Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI MERCER

PADA IBU PRIMIPARA

PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien

Identitas suami (belum ada, pean isi ya)

Nama

: Ny S

Umur

: 21 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Suku bangsa

: Jawa Indonesia

Bahasa

: Jawa

Alamat

: Desa Sumberbendo Dsn Tawang RT 03 RW 5

Tanggal pengkajian

: 27 Juni 2016

Diagnosa medis

2. Data Dasar
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan belum ada pengalaman tentang posisi yang benar saat meneteki
bayinya karena baru melahirkan pertama kali.

2. Alasan MRS
Pada tanggal 27 juli 2014 jam 02.00 pasien mengatakan perut mulai kenceng kenceng
dan mengeluarkan banyak cairan, dan keluarga pasien dibawah ke BPS bidan Wahyu,
kemudia pada tanggaal 27 juli 2014, bayi lahir spontan pada jam 05.30
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan belum bisa menyusui bayinya sendiri karena belum tahu tentang tehnik
menyusui atau posisi-posisi yang benar sehingga ibu menggunakan dot pada saat
menyusui bayinya.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu belum pernah melahirkan dan selama mengandung pasien mengontrol
kandungannya di bidan setempat.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit menular
seperti penyakit jantung, hipertensi, HIV/AIDS, TBC dll.
6. Riwayat Lingkungan
Lingkungan sekitar rumah tempat tinggal bersih. Tidak mempunyai hewan ternak. Air
yang digunakan untuk keperluan sehari hari cukup baik yaitu sumur pompa listrik yang
berasal dari sumur. Disetiap kamar terdapat ventilasi udara yang cukup, sehingga tidak
ada bahaya yang mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
7. Aspek Psikososial

Ny.T merasa senang terhadap kelahiran bayinya, karena ia dan suaminya menginginkan
anak. Tetapi masih cemas belum bisa merawat anaknya sendiri. Dan belum tahu harus
bagaimanan dalam menghadapi peran baru sebagai ibu. Tetapi ibu tidak brusaha
mencari informasi. Harapan Ny. T saat ini adalah semoga keadaan bayi yang sudah
lahir ini dalam keadaan sehat. Ny.T juga sudah mempersiapkan perlengkapan dan
keperluan bayinya sebelum bayi lahir.
3. Pola Aktifitas Sehari-hari (kata kanjeng mami, ini gak perlu kan)
1) Pola Nutrisi
Ny T mengatakan makan 3x perhari, porsi penuh, sayur dan lauk, minum 7-8 gelas
perhari, air putih, the, susu.
2) Pola Eliminasi BAK dan BAB
Ny T mengatakan BAK 4-5x perhari, warna kuning jernih bau khas, dan BAB 2x
perhari konsistensi lunak, warna kuning bau khas.
3) Pola Istirahat dan Tidur
Ny T mengatakan tidur malam 5-6 jam perhari dan 1-2 jam perhari untuk tidur siang.
4) Personal Hygine
Ny T mengatakan mandi 2x perhari memakai sabun, sikat gigi 2x perhari memakai
pasta gigi, keramas 3x perminggu memakai shampo, ganti baju 1x perhari, potong
kuku 2x perminggu.
5) Aktifitas

Ny T mengatakan aktifitas seperti mandi, berpakaian, eliminasi, mobilitas tempat tidur,


berpindah, makan dan minum bisa melakukan sendiri, tetapi dalam mengurus bayinya
di bantu oleh ibunya.

4. Riwayat Psikososial
1) Material Role Attainment (Pencapaian peran ibu) ini juga ndak usah kan
Setelah persalinan Ny.T selesai , Ny. T belum menjalin hubungan atau peran sebagai ibu
dengan bayinya dengan baik dimana Ny. T ini belum ada pengalaman untuk merawat
bayi. Ny T juga belum bisa untuk meneteki bayinya sendiri dimana ia belum ada
pengalaman atau belum tahu tentang posisi untuk meneteki bayi sehingga Ny.T
menggunakan alat bantu dalam menyusui bayi yaitu ASI dipompa dan dimasukan
kedalam dot kemudian meneteki bayi akan tetapi yang meneteki bayinya adalah ibu dari
Ny. T karena ibu belum bisa lakukan sendiri dan selama tiga hari yang merawat bayinya
adalah ibu dari Ny.T sedangkan Ny.T hanya mengurus dirinya sendiri.
2) Materal identity
Ibu sangat senang ketika bayinya lahir dengan selamat, karena ia merasa menjadi wanita
seutuhnya.
3) Konsep diri
Ibu sangat senang atas kelahirana bayinya tetapi gambaran diri yang nampak saat ibu
mengatakan bahwa berat badannya sekarang sudah berkurang dimana sebulum
menahirkan berat badannya meningkat, dan juga ibu mengatakan bahwa dipertutnya
muncul gurat-gurat sehingga ibu merasa dirinya aneh dan tidak menarik lagi.
4) Fleksibilitas
Ny T sudah membicarakan dengan suami dan keluarga tentang pengasuhan anaknya
pada saat kelahiran bayinya. Ny .T akan mengasuh anaknya sendiri dan dibantu oleh

