingkatkan, diperhalus serta dipertajam melalui Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,
ISBD, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi, dan
Pertanian Industrial yang berlandaskan etika moral Pembangunan
Indonesia.
Tujuan yang hendak dicapai oleh UPT BSMKU sesuai dengan
visi dan misi yang telah ditetapkan di atas adalah :
1. Menghasilkan lulusan dengan pribadi terpuji dan kompetitif
untuk memasuki lapangan kerja mengisi jabatan yang tersedia di
masyarakat maupun dalam menciptakan lapangan kerja sebagai
wirausaha, untuk menuju puncak sebagai pemimpin masyarakat
yang memiliki pribadi terpuji yang kuat.
2. Menghasilkan dan mengembangkan interdisiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat yaitu lulusan yang mampu memimpin
perubahan dalam menuju masyarakat cita-cita proklamasi dengan
titik arah sub bidang studi Pendidikan Pancasila, Pendidikan

104 | Pelayanan dan Fasilitas


Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, ISBD, IKD,
Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi, dan
Pertanian Industrial.
3. Meningkatkan mutu akademik staf pengajar melalui pendidikanpelatihan berkesinambungan dan lanjutan, penelitian dan
pengabdian masyarakat untuk penyempurnaan materi ajar.
4. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan lembagalembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan, pembentukan dan
memahami sikap moral terpuji.
6.13.2. Sasaran
Berdasarkan misi yang telah dirumuskan di atas, sasaran yang
ingin dicapai UPT BSMKU Universitas Jember adalah :
1. Mengarahkan mahasiswa yang memiliki mental yang kuat dan
berminat mendalami lebih jauh tentang pendidikan kepribadian
menjadi manusia terpuji berjiwa Pancasila, berkeyakinan agama
yang kuat sehingga siap mengembangkan kepribadiannya sendiri dan
siap menjadi teladan bagi lingkungannya .
2. Membekali mahasiswa wawasan umum, luas dan dalam dengan basis
mata kuliah kepribadian unggulan Universitas Jember.
3. Membuat lulusan memiliki kepribadian terpuji yang siap secara
kompetitif memasuki lapangan kerja dalam dunia kerja dengan
pilihan peluang memasuki jabatan sesuai disiplin ilmu lulusan
maupun kerja secara mandiri menciptakan lapangan kerja sebagai
wiraswasta.
4. Mendukung program prestasi Universitas Jember dalam akreditasi
perguruan tinggi.
6.13.3. Tugas Pokok dan Fungsi UPT BSMKU Universitas Jember
Berdasarkan SK Rektor Universitas Jember No: 7551 / PT.32.H /
SK.D / 97., salah satu pasal menerangkan bahwa MKDU (Mata Kuliah
Dasar Umum) yang semula berbentuk jurusan dan berada di FISIPOL
telah berubah menjadi UPT BSMKU (Unit Pelaksana Teknis Bidang
Studi Mata Kuliah Umum) dengan tugas pokok yaitu menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran MKU (matakuliah umum), mengembangkan
sistem pendidikan & pengajaran, serta melakukan penelitian dan berada

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 105


di tingkat Universitas yang kegiatannya berada di bawah koordinasi
Pembantu Rektor Bidang Akademik.
UPT BSMKU melaksanakan perkuliahan dengan konsentrasi
penanaman nilai-nilai dasar etika moral dan nasionalisme yang termaktub
dalam Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yaitu: Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa.
Proses perkuliahan MKU juga mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat,
pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni agar mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan menjadi pelopor perubahan di masyarakat. Hal tersebut
termaktub dalam Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat : Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD) dan Ilmu Kealaman Dasar (IKD).
UPT BSMKU berfungsi untuk memberikan pelayanan akademis
yang memadai dan mampu menciptakan atmosfir akademik yang
kondusif agar secara signifikan mampu mendukung out put Universitas
Jember berupa para lulusan yang profesional, kompetitif dan memiliki
kepribadian serta mental yang baik.
Selain itu, mampu menciptakan lulusan yang berpikir kritis,
kreatif sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, estetis; memiliki
apresiasi kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban,
dan menjunjung tinggi nilai, memiliki kepedulian terhadap pelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup, mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta dapat ikut
berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial, budaya dan
lingkungan hidup secara arif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
internal manajemen yang memadai serta didukung oleh sumberdaya
manusia yang profesional dibidangnya masing-masing.
Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran matakuliah
umum, UPT BSMKU memiliki sejumlah dosen yang berasal dari dosendosen fakultas di Universitas Jember. Dosen-dosen yang tergabung di
UPT BSMKU dengan kualifikasi S-3 berjumlah 6 orang (1 orang guru
besar/ professor), S-2 berjumlah 33 orang dan S-1 berjumlah 8 orang.

106 | Pelayanan dan Fasilitas


Pada Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010, UPT
BSMKU mulai menyelenggarakan Kuliah Bersama Matakuliah Umum
untuk 3 matakuliah yaitu Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Pada Semester Gasal Tahun Akademik 2012/2013,
UPT BSMKU mendapatkan mandate dari Pembantu Rektor Bidang
Akademik
untuk
memprogramkan
Matakuliah
Pendidikan
Kewarganegaraan ke dalam Kuliah Bersama Matakuliah Umum. Adapun
pendistribusian dosen dan jumlah mahasisawa serta jumlah kelas untuk
Kuliah Bersama Matakuliah Umum mulai Semester Genap Tahun
Akademik 2009/2010 sampai dengan Semester Genap Tahun Akademik
2012/2013 adalah sebagai berikut:

No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tabel 6-2 Distribusi dosen dan mahasiswa pada matakuliah MKU


Mata Kuliah dan Jumlah Mahasiswa
Semester/
Jml Total
Jml
Pend. Mahasisw
Tahun
Pend.
Pend.
Kelas
ISBD Kewargan
Akade-mik
a
Pancasila Agama
egaraan
Genap 2009/2010
Gasal
2010/2011
Genap
2010/2011
Gasal
2011/2012
Genap
2011/2012
Gasal
2012/2013
Genap
2012/2013
Gasal
2013/2014
Genap
2013/2014

963

899

1704

3566

79

2349

3329

1095

6773

136

1505

927

1623

4055

87

3182

3684

1058

7924

154

1856

776

1282

3914

87

3982

4574

1070

2425

12051

192

1789

1037

1515

2416

6757

118

3965

4554

1291

2734

12544

256

1459

825

1597

3126

7007

170

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 107


10.
11.

Gasal
2013/2014
Genap
2013/2014

3984

4745

1393

2719

12841

237

1284

716

1147

3059

6206

166

Sumber : diolah dari Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD)


Universitas Jember tahun 2009-2013

6.13.4. Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum.


Latar Belakang.
Sebagaimana diketahui UPT BSMKU Universitas Jember
mengelola sejumlah matakuliah umum (MKU) yang bersifat Universiter
(Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa, ISBD, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi,
dan Pertanian Industrial). Maksudnya semua mahasiswa Universitas
Jember dalam menyelesaikan studinya akan menempuh sejumlah mata
kuliah yang dikelola oleh UPT BSMKU. Mata kuliah tersebut relatif sama
untuk semua mahasiswa dari berbagai jurusan atau program studi.
Mengingat sifatnya yang relatif sama, maka pada dasarnya keikutsertaan
mahasiswa dalam menempuh mata kuliah umum tersebut tidak harus
ditempuh di Fakultas, Program Studi atau Jurusannya masing-masing.
Mereka bisa menempuhnya di berbagai jurusan atau program studi yang
ada di lingkungan Universitas Jember. Apalagi kalau misalnya jadwal
kuliah mata kuliah umum yang akan ditempuh oleh mahasiswa kebetulan
berbenturan dengan mata kuliah lainnya; sementara jika salah satu mata
kuliah yang sudah diprogramkan pada semester yang bersangkutan tidak
ditempuhnya, maka jatah beban SKS yang sudah menjadi hak mahasiswa
akan berkurang. Kadang-kadang ada juga fakultas tertentu yang
menjadwal matakuliah umum hanya pada semester tertentu. Akibatnya
apabila mahasiswa yang menempuh matakuliah umum tersebut tidak
lulus dalam pada semester itu, jika ia bermaksud untuk mengulang atau
mungkin memperbaiki nilainya, maka ia harus menunggu tahun depan.
Hal-hal demikian ini sebenarnya tidak boleh terjadi, mengingat substansi
mata kuliah umum seperti dikemukakan di atas adalah relatif sama.
Apalagi sistem perkuliahan di Universitas Jember telah didukung oleh
UPT Teknologi Informasi (UPT TI), maka keikutsertaan mahasiswa

108 | Pelayanan dan Fasilitas


jurusan tertentu dalam menempuh matakuliah umum tidak akan
menimbulkan masalah walaupun di kelas tersebut juga terdapat
mahasiswa dari jurusan lain.
Dasar pemikiran dimungkinkannya Kuliah Bersama, karena:
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah berkembang di Perguruan
Tinggi mengkategorikan mata kuliah menjadi 5 kelompok. Pertama ada
kelompok mata kuliah keterampilan dan keahlian (MKK), kedua,
matakuliah keahlian berkarya (MKB), ketiga mata kuliah prilaku berkarya
(MPB), keempat, mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), dan
kelimanya matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). Mata kuliah
kelompok pertama sampai dengan ketiga dikelola oleh fakultas dan
jurusan/program studi. Di dalam kelompok ini terdapat sejumlah mata
kuliah yang bersifat fakultair, artinya ada mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa dari berbagai jurusan/program studi yang ada
di fakultas tersebut sebagai warna kompetensi fakultas. Dengan demikian,
maka semua mahasiswa dari berbagai jurusan/program studi yang ada di
fakultas tersebut wajib menempuhnya. Kelompok lain dalam kelompok
mata kuliah pertama hingga ketiga yaitu adanya sejumlah mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada jurusan/program studi sebagai
warna kompetensi jurusan/program studi. Kelompok mata kuliah ini yang
akan memberikan label kompetensi sebagai bidang keahlian mahasiswa
pada jurusan yang ditekuninya. Kelompok mata kuliah ini tentu hanya
diberlakukan untuk mahasiswa pada jurusan/ program studi yang
bersangkutan, sehingga tidak mungkin ada mahasiswa dari
jurusan/program studi lain menempuhnya, kecuali di jurusan/ program
studinya sendiri.
Sementara matakuliah yang termasuk kategori keempat dan
kelima, dua-duanya di kelola oleh UPT BS-MKU Universitas Jember dan
termasuk komponen mata kuliah umum (MKU). Mata kuliah umum ini
diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa yang ada di lingkungan
Universitas Jember. Artinya seluruh mahasiswa Universitas Jember wajib
menempuh mata kuliah umum (kecuali fakultas tertentu seperti
disebutkan di atas), yang terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Pancasila (MPK), dan
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar serta Ilmu Kealaman Dasar

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 109


(MBB). Semua mata kuliah ini (MPK dan MBB) bersifat Universiter,
sehingga sama untuk semua mahasiswa di Universitas Jember.
Sejak Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 UPT
BSMKU mendapatkan tambahan wewenang mengelola matakuliah
Kewirausahaan, Pengantar Teknologi Informasi dan Ke-MIPA-an dan
melaksanakan Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum serta
melaksanakan proses belajar mengajar Matakuliah Pembentukan
Kepribadian (MPK) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasayarakat
(MBB) yaitu matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
ISBD, dengan total mahasiswa yang menempuh sejumlah 3566
mahasiswa dari seluruh Fakultas/ Program Studi di Universitas Jember.
Sedangkan untuk matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, IKD,
Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Pengantar Teknologi Informasi dan KeMIPA-an secara bertahap akan dimasukkan dalam Program Kuliah
Bersama Matakuliah Umum.
Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2012/2013 matakuliah
Ke-MIPAan diganti dengan matakuliah Pertanian Industrial dan
matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan masuk dalam Program Kuliah
Bersama Matakuliah Umum UPT BSMKU Universitas Jember dengan
jumlah total mahasiswa yang menempuh matakuliah umum sejumlah
lebih 12.000 mahasiswa dari seluruh Fakultas/ Program Studi di
Universitas Jember
Tujuan.
Tujuan dari Kuliah Bersama Matakuliah Umum adalah :
1.

2.
3.

Menyamakan persepsi mahasiswa tentang pengembangan


kepribadian dan keanekaragaman sosial budaya di masyarakat, hal
ini sesuai dengan sifat matakuliah umum yang generalinterdisipliner education.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Memperlancar proses penyelesaian studi mahasiswa.

Manfaat.
Dengan adanya Kuliah Bersama Matakuliah Umum UPT
BSMKU Universitas Jember, manfaat yang didapat adalah :

110 | Pelayanan dan Fasilitas


1.

2.

3.

Meningkatnya kepuasan stakeholders pengguna jasa layanan UPT


BSMKU, untuk mahasiswa, karena proses studi yang bisa
dipersingkat, sedangkan untuk fakultas/ program studi di Universitas
Jember, dapat berkonsentrasi dalam mengembangkan mahasiswa
untuk keahlian khusus yang menjadi ciri khas fakultas/ program
studi.
Tersentralisasinya pembelajaran matakuiah umum pada Kuliah
Bersama Matakuliah Umum dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari sisi pembelajaran serta sisi finansial. Hal ini
dikarenakan tidak ada lagi kelas kecil (kurang dari 40 mahasiswa)
dalam proses pembelajaran yang berakibat pada efisiensi finansial
yang ditanggung oleh universitas.
Dengan model Kuliah Bersama dimana dalam 1 (satu) kelas terdiri
dari berbagai macam fakultas/ program studi, dapat mengurangi
kesenjangan (bahkan mengeliminir potensi konflik) antara
mahasiswa yang berbasiskan ilmu eksak dengan mahasiswa yang
berbasiskan ilmu sosial, juga bermanfaat untuk menekan perasaan
eksklusifistis fakultas/ program studi dari mahasiswa yang
bersangkutan.

6. 14. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)


RSGM didirikan pada tanggal 10 Desember 2005 yang
dipelopori oleh Persatuan Orang Tua Mahasiswa (POMA) FKG yang
pada awalnya bernama Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG)
Universitas Jember dikelolola oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember dan dipimpin oleh direktur RSGM. Pada bulan April 2005 PSKG
berubah menjadi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan pengelolaannya
diserahkan kepada FKG Universitas Jember. Pada tahun 2011 RSGM
dirubah statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis melalui SK Rektor No.
9844/H25/OT.1/2011.
Visi dan Misi RSGM
Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan, RSGM
mempunyai visi; Menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang
berkualitas dan modern di Indonesia.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 111


Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi RSGM seperti
berikut :
1. Menyediakan sarana bagi pelaksanaan pendidikan dan penelitian
Ipteks kedokteran gigi secara berkelanjutan dalam menghadapi
tantangan masa depan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
berkualitas, profesional, modern dan sesuai tuntutan kebutuhan
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pelayanan rujukan tertinggi masalah kesehatan
gigi dan mulut.
4. Berperan aktif dalam pembangunan kesehatan gigi dan mulut.
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten
untuk mendukung pengembangan sistem pelayanan kesehatangigi
dan mulut serta memiliki jiwa wirausaha.
6. Menyelenggarakan riset terintegrasi untuk menghasilkan teknologi
yang dapat mendukung pengembangan sistem pelayanan kesehatan
secara umum dan gigi mulut yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan daya saing semua produk pendidikan dan pelayanan
dengan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan dan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terstruktur dan
berkesinambung-an.
8. Melayani masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan
gigi yang masih terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Peranan RSGM
Berdasarkan misi tersebut di atas, RSGM mempunyai peran:
1. Secara internal sebagai pelaksana dan pengemban Tri Darma RSGMP.
2. Secara eksternal sebagai pendukung usaha pembangunan di
Indonesia, khususnya pembangunan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut melalui penyediaan sumber daya manusia yang kompeten dan
pengembangan teknologi yang mendukung pengembangan sistem
pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

112 | Pelayanan dan Fasilitas


Fungsi
RSGM UNEJ mempunyai fungsi :
1. Pendidikan
Sebagai sarana pendidikan di bidang kedokteran gigi jenjang
diploma, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter gigi spesialis
konsultan, magister, doktor dan pendidikan kedokteran gigi
berkelanjutan.
2. Penelitian
a. Pusat penelitian, pengkajian dan pengembangan ilmu kedokteran
gigi.
b. Pusat penapisan dan penerapan obat, bahan dan teknologi
kedokteran gigi.
3. Pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat
a. Merupakan sarana pelayanan medik dental primer, sekunder dan
tersier; pelayanan penunjang; pelayanan rujukan; dan pelayanan
gawat darurat kesehatan gigi dan mulut.
b. Merupakan wadah pengembangan konsep pelayanan kedokteran
gigi;
c. Merupakan pusat unggulan pelayanan kedokteran gigi.
Pelayanan Yang Tersedia
1. Pelayanan kedokteran gigi dasar / primer (pencegahan dan
peningkatan):
a.
b.
c.
d.
e.
2.

Konsultasi;
Penyuluhan (Dental Hygiene Education);
Kontrol plak dan scaling;
Aplikasi Fluor;
Fissure Sealant.

Pelayanan kedokteran gigi sekunder / spesialistik (rawat jalan,


one day care) yang meliputi bidang :
a. Prostodonsia;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 113


b.
c.
d.
e.
f.
g.

Ortodonsia;
Periodonsia;
Pedodonsia;
Konservasi / endodonsia;
Bedah mulut;
Penyakit mulut.

3.

Pelayanan penanggulangan kedaruratan di bidang kedokteran


gigi dan mulut.

4.

Pelayanan tindakan pemulihan / recovery pasca operasi.

5.

Pelayanan penunjang :
a.
b.
c.
d.

Radiologi meliputi dental, panoramik / sepalometri;


Laboratorium klinik ;
Laboratorium teknik gigi, dan
Farmasi / rumah obat (dalam persiapan).

BAB 7

PENINGKATAN SOFTSKILLS
MAHASISWA

Soft skill merupakan seperangkat kemampuan yang mempengaruhi


bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Secara garis besar soft skill
bisa digolongkan ke dalam dua kategori yaitu intrapersonal skill
(ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri) dan interpersonal skill
(ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain). Keahlian
soft skill yang dimiliki seorang mahasiswa dapat menjadi bekal atau
menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk
berkreativitas. Apalagi, tantangan era globalisasi persaingan semakin
tinggi.
Peningkatan soft skill didasarkan pada kebijakan pendidikan nasional
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa: (1)Pendidikan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan (2)
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, jujur, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Pola Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
menjelaskan bahwa pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha
pendidikan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur,
terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian,
pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan
kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sementara itu,
pengembangan bidang kemahasiswaan UNEJ dalam Rencana Strategis
2011-2015 terdapat dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
kegiatan mahasiswa yaitu (1) Peningkatan kemampuan mahasiswa di
bidang soft skill, bakat, minat, penalaran dan pengabdian kepada
masyarakat.
Program dan kegiatan peningkatan soft skill mahasiswa UNEJ
didesain untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar dapat memiliki
intrapersonal skill dan interpersonal skill yang benar-benar digunakan
dalam meningatkan daya saing lulusan di pasar kerja. Peningkatan soft skill

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 115


bagi mahasiswa terintegrasi dalam kurikulum pendidikan, namun demikian
implementasinya belum cukup optimal sehingga pelaksanaannya harus
dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan ekstrakurikuler. Wujud
kegiatan tersebut terwadahi bagi mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan
organisasi kemahasiswaan. Untuk mendukung program tersebut,
mahasiswa perlu dibekali dengan beberapa pelatihan yang dapat difasilitasi
di dalam kampus.

7. 1.

Perlunya Menanamkan Pendidikan Soft Skill

Pembelajaran di perguruan tinggi perlu menanamkan pendidikan


softskill yang tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi
dengan orang lain. Soft skills memiliki banyak manfaat, misalnya
pengembangan karir serta etika profesional. Dari sisi kompetensi soft skills
memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total, efektivitas
institusional dan sinergi inovasi.
Esensi soft skills adalah kesempatan. Mahasiswa memerlukan soft
skills untuk membuka dan memanfaatkan kesempatan tersebut. Sukses di
dalam sebuah pekerjaan tidak hanya bergantung kepada rasio dan logika
individu tetapi juga kapasitas kemanusiannya. Kemampuan yang dimiliki
manusia dapat diibaratkan sebagai Gunung Es (Ice Berg), yang nampak di
luar permukaan air adalah kemampuan hard skill / Technical Skill,
sedangkan kemampuan yang berada di bawah permukaan air dan memiliki
porsi yang paling besar ialah kemampuan soft skill. Soft skill merupakan
kemampuan yang tidak tampak dan seringkali berhubungan dengan emosi
manusia.
Banyak ditemukan hasil penelitian yang menunjukkan kesuksesan
individu dalam bekerja dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian individu.
Penelitian kemudian mengarah pada pertanyaan karakteristik kepribadian
seperti apakah yang mendukung kesuksesan dalam bekerja. Dari banyak
teori kepribadian, diantaranya teori kepribadian lima faktor (five factors
personality) yang banyak dipakai untuk meninjau kesuksesan dalam
bekerja. Lima faktor kepribadian tersebut merupakan gambaran mengenai
karakteristik khas individu yang unik dan relatif stabil. Lima faktor tersebut
antara lain :

116 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


1. Ketahanan Pribadi (conscientiousness).
Ketahanan pribadi ini ditunjukkan dengan karakter gigih,
sistematis, pantang menyerah, motivasi tinggi dan tahan terhadap
beban pekerjaan.
2. Ekstraversi (extraversion).
Tipe kepribadian ini ditandai dengan keterampilan membina
hubungan dan komunikasi yang efektif, pandai bergaul, bekerja
sama, aktif, mengutamakan kerjasama, atraktif dan asertif
(terbuka).
3. Keramahan (agreableness).
Tipe ini ditandai dengan sikap ramah, rendah hati, tidak mau
menunjukkan kelebihannya, mudah simpati, hangat, dapat
dipercaya dan sopan.
4. Emosi Stabil (emotion stability).
Tipe ini ditandai dengan sikap yang tenang, tidak mudah cemas dan
tertekan, mudah menerima, tidak mudah marah dan percaya diri.
5. Keterbukaan terhadap pengalaman (openess).
Individu dengan tipe ini memiliki daya pikir yang imajinatif,
menyukai tantangan, anti kemapanan, kreatif, kritis dan memiliki
rasa ingin tahu yang besar.
Soft skills memiliki banyak variasi yang di dalamnya termuat elemenelemen. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis soft skills yang terkait
dengan kesuksesan dalam dunia kerja berdasarkan dari hasil-hasil
penelitian.
1. Kecerdasan Emosi.
Melalui penelitian yang intensif Goleman (1998) menemukan
bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa
smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan
mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar
seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang
lain. Keterampilan tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi.
Terminologi kecerdasan Emosi diperkenalkan pertama kali oleh
Salovey dan Mayer untuk menyatakan kualitas-kualitas seseorang,
seperti kemampuan memahami perasaan orang lain, empati, dan
pengaturan emosi untuk meningkatkan kualitas hidup (Gibbs,
1995). Kecerdasan emosi juga meliputi sejumlah keterampilan
yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 117


sendiri dan orang lain; dan kemampuan mengelola perasaan untuk
memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup.
2. Gaya Hidup Sehat.
Marchand dkk (2005) menemukan bahwa uang jutaan dolar
terbuang oleh institusi dan masyarakat karena faktor minimnya
produktivitas, pelayanan kesehatan, kecelakaan kerja dan pegawai
yang absen dalam bekerja. Pendukung utama dari sekian indikator
tersebut adalah gaya hidup individu yang tidak sehat. University of
Central Florida memasukkan tema gaya hidup sehat ini sebagai
target pengembangan soft skills bagi mahasiswa mereka. Topik
yang diangkat dalam pengembangannya memuat nutrisi,
manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan
penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan,
fleksibiltas dan konsep diri yang sehat yang mempengaruhi
tingginya partisipasi dalam komunitas.
3. Komunikasi Efektif.
Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan bahwa banyak
kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja
diakibatkan rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain
keterampilan komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak
langsung juga ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan
komunikasi mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan
sosial yang kemudian dilanjutkan pengaruhnya ke kesuksesan. Soft
skills memuat banyak jenis dan variasi. Institusi perlu menetapkan
terlebih dahulu jenis soft skills yang dikembangkan. Eksplorasi
hasil penelitian dan masukan dari alumni atau pakar dapat dipakai
sebagai pertimbangan untuk memilih soft skills mana yang akan
ditingkatkan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengguna lulusan menuntut
mahasiswa harus mempunyai keterampilan yang dimasukkan dalam
kategori `soft skills` antara lain :
1. interpersonal skills (integritas, kedisiplinan, jujur, inisiatif,
motivasi, etika);
2. team spirit (kerja sama dalam tim, kepemimpinan, komitmen);
3. social grace (mendengarkan, tangguh, fleksibel,komunikasi lisan);
4. business etiquette (etika bisnis);
5. negotiation skills (berargumentasi logis);

118 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


6. behaviour traits (sikap, motivasi, bekerja sama, menghargai orang
lain, dll).
Agar tuntutan pengguna lulusan dapat dipenuhi maka dalam
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi mahasiswa juga harus aktif
dalam pengembangan pendidikan soft skill melelalui kegiatan yang ada di
dalam atau di luar kampus.

7. 2.

Pendidikan Soft Skill di Universitas Jember

Soft skill dapat membuat mahasiswa memiliki daya saing yang tinggi
dan tidak hanya kompeten di bidangnya sehingga mudah beradaptasi
dengan lingkungan kerja nantinya dan masyarakat . Karena itu, perguruan
tinggi juga harus mengembangkan pendidikan soft skill baik langsung
melalui kegiatan kurikuler, intra kurikuler maupun ekstra kurikuler, di
dalam kampus maupun di luar kampus.
Pendidikan soft skill di perguruan tinggi sebenarnya sudah ditanamkan
secara tidak langsung dalam kegiatan perkuliahan, hal ini dapat dilihat
dalam model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, diskusi, tugas
kelompok, praktek kerja dan kegiatan praktikum yang pada umumnya juga
berkelompok. Keberadaan asrama mahasiswa di dalam lingkungan kampus
juga menjadi sesuatu yang penting, mahasiswa tidak lagi hanya tahu
sebatas kampus ke rumah atau sebaliknya, tetapi juga berinteraksi di luar
jam-jam perkuliahan di kelas. Sehingga asrama menjadi tempat pendidikan
soft skill.
Pendidikan soft skill yang dikemas dalam bentuk kegiatan
ekstrakulikuler merupakan wadah paling utama, baik yang di lingkungan
kampus maupun di luar kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa,
Himpunan Mahasiswa Jurusan (dimana seorang mahasiswa dapat belajar
bagaimana mengelolah suatu masyarakat), unit kegiatan mahasiswa
(mahasiswa berlatih untuk bekerjasama dengan orang lain, tempat berlatih
mengendalikan ego, karena setiap anggota memiliki peran yang sama-sama
penting dan lain-lain).
Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) serta Pembinaan dan
Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA) merupakan kegiatan
pengenalan dan pendidikan soft skill yang pertama kali diberikan dalam

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 119


bentuk kegiatan. Pendidikan soft skill lain yang dikemas dalam bentuk
kegiatan antara lain:
1. Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM);
2. Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM);
3. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW);
4. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah;
5. Pelatihan Pengembangan Kepribadian, dan kegiatan lainnya.
7.2.1.

Kegiatan LKMM

7.2.1.1. Dasar LKMM adalah sebagai berikut.


1.
2.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
Pola Pengembangan Kemahasiswaan (POLBANGMAWA). Tahun
2006.

7.2.1.2. Tujuan
Tujuan LKMM dijabarkan sebagai berikut.
1. Mahasiswa memiliki keterampilan manajemen yang sepadan dengan
tingkat tanggung jawabnya masing-masing.
2. Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab, sikap mandiri, dan sifat-sifat
kewiraswastaan karena kemampuannya berorganisasi.
3. Mahasiswa memiliki dan mampu mengembangkan sikap yang
berorientasi pada prestasi dan pencapaian hasil yang sebaik mungkin.
4. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan kemampuannya
untuk berpikir secara ilmiah dalam praktek berorganisasi.
5. Sebagai generasi penerus, mahasiswa mampu menerapkan kesadarannya
bernegara dan kecintaannya pada bangsa dan negara dalam
berorganisasi.
7.2.1.3. Sistem Penahapan
Pelaksanaan LKMM dilakukan menggunakan sistem empat tahap
yang masing-masing disebut tingkat. Tingkat-tingkat itu adalah: Tingkat
Pra-Dasar, Tingkat Dasar, Tingkat Menengah, dan Tingkat Lanjutan.

120 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


1. LKKM Tingkat Pra-Dasar
Peserta LKMM Tingkat Pra-Dasar diberi metode pelatihan
berupa pemberian keterampilan dasar dalam rangka membekali
mahasiswa baru mencari jati diri agar mahasiswa memiliki dasar-dasar
untuk bertindak mandiri. Harapannya LKMM Pra-Dasar ini menjadi
batu loncatan bagi mahasiswa baru dalam menjalani perubahan
kehidupan baru mereka dari seorang siswa menjadi mahasiswa yang
mengembangkan sifat kritis dan ilmiah serta mengetahui dasar-dasar
manajemen dan organisasi kemahasiswaan.
Kurikulum LKMM Pra-Dasar ditunjukan dalam tabel berikut:
MODUL / MATERI
1. Sifat Kritis

TOPIK / KEGIATAN
1. Persepsi
2.Kesalahan Berpikir

2. Ketrampilan
Berkomunikasi

1. Mendengar Aktif
2. Berbicara Efektif

3. Pola Berpikir Prestatif

1.Dasar Konsep AKU


2. Sasaran, Resiko dan Kosekuensi

4.Pengenalan dan
Pengembangan diri

1. Pengenalan Diri
2. Pengembangan Diri

2. LKMM Tingkat Dasar


Peserta LKMM Tingkat Dasar diberikan metode pelatihan berupa
pemberian keterampilan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan
dengan perencanaan dan sistematika yang baik.
Kurikulum LKMM Tingkat Dasar ditunjukan dalam tabel
berikut:
MODUL / MATERI
TOPIK / KEGIATAN
1. Perumusan gagasan awal
1. Analisis kondisi lingkungan
2. Perumusan gagasan awal

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 121


2. Penjabaran rencana kerja dan 1. Tolok ukur keberhasilan
kepanitiaan
2. Perencanaan jadwal kerja
3. Pengorganisasian kegiatan /
kepanitiaan
4. Komunikasi antar unit kerja
5. Penjabaran gagasan awal
3. Administrasi kesekretariatan
1. Administrasi kesekretariatan
2. Administrasi keuangan
4. Teknik pengendalian motivasi
1. Hakikat motivasi
2. Pengambilan keputusan
3. Pengendalian konflik
5. Pengembangan program kerja
1. Teknik penyusunan usulan
kegiatan
2. Penyempurnaan usulan kegiatan

3. LKMM Tingkat Menengah


Peserta LKMM Tingkat Menengah utamanya diberikan metode
pelatihan berupa pemberian keterampilan yang disertai dengan metode
pelatihan berpikir secara ilmiah yang diterapkan pada pemecahan
masalah dalam berorganisasi. Dari pelatihan ini, mahasiswa diharapkan
memiliki dasar-dasar untuk dapat bertindak secara wiraswasta dan
mampu mengkoordinasi atau memimpin suatu tim kerja.
Kurikulum LKMM Tingkat Menengah ditunjukan dalam tabel
berikut:
Modul / Materi
1. Pengembangan wawasan

Topik / Kegiatan
1.
2.
3.
4.

Etika diskusi ilmiah


Gaya kerja
Topik pilihan I
Topik pilihan II

122 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2. Pengembangan sikap dan
ketrampilan

1.
2.
3.
4.
5.

Hakikat organisasi
Klasifikasi masalah organisasi
Pengukuran kinerja organisasi
Perumusan masalah
Penyusunan rencana
pengembangan organisasi

4. LKMM Tingkat Lanjut


Peserta LKMM Tingkat Menengah utamanya diberikan metode
pelatihan yang berupa diskusi. Dari pelatihan ini mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola opini publik
(wacana) yang dibutuhkan untuk turut berperan dalam pembangunan
nasional.
Kurikulum LKMM Tingkat Menengah ditunjukan dalam tabel
berikut:
Topik Bahasan

Sub Topik Bahasan

1. Nasionalisme dan
globalisasi

1. Sejarah perkembangan bangsa-bangsa


2. Interdependensi dan pembagian peran
3. Heterogenitas dan kemungkinan
konflik horizontal
4. Mutual trust

2. Nilai dan Visi masa


depan

1. Demokrasi
2. Humanitas
3. Hak asasi manusia

7.2.1.4. Metode
Metode yang digunakan dalam LKMM ini hakikatnya untuk
membantu mahasiswa agar kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan
tujuan latihan ditinjau dari segi kognitif, psikomotor, dan afektif. LKMM
merupakan pelatihan yang bertujuan memberikan kemampuan
(Competency based Training). Pelatihan dilakukan dengan memberikan
tugas-tugas tertentu kemudian mendiskusikannya dan menarik kesimpulan
dari diskusi itu. Pengalaman yang dilaluinya dalam melaksanakan tugas-

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 123


tugas itu menjadi pengalaman belajar guna melakukan keterampilanketerampilan tertentu.
Selama melaksanakan tugas-tugas dalam latihan, mahasiswa
didampingi oleh para pemandu yang akan mengarahkan baik dalam
pengambilan kesimpulan, maupun penerapan kesimpulan-kesimpulan.
Dengan demikian, mahasiswa dibantu dalam setiap langkah untuk
menguasai suatu kemampuan tertentu.
Jenis metode yang umumnya dipergunakan dalam LKMM sejumlah
lima, yaitu:
(1) metode penguasaan keterampilan
(2) metode penyampaian pengetahuan
(3) metode penumbuhan kesadaran dan motivasi
(4) metode penumbuhan sikap
(5) metode pengembangan kemampuan evaluasi (termasuk evaluasi diri)
Kegiatan yang dilakukan dalam penerapan metode dalam pelatihan,
adalah sebagai berikut.
(1) Kegiatan memahami konsep-konsep dan pandangan, yang biasanya
dilakukan dalam bentuk pertemuan kelas.
(2) Kegiatan pendalaman materi dan kerja kelompok yang dilakukan dalam
bentuk diskusi kelompok.
(3) Kegiatan kunjungan lapangan atau perpustakaan sebagai latihan
kepekaan terhadap lingkungan, yang biasanya diikuti dengan
pembuatan laporan.
(4) Kegiatan simulasi, seminar, studi kasus, praktek kerja, dan penugasan,
baik yang dilakukan secara perorangan maupun berkelompok, yang
diikuti dengan pembuatan laporan.
7.2.1.5. Pemandu dan Penceramah
A. Pemandu
Pemandu merupakan istilah untuk pengajar yang diharapkan
berperan lebih baik sebagai pembimbing dan manajer di dalam pelaksanaan
latihan daripada menggurui atau memberikan ceramah. Terdapat tiga jenis
pemandu yang masing-masing mempunyai peranan berbeda-beda.
1) Koordinator Pemandu
Koordinator pemandu adalah seseorang yang bertanggung jawab
penuh atas jalannya acara pelatihan, tetapi bukan mengurusi segi
administrasi pelatihan melainkan segi substansinya.

124 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2)

3)

Fasilitator
Fasilitator adalah anggota tim pemandu yang bertugas mengatur
jalannya latihan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan, sehingga
proses pelatihan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Asisten Fasilitator
Asisten fasilitator adalah anggota tim pemandu yang bertugas
membantu fasilitator dalam setiap pertemuan/modul.

