Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Klorin

Sumber : ikingnod.com

Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai dalam
bentuk bebas. Umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur atau senyawa
lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di air laut.
Klorin adalah bahan kimia penting dalam pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih,
dan gas mustard. Klorin juga digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk
termasuk dalam produksi kertas, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk
minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya.
Pengguna terbesar klorin adalah perusahaan yang membuat etilen diklorida dan pelarut
diklorinasi lainnya, resin polyvinyl chloride (PVC), klorofluorokarbon, dan propilena oksida.

Air yang diproses oleh perusahaan air minum untuk menjadi air ledeng adalah air
permukaan, sehingga umumnya lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme,
dibandingkan dengan air sumur. Nah, klorin merupakan bahan kimia yang digunakan PDAM
untuk menjernihkan. Selain itu, klorin juga bekerja sebagai disinfekstan yang digunakan
untuk mencegah munculnya penyakit yang menyebar di dalam air tersebut. Jenis klorin yang
digunakan adalah gas klor (Cl2). Klorin berbentuk gas yang bewarna kuning kehijauan,
berbau yang tajam, serta iritatif. Tujuannya yaitu untuk mematikan bakteri atau virus yang
mengganggu saluran pencernaan dan mengakibatkan terjangkitmya penyakit seperti bakteri
E.coli atau Giardia. Meski tujuannya sebetulnya mulia, tapi penggunaan klorin juga
berdampak pada kesehatan.

B. Bahaya Klorin Dalam Air Minum

Sumber : saka.co.id

Klorin terurai ketika dicampur dengan air. Klorin mungkin juga dilepaskan dari air
kemudian masuk ke udara dalam kondisi tertentu. Karena sifatnya yang reaktif, klorin tidak
akan lama tinggal di tanah atau di dalam air. Dari segi kesehatan, klorin berbahaya ketika
memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang terkontaminasi atau ketika tertelan
bersama dengan makanan atau air yang terkontaminasi.

Menurut U.S. Council of Environmental Quality, risiko terjadinya kanker meningkat


hingga 93 persen pada penduduk yang mengonsumsi air berklorin dibandingkan dengan
penduduk yang tidak mengonsumsi air berklorin. Pada penelitian binatang terhadap, tikus
yang terpapar klorin dan kloramin dilaporkan menderita tumor ginjal dan usus.

C. Klorinisasi

Sumber : cairnspoolshop.com.au

Klorinisasi adalah proses menambahkan klorin ke air minum untuk membunuh


parasit, bakteri, dan virus. Selama digunakan dalam batasan jumlah yang aman, tentunya
mengkonsumsi air yang mengandung klorin, baik itu untuk diminum atau digunakan
dalam kebutuhan harian tidak akan menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya.
Sebaliknya, justru klorin dapat memberikan perlindungan terhadap wabah penyakit yang
dapat ditularkan melalui air.

D. Kadar Klorin yang Aman Untuk Dikonsumsi


Kadar klorin sebanyak 4 miligram per liter air dianggap aman untuk diminum.
Pada tingkat ini, efek kimia yang dapat membahayakan kesehatan tidak mungkin terjadi.
Karena itu, selama penggunannya biasanya perusahaan air akan selalu memantau
kualitas air secara teratur agar dapat menyediakan sumber air yang aman untuk
dikonsumsi.

E. Apakah Klorin Mempengaruhi Rasa dan Bau Air


Bagaimanapun, klorin merupakan bahan kimia, yang apabila tidak diperhatikan
takaran serta jumlah penggunaannya dapat memberikan efek samping pada air.
Tentunya, hal ini membuat air yang diklorinasi sangat mungkin untuk memiliki rasa dan
bau yang berbeda dari air yang tidak diolah. Namun beberapa orang justru menyukai rasa
dan bau air yang mengandung klorin, dan sebagiannya lagi tidak. Masalah perubahan
rasa dan bau yang signifikan biasanya bisa saja muncul, tergantung kualitas air dan
jumlah klorin yang digunakan.
Pemakaian klorin guna membersihkan sumber mata air yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia sudah dippaktekkan sejak tahun 1990 silam
sampai saat ini. Menurut penelitian, klorin sudah terbukti dapat membunuh sebagian
besar bakteri dan virus yang ada di dalam air dan mengurangi sumber virus dan bakteri
penyebab penyakit diare. Karenanya, praktek klorinasi pada air memiliki manfaat yang
jauh lebih aman dan menyehatkan ketimbang efek samping yang mungkin
ditimbulkannya.

Referensi

https://m.klikdokter.com/info-sehat/read/3624157/bahaya-klorin-dalam-air-minum-bagi-
kesehatan-ginjal

Damayanti, E. D., & Warno, S. B. E. (2016). UJI COBA PENGOLAHAN AIR WADUK
MENJADI AIR MINUM DENGAN METODA KOAGULASI FILTRASI, DAN
KLORINASI. GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN, 14(2).

Hasan, A. (2006). Dampak penggunaan klorin. Jurnal Teknologi Lingkungan, 7(1).

Hayat, F. (2020). Analisis Kadar Klor Bebas (Cl2) dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Masyarakat di Sepanjang Sungai Cidanau Kota Cilegon. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Mulawarman (JKMM), 2(2), 64-69.

Anda mungkin juga menyukai