Anda di halaman 1dari 21

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1

KASUS 1

3.1.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama

: Ny. S

Umur

: 24 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: RT 03 RW 01 Dsn. Sumberjo Desa


Sumberbendo

Tanggal pengkajian

: 10 September 2016

2. Antisipatori
a. Riwayat kehamilan Ibu : Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan pertamanya.
Dia sempat merasakan mual dan muntah di awal kehamilan, namun selera
makan sudah membaik di trimester dua dan tiga. HPHT tanggal 3 Desember
2015, Taksiran Partus tanggal 10 September 2016. Pemeriksaan kehamilan
dilakukan sejak kehamilan 18 minggu di Bidan Desa. Ibu mengatakan tidak
ada masalah pada masa kehamilan hanya klien merasakan pusing dan lemas
pada awal kehamilan yang akhirnya berkurang sampai hilang. Saat
pemeriksaan kehamilan di puskesmas, ibu hanya mendapatkan layanan
kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, lingkar panggul,
dan pemberian tablet Fe.
b. Riwayat psikologis selama hamil : Ibu mengatakan senang dengan kehamilan
pertamanya. Ibu merasakan cemas jika ada kesulitan saat proses

35

36

persalinannya. Cemas jika letak bayinya tidak normal

atau cemas jika ibu

tidak dapat menahan sakitnya saat melahirkan. Ibu mengharapkan agar


keadaan janinnya selalu sehat sampai kelahirannya.
c. Interaksi selama hamil : ibu mengatakan senang berinteraksi dengan janinnya
seperti memegang, mengelus-elus perutnya dan mengajak berbicara. Ibu juga
mengatakan bahwa suaminya juga sering mengajak berbicara janinnya.
Dukungan dari keluarganya juga didapatkan ibu berupa memperhatikan
kesehatan ibu, suami selalu mengantar ibu saat akan memeriksakan
kehamilannya ke bidan desa. Keluarga juga selalu menyarankan dan menjaga
makanan yang harus ibu konsumi selama kehamilan.
d. Harapan selama kehamilan : Ibu mengatakan bahwa dirinya ingin
kehamilannya

tidak

bermasalah,

bayinya

sehat

dan

nomal,

tidak

mempermasalahkan jenis kelamin bayinya nanti, dan bisa memberikan ASI


eksklusif. Ibu juga ingin mengerti kebutuhan bayi saat menangis, cara
menenangkan bayi dan bisa mendapatkan kedekatan seperti adanya kontak
mata ataupun sentuhan dengan bayinya.
e. Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan bayinya : Ibu
mengatakan ingin mencoba belajar cara menggendong bayi, mengerti respon
bayi saat ibu mulai mendekapnya dan mulai bertanya cara merawat bayi.
Selama hamil ibu selalu bersikap hati-hati, berusaha mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan senang mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
bayinya nanti.
3. Formal
a. Riwayat kelahiran : Ibu sudah melahirkan tanggal 08 September 2016 jam
04.45 di Bidan desa. Tidak ada masalah selama proses akan melahirkan. Dari
pembukaan 3 sampai pembukaan lengkap berlangsung cepat dan Ibu dapat
melahirkan secara normal. Bayi lahir dengan BB 3300 gr dan PB 50 cm.
Lingkar kepala 34 cm, Lingkar dada 32 cm. Placenta lahir lengkap pada
pukul 05.15. Tidak ada kecacatan pada tubuh bayi.