ibunya yang masih serumah dengan Ny. T, mengingat Ny T, dan suaminya masih tinggal
dengan keluarga sedangkan suaminya yang bertugas mencari nafkah
5) Childearing attitude
Nilai yang akan ditanamkan pada anak yang sudah lahir sebelumnya dibicarakan dengan
6)

suami dan keluarga serta cara yang akan digunakan dalam mengasuh anak.
Status kesehatan
Ny. T mengatakan tidak ada masalah dalam kesehatannya, dan Ny. T mengatakan
apabilah ada kelurga yang sakit langsung dibawah kerumah sakit.
7) Kecemasan
Ny.T mengatakan setelah anak lahir, ibu sangat takut dan cemas terhadap anaknya, karena
ibu belum bisa merawat anaknya dan juga belum bisa meneteki anaknya sendiri selama
tiga hari
8) Role Strain-Role Conflict (Konflik peran)
Peran yang akan dilalui oleh ibu sebagai istri dan ibu mungkin akan mengalami masalah
mengingat ini adalah pengalaman pertama. Masalah yang muncul pada Ny T adalah
khawatir apabila anaknya yang sudah lahir ini akan terabaikan karena belum bisa
mengurus sendiri dan juga akan sibuk denngan pekerjaannya sendiri sebagai seorang
guru, sedangkan suami Ny T juga sibuk dengan pekerjaannya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
9) Gratification Satisfacition
Dalam mengahadapi kelahiran anaknya ini, Ny T mengharapkan agar bayinya sehat, ibu
juga selalu melakukan aktifitas yang positif dan hati-hati serta mengkonsumsi nurtisi
yang sehat serta bergizi.
10) Attchment
Ny. T mengatakan bahwa pada saat bayinya lahir, ibu senantiasa belum menjalin kontak
batin dengan sang bayi secara langsung dan yang selalu bersama bayinya adalah ibunya

11)

sendiri.
Infant Healt Status (Status kesehatan bayi)
Bayi Ny.T sehat, berat badan saat lahir 3400 gram dan tidak ada batuk

12)

Infant Characterize (Karakteristik bayi)


Bayi lahir dengan selamat dan sehat dan tidak ada kelainan atau cacat bawaan
13) Infant Cues (Isyarat-isyarat bayi)
Perilaku bayi yang menunjukan respon terhadap ibunya yaitu ketika ibu meneteki, bayi
selalu tersenyum dan merasa senang karena dekat dengan ibunya.
14) Family (Keluarga)
Komposisi keluarga yang ada dalam rumah adalah orang tua Ny T, suami serta ibu dan
bapak dari Ny T.

Genogram:

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
15) Family functiongning (fungsi keluarga)

Ny. T paling dekat dengan ibunya. Suami, orang tua dan saudara-saudaranya Ny. T
sangat mendukung kelahiran bayinya, mengingat bahwa ini adalah cucu pertama bagi
keluarga Ny.T Karena ini kelahiran pertama. Ny.T selalu dinasehati oleh ibu dan
saudaranya tentang kelahirannya ini. Ny. T selalu diinginkan tentang hal-hal yang tidak
boleh dilakukan selama kelahiran, misalnya tidak boleh bekerja terlalu berat.
16) Father or Intimate Partner (Ayah atau pasangan intim)
Ayah sangat senang atas kelahiran bayinya dan ayah yang selalu memotifasi agar ibu
lebih memperhatikan anaknya yang sudah lahir dan selalu memenuhi kebutuhan
bayinya sedangkan ayah bekaerja mencari nafkah.
17) Stress
Ny T mengatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi stres antepartum adalah
kecemasan serta kekhawatiran karena belum bisa merawat bayi dan meneteki bayinya
sendiri. Tetapi Ny.T beruntung karena mempunyai ibu yang senantiasa membantu
apabila Ny.T membutuhkan bantuan.
18) Mother-Father Relationship (Hubungan ibu-ayah)
Ny. T dan suaminya sehat dan tidak ada masalah dalam rumah tangga hanya Ny.T
khawatir tentang anaknya , karena tidak bisa merawat anaknya sendiri.
5. Riwayat Spiritual
a) Pemeriksaan ibadah: Ibu mengatakan selalu Sholat 5 waktu.
b) Kepercayaan terhadap Tuhan: Ibu mengatakan percaya pada Allah SWT dan pasra agama.
islam.
c) Pemeriksaan terhadap penyakit: Ibu mengatakan semuanya takdir dari Allah SWT.
6. Pemeriksaan Fisik ( ini semua tentang bayi, pean hapus aja)
a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran

: Komposmetis

c. GCS

: 4-5-6

1) Kepala
Inspeksi : Kepala simetris, rambut hitam, panjang lurus, penyebaran rambut merata,
kulit kepala bersih tidak ada luka, tidak ada odem.
Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
2) Mata
Inspeksi: Keadaan mata simetris, sklera putih konjungtiva merah mudah, pupil
isokor, penglihatan baik, ikterik tidak ada, sekret tidak ada.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
3) Muka
Inspeksi: Simetris, tidak ada luka, tidak ada odem, muka sembab gloasma
gravidarum ada, muka pucat tampak menyeringai.
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
4) Hidung
Inspeksi: Simetris, sekret tidak ada, perdarahan tidak ada, pernafasa cuping hidung
tidak ada, septum nasi mormal, tidak ada alat bantu pernafasan.
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada, benjolan tidak ada.
5) Mulut Dan Gigi

Inspeksi: Mukosa mulut dan bibir lembab, sianosis tidak ada, stomatitis tidak ada,
karies gigi ada, perdarahan gusi tidak ada, lidah bersih, pembesaran tonsil
tidak ada, labiopalastiskisis tidak ada, labioskisis tidak ada.

6) Telinga
Inspeksi: Simetris dengan cutus mata, tidak ada lesi, tidak ada serum, tidak ada
perdarahan, pendengaran baik.
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada
7) Leher
Inspeksi: Bentuk ada simetris, tidak ada luka
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, bendungan vena jugularis tidak ada,
pembearan kelenjar limfe tidak ada.
8) Thorax
Inspeksi: Bentuk dada simetris, luka tidak ada, intercosta simetris
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada
9) Paru-paru
Inspeksi: Inspirasi-ekspirasi regular, retraksi intercosta normal
Palpasi: Getaran vokal fremitus diantara kanan dan kiri dextra atau sinistra teraba.
Auskultasi: Vesikuler diseluruh lapang paru, tidak ada suara tambahan seperti ronchi
wezhing.

10) Jantung
Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak, pulsasi tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis teraba
Perkusi : Normal
Auskultasi: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan murmur tidak ada, gallop
tidak ada.
11) Payudara
Inspeksi: Mamae simetris, putting menonjol, hiperpigmentasi areola tidak ada,
luka tidak ada, mamae tampak tegang dan mengkilap.
Palpasi: Benjolan abnormal tidak ada, nyeri tekan tidak ada, tidak ada bendunga
ASI.
12) Abdomen
Inspeksi : Lapang perut rata, linea nigra ada, terdapat striae albikan.
Auskultasi: Bising usus 10x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi
: TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras
bulat.
13) Ketiak
Inspeksi: Ketiak kotor, luka tidak ada
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada benjolan abnormal, tidak
terdapat nyeri tekan.
14) Genetalia
Inspeksi: Vulva bersih, edema pada labio tidak ditemukan, varies tidak ditemukan,
tidak ada penyakit menular seksual, terdapat lochea rubra.
Palpasi: Pembesaran kelenjar bantolin tidak ditemukan, tidak ditemukan kelenjar
skriene.
15) Anus
Inspeksi: Hemoroid tidak ada
16) Ekstremitas
Atas: Bentuk kanan kiri,jari-jari lengkap tidak ada atropi tidak ditemuka odem, pergerakan aktif,
kekuatan otot
5

Bawah: Bentuk semetris, kanan kiri dan kaki kanan kiri


5 tidak
5 ditemukan varises, atropi tidak
ditemukan, edema tidak ditemukan, pergerakan otot aktif, kekuatan otot
17) Integument dan Kuku
5
5

5
5

Inspeksi: Warna kulit tidak pucat, sianosis tidak ditemukan, jaringan parut tidak
ditemukan, kulit lembab.
Palpasi: Akral hangat, CRT < 2 detik, turgor kulit elastic.