B. Penceramah
Penceramah adalah seseorang yang dimintakan memberikan
uraian/penjelasan suatu topik yang merupakan bidang kompetensinya.
Seorang penceramah hanya bertanggung jawab menyampaikan ceramahnya
pada sesi yang bersangkutan.
7.2.1.6. Kegiatan Pasca Pelatihan
Kegiatan Pasca Pelatihan (KPP) bertujuan memberikan pengalaman
kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya dalam LKMM dalam kegiatan sebenarnya di kampus.
Mahasiswa yang mengikuti KPP dibimbing oleh sebuah Tim
Konsultasi Manajemen Mahasiswa (TKMM). Tugas TKMM adalah:
(1) memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta dalam
melaksanakan KPP;
(2) memantau KPP;
(3) memberikan laporan dan saran kepada pejabat atasannya.
KPP terdiri atas tiga tingkat, yaitu:
(1) Tingkat Dasar (40 jam atau paling lama 6 bulan);
(2) Tingkat Menengah (100 jam atau paling lama 4 bulan);
(3) Tingkat Lanjutan (100 jam atau paling lama 4 bulan).
KPP dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
(1) meneruskan/menyelesaikan penulisan usulan kegiatan yang dimulai
pada tahap akhir LKMM;
(2) melaksanakan kerja lapangan sesuai dengan usulan kegiatan;
(3) melaporkan kegiatan kerja lapangan secara tertulis.
Seluruh kegiatan KPP dilakasanakan di bawah bimbingan dan
konsultasi TKMM yang menyesuaikannya dengan kegiatan kemahasiswaan
di perguruan tinggi/fakultas masing-masing peserta.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 125


7.2.1.7. Penyelenggaraan LKMM Tingkat Pra-Dasar
UNEJ sejak Tahun Akademik 2010/2011 secara rutin
menyelenggarakan LKMM Tingkat Pra-Dasar bagi semua mahasiswa baru,
di samping LKMM Tingkat Dasar bagi mahasiswa aktivis ormawa utusan
dari fakultas-fakultas.
Sasaran LKMM tingkat Pra-Dasar adalah agar setelah
menyelenggarakan LKMM mahasiwa diharapkan mampu untuk :
(1) mengetahui dasar-dasar manajemen dan organisasi kemahasiswaan,
(2) mengembangkan sifat kritis untuk memahami, menjelaskan, dan
memecahkan suatu masalah,
(3) memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan lingkungan khususnya
dan masyarakat pada umumnya,
(4) dapat mengambil sikap dalam pola berpikir prestatif.
(5) memahami dan mengenali baik potensi maupun kelemahan/
kekurangannya,
(6) memahami bahwa dirinya harus belajar lebih aktif dan mandiri,
(7) menerima umpan balik dari orang lain,
(8) mengembangkan wawasan dan sikap ilmiah dalam menghadapi
permasalahan diri dan lingkungannya.
LKMM juga bertujuan untuk membina sikap yang sejalan dengan
tata krama yang berlaku dalam lingkungan sosial setempat dan semangat
nasionalisme yang berlandaskan pada patriotisme.Peserta LKMM Tingkat
Pra-Dasar adalah mahasiswa baru yang terdaftar dan tidak kehilangan
haknya sebagai mahasiswa pada fakultas penyelenggara.
Kurikulum membutuhkan waktu 17,5 jam dan terdiri atas 5 modul.
Bila perlu, waktu pelatihan dapat ditambah untuk menampung hal-hal lain
yang dianggap penting oleh penyelenggara. Modul/materi kurikulum terdiri
atas 1) Dasar-Dasar Manajemen dan Organisasi Kemahasiswaan; 2) Sifat
Kritis; 3) Keterampilan Berkomunikasi; 4) Pola Berpikir Prestatif; 5)
Pengenalan dan Pengembangan Diri.
7.2.1.8. Materi LKMM Pra-Dasar
Materi-materinya sebagai berikut.
1.
1.1.

SIFAT KRITIS
Persepsi Diri

126 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Teguran dari atasan merupakan suatu hal yang sering terjadi di satu
lingkungan kerja, permasalahannya terkadang seseorang pada saat ditegur
oleh atasannya lebih banyak berprasangka pada orang lain sehingga
tindakan yang bersangkutan adalah menyalahkan orang lain ketika ditegur
atasannya.
Teguran dapat dikatakan sebagai kritik dari atasan terhadap
bawahannya karena kekurangpuasan atasan terhadap hasil kerja bawahan.
Di sini akan dibahas dari segi aspek psikologis seseorang dengan mengutip
beberapa tulisan yang ada. Secara psikologis apabila seseorang ditegur atau
dikritisi oleh orang lain akan menimbulkan sikap berikut ini.
1) Sikap apriori terhadap kritik
Masalah yang menarik berkaitan dengan sikap adalah bahwa sikap
mempengaruhi bagaimana seseorang berhubungan, memandang, dan
menunjukkan tingkah laku tertentu terhadap sesuatu. Ada yang menyebut
sikap sebagai suatu predisposisi yang relatif stabil dan bertahan untuk
berprilaku atau bereaksi dengan satu cara tertentu terhadap orang, objek,
institusi atau permasalahan. Adapun yang memandang sikap sebagai
kecenderungan untuk bereaksi positif (menerima) atau negatif (menolak)
suatu objek, didasarkan penilaian apakah objek tersebut berharga bagi
dirinya atau tidak. Menurut yang lain dalam sikap positif terdapat
kecenderungan tindakan mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek
tertentu. Sementara itu sikap negatif ditandai dengan kecenderungan
menjauhi dan membenci.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa sikap negatif berawal
dari penilaian kita terhadap kritik. Kita terlanjur memandang kritik sebagai
sebuah stimulus atau rangsangan yang dapat mengancam eksistensi diri.
Kritik seringkali dinilai sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat,
menyebalkan serta menyebabkan telinga panas dan hati sesak. Predisposisi negatif terhadap kritik dapat ditunjukkan dengan tindakan yang
mencerminkan upaya pembelaan diri secara kurang proposional, semisal
mencari kambing hitam, kemarahan, atau memusuhi (perubahan sikap)
terhadap orang yang memberi kritik.
2) Isyarat buruk
Kondisi ini tidak mengenakkan bagi kedua belah pihak. Selain
dapat merusak suasana 'nyaman', penunjukan sikap negatif terhadap kritik
membuat pola interaksi dan komunikasi menjadi kurang sehat. Kita
cenderung takut dan enggan berinteraksi dengan orang yang suka
memberikan kritik. Ada beberapa kerugian yang akan kita alami manakala

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 127


sikap apriori terhadap kritik selalu dipelihara hingga berkembang menjadi
sebuah budaya, seperti berikut ini..
a. Kita cenderung menutup mata terhadap kelemahan dan kekurangan
kita. Bersikap negatif berarti kita menganggap diri selalu benar.
b. Dengan bersikap negatif, kita telah melewatkan kesempatan emas
untuk melakukan proses intropeksi diri. Hadirnya kritik selalu
dihadapkan dengan upaya pembelaan dan pembenaran diri. Ini tentu
saja menyulitkan kita untuk melakukan 'penelanjangan' diri.
c. Kita akan membebani hati dengan prasangka buruk pada orang lain.
Kita menganggap orang lain telah begitu tega membongkar dan
menunjukkan kelemahan diri yang selama ini sadar atau tidak telah
kita simpan rapat-rapat.
d. Bersikap negatif terhadap kritik merupakan lahan subur bagi
berkembangnya penyakit sombong, takabur, dan bangga diri sekaligus
sebagai indikasi bahwa kita belum 'mengenali diri sendiri'.
3) Sikap dapat berubah
Teori psikologi menyebutkan bahwa di dalam sikap terdapat
komponen kognitif, afektif,dan konatif. Kognitif berhubungan dengan
keyakinan,ide dan konsep. Afektif menyangkut kehidupan emosional
individu dihubungkan dengan objek psikologisnya, sedangkan konatif
merupakan kecenderungan individu untuk bertingkah laku tertentu.
Dengan kata lain, sikap yang ditunjukkan seseorang bergantung
pada jalan pikiran dan perasaan individu terhadap situasi tertentu. Jalinan
pikiran dan perasaan tersebut dimunculkan dalam bentuk tingkah laku
positif 'menerima' atau negatif 'menolak' Ketika menerima lontaran kritik,
jalan pikiran seseorang menangkap sebagai sinyal bahaya. Otomatis,
perasaannya menjadi kalut dan panik.
Wajarlah bila tingkah laku yang muncul adalah upaya pembelaan
diri. Ada yang berpendapat bahwa sikap bukanlah bawaan sejak lahir tetapi
dapat dibentuk melalui berbagai cara, sehingga meskipun realita
menunjukkan bahwa kebanyakan kita terbiasa bereaksi negatif ketika
menerima kritik, bukan berarti sikap apriori adalah sikap yang 'laten' dan
dari 'sononya'. Adapun yang berpendapat bahwa pertambahan usia,
perkembangan intelegensi dan pengalaman hidup seseorang dapat
mempengaruhi pembentukan sikap terhadap banyak hal, termasuk terhadap
kritik.

128 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Lester D.Crow menyoroti masalah hubungan interen yaitu faktor-faktor
yang ada dalam diri individu sebagai faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap positive thinking
Apa yang harus kita lakukan untuk mengubah sikap negatif?. Yang
harus kita perhatikan adalah membenahi faktor internal, sebelum
mengharapkan adanya perubahan faktor eksternal. Dengan kata lain, kita
harus siap melakukan reformasi terhadap struktur, kognitif, afektif, dan
konatif sebagai komponen pembentukan sikap, sebagai berikut.
a. Menanamkan pemahaman konsep dalam diri bahwa kritik bukan
ancaman, tapi justru sebuah stimulus atau rangsangan untuk
melakukan proses perbaikan diri. Kritik pada dasarnya adalah nasehat.
Nasehat itu pada hakikatnya adalah ungkapan 'kasih sayang' seseorang
pada diri kita dengan maksud memberikan upaya perbaikan, sehingga
kita bisa menganggap kehadiran kritik sebagai sarana yang dapat
membantu akselerasi pembentukan kepribadian yang baik.(qs 51:55).
b. Menumbuhkan suasana psikologis yang sehat dalam menerima kritik.
Hadapi kritik dengan lapang dada, penuh kemakluman, dan senyum
keikhlasan. Sikap seperti itu membuat kita lebih 'nyaman' dan dapat
mengendalikan upaya pembelaan atau pertahanan diri yang tidak
proposional.bahkan akan membuat kita 'siap' menghadapi sebuah
kecaman pedas.
c. Menunjukkan sikap tawadhu (rendah hati) dalam menghadapi orang
yang melontarkan kritik. Ini dapat dilakukan dengan cara
mendengarkan penuh perhatian, tidak memotong pembicaraannya
karena tergesa ingin memakai hak jawab dan tidak menunjukkan sikap
meremehkan atau tidak peduli.
d. Menindaklanjuti kritik dengan melakukan intropeksi. Melalui
intropeksi yang distimulusi oleh kritik membuat kita menjadikan diri
sebagai telaah, bukan orang lain. Pada percakapan nova dan dina,
maka nova akan mengkaji sikap dan prilaku apa yang telah melahirkan
kritik dari atasannya. Bukan memikirkan mengapa atasannya menegur
seperti itu. Berpikir yang terpusat pada diri akan melahirkan sikap
objektif dan akan menutup peluang munculnya rasa tidak suka bahkan
keinginan membalas 'dendam' di lain kesempatan.
Dari uraian tersebut, sebenarnya apabila kita mau melakukan
intropeksi diri apabila ditegur atasan, maka tidak akan menimbulkan
purbasangka yang tidak baik dari orang lain, kita harus mulai dengan
intropeksi diri dan berpikir positif apabila ditegur atasan kita.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 129


1.2.

Kesalahan-kesalahan Berpikir
Apakah saat ini kita sedang ber-fallacy? Apa itu fallacy? Fallacy
berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti sesat pikir. Fallacy
didefinisikan secara akademis sebagai kerancuan pikir yang diakibatkan
oleh ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, baik
secara sengaja maupun tidak sengaja. Ia juga bisa diterjemahkan dalam
bahasa sederhana dengan ngawur.
Ada dua pelaku fallacy, yaitu Sofisme dan Paralogisme. Sofisme
adalah sesat pikir yang sengaja dilakukan untuk menyesatkan orang lain,
padahal si pemuka pendapat sendiri tidak sesat. Paralogisme adalah pelaku
sesat pikir yang tidak menyadari akan sesat pikir yang dilakukannya.
Fallacy sangat efektif dan manjur untuk melakukan sejumlah aksi
amoral, seperti mengubah opini publik, memutar balik fakta, pembodohan
publik, provokasi sektarian, pembunuhan karakter, memecah belah,
menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan dengan janji palsu.
Begitu banyak manusia yang terjebak dalam lumpur fallacy, sehingga
diperlukan sebuah aturan baku yang dapat memandunya agar tidak
terperosok dalam sesat pikir yang berakibat buruk terhadap pandangan
dunianya. Seseorang yang berpikir tapi tidak mengikuti aturannya, terlihat
seperti berpikir benar dan bahkan bias mempengaruhi orang lain yang juga
tidak mengikuti aturan berpikir yang benar. Karena itu, al-Quran sering kali
mencela bahwa sebagian besar manusia tidak berakal, tidak berpikir,
dan sejenisnya.
Seringkali kita ditipu mentah-mentah, oleh karena adanya
pengacauan intelektual dengan cara yang halus. Kesalahan-kesalahan
dalam berpikir (Intellectual cul-de-sac) ada enam macam yaitu:
1. Fallacy of Dramatic Instance
Fallacy of dramatic instance (FoDI) berawal dari kecenderungan orang
untuk melakukan over generalization, yaitu, penggunaan satu dua
kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general/umum. Fallacy
of Dramatic Instance adalah kata lain untuk over-generalization,
menggunakan satu dua kasus untuk mendukung sebuah pernyataan
yang berlaku umum. Sebagai contoh, seseorang bertemu dengan orang
Sunda ternyata orangnya suka humor. Kemudian ia ketemu lagi dengan
orang Sunda kedua yang juga senang bercanda, terus ia menyimpulkan
bahwa orang Sunda itu tukang bercanda.
2. Fallacy of Retrospective Determinism

130 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Untuk menjelaskan kebiasaan orang yang menganggap masalah sosial
yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang historis memang selalu ada,
tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat dari sejarah yang cukup
panjang.
Contoh mengenai pelacuran, dalam perkataan Sepanjang sejarah
pelacuran itu ada dan tidak bisa dibasmi. Oleh karena itu, kita
seharusnya tidak melarangnya, akan tetapi melokalisasikannya. Cara
berpikir ini menggunakan acuan kembali ke belakang
(restropective=melihat ke belakang). Cara mengaturnya dengan
menggunakan management of conflict.
3. Post Hoc Ergo Propter Hoc
Istilah ini berasal dari bahasa Latin post artinya sesudah; hoc artinya
demikian; propter artinya demikian. Singkatnya: sesudah itu karena
itu oleh sebab itu. Jadi ada urutan temporal.
Misalnya: si X datang sesudah si Y. maka si X dianggap sebagai sebab
dan si Y sebagai akibat.
Misalnya: membuat surat untuk seseorang yang Anda cintai dengan
menggunakan pulpen Z, dan kemudian pulpen ini Anda gunakan untuk
ujian, dan Anda lulus. Tidak lama kemudian, orang tua Anda
mengirimkan uang pada Anda maka Anda akan sangat mencintai
pulpen itu, karena menurut Anda. ini bukan sembarang pulpen! dan
Pulpen ini mengandung keberuntungan
4. Argumen of Verecundiam
Berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun otoritas itu tidak
relevan atau ambigu. Otoritas itu sesuatu atau seseorang yang sudah
diterima kebenarannya secara mutlak, seperti Al Quran dan Rasulullah.
Apabila si A menyatakan ayat sekian dari surah sekian dalam Al Quran
menjelaskan definisi perjuangan qurani, maka sebenarnya si A tadi
telah melakukan kesalahan berpikir, karena ayat tersebut bisa
ditafsirkan secara berlainan oleh orang lain.
Cara menanggulanginya yaitu menambahkan frasa menurut saya.
Seringkali orang pertama memaksa lawan bicara untuk diam, tidak
membantah, bahkan mengkafirkan yang membantah (dengan alasan
membantah Al Quran itu sendiri). Padahal, seandainya lawan ingin
membantah, maka yang dibantah bukan Al Quran, melainkan
penggunaan otoritas Al Quran yang ditafsirkan oleh orang pertama.
5. Fallacy of Composition

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 131


Al Quran memperingatkan agar ada segolongan di antara kita yang
mempelajari agama dan tidak ikut berperang. Hal ini untuk
menghindari Fallacy of composition.
Misalnya: ada orang yang beragama dengan baik, ia terkenal sebagai
sarjana yang baik dan beramal saleh. Ia memusatkan belajar agama
sejak kecil sampai dia menjadi ulama. Ia berjuang untuk Islam dan
menjadi ulama yang baik. Kesimpulannya, kalau begitu semua orang
harus dicetak seperti dia. Padahal repot juga kalau semua menjadi
ulama.
6. Circular Reasoning
Artinya pikiran yang berputar-putar; menggunakan konklusi
(kesimpulan) untuk mendukung yang digunakan lagi untuk menuju
konklusi semula.
Contoh apabila organisasinya dikembangkan dengan baik, maka
program transmigrasi akan berjalan dengan lancar ketika ditanya apa
buktinya bahwa organisasi itu berjalan dengan lancar. Jawabannya
kalau programnya lancar, kalau ditanya lagi kalau programnya
lancar, apa artinya? , dijawab artinya pengembangan organisasinya
baik . inilah yang disebut circular reasoning. Hal ini sama dengan
apabila seorang manusia perempuan, maka dia pasti wanita
2.

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
Keterampilan berkomunikasi mencakup mendengar dan berbicara
secara efektif yang akan diuraikan berikut ini.
2.1.

Mendengar secara Efektif


Aktif, mendengar efektif, merupakan kebiasaan sebagaimana dasar
dari komunikasi aktif. Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang
Anda dengarkan, meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan
tujuan untuk mengerti apa yang ia katakan. Sebagai pendengar, Anda
mungkin harus mengulang kembali dengan kata-kata Anda sendiri, apa
yang mereka katakan tentang kepuasan mereka. Ini tidak berarti Anda
setuju, tetapi cenderung pada mengerti apa yang mereka katakana.
Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, sangat ditentukan
oleh pemimpinnya. Lingkaran pusat kepemimpinan adalah komunikasi.
Komunikasi merupakan seni atau cara untuk menyampaikan sesuatu, agar
orang lain memahami kita. Komunikasi merupakan keterampilan paling
penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk

132 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


berkomunikasi (Stephen R. Covey). Dalam memecahkan masalah
bawahan, kita cenderung untuk menyerbu masuk untuk memperbaiki segala
sesuatu dengan nasihat yang baik. Tetapi seringkali kita mengalami
kegagalan, terutama kegagalan dalam meluangkan waktu untuk
mendiagnosis masalah untuk benar-benar mengerti secara mendalam
masalahnya terlebih dahulu. Kita biasanya berusaha untuk lebih dahulu
dimengeri. Kebanyakan orang tidak mendengar dengan maksud untuk
mengeri tetapi mereka mendengar untuk menjawab. Mereka bersiap untuk
berbicara, menyaring segalanya melalui paradigma mereka sendiri,
membacakan autobiografi mereka ke dalam kehidupan orang lain. Untuk
berusaha mengerti lebih dahulu, kita membutuhkan perubahan paradigma
yang tidak mudah.
Kita sejak kecil telah diajarkan berbicara, menulis dan membaca. Kita tidak
diajarkan, bagaimana caranya mendengar yang baik itu. Mendengar ada
beberapa tingkatan, mulai dari tidak berusaha mendengar, pura-pura
mendengar, mendengar hanya bagian yang kita senangi, mendengar dengan
penuh perhatian, dan mendengar aktif. Mendengar aktif merupakan titik
pusat komunikasi.
Mendengar aktif lebih efektif digunakan, apabila lawan bicara
mempunyai masalah. Mulai dari masalah yang dialami anak-anak, remaja,
orang tua sampai masalah di perusahaan. Tujuan mendengar aktif adalah
membantu lawan bicara beralih dari masalah yang tampak ke masalah yang
mendasar atau masalah yang sesungguhnya, mencegah Anda memberikan
pemecahan masalah, membantu lawan bicara memecahkan masalah secara
mandiri dan merangsang hubungan yang lebih hangat.
Mendengar aktif adalah mendengar dengan merespon perkataan,
maksud dan perasaan lawan bicara. Dengan merespon, perkataan, maksud
dan perasaan lawan bicara, maka lawan bicara akan senang sekali, karena
perasaannya dapat dilesap sedikit demi sedikit, bisa menjadi lebih ramah
dan rasa sayang lebih mendalam. Lawan bicara akan mulai mendengarkan
Anda dan menjadi lebih bertanggung jawab. Anda tidak harus menjadi
orang super.
Ada tiga hal yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menjadi
seorang active listener, yaitu :
1) targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan
kata-kata sendiri);
2) mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar
persepsi kita pas dengan yang dimaui pengirim; dan

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 133


3) behaviour discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah
agar kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau
hanya bercanda saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat
menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim.
Pada dasarnya ada enam unsur mendengarkan secara aktif, yakni
hearing, understanding, remembering, intrepreting, evaluating,
responding. Urut-urutan keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara
mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh
seorang komunikator. Noice atau gangguan komunikasi yang sering
muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu,
hindari membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang
penting di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi
Anda dalam menerima informasi
2. Understanding
Di sini Anda perlu melakukan paraphrasing atau melakukan
pengulangan isi pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari
kesalahan dalam menerima isi pesan. Di samping itu untuk
meningkatkan daya konsentrasi, Anda perlu bersikap emphaty selama
mendengarkan dalam arti berusahalah mendengarkan dengan hati dan
kepala Anda Cobalah merasakan perasaan lawan bicara Anda.
3. Remembering
Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, Anda siapkan kertas
catatan kecil guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang
diberikan oleh komunikator sehingga tidak ada alasan keluar dari mulut
Anda bahwa Anda lupa dengan informasi yang disampaikan itu. Di
dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan
terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang
pemimpin.
4. Intrepreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang
pembicara. Menurut pengamatan saya, seorang pemimpin di organisasi
pemerintahan biasanya berbicara serba sedikit saat memberikan
petunjuk kerja pada bawahan,.entah karena merasa Anda sudah tahu
dengan maksudnya atau sekedar mencari sebuah respon yang bagus dari
Anda sekaligus menguji kapabilitas Anda atau dia sendiri malah kurang

134 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


begitu mengerti dengan informasi tersebut yang mungkin juga berasal
dari atasannya dan semua sebab itu akan menghadirkan respon yang
sama. Oleh karena itu, kemampuan Anda dalam mengintrepretasikan
maksud si bos menjadi demikian penting. Di sini Anda juga perlu
mengenali watak sang bos tersebut guna menemukan metode yang
tepat guna mengetahui secara persis maksud sang bos.
5. Evaluating
Hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah
mengevaluasi apakah persepsi kita sudah pas dengan yang dimaui sang
bos,.sehingga sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan kembali
kebenaran pesan yang disampaikan (perception chek) perlu
disampaikan. Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh
seorang staf, apalagi jika sang bos adalah seorang yang galak.
6. Responding
Akhirnya muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah
respon dari pendengarnya,.yaitu kita. Kita perlu melakukan respon
dengan secepat mungkin, mengingat seorang bos akan lebih senang
jika anak buahnya cekatan dalam bekerja. Tetapi Anda harus ingat
bahwa kecepatan memang baik.tetapi ketepatan adalah segala-galanya.
Akhirnya ada sedikit tips agar Anda dapat dianggap sebagai seorang
pendengar yang baik, yakni: cobalah mendengarkan dengan sungguhsungguh. Tatap mata lawan bicara Anda dengan secukupnya,
perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah, kalau perlu dengan
tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal anggukan dan
hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara.
2.2.

Berbicara secara Efektif


Sudah bukan lagi masanya untuk menjadi remaja pasif. Setelah
sekitar 20 tahun yang lalu cara belajar siswa aktif dikampanyekan
pemerintah, kini menjadi remaja aktif seakan gerak reflek bagi Anda
semua. Salah satu keaktifan yang perlu Anda pelajari dan berlatih adalah
keterampilan berbicara di depan umum. Sekarang mungkin Anda sering
menderita demam panggung jika diperintah maju oleh guru. Gemetar,
keringat dingin keluar, dan bicara pun tergagap-gagap. Saat inilah Anda
mengobati demam panggung itu. Bicara di depan umum merupakan
keterampilan yang sangat berguna dan Anda perlu memilikinya.
Berikut ini langkah-langkah praktis yang mungkin dapat membantu
untuk meningkatkan kemampuan berbicara efektif, sehingga apabila ada

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 135


kesempatan ditunjuk menjadi pembicara tidak lagi terjadi demam
panggung, tetapi justru menyenangkan.
1) Siap Sebelum Bicara
Ada enam hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif,
yaitu: mengapa, siapa, di mana, kapan, apa, dan bagaimana.
1. Mengapa: Menetapkan Sasaran
Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda sebagai pembicara
adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat
membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat
dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran.
Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokkan berdasarkan
tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan
sebagainya.
2. Siapa: Pendengar
Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan
bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda, bahwa Anda
telah menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar dengan
tepat.
Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain sebagai
berikut.
(1) Berapa banyak orang yang hadir?
(2) Mengapa mereka hadir di ruang tersebut?
(3) Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik
pembicaraan?
(4) Apa harapan mereka atas topik pembicaraan?
(5) Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka?
3. Di Mana: Tempat dan Sarana
Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat
pembicaraan akan dilaksanakan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pembicara.
(1) Melakukan praktek
Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas,
akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum
betul-betul berbicara di depan sidang pendengar.
(2) Mempelajari sarana yang tersedia
Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan latihan
untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector,
dan OHP (Over Head Projector).

136 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


4. Meneliti gangguan yang mungkin timbul
Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya
pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat
mengalahkan suara kendaraan yang lewat.
5. Tata letak tempat duduk
Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan
dikaitkan dengan sasaran pembicaraan.
6. Kapan: Waktu
Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan? Anda perlu
memperhatikan manajemen waktu.
1)
Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi.
Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu yang
rawan, karena pendengar sesudah makan pasti kenyang, yang akan
membuat
pendengar
mengantuk apabila
mendengarkan
pembicaraan.
(2) Berapa lama waktu yang digunakan
Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk
pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya
manajemen waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dulu.
(3) Masalah konsentrasi
Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama
lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan
Anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat.
Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di
awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit
demi sedikit.
7. Apa: Bahan yang Akan Digunakan
Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, persiapan bahan perlu
dilakukan. Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan:
(1) Menyusun dan memilih bahan
Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit
pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan
disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran
pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang
harus diberikan, dan bahan yang tidak perlu diberikan.
(2) Gunakan contoh

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 137


Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga
contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan dengan pokokpokok yang ingin disampaikan.
(3) Membuka dan menutup pembicaraan
Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat
menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa butuh dari
pendengar, dapat menjelaskan garis besar, dan sasaran
pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat
menyimpulkan hal-hal yang telah dibicarakan.
(4) Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan
dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan
menggunakan kartu-kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan
dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja dan waktu yang
digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu.
8. Bagaimana: Teknik Penyampaian
Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam
kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan
dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata.
Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase
kontribusi sebagai berikut : 27%: penggunaan kata; 38%: penggunaan
nada dan suara; 55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan
gerakan tubuh
(1) Pemilihan kata
Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf
pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa
penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah.
(2) Teknik penyampaian berita
Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan
efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan
berita, antara lain: gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat, diam
sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang
sudah diterima, bicara dengan jelas dan teratur, dan bicaralah
dengan volume memadai.
(3) Bahasa tubuh
Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan
dalam pembicaraan justru bergantung pada hal yang nonkata,
seperti: gerakan tubuh, tangan, kontak mata, cara berdiri, dan

138 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau
sibuk membaca catatan.
Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut.
a. Tatap mata pendengar
Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah
pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak
tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa
yang Anda sampaikan.
b. Senyum
Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan.
c. Hindari membuat jarak
Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda
bicara di depan kelas yang pesertanya duduk, Anda bisa jalanjalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di
belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan
pendengar.
d. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku
Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan.
e. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian
Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi
gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin
disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan,
hindari juga mengulang kata-kata yang sama.
f.

Berusahalah sewajar mungkin


Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk
mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa
menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera
sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di
depan teman-teman.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
dalam rangka menghidupkan suasana pembicaraan, apalagi bila waktu
bicara cukup panjang. Beberapa cara yang dapat Anda gunakan antara lain
sebagai berikut.
a. Partisipasi sidang pendengar. Metode diskusi kelompok, dengan cara
membagi pendengar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kemudian
setiap kelompok kecil diberi tugas, pertanyaan, atau kuis kemudian

b.

c.
d.
e.
f.

g.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 139


diminta mempresentasikan jawabannya di depan pendengar yang lain
akan meningkatkan partisipasi pendengar dan menghidupkan suasana.
Sesi untuk tanya jawab. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
mengajukan pertanyaan dapat menguji apakah materi sudah dapat
ditangkap dengan baik oleh pendengar.
Antusiasme. Tunjukkan antusiasme pembicara sewaktu menyampaikan
materi.
Situasi yang menyenangkan
Ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menegangkan/
mengancam.
Pendengar yang sulit. Tidak seluruh pendengar adalah pendengar yang
kooperatif dan positif, mungkin saja ada peserta yang sulit. Sebaiknya,
jangan menimbulkan pertentangan langsung dengan peserta tersebut
atau mempermalukannya di depan peserta lain.
Gunakan alat bantu. Alat bantu dapat mendukung pembicara dalam
menyampaikan gagasan atau berita. Tiga kelompok alat bantu yang
dapat mendukung pembicaraan adalah menstimuli: Visual, Hearing dan
Feeling (VHF). Visual : papan tulis, OHP, video. Hearing efek suara

Hal-hal di atas adalah beberapa kiat agar Anda bisa menjadi


pembicara yang efektif di depan umum. Untuk itu, Anda harus mau melatih
diri Anda agar menjadi pembicara yang handal. Ada kata-kata bijak yang
mengatakan alah bisa karena biasa. Selamat mencoba, semoga berhasil
menjadi pembicara di depan umum!
Sebelum bicara, pikirkan dulu apa yang ingin disampaikan. Rangkai
kata-kata sebaik mungkin agar pesan Anda mudah dicerna oleh lawan
bicara. Bertuturlah dengan gaya bahasa yang pantas, santun, dan berbasabasilah seperlunya. Hal-hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Saat berbicara, sesuaikan volume dengan kondisi lingkungan,
jangan terlalu lirih, tetapi tidak pula terlalu keras bila anda duduk
berdekatan.
2. Perhatikan nada suara, usahakan berbicara dengan nada bervariasi,
dan sesekali diselingi humor tanpa menyinggung pribadi seseorang.
Nada yang monoton akan membuat perhatian lawan bicara teralih
dari fokus pembicaraan atu kemungkinan merasa bosan.
3. Sesuaikan kecepatan bicara dengan kondisi dan kepentingan.
Jangan berbicara terlalu cepat di depan umum karena mungkin
maksud Anda tidak tercena dengan baik.

140 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


4. Perhatikan siapa yang diajak berbicara, dalam suasana apa,
materinya apa dan sebagainya. Ini penting, terutama bila urusannya
berkaitan dengan pekerjaan.
5. Saat berbicara, perhatikan bahasa tubuh, Anda dapat duduk atau
berdiri tetapi yang pasti tatap lawan bicara agar ia menangkap
kesungguhan Anda. Meskipun sepele, efeknya sangat besar dan
sadarilah bahwa sungguh tidak sopan jika saat berbicara mata
memandang ke tempat lain.
6. Gerak tangan dan tubuh, serta ekspresi wajah yang tepat akan
membantu menyampaikan maksud pembicaraan Anda.
7. Bila tidak sedang berbicara di depan umum, lakukan pembicaraan
dua arah. Artinya, saling merespons dengan menyampaikan
argumen untuk menghasilkan buah pembicaraan yang positif.
3.

POLA BERPIKIR PRESTATIF


Terdapat dua kunci utama dalam menguraikan tentang pola pikir
prestatif, yaitu kata pola dan prestatif. Oleh karena itu akan dimulai
dengan memberikan pengertian dari dua kata itu. Yang dimaksud dengan
pola adalah sesuatu yang teratur, tidak acak dan memiliki ciri-ciri tertentu,
sedangkan prestatif berasal dari kata prestasi yang mendapat imbuhan -if
yang artinya sifat atau ciri, sehingga arti secara keseluruhan adalah suatu
hasil yang mempunyai ciri sebagai berikut:
1. hasil yang unggul dan pantas dihargai;
2. hasil yang dicapai lewat usaha, bukan kebrutalan; dan atau
3. hasil yang optimal sehubungan dengan kemampuan.
Dengan demikian, prestatif berarti segala sesuatu yang diharapkan
untuk mencapai prestasi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, yang
dimaksud dengan pola pikir prestatif adalah suatu aturan/kerangka pikir
yang mengarahkan seseorang untuk mencapai prestasi.
Agar manusia bisa mencapai prestasi, harus dilakukan dengan usaha
dan besar kecilnya usaha ini bergantung kepada individu yang tidak lepas
dari hakekat manusia dan pribadinya. Berkaitan dengan hakekat manusia
dan pribadinya, maka tidak lepas dari Sistem Nilai dan Asumsi (SINA)
yang diyakininya dan kapasitas anatomis yang memungkinkan seseorang
untuk melakukannya. Apabila kapasitas anatomis ini diterjemahkan sebagai
sebagai Sistem Koordinasi dan Sensor Motorik (SKSM), SINA dan SKSM
yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi besar kecilnya usaha yang
akan dilakukan oleh orang itu untuk mencapai prestasinya.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 141


Di samping dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan, upaya untuk
mencapai prestasi juga akan dipengaruhi oleh kenyataan yang dihadapi.
Apabila hal yang ingin dicapai oleh manusia disebut ambisi (disingkat A),
dan kenyataan (disingkat K), serta usaha (disingkat U), pada dasarnya
pola pikir prestatif tidak lepas dari konsep dasar A-K-U.
3.1.

Dasar Konsep A-K-U


Untuk itu, agar Anda tahu teknik atau cara untuk menciptakan pola
pikir prestatif agar benar-benar dapat memotivasi diri untuk senantiasa
berpola pikir prestatif, akan diuraikan melalui modul yang menguraikan
beberapa hal sebagai kerangka pikir. Bagaimana keterkaitan SINA dan
SKSM dalam mempengaruhi manusia untuk mencapai sasarannya, juga
akan diuraikan bagaimana konsep dasar AKU sehingga membentuk pola
pikir prestatif dan diakhiri dengan upaya untuk mengungkap bagaimana
membiasakan manusia untuk selalu berpikir prestatif.
1. Pengertian Berpikir Prestatif
Seperti penjelasan di atas, pola pikir prestatif berarti suatu
aturan/kerangka pikir yang mengarahkan seseorang untuk mencapai
prestasi. Dengan berpikir, seseorang bisa memenuhi tanggung jawab penuh
terhadap sesuatu yang dilakukan. Prestasi selalu berhubungan erat dengan
hasil yang akan dicapai untuk mejadikan lebih unggul seseorang hingga
bisa dibedakan dari orang kebanyakan. Kesuksesan akan sia-sia jika hanya
dapat dinikmati sesaat. Untuk itu, seseorang perlu menerapkan cara berpikir
jangka panjang agar keseimbangan dan kebahagiaan yang diraih bisa tetap
dinikmati di masa mendatang.
Saat ini, dunia terutama di masa depan membuat kita harus
menghadapi berbagai tuntutan, perubahan, dan tantangan yang semuanya
akan lebih mudah dihadapi. Perbedaan utama antara orang sukses dan
orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka
yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki
hidupnya sehingga lebih baik. Langkah awal menuju keberhasilan adalah
percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.
Keberhasilan berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif.
Keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi. Keberhasilan juga berarti
memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani oleh rekan bisnis, dan
populer di kalangan teman.