37

b. Fase penerimaan bayi : ibu terlihat mendekap bayinya dan selalu


menenangkan bayinya ketika menangis. ibu selalu ingin dekat dengan
bayinya meski sempat merasa kelelahan.
c. Bonding attachment : setelah proses melahirkan, bayi diletakkan di perut ibu,
bayi tampak tenang dalam dekapan ibunya. Bayi dibiarkan merangkak dan
mencari puting ibunya. Perawat dan keluarga menjaga dan mengawasi di
dekat ibu. Sekitar 20 menit kemudian bayi berhasil mencapai puting dan
menghisap puting ibu.
d. Breast feeding/ kolostrum : Bayi sudah mau menghisap puting ibu. Ibu
mengatakan bahwa ingin menyusui bayinya namun ibu mengeluh masih lelah
dan ASI masih keluar sedikit dan khawatir produksi ASI seperti pada
pengalaman keluarganya dulu sehingga perlu dibantu dengan susu formula.
e. Interaksi sosial selama kelahiran : Ibu dapat kooperatif selama kelahiran.
Kooperatif yang berarti selalu ingin menjaga bayinya, ikut memandikan
bayinya meski dibantu ibunya, memakaikan baju dan mengganti popok.
f. Peran Keluarga : Ibu mengatakan keluarganya terutama ibunya selalu
menemaninya saat proses persalinan sampai merawat bayinya.
4. Informal
a. Orang yang terlibat dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan bahwa dia akan
merawat bayinya sendiri dibantu oleh suaminya.
b. Peran dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan akan berusaha menjaga dan
merawat bayinya sebaik-baiknya dan untuk sementara akan berhenti bekerja.
c. Pengalaman dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan belum mempunyai
pengalaman dalam hal perawatan bayi terbukti dengan masih dibantu ibunya.
d. Kemampuan dalam merawat bayi : Ibu mengatakan hanya bisa memandikan
meski dibantu ibunya, memakaikan baju dan mengganti popok.

38

e. Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : ibu mengatakan berencana
untuk memiliki anak lagi dan berusaha mampu merawat bayinya sendiri
tanpa bantuan pengasuh.
5. Personal
a. Pandangan ibu terhadap perannya : Ibu mengatakan dirinya merasa bahagia
dikaruniai bayi laki-laki dan mengatakan akan merawat bayinya dengan baik,
hanya saja ibu merasa perlu belajar lagi dalam menjalankan perannya. Ibu
ingin

mengerti saat bayinya lapar, mulai lelah, merasakan sakit dan

ketidaknyamanan.
b. Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : ibu mengatakan
mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran ibu yang baik dari
ibunya. Misalnya dapat menggendong bayinya dan merasakan kedekatan
dengan bayinya, memahami saat bayinya lapar maupun merasa tidak nyaman.
Terlebih lagi dapat memahami saat bayinya sakit dan ibu dapat
menenangkannya sekaligus mencari pengobatan.
c. Percaya diri dalam menjalankan peran : ibu mengungkapkan bahwa dirinya
merasa mampu menjadi ibu, karena selalu mendapatkan dukungan dari suami
dan orang tuanya untuk terus belajar dalam mengerti respon, karakteristik
perilaku bayi dan merawat bayinya.
d. Pencapaian peran : Ibu ingin merasakan adanya kelekatan antara dirinya
dengan bayinya. Ibu juga ingin saat menyentuh banyinya bisa belajar
memahami respon bayi, isyarat bayi maupun perilaku bayi. Ibu juga masih
merasakan kekhawatiran jika belum bisa melakukan semua perawatan bayi.

39

3.1.2 ANALISA DATA KASUS 1


ANALISA DATA
No
1

Kelompok Data

Etiologi

Ds : Ibu mengatakan belum Kurangnya pengetahuan


mengerti

respon

terutama

saat

bayi dalam meningkatkan


bayinya perilaku perlekatan

menangis
Do : Ibu tidak memahami isyarat
bayi lapar,
Ibu tidak mengerti tehnik
menenangkan bayi,
Ibu tidak mengerti cara
yang
untuk

dapat

dilakukan
mendapatkan

kedekatan dengan bayi

3.1.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah
Keperawatan
Kesiapan peningkatan
proses kehamilanmelahirkan

40

a. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan.


3.1.4 INTERVENSI KASUS 1
No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan peningkatan NOC:
proses
melahirkan

Tujuan &Kriteria Hasil

Intervensi
NIC :

kehamilan- Bimbingan Antisipatif


1. Ibu

Bimbingan Antisipatif

mampu 1. Identifikasi pengetahuan,

mengidentifikasi
kesiapan

diri

kesiapan dan kemampuan


dalam

ibu dalam menjalankan

menjalankan perannya
peran
2. Ibu mampu berbagi 2. Dorong ibu untuk berbagi
pengalaman
3. Ibu mampu

pengalaman

tentang

belajar

masalah yang dihadapi ibu


untuk mempersiapkan 3. Identifikasi
kebutuhan
perannya
Kelekatan Ibu : Bayi
1. Ibu
mampu

belajar

dalam

memulai

menjalankan peran
4. Berikan pujian pada ibu

mempraktikkan perilaku
Peningkatan Kelekatan :
kesehatan

selama
1. Instruksikan ibu mengenai

kehamilan
2. Ibu

mampu

mempersiapkan

bayi

sebelum kelahiran
3. Ibu
mampu
secara

pentingnya
langsung

ASI

secara
yang

menyediakan kesempatan
untuk terjadi kontak dan

verbal

menyampaikan

perasaan
terhadap bayi
4. Ibu memegang

kedekatan secara fisik.