ANALISA DATA
ANALISA DATA
No Kelompok Data
Masalah
Penyebab
1 Ds: Ibu
mengatakan belum bisa Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
menyusui bayinya sendiri karena ibu
belum

tahu

tentang

tentang

posisi ibu dalam mencari

posisi menyusui bayi yang sumber informasi

menyusui.
Do: Ibu merasa belum tahu posisi
menyusui bayi yang benar tetapi
ibu tidak mencari informasi
tentang posisi-posisi menyusui
yang benar pada bayi, dan ibu
menyusui bayinya memakai dot.

benar

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Kurang pengetahuan ibu tentang posisi menyusui bayi yang benar b/d ketidakmampuan
ibu dalam mencari informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN (pean sesuaikan tanggalnya sama tanggal pengkajian)


Diagnosa

Tujuan

No

Keperawatan

Kurang pengetahuan Setelah


ibu

tentang

posisi tindakan keperawatan


healt

b/d ketidakmampuan education


dalam

informasi

Intervensi

dilakukan 1. Ibu dapat mengerti 1. Gali pengetahuan

menyusui yang benar berupa

ibu

Kriteria Hasil

tentang

pengertian

posisi

menyusui

yang

benar
2. Ibu

ibu tentang posisi


menyusui

benar
dapat 2.
Jelaskan

yang
dan

mencari cara menyusui yang


benar

selama

melakukannya

ajarkan pada ibu

dengan sendiri tanpa

tentang

3x
posisi

kunjungan
bantuan orang lain
diharapkan ibu dapat 3. Ibu
memahami
mengerti

posisi

menyusui dan dapat

posisi-posisi
sudah diajarkan

yang

menyusui

yang

benar
3. Anjurkan ibu
untuk

dapat

mempraktekannya

memprakteka

dengan benar

nnya

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No

Diagnosa Keperawatan

Kurang

Hari/Tanggal

Implementasi

Ket

Pelaksanaan
ibu Minggu 27 Juli 2014 1. Menggali pengetahun
jam 09.00
tentang posisi menyusui yang
ibu tentang posisi
pengetahuan

benar b/d ketidakmampuan ibu

menyusui yang benar


2. Menjelaskan
dan

dalam mencari informasi


mengajarkan pada ibu
tentang

posisi-posisi

menyusui yang benar


3. Menganjurkan
ibu
untuk

dapat

mempraktekannya.
2. Menjelaskan
Senin 28 Juli 2014
jam 15.15

dan

mengajarkan pada ibu


tentang

posisi

menyusui yang benar


3. Menganjurkan
pada

ibu

untuk

mempraktekannya

2. Menjelaskan

dan

mengajarkan pada ibu


Selasa 29 Juli 2014
jam 16.00

tentang

posisi

menyusui yang benar


3. Menganjurkan
pada
ibu

untuk

mempraktekannya

EVALUASI KEPERAWATAN
No
1

Diagnosa Keperawatan
Hari/Tanggal
Evaluasi
Ket
Kurang pengetahun ibu tentang Senin 28 Juli 2014
S: S: Ny T mengatakan sudah
jam 15.00
mempraktekan
posisiposisi menyusui yang benar b/d
posisi menyusui yang
ketidakmampuan ibu dalam
benar tetapi ibu belum
mencari informasi

bisa melakukan dengan


benar
O: Ny T terlihat belum bisa
mempraktekan

posisi

menyusui dengan benar


menyusui

bayinya

memakai dot
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan no

2&3
S: Ny T mengatakan sudah
memakai posisi menyusui
Selasa 29 Juli 2014
yang sudah diajarkan
jam 15.30
tetapi
belum
bisa
melakukan sendiri
O:

Ny. T belum bisa


melakukan
sendiri
sehingga ibu masih
tetap memakai dot pada
saat menyusui

A: Masalah belum teratasi


P: intervensi lanjutkan no 2
&3
S: Ny T mengatakan sudah
Rabu 30 Juli 2014
jam 16.25

memakai teknik posisi


menyusui dengan benar
O: Ny T terlihat mampu
memakai teknik posisi
menyusui dengan benar
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai