Anda di halaman 1dari 4

Definisi Klorinasi

Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk
membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kadar sisa klor
sebagai produk klorinasi dipengaruhi oleh beberapa bahan kimia yang bersifat
reduktor terhadap klor yang mengakibatkan kadar sisa klor dalam air tidak cukup
untuk membunuh bakteri.
Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin kedalam air yang
telah menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses
purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air
kolam renang, dan air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai
desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efekti. Senyawa-senyawa klor
yang umum digunkan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa
hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin.
B.Manfaat Klorin
Berikut beberapa kegunaan klorin:
a.

Memiliki sifat bakterisidal dan germisidal.

b.

Dapat mengoksidasi zat besi, mangan, dan hydrogen sulfide.

c.

Dapat menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air.

d.
e.

Dapat mengontrol perkembangan alga dan organisme pembentuk lumut yang


dapat mengubah bau dan rasa pada air.
Dapat membantu proses koagulasi.
Bentuk bentuk klorin dipasaran:

a.

Liquid/gas -Cl2

b.

Ca(OCl)2

c.

NaOCl
Reaksi dengan air:
Cl2 (aq)+ H2O(l) HOCl(aq)+ H+(aq)+ Cl-(aq)
Keq= 4x10-4= [H+][Cl-][HOCl]/[Cl2]
HOCl adalah asam lemah:
HOCl(aq) H+(aq)+ OCl-(aq)
Keq= 2.7x10-8= [H+][OCl-]/[HOCl]

Pembagian Reaksi Klorin:


1.

Tahap 1
Terjadi pemecahan klorin oleh senyawa pereduksi

2.

Tahap 2
Terbentuk komplek kloro-organik

3.

Tahap 3
Terjadi reaksi ammonia dengan klorin

4.

Tahap 4 (penyebabpenurunanCl2)
Pemecahan kloramin dan senyawa komplek kloro-organik

5.

Tahap 5
Terbentuk klorin bebas

C.Cara kerja klorin


Klorin dalam air akan berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian di
netralisasi oleh sifat basa dan air sehingga akan terurai menjadi ion hydrogen dan
ion hipoklorit.
Klorin sebagai disenfektan terutama bekerja dalam bentuk asam hipoklorit
(HOCl) dan sebagian kecil dalam bentuk ion hipoklorit (OCl -). Klorin dapat bekerja
dengan efektif sehingga desinfektan jika berada dalam air dengan pH sekitar 7. Jika
nilai pH air lebih dari 8,5, maka 90% dari asam hippokorit itu akan mengalami
ionisasi menjadi ion hipoklorit. Dengan demikian, khasiat desinfektan yang memiliki
klorin menjadi lemah atau berkurang.
Cara kerja klorin dalam membunuh kuman yaitu penambahan klorin dalam air akan
memurnikannya dengan cara merusak struktur sel organisme, sehingga kuman akan
mati. Namun demikian proses tersebut hanyak akan berlangsung bila klorin
mengalami kontak langsung dengan organisme tersebut. Jika air mengandung
lumpur, bakteri dapat bersembunyi di dalamnya dan tidak dapat dicapai oleh klorin.
Klorin membutuhkan waktu untuk membunuh semua organisme. Pada air yang
bersuhu lebih tinggi atau sekitar 18 oC, klorin harus berada dalam air paling tidak
selama 30 menit. Jika air lebih dingin, waktu kontak harus ditingkatkan. Karena itu
biasanya klorin ditambahkan ke air segera setelah air dimasukkan ke dalam tangki
penyimpanan atau pipa penyalur agar zat kimia tersebut mempunyai cukup waktu
untuk bereaksi dengan air sebelum mencapai konsumen.

Efektivitas klorin juga dipengaruhi oleh pH (keasaman) air. Klorinasi tidak akan
efektif jika pH air lebih dari 7.2 atau kurang dari 6.8
D.Prinsip-prinsip pemberian klorin
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses
klorinasasi, antara lain:
1.

Air harus jernih dan tidak keruh karena kekeruhan pada air akan menghambat
proses klorinasi.

2.

Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat agar dapat dengan efektif
mengoksidasi bahan-bahan organik dan dapat membunuh kuman patogen dan
meninggalkan sisa klorin bebas dalam air.

3.

Tujuan klorinasi pada air adalah unutk mempertahankan sisa klorin bebas sebesar
0,2 mg/l did lam air. Nilai tersebut merupakan margin of safety (nilai batas
keamanan) pada air untuk membunuh kuman pathogen yang mengantominasi pada
saat penyimpanan dan pendistribusian air.

4.

Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air yang dapat di pakai untuk
mebunuh kuman patogen serta untuk mengoksidasi bahan organik dan untuk
meninggalkan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l dalam air.
Berikut istilah dalam proses Klorin mematikan MO:

a)

Dosis klorin/Chlorine Dosage = Jumlah klorin yang ditambahkan, biasanya


dinyatakan dalam satuan mg/l

b)

Kebutuhan klrorin/Chlorine Demand = Jumlah klorin yang tidak tersedia sebagai


desinfektan sebagai akibat reaksi dari berbagai senyawa

c)

Residu klorin/Chlorine Residual = Jumlah klorin yang tersedia sebagai desinfektan


setelah waktu kontak tertentu

d)

Ketersedian residu klorin bebas = Jumlah dari residu klorin yang tersedia dalam air
maupun air limbah
Cl2, HOCl, dan OCl- adalah residu klorin bebas. Karena semuanya menghasilkan
klorin bebas dalam air:
Cl2 (aq) + H2O(l) HOCl(aq) + H+(aq) + Cl-(aq)
OCl-(aq) + H2O(l) HOCl(aq) + OH-(aq)
Break Point chlorination

E.Metode klorinasi
Pemberian klorin pada disenfeksi pada air dapat diakaukan melalui beberapa
cara yaitu dengan pemberian :
a.

Gas klorin

b.

Kloramin

c.

Perkloron
Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya murah, kerjanya cepat,
efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati karena
ini beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi berbahan gas
klorin ini disebut sebagai chloronome equipments. Alat yang sering dipakai
adalahpatersons chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur gas
klorin pada persedian air.
Kloramin dapat juga dipakai dan merupakan prsenyawaan lemah dari klorindan
anaomia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin bebas di
dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak ssuai untuk klorinasi
dalam skala besar.
Perkloron sering juga disebut sebagai high test hypochlorite. Zat ini merupakan
persenyawaan antara kalsium dan 65-75% klorin yang diepaskan didalam air.

Anda mungkin juga menyukai