positif 2. Bantu
ibu
dalam
mengidentifikasi isyarat bayi

41

secara dekat
isyarat bayi
5. Ibu
menyentuh, 3. Tunjukkan
membelai,

menepuk,

mencium dan tersenyum


pada bayi
6. Ibu mampu berespon
pada

tanda

tekhnik

pada

ibu

menenangkan

bayi.
4. Instruksikan

pada

ibu

mengenai perawatan bayi.


5. Sediakan kesempatan bagi

yang
ibu untuk mendiskusikan

ditunjukkan bayi
Dukungan Keluarga
1. Anggota
keluarga

topik

yang

menjadi

perhatiannya

(misalnya

rasa

khawatir,

mengungkapkan
keinginan

takut,

untuk

perasan kelelahan )
mendukung ibu
Dukungan Keluarga
2. Anggota
keluarga 1. Identifikasi reaksi emosi
mengekspresikan
perasaan
sebagai

dan

keluarga tentang kondisi


emosi

ibu
2. Tingkatkan

kepedulian
saling

kepada ibu
3. Anggota
bertanya

hubungan

keluarga

percaya

dengan

keluarga
3. Jelaskan keluarga terkait

bagaimana

dengan tatanan kesehatan


mereka dapat membantu 4. Jelaskan pada keluarga
ibu
4. Anggota

untuk melibatkan anggota


Keluarga
lain dalam pengambilan

mampu bekerja sama


keputusan
dengan

terkait

penyedia

layanan kesehatan

perawatan
5. Informasikan

pada

keluarga

cara

menghubungi

tenaga

42

kesehatan
No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Implementasi

Ttd

Pelaksanaan
Sabtu, 10 September 1. Mengidentifikasi pengetahuan,
2016 jam 09.00
peningkatan proses
kesiapan dan kemampuan ibu
kehamilan-

dalam menjalankan peran.


2. Mendorong ibu untuk berbagi

melahirkan
pengalaman tentang masalah
yang dihadapi ibu.
3. Mengidentifikasi
belajar

kebutuhan

dalam

memulai

menjalankan peran.
3.1.5 IMPLEMENTASI KASUS 1

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Pelaksanaan
Minggu,
September 2016
peningkatan proses jam 09.00

Implementasi

Ttd

11 1. Menganjurkan

ibu

memberikan

ASI

untuk
secara

kehamilan-

langsung agar terjadi kontak

melahirkan

fisik dan terjadi hubungan


emosional.
2. Membantu

ibu

mengidentifikasi

untuk
isyarat-

isyarat bayi.
3. Menunjukkan pada ibu tekhnik
menenangkan bayi.

43

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Implementasi

Ttd

Pelaksanaan
Senin, 12 September 1. Melatih ibu untuk melakukan
2016
peningkatan proses jam 09.00
perawatan bayi :
a. Memandikan bayi.
kehamilanb. Merawat tali pusat.
c. Membedong.
melahirkan
d. Mengganti popok.
e. Memijat.
2. Memberikan
kesempatan
kepada

ibu

mendiskusikan

untuk
topik

menjadi perhatiannya.

yang

44

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Implementasi

Ttd

Pelaksanaan
Selasa,13 September 1. Mengidentifikasi reaksi emosi
2016
peningkatan proses jam 09.00
keluarga tentang kondisi ibu.
2. Menjelaskan keluarga terkait
kehamilandengan tatanan kesehatan.
melahirkan
3. Menjelaskan pada keluarga
untuk melibatkan anggota lain
dalam pengambilan keputusan
terkait perawatan
4. Menginformasikan
keluarga

cara

pada

menghubungi

tenaga kesehatan setempat

45

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Pelaksanaan
Sabtu, 10 September
2016
peningkatan proses jam 10.00

Evaluasi

Ttd

S:
Ibu

mengatakan

mengetahui

belum

tentang

peran

kehamilanbarunya menjadi ibu.