142 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Setiap manusia menginginkan keberhasilan. Setiap orang
menginginkan yang terbaik dalam hidup ini. Tak seorang pun akan senang
dengan kemiskinan atau hidup dalam keadaan pas-pasan.
Bagaimana bisa mendapat keberhasilan itu? Keberhaslan itu ada di
pikiran kita. Artinya, kepercayaan dan keyakinan Anda untuk berhasil. Jika
Anda percaya, Anda akan berhasil , maka Anda pun akan benar-benar
berhasil.
Bagaimana mengembangkan kepercayaan itu? Berikut ini ada tiga
pedoman untuk mendapatkan kekuatan dan mengokohkan kekuatan
kepercayaan :
1. Berfikir sukses, jangan berfikir gagal. Di tempat kerja, di rumah,
atau di mana saja, gantilah berfikir gagal dengan berfikir sukses.
Sewaktu menghadapi situasai yang sulit, berfikirlah,"Saya akan
menang" bukan "Saya akan kalah". Jika peluang muncul, berfikirlah "
saya adapat melakukan" jangan pernah berfikir" Saya tidak dapat".
Biarkan pikiran utama "saya-akan-berhasil" mendominasi proses
berfikir anda. Berfikir sukses mengkondisikan pikiran anda untuk
rencana yang menghasilkan keberhasilan. Sebaliknya berfikir gagal
mengerjakan yang sebaliknya. Berfikir gagal mengkondisikan pikiran
memikirkan pikiran-pikiran lain yang menghasilkan kegagalan.
2. Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik
daripada yang Anda kira. Orang yang sukses bukanlah orang yang
super. Sukses tidak mensyaratkan super-intelek. Juga tidak ada yang
mistis mengenai sukses. Sukses tidak didasarkan nasib. Orang yang
sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan
kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah
mengakui keraguan Anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa
Anda bukan orang kelas satu.
3. Percaya atau berkeyainan Besar. Besar-kecilnya keberhasilan Anda
ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan Anda. Pikirkan tujuantujuan kecil, maka harapkan hasil yang kecil-kecil pula. Pikirkanlah
tujuan-tujuan yang besar dan dapatkanlah penghasilan yang besar juga.
Ingat! Gagasan besar dan rencana besar acapkali lebih mudah--yang
pasti tidak lebih sulit--dibandingkan gagasan kecil dan rencana kecil...
Buktikan pasti kesuksesan ada di depan Anda.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 143


Sasaran, Resiko dan Konsekuensi
Keberhasilan seseorang untuk mencapai sasaran tidak lepas dari
hakekat diri dan pribadinya, yang akan ditopang oleh kemampuannya.
Hakekat dan pribadinya terkait dengan sistem nilai dan asumsi (SINA)
yang diyakininya sehingga memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu.
Namun, SINA tidak berdiri sendiri karena sistem nilai dan asumsi belum
bisa sepenuhnya dapat menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran,
melainkan juga dipengaruhi oleh siatuasinya. Situasi ini bisa mendukung
atau tidak untuk melakukan sesuatu. Siatuasi yang mendukung berarti
memberikan ruang gerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan
demikian,
berarti
kebutuhan,
keinginan,
dan
ketegangan.
Ketidakseimbangan tidak lepas dari tercipta atau tidak terciptanya
rangsangan untuk mencapai sasaran. Terkait dengan itu semua, berarti
kajian tentang resiko dan konsekuensi akan termasuk didalamnya. Manusia
akan mengkaji, apakah tindakan tersebut akan melahirkan resiko atau tidak,
dan bagaimana konsekuensinya bila melakukannya.
Rangsangan untuk mencapai sasaran akan lebih cepat terlaksana
bila didukung oleh kapasitas anatomis dan fisiologis manusia itu. Apabila
kapasitas anatomis dan fisiologis ini diterjemahkan sebagai Sistem
Koordinasi dan Sensor Motorik (SKSM), dapat disimpulkan bahwa SINA
akan menyebabkan adanya rangsangan agar manusia melakukan sesuatu
yang dimediasi oleh situasi, sedangkan SKSM akan semakin
menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran melalui perilaku.
Keterkaitan antara SINA dan SKSM dalam menggerakkan manusia untuk
mencapai sasaran digambarkan pada Gambar 7.1 berikut ini.
3.2.

144 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


SINA

Rangsangan
(Sebab)

SITUASI

SKSM

PERILAKU

Kebutuhan
Keinginan
Ketegangan
Ketidakseimbangan

Sasaran

Gambar 7.1 Keterkaitan SINA dan SKSM

Untuk membantu proses pengenalan diri dan penetapan tujuan ini,


ada sebuah konsep sederhana yang sangat bermanfaat yang disebut dengan
Penetapan A-K-U (Ambisi Kenyataan Usaha). Melalui konsep ini,
manusia bisa mulai belajar menetapkan tujuan-tujuannya sendiri sesuai
dengan keadaan dirinya saat ini. Tidak hanya itu, remaja juga bisa mulai
merancang usaha-usaha apa yang perlu dilakukan untuk bisa mencapai
tujuannya tersebut. Hal itu akan diuraikan berikut ini.
1) Ambisi
Ambisi adalah segala sesuatu yang ingin dicapai seseorang. Untuk
mengetahui ambisinya, remaja harus melakukan analisis mengenai apa
yang menjadi sasaran-sasaran dalam hidup. Hal-hal apa yang dianggap
berarti, yang ingin diraih di masa yang akan datang. Apakah ingin menjadi
pengacara terkenal, ingin memiliki restoran keluarga, atau ingin menjadi
perancang busana untuk butiknya sendiri?.
Yang penting, ambisi yang ditetapkan harus mengikuti hukum
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Artinya, ambisi yang hanya berupa ingin jadi akuntan ngetop saja
tidaklah cukup. Ambisi tersebut perlu dipertajam lagi, misalnya ingin
menjadi akuntan yang tergabung dalam PriceWater House Cooper, dan
setelah bekerja selama 2 tahun sudah bisa menangani top ten best
companies di Indonesia Jangan lupa menyelaraskan satu ambisi dengan
ambisi yang lain, juga pastikan ambisi-ambisi tersebut mungkin tercapai.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 145


2) Kenyataan
Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan diri pribadi remaja.
Karakteristik apa yang dimiliki, segala bentuk keterbatasan, keahlian, hobi,
minat, dan lain-lain. Selain itu, dalam kenyataan ini juga termasuk keadaankeadaan tertentu yang ada di sekitar nya, misalnya keadaan sosial ekonomi
keluarga, jumlah saudara kandung, koneksi-koneksi sosial yang dimiliki,
dan sebagainya. Untuk mempermudah, kenyataan diri ini dapat disusun
menjadi dua bagian besar, yaitu kenyataan-kenyataan yang sifatnya
membantu pencapaian ambisi, dan kenyataan yang berkemungkinan
menghambat pencapaian ambisi.
3) Usaha
Setelah merumuskan ambisi dan kenyataan dirinya, seseorang bisa
mulai mencari-cari jalur apa yang bisa ditempuh untuk bisa meraih ambisiambisinya. Yang perlu disadari adalah bahwa kadang-kadang tidak
mungkin mencapai suatu ambisi hanya dengan mengandalkan usaha satu
langkah. Untuk ambisi menjadi akuntan terkenal misalnya, tentu pertamatama harus lulus ujian nasional dulu, lalu masuk jurusan akuntansi di
perguruan tinggi berkualitas, mendapat IPK minimal 3,00 dan diterima
kerja di Kantor Akuntan Publik ternama. Masing-masing langkah usaha ini
dapat dijadikan sebagai sub-ambisi demi tercapainya ambisi utama menjadi
akuntan terkenal.
3.3.

Keterkaitan Konsep A-K-U dan SINA serta SKSM


Apabila konsep A-K-U ini dikaitkan dengan konsep SINA dan
SKSM seperti diuraikan sebelumnya, tampak bahwa SINA, SITUASI dan
SKSM pada dasarnya adalah kenyataan yang dimiliki oleh seseorang, yang
selanjutnya akan mempengaruhi usaha orang itu untuk merebut ambisinya.
Keterkaitan itu dapat digambarkan seperti Gambar 7.2 berikut.

146 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


KENYATAAN
SINA

SITUASI

SKSM
AMBISI

Rangsangan
(Sebab)

Kebutuhan
Keinginan
Ketegangan
Ketidakseimbanga
n

Sasaran
USAHA

Gambar 7.2 Keterkaitan SINA dan SKSM serta Konsep A-K-U

Sebenarnya, ciri pola pikir prestatif dapat diturunkan dari


pengertian pola pikir prestatif. Ciri pola pikir prestatif antara lain:
1) terarah pada tujuan;
2) tujuan yang ingin dicapai bersifat prestasi, yakni : mengandung resiko,
sesuai dengan kemampuan, berharga dan dapat diukur;
3) memiliki kemungkinan hambatan;
4) memiliki alternatif tindakan, seandainya menemui hambatan;
5) memikirkan kemungkinan bantuan yang mungkin diperoleh;
6) dirinci menjadi tujuan-tujuan antara.
3.4.

Mengembangkan Kebiasaan Berpikir Prestatif


Terdapat filosofi berpikir yang dapat diikuti untuk dapat
menciptakan kebiasaan berpikir prestasi, yaitu dimulai dari dipaksa, harus
bisa, terbiasa, dan pada akhirnya akan membudaya. Awalnya dapat
dilakukan dengan memaksa diri utuk berpikir prestasi kemudian menjadi
bisa melakukannya. Karena bisa dilakukan secara berulang maka akan
menjadi terbiasa, dan karena keterbiasaan dilakukan dari tahun ke tahun
maka bisa menjadi membudaya diri berpikir prestatif. Untuk itu, cara yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Biasakan mempertanyakan tujuan dari setiap tindakan.
2) Biasakan mempertanyakan kepentingan tujuan (untuk apa tujuan harus
dicapai).
3) Biasakan untuk memperkirakan peluang keberhasilan dan
memperkirakan kemungkinan hambatan.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 147


4) Biasakan membuat tolok ukur keberhasilan.
5) Biasakan mencari kemungkinan bantuan.
Secara skematik Pola Pokir Prestatif dapat digambarkan seperti
pada gambar 7.3 dan 7.4 di bawah ini.
RUMUSKAN
TUJUAN AWAL

RUMUSKAN FAKTOR
PENGHAMBAT

APAKAH TUJUAN
SUDAH DIYAKINI

YA
RUMUSKAN FAKTOR
PENDUKUNG
TIDAK
TETAPKAN TUJUAN
ANTARA
BUAT RENCANA
KEGIATAN
ABAIKAN
TUJUAN AWAL

APAKAH
HAMBATAN
DAPAT DIATASI

YA
TIDAK

APAKAH
TUJUAN AWAL
PENTING
YA
CARI DASAR TUJUAN
AWAL

Gambar 7.3 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 1)

148 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


TUJUAN AWAL

YA
RUMUSKAN
TUJUAN BARU

YAKIN ?

RUMUSKAN
FAKTOR
PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT

TIDAK

ABAIKAN TUJUAN
AWAL

TIDAK

TUJUAN
PENTING
?

TIDAK

HAMBATA
N DAPAT
DIATASI ?

YA

CARI DASAR
TUJUAN

RUMUSKAN
TUJUAN ANTARA

SUSUN RENCANA
KEGIATAN

STOP

Gambar 7.4 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 2)

Dari Gambar 7.3 dan Gambar 7.4 di atas, ternyata tidak sulit untuk
mengembangkan pola berpikir prestatif. Yang menjadi tantangan bukan
membuat seseorang menyusun penetapan A-K-U-nya, melainkan
menyadarkan bahwa Andalah yang bertanggung jawab atas masa depannya

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 149


sendiri. Oleh karena itu, Anda harus mau meluangkan waktu sedikit untuk
melalui proses mandiri tersebut untuk merancang keberhasilannya.
4.

PENGENALAN DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI


Untuk lebih jauh memahami pengenalan diri dan pengembangan
diri, akan diuraikan sebagai berikut.
4.1.

Pengenalan diri
Pengenalan Diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat
kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan
respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari
luar (Noesjirwan dalam Koentjoro, 1989). Hal ini sesuai dengan pepatah
yang mengatakan :

150 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Belajar mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses menemukan
Aku Sejati (jati diri yang sesungguhnya). Selain itu mengenali diri sendiri
juga seharusnya merupakan tahap awal dari proses revisi jiwa dan raga,
karena tanpa mengenali diri sendiri berarti kita tidak mengetahui apa dan
bagaimana diri kita ini. Apa yang mau direvisi supaya lebih baik?
Jawabnya adalah:
1) sifat-sifat dan karakternya sendiri-sendiri,
2) hasrat dan keinginannya masing-masing,
3) kemampuan seseorang yang berupa wawasan, pengetahuan,
kepandaian dan keahlian, yang merupakan hasil dari perpaduan antara
intelegensi dan emosi melalui proses belajar (baik sekolah maupun
otodidak) serta pengalaman-pengalaman sepanjang hidupnya.
4) ketidakmampuan dan keterbatasan.
Modal dasar utama yang diperlukan untuk mengatasi hal ini adalah
kejujuran dan keterbukaan.
Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan
dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun
kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak
terwujud tanpa ada upaya untuk mengembangkan kepribadian yang
dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan
tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh
seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap
konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya
perlu belajar agar lebih baik lagi.
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah kesadaran
dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi : siapa aku, apa
kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan
apa keinginanku . Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari
yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin
mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. Dengan adanya
pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
1) tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali
dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya ;
2) terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju
kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah
kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi
serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 151


Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer
mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri
ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai
bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam
suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang
untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya (Adi W. Gunawan,2005, penulis
best seller Born to be a Genius dan Genius Learning Strategy)
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri,
menurut Grinder (1978) meliputi:
1) fisik : persepsi penilaian terhadap tubuh, pakaian, benda miliknya ;
2) psikis : persepsi mental dan emosional ;
3) sosial : bagaimana peranan sosial dalam masyarakat ;
4) moral dan spiritual : nilai dan prinsip yang memberi arti dan arah.
4.2.

Pengembangan diri
Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat-sifat jasmani, pikiran,
jiwa, dan watak seseorang sehingga membedakan seseorang dari yang lain,
baik dalam individualitas maupun budi pekertinya. Seseorang sulit
mengubah watak, tetapi bisa mengembangkan kepribadiannya, seperti pada
Gambar 7.5 di bawah ini.

Gambar 7.5 Pengembangan Diri

Proses pembentukan modal diawali kesempatan mempunyai


peluang dan sumber kekuatan berupa pengetahuan, sikap mental, keahlian,
keterampilan, pengalaman, dan kemampuan hubungan perkenalan.
Semuanya bisa didapat dari proses pembelajaran.
Tingkat kesiapan mengembangkan diri dapat dilihat pada Gambar
7.6 di bawah ini.

152 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Gambar 7.6 Tingkat Kesiapan Mengembangkan Diri

Konsep untuk mengembangkan diri mencakup beberapa hal, seperti


diuraikan berikut ini.
1) Harga Diri
Harga diri merupakan penilaian tentang keberartian diri dan nilai
seseorang yang didasarkan atas proses pembuatan konsep dan
pengumpulan informasi tentang diri beserta pengalamannya (Johnson &
Johnson, 1991)

Proses pembentukan konsep diri dimulai sejak anak masih kecil.


Masa kritis pembentukan konsep diri adalah saat anak masuk di sekolah
dasar. Glasser, seorang pakar pendidikan dari Amerika, menyatakan bahwa
lima tahun pertama di SD akan menentukan nasib anak selanjutnya.
Sering kali proses pendidikan yang salah itu saat di SD yang berakibat pada
rusaknya konsep diri anak.
2) Mencapai Konsep Diri Optimal

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 153


Konsep diri membutuhkan ragam pengalaman dan interaksi sosial.
Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.7 di bawah ini.

Gambar 7.7 Proses mencapai Konsep Diri

Salah satu upaya mengenal diri untuk mencapai konsep diri optimal
adalah melalui pengenalan Jendela Johari atau yang lebih dikenal dengan
istilah JOHARI WINDOW
Johari Window merupakan perwujudan bagaimana seseorang
berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela
yang terdiri atas matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan daerah
self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel
tersebut adalah daerah bebas/publik, daerah gelap/buta, daerah
pribadi/tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini.

154 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Tabel 7-1 Jendela Johari

3) Pengungkapan diri dan kerjasama


Pada umumnya usaha sendiri tidak dapat mencapai ukuran besar.
Untuk mencapainya hanya dapat dengan bekerjasama dengan mengatur
hubungan kerja tentang hak kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
dengan baik. Agar kerjasama menjadi kokoh dan kuat, diperlukan adanya:
toleransi, disiplin, solidaritas, kerukunan, tekad bersama untuk
membangun, dan mengembangkan usaha.
4) Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah
Dengan memahami pengembangan wawasan dan sikap ilmiah
diharapkan dapat diperoleh ciri pribadi yang sehat, yaitu:
1. mampu menerima diri apa adanya;
2. memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah;
3. mempunyai tanggung jawab, kemandirian dalam menentukan hidup;
4. sikap positif terhadap dunia sekelilingnya;
5. berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin;
6. menunjukkan kecenderungan kearah yang semakin matang.
Pengembangan wawasan dan sikap ilmiah mahasiswa dapat
dikembangkan apabila mahasiswa tersebut memahami aspek-aspek yang
melingkupi dirinya sendiri melalui kegiatan pengenalan diri, penerimaan
diri yang diikuti dengan suatu kegiatan evaluasi diri.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 155


5) Aspek-aspek diri atau kepribadian
Diri atau kepribadian adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang,
yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain, dan ditampilkan
dalam bentuk tingkah laku. Aspek-aspek diri atau kepribadian meliputi
berikut ini.
1. Rasio, yaitu pengetahuan, pemikiran, gagasan, wawasan, dan
kemampuan untuk mengendalikan. Dalam situasi kerja, kita diharapkan
bersikap rasional. Kalau sampai emosi terkena, diharapkan kita dapat
menahan dan mengendalikannya.
2. Emosi, yaitu senang, bangga, murung, terharu, marah, sedih, takut,
khawatir, iri, bersalah, dan lain-lain. Emosi yang positif dan negatif
dapat digunakan baik secara konstruktif maupun destruktif.
3. Dorongan/motivasi, dorongan muncul karena ada kebutuhan (primer
dan sekunder), sedangkan target, keinginan, dan harapan adalah pemberi
arah terhadap dorongan.
4. Potret diri atau citra diri, adalah gambaran tentang kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki diri. Citra diri didapat dari persepsi kita pada
tingkah laku kita, pada kejadian-kejadian yang dialami dan reaksi
lingkungan terhadap tingkah laku kita.
5. Kepercayaan diri yang positif, adalah perasaan positif terhadap
kemampuan dan kekuatan sendiri. Percaya diri tidak sama dengan
menyombongkan diri. Banyak orang bersikap sombong untuk menutupi
rasa rendah dirinya. Percaya diri berarti menyadari kelebihan diri dan
mensyukurinya.
6. Peran atau role, yaitu kumpulan tingkah laku yang ditunjukkan oleh
orang dalam posisi tertentu di berbagai lingkungan atau situasi (di
keluarga, di tempat kerja, dll). Tuntutan peran yang disadari seseorang
dan yang diharapkan dari lingkungan, mungkin sama, mungkin
berbeda. Makin kecil perbedaan tuntutan peran yang disadari dan yang
diharapkan lingkungan, makin lancar pergaulan, komunikasi, dan kerja
sama di antara orang-orang tersebut.
7. Sifat dari diri mahasiswa yang bersangkutan.
6) Sifat
Asal-usul sifat adalah: (1) keturunan: pembawaan sejak lahir
watak, (2) lingkungan: keluarga, pendidikan, pengalaman, (3) kehendak
bebas: kebebasan untuk memilih dan memberi arti. Sifat yang sudah
terbentuk sekian lama tidak bisa diubah dalam waktu singkat. Sifat yang

156 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


sulit diubah, bertapa pun kita berusaha, disebut watak. Kita perlu
membedakan sifat mana yang bisa diubah dan mana yang tidak, menerima
yang tidak dapat diubah, berani mengubah yang memang dapat diubah.
7)

Dasar-dasar Manajemen diri


Ada suatu ungkapan yang mengatakan bahwa hari ini harus lebih
baik daripada kemarin, sebab bila hari ini sama dengan kemarin berarti kita
termasuk orang yang merugi. Hal ini mengandung arti bahwa dalam
kehidupan ini tidak akan pernah lepas dari manajemen agar manusia atau
lembaga atau organisasi menjadi lebih baik. Tentunya akan semakin
penasaran bila belum terjawab apa yang diberikan oleh manajemen
sehingga manusia atau organisasi akan menjadi lebih baik. Manajemen
bukan hanya mengarahkan bagaimana tujuan organisasi bisa dicapai,
melainkan juga bagaimana agar tujuan tersebut bisa dicapai secara efisien
dan efektif. Dalam hal ini terdapat dua hal penting yang diberikan oleh
manajemen, sehingga tujuan manusia atau organisasi bisa dicapai, yaitu
organisasi dapat mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things)
sehingga tujuan bisa dicapai secara efektif, dan organisasi diarahkan untuk
mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things right) sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efisien.
Agar manajemen mengarah kepada kegiatan secara efektif dan
efisien, perlu dijabarkan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi
organisasi bisnis fungsi-fungsi manajemen tersebut berupa: perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian hingga pengawasan dan
pengendalian. Nickels, and McHugh (1997) mengatakan bahwa manajemen
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengoirganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian orangorang serta sumber daya organisasi lainnya.
Karena organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja
sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian
tujuan tertentu (Griffin, 2002),bahkan menurut Griffin sekelompok orang
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda maka sangat diperlukan
manajemen. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang harus diselesaikan
sehingga tujuan bisa dicapai? Organisasi merupakan sekumpulan orang
yang memiliki sumber daya, sehingga pemanfaatan sumber daya melalui
penyelesaian bersama dan melalui orang lain inilah yang dilakukan oleh
manajemen. Sumber daya yang dimaksud adalah natural resources/Sumber

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 157


Daya Alam (SDA),Capital resources/Modal, dan information
resources/Informasi, serta human resources/Sumber Daya Manusia (SDM),
sedangkan langkah-langkah penyelesaian pemanfaatan sumber daya untuk
mencapai tujuan melalui fungsi-fungsi manajemen dapat dilihat pada
Gambar 7.8 berikut.
Fungsi-fungsi Manajemen
Sumber daya
Organisasi:

SDA
Informasi
Modal
SDM

Planing

Organizing

Tujuan
Organisasi:
Efektif
Efisien

Controlling

Leading

Gambar 7.8 Perlunya fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya


organisasi secara efektif dan efisien

Selanjutnya, kebutuhan manusia memerlukan manajemen sangat


bergantung pada tugas manusia itu sendiri dan tugas manusia bergantung
pada posisi manusia dalam organisasinya. Dalam hal ini terdapat tiga posisi
penting manusia sebagai manajer di organisasi, yakni top manager, middle
manager, dan lower manager. Peran manajer data dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1) Interpersonal Role: peran simbolis, kepemimpinan, penghubung
2) Informasional Role: peran monitoring, penyebar informasi, juru
bicara
3) Decisional Role: peran keputusan, kewirausahaan, menangani
gangguan, juru runding
Semakin tinggi posisi manajer maka semakin banyak keputusan
yang harus dimabil dan sebaliknya semakin rendah posisi manager maka
semakin sedikit keputusan yang harus diambil. Untuk bisa membuat
keputusan, manajer harus memilik serangkaian keahlian, seperti:

158 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


1
2

Technical Skills: kemampuan untuk menggunakan berbagai peralatan,


prosedur atau teknik dalam bidang tertentu (tugas dan keahlian)
Human Skills: keahlian yang terkait dengan kemampuan untuk dapat
mengerti dan memahami tentang karateristik orang lain (perilaku
berbeda)
Conceptual Skills: kemampuan untuk dapat melihat secara sistematis
dan komprehensif atas semua aktivitas dan kepentingan organisasi.
(pemahaman ttg memfungsikan semua komponen)
Strategical Skills: suatu keahlian yang diperlukan bagi seorang manajer
untuk dapat melihat organisasi sebagai suatu sistem dimana gangguan
atau keberhasilan unit organisasi akan mempengaruhi kegagalan dan
keberhasilan organisasi secara keseluruhan (mengantisipasi fenomena)

7.2.2.

Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa


Kompetensi umum yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan
tinggi adalah academic knowledge, skill of thinking, management skill, dan
communication skill. Kekurangan salah satu dari ke empat kompetensi
tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme
keempatnya akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan
menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang
dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat
konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) dan dapat
diwujudkan. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya
dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi.
Oleh karena itu, kreativitas merupakan jelmaan integratif tiga faktor utama
dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam
faktor pikiran terdapat imajinasi, presepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri
atas emosi, estetika, dan harmonisasi sedangkan faktor keterampilan
mengandung bakat, faal tubuh, dan pengalaman. Dengan demikian, agar
mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor yang dimaksud
diupayakan secara optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen
Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan
tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 159


atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan
pertama kali pada tahun 2001.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai
taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan
teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri
menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, berjiwa mandiri, dan
arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan,
keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerjasama tim, dan
mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang
ilmu yang ditekuni.
Terdapat empat jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu
PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM
Kewirausahaan (PKM-K), dan PKM Pengabdian kepada Masyarakat
(PKM-M). Keempat jenis PKM ini pengusulan proposalnya dilaksanakan
sekitar bulan September. Di samping itu juga terdapat dua jenis PKM
Karya Tulis (PKM-KT), yaitu: PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM
Gagasan Tertulis (PKM-GT). Proposal PKM-GT yang terpilih akan
didiskusikan dalam forum terbuka di PIMNAS. Kedua jenis PKM Karya
Tulis ini pengusulan proposalnya dilaksanakan sekitar bulan Februari.
7.2.2.1.

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

PKM-P merupakan program penelitian yang bertujuan


mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan
sebab-akibat antara dua atau lebih faktor, mengujicobakan sebuah bentuk
atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi
sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa
kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan
teknik pemasaran, survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran
aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra
kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul yang mewarnai perilaku
masyarakat Jawa, dan lain-lain kegiatan yang memiliki tujuan semacam itu.
7.2.2.2.
Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi
(PKM-T)
PKM-T merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku,
prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah,
sistem jaminan mutu, dan lain-lain); atau manajemen (pemasaran,

160 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


pembukuan, status usaha dan lain-lain); atau lainnya bagi industri berskala
mikro atau kecil (industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi) sesuai
kebutuhan calon mitra program. PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar
pikiran dengan mitra terlebih dahulu karena produk PKM-T merupakan
solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dengan demikian, dalam
usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama
dari Mitra pada kertas bermaterai Rp 6.000,00.
7.2.2.3.

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K)


PKM-K merupakan program pengembangan keterampilan
mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas
usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya
merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki
pasar.
7.2.2.4.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM-M)
PKM-M merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, pembangunan keterampilan
usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan
masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan
pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan, lainlain bagi masyarakat baik formal maupun nonformal.
7.2.2.5.

Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI)


PKM-AI merupakan program penulisan artikel ilmiah yang
bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian atau
pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (studi
kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
7.2.2.6.
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKMGT)
PKM-GT merupakan program penulisan artikel ilmiah yang
bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang
dituliskan mengacu kepada isu aktual yang dapat ditemukan di masyarakat
dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik.
Seluruh usulan PKM akan dikelompokkan ke dalam masingmasing bidang PKM yang dituju (-P, -T, -K, -M, -AI dan -GT).

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 161


Selanjutnya, setiap usulan dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi
ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, meliputi bidang ilmu di bawah ini.
1. Bidang Kesehatan: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran
Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, dan Psikologi.
2. Bidang Pertanian: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan,
Pertanian, Peternakan, dan Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, dan
Matematika.
4. Bidang Teknologi dan Rekayasa: Informatika, Teknik, dan Teknologi
Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
6. Bidang Humaniora: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra,
dan Seni.
7. Bidang Pendidikan: Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah
Fakultas Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam
pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok
bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang
ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi
PKM-GT akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan
bidang reviewer dengan usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi proposal
maupun penjurian PIMNAS.
PIMNAS merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala
nasional, berlangsung setiap bulan Juli tahun berjalan dan diselenggarakan
di perguruan tinggi yang ditetapkan Ditjen DIKTI atas kesediaan dan
kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi. PIMNAS sebagai forum
pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti
mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM dan
non-PKM. Selain itu, PIMNAS juga berfungsi sebagai forum diskusi dan
dialog tentang masalah pembangunan nasional dan masalah aktual lainnya.
Oleh karena itu, dalam setiap penyelenggaraannya perlu ditetapkan suatu
tema yang relevan dengan situasi aktual bangsa. PIMNAS selain
melibatkan perguruan tinggi negeri juga swasta di seluruh tanah air.
Besarnya jumlah peserta dan volume kegiatan yang dilaksanakan, menuntut
perencanaan dan pengelolaan yang akurat dan efisien.
Jenis kegiatan utama dan kegiatan penunjang serta sistem evaluasi
atau penjurian telah diatur secara lengkap dalam pedoman PIMNAS yang

162 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


diterbitkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(DP2M) Dirjen Dikti Kemdiknas RI. Penghargaan dalam PIMNAS
diberikan dalam bentuk piala, piagam penghargaan, penghargaan setara
emas, perak, dan perunggu.

BI DA NG PK M

K arya kelompok

D iploma, S 1
2 - 3 org
Ins entif 3 juta
A rtikel
G agas an kreatif
yang tertulis
P IM N AS

Karya kelom pok


yang telah
dilaks anakan
Diploma, S1
3 5 orang
Insentif 3 juta
Artikel
Artikel ilmiah

Jurnal Ilmiah
Terakreditasi

S emua bidang ilmu


atau yang relevan
D iplom a, S1
3 5 orang
M aks 10 juta
H asil Kerja
Barang dan jasa
komersial
P IM NA S

Sem ua bidang ilm u


atau yang relevan
D iplom a, S1
3 5 orang
M aks 10 juta
H as il K erja
Jasa, desain, barang

PIM NA S

S esuai bidang ilm u,


lintas bidang
dianjurkan
D iploma, S 1
3 5 orang
M aks 10 juta
H asil Kerja
P aten, model
desain, piranti
lunak, jasa
P IM N AS

Sesuai bidang ilmu,


lintas bidang
dianjurkan

Diploma, S1

M aks 10 juta

Hasil K erja

Artikel, Paten

P IM NA S

M ateri K egiatan

S trata Pendidikan

Jumlah anggota

P endanaan

Laporan A khir

Luaran

M uara K egiatan

PKM-GT
K arya tulis dalam
penuangan ide
kreatif

PKM -AI
Karya kreatif dalam
penulisan artikel
ilm iah

P KM-K
m em buka peluang
usaha

Pem berdayaan
masyarakat

PK M-M

M enciptakan karya
teknologi

P KM-T

Karya kreatif,
inovatif dalam
penelitian

PK M-P

Inti kegiatan

KR ITERI A

N o.

Tabel 7.2 K riteria Program K reativitas M ahasisw a

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 163

Catatan :

P KM -K
P KM -T
P KM -P
P KM -M
P KM -K
P KM -T
P KM -P
P KM -M
P KM -A I
P KM -G T
P KM -K
P KM -T
P KM -P
P KM -M
P KM -A I
P KM -G T
P KM -K
P KM -T
P KM -P
P KM -M

K ATE GO RI

286

150

347

153

94

58

P ROP O SA L
D IKIRIM
RIN CIA N
7
4
5
11
9
18
11
10
1
22
4
15
9
9
3
18
11
14
3

PRO PO S AL D IDA N AI

P IM N A S X X I Tahun 2008 di U niversitas Islam S ultan A gung S emarang, Jaw a Tengah


P IM N A S X X II Tahun 2009 di Universitas Brawijaya, M alang, Jaw a Tim ur
P IM N A S X X III Tahun 2010 di U nivers itas M ahas arasw ati, Denpasar, Bali.

2011

2010

2009

2008

TA H UN

Tabel 7.3. P erkembangan Prestasi P KM M ahasisw a Universitas Jem ber Tahun 2008 s.d. 2011

46

12

50

11

49

16

TO TA L

Belum
dium umkan

PRO PO S AL P K M
M A SU K PIM NA S
TO TA L
RIN CIA N
1
1
3
1
1
1
3
1
2
1
6
1
2

164 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 165


Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
Pengertian Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses kreativitas dan
inovasi yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah
bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan
kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari
walaupun ada juga orang-orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal
kewirausahaan. Strategi pendidikan yang diwujudkan dalam Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW) bertujuan membentuk softskill agar
berperilaku sesuai karakter wirausaha.
7.2.3.

7.2.3.1. Kedudukan
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu
program dalam sistem pendidikan yang ada di perguruan tinggi. Dengan
demikian, PMW harus terintegrasi dengan pendidikan kewirausahaan yang
sudah ada. PMW hendaknya disinergikan dengan program-program yang
sudah ada, antara lain: Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program
Co-op, Kuliah Kerja Usaha (KKU), dan program kewirausahaan lain.
7.2.3.2. Mekanisme
Mekanisme PKM terinci sebagai berikut.
1. Pada tahap pertama: perguruan tinggi pelaksana program melakukan
sosialisasi kepada para mahasiswa, identifikasi dan seleksi
mahasiswa, pembekalan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis
sambil magang di sebuah UKM. Mahasiswa yang pernah mengikuti
program magang kewirausahaan (Program Co-op, KKU, dan program
kewirausahaan lain) atau telah menjalankan usaha dapat dibebaskan
dari kewajiban magang.
2. Pada tahap kedua: dalam rangka mendapatkan dukungan permodalan
dalam rangka pendirian usaha baru (business start-up) mahasiswa
harus menyusun rencana bisnis yang layak. Kelayakan recana bisnis
ditentukan oleh tim seleksi yang dapat terdiri atas unsur perbankan,
UKM, dan perguruan tinggi pelaksana.

166 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


3.

Selama program berjalan: perguruan tinggi bekerja sama dengan para


pengusaha, baik UKM, koperasi, maupun perusahaan besar.
Pengusaha dilibatkan secara aktif untuk memberikan bimbingan
praktis wirausaha, mulai dari pendidikan dan pelatihan, magang,
penyusunan rencana bisnis, dan pendampingan terpadu. Harus
dihindari terjadinya persaingan yang tidak sehat antara mahasiswa
dan UKM pendamping. Diperlukan terjadinya sinergi atau
komplementaritas antara jenis usaha yang dikembangkan mahasiswa
tersebut dan jenis usaha UKM pendamping.
4. Pendirian usaha baru: dapat dilakukan secara perorangan (individu)
atau secara berkelompok. Jumlah modal kerja yang disediakan untuk
pendirian usaha maksimal Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah)
per mahasiswa. Apabila berkelompok, jumlah anggota maksimal 5
(lima) orang dengan jumlah modal kerja maksimal Rp 40.000.000,00
(empat puluh juta rupiah).
5. Pelaksanaan pendampingan usaha: dilakukan dengan kerjasama
antara perguruan tinggi dan UKM hingga usaha mahasiswa
berkembang dengan baik.
6. Hasil akhir yang diharapkan adalah :
a. terbentuknya dan berkembangnya wirausaha-wirausaha baru yang
berpendidikan tinggi;
b. Terbentuknya model pendidikan kewirausahaan di perguruan
tinggi;
c. Bertumbuh dan berkembangnya kelembagaan pengelola kewirausahaan mahasiswa di perguruan tinggi.
Model program seperti diuraikan diatas terangkum dalam Skema atau
Gambar 7.9 di bawah ini.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 167

Gambar 7.9 Model Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

7.2.3.3. Persyaratan bagi Mahasiswa


Persyatatan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa adalah sebagai berikut.
1. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa S1 universitas/institut/sekolah
tinggi yang telah menyelesaikan kuliah 4 semester atau minimal telah
menempuh 80 SKS.
2. Mahasiswa program diploma dan politeknik yang telah menyelesai-kan
kuliah 3 semester atau minimal telah menempuh 60 SKS.
3. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat di atas diharapkan menempuh
seleksi yang meliputi aspek minat, motivasi berwirausaha, kelayakan
usaha, dan soft skill.
4. Seleksi dilakukan oleh tim profesional yang terdiri atas unsur perguruan
tinggi, UKM, dan perbankan. Keterlibatan pihak-pihak tersebut penting,
mengingat mahasiswa harus didampingi oleh mentor dari perguruan
tinggi yang terlibat langsung dalam proses pendidikan kewirausahaan,
sedangkan UKM merupakan tempat magang dan yang mempunyai
pengalaman praktis berusaha, dan perbankan merupakan fihak yang
terkait serta berpengalaman dalam hal kelayakan finansial.

BAB 8

KODE ETIK MAHASISWA

Mahasiswa adalah salah satu komponen anak bangsa dan calon


sebagai pemimpin bangsa diharapkan mampu membawa perubahan. Selain
itu, mahasiswa juga merupakan pelanggan primer bagi sebuah perguruan
tinggi, termasuk UNEJ. Oleh karena itu, sebagai institusi yang memikul
tanggung jawab sebagai perekat komponen bangsa, UNEJ memandang
perlu memberi perhatian terhadap kebutuhan mahasiswa untuk
mengekspresikan diri dan kemampuannya. Dalam bab ini dibahas tentang:
sikap dan perilaku mahasiswa, kewajiban, hak, larangan, dan sanksi bagi
mahasiswa.

8.1.

