PERAWATAN LUKA
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
surat
b. Status nutrisi
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan
berat badan, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan
globulin) dan keseimbangan nitrogen.
c. Keseimbangan cairan dan elektrolit
sehingga
menghindarkan
terjadinya
infeksi
pasca
pembedahan.
e. Pencukuran daerah operasi
Pencukuran pada daerah operasi ditujukan untuk menghindari
terjadinya infeksi pada daerah yang dilakukan pembedahan karena
rambut yang tidak dicukur dapat menjadi tempat bersembunyi kuman
dan
juga
mengganggu/menghambat
proses
penyembuhan
dan
perawatan luka.
f. Personal Hygine
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi
bedah, karena tubuh yang kotor dapat merupakan sumber kuman dan
dapat mengakibatkan infeksi pada daerah yang dioperasi. Apabila masih
memungkinkan, pasien dianjurkan membersihkan seluruh badannya
sendiri/dibantu keluarga di kamar mandi. Apabila tidak, maka bidan
melakukannya di atas tempat tidur.
kateterisasi
juga
diperlukan
untuk
dengan kebutuhan
5) Perhatikan kondisi pasien
Latihan
gerak
sendi
bermanfaat
untuk
meningkatkan
atau
dimaksud
adalah
berbagai
(clotting
time)
darah
pasien,
elektrolit
serum,
dilakukan.
diantaranya
Persiapan
adalah
prosedur
di
ruang
serah
administrasi,
terima
persiapan
Di
dalam
kamar
operasi
persiapan
yang
harus
di
incisi
saja
yang
dibiarkan
terbuka
dengan
perawat
bertugas
menyingkirkan
alat
tenun
tersebut.
i. Hindari tangan yang sudah steril menyentuh daerah
kulit pasien yang belum tertutup.
j. Setelah semua lapisan alat tenun terbentang dari kaki
sampai bagian kepala meja operasi, jangan menyentuh
hal-hal yang tidak perlu.
k. Jika ragu-ragu terhdap kesterilan alat tenun, lebih baik
alat tenun tersebut dianggap terkontaminasi.
Tindakan
keperawatan
pre
operetif
merupakan
pasien
untuk
dilakukan
tindakan
yang
dilakukan
pada
saat
tindakan
baik
antara
masing-masing
komponen
yang
7. Persiapan Mental/Psikis
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah
pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental
pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh
terhadap kondisi fisiknya.
Ketakutan dan kecemasan yang mungkin dialami
pasien
dapat
dideteksi
dengan
adanya
perubahan-
tangan
yang
lembab,
gelisah,
menayakan
tindakan
operasi
c. Pengetahuan pasien tentang persiapan operasi baik fisik
maupun penunjang.
d. Pengetahuan pasien
tentang
situasi/kondisi
kamar
tentang
latihan-latihan
yang
harus
mental
yang
pengambilan
kurang
memadai
keputusan
pasien
dapat
dan
perlu
mendampingi
pasien
sebelum
operasi,
menenangkan
hati
pasien
dan
meneguhkan
pasien
yang
mengetahui
dialami
pasien
tentang
tindakan-
sebelum
operasi,
persiapan
operasi
sesuai
dengan
tingkat
B. Perawatan Postoperasi
Asuhan postoperasi harus dilakukan di ruang pemulihan tempat
adanya akses yang cepat ke oksigen, penghisap, peralatan resusitasi, monitor,
bel panggil emergency, dan staf terampil dalam jumlah dan jenis yang
memadai.
Setelah tindakan pembedahan, beberapa hal yang perlu dikaji
diantaranya adalah setatus kesadaran, kualitas jalan nafas, sirkulasi dan
perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit, kardiovaskular,
lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta alat yang digunakan dalam
pembenahan.
Rencana Tindakan:
1. Pengkajian tingkat kesadaran. Pada pasien yang mengalami anastesi
general, perlu dikaji tingkat kesadaran secara intensif sebelum dipindahkan
ke ruang perawatan. Kesadaran pasien akan kembali pulih tergantung pada
jenis anestesi dan kondisi umum pasien.
2. Pengkajian suhu tubuh, frekuensi jantung/nadi, respirasi, dan tekanan
darah. Tanda-tanda vital pasien harus selalu dipantau dengan baik
c). Pelaksanaan
1)
2)
3)
4)
5)
akan dilakukan
Mendekatkan alat-alat ke pasien
Memasang sampiran
Bidan mencuci cuci tangan
Memasang masker dan sarung tangan yang tidak
steril
6) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
7) Letakkan pengalas dibawah area luka
8) Letakkan nierbeken didekat pasien
9)
Buka
balutan
menyentuh
lama
luka)
(hati-hati
dengan
jangan
sampai
menggunakan
pinset
melepaskan
ujungnya
dan
menahan
kulit
sisa
perekat
dikulit,
dapat
dihilangkan
dibasahi,
tapi
angkat
balutan
dengan
berlahan
11)
Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang
kekantong
plastik,
hindari
kontaminasi
dengan
luka
dan
obat
luka
dengan
untuk
dengan
steril
cairan
yang
telah
fisiologik
untuk
luar)
kassa
steril
yang
sudah
nierbeken
20)
Lepaskan masker
21)
Atur dan rapikan posisi pasien
22)
Buka sampiran
23)
Evaluasi keadaan umum pasien
24)
Rapikan
peralatan
dan
kembalikan
terlalu
erat,
hal
ini
untuk
mencegah
merapatnya
luka,
atau
untuk
menghentikan
perdarahan.
3) Menggunting plester jangan terlalu panjang/ terlalu
pendek.
4) Pembalut yang kotor/ basah segera diganti. Pada luka
operasi tanpa drain sampai angkat jahitan ( minimal
5 hari ), pembalut yang tepat berada di atas luka
tidak boleh diganti. Jadi bila pembalut kotor/ basah
hanya
bagian
atasnya
saja
yang
diganti,
atau
luka
operasi,
contoh
2. Angkat Jahitan
Angkat jahitan adalah suatu tindakan yang dilakukan pada
hari
5-7
(sesuai
dengan
penyembuhan
luka),
untuk
infeksi
silang
dan
mempercepat
proses
penyembuhan luka.
a) Alat dan Bahan
1) Pinset anatomi
2) Pinset cirurghi
3) Kapas bulat
4) Gunting angkat jahitan
5) Lidi kapas (lidi yang diberi atau dilapisi kapas pada
ujungnya)
6) Kasa steril
7) Gunting pembalut
8) Plaster
9) Alkohol 70%
10) Betahin 10%
11) Larutan H2O2lisol/savlon
12) Obat luka
13) 2 Bengkok
14) Handskon steril
15) Korentang
b) Langkah Kerja
1) Jelaskan prosedur pada klien dengan menggambarkan
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
lepaskan plester
9) Lepaskan plester
dengan
melepaskan
ujung
dan
dan
usapan.
Bersihkan
dari
area
yang
kurang
dan
ditarik
menggunting
benang
sedikit
tepat
ke
atas
dibawah
kemudian
simpul
yang
http://mymidwifejunior.blogspot.co.id/2015/04/perawatan-bedah-kebidanan.html