Ibu mengatakan ingin belajar

melahirkan

mengenai peran barunya


O:
Ibu
arti

tidak dapat menjelaskan


peran

baru

setelah

melahirkan.
Ibu

dapat

menjelaskan

kemampuan yang dimiliki.


Ibu

tampak

persiapan

menyiapkan

yang

dibutuhkan

bayi setelah lahir.


Ibu

tampak

menjelaskan

bingung

saat

perawatan

apa

saja yang dapat diberikan pada


bayi.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
3.1.6

EVALUASI KASUS 1

No

Diagnosa

Hari/Tanggal

Keperawatan
Kesiapan

Pelaksanaan
Minggu,
11 September 2016

Evaluasi

Ttd

S:
Ibu

mengatakan

akan

46

peningkatan proses jam 09.00

menerapkan cara peningkatan

kehamilan-

kelekatan ibu dan bayi


O:

melahirkan

Ibu

mengerti

pengertian

kelekatan ibu dan bayi


Ibu dapat menjelaskan cara
peningkatan
dengan

kelekatan

bayi

menggendong,

memberikan

ASI,

memijat,

mengajak berbicara
Ibu

dapat

menyebutkan

isyarat-isyarat bayi
Ibu dapat menyebutkan tehnik
menenangkan bayi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Pelaksanaan
Senin,
12 September 2016
peningkatan proses jam 09.00
kehamilan-

Evaluasi
S:
Ibu mengatakan lebih mengerti
perawatan tentang bayi
O:
Ibu dapat menyebutkan cara-

melahirkan
cara perawatan bayi
Ibu dapat mendemonstrasikan :
a. Memandikan bayi
b. Melakukan perawatan tali
pusat

Ttd

47

c. Membedong
d. Mengganti popok
e. Memijat
Ibu

dapat

perasaan

menyampaikan
setelah

mampu

mendemonstrasikan perawatan
bayi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan

Hari/Tanggal

Pelaksanaan
Selasa,
13 September 2016
peningkatan proses jam 09.00

Evaluasi

Ttd

S:
Keluarga

mengatakan

akan

lebih memperhatikan keadaan

kehamilanbayi
melahirkan

O:
Keluarga dapat menyebutkan
tatanan pelayanan kesehatan
yang ada
Keluarga mengerti jika dalam
perawatan harus melibatkan
anggota keluarga yang lain
Keluarga
mengerti
cara
menghubungi tenaga kesehatan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

48

KASUS 2
1. Identitas Pasien
Nama

: Ny A

Umur

: 24 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMK

Pekerjaan

: Pegawai Pabrik

Alamat

: Dsn Tawang Desa Sumberbendo RT 3 RW 5

Tanggal pengkajian

: 10 September 2016

2. Antisipatori
a. Riwayat kehamilan Ibu

: Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan

pertamanya. Dia merasakan sering mual pada 2 bulan awal kehamilan ,


tidak ada selera makan sampai awal trimester kedua, selera makan
mulai membaik pada pertengahan trimester dua sampai tiga. HPHT
tanggal 5 Desember 2015, Taksiran Partus tanggal 12 September 2016.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak kehamilan 18 minggu di Bidan
Desa. Ibu mengatakan tidak ada masalah pada masa kehamilan hanya
klien merasakan pusing dan lemas pada awal kehamilan yang akhirnya
berkurang sampai hilang. Saat memeriksakan kehamilannya ibu hanya
mendapatkan layanan kesehatan berupa pengukuran tekanan darah,

49

timbang berat badan, pengukuran lingkar panggul, pemberian suplemen


Fe.
b. Riwayat psikologis selama hamil : Ibu mengatakan senang dengan
kehamilan pertamanya. Akan tetapi, Ibu merasakan takut jika tidak bisa
melahirkan secara normal dan harus operasi karena pinggul ibu yang
sempit. Ibu juga merasakan khawatir jika tidak bisa menenangkan
bayinya saat menangis. Karena pernah merasakan dan melihat saudara
perempuannya yang juga baru memiliki satu anak. Suami dan
keluarganya selalu memberikan dukungan agar ibu tetap tenang sampai
proses persalinan dan mengharapkan keadaan ibu dan janin selalu sehat.
c. Interaksi selama hamil : ibu mengatakan sering mengelus-elus perutnya
dan mengajak janinnya untuk mendengarkan instrumen dengan nada
lembut. Ibu juga senang jika mengetahui respon janinnya saat bergerak
atau

menendang-nendang.