Sikap dan Perilaku Mahasiswa

Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda yang juga


merupakan warga negara hendaknya memberikan rasa percaya pada
masyarakat, bahwa merekalah yang menggantikan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ini di kemudian hari. Peran mahasiswa sebagai
agent of changes tidak diragukan lagi, sebab di negara mana pun di dunia
ini, mahasiswa tampil sebagai pionir pembaharuan dalam suatu negara,
termasuk Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki sikap dan
perilaku yang positif, kreatif, kritis, kooperatif, dan etis. Sikap dan perilaku
ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di
era global.
8.1.1.

Sikap Perilaku Kreatif dan Kritis


Sikap dan perilaku kreatif dan kritis dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu: proses, pribadi, lingkungan, dan produk. Dilihat dari proses,
mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas yang sifatnya
divergen, yang ditandai dengan adanya ketertarikan untuk berdiskusi,
mampu menyelesaikan masalah, mampu menyelesaikan tugas, mampu
bekerjasama, dan mampu menyelesaikan persoalan yang bersifat
menantang. Selain itu, mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi dan
memecahkan masalah serta ada kebaruan dalam solusi yang ditawarkan.
Dilihat dari sudut pribadi, mahasiswa diharapkan memiliki komitmen yang
tinggi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya yang ditandai
dengan disiplin dan daya juang yang tinggi. Dilihat dari aspek produk,

Kode Etik Mahasiswa |169


mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan karya (konsep atau produk)
yang inovatif, yakni ditandai dengan kebaharuan (novelty), kemenarikan,
dan kemanfaatan.
8.1.2.

Sikap Kooperatif
Sikap kooperatif terkait dengan kemampuan untuk berpartisipasi
aktif dalam berbagai kegiatan kelompok yang ditandai dengan keinginan
untuk berkontribusi dalam kelompok, tidak mendominasi kelompok, dan
memberi kesempatan orang lain untuk berpartisipasi. Sikap kooperatif juga
terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang ditandai sikap asertif
(mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan
pihak lain); mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal
secara jelas, sistematis tidak ambigu; menjadi pendengar yang baik;
merespon dengan tepat (sesuai dengan substansi dan caranya); dan dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Selain itu,
sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan membangun sikap saling
percaya (trust). Sikap ini ditandai dengan adanya komitmen dan disiplin
yang bersifat terbuka dalam menerima pendapat orang lain (openness),
berbagi informasi (sharing), memberi dukungan (support) dengan cara
elegant dan gentle, menerima orang lain (acceptance) dengan tulus,
terampil mengelola konflik, mampu mengubah situasi konflik menjadi
situasi problem solving, serta jeli dalam mengkritisi ide/gagasan dari orang
lain dan bukan mencela orangnya (personal).
8.1.3.

Sikap Etis
Sikap etis dalam pergaulan baik di lingkungan akademik maupun
dalam kehidupan sehari-hari yang ditandai dengan sikap jujur, berpikir
positif, bertatakrama, dan taat hukum. Sikap jujur ditandai dengan tidak
melakukan plagiat, berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa
adanya, tidak ragu-ragu mengapresiasi orang lain, tidak melakukan
pemalsuan (termasuk tanda tangan presensi kuliah, pembimbingan, dan
urusan administrasi lainnya), membangun dan mengembangkan sikap
saling percaya di antara sivitas akademika, serta mampu menyampaikan
pendapat sesuai dengan fakta (data). Berpikir positif ditandai dengan
adanya sikap adil dan objektif (tidak apriori terhadap orang atau kelompok
lain), toleransi/apresiasi (menerima dan menghargai keragaman atau
perbedaan, termasuk perbedaan pendapat), dan dapat bekerjasama dengan

170|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang suku, agama, ras, atau
golongan).
Sikap bertatakrama ditandai dengan bertutur kata santun yang tetap
berpikir kritis (santun dalam berargumen, misalnya ditunjukkan dengan
penggunaan istilah, salam, maaf, permisi dan terima kasih); berpenampilan
dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian
(bersih, rapi, dan atau menutup aurat); serta menghormati tradisi serta
norma masyarakat lokal/setempat.
Tambahan tentang tatakrama berhubungan dengan lawanjenis
Sikap taat hukum ditandai dengan sikap dan perilaku mematuhi
peraturan walaupun secara fisik tidak ada yang mengawasi; tidak
mengkonsumsi minuman keras dan atau narkoba; tidak memiliki barang
illegal; tidak melakukan perusakan lingkungan hidup (bioetik); menolak
budaya instan (jalan pintas) yang mendorong pelanggaran akademik
(menyontek, menjiplak tugas/karya tulis, melakukan perjokian, dan suapmenyuap); serta tidak melakukan perbuatan yang merugikan negara,
lembaga, atau orang lain.

8.2.

Hak, Kewajiban, Larangan, dan Sanksi bagi Mahasiswa

Setiap mahasiswa UNEJ mempunyai hak sebagai berikut:


a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma yang berlaku dalam
lingkungan akademik;
b. memperoleh pengajaran dan layanan yang baik dan benar di bidang
akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan;
c. memanfaatkan fasilitas UNEJ dalam proses pembelajaran;
d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab pada program
studi dalam penyelesaian studi;
e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi
yang dipilih dan hasil belajarnya; menyelesaikan studi lebih awal dari
jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku atau
selambat-lambatnya dua kali masa studi minus satu;
f. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;
g. memanfaatkan sumber daya UNEJ melalui perwakilan/organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, dan
tata kehidupan bermasyarakat;

Kode Etik Mahasiswa |171


h. pindah ke perguruan tinggi lain bilamana memenuhi persyaratan
penerimaan mahasiswa dan daya tampung perguruan tinggi yang hendak
dituju; ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa di lingkungan
UNEJ;
i. memperoleh pelayanan khusus sesuai dengan kemampuan UNEJ
bilamana menjadi cacat dalam melaksanakan tugas;
j. memperoleh penghargaan jika berprestasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mahasiswa UNEJ mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di UNEJ;
b. ikut menanggung biaya penyelengaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut berdasarkan
Keputusan Rektor;
c. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan
keamanan UNEJ;
d. menjaga nama baik dan kewibawaan UNEJ sebagai almamater;
e. menjunjung tinggi kebudayaan nasional, nilai moral, dan kebenaran
ilmiah.
Mahasiswa UNEJ dilarang melakukan kegiatan yang dapat:
a. mengganggu penyelenggaraan perkuliahan, seminar, kegiatan
laboratorium, pengkajian, penelitian, administrasi, keagamaan, kesenian,
pendidikan jasmani atau olah raga, atau pendidikan politik;
b. menghambat pejabat, pegawai atau petugas UNEJ dalam melaksanakan
kewajibannya;
c. menghambat dosen atau mahasiswa lain dalam pelaksanaan kegiatan
belajar-mengajar dan atau penelitiannya;
d. menimbulkan ancaman dan atau kekerasan terhadap pimpinan, dosen,
tenaga kependidikan, dan atau mahasiswa lain yang berkaitan dengan
urusan akademik dan atau kegiatan kemahasiswaan di lingkungan UNEJ;
e. mengakibatkan pelanggaran kode etik akademik.
Setiap mahasiswa UNEJ yang melanggar kode etik, kewajiban, dan
larangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
Sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. peringatan ringan;

172|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
d. peringatan keras;
e. larangan mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu;
f. pembatalan nilai akademik;
g. pencabutan hak sebagai mahasiswa UNEJ.
Dalam rangka pelaksanaan ketentuan sebagaimana disebutkan di
atas, Rektor/Dekan dapat membentuk tim yang diberi tugas untuk
melakukan investigasi dan memberi rekomendasi sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor/Dekan. Laporan tim dapat
disampaikan kepada Senat atau senat fakultas untuk mendapat rekomendasi
tentang bentuk sanksi kepada mahasiswa. Sanksi kepada mahasiswa,
sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, ditetapkan
oleh Dekan. Sanksi kepada mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam huruf
g ditetapkan oleh Rektor atas usulan Dekan.

BAB 9

PILAR KEBANGSAAN INDONESIA

Materi dalam bab ini merupakan hal baru yang disajikan untuk
mahasiswa baru UNEJ. Penyajian materi ini dipandang perlu karena
berkaitan dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, terutama dalam hal
yang terkait dengan upaya untuk tetap mempertahankan jati diri bangsa dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk menguraikan
tentang bagaimana seharusnya para kader bangsa bersikap dan beretika
dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu,
perlu dijelaskan: latar belakang, tujuan, dan wawasan kebangsaan lebih
dulu, kemudian penjelasan tentang: apa pilar kebangsaan, mengapa perlu
mempertahankan pilar kebangsaan, bagaimana cara mempertahankan pilar
kebangsaan, implementasi mempertahankan pilar kebangsaan dalam
kehidupan sehari-hari, dan pendalaman pilar kebangsaan melalui kurikulum
pendidikan tinggi.

9.1.

Latar Belakang

Pemerintah dewasa ini berusaha untuk membangun karakter


bangsa, disebabkan oleh sikap bangsa Indonesia yang mengalami fase
destorsi dalam memahami dan mengimplementasikan empat pilar
kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah memprogramkan pendidikan
karakter yang ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,
bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah
Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan
cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
Di samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita
dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk
memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan
pendidikan. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, yang

174|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program
prioritas pembangunan nasional.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini
tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian
kegiatan belajar- mengajar dan luar sekolah, akan tetapi juga melalui
pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin,
toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung jawab, dan sebagainya.
Pembisaan itu bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang hal-hal yang
benar dan salah, akan tetapi juga mampu merasakan terhadap nilai yang
baik dan tidak baik, serta bersedia melakukannya dari lingkup terkecil
seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat.
Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan oleh peserta didik yang
pada akhirnya akan menjadi cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, sekolah memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan
karakter, karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui
pendekatan pengembangan budaya sekolah (school culture) (dalam
Panduan Pendidikan Karakter, Kemendiknas Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011:1).
Dalam rangka mendukung program pemerintah di atas, Universitas
Jember (UNEJ) berusaha pula menjaga Pilar Kebangsaan yang
diimplementasikan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bagi
mahasiswa baru. Hal tersebut sejalan dengan visi pembangunan nasional,
yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Selanjutnya, hal
ini juga sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

9.2.

Tujuan

Tujuan penyajian materi Pilar Kebangsaan dalam kegiatan PK2


adalah sebagai upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan,
yaitu pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan
pendidikan watak yang bermaksud mengembangkan kemampuan seluruh

Pilar Kebangsaan Indonesia| 175


warga kampus, utamanya mahasiswa baru, sebagai generasi muda penerus
masa depan bangsa untuk menjaga tegaknya empat pilar negara
kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika. Pada gilirannya mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif
dalam kehidupan kampus dan kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
Indonesia.
Upaya untuk dapat mencapai tujuan tersebut dapat ditempuh
dengan metode Refleksi Rutin (Apperception). Metode tersebut digunakan
oleh Indonesia Heritage Fundation dalam pendidikan karakter untuk
mengikuti kegiatan refleksi 9 pilar karakter sebagai berikut.
1. Cinta Tuhan dengan segenap ciptaan-Nya.
2. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandiriaan.
3. Kejujuran/amanah dan kearifan.
4. Hormat dan santun.
5. Dermawan, suka menolong, dan gotong-royong/kerja sama.
6. Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras.
7. Kepemimpinan dan keadilan.
8. Baik dan rendah hati.
9. Toleransi, kedamaian, dan kesantunan.

9.3.

Wawasan Kebangsaan

Sebelum membahas lebih lanjut, agar dapat dimengerti segala


sesuatu yang berkaitan dengan Pilar Kebangsaan, kiranya perlu dipahami
dulu secara umum tentang wawasan kebangsaan. Bangsa Indonesia yang
dibangun oleh para pendahulu kita lebih dari lima puluh tahun yang lalu,
dilandasi atas rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi untuk mewujudkan
cita-cita bersama, yaitu masyarakat adil dan makmur. Rasa kebersamaan
tersebut tidak dibangun atas dasar asal-usul, suku bangsa, agama, dan
geografi, melainkan rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang
terjajah.
Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia ditindas, diperas, dan
dibelenggu kebebasan hak-haknya oleh Belanda. Atas dasar semangat
persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia kemudian bangkit dan bersatu
padu mengusir penjajah, yang kemudian dikenal dengan semangat
wawasan kebangsaan. Sebenarnya Wawasan Kebangsaan Indonesia sudah
dicetuskan oleh seluruh Pemuda Indonesia dalam suatu tekad pada tahun
1928 yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda, yang intinya bertekad

176|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
untuk bersatu dan merdeka dalam wadah sebuah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Seharusnya untuk menghadapi keadaan negara yang serba sulit
sekarang ini, kita bangsa Indonesia bangkit bersatu mengatasi masalah
bangsa secara bersama-sama.
Mengapa Wawasan Kebangsaan begitu penting?
Kondisi Wawasan Kebangsaan pada diri anak bangsa sekarang ini
diduga telah pudar dan hampir pada jurang kehancuran. Ikatan nilai-nilai
kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa sudah longgar. Ibarat
sebuah meja, Republik Indonesia yang ditopang oleh empat pilar kekuatan
nasional, yakni ekonomi, budaya, politik, dan TNI, tiga dari empat pilar
sudah patah dan satu pilar lainnya sudah bengkok. Ketiga pilar yang patah
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Pertama, kondisi ekonomi kita yang serba sulit sebagai dampak krisis
ekonomi yang berkepanjangan, menyebabkan jumlah penduduk miskin
semakin bertambah, lapangan pekerjaan sangat kurang, dan jumlah
pengangguran semakin meningkat, serta kesenjangan ekonomi semakin
lebar.
Kedua, kondisi budaya sebagai dampak dari reformasi yang kebablasan,
telah memunculkan berbagai bentuk sikap yang mengarah kepada tindakan
kekerasan atau main hakim sendiri serta tindakan yang tidak
berperikemanusiaan (biadab).
Ketiga, kesadaran politik masyarakat yang menyedihkan karena sarat
dengan pemenuhan ambisi pribadi atau kelompok. Para elit politik lebih
mempertahankan argumentasinya sendiri-sendiri dan bertahan pada
kebenaran masing-masing.
Sementara itu, pilar keempat yang masih utuh itu adalah militer/TNI.
Contoh: TNI dikatakan masih utuh, karena TNI sampai saat ini masih
mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu menjaga keutuhan NKRI,
menjaga kedaulatan NKRI, dan melindungi bangsa Indonesia. TNI
bertekad selalu konsisten memegang komitmen kebangsaan untuk menjaga
keutuhan NKRI, walaupun TNI terus-menerus diuji dan dirongrong oleh
berbagai kelompok kepentingan. Mereka antara lain berusaha
menggagalkan tekad TNI memerangi kelompok separatis/pengkhianat
negara di berbagai daerah konflik.
Menyimak keadaan Wawasan Kebangsaan Indonesia pada rakyat kita yang
sangat memprihatinkan itu, sepatutnya bangsa ini sepakat untuk
memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang sudah longgar itu. Kita
perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untuk membangun

Pilar Kebangsaan Indonesia| 177


kembali persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme yaitu
Wawasan Kebangsaan.

9.4.

Pengertian Pilar Kebangsaan

Dari segi etimologi kata pilar kebangsaan terdiri atas dua kata
yaitu pilar dan kebangsaan. Pilar adalah tiang utama sebuah bangunan,
misalnya gedung, candi, menara, jembatan, jalan layang, atau pencakar
langit. Sebuah bangunan sebesar dan seindah apa pun kekuatannya terletak
pada dua unsur utamanya yaitu: pondasi dan pilar. Pondasi merupakan
dasar atau landasan agar di atasnya dapat didirikan bangunan. Kekuatan
bangunan apa pun, untuk dapat berdiri kokoh, kuat, dan megah sangat
bergantung pada pondasinya.
Sebuah bangunan yang memiliki pondasi yang kokoh kuat, juga
harus didukung dengan pilar yang kokoh kuat pula agar bangunan itu dapat
berdiri megah. Jika kehendak kita untuk mendirikan bangunan di atas
pondasi yang kokoh kuat, pondasi itu sendiri harus dalam, rekat, erat
keterkaitannya satu sama lain, dan didirikan di atas padas, bukan pasir. Jika
pondasinya dibangun di atas padas, ketika datang hujan, banjir, erosi, ia
tidak akan mampu menggerus pondasi itu sehingga bangunan itu tetap
kokoh, kuat, dan tidak roboh. Tetapi, jika pondasinya dibangun di atas pasir
yang butir-butir pasir itu satu sama lain terlepas (tidak saling menyatu),
maka ia mudah sekali tergerus oleh banjir dan erosi sehingga bangunan itu
mudah sekali roboh.
Jika pondasi berada dan tertanam di dalam tanah, maka pilar berada
dan berdiri kokoh kuat di atas tanah. Agar kedua unsur ini menjadi kokoh
kuat, maka keduanya harus saling menyatu satu sama lain. Agar pondasi
kokoh kuat, maka diperlukan perekat yang kokoh kuat pula. Demikian pula
dengan pilar, agar pilar itu kokoh kuat, maka ia memerlukan zat perekat
yang kokoh kuat pula. Zat perekat yang paling ampuh, jika pada zaman
Majapahit dibuat dari gula tebu, maka dengan ditemukannya semen, saat
ini zat perekatnya adalah semen. Kerekatan ini dalam Sosiologi disebut
kohesi sosial. Zat perekat kohesi sosial ini adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan dikuatkan dengan norma-norma hukum
dari Konstitusi NKRI.
Negara Kesatuan Republik Indonesia diibaratkan dengan
bangunan, yaitu bangunan kebangsaan yang merdeka, bersatu, dan
berdaulat. Sebagai sebuah bangunan kebangsaan, maka ia wajib memiliki

178|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
pilar-pilar yang menyatu secara kuat dengan pondasinya. Pondasi NKRI
yang sekaligus menjadi salah satu pilar adalah Pancasila yang disebut
Staatsfundamentalnorm
(norma dasar negara) atau Phylosophische
Grondslag (dasar falsafah negara). Di atas dasar negara Pancasila inilah
dibangun empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Konstitusi NKRI), dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Keempat pilar ini harus menyatu dengan Pancasila
sebagai Staatsfundamentalnorm atau Phylosophische Grondslaag.
Keempat pilar kebangsaan ini dapat dijelaskan dengan terlebih
dahulu memahami tentang hubungan antara Pancasila, UUD NKRI, dan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana dikatakan sebelumnya
bahwa keempat pilar itu haruslah tersambung dengan baik dengan
pondasinya, yaitu Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
sebelum memahami itu semua terlebih dahulu dikemukakan hubungan
antara: Proklamasi, Pancasila, dan UUD NKRI (khususnya bab
Pembukaan).
Konsep kedua adalah kebangsaan, yang berasal dari kata bangsa
atau wangsa, yang dalam bahasa Inggris nation. Kebangsaan berarti
nasionalisme dalam pengertian aliran atau paham. Sebelum mendalami
Nasionalisme terlebih dahulu dibahas tentang arti nasionalisme. Pertama,
nasionalisme berasal dari nation yang berarti bangsa. Arti kata bangsa
berasal dari bahasa sansekerta wama yang akar katanya wamca. Dari kata
wama melahirkan kata wangsa atau bangsa. Wama berarti keturunan,
rumpun, keluarga yang berasal dari satu keturunan darah (geneologis),
sehingga memiliki ciri-ciri badaniah yang sama, misalnya bentuk rambut,
warna kulit, dalam bahasa Inggris disebut race. Seperti bangsa Mongol,
Melayu, Semit, dan sebagainya.
Pengertian kedua, nasional yang berarti persamaan sejarah, cita-cita,
suka duka, atau yang sering disebut senasib-seperjuangan atau senasibsepanggungan. Dalam Bahasa Inggeris disebut people. Seperti Arab,
Yahudi, dan sebagainya. Pengertian ketiga, nasional merupakan
sekelompok orang yang memiliki tujuan atau kehendak bersama yaitu
untuk hidup di suatu wilayah yang sama, membentuk pemerintahan
bersama, suatu pemerintahan yang berdaulat mengayomi seluruh warga.
Dalam Bahasa Inggris disebut nation. Contohnya Indonesia, Malaysia,
Amerika Serikat, dan sebagainya. Negara yang dibangun di atas nation ini
disebut nation state. Jadi, nasionalisme Indonesia tidak dibangun di atas

Pilar Kebangsaan Indonesia| 179


persamaan agama, persamaan ras, atau persamaan ideologi, melainkan di
atas kesadaran bersama untuk hidup bersama, dengan perbedaan-perbedaan
sehingga disebut Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua),
sebab di atas perbedaan kita membangun kebersamaan.
a. Hubungan antara Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945
Sebelum memahami keeratan hubungan antara keempat pilar itu,
maka terlebih dahulu dikemukakan hubungan antara: Proklamasi,
Pancasila, dan UUD NKRI. Hukum tata negara bersumber pada kelima
sumber hukum yang disebutkan di atas. Namun, secara fundamental ada
dua sumber hukum tata negara yaitu sumber hukum formal yaitu:
Proklamasi, dan sumber hukum materiel: Pancasila. Oleh karena,
Proklamasi, Pancasila, dan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya, maka penghapusan salah satu dari
sumber hukum di atas berdampak pada hapusnya negara Proklamasi 17
Agustus 1945. Oleh karena itu, para tokoh masyarakat, khususnya
negarawan yang berhaluan nasional menghendaki agar Pembukaan UUD
1945 tidak boleh diganggu gugat, sebab jika Pembukaan UUD 1945
dihapus atau diamandemen, maka bubarlah negara kesatuan Republik
Indonesia yang telah dibangun dengan darah para pahlawan ini.
Mengapa mengubah Pembukaan UUD 1945 sama dengan
membubarkan negara Proklamasi 17 Agustus 1945? Perhatikan Gambar 9.1
berikut ini.

180|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
PROKLAMASI 17
AGUSTUS 1945

PANCASILA

PEMBUKAAN UUD 1945


3

Gambar 9.1 Hubungan antara Proklamasi, Pancasila, dan Pembukaan UUD 1945

Keterangan:
1. Hubungan antara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pancasila
a. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan titik kuliminasi
(tertinggi/batas akhir)
Perjuangan Bangsa Indonesia
untuk
memperjuangkan dan menyelamatkan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila.
b. Pancasila dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya
menjiwai dan mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan melalui Proklamasi 17 Agustus 1945.
2. Hubungan antara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD
1945
a. Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai Dasar Hukum Formal harus
diberi landasan hukum secara formal, dan landasan hukum formal itu
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea III.
b. Untuk mencapai masyarakat adil-makmur dan sejahtera sebagaimana
tertuang dalam Tujuan Nasional yang terdapat di dalam Alinea IV
Pembukaan UUD 1945. Tujuan itu diperoleh melalui pembangunan
nasional. Pembangunan nasional dapat terlaksana diperlukan
kemerdekaan yang dinyatakan melalui Proklamasi 17 Agustus 1945.
3. Hubungan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
a. Pancasila adalah landasan filosofis atau landasan falsafah bangsa dan
negara Indonesia. Sebagai landasan falsafah bangsa dan negara ia

Pilar Kebangsaan Indonesia| 181


harus diberi landasan hukum formal. Landasan hukum formalnya itu
diatur dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.
b. Pembukaan UUD NKRI 1945 memuat Landasan Hukum
terbentuknya Negara, Tujuan Negara, Proklamasi, dan Dasar Negara.
Oleh karena itu, Pembukaan UUD NKRI 1945 harus dijiwai oleh
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa antara Pancasila,
Proklamasi, dan Pembukaan UUD NKRI 1945 mempunyai hubungan yang
sangat erat sehingga mengamandemen Pembukaan UUD NKRI 1945
berarti menghapus Pancasila dan Proklamasi 17 Agutus 1945. Hal ini
berarti negara yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 dibubarkan.
Jadi, sekarang dapat dipahami pandangan orang-orang atau tokoh-tokoh
masyarakat yang menolak untuk mengamandemen Pembukaan UUD NKRI
1945.
Berdasarkan sumber hukum di atas, maka mengalirlah hukumhukum berikutnya. Berdasarkan teori anak tangga atau stuffenbau theorie
dari Hans Kelsen, maka terlihat bahwa Pancasila sebagai sumber hukum
materiel berfungsi sebagai staatsfundamentalnorm (norma dasar negara)
yang diberi nama Grundnorm atau Norma Dasar. Grundnorm bukan hukum
tetapi ia adalah sumber dari segala sumber hukum, sebab dari sanalah
semua hukum positif itu berasal.
Berdasarkan teori di atas, semua peraturan atau aturan hukum dalam
Hukum Tata Negara hukum yang berada di bawah atau lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi. Jika
bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi berarti bertentangan
dengan azas hukum lex superiori derogat legi inferiori.
b. Empat Pilar Kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga pilar yaitu Pancasila, UUD NKRI, dan Negara Kesatuan RI
sudah dijelaskan di atas. Pada bagian ini akan dijelaskan khusus mengenai
Bhinneka Tunggal Ika. Kata ini berasal dari konsep keanekaragaman
masyarakat, budaya, dan agama pada zaman Majapahit. Keanekaragaman
itu digambarkan sedemikian rupa oleh Mpu Tantular dengan konsep
Bhinneka Tunggal Ika tan hanna mangrwa. Beranekaragam suku, etnis,
agama/keyakinan tetapi satu jua adanya yaitu Indonesia.

182|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas beraneragam suku,
bangsa, warna kulit/etnik, dan agama. Menurut Prof. Supomo ada 250
Selbestuurende atau 250 daerah otonomi suku/desa yang tersebar di seluruh
pelosok tanah air. Jumlah ini berkembang terus sejalan dengan temuantemuan baru di bidang hukum adat, sedangkan menurut Soerjono Soekanto
dan Soleman b. Taneko ada 366 etnik. Jumlah etnik ini belum termasuk
bahasa daerah yang berjumlah kurang lebih 450 bahasa dengan dialek
lokalnya.
Di bidang agama dan kepercayaan, Indonesia juga memiliki
keanekaragaman. Jumlah agama besar ada 6 yaitu: Islam, Katholik,
Kristen-Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Jumlah agama lokal
berjumlah kurang lebih 300 buah yang tersebar di seluruh Indonesia seperti
marapu, sedulur sikep belum termasuk aliran kepercayaan/kebatinan, dan
kejawen. Dengan demikian, keanekaragaman ini bersifat binary oposisi
artinya di satu sisi keanekaragaman memiliki kekuatan atau kekayaan,
tetapi di sisi yang lain terkandung kelemahan atau bahaya perpecahan di
dalamnya. Perpecahan ini terjadi jika komponen-komponen bangsa ini
saling mengklaim, menyerang, dan mematikan. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan saling mengerti, saling memahami, saling menghormati, saling
melindungi, saling menyayangi satu sama lain sebagai anak bangsa.
Dari segi luas wilayah, wilayah Indonesia terbentang dari Merauke
Sabang, dan dari Sangier-Talaud Rote. Sebuah negara dengan luas
wilayah yang sangat besar. Demikian pula jika dilihat dari jumlah pulau
ada 13.600-an pulau yang tersebar luas. Oleh karena itu, konsepsi kita
tentang laut adalah bahwa laut bukan sebagai pemisah tetapi sebagai
pemersatu.
Pulau-pulau yang kaya dengan barang tambang dan mineral,
perkebunan, keindahan alam, kekayaan budaya sering menjadi incaran
banyak negara di dunia. Incaran itu untuk mengeksploitasi kekayaan alam,
kekayaan budaya (batik, tarian, music, ukiran, dan bangunan) atau
kekayaan nilai budaya/filosofisnya di dalam kearifan lokal. Oleh karena itu,
dengan berbagai cara dan pola yang digunakan bangsa-bangsa asing ini
berupaya untuk memecah belah anak bangsa ini agar saling mencurigai
atau perang saudara. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan bangsa
akan lemah, kohesi sosialnya lemah, dan dengan demikian mudah untuk
menguasai devide et impera.

Pilar Kebangsaan Indonesia| 183

9.5.

Perlunya Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan

Empat Pilar Kebangsaan seperti yang telah dijelaskan pada bab


terdahulu tentunya perlu dipertahankan oleh seluruh komponen bangsa
Indonesia tak terkecuali..
Mengapa ? Untuk menjawab perlunya
mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan
Indonesia tersebut, akan disampaikan secara rinci secara satu persatu
pertanyaan sebagai berikut ini.
a. Mengapa perlu mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Mengapa perlu mempertahankan isi yang terkandung dalam UUD 1945
dalam bermasyarakat dan bernegara.
c. Mengapa perlu mempertahankan keutuhan NKRI dalam bermasyarakat
dan bernegara.
d. Mengapa perlu mempertahankan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
dalam bermasyarakat dan bernegara.
Keempat pilar tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
a. Mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pengalaman perjalanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sejak proklamasi dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila
tidak selalu berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pejuang,
pendiri dan penyelenggara negara. Dengan perkataan lain antara gagasan
yang ideal dengan realitasnya tidak selalu bertemu. Pancasila yang
mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam mempertahankan
penerapannya sering dihadapkan dengan permasalahan yang dilematis.
Berbagai upaya untuk melunturkan dan mengaburkan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dan sebagai pandangan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wujud pemberontakan,
separatis, teroris, liberalis, individualis, dan keserakahan menguras harta
yang terkandung di dalam bumi Indonesia disertai perusakan lingkungan
hidup yang tiada henti, adalah indikator belum adanya persepsi yang sama
terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga disini
perlu mempertahankan nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda sekarang
dan gerasi-generasi muda di masa mendatang.
Oleh karena itu, perlu dipertahankan nilai-nilai Pancasila dalam
rangka mempertebal kepribadian bangsa, baik secara individu sebagai
manusia seutuhnya maupun secara bersama sebagai bangsa yang

184|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
Pancasilais. Dipandang dari semangat kebangsaan, kebanggaan terhadap
Pancasila sebagai refleksi kepribadian nasional, merupakan wujud
nasionalisme atau patriotisme.
Keberhasilan suatu bangsa untuk memelihara identitas nasionalnya,
ditentukan ditentukan oleh bangsa itu dalam proses regenerasinya.
Dipandang dari kontinyuitas cita-cita nasionalnya, regenerasi itu harus tetap
menjamin kelestarian dalam mempertahankan dasar negara dalam
konteks masyarakat yang terus berkembang dan dinamika pemikiran serta
tantangan yang dihadapi dalam kurun waktu tertentu. Melestarikan dalam
mempertahankan dasar negara harus diartikan sebagaiupaya untuk tetap
memelihara aktualitas nilai-nilai Pancasila sehingga mampu menjawab
tantangan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kemampuan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara yang selanjutnya untuk diwariskan ke generasi muda adalah
tolok ukur keberhasilan dalam pembangunan karakter bangsa.
b. Mempertahankan isi yang terkandung dalam UUD 1945 dalam
bermasyarakat dan bernegara.
Indonesia sebagai negara kesatuan dalam memutar roda
pemerintahan berdasarkan suatu konstitusi yang disebut Undang-undang
Dasar 1945. Pasal-pasalnya memuat pembagian kekuasaan, lembagalembaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga negara, keadilan sosial
dan lain sebagainya. Pada Pembukaannya terdapat Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan, sehingga memiliki kedudukan yang sangat penting, karena
merupakan suatu norma dasar negara dan berada pada hierarkhi tertib
hukum yang tertinggi. Pasal-pasal dalam Undang-undang Dasar 1945
menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
Penjelasan Undang-unang Dasar 1945 menyebutkan bahwa bersifat singkat
dan supel karena hanya memuat 37 pasal dan ditambah pasal-pasal lain
aturan perlihan dan aturan tambahan.
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat
Pancasila sebagai dasar falsafah negara, merupakan sumber nilai dan
merupakan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara,
termasuk sebagai sumber tertib hukum Negara Kesatuan Republik
Indoneia. Sehingga Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada
hakikatnya memiliki kedudukan hukum yang lebih tinggi dalam hukum

Pilar Kebangsaan Indonesia| 185


ketatanegaran, konsekuensinya secara hukum tidah dapat diubah oleh siapa
pun.
Oleh karena itu perlu dipertahankan Undang-undang Dasar 1945,
mengingat;
1. Pancasila sebagai falsafah bangsa secara tersirat ada di dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945;
2. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dalam kaitannya tertib hukum
Indonesia memiliki aspek yang sangat fundamental karena; a. memberi
faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum, b. memasukkan
diri dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi;
3. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mempunyai hubungan
langsung yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh Undangundang Dasar 1945 karena dijabarkan ke dalam pasal-pasalnya.
Pembukaan dengan batang tubuh merupakan satu kesatuan walaupun
dapat dipisahkan, bahkan merupakan rangkaian kesatuan nilai dan
norma yang terpadu.
4. Pembukaan, batang tubuh dan penjelasannya pada hakikatnya
merupakan satu rangkaian kesatuan yang bersifat kausal organis.
Dari ketentuan-ketentuan di atas yang merupakan hakikat Undangundang Dasar 1945, maka bangsa Indonesia harus mengetahui, memahami,
menghayati dan menerapkan serta mempertahankan dalam kehidupan
sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat di
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Mengetahui,
memahami, menghayati dan menerapkan serta mempertahankan Undangundang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara yang selanjutnya untuk
diwariskan ke generasi muda adalah keberhasilan dalam melestarikan tertib
hukum Indonesia dalam pembangunan karakter bangsa.
c. Mempertahankan keutuhan NKRI dalam bermasyarakat dan
bernegara.
Bangsa Indonesia yang membentuk persekutuan hidup dengan
mempersatukan keanekaragaman yang dimilikinya, maka dengan jalan
proklamasi kemerdekan lahirlah negara Indonesia yang disebut Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI artinya negara Republik
Indonesia yang berbentuk kesatuan (bukan serikat ataupun yang lain).
Adapun unsur-unsur kesatuan yang menjiwai NKRI terbentuk dari:

186|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
1. Kesatuan sejarah, bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
proses sejarah yang cukup panjang dari jaman kerajaan sampai jaman
kemerdekaan;
2. Kesatuan nasib, bangsa Indonesia terbentuk karena mempunyai
kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan, sampai perjuangan
pergerakan bangsa sampai proklamasi kemerdekaan;
3. Kesatuan kebudayaan, walaupun bangsa Indonesia memiliki beraneka
ragam kebudayaan, namun keseluruhannya merupakan satu kebudayaan
yaitu kebudayaan nasional Indonesia;
4. Kesatuan wilayah, bangsa Indonesia hidup dan mencari kehidupan
dalam satu wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia;
5. Kesatuan kerohanian, bangsa Indonesia memiliki kesamaan cita-cita,
kesamaan falsafah hidup yang berakar dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, yaitu Pancasila.
NKRI yang terbentuk dari berbagai macam kesatuan tersebut di
atas, harus dipertahankan demi eksistensi bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-citanya dan senantiasa menangkal usaha-usaha yang
mengaburlan, melunturkan dan merongrong kesatuan terutama- wilayah
Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Dipandang dari semangat kebangsaan, kebanggaan terhadap NKRI
sebagai refleksi kepribadian nasional, merupakan wujud nasionalisme dan
patriotisme seperti yang telah disampaikan di atas, Kedua paham ini meski
mempunyai muara yang sama yakni cinta kepada tanah air dan bangsa
namun berhulu yang berbeda, Nasionalisme timbul dari gejala sejarah,
sedang patriotisme tumbuh dari keterikatan seseorang pada tempat
kelahirannya, sehingga rasa patrotisme lahir sebagai gejala kejiwaan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dipertahankan
keutuhannya, demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia
dalam perspektif;
1. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ruang wilayah yang meliputi
satu kesatuan perairan, daratan dan dirgantara dalam arti satu wadah
bangsa Indonesia dengan keterpaduan anugerah Tuhan Yang Maha Esa;
2. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik dengan satu Undangundang Dasar 1945, satu ideologi dan satu identits nasional;
3. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya dalam bentuk
budaya nasional berdasarkan bhineka tunggal ika;

Pilar Kebangsaan Indonesia| 187


4. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi secara nasional
keterpaduan antara sektor tradisional dan sektor formal;
5. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan
dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam
dengan diwujudkannya setiap pulau memiliki nilai strategi yang sama;
6. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pembangunan dan
pemerataan hasilnya pada seluruh aspek kehidupan.
d. Mempertahankan semboyan Bhinneka
bermasyarakat dan bernegara.

