TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
Pengertian
Periode postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
Periode ini kadang disebut puerperiumatau trimester empat kehamilan
(Bobak & Johnson, 2004).
Postpartum dibagi menjadi empat yaitu :
1. Periode Immediate PostPartum
Terjadi segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa
ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena otonia
uteri.
2. Periode Early PostPartum
Terjadi pada permulaan puerperium waktu 1 hari setelah partus sampai
dengan 7 hari (1 minggu). Pada fase ini harus dipastikan involusi uteri
dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokea tidak berbau busuk,
tidak demam, cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapata
menyusui dengan baik.
3. Periode Late PostPartum
Waktu 1 minggu setelah melahirkan sampai dengan 5 minggu .
2.1.2
1. Proses Involusi
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan disebut
dicapai
akibat
kompresi
pembuluh
darah
10
11
bertahan selama 2-6 minggu setelah bayi lahir (Bobak & Johnson,
2004).
5. Endometrium
Perubahan pada endometrium adalah timbulnya trombosis, degenerasi,
dan nekrosi ditempat implantasi plasenta. Pada hari pertama tebaknya
endometrium 2,5 mm, mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua, dan selaput janin. Setelah 3 hari mulai rata,
sehingga tidak ada pembekuan jaringan parut pada bekas implantasi
plasenta (Bobak & Johnson, 2004).
6. Serviks
Serviks menjadi lunak setelah ibu melahirkan, 18 jam post partum,
serviks memendek dan konsistensinya lebih padat kembali kebentuk
semula. Muara serviks berdilatasi 10 cm, sewaktu melahirkan
menutup bertahap 2 jari masih dapat dimasukan (Bobak & Johnson,
2004).
7. Vagina dan Perinium
Estrogen post partum yang menurun berperan dalam penipisan
mukosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat
teregang akan kembali secara bertahap keukuran sebelum hamil, 6-8
minggu setelah bayi lahir, rugae akan kembali terlihat pada sekitar
minggu ke empat (Bobak & Johnson, 2004).
8. Payudara
Konsentrasi hormon yang menstimulasi perkembangan payudara
selama wanita hamil (estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, prolaktin, krotisol, dan insulin) menurun dengan cepat
setelah bayi lahir. Hari ketiga atau keempat postpartum terjadi
pembengkakan (engorgement). Payudara bengkak, keras, nyeri bila
ditekan
dan
hangat
jika
diraba
(kongesti
pembuluh
darah
12
dan
mempertahankan
kontraksi,
sehingga
mencegah
13
volume
darah.
Di
samping
itu,
progesteron
14
selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Buang air secara spontan
bisa tertunda selama tiga hari setelah ibu melahirkan yang disebabkan
karena tonus otot menurun selama proses persalinan dan pada masa awal
post partum. Nyeri sangat defekasi kearena nyeri di perinium akibat
epiostomi, laserasi, atau hemoroid (Bobak & Johnson, 2004).
2.1.2.5 Sistem Kardiovaskuler
Pada minggu ke 3 dan ke 4 setelah bayi lahir, volume darah biasanya turun
sampai mencapai volume sebelum hamil. Denyut jantung volume
sekuncup dan curah jantung meningkat sepanjang hamil. Setelah wanita
melahirkan meningkat tinggi selama 30-60 menit, karena darah melewati
sirkulasi uteroplasenta kembali ke sirkulasi umum. Nilai curah jantung
normal ditemukan pemeriksaan dari 8-10 minggu setelah wanita
melahirkan (Bobak & Johnson, 2004).
2.1.2.6 Sistem Neurologi
Perupahan neurologis selama selama peurperium kebalikan adaptasi
neurologis wanita hamil, disebabkan trauma wanita saat bersalin dan
melahirkan.srasa baal dan kesumutan pada jari dialami 5% wanita hamil
dan biasanya hilang setelah anak lahir. Nyeri kepala post partum
disebabkan hipertensi akibat kehamilan, stres dan kebocoran cairan
serebrospinalis. Lama nyeri kepala 1-3 hari dan beberapa minggu
tergantung penyebab dan efek pengobatan (Bobak & Johnson, 2004).
2.1.2.7 Sistem Muskuluskeletal
Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu terjadi selama hamil berlangsung
terbalik pada masa post partum. Adaptasi membantu relaksasi dan
permeabilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran
rahim. Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke 6-8 setelah wanita
melahirkan (Bobak & Johnson, 2004).