Suami

dan

keluarganya

sangat

memperhatikan kesehatan ibu, suami selalu mengantar ibu saat akan


memeriksakan kehamilannya ke bidan desa. Keluarga menganjurkan
pada ibu untuk banyak istirahat dan tidak boleh terlalu capek.
d. Harapan selama kehamilan : Ibu mengatakan setelah melahirkan, ingin
bisa memahami respon bayinya melalui kontak mata maupun sentuhan.
Ibu juga ingin memberikan bayinya kenyamanan. Ibu juga ingin dapat
mempersiapkan

kebutuhan

bayi

sebelum

kelahiran.

Dan

bisa

memberikan ASI eksklusif kepada bayinnya.


e. Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan bayinya :
Ibu mengatakan belum mengerti respon bayi saat lapar atau jika
bayinya tidak nyaman dengan keadaan sekitar. Ibu hanya bertanya
dengan orangtua dan saudara perempuan, namun ibu belum yakin dapat
mengenali karakteristik perilaku bayi. Ibu juga ingin mengetahui
perawatan yang dapat mendekatkan ibu dengan bayi. Dan selama hamil
berusaha hati-hati, berusaha mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
senang mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan bayinya nanti.

50

3. Formal
a. Riwayat kelahiran : Ibu sudah melahirkan tanggal 9 September 2016
jam 08.45, Ibu mengatakan mengeluarkan bercak warna merah dan
langsung dibawa ke bidan desa. Awal pembukaan 2 sampai pembukaan
lengkap berlangsung cukup lama. Ibu dapat melahirkan secara normal.
Bayi lahir dengan BB 3100 gr dan PB 49 cm. Lingkar kepala 32 cm,
Lingkar dada 34 cm. Placenta lahir lengkap pada pukul 09.15, tidak ada
kecacatan pada tubuh bayi.
b. Fase penerimaan bayi : ibu kelihatan senang dengan kelahiran bayinya
yang berjenis kelamin perempuan, ibu mengatakan selalu ingin
memeluk, mencium dan menggendong bayi serta mengajaknya
berbicara.
c. Bonding attachment : setelah proses melahirkan, bayi diletakkan di perut
ibu, bayi tampak tenang dalam dekapan ibunya. Bayi dibiarkan
merangkak dan mencari puting ibunya. Perawat dan keluarga menjaga
dan mengawasi di dekat ibu. Sekitar 25 menit kemudian bayi berhasil
mencapai puting dan menghisap puting ibu.
d. Breast feeding/ kolostrum : Bayi sudah bisa menghisap puting ibu,
namun ibu mengatakan bingung memberi ASI kepada bayinya apabila
sudah mulai bekerja lagi.
e. Interaksi sosial selama kelahiran : Ibu berusaha memandikan bayinya
sendiri, memakaikan baju dan mengganti popok.
g. Peran Keluarga : Ibu mengatakan keluarganya maupun keluarga
suaminya selalu memberikan dukungan agar ibu terus belajar merawat
bayinya.
4. Informal

51

a. Orang yang terlibat dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan bahwa dia
akan merawat bayinya sendiri yang dibantu suami dan orangtuanya.
b. Peran dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan akan berusaha menjaga
dan merawat bayinya meski dia sudah mulai bekerja.
c. Pengalaman dalam perawatan bayi : Ibu mengatakan belum mempunyai
pengalaman dalam hal perawatan bayi. Ibu belajar dari saudara
perempuan dan ibunya.
d. Kemampuan dalam merawat bayi : Ibu mengatakan dapat memandikan
bayinya, memakaikan baju dan mengganti popok. Ibu sudah
mengetahui manfaat ASI esklusif dibanding susu formula.
e. Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : ibu mengatakan
berencana untuk memiliki anak lagi dan berusaha mampu merawat
bayinya sendiri tanpa bantuan pengasuh.
5. Personal
a. Pandangan ibu terhadap perannya : Ibu mengatakan dirinya masih
belum dapat menjalankan semua tugas ibu, dikarenakan masih
membutuhkan bantuan dalam merawat bayinya. Ibu juga masih bingung
saat bayinya menangis dan meminta bantuan ibunya atau suami untuk
menenangkan.
b. Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : ibu mengatakan
mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran ibu yang baik
dari ibunya.
c. Percaya diri dalam menjalankan peran : ibu mengungkapkan bahwa
dirinya perlu belajar lagi untuk menjadi ibu, terutama dalam hal
memahami perilaku bayi.