Tunggal

Ika

dalam

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup


panjang, sejak jaman kerajaan-kerajaan, serta dijajah bangsa asing
kemudian merdeka. Unsur masyarakat yang membentuk bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbagai macam adat-istiadat
kebudayaan , berbagai macam agama dan kepercayaan serta berdiam dalam
wilayah yang membentang luas terdiri dari beribu-ribu pulau. Oleh karena
itu keadaan yang beraneka ragam tersebut bukanlah merupakan suatu
perbedaan yang dipertentangkan, melainkan perbedaan itu justru
merupakan suatu daya penarik kearah kerjasama persatuan dan kesatuan
dalam suatu sintesa dan resultan, sehingga keanekaragaman itu justru
terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur. Sintesa persatuan dan kesatuan
tersebut kemudian dituangkan dalam suatu asas kerohanian yang
merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yang menjelma dalam
suatu semangat Bhineka Tunggal Ika.
Hakikat semangat bhineka tunggal ika, memberi pengertian bahwa
perbedaan itu merupakan bawaan kodrat, sehingga bangsa Indonesia
menganut sistem sosial budaya yang bhineka tunggal ika. Meski bangsa
dan negara Indonesia terdiri dari berbagai ragam namun keseluruhannya
merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa Indonesia, dengan
semngat bhineka tunggal ika menjelma kesatuan bangsa dan kesatuan
negara.
Semangat Bhineka Tunggal Ika yang berasal dari ungkapan bahasa
Jawa Kuno yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua telah menjadi
semboyan bangsa Indonesia yang telah dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 tanggal 17 Oktober 1951, yang diundangkan pada
tanggal 28 nopember 195i yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor

188|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
II/tahun 1951, yaitu dengan lambang negara burung garuda Pancasila
dengan seloka Bhineka Tunggal Ika.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika harus dipertahankan demi
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian kita
hendaknya tidak mempertentangkan perbedaan-perbedaan namun
mengakui dan menghormati perbedaan-perbedaan. Apabila kita
mempertahankan semboyan bhineka tunggal ika yang menjadi semangat
bangsa, maka persoalan pokoknya bukanlah menghilangkan perbedaanperbedaan. Hal demikian adalah mustahil, karena bertentangan dengan
kodrat- namun biarkanlah perbedaan-perbedaan itu ada dan tetap ada
sampai kapan pun, yang dipertahankan adalah perbedaan itu dapat tetap
mempersatukan kita banga Indonesia secara harmonis dan serasi seayun
langkah dan seiring jalan. Bagi bangsa Indoneia mempertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa dalam keanekaragaman bukanlah hal yang mustahil
karena telah ditempa oleh perjuangan dan sejarah yang panjang untuk
bersatu. Lebih hakiki atau secara filosofis, kita sesungguhnya adalah
bangsa yang senantiasa mencari keserasian dan keselarasan, dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Senantiasa
menyerasikan dan menyelaraskan kewajiban spiritualitas, moralitas,
solidaritas dan pluralitas (keanekaragaman). Semangat mempertahankan
kebhinekaantunggalikaan itulah sesungguhnya merupakan pedoman
pembinaan generasi muda sebagai penerus bangsa yang beragam namun
tetap satu jua.

9.6.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan

Refeleksi terhadap kondisi masyarakat Indonesia mengisyaratkan


kepada kita, bahwa simbul-simbul yang tekandung dalam pilar kebangsaan
bangsa Indonesia telah mengalami distorsi dan semakin luntur dalam
kehidupan masyarakat yang jika dibiarkan akan membahayakan eksistensi
integrasi nasional. Berkaitan dengan kondisi yang memprihatinkan di atas,
Thomas Lickona (profesor pendidikan dari Cortland University)
mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda zaman yang harus
diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, berarti sebuah bangsa
sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah :
a) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja,
b) penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk,
c) pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan,

Pilar Kebangsaan Indonesia| 189


d) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba,
alkohol, seks bebas.
e) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk,
f) menurunnya etos kerja,
g) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru,
h) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara,
i) membudayanya ketidakjujuran, dan
j) adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.
Kesepuluh hal itu terus tumbuh dalam kenyataan praktik selama 13
tahun reformasi, yang apabila tidak mampu dikonsolidasikan secara terarah
dan terkendali, dapat mengakibatkan: (a) disintegrasi sosial, (b) disintegrasi
nasional, dan (c) menyebabkan apresiasi terhadap ide demokrasi dan
kebebasan itu sendiri justru mengalami penurunan secara kontra-produktif.
Berkaitan dengan uraian realita di atas, seluruh elemen bangsa telah
sepakat tidak akan membiarkan dan tidak rela Negara Kesatuan Republil
(NKRI) yang telah diperjuangkan oleh pendiri bangsa ini runtuh. Secara
nasional komitmen untuk merevitalisasi dan program mengimplementsikan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, yaitu:
Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, NKLRI, dan Bhinaka
Tunggal Ika telah dikembangkan. Salah satunya adalah kebijakan nasional
pendidikan karakter yang diselenggarkan oleh Kementerian Pendidikan
Nasional baik meleluai jalur pendidikan formal meliputi semua jenjang
pendidikan, nonformal, maupun informal. Kebijakan nasional pendidikan
karakter tersebut hakikatnya dipahami sebagai program atau cara untuk
mempertahankan empat pilar kebangsaan. Pendidikan karakter dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Bagaimana cara mempertahankan pilar kebangsaan? Pilar
kebangsaan, yaitu: (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar tahun 1945,
(3) NKLRI, dan (4) Bhinaka Tunggal Ika merupakan landasan bangsa dan
negara mengandung nilai-nilai huhur bangsa yang terintegrasi menjadi
karakter bangsa. Empat pilar kebangsaan sebagai landasan Negara
mengandung prinsip universal non diskriminatif dan progresif untuk
mencegah konflik membangun masyarakat adil dan makmur yang benar-

190|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
benar berbudaya dan beradab (culture state). Konsewensi dari
ditetapkannya empat pilar kebangsaan misalnya Pancasila sebagai dasar
negara, Pancasila menjadi pedoman dan sekaligus landasan dalam
penyelenggaraan negara. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara diimplementasikan dalam UUD 1945, yang kemudian menjadi
sumber tertib hukum di Indonesia. Sedangkan Pancasila memjadi sumber
dari segala sumber tertib hukum di Indonesia, sekaligus yang akan
mencerminkan karakter bangsa. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah
bahwa :
1. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup belum dipahami dan
diimplementasikan secara nyata oleh semua warga Negara,
2. Pancasila sebagai landasan pembangunan karakter implementasinya
juga belum jelas,
3. Semakin menurunnya respek masyarakat terhadap Pancasila.
Ketiga akar permasalahan tersebut, yang menyebabkan bangsa kita
terpuruk sampai saat ini. Terutama pada dekade terakhir ini nilain-nilai
karakter bangsa mengalami distorsi, oleh karena itu, perlu segera dilakukan
penguatan kembali melalui pembangunan karakter bangsa agar tidak terus
merosot. Langkah mendasar yang harus dilakukan adalah merevitalisasi
dan menyemaikan atau mengimplementasikan nilaih-nilai luhur budaya
bangsa melalui berbagai cara.
Implementasi nilai-nilai pilar kebangsaan sebagai karakter bangsa
membutuhkan suatu pedoman yang lebih operasinal, mengingat nilai-nilai
Pancasila masih bersifat abstrak, umum, dan universal (Notonagoro).
Pemahaman hakikat sila-sila Pancasila dalam bentuk yang lebih sederhana
dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari perlu terus
dilakukan dan terus ditanamkan serta dibudayakan kepada generasi bangsa.
Dengan demikian, Pancasila benar-benar menjadi jiwa bangsa yang
membimbing setiap perilaku warga negara Indonesia. Dengan menjadi
jiwa, maka Pancasila benar-benar menjadi kerpibadian dan karakter setiap
warga Negara Indonesia. Revitalisasi nilai karakter bangsa model Pedoman
Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang terdiri dari 36 butir
yang kemudian dikembangkan menjadi 45 butir, merupakan penjabaran
yang lebih operasional dari fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup
kiranya dapat diadopsi dan dikembangkan untuk panduan operasional yang
lebih implementatif dalam mempertahankan empat pilar kebangsaan.
Implementasi nilai-nilai karakter bangsa untuk mempertahankan pilar

Pilar Kebangsaan Indonesia| 191


kebangsaan, perlu dilakukan secara komprehensif dan integral melalui
berbagai jalur dan sasaran secara berkelanjutan.

9.7. Cara Mempertahankan


Pembentukan Karakter

Pilar

Kebangsaan

melalui

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang


dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu
menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh
bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter
adalah keinginan kita semua.
Keinginan menjadi bangsa yang berkarakter sesunggungnya sudah
lama tertanam pada bangsa Indonesia. Para pendiri negara menuangkan
keinginan itu dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 dengan pernyataan
yang tegas, ...mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Para pendiri negara menyadari bahwa hanya dengan menjadi
bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bangsa
Indonesia menjadi bermartabat dan dihormati bangsa-bangsa lain.
Era global dan reformasi Indonesia melalui demokratisasi yang
melaju cepat berdampak pada terabaikannya nilai-nilai kepribadian bangsa.
Sepuluh tanda zaman yang perlu diwaspai menurut fersi Thomas Lickona
sebagaimana dipaparkan sebelumnya sudah merasuk dalam kehidupan
bangsa kita. Kondisi demikian telah dirspon oleh berbagai kalangan,
terutama dari kalangan pendidikan. Kemendiknas misalnya, telah merespon
dengan merancang program pendidikan karakter sebagai mempertahankan
pilar kebangsaan dapat menggunakan dua model pendekatan yaitu: 1)
keteladanan, dan 2) pembelajaran.
Tujuan pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada hal-hal berikut.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga
pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan
Perguruan Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan

192|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan.
Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan. Cintih semua elemen sekolah mematuhi peraturan,
selalu menjaga kebersiahan sekolah. Misalnya selalu membuang bukuns
makanan pada tempatnya atau memungut bungkus roti di lantai
kemudian di buang di tempat sampah
2. Pendidikan Nonformal
Pada pendidikan nonformal pendidikan karakter berlangsung pada
lembaga kursus, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan
lembaga pendidikan nonformal lain melalui pembelajaran, kegiatan ko
dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan
pembiasaan. Sasaran pada pendidikan nonformal adalah peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan karakter pada pendidikan informal berlangsung pada
keluarga yang dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa lain terhadap
anak-anak yang menjadi tanggungjawabnya. Contohnya bapak dan ibu
senantiasa mencerminkan dan mengajarkan perilaku jujur, tertib sosial,
disiplin, santun berbicara dan bersikap, tertib beribadah. Misalnya orang
tua yang beragama Islam membiasakan mengajak sholat tepat waktu
dengan berjamaah. Mememberi teladan dan mengajarkan berbicara
santun, rendah hati, menghargai sesama anggota keluarga.
Implementasi pendidikan karakter sebagai langkah untuk
mempertahankan pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan
melalui pendidikan formal, non formal dan informal secara komprehensip,
itegral, dan bekelanjutan. Sedangkan implementasinya melalui dua
pendekatan, yaitu: keteladanan dan pendidikan.

9.8.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan


Keteladanan dalam Pembentukan Karakter

melalui

Pelaksanaan pendidikan karakter harus didukung institusi


pendidikan, satuan pendidikan formal dan nonformal harus dikondisikan
sebagai pendukung kegiatan tersebut. satuan pendidikan formal dan
nonformal harus menunjukkan keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai
karakter yang ingin dikembangkan. Misalnya toilet yang selalu bersih, bak

Pilar Kebangsaan Indonesia| 193


sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, satuan pendidikan
formal dan nonformal terlihat rapi, dan alat belajar ditempatkan teratur.
Selain itu, keteladanan juga dapat ditunjukkan oleh perilaku dan
sikap pendidik dan tenaga kependidikan dalam memberikan contoh
tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi
peserta didik untuk mencontohnya. Pendemonstrasian berbagai contoh
teladan merupakan langkah awal pembiasaan, Jika pendidik dan tenaga
kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan
bersikap sesuai dengan nilai-nilai karakter, maka pendidik dan tenaga
kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan
contoh bagaimana berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai
terebut. Misalnya berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja
keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik,
jujur, menjaga kebersihan dan sebagainya. Keteladanan dalam pendidikan
karakter dapat dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan seharihari satuan pendidikan formal dan nonformal yang berwujud kegiatan rutin
atau kegiatan insidental: spontan atau berkala.
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik
secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah:
Upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku,
telinga, rambut dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah
bersama/sembahyang bersama setiap zuhur (bagi yang beragama Islam),
berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu
pendidik/tenaga kependidikan yang lain, dan sebagainya.
Setelah kegiatan rutin ada juga kegiatan spontan, yakni kegiatan
insidental yang dilakukan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya
dilakukan pada saat pendidik dan tenaga kependidikan yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang
harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila pendidik mengetahui adanya
perilaku dan sikap yang kurang baik, maka pada saat itu juga pendidik
harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik tersebut. Contoh kegiatan tersebut adalah:
membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, mencerca, mencela, berlaku tidak sopan,
mencuri, berpakaian tidak senonoh, dan sebagainya. Kegiatan spontan
berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang baik sehingga perlu
dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain,
memperoleh prestasi dalam olahraga atau kesenian, berani

194|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
menentang/mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji. Keteladanan
merupakan hal utama yang dilakukan dalam pengarusutamaan pendidikan
karakter.
Kegiatan insidental lannya adalah kegiatan berkala. Kegiatan berkala
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik, peserta didik, dan
tenaga kependidikan secara berkala. Contoh: lomba atau kegiatan hari
besar, misalnya: Hari Pendidikan Nasional, Hari Kemerdekaan, Hari Ibu,
hari besar keagamaan.

9.9.

Cara mempertahankan Pilar Kebangsaan


pembelajaran dalam pembentukan karakter

melalui

Pembelajaran karakter dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,


di satuan pendidikan formal dan nonformal, serta di luar satuan pendidikan.
a. Di kelas, pembelajaran karakter dilaksanakan melalui proses belajar
setiap materi pelajaran atau kegiatan yang dirancang khusus. Setiap
kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan
kegiatan belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada
pendidikan karakter. Meski pun demikian, untuk pengembangan nilainilai tertentu seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan pendidik.
Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli
lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya
pengondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai tersebut.
b. Di satuan pendidikan formal dan nonformal, pembelajaran karakter
dilaksanakan melalui berbagai kegiatan satuan pendidikan formal dan
nonformal yang diikuti seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan. Perencanaan dilakukan sejak awal tahun pelajaran,
dimasukkan ke kalender akademik, dan dilaksanakan sehari-hari sebagai
bagian dari budaya satuan pendidikan formal dan nonformal. Contoh
kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program satuan pendidikan
formal dan nonformal adalah lomba vokal group antarkelas atau antarProgram Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) tentang lagu-lagu
bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato bertema karakter
tertentu, pagelaran bertema karakter, lomba olahraga antarkelas, lomba

Pilar Kebangsaan Indonesia| 195


kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik bertema karakter
tertentu, pameran foto hasil karya peserta didik bertema karakter
tertentu, lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu, melakukan
wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan karakter, mengundang
berbagai nara sumber untuk berdiskusi atau berceramah yang
berhubungan dengan karakter bangsa.
c. Di luar satuan pendidikan formal dan nonformal, pembelajaran karakter
dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang
diikuti oleh seluruh/sebagian peserta didik, dirancang satuan pendidikan
formal dan nonformal sejak awal tahun pelajaran atau program
pembelajaran, dan dimasukkan ke dalam kalender akademik. Misalnya,
kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap
tanah air, menumbuhkan semangat kebangsaan, melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial
seperti membantu mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki
atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu membersihkan/
mengatur barang di tempat ibadah tertentu.

9.10. Implementasi Mempertahankan Pilar Kebangsaan dalam


kehidupan sehari-hari.
Setelah mengetahui, mengerti dan memahami pilar-pilar kebangsaan
hendaknya kita dapat mengaplikasian dalam kehidupan.Sebelum
mengaplikasikan dalam kehidupan, kita mempersiapkan diri dengan baik
tiga faktor yang ada dalam diri kita masing-masing, yaitu apa yang ada
dalam hati, perkataan dan perbuatan harus sama. Kita tidak boleh
membedakan-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Artinya antara
apa apa yang ada dalam pikiran tidak sama dengan perbuatannya atau apa
yang dikatakan tidak sesuai dengan perbuatannya.atau sering disebut
munafik (orang yang mencla-mencle)
Di samping itu kita hendaknya memiliki sikapkalau dalam tindakan
dan perbuatanya harus didasari dengan lambe-ati, empan-papan, dan dugaprayoga. Artinya secara bebas dapat dikatakan harus jujur mengatakan apa
adanya, tahu tempat dimana berada, dan hatihati dalam setiap perkataan
dan tindakan. Kita harus dapat mengungkapkan apa yang ada dalam hati
sesuai dengan apa yang dikatakan, kita harus tahu tempat dimana berada
dan dapat menempatkan diri sesuai dengan keberadaannya, misalnya
mahasiswa berada di kampus berbeda dengan yang sedang ada didalam

196|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
masyarakat atau keluarga, sedang yang ketiga hendaknya perkataan dan
tindakan hendaknya diperhitungkan kemungkinankemungkinan yang
dapat terjadi (kehatihatian didalam perkataan dan tindakan). Dengan sikap
yang demikian sehingga perkataan dan tindakan mudah-mudahan dapat
diterima dimanapun dan kapanpun.
Sebagai calon pemimpin bangsa kita harus dapat mempersiapkan diri
dengan mengambil semboyan yang dipampangkan dalam kementrian
pendidikan nasional yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun
Karso, Tut Wuri Handayani yang artinya seorang pemimpin didepan dapat
sebagai contoh perkataan dan perbuatan yang baik ditengah tengah
masyarakat dapat memberikan kekuatan, dibelakang dapat memberikan
dorongan atau semangat.
Seorang pemimpin harus memberikan contoh perkataan dan
perbuatan yang baik jangan sampai memberikan contoh yan tidak baik
karena masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat patronclan, yang
artinya masyarakat yang suka meniru perkataan dan perbuatan
pemimpinnya sebagai contoh atau acuan untuk melaksanakan perkataan
dan perbuatannya. Misal seorang pemimpin tidak boleh melakukan korupsi
sehingga masyarakat atau rakyatnya akan ikut melaksanakan perbuatan
yang tidak betul tersebut.
Empat Pilar Kebangsaan memiliki berbagai ajaran yang baik perlu
mendapatkan dukungan, supaya dapat menjadi penyangga dalam
membangun Bangsa Indonesia menjadi yang lebih kuat dan kokoh, contoh
didalam Pilar Pancasila hendaknya kita dapat menghormati dan menghargai
pihakpihak yang lain, sehingga kita tidak terlibat atau permusuhan dengan
yang lain, karena kita saling menghormati dan menghargai pihak lain.
Didalam Bhineka Tunggal Ika kita harus mengakui kenyataan yang ada
bahwa kita sebagai bangsa yang pluralis, budaya yang pluralis, suku yang
pluralis, agama yang pluralis, serta bahasa yang pularis.
UndangUndang Dasar 1945 yang telah direvisi dan pembukaan
UUD memiliki citacita Bangsa Indonesia yang perlu diwujudkan bahwa
negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seliruh tumpah darah
Negara Indonesia, dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Negara yang berkedaulatan berdasar
atas kerakyatan dan permuswaratan perwakilan. Negara berdasarkan atas
ke-Tuhannan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab. Pokokpokok pikiran ini harus diwujudkan didalam kehidupan

Pilar Kebangsaan Indonesia| 197


berbangsa dan bernegara. Dengan terwujudnya citacita kehidupan
berbangsan dan bernegara ini maka Indonesia akan menjadi negara dan
bangsa yang kuat dan utuh.

9.11. Pendalaman
Perguruan Tinggi

Pilar

Kebangsaan

melalui

Kurikulum

Secara ilmiah pemahaman Pilar Kebangsaan diberikan secara


pendidikan formal di Perguruan Tinggi. Beberapa mata kuliah yang disusun
dalam kurikulum yang mempunyai misi capaian kompetensi yang berkaitan
dengan pembentukan karakter (termasuk didalamnya kompetensi yang
berkaitan dengan Pilar Kebangsaan), terdapat dalam kelompok Matakuliah
Pengembang Kepribadian (MPK) dan kelompok Matakuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yang berstatus kurikulum nasional
yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dari semua Fakultas / progam
studi.
Kelompok Matakuliah Pengembang Kepribadian (MPK) terdiri dari
matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Kelompok ini merupakan
kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi
pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) terdiri
dari matakuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) dan Ilmu Kealaman
Dasar (IKD) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan
seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat
sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.Kedua kelompok
matakuliah tersebut dalam penyelenggaraannya di Universitas Jember
dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Tugas Mata Kuliah Umum (UPT MKU) Universitas Jember.

9.12. Standar Kompetensi Matakuliah


Diharapkan mahasiswa setelah menyelesaikan matakuliah berikut.
1) Pendidikan Agama

198|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2)
a) Menguasai ajaran agama dan mampu menjadikannya sebagai sumber
nilai dan pedoman serta landasan berpikir dan berperilaku dalam
menerapkan ilmu dan profesi yang dikausainya
b) Menjadi intelectual capital yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia dan berkepribadian religius.
2) Pendidikan Pancasila
a) Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung
jawab sesuai dengan hati nuraninya sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
b) Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya
c) Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan IKTEKS.
d) Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalan Persatuan Indonesia
3) Pendidikan Kewarganegaraan
a) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa cinta terhadap
tanah air
b) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa memiliki terhadap
keberadaan bangsa yang majemuk
c) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa tanggung jawab
terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara
d) Memiliki wawasan yang luas terhadap negara yang berada dalam
posisi silang
4) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan Ilmu Kealaman Dasar
Mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
a) Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai
individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat
dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan.
b) Tanggung jawab manusia terhadap sumberdaya alam dan
lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional
maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai
dengan kompetensi keahliannya.

9.13.

Penutup

Keberhasilan upaya mempertahankan, mengimplementasikan Pilar


Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komponen bangsa

Pilar Kebangsaan Indonesia| 199


ditandai oleh menjelmanya nilai-nilai yang terkandung dalam keempat Pilar
Kebangsaan menjadi tatanan yang ditaati oleh segenap anggota
masyarakat sebagai tatanan untuk hidup bersama, berbangsa dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada gilirannya dan dalam tingkatan yang lebih mendalam, tatanan
tersebut akan menjelma menjadi keseluruhan tata pikir, pikiran, sikap,
tingkah laku, dan perbuatan segenap anggota masyarakat yang
membuahkan hasil nyata di dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Mahasiswa adalah merupakan bagian masyarakat elit ilmiah yang
berdasarkan pengalaman sejarah kebangsaan Indonesia, telah dan akan
selalu mampu menjadi agent of change dan agent of control dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahan kebangsaan yang ditopang oleh 4
pilar kebangsaan tersebut. Maka, dipundakmulah hai para mahasiswa
Indonesia terletak tanggung jawab untuk tetap mempertahankan Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar yang kokoh
dalam kebangsaan untuk mencapai tujuan negara yaitu keadilan sosial bagi

BAB 10 PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM


ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015
UNTUK MENDORONG PENINGKATAN DAYA
SAING BANGSA1
Pada abad ke 21 ini, Indonesia memegang posisi penting Dunia,
melalui ASEAN, kita membuat lingkungan aman, damai, dan stabil baik
ekonomi dan keamanannya. Melalui G-20 kita bisa membantu reformasi
system perekonomian global. Serta melalui PBB kita Indonesia bisa
membantu reformasi yang mengubah system Internasional serta membuat
kerjasama internasional menjadi penting, seperti dalam perlindungan hutan
tropis dalam rangka melindungi lingkungan dan umat manusia serta
Indonesia sebagai jembatan antara dunia Islam dengan dunia barat dengan
pola kehidupan yang harmonis dan sejahtera dan yang terakhir
mempromosikan Demokrasi ke Dunia dan ASEAN.
Komunitas ASEAN pada tahun 2015 merupakan hal yang sangat
penting baik dari segi komunitas bidang keamanan, ekonomi dan sosial
budaya. Hal ini sangat penting dalam menyiapkan Komunitas ASEAN
2015 disemua bidang, khususnya bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya
ekonomi (economy community) sebagai salah satu pilar berdirinya ASEAN
bersama keamanan (security community) dan sosio-budaya (culture-socio
community). Ekonomi dipandang sebagai sektor yang mampu membangun
integritas dan kemajuan negara anggota ASEAN dengan mengikatkan diri
pada sebuah identitas bersama identitas ASEAN. Semakin mendesaknya
pengembangan kerjasama ekonomi ASEAN mulai dirasakan pada tahun
1992 yang semakin mendorong pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas
(ASEAN Free Trade Area) dengan menitik beratkan pada sektor produksi
lokal di seluruh negara ASEAN. Penandatanganan AFTA ini awalnya
terdiri dari enam negara anggota yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand. Disusul oleh Vietnam yang bergabung
pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999.
1

Disusun oleh: Prof.Dr.Ir. Didk Sulistyanto (Mantan Atase Pendidian KBRI


Bangkok dan Dosen Faperta, Unej)

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 201


Tuntutan untuk semakin mengembangkan kerjasama tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya perkembangan internasional seperti
kemajuan NAFTA dan Europen Union, berakhirnya tantangan militer dan
politik sebagai dampak perang dingin, adanya dorongan dari Singapura
untuk mengarahkan pada kerjasama ekonomi yang lebih terbuka sebagai
negara yang hanya mengandalkan perdagangan sebagai sumber utama
penghidupan. Tujuan dari upaya pemberlakuan Perdagangan Bebas
ASEAN diantaranya untuk meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis
produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea
dalam ASEAN dan menarik investasi asing langsung ke ASEAN.
Pelaksanaan Perdagangan Bebas ini diharapkan akan benar-benar terwujud
pada 2015.

Gambar 10.1 Sepuluh Negara Anggota ASEAN

Prioritas kerjasama Indonesia-ASEAN meliputi 3 (tiga) hal penting


yaitu (1) bidang Ekonomi, (2) bidang Politik, dan (3) bidang Sosial,
Budaya dan Pendidikan,
Sedangkan prioritas dibidang ekonomi meliputi:
(1)
Kerjasama Food Security dan Pertanian,

202 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


(2)
(3)

Kerjasama Perikanan,
Kerjasama Energi dan bahan bakar,

ASEAN terdiri dari 10 negara yang berpendudukan sekitar 600 juta


orang, sedangkan jumlah penduduk ASEAN dari Indonesia dengan
jumlah penduduk 250 juta orang. Jadi Indonesia memeiliki potensi sangat
luar biasa dalam ASEAN.
Khusus pada peningkatan kerjasama Pendidikan dan Penelitian
untuk ASEAN dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,
profesionalisme sumber daya manusia (SDM), meningkatkan jejaring atau
Networking, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
program pertukaran Anggota Senat tingkat Sarjana dan Pasca Sarjana
dengan Thailand dan Negara ASEAN lainnya, baik melalui program
Malaysia-Indonesia-Thailand (MIT programme).
Proses mekanisme untuk menjadikan perguruan Tinggi menjadi
Internasional merupakan hal yang harus disiapkan secara matang, khsusnya
dalam rangka meraih World Class University (WCU) melalui langkahlangkah seperti pengembangan Kurikulum (Asean University
Network/AUN), profesional Staf, Guru dan Dosen serta Guru Besar,
networking Perguruan Tinggi Luar Negeri, Pertukaran Anggota Senat,
Dosen dan Guru Besar, Pertukaran Penelitian dan Pakar, Double Degree
Program, serta program University Partnership dengan Negara-negara
tetangga kita yaitu ASEAN, serta terbentuknya Internasional program di
setiap Fakultas atau Program Studi dilingkungan Perguruan Tinggi di
Indonesia

10.1.

Visi Pembangunan Indonesia

Sesuai dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)


Indonesia bahwa Indonesia masa depan diharapkan menjadi Indonesia yang
maju, kuat, dan besar. Harapan ini tercermin pada visi, yaitu mengangkat
Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 16 (enam belas)
besar dunia di tahun 2013 dan 7 (tujuh) besar dunia pada tahun 2030
melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan
berdasarkan data dari McKansey Global, 2012.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 203

Gambar 10.2 Kemajuan ekonomi Indonesia 2013 dan 2030

Semua komponen dapat berperan secara optimal untuk


menghantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, kuat, dan
besar, namun salah satu faktor terpenting yang perlu disiapkan secara
terencana dan sungguh-sungguh adalah Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, yaitu SDM terampil dan mandiri, yang mampu
memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang muncul dalam
berbagai bidang kegiatan pembangunan. Khususnya SDM lembaga
pendidikan tinggi di Indonesia, yang secara keseluruhan jumlah Lembaga
Pendidikan Tinggi adalah 3,116 lembaga pendidikan tinggi baik negeri dan
swasta dengan 15,864 program studi (Gambar 10.3).

204 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Gambar 10.3 Jumlah Lembaga Pendidikan Tinggii negeri dan swasta serta program
Studi di Indonesia

Jumlah lembaga pendidikan tinggi yang terbanyak di ASEAN ini


bila dibandingkan dengan Thailand yang hanya memiliki 150 perguruan
tinggi, dengan 90 pendidikan tinggi Negeri dan 60 lembaga pendidikan
tinggi swasta. Dengan data ini menunjukan Indonesia memiliki jumlah
lembaga pendidikan tinggi terbanyak se ASEAN atau malah se Dunia.
Mengingat betapa penting dan krusialnya peran SDM dalam
kegiatan pembangunan, maka banyak bangsa di dunia yang telah mengubah
paradigma pembangunan, dari pembangunan berbasis sumber daya alam
menjadi pembangunan berbasis sumber daya manusia. Dalam konteks
perubahan paradigma ini maka pembangunan SDM menjadi salah satu
prioritas pertama dan utama yang tidak boleh terkendala oleh alasan
apapun, apalagi sampai terhenti. Konsekwensinya, berbagai faktor yang
terkait langsung maupun tidak langsung dengan pembangunan SDM,
seperti lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, terutama lembagalembaga pendidikan tinggi, harus mendapat perhatian utama dalam grand
design pembangunan yang berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) yang diterapkan disemua mata kuliah di seluruh lembaga
pendidikan se Indonesia yang berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012.

10.2.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 205


Profil Sumberdaya Manusia Indonesia

Sebagian besar SDM yang dimiliki Indonesia saat ini adalah


lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah. Hanya sebagian kecil dari
mereka yang lulusan perguruan tinggi, dan yang lebih memprihatinkan,
bahwa komposisi tersebut belum akan mengalami perubahan secara
signifikan dalam 15 tahun ke depan dikarenakan target pengembangan yang
sangat minim. Sedangkan komposisi angkatan kerja tersebut sejalan dengan
kualitas penduduk sebagaimana tergambar pada Tabel 1 hasil rangkuman
Lutfi Agus Salim (2012), bahwa 60% penduduk Indonesia hanya tamat SD
atau lebih rendah, dengan angka harapan hidup antara 68-72 tahun dan
angka pengangguran 7.14%. (Lutfi Agus Salim, 2012).
Berdasarkan data dari UNDP tahun 2013 tentang perkembangan
sumberdaya manusia Indonesia berkembang dengan pesat sejajar dengan
China, Korea dan negara maju ASEAN, seperti Thailand, Malaysia.

Gambar 10.4 Perkembangan Sumberdaya manusia Dunia

Lutfi Agus Salim (2012) mengingatkan bahwa tantangan


peningkatan ketrampilan dan kemandirian SDM Indonesia ke depan akan
semakin besar, karena trend pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Ini berarti bahwa kebutuhan akan akses pendidikan, lapangan kerja, dan

206 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


pelayanan publik lainnya juga akan semakin meningkat. Jika tidak
diimbangi dengan pertumbuhan enokomi dan penambahan lapangan kerja
maka dapat dipastikan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran juga
akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Dengan struktur, kualitas dan trend pertumbuhan penduduk serta
angkatan kerja sebagaimana tergambar di atas, maka sangat sulit bagi
bangsa Indonesia untuk dapat berkembang menjadi bangsa yang maju,
kuat, dan besar seperti negara-negara industri, karena untuk berkembang
menjadi negara industri bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki SDM
dengan kualifikasi pendidikan, ketrampilan, dan kemandirian yang lebih
tinggi.

Gambar 10.5 Proyeksi posisi permintaan dan persediaan tenaga kerja Indonesia
pada tahun 2030 mendatang

Dengan model struktur tenaga kerja yang diperkenalkan oleh


Johanson (2004), angkatan kerja Indonesia saat ini adalah tipikal angkatan
kerja di negara-negara berkembang, yaitu angkatan kerja kategori tidak

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 207


terampil (unskilled) dan semi terampil (semi skilled manpower). Untuk bisa
berkembang menjadi negara industri yang maju, kuat, dan besar, bangsa
Indonesia dituntut untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja kategori
terampil (skilled anpower) dan sangat terampil (highly skilled manpower).
Pasar bebas adalah sistem yang diusulkan atau dicanangkan oleh
para kaum liberalis, dimana pada pasar ini semua aktor bebas untuk
melakukan proses kerjasama perdagangan. Pasar ini membebaskan para
pemilik power kuat, baik dari segi ekonomi, teknologi, dan sebagainya
untuk berkuasa. Para aktor pada pasar bebas bisa langsung berhubungan
satu sama lain, tanpa harus melalui perantara, contohnya individu pemilik
modal dapat langsung bekerjasama dengan negara, ataupun sebaliknya.

Gambar 10.6 Akslerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 1990-2014

Pasar Bebas ASEAN atau ACFTA (ASEAN China Free Trade


Area) merupakan kerjasama antara China sebagai negara tunggal dengan
negara-negara di Asia Tenggara. Kerjasama itu meliputi kerjasama dagang
perusahaan-perusahaan antar negara secara bebas tanpa ada hambatan,
karena dengan perjanjian ini perusahaan-perusahaan tidak terhambat oleh

208 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


aturan pemerintah seperti pajak. Setiap negara yang ingin berdagang
didalam negeri negara lainnya dibebaskan pajak hingga 0%.
Dengan bebasnya biaya pajak bagi investor ataupun barang yang
masuk kedalam negeri masing-masing negara membuat beberapa efek
negatif dan positif, efek positif yang terjadi adalah makin banyaknya
investor yang menanamkan modal di dalam negeri negara-negara tersebut,
para investor itu tidak dibebani pajak yang tinggi untuk membuka usaha,
serta apabila telah berdiri perusahaan-perusahaan asing di dalam negeri
negara-negara peserta free trade itu. Maka tentu saja penduduk atau
masyarakat setempat mendapat lapangan pekerjaan yang baru, dan hal ini
mengurangi beban negara dalam mengatasi masalah kemiskinan dan
pengangguran yang biasa menjadi permasalahan pokok negara-negara
ASEAN.
Sedangkan efek negatifnya adalah dengan bebasnya pajak, serta
tidak ada hambatan lainnya dalam berdagang, tentu saja akan terjadi
masuknya produk luar secara besar-besaran ke dalam negeri masingmasing negara. China sebagai negara dengan hasil produksi terbesar dari
industri dalam negerinya tentu akan menguasai kegiatan perdagangan ini,
karena negara-negara ASEAN tingkat produksi barang dalam negerinya
masih tertinggal sangat jauh dari China, dan hal ini membuat China
menjadi negara yang dominan serta menguasai arus perdagangan yang
terjadi. Walaupun China membuka pintu bagi barang hasil produksi negara
ASEAN yang diperdagangkan di negaranya, tetapi barang-barang hasil
produksi negara-negara ASEAN tidak semurah barang hasil produksi
China, tentu barang-barang hasil produksi negara-negara ASEAN tidak
akan mampu bersaing dengan barang hasil produksi dalam negeri China.
Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa Indoensia dalam kancah
ASEAN Community 2015 dan AFTA pada tahun 2018, lembaga
pendidikan tinggi memegang peranan yang sangat penting.
Roadmap mobilitas bebas tenaga kerhakompeten dan professional
Indonesia dalam rangka ASEAN Community 2015 dan AFTA 2018 sangat
diharapkan bisa bekerja di Negara diluar Indonesiadengan kualifikasi
kompetensi ASEAN dan Dunia. Tenaga kerja yang bidang profsinya sudah
memiliki Muttual Recognation Arrangement (MRA) meliputi:
(1)
Engineers, (2) Arsitektur, (3) Akuntan, (4) Land Suveyors, (5) Dokter,(6)
Dokter Gigi, (7) Perawat, dan (8) Tenaga Pariwisata.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 209

Gambar 10.7 Roadmap mobilitas bebs tenaga kerja kompeten dan profesional

10.3.

Peran Perguruan Tinggi

Jumlah lembaga pendidikan tinggi yang terbanyak di ASEAN ini


bila dibandingkan dengan Thailand yang hanya memiliki 150 perguruan
tinggi, dengan 90 pendidikan tinggi Negeri dan 60 lembaga pendidikan
tinggi swasta. Dengan data ini menunjukan Indonesia memiliki jumlah
lembaga pendidikan tinggi terbanyak se ASEAN atau malah se Dunia.
Hampir dapat dipastikan bahwa tanpa SDM yang berkualitas
berbagai kegiatan pembangunan tidak akan berjalan secara efektif.
Ketersediaan SDM yang berkualitas adalah salah satu faktor penentu
(determinant factor) dan pengendali (driving force) kegiatan pembangunan.
Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
khususnya Pasal 58, menegaskan bahwa Fungsi dan Peran Perguruan
Tinggi adalah sebagai: (1) wadah pembelajaran Mahasiswa dan
Masyarakat; (2) wadah pendidikan calon pemimpin bangsa; (3) pusat
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (4) pusat kajian
kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran;
dan (5) pusat pengembangan peradaban bangsa.

210 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Dengan fungsi dan peran tersebut maka lembaga-lembaga
pendidikan tinggi di Indonesia adalah sentra pembangunan SDM. Tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan SDM Indonesia ditentukan
oleh mutu perguruan tinggi di negeri ini. Tidak juga berlebihan apabila
bangsa Indonesia sangat berharap pada lembaga-lembaga pendidikan tinggi
untuk dapat melahirkan generasi yang terampil dan mandiri. Profil para
lulusan perguruan tinggi di Indonesia akan menentukan daya saing bangsa
ini dalam menghadapi dinamika persaingan global. Era globalisasi
membutuhkan SDM yang tidak hanya pandai memanfaatkan peluang, tetapi
juga mampu menciptakan peluang, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
orang lain.
Ketrampilan dan kemandirian adalah dua sisi dari satu mata uang.
Ketrampilan dibutuhkan untuk dapat memanfaatkan peluang dan
kemandirian diperlukan untuk dapat menciptakan peluang. Keduanya
sangat dibutuhkan oleh para lulusan perguruan tinggi untuk bisa mengatasi
berbagai tantangan, memanfaatkan berbagai peluang, dan menghadapi
berbagai bentuk kompetisi yang terjadi di tingkat lokal, regional, dan
internasional.
Tanpa ketrampilan dan kemandirian, para lulusan perguruan tinggi
atau sarjana pasti akan menghadapi banyak kesulitan untuk bisa bersaing di
dunia kerja dan mengembangkan profesi. Kerampilan dan kemandirian
yang rendah akan membuat mereka hanya bisa menunggu dan bergantung
pada formasi pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS). Inilah gambaran
sebagian besar lulusan perguruan tinggi saat ini di Indonesia.
Ternyata hampir 10% dari kelompok pengangguran di Indonesia
adalah lulusan perguruan inggi (diploma dan sarjana). Sebagai pusat
pembinaan SDM bangsa, lembaga-lembaga pendidikan tinggi dituntut
untuk memainkan peran utama dalam memberantas waba PNS Minded
tersebut, dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan Tri Dharma yang
dapat memacu peningkatan ketrampilan dan kemandirian para mahasiswa.
Dalam konteks ini maka sudah saatnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi
memberikan perhatian lebih besar pada pendidikan karakter dan
penanaman sikap wirausaha (entrepreneurship), baik dalam bentuk program
kurikuler maupun kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.
Fokus dan rancangan berbagai kegiatan kurikuler dan ekstra
kurikuler dapat diarahkan sedemikian rupa, sehingga menunjang
pengembangan keterampilan, karakter, dan sikap wirausaha.

BAB 11 STUDENT PLAN


Keadaan hari ini merupakan buah proses yang telah dilakukan
kemarin. Terdapat ungkapan motivasi penting lainya yang menyatakan
bahwa orang yang berani menulis adalah mereka yang berani bermimpi,
dan yang bersedia membagi mimpinya kepada orang lain, adalah mereka
yang siap mewujudkan mimpinya tersebut. Mahasiswa merupakan kader
bangsa dan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Sebagai
peserta didik baru di perguruan tinggi tentu perlu mengetahui keadaan
dirinya, yakni perihal yang menyangkut kelebihan dan kelemahannya
sehingga akan mengetahui bagaimana usaha untuk menutup kelemahannya
dan sekaligus mengembangkan kelebihannya sehingga menjadi potensi luar
biasa dalam hidupnya.
Sebagian orang melangkah belum tentu mengetahui kemana
arahnya, yang penting belajar dan yang penting bekerja. Belajar tanpa
disertai obsesi atau bekerja tanpa dibebani target, akan menjadikan
luarannya tidak produktif atau tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, sebagai
peserta didik di perguruan tinggi perlu menuliskan obsesi atau cita-cita
hidupnya kembali sejak dini dengan target yang konkrit dan terkukur
merujuk pada kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Bila mahasiswa
baru telah berani mengetahui dan mengungkapkan secara obyektif tentang
keadaan dirinya sekaligus berani menuliskan cita-citanya, maka mereka
telah memiliki acuan yang jelas untuk melangkah dan cara-cara yang harus
ditempuh untuk menggapai harapannya. Oleh karena itu dalam rangkaian
akhir kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2), mahasiswa baru
Universitas Jember perlu menuliskan perihal tersebut di atas dalam bentuk
Student Plan.
Student Plan berkaitan dengan rencana pengembangan diri
mahasiswa, ditulis atau diisikan secara on line melalui laman
http://sister.unej.ac.id . Pengisian Student Plan dilakukan sebelum
melakukan pemrograman rencana studi, dan selesaikan paling lambat 3
(tiga) hari setelah PK2 dinyatakan selesai.
Adapun substansi yang perlu ditulis dalam Student Plan di
antaranya meliputi:
a. Identitas diri

212 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


b. Deskripsi diri (menjawab pertanyaan tentang siapa saya, narasi
riwayat hidup singkat yang berisi riwayat pendidikan, pengalaman
organisasi/kegiatan ekstra-kurikuler, kekuatan dan kelemahan diri,
pengalaman-pengalaman menarik dan tidak menarik serta prestasiprestasi yang pernah diperolehnya)
c. Alasan memilih Jurusan/Program Studi
d. Apa yang anda ketahui tentang Jurusan/Program Studi pilihan anda
dan dari siapa anda mengetahuinya
e. Rencana pengembangan potensi diri (visi dan misi hidup, cita-cita
konkrit, rencana peningkatan prestasi akademik dan rencana
pengembangan soft skills, serta rencana-rencana kegiatan kreatif
lainnya).
Kepentingan awal dari pengisian Student Plan adalah untuk acuan
dalam kegiatan P2MABA (Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa
Baru), akan tetapi Student Plan selanjutnya juga diharapkan dapat menjadi
referensi bagi semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat Universitas,
Fakultas, Program Studi / Jurusan dan bagi organisasi kemahasiswaan di
semua level untuk pengembangan potensi akademik mahasiswa, pembinaan
dan pengembangan mahasiswa serta evaluasi kinerja pengembangan
mahasiswa. Student Plan juga menjadi dokumen penting bagi mahasiswa
yang bersangkutan dalam melakukan evaluasi diri selama studi di
Universitas Jember, karena Student Plan dapat dibaca kembali sewaktuwaktu untuk mengingatkan atau mengontrol pencapaian dari target dan
langkah-langkah yang telah ditulisnya sendiri.

11.1. Panduan Pengisian Student Plan


Pengisian student dianjurkan menggunakan aplikasi web browser
mozila atau crome, tulis laman http://sister.unej.ac.id , jika anda telah
mengetikan laman tersebut maka akan tampil seperti gambar 11.1.

Student Plan | 213

Gambar 11.1 Tampilan utama sister

Kemudian masukan username dan password yang anda miliki


(yang diberikan melelui sms), tekan login maka akan muncul tampilan
seperti gabar 11.2.

Gambar 11.2 Tampilan pengisian diskripsi diri

214 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Langkah selanjutnya pilih tab BAB 2 seperti pada gambar 11.3,
isikan sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam tab tersebut.

Gambar 11.3 Tampilan tab BAB-2

Untuk pengisian pada tab selanjutnya dilakukan dengan cara seperti


langkah sebelumnya.
Jika anda akan membuka kembali student plan, anda dapat
melakukan pada menu AkademikStudent Plan seperti pada gambar 11.4.
Student plan yang anda isikan ke sister dapat dibaca oleh dosen
pembimbing pada saat anda melakukan bimbingan rencana studi.

Student Plan | 215

Gambar 11.4 Tampilan pemilihan menu Student Plan

11.2. Panduan Pembuatan Blog


Predikat mahasiswa mempunyai kesan yang unik. Eksistensi
masyarakat mahasiswa selalu diperhitungkan oleh komunitas masyarakat
lainnya secara umum. Memasuki abad 21 hidup manusia termasuk manusia
yang mempunyai predikat mahasiswa menghadapi tantangan yang lebih
besar. Salah satunya ditunjukan dengan pesatnya perkembangan teknologi
komunikasi yang merupakan sarana yang efektif untuk melakukan
transformasi sosial. Mahasiswa dapat menunjukan profil diri maupun
potensi yang dimiliki serta dapat berbagi informasi melalui media yang
berbasis teknologi komunikasi yang saat ini berkembang dengan pesat
adalah menggunakan Blog Pribadi.
Profil diri yang telah ditulis dalam Student Plan akan lebih menarik
jika anda tulis dalam blog pribadi. Blog pribadi ini juga bisa anda tuliskan
beberapa artikel yang dapat bermanfaat bagi orang lain, diantaranya adalah
apa yang disampaikan dalam PK2 dapat anda tulis lagi dalam bentuk cerita
atau artikel yang menarik agar bisa bermanfaat bagi yang membaca blog
anda.
Berikut langkah membuat blog yang harus anda lakukan:

216 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Setelah anda masuk ke dalam sister, anda tinggal memilih menu
Blog seperti pada gambar 11.5.

Gambar 11.5 Tampilan menu blog

Silahkan anda membuat alamat blog sesuai dengan petunjuk yang


ada dalam menu tersebut, kemudian buat sesuai dengan template yang ada.

BAB 12 PEMBINAAN KARAKTER MAHASISWA


Pembinaan karakter mahasiswa yang akan diterapkan kepada
mahasiswa baru pada pelaksanaan PK2 tahun akademik 2015/2016 dan di
fasilitasi oleh Pelatih dari SECABA, mengacu pada kisi-kisi sebagai
berikut :

12.1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mengenang jasa para pahlawan.


Cara mengisi kemerdekaan.
Menjaga kekayaan sumber daya alam indonesia.
Perkembangan nasionalisme dihadapkan era globalisasi.
Dampak kurangnya nasionalisme.
Mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan YME.

12.2.
a.
b.
c.
d.

Baris-berbaris

Sikap sempurna.
Sikap istirahat.
Cara meluruskan barisan.
Perubahan Arah.
Macam-macam langkah.
Gerakan berjalan.

12.4.
a.
b.
c.
d.

Teori Kepemimpinan. (Pembekalan disiplin)

Pengertian.
Jenis-jenis kepemimpinan.
Pentingnya kepemimpinan.
Cara menjadi seorang pemimpin.

12.3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Wawasan kebangsaan.

Peraturan penghormatan.

Penghormatan perorangan tanpa tutup kepala.


Penghormatan perorangan dengan tutup kepala.
Penhormatan perorangan sambil berjalan.
Penghormatan dengan pasukan/secara kelompok.

Pembinaan Karakter Mahasiswa|185

12.5.
a.
b.
c.
d.
e.

Bentuk Upacara.
Organisasi Upacara
Susunan Acara upacara.
Tata cara pengibaran bendera.
Pelaksanaan.

12.6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Tata Upacara Sipil.

Outbond.

Peluncuran.
Jembatan tali dua.
Melewati jaring pendarat.
Naik Togel.
Turun Hesti.
Permainan melatih kekompakan.
Rapling.

12.7.

Renungan Suci.

12.8.

Senam pagi.

BAB 13 KESADARAN BERKENDARAAN,


BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA,
DAN TATA CARA PENYAMPAIAN ASPIRASI
Dalam rangka melengkapi pengetahuan dan wawasan mahasiswa
baru UNEJ, perlu diberikan materi yang berkaitan dengan hal-hal yang
menyangkut ketertiban, keamanan, dan keselamatan, terutama untuk aspek
pencegahannya. Materi bab ini diberikan oleh Kepolisian Resor Jember,
yang secara kelembagaan sudah menjalin kerja sama kemitraan dengan
UNEJ sejak tahun 2007. Urutan penyajian materi sesuai dengan urutan
judul subbab berikut.

13.1.

Keselamatan Berkendaraan

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari proses


berkendaraan. Agar dalam proses berkendaraan tersebut selamat, kita harus
taat dan mematuhi peraturan lalu lintas yang terwujud dalam etika berlalu
lintas. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu
lintas. Perlu kita sadari bahwa saat ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas,
baik kecelakaan lalu lintas ringan atau kecil maupun berat atau besar yang
berakibat fatal, yaitu banyaknya korban yang kehilangan nyawanya. Untuk
itu, perlu diketahui hal-hal berikut.
1. Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) menempati peringkat pertama
penyebab kematian di Indonesia.
2. Setiap tahun sekitar 36.000 jiwa atau setiap hari 99 nyawa manusia
melayang sia-sia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kondisi seperti di atas menggambarkan data secara nasional. Jika
didasarkan pada data kecelakaan lalu lintas di wilayah Kepolisian Resor
Jember Tahun 2011, jumlah Laka Lantas adalah 1021 (dengan korban
meninggal dunia 184 orang, luka berat 74 orang, dan luka ringan 1224
orang). Data Semester I mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2012,
menunjukkan kecenderungan yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 12.1 berikut.

Mengenal HIV dan AIDS 187


Tabel 13-1 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012

No.

Uraian

1.
2.

Jumlah kejadian
Korban
meninggal dunia
Korban luka berat
Korban luka
ringan

3.
4.

Jan
99

Tahun 2012
Feb
Mar Apr
89
83
68

17

16

16

26

17

92

15

12

45

96

102

90

81

92

461

Mei
78

Jumlah
417

Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi seperti tercantum pada


Tabel 9.1 di atas ternyata terjadinya dapat diklasifikasikan berdasarkan
profesi pelaku dan jenis kendaraan yang terlibat. Selain itu, ternyata juga
sering terjadi pelanggaran yang terdiri atas jenis pelanggaran, usia
pelanggar, dan profesi pelanggar. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
berdasarkan klasifikasi tersebut.
13.1.1. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Profesi Pelaku
Kecelakaan lalu lintas menurut profesi pelakunya ternyata paling
banyak terjadi pada pelaku yang berprofesi swasta dan yang paling sedikit
pada pelaku yang berprofesi sebagai TNI/POLRI. Untuk lebih lengkap dan
jelas, jumlah kecelakaan lalu lintas menurut profesi pelaku dapat dilihat
pada Tabel 12.2 berikut.
Tabel 13-2 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Profesi
Pelaku

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Profesi
TNI/AD dan POLRI
PNS
Pelaja dan Mahasiswa
Swasta
Sopir
Dagang
Tani dan Buruh

Jumlah
1
7
71
239
13
5
13

188 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


8.

Lain-lain/Tabrak lari

68

13.1.2. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Kendaraan yang Terlibat


Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di atas dapat diklasifikasi
menurut kendaraan yang terlibat. Jenis kendaraan yang sering mengalami
kecelakaan adalah sepeda motor dan yang frekuensinya jarang adalah jeep,
sedan, dan bus. Hal tersebut wajar karena kendaraan jenis sepeda motor
secara kuantitas tinggi, hampir setiap keluarga memiliki. Secara lengkap
dan jelas dapat dilihat pada Tabel 12.3 berikut.
Tabel 13-3 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Jenis
Kendaraan yang Terlibat

No.

Jenis Kendaraan

Jumlah

1.

Bus

14

2.
3.

Truk
Pick Up

113
41

4.

Station Wagon

121

5.

Jeep

Sedan

12

Sepeda Motor

8.

Becak dan Sepeda Pancal

59

9.

Lain-Lain

18

1399

13.1.3. Pelanggaran
Di samping kecelakaan lalu lintas, terdapat pula berbagai jenis
pelanggaran. Jumlah pelanggaran Semester I bulan Januari sampai dengan
Mei 2012 berdasarkan jenis pelanggaran, usia pelanggar, dan profesi seperti
tercantum pada Tabel 12.4 12.6 sebagai berikut.
Tabel 13-4 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Jenis

No
1.

Jenis Pelanggaran
Muatan

Jumlah
176

Mengenal HIV dan AIDS 189


No
2.
3.

Jenis Pelanggaran
Marka/Rambu-rambu
Surat-Surat

4.

Perlengkapan

5.

Lain-lain (Sabuk Pengaman/Helm)

Jumlah
2.476
2.116
1.975

Tabel 13-5 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Usia

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Usia Pelanggar
0 15 tahun
16 21 tahun
22 30 tahun
31 40 tahun
41 50 tahun
51 tahun ke atas

Jumlah
100
1.946
1.748
1.505
1.412
289

Tabel 13-6 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Profesi

No. Pelanggaran Menurut Profesi


1.
TNI/Polri
2.
Pegawai Negeri Sipil
3.
Pelajar/Mahasiswa
4.
Swasta/Wiraswasta
5.
Sopir
6.
Pedagang
7.
Tani/Buruh
8.
Lain-lain

Jumlah
0
103
1.735
4.383
380
54
150
195

Berdasarkan data-data di atas, ternyata baik kecelakaan maupun


pelanggaran lalu lintas intensitasnya cukup tinggi. Agar kita memperoleh
keselamatan dalam berkendaraan, selain harus memahami dan
melaksanakan undang-undang serta peraturan lalu lintas, kita pun harus
memahami dan menjalankan etika berlalu lintas.
a. Etika Berlalu Lintas
Etika adalah kesopanan atau sopan santun. Lalu lintas adalah gerak
pindah orang, barang, benda dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan
pengertian itu, etika berlalu lintas adalah tingkah laku para pemakai jalan

190 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


dalam melaksanakan undang-undang dan peraturan-peraturan lalu lintas
serta norma-norma sopan santun antara sesama pemakai jalan. Dengan
demikian, yang harus menjalankan sopan santun adalah semua orang yang
menggunakan jalan yang dibuka untuk lalu lintas umum.
b. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas
Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas terdiri atas
empat, yaitu faktor pengemudi/pengendara, faktor kendaraan, faktor jalan
dan lingkungan, faktor cuaca. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai
berikut.
1) Faktor Pengemudi/Pengendara
- Tidak disiplin (melanggar aturan)
- Emosional/tidak sabar
- Daya konsentrasi kurang
- Kurang ketrampilan
- Mengantuk/lelah
- Mabuk (pengaruh obat/miras)
- Tidak menghargai sesama pengguna jalan
2) Faktor Kendaraan
- Tidak laik jalan
- Ban pecah/ban gundul
- Rem dan lampu tidak difungsikan
- Melebihi muatan
- Bukan peruntukannya
3) Jalan dan Lingkungan
- Jalan sempit, rusak/berlubang
- Bergelombang
- Tikungan dan tanjakan/menurun
4) Faktor Cuaca
- Hujan, jalan licin
- Berkabut
c. Kewajiban Pengemudi menurut Pasal 106 UU No. 14 Tahun 1992
Kewajiban pengemudi adalah:
1) mampu mengemudikan kendaraan dengan wajar;
2) mengutamakan keselamatan pejalan kaki;
3) menunjukan STNK, SIM dan tanda lulus uji;
4) mematuhi ketentuan tentang kelas jalan, rambu dan marka, APILL;
5) menggunakan helm (R-2);

Mengenal HIV dan AIDS 191


6. memakai sabuk keselamatan (R-4).
d. Kewajiban Pengendara Bila Terjadi Kecelakaan menurut Pasal
231 UU No. 14 Tahun 1992
Kewajiban pengendara bila terjadi kecelakaan adalah:
1) segera menghentikan kendaraan;
2) memberi pertolongan kepada korban;
3) menghubungi kantor polisi terdekat;
4) dalam keadaan yang membahayakan bisa melanjutkan perjalanan
menuju kantor polisi terdekat untuk perlindungan dan keamanan.
e. Tata Cara Berlalu Lintas menurut Pasal 108 UU No. 14 Tahun
1992
Tata cara berlalu lintas adalah:
1) kendaraan mengambil jalur pelan sebelah kiri.
2) penggunaan selain jalur kiri apabila :
a) bermaksud melewati kendaraan di depannya;
b) ditetapkan oleh petugas.
f. Tata Cara Melewati menurut Pasal 108 UU No. 14 Tahun 1992
Tata cara melewati kendaraan adalah:
1) mempunyai pandangan bebas dan menjaga ruang yang cukup bagi
kendaraan yang dilewati;
2) mengambil jalur/lajur kanan dari kendaraan yang dilewati;
3) dapat mengambil lajur/jalur kiri apabila :
a) lajur kanan dalam keadaan macet;
b) bermaksud belok kiri.
Jarak antarkendaraan
Berdasarkan Pasal 62 PP no
43/1993
berbunyi,
Pengemudi wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di
depannya
Berdasarkan KEPMENHUB NOMOR 63 Tahun 1993, jarak aman
antarkendaraan seperti yang tertuang pada Tabel 12-7 berikut.
Tabel 13-7 Jarak Aman antar-Kendaraan

Kecepatan
50 km / jam

Jarak Minimal
25 meter

Jarak Aman
50 meter

192 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


60 km / jam
70 km / jam
80 km / jam
120 km / jam
. dst.

40 meter
50 meter
60 meter
100 meter
. dst.

60 meter
70 meter
80 meter
120 meter
. dst.

g. Hak Utama Pengguna Jalan


Hak utama pengguna jalan sebagai berikut.
1) Berdasarkan Pasal 113 ayat (1) huruf a UU No.
22 Tahun 2009. Pada persimpangan yang tidak
dikendalikan oleh APIL, pengemudi wajib
mengutamakan : kendaraan yang datang dari
cabang persimpangan sebelah kirinya apabila
cabang persimpangan 4 sama besar
2. Berdasarkan Pasal 113 ayat (1) huruf b UU No. 22
Tahun 2009. Yang diutamakan adalah :
:kendaraan dari jalan utama apabila pengemudi
datang dari persimpangan yang lebih kecil atau
pekarangan yang berbatasan dengan jalan.
# boleh langsung belok kiri atau tidak
Pasal 112 (3) UU No. 22 Tahun 2009
Pada persimpangan jalan yang dilengkapi Alat
pemberi isyarat Lalu lintas. Pengemudi kendaraan
dilarang langsung berbelok kiri, kecuali
ditentukan lain oleh rambu lalulintas atau alat
pemberi isyarat lalu lintas.
Alat pemberi isyarat lalu lintas yang merupakan
perintah harus didahulukan dari rambu-rambu dan atau marka jalan
h. Pada persilangan sebidang dengan Rel Kereta Api
Berdasarkan Pasal 114 UU No. 22 Tahun 2009
Pada persilangan dengan rel kereta api (KA), harus:
1) waspada dan perhatikan rambu-rambu;
2) berhenti sejenak sebelum melintasi rel KA,

Mengenal HIV dan AIDS 193


menoleh KANAN/KIRI setelah AMAN, baru melintas;
3) mendahulukan KA;
4) memberikan hak utama kepada kendaraan yang terlebih dulu
melintasi rel KA.
Hak utama penggunaan jalan
Pemakai jalan wajib mendahulukan hal-hal berikut.
1) Kendaraan pemadam kebakaran.
2) Ambulance mengangkut orang sakit.
3) Kendaraan pertolongan laka lantas.
4) Kendaraan kepala negara atau pemerintahan asing.
5) Iring-iringan pengantaran jenazah.
6) Konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat.
7) Kendaraan khusus untuk angkut barang khusus.
Kendaraan tersebut di atas harus dengan pengawalan petugas berwenang
atau dilengkapi dengan isyarat atau tanda-tanda (Pasal 65 PP 43/1993).
i. Safety Riding (Berkendaraan yang Aman)
Berkendaraan yang aman harus memperhatikan hal-hal berikut.
1) Gunakan helm standar dan klik tali helm.
2) Standarisasi kelengkapan ranmor.
3) Gunakan lajur kiri saat berkendaraan.
4) R2 nyalakan lampu meskipun siang hari.
j. Responsible Riding (Berkendaraan yang Bertanggung jawab)
Berkendaraan yang bertanggung jawab harus memperhatikan hal-hal
berikut.
1) Jangan zig-zag dan main serobot di jalan.
2) Jangan ngebut di dalam kota (40 km/jam).
3) Dahulukan kendaraan yang sudah menempati jalur.
4) Gunakan zebra cross untuk menyeberang jalan.
5) Gunakan helm standar pada putra dan putri Anda.

13.2. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Aspek Hukumnya


Kepala pelaksana harian BNN, Irjen Goris Merre di Belawan
mengungkapkan, Penggunaan narkoba di Indonesia sekarang ini ada

194 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


kecenderungan meningkat. Saat ini ada sekitar 2,9 juta sampai 3,2 juta
orang terkena narkoba. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
barang yang hanya menjajikan kebahagiaan sesaat itu telah dinikmati oleh
penduduk Indonesia, bahkan tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi
para remaja pun tidak ketinggalan. Penyalahgunaan narkoba yang terdiri
atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif saat ini justru semakin
membius para remaja, khususnya remaja yang masih berkecimpung dalam
dunia pendidikan. Remaja yang dimaksud adalah para pelajar dan
mahasiswa Indonesia.
Berdasarkan kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas, Polres
Jember telah berhasil untuk menunjukkan kondisi Kabupaten Jember
berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba tahun 2009 yang terdiri atas data
statistik jumlah kasus narkoba dan persentase pengguna. Data statistik
kasus narkoba yang terjadi di Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel
12-8 - tabel 12-12 di bawah ini.
Tabel 13-8 Data Statistik Polres Jember Berkaitan dengan Kasus Narkoba Tahun
2009 - 2012
No. LP/
Tsk
Sidik SP2HP
P21
Sabu
Ganja Obat
Kasus (orang)
Tahun 2010
1.
52
59
52
177
31
3,88
91,78
43.191
lembar
gr
gr
butir
Tahun 2011
2.
31
36
31
93
31
5,82
41,20
48.883
lembar
gr
gr
butir
Tahun 2012
3.
60
70
60
93
11
5,77
34,17
49.316
lembar
gr
gr
butir

Tabel 13-9 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan TKP
Tahun 2009 - 2012

No.
1.
2.
3.
4.

TKP
Hotel
RUKO/Toko
Tempat Umum
Pemukiman

2010
1
2
28
28

2011
1
2
36
25

2012
2
16
14

5.
5.

Tempat Kos
Terminal

Mengenal HIV dan AIDS 195


2
1
1

Tabel 13-10 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Jenis
Kelamin Tahun 2009 - 2012

No.
1.
2.

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan

2010
58
1

2011
32
4

2012
65
5

Tabel 13-11 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Usia
Tahun 2009 - 2012

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Usia
di bawah 17 tahun
17 25 tahun
26 35 tahun
36 45 tahun
46 tahun ke atas

2010
17
20
15
7

2011
1
7
21
4
3

2012
3
15
39
11
2

Tabel 13-12 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan
Pekerjaan Tahun 2009 - 2012

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pekerjaan
TNI/POLRI
PNS
Swasta
Tani
Mahasiswa
Ibu rumah tangga
Pengangguran

2010
1
50
2
2
4

2011
1
30
3
2

2012
1
50
5
3
2
9

a. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan atau akronim sebagai berikut.
NARKOBA
NAR
Narkotika
KO
Psikotropika
BA
Bahan Aktif
1) Narkotika adalah

196 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh:
heroin, cocain, ganja (cimeng)
2) Psikotropika adalah
zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Contoh:
shabu-shabu, Echtasy
3) Bahan Adiktif
terdiri atas bahan/zat adiktif lainnya dan minuman beralkohol
a) Bahan/zat adiktif lainnya
adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
b) Minuman Beralkohol
adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari
bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan
cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi,
maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat
dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang
mengandung etanol.
Contoh:
alkohol, zat yang mudah menguap (Lem Aica Aibon, tinner,
bensin, spirtus), zat yang menimbulkan halusinasi (jamur kotoran
kerbau, sapi, kecubung).
b. Gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba
Gejala dini penggunaan narkoba dirumuskan dalam 5 M
1) Mulai susah diajak bicara
2) Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
3) Mulai pulang terlambat tanpa alasan
4) Mulai tersinggung
5) Mulai berani bolos
c. Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba
Perubahan fisik di lingkungan sehari-hari

Mengenal HIV dan AIDS 197


1) Jalan sempoyongan, bicara pelo/cadel/ngoceh, suka ketawa dan
tampak terkantuk-kantuk
2) Hidung beler ingusan, juga ngiler dan mata keluar air/merah
3) Kamar tidak mau diperiksa atau selalu dikunci
4) Sering didatangi atau menerima telepon orang-orang yang tidak
dikenal
5) Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api
di kamar/di dalam tas
6) Terdapat tanda-tanda bekas suntikan/sayatan
7) Sering Kehilangan uang/barang di rumah
8) Mengabaikan kebersihan diri
9) Pakaian kumuh/kusut.
d. Remaja Beresiko Tinggi
Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja yang..
1) tidak berada dalam pengawasan orang tua
2) hidup dalam keluarga yang broken home
3) tidak bias berkomunikasi dengan orang tua dikarenakan orang
tua yang kurang peduli pada perkembangan jiwa anak
4) pengendalian dirinya rendah
5) tidak mau mengikuti aturan dan norma
6) suka mencari sensasi
7) bergaul dengan teman yang berperilaku/menyimpang
penyalahguna narkoba
8) merasa dikuncilkan dan sulit menyesuaikan penyalahgunaan
narkoba
e. Aspek Hukum
Aspek hukum yang berkaitan dengan narkoba didasarkan pada
landasan hukum 1, 2, dan 3 seperti berikut.
1) Landasan Hukum -1
UU Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika
Pasal 78 ayat (1) : barang siapa tanpa hak dan melawan hukum:
- menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan
- memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika gol I
Dalam bentuk tanaman, atau
- memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk
persediaan, atau menguasai narkotika golongan I bukan
tanaman, dipidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00.

198 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2) Landasan Hukum -2
UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika
Pasal 37 ayat (1)
pengguna psikotropika yang menderita syndroma
ketergantungan berkewajiban ikut serta dalam pengobatan
atau perawatan.
Pasal 64 ayat (1)
barang siapa menghalang-halangi penderita syndroma
ketergantungan untuk menjalani pengobatan dan/atau
perawatan pada fasilitas rehabilitasi sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak 20 juta rupiah.
3) Landasan Hukum -3
Keppres No. 3 tahun 1997 tentang pengawasan dan
pengendalian minuman beralkohol
Pasal 3 ayat (1)
Minuman beralkohol dibagi dalam 3 golongan:
a) Gol a : kadar etanol 1 5% (bir bintang & green
sands)
b) Gol b :kadar etanol 5 20% (anggur Malaga)
c) Gol c : kadar etanol 20 55% (brandy, whisky).
Pasal 3 ayat (2) untuk gol b dan c :
produksi, pengedaran, dan penjualannya ditetapkan sebagai
barang dalam pengawasan.
Pasal 5 ayat (1) gol b dan c :
tak boleh dijual di tempat umum kecuali di hotel, bar,
restaurant, dan di tempat lain yang ditentukan oleh
bupati/walikota, kepala daerah tingkat ii dan gubernur dki
(khusus dki).
Pasal 5 ayat (2)
yang dimaksudkan tempat tertentu itu tidak boleh dekat
tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan tempat tertentu
lain yang ditentukan oleh pejabat tersebut di atas.
Berdasarkan materi di atas, yang harus kita perhatikan dan ingat
adalah:

Mengenal HIV dan AIDS 199


PENYALAHGUNAAN NARKOBA BUKAN KARENA ADA
NIAT, TETAPI KARENA ADA BANDAR NARKOBA MAKA
WASPADALAH..WASPADALAH!!!

13.3. Tatacara Penyampaian Aspirasi


Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak
asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945
yang berbunyi:
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang".
Kemerdekaan menyampaikan pendapat tersebut sejalan dengan Pasal 19
Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi: "Setiap orang
berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hak
ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat
gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan
dan pendapat dengan cara apa pun juga dan dengan tidak memandang
batas-batas".
Perwujudan kehendak warga negara secara bebas dalam
menyampaikan pikiran secara lisan dan tulisan dan sebagainya harus tetap
dipelihara agar seluruh layanan sosial dan kelembagaan baik infrastruktur
maupun suprastruktur tetap terbebas dari penyimpangan atau pelanggaran
hukum yang, bertentangan dengan maksud, tujuan dan arah dari proses
keterbukaan dalam pembentukan dan penegakan hukum sehingga tidak
menciptakan disintegrasi sosial, tetapi justru harus dapat menjamin rasa
aman dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, maka kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan peraluran perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip hukum intemasional sebagaimana tercantum
dalam Pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia yang antara
lain menetapkan sebagai berikut :
a. setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang
memungkinkan pengembangan kepribadiannya secara bebas dan
penuh;
b. dalam pelaksanaan hak dan kebebasannya, setiap orang harus tunduk
semata-mata pada pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan dan penghargaan terhadap
hak serta kebebasanorang lain, dan untuk memenuhi syarat-syarat yang

200 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


adil bagi moralitas, ketertiban serta kesejahteraan umum dalam suatu
masyarakaat yang demokratis;
c. hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara
bertentangan dengan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dikaitkan dengan pembangunan bidang hukum yang meliputi
materi hukum, aparatur hukum, sarana dan prasarana hukum, budaya
hukum dan hak asasi manusia. pemerintah Republik Indonesia
berkewajiban mewujudkannya dalam bentuk sikap politik yang aspiratif
terhadap keterbukaan dalam pembentukan dan penegakan hukum.
Bertitik tolak dari pendekatan perkembangan hukum, baik yang dilihat dari
sisi kepentingan nasional maupun dari sisi kepentingan hubungan antar
bangsa, maka kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus
berlandaskan:
a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban;
b. asas musyawarah dan mufakat;
c. asas kepastian hukum dan keadilan;
d. asas proporsionalitas;
e. asas manfaat.
Kelima asas tersebut merupakan landasan kebebasan yang
bertanggungjawab dalam berpikir dan bertindak untuk menyampaikan
pendapat di muka umum. Berlandaskan atas kelima asas kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum tersebut maka pelaksanaannya
diharapkan dapat mencapai tujuan untuk:
a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu hak
asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945;
b. mewujudkanperlindungan
hukum
yang
konsisten
dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan
pendapat;
c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan
kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung
jawab dalam kehidupan berdemokrasi;
d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan
atau kelompok.
Sejalan dengan tujuan di atas rambu-rambu hukum harus memiliki
karakteristik otonom, responsif dan mengurangi atau meninggalkan

Mengenal HIV dan AIDS 201


karakteristik yang represif. Dengan berpegang teguh pada karakteristik
tersebut, maka Undang-undang tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum. merupakan ketentuan peraturan perundangundangan yang bersifat regulatif sehingga di satu sisi dapat melindungi hak
warga negara sesuai dengan Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 dan di
sisi lain dapat mencegah tekanan-tekanan, baik fisik maupun psikis, yang
dapat mengurangi jiwa dan makna dari proses keterbukaan dalam
pembentukan dan penegakan hukum.
Tujuan pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat
di muka umum adalah :
a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945;
b. mewujudkan
perlindungan
hukum
yang
konsisten
dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan
pendapat;
c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan
kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung
jawab dalam kehidupan berdemokrasi;
d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bemegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan
atau kelompok.
Bentuk penyampaian pendapat di muka urnum dapat dilaksanakan
dengan:
a. unjuk rasa atau dernonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan,
dan sebagainya secara demonstratif di muka umum;
b. pawai adalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan
umum;
c. rapat umum adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk
menyampaikan pendapat dengan tema tertentu; dan atau
d. mimbar bebas adalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum
yang dilakukan secara bebas terbuka tanpa tema tertentu.
Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 wajib diberitahukan secara tertulis. Pemberitahuan secara
tertulis disampaikan oleh yang bersangkutan pemimpin, atau
penanggungjawab kelompok. Pemberitahuan selambat-lambatnya 3 x 24

202 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


(tiga kali dua puluh empat ) jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima
oleh Polri setempat. Polri setempat yang dimaksud adalah: (i) apabila
kegiatan di tingkat kecamatan diberitahukan kepada Polsek, (ii) apabila
kegiatan lintas- kecamatan diberitahukan kepada Polres, (iii) apabila
kegiatan lintas-kabupaten/kota diberitahukan kepada Polda, atau (iv)
apabila kegiatan lintas-provinsi diberitahukan kepada MABES POLRI.
Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum
disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada
Polri selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum waktu
pelaksanaan. Pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan
ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan.
Surat pemberitahuan memuat :
a. maksud dan tujuan;
b. tempat, lokasi, dan rute;
c. waktu dan lama;
d. bentuk;
e. penanggung jawab;
f. nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan;
g. alat peraga yang dipergunakan; dan atau
h. jumlah peserta.
Setelah menerima surat pemberitahuan Polri wajib:
a. segera rnemberikan surat tanda terirna pemberitahuan;
b. berkoordinasi dengan penanggung jawab penyampaian pendapat di
rnuka umum;
c. berkoordinasi dengan pimpinan instansi/lembaga yang akan menjadi
tujuan penyampaian pendapat;
d. mempersiapkan pengamanan tempat, lokasi, dan rute.
Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum Polri
bertanggungjawab memberikan perlindungan keamanan terhadap pelaku
atau peserta penyampaian pendapat di muka umum. Dalam pelaksanaan
penyampaian pendapat di muka umum, Polri bertanggung jawab
menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin keamanan dan ketertiban
umum sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sejalan dengan hal tersebut, warga negara yang menyampaikan
pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain;
b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;

Mengenal HIV dan AIDS 203


c. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan
e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan di tempattempat terbuka untuk umum. kecuali di lingkungan istana kepresidenan,
tempat ibadah. instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut,
stasiun kereta api. terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional;
dan atau pada hari besar nasional. Pelaku atau peserta penyampaian
pendapat di muka umum dilarang membawa benda-benda yang dapat
membahayakan keselamatan umum.
Hal-hal lain yang perlu diketahui berkaitan dengan penyampaian
pendapat di muka umum sebagai berikut.
a. Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapat dibubarkan
apabila tidak memenuhi ketentuan yang ada.
b. Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum
yang melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat dikenakan sanksi
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum
yang melakukan tindak pidana dipidana sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan pidana yang berlaku ditambah dengan
1/3 (satu per tiga) dari pidana pokok.
d. Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalanghalangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka
umum yang telah memenuhi ketentuan undang-undang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun. Tindak pidana
sebagaimana dimaksud adalah kejahatan.
Dalam rangka melengkapi uraian di atas, berikut ini disajikan data unjuk
rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012 (sampai dengan bulan
Mei) baik yang memiliki maupun yang tidak memiliki STTP (terlambat
mengirim surat pemberitahuan) pada tabel 12-13.

