Anda di halaman 1dari 6

KLORINASI

Diposkan oleh wiwit khuntari di 02.40

Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin
atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proseskhlorinasi. Sudah
umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman
penyakit air ledeng, air bersih atau air minumyang akan kita gunakan. Sebenarnya
proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit
terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga
bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin
memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur
ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi
cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah,
kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu
pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan
ginjal dan hati.
A.Definisi Klorinasi
Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk
membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kadar sisa klor
sebagai produk klorinasi dipengaruhi oleh beberapa bahan kimia yang bersifat reduktor
terhadap klor yang mengakibatkan kadar sisa klor dalam air tidak cukup untuk
membunuh bakteri.
Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin kedalam air yang telah
menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air.
Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan
air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya
relative murah, mudah, dan efekti. Senyawa-senyawa klor yang umum digunkan dalam
proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine
klorida, dihidroisosianurate dan kloramin.
B.Manfaat Klorin
Berikut beberapa kegunaan klorin:
a.

Memiliki sifat bakterisidal dan germisidal.

b.

Dapat mengoksidasi zat besi, mangan, dan hydrogen sulfide.

c.

Dapat menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air.

d.
e.

Dapat mengontrol perkembangan alga dan organisme pembentuk lumut yang dapat
mengubah bau dan rasa pada air.
Dapat membantu proses koagulasi.
Bentuk bentuk klorin dipasaran:

a.

Liquid/gas -Cl2

b.

Ca(OCl)2

c.

NaOCl
Reaksi dengan air:
Cl2 (aq)+ H2O(l) HOCl(aq)+ H+(aq)+ Cl-(aq)
Keq= 4x10-4= [H+][Cl-][HOCl]/[Cl2]
HOCl adalah asam lemah:
HOCl(aq) H+(aq)+ OCl-(aq)
Keq= 2.7x10-8= [H+][OCl-]/[HOCl]
Pembagian Reaksi Klorin:

1.

Tahap 1
Terjadi pemecahan klorin oleh senyawa pereduksi

2.

Tahap 2
Terbentuk komplek kloro-organik

3.

Tahap 3
Terjadi reaksi ammonia dengan klorin

4.

Tahap 4 (penyebabpenurunanCl2)
Pemecahan kloramin dan senyawa komplek kloro-organik

5.

Tahap 5
Terbentuk klorin bebas

C.Cara kerja klorin


Klorin dalam air akan berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian di netralisasi
oleh sifat basa dan air sehingga akan terurai menjadi ion hydrogen dan ion hipoklorit.
Klorin sebagai disenfektan terutama bekerja dalam bentuk asam hipoklorit (HOCl)
dan sebagian kecil dalam bentuk ion hipoklorit (OCl-). Klorin dapat bekerja dengan
efektif sehingga desinfektan jika berada dalam air dengan pH sekitar 7. Jika nilai pH air
lebih dari 8,5, maka 90% dari asam hippokorit itu akan mengalami ionisasi menjadi ion
hipoklorit. Dengan demikian, khasiat desinfektan yang memiliki klorin menjadi lemah
atau berkurang.
Cara kerja klorin dalam membunuh kuman yaitu penambahan klorin dalam air akan
memurnikannya dengan cara merusak struktur sel organisme, sehingga kuman akan
mati. Namun demikian proses tersebut hanyak akan berlangsung bila klorin mengalami
kontak langsung dengan organisme tersebut. Jika air mengandung lumpur, bakteri
dapat bersembunyi di dalamnya dan tidak dapat dicapai oleh klorin.
Klorin membutuhkan waktu untuk membunuh semua organisme. Pada air yang
bersuhu lebih tinggi atau sekitar 18oC, klorin harus berada dalam air paling tidak selama
30 menit. Jika air lebih dingin, waktu kontak harus ditingkatkan. Karena itu biasanya
klorin ditambahkan ke air segera setelah air dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan
atau pipa penyalur agar zat kimia tersebut mempunyai cukup waktu untuk bereaksi
dengan air sebelum mencapai konsumen.
Efektivitas klorin juga dipengaruhi oleh pH (keasaman) air. Klorinasi tidak akan
efektif jika pH air lebih dari 7.2 atau kurang dari 6.8
D.Prinsip-prinsip pemberian klorin
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses
klorinasasi, antara lain:
1.

Air harus jernih dan tidak keruh karena kekeruhan pada air akan menghambat
proses klorinasi.

2.

Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat agar dapat dengan efektif
mengoksidasi bahan-bahan organik dan dapat membunuh kuman patogen dan
meninggalkan sisa klorin bebas dalam air.

3.

Tujuan klorinasi pada air adalah unutk mempertahankan sisa klorin bebas sebesar 0,2
mg/l did lam air. Nilai tersebut merupakan margin of safety(nilai batas keamanan)
pada air untuk membunuh kuman pathogen yang mengantominasi pada saat
penyimpanan dan pendistribusian air.

4.

Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air yang dapat di pakai untuk
mebunuh kuman patogen serta untuk mengoksidasi bahan organik dan untuk
meninggalkan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l dalam air.
Berikut istilah dalam proses Klorin mematikan MO:

a)

Dosis klorin/Chlorine Dosage = Jumlah klorin yang ditambahkan, biasanya


dinyatakan dalam satuan mg/l

b)

Kebutuhan klrorin/Chlorine Demand = Jumlah klorin yang tidak tersedia sebagai


desinfektan sebagai akibat reaksi dari berbagai senyawa

c)

Residu klorin/Chlorine Residual = Jumlah klorin yang tersedia sebagai desinfektan


setelah waktu kontak tertentu

d)

Ketersedian residu klorin bebas = Jumlah dari residu klorin yang tersedia dalam air
maupun air limbah
Cl2, HOCl, dan OCl- adalah residu klorin bebas. Karena semuanya menghasilkan
klorin bebas dalam air:
Cl2 (aq) + H2O(l) HOCl(aq) + H+(aq) + Cl-(aq)
OCl-(aq) + H2O(l) HOCl(aq) + OH-(aq)
Break Point chlorination

E.Metode klorinasi
Pemberian klorin pada disenfeksi pada air dapat diakaukan melalui beberapa cara
yaitu dengan pemberian :
a.

Gas klorin

b.

Kloramin

c.

Perkloron
Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya murah, kerjanya cepat,
efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati karena ini
beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alatklorinasi berbahan gas klorin ini
disebut sebagai chloronome equipments. Alat yang sering dipakai adalah patersons
chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur gas klorin pada persedian
air.
Kloramin dapat juga dipakai dan merupakan prsenyawaan lemah dari klorindan
anaomia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin bebas di dalam
air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak ssuai untuk klorinasi dalam skala
besar.

Perkloron sering juga disebut sebagai high test hypochlorite. Zat ini merupakan
persenyawaan antara kalsium dan 65-75% klorin yang diepaskan didalam air.

Anda mungkin juga menyukai