52

d. Pencapaian peran : Ibu merasa dirinya masih belum dapat menjalankan


semua tugasnya, perlunya belajar untuk mengerti isyarat bayi,
menenangkan serta ibu selalu ingin mendapatkan dukungan untuk
memberikan perawatan yang nyaman pada bayinya.

3.1.8 ANALISA DATA KASUS 2


ANALISA DATA
N

Kelompok Data

Etiologi

o
1

Ds : Ibu mengatakan khawatir jika Kurang


bayinya lebih dekat dengan tentang
pengasuh daripada dirinya, jika kelekatan
ibu sudah bekerja

Do: Ibu tidak mengetahui cara


untuk kelekatan ibu dan bayi
Orang tua ibu selalu membantu
dalam mengasuh bayinya
Ibu tidak mengerti isyarat
isyarat bayi

Masalah Keperawatan
pengetahuan Kesiapan
peningkatan proses
melahirkan

peningkatan
kehamilan-

53

3.1.9 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan

3.1.10 INTERVENSI KASUS 2


No

Diagnosa

Keperawatan
Kesiapan peningkatan NOC:
proses
melahirkan

Tujuan &Kriteria Hasil

NIC :

kehamilan- Bimbingan Antisipatif


4. Ibu

Bimbingan Antisipatif

mampu 5. Identifikasi pengetahuan,

mengidentifikasi
kesiapan

Intervensi

kesiapan dan kemampuan

diri

dalam

ibu dalam menjalankan

menjalankan perannya
peran
5. Ibu mampu berbagi 6. Dorong ibu untuk berbagi
pengalaman
6. Ibu mampu

pengalaman

tentang

belajar

masalah yang dihadapi ibu


untuk mempersiapkan 7. Identifikasi
kebutuhan
perannya
Kelekatan Ibu : Bayi
7. Ibu
mampu

belajar

dalam

memulai

menjalankan peran
8. Berikan pujian pada ibu

mempraktikkan perilaku
Peningkatan Kelekatan :
kesehatan

selama
6. Instruksikan ibu mengenai

kehamilan
8. Ibu

mampu

mempersiapkan
sebelum kelahiran

bayi

pentingnya
langsung

ASI

secara
yang

menyediakan kesempatan

54

9. Ibu

mampu

verbal

secara

untuk terjadi kontak dan

menyampaikan

kedekatan secara fisik.


7. Bantu
ibu
dalam

perasaan

positif
mengidentifikasi isyarat -

terhadap bayi
10. Ibu memegang

bayi

secara dekat
11. Ibu
menyentuh,
membelai,

menepuk,

isyarat bayi
8. Tunjukkan
tekhnik

pada

ibu

menenangkan

bayi.
9. Instruksikan

pada

ibu

mencium dan tersenyum


pada bayi
12. Ibu mampu berespon

mengenai perawatan bayi.


10. Sediakan kesempatan bagi
ibu untuk mendiskusikan

pada

tanda

yang
topik

ditunjukkan bayi
Dukungan Keluarga
5. Anggota
keluarga

yang

menjadi

perhatiannya

(misalnya

rasa

khawatir,

takut,

mengungkapkan
perasan kelelahan )
untuk Dukungan Keluarga
6. Identifikasi reaksi emosi

keinginan

mendukung ibu
6. Anggota
keluarga
mengekspresikan
perasaan

dan

keluarga tentang kondisi


ibu
7. Tingkatkan
saling

sebagai
kepada ibu
7. Anggota
bertanya

percaya

dengan

kepedulian
keluarga
8. Jelaskan keluarga terkait
keluarga
dengan tatanan kesehatan
bagaimana 9. Jelaskan pada keluarga

mereka dapat membantu


ibu
8. Anggota

hubungan

emosi

untuk melibatkan anggota


lain dalam pengambilan

Keluarga
keputusan

terkait

55

mampu bekerja sama


dengan

perawatan
10. Informasikan

pada

keluarga

cara

penyedia

layanan kesehatan
menghubungi
kesehatan

tenaga

Anda mungkin juga menyukai