204 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Tabel 13-13 data unjuk rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012

No.

BULAN

1. Januari
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
JUMLAH

TAHUN 2011
STTP
NONSTTP
3
8
2
6
2
5
3
1
4
1
3
3
3
4
1
2
2
10
4
5
18
54

TAHUN 2012
STTP
NONSTTP
2
2
3
3
2
13
3
4
2
7
15
30

BAB 14 Mengenal HIV dan AIDS


14.1. Pengertian HIV dan AIDS
HIV adalah Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang
menurunkan kekebalan tubuh manusia dan termasuk golongan retrovirus
yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh, seperti darah, cairan mani,
cairan vagina dan air susu ibu.
AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan
gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS
disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh timbul
berbagai penyakit oportunistik seperti tbc, kandidiasis, berbagai radang
pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker.
AIDS perlu diperhatikan khusus karena:
1. Belum ada obat untuk menyembuhkan dan belum ada vaksin yang bisa
mencegah infeksi HIV.
2. Pengidap HIV menjadi pembawa virus dan dapat menularkan penyakit
seumur hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.
3. Biaya pengobatan mahal/ harus seumur hidup.
4. Menurunkan mutu sumber daya manusia dan produktifitas kerja,
sehingga dapat mengganggu perekonomian negara.
5. Penyakit ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, sebagian
besar ditularkan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum
suntik terkontaminasi HIV pada pengguna narkotika suntik (penasun)

14.2. Epidemiologi HIV dan AIDS


AIDS yang pertama kali ditemukan pada tahun 1981 telah berkembang
menjadi masalah kesehatan global. Sekitar 60 juta orang telah tertular HIV
dan 25 juta telah meninggal akibat AIDS, sedangkan saat ini orang yang
hidup dengan HIV sekitar 35 juta. Setiap hari terdapat 7400 orang baru
terkena HIV atau 5 orang per menit. Pada tahun 2007 terjadi 2,7 juta infeksi
baru HIV dan 2 juta kematian akibat AIDS (Sumber: Report on the global
AIDS epidemic, UNAIDS, 2008).

206 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Di Asia terdapat 4,9 juta orang yang terinfeksi HIV, 440 ribu diantaranya
adalah infeksi baru dan telah menyebabkan kematian 300 ribu orang di
tahun 2007. Cara penularan di Asia sangat bervariasi, namun yang
mendorong epidemi adalah tiga perilaku yang berisiko tinggi: Seks
komersial yang tidak terlindungi, berbagi alat suntik di kalangan pengguna
napza dan seks antar lelaki yang tidak terlindungi.
Indonesia adalah salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV dan AIDS
yang berkembang paling cepat (UNAIDS, 2008). Kementerian Kesehatan
memperkirakan, Indonesia pada tahun 2014 akan mempunyai hampir tiga
kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dibandingkan pada
tahun 2008 (dari 277.700 orang menjadi 813.720 orang). Propinsi Jawa
Timur telah menduduki peringkat ketiga jumlah kumulatif AIDS terbanyak
sampai Juni 2012. Angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jember
sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah yaitu tahun
2009 sebesar 126, tahun 2010 sebesar 143, tahun 2011 sebesar 180, dan
tahun 2012 sebesar 231 (KPA Jember, 2012).

14.3.

Cara Penularan HIV dan AIDS

1. Transmisi seksual
penularan melalui hubungan seksual baik homoseksual dan
heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering
terjadi. penularan ini berhubungan dengan cairan mani dan cairan
vagina. Orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti
pasangan merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi HIV
2. Transmisi darah
melalui transmisi darah/ produk darah yang sudah tercemar HIV. lewat
pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, pemakaian jarum
suntik yang berulang. misalnya alat tindik, tato.
3. Transmisi transplacental dan ASI
penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif
dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan
ASI. kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30%,
artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada
3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
HIV tidak ditularkan dengan cara sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengenal HIV dan AIDS 207


berpelukan, berjabat tangan
pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama
berenang di kolam renang
gigitan nyamuk atau serangga lain
membuang ingus, batuk atau meludah
pemakaian piring, alat makan/minum atau makan bersama-sama.

14.4. Cara Pencegahan HIV dan AIDS


Pencegahan HIV dan AIDS dikenal dengan pencegahan ABCDEyaitu:
A. Abstinence
tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan bergantiganti pasangan
B. Being Faithful
setelah menikah, setialah pada pasangan anda, tidak melakukan
hubungan seks dengan orang yang berperilaku berisiko yaitu
pekerja seks
C. Condom
gunakanlah kondom, apabila pasangan anda adalah HIV positif
D. Drugs Injection
Janganlah terlibat narkoba dan pemakaian jarum suntik bersamasama
E. Education
penyebaran informasi dan pengetahuan HIV dan AIDS yang benar
ke seluruh masyarakat

14.5. Tanda-tanda seseorang terinfeksi HIV dan AIDS


Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai
apakah seseorang telah terinfeksi HIV, karena keberadaan virus itu sendiri
membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 10 tahun). adanya HIV
didalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukkan gejala penyakit
tertentu dan ini disebut masa terinfeksi HIV/ HIV positif. dalam masa ini,
ia sudah bisa menularkan HIV terhadap orang lain.
secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah
sampai pada tahapan AIDS adalah:

208 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


-

berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat (kurang
lebih enam bulan)
- demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
- diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
sedangkan gejala tambahan berupa:
- batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
- kelainan kulit dan iritasi (gatal)
- infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
- pembengkakan kelenjar getah bening di selutuh tubuh, seperti di
bawah telinga, leher, ketiak dan lipat paha.

14.6. Apa yang dapat kita lakukan untuk memerangi HIV dan
AIDS?
1. Bertindaklah menghindari penularan kepada diri sendiri
2. Pelajari fakta yang benar tentang HIV dan AIDS, karena banyak
beredar anggapan dan pemikiran yang keliru tentang hal ini.
3. Hindarkan diskriminasi terhadap pengidap HIV dan AIDS
(ODHA). perlakukan mereka secara manusiawi
4. Adakan tindakan untuk kewaspadaan.

Mengenal HIV dan AIDS 209

BAB 15 KORUPSI DALAM PERSPEKTIF


HUKUM DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

15.1. Pendahuluan
Jika membaca Mukadimah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Tentang Anti Korupsi Tahun 2003, tertulis bahwa Perserikatan BangsaBangsa (PBB) prihatin terhadap berkembangnya korupsi di beberapa
negara, karena dampak yang ditimbulkannya dapat mengancam stabilitas
dan keamanan masyarakat, merusak lembaga-lembaga dan nilai-nilai
demokrasi, nilai-nilai etika dan keadilan serta menghambat pembangunan
berkelanjutan serta penegakan hukum. Berdasarkan hal tersebut PBB
menganjurkan kepada seluruh negara untuk mencegah dan bahkan
memberantas korupsi tersebut dengan cara-cara yang lebih efekti.2
Mukadimah Konvensi PBB tersebut telah menjadi keprihatinan
bangsa Indonesia sejak tahun 1950-an, karena korupsi di Indonesia telah
ada sejak tahun 1950-an.3 Sebagaimana juga disampaikan oleh Soren
Davidsen yang dikutip oleh Marwan Effendy, korupsi di Indonesia telah
ada sebelum orde baru, namun korupsi menjadi sistemik dan hirarkis adalah
ciri utama dalam politik ekonomi orde baru yang membuka peluang
terjadinya korupsi.4 Keprihatinan Indonesia terhadap korupsi terus berlanjut

Lihat Mukadimah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Anti Korupsi


Tahun 2003.
3
Chaerudin dkk, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana
Korupsi, Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm. 1.
4
Marwan Effendy, Sistem Peradilan Pidana (Tinjauan Terhadap Beberapa
Perkembangan Hukum Pidana), Referensi, Jakarta, 2012, hlm. 82.

210 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


sampai pada masa reformasi bahkan sampai sekarang. Pada masa reformasi
korupsi tidak lebih baik dengan masa sebelumnya, berdasarkan laporan
BPK terdapat penyimpangan uang negara mencapai Rp. 166,53 triliun atau
sekitar 50 persen dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN)
2003.5 Demikian juga saat ini, masih banyak para pejabat negara yang
menjadi tersangka kasus korupsi.
Sementara akibat yang ditimbulkan oleh korupsi bersifat pararel
dan merusak seluruh sistem kehidupan, baik dalam bidang ekonomi,
politik, sosial-budaya dan bahkan sampai pada kerusakan moral serta
mental masyarakat.6 Kerugian secara ekonomi dari korupsi, jelas dapat
dirasakan oleh masyarakat, tercermin dari tidak optimalnya pembangunan
ekonomi yang dijalankan, selain itu hasil yang diperoleh dari berbagai
aktifitas ekonomi bangsa, seperti pajak, menjadi jauh lebih kecil dari yang
seharusnya dicapai. Kerugian dalam bidang politik, praktek korupsi
menimbulkan

diskriminasi

pelayanan

publik

ataupun

diskriminasi

penghargaan terhadap hak-hak politik masyarakat. Sedangkan kerugian


dalam bidang sosial-budaya dan moral, praktek korupsi telah menimbulkan
penyakit dalam masyarakat, bahwa perbuatan tersebut seakan dianggap
sebagai perbuatan yang halal dan wajar.7

Purwaning M. Yanuar, Pengembalian Aset Hasil Korupsi, Alumni, Bandung,


2007, hlm. 5.
6
Mien Rukmini, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi, Alumni, Bandung, 2009,
hlm. 111.
7
Edi Suandi Hamid dan Muhammad Sayuti (penyunting), Menyingkap Korupsi,
Kolusi, Nepotisme di Indonesia, Aditya Media, Yogyakarta, 1999, hlm. v.

Mengenal HIV dan AIDS 211


15.2. Pembahasan
15.2.1. Pengertian Korupsi
Istilah korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu Corruptio-corruptus,
selanjutnya istilah korupsi muncul dalam beberapa bahasa di Eropa seperti
bahasa Inggris yaitu corruption, bahasa Belanda yakni corruptie. Arti
harfiah dari istilah korupsi menunjukkan kepada perbuatan yang rusak,
busuk, bejad, tidak jujur yang disangkutpautkan dengan keuangan.8
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai korupsi adalah
penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk
kepentingan pribadi atau orang lain.9 sedangkan dalam Blacks Law
Dictionary korupsi adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban
resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain, secara salah menggunakan
jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan kewajibannya dan
hak-hak dari pihak lain.10
Sedangkan menurut para ahli, Huntington memberi pengertian
korupsi sebagai perilaku menyimpang dari public official atau para pegawai
dari norma-norma yang diterima yang dianut oleh masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.11 Menurut Vito
Tanzi korupsi adalah perilaku yang tidak mematuhi prinsip, dilakukan oleh

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1996, hlm. 115.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 462.
10
Henry Campbell Black, Blacks Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St.
Paul Minesota, 1990, hlm. 191.
11
Huntington dikutip dari Chaerudin, Op. Cit, hlm. 2.
9

212 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


perorangan di sektor swasta atau pejabat publik, keputusan yang dibuat
berdasarkan hubungan pribadi atau keluarga akan menimbulkan korupsi,
termasuk juga konflik kepentingan dan nepotisme.12 Sedangkan menurut
Alatas mengemukakan pengertian korupsi dengan menyebutkan benang
merah yang menjelujuri dalam aktivitas korupsi, yaitu subordinasi
kepentingan umum di bawah kepentingan tujuan-tujuan pribadi yang
mencangkup pelanggaran norma-norma, tugas dan kesejahteraan umum,
dibarengi dengan kerahasiaan, penghianatan, penipuan dan kemasabodohan
yang luarbiasa akan akibat-akibat yang diderita oleh masyarakat.13

15.2.2. Korupsi Dalam Perspektif Hukum dan Jenis-Jenisnya


Setelah diulas tentang pengertian korupsi baik dari segi bahasa dan
pendapat menurut ahli tiba saatnya mengetahui korupsi dalam perspektif
hukum. Fakta menunjukkan bagi masyarakat yang tidak mengetahui
tentang hukum tidak dapat membedakan apakah perbuatan yang
dilakukannya merupakan tindak pidana korupsi atau bukan.
Korupsi menurut hukum telah tertuang dengan jelas dan tegas
dalam 13 buah Pasal yang terdapat di Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (selanjutnya akan
ditulis UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi). Berdasarkan pasalpasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam tiga puluh jenis tindak pidana
korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai

12
13

Ibid.
Alatas, Korupsi Sifat, Sebab dan Fungsi, LP3ES, Jakarta, 1987, hlm. 7.

Mengenal HIV dan AIDS 213


perbuatan yang dapat dikenakan pidana penjara karena korupsi. Dari tiga
puluh jenis korupsi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis
perbuatan yang digolongkan sebagai tindak pidana korupsi, dengan kata
lain terdapat tujuh jenis perbuatan yang digolongkan sebagai perbuatan
pidana korupsi yang apabila melakukan perbuatan tersebut dapat
dinyatakan sebagai pelaku tindak pidana korupsi dan dapat diancam dengan
pidana penjara.
15.2.3. Kerugian keuangan negara
Perbuatan yang dapat merugikan

keuangan

negara

dapat

digolongkan sebagai perbuatan korupsi sebagaimana telah diatur dalam


Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2 UU Tindak Pidana
Korupsi menyatakan Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Berdasarkan pasal ini perbuatan
yang dilakukan seseorang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain,
dari akibat perbuatan itu dapat merugikan keuangan negara, maka
perbuatan tersebut merupakan perbuatan korupsi karena telah merugikan
keuangan negara.
15.2.4. Suap menyuap
Suap menyuap merupakan perbuatan menjanjikan atau memberi
sesuatu kepada seorang pegawai negeri atau penyelenggara negara, di mana
dengan menjanjikan atau pemberian sesuatu kepada pegawai negeri atau

214 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


penyelenggara negara tersebut pegawai negeri atau penyelenggara negara
tersebut akan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya.
Perbuatan suap menyuap ini merupakan bagian dari perbuatan korupsi
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU Tindak Pidana
Korupsi yang menyatakan Dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banya Rp.
250.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)setiap orang yang (a) memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentaangan
dengan kewajibannya; atau (b) ..................
15.2.5. Penggelapan dalam jabatan
Penggelapan dalam jabatan diatur dalam Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal
10 UU Tindak Pidana Korupsi. Pasal 8 UU Tindak Pidana Korupsi
menyatakan bahwa ..............Pegawai negeri atau orang selain pegawai
negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus
menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang
atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan
uang atau surat berharga tersebut diambila atau digelapkan oleh orang lain,
atau membantu dalam perbuatan tersebut. Berdasarkan pasal tersebut
dapat mewakili perbuatan korupsi dalam bentuk penggelapan dalam
jabatan, bahwa pegawai negeri atau selain pegawai negeri yang ditugaskan
untuk menjalankan suatu jabatan secara terus menerus atau untuk
sementara waktu, pegawai negeri ini melakukan penggelapan dengan
sengaja terhadap uang atau surat berharga yang disimpan karena

Mengenal HIV dan AIDS 215


jabatannya. Juga termasuk penggelapan dalam jabatan jikalau pegawai
negeri tersebut membiarkan uang atau surat berharga tersebut digelapkan
oleh orang lain atau juga pegawai negeri tersebut turut membantu dalam
perbuatan penggelapan uang atau surat berharga tersebut. Semua perbuatan
yang dilakukan pegawai negeri tersebut merupakan perbuatan pidan
korupsi dalam bentuk penggelapan dalam jabatan.
15.2.6. Pemerasan
Pemerasan digolongkan sebagai perbuatan korupsi, apabila
pemerasan tersebut dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara
negara, dimana dalam melakukan pemerasan tersebut bertujuan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melalui perbuatan
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima
pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
sebagaimana diatur dalam Pasal Pasal 12 huruf e UU Tindak Pidana
Korupsi. juga termasuk perbuatan korupsi dalam bentuk pemerasan jika
pegawai negeri atau penyelenggara negara pada saat menjalankan tugas
meminta atau menerima pekerjaan, atau menyerahkan barang yang seolaholah merupakan utang kepada dirinya, dimana yang sebenarnya diketahui
bahwa hal tersebut bukanlah merupakan utang. Juga termasuk perbuatan
korupsi dalam bentuk pemerasan pegawai negeri memeras pegawai negeri
yang lain.
15.2.7. Perbuatan curang
Perbuatan korupsi dalam bentuk perbuatan curang adalah perbuatan
yang dilakukan oleh seorang pemborong yang berbuat curang pada waktu
membuat bangunan atau pada saat menyerahkan bahan bangunan, dari
perbuatan tersebut dapat membahayakan keamanan orang atau barang atau

216 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


keselamatan negara dalam keadaan perang sebgaimana telah diatur dalam
Pasal 7 ayat (1) huruf a UU Tindak Pidana Korupsi. Demikian juga
pengawas bangunan yang membiarkan perbuatan curang pada saat
melakukan pembangunan atau penyerahan barang sebagaimana telah diatur
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b UU Tindak Pidana Korupsi. demikian juga
rekanan yang berbuat curang pada waktu menyerahkan barang keperluan
TNI dan/atau Kepolisian Negara RI, termasuk di dalamnya adalah
pengawas. Pegawai negeri yang menyerobot tanah negara sehingga
merugikan orang lain juga bagian dari perbuatan korupsi dalam bentuk
curang.
15.2.8. Benturan kepentingan dalam pengadaan
Perbuatan korupsi ini diatur dalam Pasal 12 huruf i UU Tindak
Pidana Korupsi yang menyatakan .................... (i) pegawai negeri atau
penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan
sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang
pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya. Berdasarkan pasal ini yang
dimaksud dengan perbuatan korupsi dalam bentuk kepentingan dalam
pengadaan adalan pegawai negeri atau penyelenggara negara ikut serta
dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan sementara dirinya sebagai
pengawas terhadap pemborongan, pengadaan atau persewaan tersebut,
maka perbuatan ini merupakan perbuatan korupsi.
15.2.9. Gratifikasi
Perbuatan korupsi

yang

dilakukan

pegawai

negeri

atau

penyelenggara negara dengan cara menerima gratifikasi (pemberian dari


orang lain) yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan

Mengenal HIV dan AIDS 217


kewajiban atau tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 12 B UU Tindak
Pidana Korupsi.

15.3. Upaya Pencegahan Korupsi


Upaya penegakan hukum untuk memberantas korupsi telah
maksimal dilakukan pemerintah melalui para penegak hukum KPK, Polisi
dan Kejaksaan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil yang
memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya para pejabat
yang

menjadi

tersangka

kasus

korupsi

akhir-akhir

ini.

Untuk

mengoptimalkan pemberantasan korupsi dapat juga dilakukan dengan cara


pencegahan, upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat sejak dini, mulai dari tingkat siswa, mahasiswa sampai
pada tingkat orang dewasa. Soerjono Soekanto menyatakan terdapat empat
unsur yang harus dipenuhi jika kesadaran hukum dinyatakan tercapai:14
1. Pengetahuan tentang hukum;
2. Pemahaman tentang hukum;
3. Sikap hukum; dan
4. Pola prilaku hukum.
Pengetahuan hukum adalah pengetahuan seseorang mengenai
beberapa prilaku tertentu yang diatur oleh hukum. Pengetahuan tersebut
berkaitan dengan perilaku yang dilarang ataupun perilaku yang
diperbolehkan oleh hukum. Sebagaimana dapat dilihat di dalam masyarakat

14

Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum,


Alumni, Bandung, 2004, hlm. 56.

218 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


bahwa pada umumnya seseorang mengetahui bahwa membunuh mencuri,
dan seterusnya dilarang oleh hukum.
Pemahaman hukum dalam arti di sini adalah sejumlah informasi
yang dimiliki seseorang mengenai isi peraturan dari suatu hukum tertentu.
Dengan lain perkataan pemahaman hukum adalah suatu pengertian
terhadap isi dan tujuan dari sutu peraturan dalam suatu hukum tertentu,
serta manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur oleh
peraturan tersebut.
Sikap hukum adalah suatu kecenderungan untuk menerima hukum
karena adanya penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang
bermanfaat atau menguntungkan jika hukum itu ditaati. Suatu sikap hukum
akan melibatkan pilihan warga terhadap hukum yang sesuai dengan nilainilai yang ada dalam dirinyasehinga akhirnya warga masyarakat akan
menerima hukum berdasarkan penghargaan terhadapnya.
Sedangkan pola prilaku hukum merupakan hal yang utama dalam
menciptakan kesadaran hukum, karena di sini dapat dilihat apakah suatu
peraturan berlaku atau tidak dalam masyarakat. Dengan demikian sampai
seberapa jauh kesadaran hukum dalam masyarakat dapat dilihat dari pola
perilaku hukum suatu masyarakat.
Tentunya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sejak
dini, diperkenalkanlah tentang hukum sehingga masyarakat mengetahui dan
memahami hukum sehingga menciptakan sikap hukum dan menjadi pola
prilaku hukum, di mana masyarakat akan patuh dan taat terhadap hukum.
Sebagaimana diungkapkan oleh Soetandyo Wignjosoebroto, bahwa untuk
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat harus dilaksanakan program-

Mengenal HIV dan AIDS 219


program yang lebih edukatif, tidak hanya untuk menjadikan masyarakat
tahu isi hukum atau undang-undang yang telah diundangkan tetapi lebih
dari itu, yakni untuk menjadikan masyarakat bangkit kesediaan mereka
untuk menghormati dan menaati hukum atau undang-undang yang telah
mereka ketahui dengan penuh kesadaran dan komitmen.15
Inilah salah satu cara untuk mencegah kejahatan korupsi yakni,
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sejak dini, mulai dari tingkat
siswa, mahasiswa sampai orang dewasa. Diperkenalkan tentang tindak
pidana korupsi beserta aturan-aturannya dan membangkitkan kesediaan
mereka untuk mentaati undang-undang tersebut sehingga tidak mencobacoba untuk melakukan korupsi.
Selain itu, sebenarnya masyarakat kita memiliki budaya jujur dan
hal ini telah dipraktikkan oleh orang tua kita terdahulu, dimana transaksitransaksi khususnya yang bersifat keperdataan seperti jualbeli, hutang
piutan dan perjanjian-perjanjian semuanya didasari oleh kepercayaan
(kejujuran). Berkembangnya kehidupan dan munculnya sikap materialisme
yang dipengaruhi oleh globalisasi budaya jujur tersebut terkikis bahkan
sudah mulai hilang pudar, masyarakat telah berlomba-lomba melebihi
kebutuhan hidupnya dengan menghalalkan segala cara, prilaku yang
demikian menimbulkan sikap koruptif bahkan sebagaimana dikatakan oleh
Robert Klitgaard sebagai budaya korupsi. Tentu saja yang disebut
Klitgaard bukan hakekat keberadaan budaya atau semua orang Indonesia
melakukan korupsi, sehingga sulit untuk diperangi dengan cara apapun,

15

Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam Masyarakat, Bayumedia, Malang,


2008, hlm. 157.

220 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


tetapi situasi dan sikap permisif masyarakat terhadap tindak pidana korupsi
menyebabkan prilaku korupsi berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Berprilaku jujur mulai sejak dini menjadi modal penting untuk mencegah
terbentuknya sifat koruptif.
15.4. Penutup
Tidak ada seorangpun yang menyepakati perbuatan korupsi karena
dampak yang ditimbulkan sangat luarbiasa, baik dari sisi perekonomian,
pembangunan dan bahkan moral. Mencegah dan memberantasnya
meupakan keharusan, namun dalam mencegah dan memberantasnya
dibutuhkan strategi-strategi agar pencegahan dan pemberantasan korupsi
dapat berjalan efektif. Dari sisi penegakan hukum terus dilakukan bahkan
sudah sesuai dikembangkan model-model baru, seperti perampasan aset,
pemiskinan dan saat ini berkembang wacana agar ada efekjera bentuk
pidana korupsi ditekankan pada denda empat kali lipat. Disamping upaya
penegakan untuk memberantas korupsi harus juga didampingi dengan
upaya pencegahan salah satunya dengan memberi pengetahuan tentang
korupsi sejak dini, khususnya perbuatan-perbuatan korupsi yang telah
diatur dalam UU Tindak Pidana Korupsi, selain itu, meningkatkan nilai
kejujuran sejak dini.

PENUTUP 221

BAB 16 PENUTUP
Buku Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan
Kampus (PK2) dan Pembinaan Pengembangan Mahasiswa
Baru (P2Maba) Tahun Akademik 2015/2016 merupakan acuan
pelaksanaan bagi pimpinan, panitia pelaksana, mahasiswa baru peserta
PK2/P2MABA, pemateri, dan komponen lain yang terlibat. Hal-hal lain
yang belum termuat dalam buku pedoman ini akan ditetapkan antara
segenap pimpinan dan panitia pelaksana dengan tetap mengacu pada
peraturan yang berlaku di lingkungan UNEJ.
Buku pedoman ini diharapkan dapat memandu terselenggaranya
PK2 secara lebih terarah, efektif, dan akuntabel baik secara administratif
maupun substantif. Meskipun demikian, perlu disadari pula bahwa buku
pedoman ini masih ada kekurangannya sehingga saran penyempurnaan
sangat diharapkan. Kepada para mahasiswa baru UNEJ, disampaikan
selamat mengarungi kehidupan dan suasana baru dalam lingkup pendidikan
tinggi, semoga dapat meningkatkan kompetensi dan sukses dalam meraih
cita-cita.
Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai
dari usaha yang kecil. Think globally, act locally. Sebagai generasi penerus
perjuangan bangsa, mahasiswa adalah agent of change yang harus selalu
menjadi man of analysis.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

DAFTAR BACAAN
Alatas, Korupsi Sifat, Sebab dan Fungsi, LP3ES, Jakarta, 1987.
Chaerudin dkk, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Refika Aditama, Bandung,
2009.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989.
Dirjen Dikti Depdiknas. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Pancasila, Bagian I. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Dirjen Dikti Depdiknas. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Pancasila, Bagian II. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Edi Suandi Hamid dan Muhammad Sayuti (penyunting), Menyingkap Korupsi, Kolusi, Nepotisme di Indonesia,
Aditya Media, Yogyakarta, 1999.
Henry Campbell Black, Blacks Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St. Paul Minesota, 1990.
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila (Edisi Reformasi). Yogyakarta: Paradigma.
Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman Umum LKMM. 1996. Pedoman Umum Latihan Keterampilan Manajemen
Mahasiswa (LKMM) di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktur Kemahasiswaan DIKTI Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Anti Korupsi Tahun 2003.
Mahfud, M.D.1988. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum. Makalah Diskusi Panel Pusat studi
Pancasila. Yogyakarta: UGM.

SUMBER BACAAN|
Marwan Effendy, Sistem Peradilan Pidana (Tinjauan Terhadap Beberapa Perkembangan Hukum Pidana),
Referensi, Jakarta, 2012.
Mien Rukmini, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi, Alumni, Bandung, 2009.
Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, Alumni, Bandung, 2004.
Purnomo, HB. 2006. Keterampilan Belajar. Makalah: disampaikan pada kegiatan residensial mahasiswa baru PJJ
ICT FKIP UNEJ.
Purwaning M. Yanuar, Pengembalian Aset Hasil Korupsi, Alumni, Bandung, 2007.
Rousseau. 1986. Kontak Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
Setijo, Pandji. 2006. Pendidikan Pancasila Perspektif Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Setneg RI. 1995. Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI. Jakarta: Setneg.
Setyono, B. 2006. Self Directed Learning. Makalah: disampaikan pada kegiatan residensial mahasiswa baru PJJ
ICT FKIP UNEJ.
Sinar Grafika. 2002. UUD 1945 Hasil Amandemen Agustus 2002.Jakarta: Sinar Grafika.
Soehino. 1988. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.
Soeroso, H.P.1987. Pancasila sebagai Paradigma Ilmu. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam Masyarakat, Bayumedia, Malang, 2008.
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1996.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
Universitas Jember. 2008. Buku Pedoman Akademik UNEJ Tahun 2008. Jember: Jember University Press.
Universitas Jember. 2009. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2008. Jember :
Universitas Jember.
Universitas Jember. 2010. Laporan Tahunan Rektor:Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka Dies
Natalis ke-46 Universitas Jember, Tanggal 12 November 2010. Jember:Universitas Jember.
Universitas Jember. 2011a. Laporan Tahunan Rektor:Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka
Dies Natalis ke-47 Universitas Jember, November 2011. Jember:Universitas Jember.
Universitas Jember. 2011b. Materi PK2 UNEJ Tahun 2011. Jember: Jember University Press.
Universitas Jember. 2011c. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2011/2012. Jember : Jember
University Press.
Universitas Jember. 2012. Laporan Tahunan Rektor: Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka Dies
Natalis ke-48 Universitas Jember, November 2012. Jember: Universitas Jember.
Universitas Jember. 2013. Laporan Tahunan Rektor: Rapat Terbuka Senat Universitas Jember dalam Rangka Dies
Natalis ke-49 Universitas Jember, November 2013. Jember: Universitas Jember.
Universitas Jember. 2013. Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan
Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA Tahun Akademik 2012/2013

SUMBER BACAAN|
Wibisono, Koento. 1989. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Makalah Lokakarya Dosen-Dosen Pancasila PTN
dan PTS se Kopertis Wilayah V. Yogyakarta: TPP.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


LAMPIRAN 1.

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)


MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Fakultas : 1. Hukum
2. Teknologi Pertanian
3. Kesehatan Masyarakat
HARI,
TANGGAL
Minggu,
9 Agustus 2015

Senin,
10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia
Universitas

Panitia

KETERANGAN
Tempat: Stadion UNEJ
(Dimohon hadir 30 menit
sebelum acara dimulai),
Pakaian bebas Sopan,
bersepatu
Tempat: Stadion UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.

Persiapan Upacara Pelantikan dan


Serah Terima Mahasiswa Baru
Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru
oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan
07.00 08.30
Pengenalan Kehidupan Kampus
(PK2)
Pengenalan Hymne dan Mars
08.30 09.00
Universitas Jember
Pengumuman/Penjelasan kegiatan
09.00 10.00
PK2
06.30 07.00

Penerimaan di Fakultas dan


10.00 12.00
Penjelasan Materi PK2

Selasa,
11 Agustus 2015

06.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang I

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS
Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing
Berkumpul di Stadion
Unej dan diberangkatkan
Secaba
dengan jalan kaki menuju
Secaba berpakaian olah
raga dan sepatu olah raga

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

Rabu,
12 Agustus 2015

16.00
06.30 7.00

KEGIATAN
Caracter Building di Secaba
Gelombang I

Secaba

Mengisi Daftar Hadir

Panitia

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Pendidikan Tinggi di Indonesia dan
Kegiatan Akademik di Perguruan
07.15 08.30
Tinggi dan Mengenal Universitas
Jember dan Fakultas Masing-masing
07.00 07.15

Kamis,
13 Agustus 2015

08.30 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi


09.45 10.00

Jum'at,

PETUGAS

KETERANGAN
Dipulangkan berangkat
dari Secaba menuju
Stadion Unej
Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua
PS/ PD
I/Sekretaris I

sda

Pemateri yang
ditunjuk
Panitia
Pemateri yang
ditunjuk

Istirahat
Kode Etik Mahasiswa Universitas
10.00 11.15
Jember
Pengembangan Kemahasiswaan dan
PD
11.15 12.45 Layanan Mahasiswa dan Student
III/Sekretaris III
Plan
06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir
Panitia

sda
sda
sda
sda
Tempat Fakultas / PS

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL
14 Agustus 2015

WAKTU

KEGIATAN

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember

07.15 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis)


06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir
07.00 07.15
07.15 - 09.15
09.15 - 09.30
09.30 - 11.30
11.30 12.45
Minggu,
16 Agustus 2015

KETERANGAN
setara Fakultas masingmasing

07.00 07.15

Sabtu,
15 Agustus 2015

PETUGAS

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan
berkomunikasi)
Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir
Prestatif)
LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan
Pengembangan Diri)

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM

Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM
Pemateri
LKMM
Panitia

Sda
Sda
Sda
Sda
Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Implementasi TI untuk Kegiatan
07.15 - 09.15
Akademik (Sister) dan Student Plan
09.15 - 09.30 Istirahat
Penjelasan dan Pengisian Formulir
09.30 - 11.30
Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 07.15

Senin,
17 Agustus 2015

06.30 09.00

UPACARA HUT RI
17 AGUSTUS 2015

Minggu,
23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus


05.30 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi
UKM UNEJ)

PETUGAS

KETERANGAN

PSM Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ


Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.

Panitia

Pakaian Olah Raga,


Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

SUMBER BACAAN|

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)


MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Fakultas : 1. Pertanian
2. PS Ilmu Keperawatan
3. Farmasi
4. Kedokteran Gigi
HARI,
TANGGAL
Minggu,
9 Agustus 2015

Senin,
10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia
Universitas

Panitia

KETERANGAN
Tempat: Stadion UNEJ
(Dimohon hadir 30 menit
sebelum acara dimulai),
Pakaian bebas Sopan,
bersepatu
Tempat: Stadion UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 07.00

Persiapan Upacara Pelantikan dan


Serah Terima Mahasiswa Baru
Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru
oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan
Pengenalan Kehidupan Kampus
(PK2)
Pengenalan Hymne dan Mars
Universitas Jember
Pengumuman/Penjelasan kegiatan
PK2

PETUGAS

KETERANGAN
Bersepatu.