2.1.2.8 Sistem Integumen
15
16
ibu.
17
4. Self
esteem
digambarkan
sebagai
persepsi
individu
dalam
digambarkan
sebagai
kepuasan,
18
19
bagaimana
ibu
menjalankan
perannya
hal
ini
20
2.2.2
kepribadian
bawaan
juga
mempengaruhi
respon
siklus
keibuan.
Perawat
bertannggung
jawab
untuk
21
22
tentang
kesehatan,
orientasi
pada
penyakit
dan
23
semi tertutup yang memelihara batasan dan pengawasan yang lebih antar
perubahan sengan sistem keluarga dan sistem lainnya.
Mikrosistem adalah hal yang paling berpengaruh pada pencapaian peran
keibuan (Mercer, 1995). Pada tahun 1995, Mercer memperluas kosep dan
model terbarunya untuk
24
25
2.2 Primipara
Primipara adalah ibu yang baru pertama kali melahirkan. Ibu primipara
sering kali kurang pengetahuan dan pengalaman dalam perawatan diri dan
bayinya. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan diri dan
ketidakmampuan dalam merawat bayimya yang dapat menjadi penghambat
dalam memberikan perawatan dan membentuk hubungan baik dengan
bayinya, padahal kedekatan dengan sentuhan ibu dengan bayinya
merupakan rangsangan yang dapat meningkatkan produksi ASI (Church,
1979, Luxfianti & Mayarina. 2000).
Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan ketidakmampuan ibu
dalam merawat bayi adalah salah satunya dengan pemberian pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang
ditunjukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok,
keluarga, dan masyarakat agar terlaksana perilaku hidup bersih dan sehat
(Setiawati & Dermawan, 2008).
26
2.3
27
bayi,
28
d. Informal
1) Orang yang terlibat dalam perawatan bayi : Siapa saja yang terlibat
dalam perawatan bayi.
2) Peran dalam perawatan bayi : Upaya-upaya yang dilakukan dalam
perawatan bayi.
3) Pengalaman dalam perawatan bayi : pengalaman ibu sebelumnya dalam
perawatan bayi yang didapat dari pendidikan kesehatan melalui kelas ibu
hamil atau kelas ibu nifas.
4) Kemampuan ibu dalam merawat bayi : kemampuan apa saja yang sudah
dikuasai oleh ibu dalam merawat bayinya.
5) Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : Harapan ibu dalam
merawat bayi pada persalinan selanjutnya.
e. Personal
1) Pandangan ibu terhadap perannya : Perasaan ibu dalam mejalani peran
barunya sebagai istri dan seorang ibu.
2) Konflik Peran : adanya perasaan ragu atau tidak yakin untuk memulai
menjadi ibu
3) Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : contoh atau
pengetahuan yang telah ibu dapatkan yang berpengaruh dalam
perawatan bayinya.
4) Percaya diri dalam menjalankan peran : kepercayaan diri ibu dalam
merawat bayi dan faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu.
5) Pencapaian peran : sudah merasa mampu atau belum mampu menjadi
seorang ibu dalam menjalankan tugasnya
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
29
30
31
Pilihan
Pertanyaan
o
1.
Sl
Saya menyiapkan semua
perlengkapan yang
2.
dibutuhkan bayi.
Saya merasa puas setelah
3.
melahirkan.
Saya merasa bangga
4.
5.
ibu.
Saya bangga bisa
Sr
Kdg
Tdp
32
Sko
Pilihan
Pertanyaan
o
memandikan, merawat tali
pusat bayi, menggendong
bayi saya tanpa bantuan
6.
orang lain.
Mertua atau ibu saya
mengantikan peran saya
(memandikan, merawat tali
pusat, menggendong
bayi)meskipun saya bisa
7.
melakukanya sendiri.
Saya menyusui bayi dengan
cara yang tepat dan
8.
9.
r
Sl
bayi, dll).
Saat hamil, saya
berusaha diri menjadi
seorang ibu dan berinteraksi
Sr
Kdg
Tdp
33
Sko
Pilihan
Pertanyaan
o
.
Sl
yang membutuhkan tindakan
segera(menanggis, ingin
menyusu,memgenggam
menggendong.
12 Saya mampu berespon
.
dll).
13 Saya memandang bayi saat
.
menggendong dan
memberikan ASI.
Keterangan : Selalu
:4
Sering
:3
Kadang-kadang
:2
Tidak pernah
:1
Sr
Kdg
Tdp