07.00 08.30
08.30 09.00
09.00 10.00

Selasa,
11 Agustus 2015

10.00 12.00

Penerimaan di Fakultas dan


Penjelasan Materi PK2

06.30 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Pendidikan Tinggi di Indonesia dan
07.15 08.30
Kegiatan Akademik di Perguruan
07.00 07.15

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS
Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing
Tempat Fakultas / PS
Panitia
setara Fakultas masingmasing
PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua
PS/ PD

sda

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Tinggi dan Mengenal Universitas


Jember dan Fakultas Masing-masing

I/Sekretaris I

08.30 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi


09.45 10.00

Istirahat
Kode Etik Mahasiswa Universitas
10.00 11.15
Jember
11.15 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan


Layanan Mahasiswa

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Menyanyikan Hymne dan Mars
Rabu,
07.00 07.15
Universitas Jember
12 Agustus 2015
07.15 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis)
09.15 9.30

Istirahat

Pemateri yang
ditunjuk
Panitia
Pemateri yang
ditunjuk
PD
III/Sekretaris
III

KETERANGAN

sda
sda
sda
sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia

Sda
Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU
09.30 - 11.30

KEGIATAN
LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan
berkomunikasi)

PETUGAS

KETERANGAN

Pemateri
LKMM

Sda

Kamis,
13 Agustus 2015

06.00 - selesai

Caracter Building di Secaba


Gelombang II

Secaba

Jum'at,
14 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang II

Secaba

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Menyanyikan Hymne dan Mars
Universitas Jember
LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir
07.15 - 09.15
Prestatif)
09.15 - 09.30 Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan
09.30 - 11.30
Pengembangan Diri)

07.00 07.15
Sabtu,
15 Agustus 2015

Panitia
PSM Fakultas
Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM

Berkumpul di Stadion
Unej dan diberangkatkan
dengan jalan kaki menuju
Secaba berpakaian olah
raga dan sepatu olah raga
Dipulangkan berangkat
dari Secaba menuju
Stadion Unej
Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing
Sda
Sda
Sda
Sda

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN

11.30 12.45

Implementasi TI untuk Kegiatan


Akademik (Sister) dan Student Plan

Akademik
Fakultas

Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ


Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.

Panitia

Pakaian Olah Raga,


Tempat Stadion UNEJ

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Minggu,
16 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Penjelasan dan Pengisian Formulir
07.15 - 09.15
Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 07.15

Senin,
17 Agustus 2015

06.30 09.00

UPACARA HUT RI
17 AGUSTUS 2015

Minggu,
23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus


05.30 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi
UKM UNEJ)

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)


MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Fakultas : 1. Ekonomi
2. MIPA
3. Kedokteran
HARI,
TANGGAL
Minggu,
9 Agustus 2015

Senin,
10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia
Universitas

Panitia

KETERANGAN
Tempat: Stadion UNEJ
(Dimohon hadir 30 menit
sebelum acara dimulai),
Pakaian bebas Sopan,
bersepatu
Tempat: Stadion UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Persiapan Upacara Pelantikan dan


Serah Terima Mahasiswa Baru
Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru
oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan
07.00 08.30
Pengenalan Kehidupan Kampus
(PK2)
Pengenalan Hymne dan Mars
08.30 09.00
Universitas Jember
Pengumuman/Penjelasan kegiatan
09.00 10.00
PK2
06.30 07.00

Selasa,
11 Agustus 2015

10.00 12.00

Penerimaan di Fakultas dan


Penjelasan Materi PK2

06.30 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Pendidikan Tinggi di Indonesia dan
07.15 08.30 Kegiatan Akademik di Perguruan
Tinggi dan Mengenal Universitas
07.00 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS
Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing
Tempat Fakultas / PS
Panitia
setara Fakultas masingmasing
PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua
PS/ PD
I/Sekretaris I

sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN

Jember dan Fakultas Masing-masing


08.30 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi
09.45 10.00

Istirahat
Kode Etik Mahasiswa Universitas
10.00 11.15
Jember
11.15 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan


Layanan Mahasiswa

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Menyanyikan Hymne dan Mars
07.00 07.15
Rabu,
Universitas Jember
12 Agustus 2015
07.15 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis)
09.15 9.30 Istirahat
09.30 - 11.30 LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan

Pemateri yang
ditunjuk
Panitia
Pemateri yang
ditunjuk
PD
III/Sekretaris
III

sda
sda
sda
sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri

Sda
Sda
Sda

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN
berkomunikasi)

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


07.00 07.15
Kamis,
13 Agustus 2015

07.15 - 09.15
09.15 - 09.30
09.30 - 11.30
11.30 12.45

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir
Prestatif)
Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan
Pengembangan Diri)
Implementasi TI untuk Kegiatan
Akademik (Sister) dan Student Plan

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Jum'at,
14 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Penjelasan dan Pengisian Formulir
07.15 - 09.15
Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

LKMM

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM
Akademik
Fakultas

Sda
Sda
Sda
Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

06.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang III

Secaba

Minggu,
16 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang III

Secaba

Senin,
17 Agustus 2015

06.30 09.00

UPACARA HUT RI
17 AGUSTUS 2015

Panitia

Minggu,
23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus


05.30 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi
UKM UNEJ)

Sabtu,
15 Agustus 2015

Panitia

KETERANGAN
Berkumpul di Stadion
Unej dan diberangkatkan
dengan jalan kaki menuju
Secaba berpakaian olah
raga dan sepatu olah raga
Dipulangkan berangkat
dari Secaba menuju
Stadion Unej
Tempat: Lapangan UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.
Pakaian Olah Raga,
Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

SUMBER BACAAN|

REVISI JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS


(PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Fakultas : 1. Teknik
2. Sastra
3. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
HARI,
TANGGAL
Minggu,
9 Agustus 2015

Senin,
10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia
Universitas

Panitia

KETERANGAN
Tempat: Stadion UNEJ
(Dimohon hadir 30 menit
sebelum acara dimulai),
Pakaian bebas Sopan,
bersepatu
Tempat: Stadion UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 07.00

Persiapan Upacara Pelantikan dan


Serah Terima Mahasiswa Baru
Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru
oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan
Pengenalan Kehidupan Kampus
(PK2)
Pengenalan Hymne dan Mars
Universitas Jember
Pengumuman/Penjelasan kegiatan
PK2

PETUGAS

KETERANGAN
Bersepatu.

07.00 08.30
08.30 09.00
09.00 10.00

Selasa,
11 Agustus 2015

10.00 12.00

Penerimaan di Fakultas dan


Penjelasan Materi PK2

06.30 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Pendidikan Tinggi di Indonesia dan
07.15 08.30
Kegiatan Akademik di Perguruan
07.00 07.15

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS
Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing
Tempat Fakultas / PS
Panitia
setara Fakultas masingmasing
PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua
PS/ PD

sda

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Tinggi dan Mengenal Universitas


Jember dan Fakultas Masing-masing

I/Sekretaris I

08.30 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi


09.45 10.00

Istirahat
Kode Etik Mahasiswa Universitas
10.00 11.15
Jember
11.15 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan


Layanan Mahasiswa

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


07.00 07.15
Rabu,
12 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember

07.15 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis)


09.15 9.30

Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan
09.30 - 11.30
berkomunikasi)

Pemateri yang
ditunjuk
Panitia
Pemateri yang
ditunjuk
PD
III/Sekretaris
III

KETERANGAN

sda
sda
sda
sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM

Sda
Sda
Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


07.00 07.15
Kamis,
13 Agustus 2015

07.15 - 09.15
09.15 - 09.30
09.30 - 11.30
11.30 12.45

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir
Prestatif)
Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan
Pengembangan Diri)
Implementasi TI untuk Kegiatan
Akademik (Sister) dan Student Plan

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Jum'at,
14 Agustus 2015

Senin,
17 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Penjelasan dan Pengisian Formulir
07.15 - 09.15
Rencana Studi (FRS) secara on-line
UPACARA HUT RI
06.30 09.00
17 AGUSTUS 2015
07.00 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM
Akademik
Fakultas

Sda
Sda
Sda
Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ


Pakaian Putra :

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Selasa,
Caracter Building di Secaba
06.00 - selesai
18 Agustus 2015
Gelombang IV

Secaba

Rabu,
19 Agustus 2015

Secaba

Minggu,
23 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang IV

Pengenalan Lingkungan Kampus


05.30 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi
UKM UNEJ)

Panitia

KETERANGAN
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.
Berkumpul di Stadion
Unej dan diberangkatkan
dengan jalan kaki menuju
Secaba berpakaian olah
raga dan sepatu olah raga
Dipulangkan berangkat
dari Secaba menuju
Stadion Unej
Pakaian Olah Raga,
Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

REVISI JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS


(PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Fakultas : 1. KIP
2. PSSI
HARI,
TANGGAL
Minggu,
9 Agustus 2015

Senin,
10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

PETUGAS

Panitia
Universitas

06.00 06.30 Mengisi Daftar Hadir

Panitia

06.30 07.00 Persiapan Upacara Pelantikan dan

Panitia

KETERANGAN
Tempat: Stadion UNEJ
(Dimohon hadir 30 menit
sebelum acara dimulai),
Pakaian bebas Sopan,
bersepatu
Tempat: Stadion UNEJ
Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.
sda

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Serah Terima Mahasiswa Baru


Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru
oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan
07.00 08.30
Pengenalan Kehidupan Kampus
(PK2)
Pengenalan Hymne dan Mars
08.30 09.00
Universitas Jember
Pengumuman/Penjelasan kegiatan
09.00 10.00
PK2

Selasa,
11 Agustus 2015

10.00 12.00

Penerimaan di Fakultas dan


Penjelasan Materi PK2

06.30 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Pendidikan Tinggi di Indonesia dan
Kegiatan Akademik di Perguruan
07.15 08.30
Tinggi dan Mengenal Universitas
Jember dan Fakultas Masing-masing
07.00 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS
Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing
Tempat Fakultas / PS
Panitia
setara Fakultas masingmasing
PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua
PS/ PD
I/Sekretaris I

sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

08.30 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi


09.45 10.00

Istirahat
Kode Etik Mahasiswa Universitas
10.00 11.15
Jember
11.15 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan


Layanan Mahasiswa

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


07.00 07.15
Rabu,
12 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember

07.15 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis)


09.15 9.30

Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan
09.30 - 11.30
berkomunikasi)
Kamis,
13 Agustus 2015

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS
Pemateri yang
ditunjuk
Panitia
Pemateri yang
ditunjuk
PD
III/Sekretaris
III

KETERANGAN
sda
sda
sda
sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM
Panitia

Sda
Sda
Sda
Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masing-

SUMBER BACAAN|
HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

07.00 07.15

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir
Prestatif)
Istirahat
LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan
Pengembangan Diri)
Implementasi TI untuk Kegiatan
Akademik (Sister) dan Student Plan

PETUGAS

KETERANGAN
masing

07.15 - 09.15
09.15 - 09.30
09.30 - 11.30
11.30 12.45

06.30 07.00 Mengisi Daftar Hadir


Jum'at,
14 Agustus 2015

Senin,
17 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars


Universitas Jember
Penjelasan dan Pengisian Formulir
07.15 - 09.15
Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 07.15

UPACARA HUT RI
06.30 09.00
17 AGUSTUS 2015

PSM Fakultas
Pemateri
LKMM
Panitia
Pemateri
LKMM
Akademik
Fakultas

Sda
Sda
Sda
Sda
Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS
setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik
Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ


Pakaian Putra :
Baju Putih,Celana Hitam.
Pakaian Putri: Baju

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


HARI,
TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Kamis,
20 Agustus 2015

06.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang V

Secaba

Jum'at,
21 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba


Gelombang V

Secaba

Minggu,
23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus


05.30 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi
UKM UNEJ)

Panitia

KETERANGAN
Putih, Rok Hitam.
Bersepatu.
Berkumpul di Stadion
Unej dan diberangkatkan
dengan jalan kaki menuju
Secaba berpakaian olah
raga dan sepatu olah raga
Dipulangkan berangkat
dari Secaba menuju
Stadion Unej
Pakaian Olah Raga,
Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam
Keterangan: ** Hymne dan Mars Universitas Jember dapat diunduh di http://www.UNEJ.ac.id

KISI-KISI KURIKULUM P2MABA 221


LAMPIRAN 2.
KISI-KISI KURIKULUM MATERI P2-MABA UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK
2015/2016

Modul / Materi
1. Budi pekerti

Topik / Kegiatan
Moral dan etika

2. Kiat sukses studi &


berorganisasi

1. 1.Metode belajar yang efektif


2. 2.Manfaat berorganisasi
3. 3. Manajemen waktu
4. 4.Menciptakan kreatifitas
3. Dasar-dasar Penulisan
1. Metode Ilmiah
Karya Ilmiah
2. Macam Karya Ilmiah
4. Motivasi dan
1. Motivasi
Aktualisasi diri
2. Aktualisasi diri
5. Pengembangan
1. Tujuan Pengembangan
Mahasiswa dan Ormawa
Kemahasiswaan
2. Pengenalan masing-masing
Ormawa
6. Materi wajib
1. Profil fakultas
Fakultas
2. Sosialisasi SOP pelayanan
mahasiswa
7. Materi Wajib Jurusan/PS 1. Profil Jurusan/PS
2. Paradigma Keilmuan Jurusan/PS
3. Sosialisasi SOP pelayanan
mahasiswa
8. Enterpreuneur-ship spirit 1. Konsep enterpreuneurship
2. Esensi menjadi enterpreuneur
9. Aktualisasi Potensi
mahasiswa baru

1. Kompetisi minat dan bakat


mahasiswa baru
2. Interaksi sosial

Metode
Ceramah Diskusi Peragaan/
Contoh aplikasi
Ceramah
Diskusi

Ceramah
Latihan
Ceramah
Eksperimen
Ceramah
Diskusi
Demo
Ceramah
Diskusi
Ceramah
Diskusi

Ceramah
Diskusi
Demo
Praktek/peragaan
/lomba

Catatan :
1. Durasi waktu pelaksanaan tiap materi disesuaikan dengan kondisi masing-masing
Fakultas/Jurusan/Program Studi.
2. Materi muatan Jurusan atau Program Studi diserahkan kepada Jurusan atau Program Studi
masing-masing dengan pertimbangan:
a. Jurusan/Program Studi lebih mengetahui karakteristik mahasiswa anak didiknya.
b. Jurusan atau Program Studi lebih mengetahui arah pembinaan yang diinginkan dari
mahasiswa peserta didiknya.
3. Tidak menutup mata, bahwa setiap Jurusan atau Program Studi selama ini mempunyai visi
dan misi yang berbeda.

KISI-KISI KURIKULUM P2MABA 221


LAMPIRAN 3.
UKM TINGKAT UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2015
NO.

1.

UKM

BOLA BASKET

2.

BULUTANGKIS

3.

CATUR

4.

KEROHANIAN HINDU

5.

INKAI COMMUNITY

6.

KARATE FKTI

7.

8.

9.

KARATE JUKC

KEROHANIAN KATOLIK

KEMPO

Nama
Anggota:WildanFaisol
HP : 085749732041
Anggota :
DwiPutriDesiyanti
HP : 085940962271
Ketua:SatrioBagus P
HP : 087857575819
Anggota:BintiNafiah
HP : 08997036451
Ketua: RendiHidayah F. T.
HP : 08980443945
Anggota: Imam Shouhaji
HP : 087757540404
Ketua:Ni PutuFibtiantani
HP :087703010012
Anggota:AnggaBayuSaputr
a
HP :082301819785
Ketua:DaniarWira N
HP :085231411414
Anggota:EniMasrokhatin
HP : 087791397133
Ketua:NicoBenardy M
HP :085749295928
Anggota:
HP :
Ketua: YusnitaHerawati
HP : 085749888352
Anggota: InayaturRofi
HP : 089687574940

PEMBINA

Purbo

Suprapto, S.H.

BejoSiswan
to
SugikYulia
nto

Ariwan Joko N,
S.E.,M.M.
Dulkhalim, S.H., M.H.

Ali Amrah,
S.P

Ir. Tri AgungPrasetya

Ir. Eddy Suhan

ErfanRosadi, S.P.

Charles
Vircow
W.L, S.H.
(DAN II
Karate)

MohamadJazuli, S.H.

1. Dr.
Ahmad
Nuri, Sp.A.
2.
DanangSigi
t, S.E.
3.
RifqiRadity
a
4.
AgustaJaka

Ketua:Katarina Asti N
HP :085258899758
Anggota:
HP :
Ketua: YudiEka P
HP : 085258486428

Anggota:
HP :

PELATIH

222 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


Purwana

10.

KESENIAN

11.

LEMBAGA DAKWAH
KAMPUS

12.

KEROHANIAN KRISTEN

13.

KSR PMI

14.

MENWA

15.

MERPATI PUTIH

16.

PELITA

17.

PENCAK ORGANISASI

18.

PERISAI DIRI

19.

PRAMUKA

Ketua:Ibnu
HP : 085784810215
Anggota:Erlina
HP : 082334940206
Ketua: Sandy Pradipta
HP : 085204869109
Anggota:Harun Ismail
HP : 085745486713
Anggota: YuliArahmat
HP : 085704999452
Ketua:AgungAgustina
HP : 085258712008
Anggota:Ali Wardani
HP :085761092989
Ketua:AhmatAbidin
HP :082339891585/
089656536625
Anggota:EniMasrokhatin
HP :087791397133
Anggota: YessiAprilia Sari
HP : 087857304219

Drs. EkoSuwargono,
M. Hum.

Ketua:Marwah F.A
HP : 085730243443
Dr. Jayus, S.H.,
Anggota:RahlayPrawira H. M.Hum / Budi Santoso,
HP : 087850297146
S.Sos.
Anggota: Fauzan F
HP : 087757599198
Ketua:Muhammad
Khumaidi
Drs. M.
HP : 089681351195
Syaharuddin,M.Si.
Anggota:DyahAyu Y. S.
HP : 085736215153
1. drh. Wuryanti
Ketua:ArifJainuri
Handayani, M.Si.
HP : 083847292945
2. Dr. Hobri, M.Pd.
3. Drs.
Anggota:ArifWicaksono
AndangSubahariant
HP :08970567877
o, M.Hum.
Dr. Hobri, M.Pd Drs.
Ketua : Wenda Marta Asad
HP : 089650708594
1. Supaeri
Dr. Imam Suroso, S.E.,
2. SitiMaul
Anggota:
M.Si.
ida
SellyIsmiQomariyah
HP : 089693595028
Ketua: Muhammad Rifai
HP : 085745101203
Tri BektiSulistiyo
Anggota:Dewi
HP : 08984667595
Ketua: NendyAngga P. C
Drs. Sumarjono, M.Si.
HP : 087712573224

NAMA-NAMA ORMAWA 223

20.

PS PERTASI

21.

PSHT

22.

PSM

23.

REOG

24.

SEPAK BOLA

25.

TAE KWON DO

26.

TAPAK SUCI

27.

TEGAL BOTO

28.

TENIS LAPANGAN

29.

USEF

Anggota:KhoirunNisa
HP : 085258860501
Ketua: Husein
HP : 085790477705
Anggota: Jonathan
HP : 085790477705
Ketua:Putra
HP :085749025222
Ketua: Moh. IkhsanFanani
HP : 085941263124
Anggota: Irma Harifiyani
HP : 08992576792
Ketua: ChintamiRizqa W
HP : 085236112233
Anggota: IkkaAprelia S
HP : 085607318395
Ketua: Rhugandanu N
HP :089697135169
Anggota: Dimas
HP : 085735324009
Ketua:Risalatul Umami
HP :085746468655
Anggota:Firma
HP : 082230962729
Anggota: Henny
HP : 08563354541
Ketua: Son Haji S
HP : 08970571866
Anggota: Tiwi K
HP : 085606915250
Ketua:HarisWijaya
HP :085854963071
Anggota:
HP :
Ketua:SyahrulFatoni
HP : 085732704398
Anggota:Nurfitriani
HP :085749670758
Ketua:WeniOktariani
HP : 081946644399
Anggota:
HP :
Anggota: Tri
indahOktariani
HP :085730239793
Anggota:SitiRofiah
HP : 085708266429

M.
AbiAufa,
S.H.

Dr. DyahOchtorina S,
S.H., M.Hum

H. Muhtaris

Drs. A. LilikSlamet R.

Rokhmat
Hidayant
o, S.S.
Helmi
Tri Fata,
S.E.
WahyonoA
diSeputro,
S.S.

Jarkasi, S. Sos /
Suharto , S.S.

BarleanBagusSatrioAji

MuryRirianti, S.KM.,
M.Kes

IkwanSetiawan, S.S.,
M.A

Subagio, S.Sos /
HariWibowo

Dra. Supiastutik / Drs.


Yogi Kiswantono,
M.M.

AgusSat
riaLakso
no
Puranggi
Septi W

224 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

30.

31.

VOLLY

KEPENDUDUKAN

32.

PAMUR

33.

KOPERASI MAHASISWA

34.

BRIDGE

35.

TENNIS MEJA

36.

AIESEC

37.

GANNAS

Ketua: SitaNastiti Y
HP :082333069366
Anggota: NovilaSanti I
HP : 083847357890
ANggota: RikiDwi I
HP : 082333069377
Anggota: RizaNurfadila
HP :085749699683
Anggota: Niko Oktarian
HP : 085233265265
Ketua:Widi Hartono
HP : 085259788796
Anggota:Nia
HP : 082335370540
Ketua: Abdul Nuis Al
Wahid
HP : 085330212103
Anggota:Fiqih Muhammad
HP : 085745150997
Ketua:LukmanHarisudin
HP : 085746734239
Anggota:Sherly Citra W
HP :087757769422
Ketua: Moh. FaizalWildi
HP :085233720521
Anggota: Basofi Ali M
HP : 082331350136
Anggota: ShalihahNur A
HP : 085233720521
Ketua:FildzahAmalia
HP : 083866850311
Anggota :RizkiHerdatullah
HP : 08980192366
Ketua : ErniRahayu
HP : 087712924938

AgusLastariyono, S.H.

YoyokFend
rianto, S.H./
Iswahjudi,
S.E.

1. Drs. H. Sonny
Sumarsono, M.M.
2. Mohammad
Nurhudan,
S.Sos.,M.Si.
3. NimalBaroya,
S.KM., M.PH.
Dr. Abd. Qadim H.S.,
M.Si.

Budi Santoso, S.Sos.

Prof. Ir.
AchmadSubagio,
M.Agr., Ph.D.

Honest Dody, S.Sos.,


M.Si., MA

NanangSam
sulArifin,
S.P.

NAMA-NAMA ORMAWA 225


DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT FAKULTAS
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER
2014/2015
1.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)


NAMA ORMAWA / UKM
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
UKM Kesenian Ph 9
UKM Paduan Suara Mahasiswa Gita
Pusaka
UKM Pers Mahasiswa SINVESTA
UKM Penalaran LENTERA
UKM Komunitas Peduli HIV/AIDS
(KOMPLIDS)
UKM Kerohanian Islam Ash Shihah
UKM Pecinta Alam MAPAKESMA
UKM Olah Raga (Cab. Futsal, Sepak Bola,
Volly, Basket, Bulu Tangkis.)

NAMA PENGURUS
Ketua : Nabigh Abdul Jabbar
Presiden : Anggi Aditama
Ketua : Rizal Vara Saputro
Ketua : Nurika Amalia

No. HP
082232575195
085730271773
083847879569
085648444190

Ketua : Intan Mustiko Pertiwi


Ketua : Aminatul Laila
Ketua : Galih Eka Prasetya

081236827563
087850180550
085745707394

Ketua : Akbar Rio


Ketua : Siti Fatimatun Nafisah
Ketua : Joyo Wiyono

083847257255
085646864343
083852876694

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)


NAMA ORMAWA / UKSM
UKSM Paduan Suara Mahasiswa
Gema Swara Denta
UKSM Olah Raga (DENSITE)
UKSM Islamic Dentistry (ID)
UKSM Lintas Seni Mahasiswa
(LISMA)
UKSM Pers Caninus
UKSM Penalaran Kedokteran Gigi
Klinik (Insisivus)
UKSM Persekutuan Mahasiswa
Kristen Katolik (PMKK)
UKSM Penalaran Kedokteran Gigi
Dasar (DENTINE)
BPM (Badan Perwakilan
Mahasiswa)

NAMA PENGURUS

No. HP

3. Fakultas MIPA
NO
1
2
3
4
5
6

NAMA ORMAWA / UKM


UKM Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
UKM
HIMATIKA
(Himpunan
Mahasiswa Matematika)
UKM HIMAFI (Himpunan Mahasiswa
Fisika)
UKM HIMAKI (Himpunan Mahasiswa
Kimia)
UKM HIMABIO (Himpunan Mahasiswa
Biologi)

NAMA PENGURUS
Ketua : Ricki Dito Rosanda
Presiden : Maulana Jauharil Habib
Ketua : Rere Figurani Armana
Ketua : Nur Irvansyah Mustijab
Ketua : Marena Thalita Rahma
Ketua : Muslimatin

No. HP
085655414711
085745432985
085745082198
085645520611
085749408044
089694467124

226 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


7
8
9
10
11

UKM Seni TITIK


UKM Kerohanian IONS
UKM Pecinta Alam PALAPA
UKM Pers ALPHA
UKM OR dan Paduan Suara SPORA

Ketua : Muhammad Agung F.


Ketua : Muhammad Syukron Ali
Ketua : Chadli Hakim
Ketua : Nurul Mahmuda
Ketua: Sandy Tri Radianto

082334144203
085748780477
085655142717
085645139648
083866533202

4. Fakultas Sastra
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

NAMA ORMAWA / UKM


UKM Lembaga Kerohanian (LEKFAS)
UKM Paduan Suara Mahasiswa MELODI
UKM Dewan Kesenian Kampus (DKK)
UKM
Pencinta
Kelestarian
Alam
(SWAPENKA)
UKM Lembaga Pers Mahasiswa Sastra
(LPMS)
UKM Persatuan Olah Raga Mahasiswa
(PORSA)
English Departement Student Association
(EDSA)
Ikatan
Mahasiswa
Sastra
Indonesia
(IMASIND)
Badan Keluarga Mahasiswa Sejatah (BKMS)
Himpunan Mahasiswa Program Televisi dan
Film (HIMAFISI)

NAMA PENGURUS
Ketua : Mohammad Haryanto
Ketua : Risna Fajarria
Ketua : Rio Priatma
Ketua : Ilham Taufiqur Rizki

No. Hp
082240784292
085646058617
083852036125
085645407306

Ketua : Saddam Husaen

083847700303

Ketua : Waliyudin Yahya

085236669681

Ketua : Bayu Lisyo Wicaksono

085649379724

Ketua : Agus Sholeh

085745291297

Ketua : Muhammad Aminullah


Ketua : Ega Marsa

085655093813
089681351245

5. Program Studi Sistem Informasi (PSSI)


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10

NAMA ORMAWA / UKM


HIMASIF
Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi Riset dan Teknologi
Divisi Hubungan Masyarakat
Divisi Kewirausahaan
Divisi Minat dan Bakat
UKM Linux and Open Source (LAOS)
UKM O (Olah Raga)
UKM Kesenian ETALASE
UKM MAPALA BALWANA

NAMA PENGURUS
Ketua : Yudha Herlambang CP
Ketua : Nindi Norya Tindra
Ketua : Yudi Candra K
Ketua : Rizki Vadilla
Ketua : Diah Ayu Sukmawati
Ketua : Dimas Arifianto
Ketua : M Ala Maududy
Ketua : Bagus Cahyo Nugroho
Ketua : Yosafat Parulian D
Ketua : Rahmatullah

No. Hp
082231273691
085735890893
08988886146
087857414650
085604430133
081937544754
087759546992
085731073307
089626100679
085746794200

6. Fakultas Hukum
NO
1
2
3
4
5
6
7
8.
9
10

NAMA ORMAWA / UKM


IMPA Akasia
Jantung Teater
Bahana Justitia
FK2H
Paduan Suara Mahasiswa (PSM)
Gymnastic
ALSA
Imparsial
Lembaga Ilmiah
SIB

NAMA PENGURUS

No. HP

NAMA-NAMA ORMAWA 227


7. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
NO
1
3
4
5
6
7
8
9
14
15

8.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

9.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA ORMAWA
UKSM Olah Raga
UKSM PSM (Nursing Philarharmony Choir)
UKSM Gadar (Gawat Darurat)
UKSM Kajian Keputrian
UKSM Musik
UKSM PA (Pelestarian ALam)
UKSM Zona Ners
UKSM Nursing Studi Club
UKSM Tari
UKSM Pengabdian Masyarakat (Social Nursing
Corporation)

NAMA PENGURUS

No. HP

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


NAMA ORMAWA

NAMA PENGURUS

No. HP

PG Paud
UKM Teater (Teater Tiang)
UKM Penerbitan (Pijar)
UKM Penelitian dan Riset Mahasiswa
(Prisma)
UKM Paduan Suara Mahasiswa (Paranada)
UKM Pencinta Alam (Gemapita)
UKM Kerohanian Islam (UKKI)
HMP Pendidikan Matematika (Matematics
Students Club MSC)
HMP Pendidikan Fisika (Neutron)
HMP Pendidikan Biologi (Lumba-Lumba)
HMP Pendidikan Ekonomi (Libra)
HMP Pendidikan Sejarah (Kelamas)
HMP Pendidikan Bahasa Inggris (English
Students Association ESA)
HMP Pendidikan Bahasa Indonesia
(Imabina)
HMP Pendidikan Luar Sekolah (Andragogie)
HMP Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(Mercusuar)
Fakultas Pertanian
NAMA ORMAWA
F-SIAP
UKSM PANJALU
MAPENSA
UKKM
UKMO
UKKMK
LPMP PLANTARUM
HIMASETA
HIMAHITA
IMHPT
IMAGRO

NAMA PENGURUS
Ketua : Bayu Gusti Saputra
Ketua : Sandy Abdillah Wahid
Ketua : Ahmad Suprayogi
Ketua : M. Faisal Aminudin
Ketua : Rizki Ramdhani Soleh
Ketua : Pricilia Mariska Gunawan
Ketua : Nineng Puspito Ratih
Ketua : Jovi Lutvi Atrianto
Ketua : Wahyu Hidayat
Ketua : Iqbal Abipraya Siregar
Ketua : Hendra Rizmadhani

No. HP
085608761157
087712611273
085749862045
085745219871
087859572230
085645765887
085204607623

085236142443

228 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


12
10.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
11.

UKM CR (Chorus Rusticarum)

085694473405

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)


NAMA ORMAWA
DPM
BEM
HMJ THP (HIMAGIHASTA)
HMJ TEP (HIMATEKTA)
UKM PA Khatulistiwa
UKMKI Kosinusteta
LPM Manifest
UKKM Agritech Ship
UKM Olah Raga Sahara
UKM Kesenian Dolanan
UKM Paduan Suara Mahasiswa

NAMA PENGURUS
Ketua : Moh. Dian Nurul Hidayat
Ketua : Kasang Heru Cokro F
Ketua : Rizki Kurniawan
Ketua : Andi Bilfahmi
Ketua : Mohammad Riyanto
Ketua : Mohammad Ridwan
Ketua : Joko Cahyono
Ketua : Dimas Mandala Putra
Ketua : Abraham Andri Pranata
Ketua : M. Abduh Amiruddin
Ketua : Rizki Ridha Jawara

No. HP
085655041755
085749478867
085274575522
085732032322
085646835574

085730099104
085330822224

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

NAMA ORMAWA
MAPALUS
UKM Bulu Tangkis
UKM Sepak Bola / Futsal
UKM Bola Volly
UKM Bola Basket
UKM Prima
UKM Siklus
UKM Wisma Gita
UKM PSM
UKM Persk. Mhs. Kristen
UKM Kewirausahaan
UKM Limas
HMJ HIMAHI
HMJ HIMAISTRA
HMJ Ilmu KS
HMJ HIMASOS
HMJ HIMADITA
PROFIS

12.

Fakultas Kedokteran

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Ketua : Yeremia Andika Putra

NAMA ORMAWA
BEM
BPM
UKM TBM VERTEX
UKM SRCR
UKM Olah Raga
UKM Kristen Katolik
UKM PSM
UKM IMSAC
UKM Kesenian

NAMA PENGURUS
Ketua : Alif Sholahuddin
Ketua : Deki Satya We. N
Ketua : Ahdiatama Raffi W
Ketua : Ahmad Rivaldy H
Ketua : Subhan Kristyanto
Ketua : Anita Carolina W
Ketua : Iswiyanti
Ketua : Wahyu Pamungkas
Ketua : Riza Ayu Retnowati
Ketua : Yulian Adi K
Ketua : Frieda Yulianti M
Ketua : M. Habib Nasrulloh
Ketua : Muhammad L. H.
Ketua : Fajri Maulana
Ketua : Renandra Saputra
Ketua : Nur Aini
Ketua : Amirul Maulidi Haq
Ketua : Agam Galih R

NAMA PENGURUS
Presiden : Fuad Adi Prasetyo
Ketua : Alief Ilman Z.
Ketua : Rakhmat Ramadhani
Ketua : Kiky Martha Ariesaka
Ketua : Ronni Handoyo
Ketua : Boby Gunawan
Ketua : Adhang Isdyarsa
Ketua : Mudzakkir Taufiqur Rahman
Ketua : Sri Weli Teguh Pujo Sakti

No. HP
085745485058
085731101045
08970077828
087755707473
089691856273
085859994775
085655625111
083876682382
085746594407
089635376430
085745344206

085733227107

No. HP
085725362732
085732466735
081333559625
085755956675
0813265196477
08983615556
082226190039
085655276320
-

NAMA-NAMA ORMAWA 229


13.

Fakultas Ekonomi

NO
1

NAMA ORMAWA
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

NAMA PENGURUS
Ketua : M. Saiful Miftah

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

3
4

15
16

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) IESP


Himpunan Mahasisawa Jurusan (HMJ)
Manajemen
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Akutansi
Himpunan Mahasiswa Diploma Tiga
(HIMADITA) D.3
MAHAPENA (Mahasiswa Pencinta Alam
Prog. S-1)
MAHAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam
Prog. D-3)
Paduan Suara Mahasiswa (PSM)
Lembaga Studi Islam dan Lingkungan
(BASTILING)
Lembaga Pers Mahasiswa Ekonomi (LPME)
Ecpose
Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM)
Kelompok Studi Kewirausahaan Muda
(KSKM)
Kelompok Studi Penelitian Ekonomi (KSPE)
CEER
Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)
Seni dan Budaya KURUSETRA

Presiden : Haikal Auzan


Syah
Ketua : Purna Pria Atmaja
Ketua : Firdaus H I

17

Olah Raga SPORTS

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

14.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

No. HP
082233621849/
082187389715
085749995383
085749449917
085749716980

Ketua : Rahmad Budi


Santoso
Ketua : M. Arif Rahman

085648255353

Ketua : Ibnu Dwi Sauri

085646557789

Ketua : Ramdhany F

0331-333133/
087712815151
085790444368
085645622202

Ketua : Adinda Mahardika


Ketua : A. Faisal
Ketua : Tina Laksmi W
Ketua : Nindya A. Putra
Ketua : Handayani Novika
Sari
Ketua : Azhar Adaby
Ketua : Novilia A
Ketua : Alfan Rizky P. M.
Ketua : M. Zaki

082330833113

085749356306/
089681964052
085744025222
08978348702
087755806940
081291453171
085655858993/
089677252214
085732510237/
087712473892

Fakultas Teknik
NAMA ORMAWA
BEM
Himpunan Mahasiswa Elektro (HME)
Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM)
Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS)
UKM Robotika
UKM Go Kart
UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM)
UKM Remaja Islam Teknik (Ristek)
UKM MAHADIPA
UKM CCE
UKM Olah Raga
UKM Kesenian (Kolang-Kaling)

NAMA PENGURUS
Ketua: Abdul Kholiq Abrori
Ketua: Sofyan Ahmadi
Ketua: Naufan Arviansyah
Ketua: Hashfi Rafid
Ketua: Devry Berta Irawan
Ketua: Sanditya Ramadhan
Ketua: Muhammad Mawahib
Ketua: Indrawan Sutiyalin
Ketua: Dovy Risko Baskoro
Ketua: Yohanes
Ketua: Rizky Aidzin Fitri
Ketua: Buyung Kurnia Sandy

No. HP
08985132244
081233543511
083847434168
08988038396
085730556316
081234304614
085815461661
085647538126
085933713262
085736461407
081937996290
081357604987

15. Fakultas Farmasi


NO
1

NAMA ORMAWA / UKM


Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

NAMA PENGURUS
Presiden : Bannan Muthiatul Af-idah

No. HP
085749955951

230 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)


2
3
4
5
6
7
8.
9.

UKKI Asy Syifa


UKM Kristen Katolik
UKMO Fassenden
UKM Essensi
UKM Lingkar
UKM Pring Kuning
UKM Karisma
MPM

Ketua : Nurul Fitriah


Ketua : Elok Dea O
Ketua : Muh. Agus Mauluddin
Ketua : Baiq Wahyudyah Karnia Qish
Ketua : Chandranadia R
Ketua : Lisa Ayu Wardani
Ketua : Hidayah Dwi Renggani
Ketua: Dhany Alghifari

085727300126
085203419059
085745845035
085732694547
085646269600
08546313145
085645215491
085646005690

Anda mungkin juga menyukai