(KKL)
JUDUL :
PROSES PENGOLAHAN AIR KOTOR (WATER TREATMENT) DENGAN
MENGGUNAKAN MIKROORGANISME TERTENTU DI PT DJARUM
KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH
OLEH :
SINTA FITRIA
24020114120017
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
JUNI, 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Menyetujui
Ketua Departemen Biologi
Sinta Fitria
24020114120017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini hingga penyusunan
laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan
dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diantaranya :
1.
2.
3.
4.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini
bermanfaat.
Semarang,
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan penting yang
dilaksanakan dalam upaya menambah pengetahuan dan pengayaan
mahasiswa terkait dengan mata kuliah khususnya biologi. Tujuan dari
pelaksanaan KKL ini membekali mahasiswa dengan soft skill dalam
menghadapi dunia kerja dan diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, kreatif, inovatif dan berani mengambil resiko. Dalam KKL ini,
mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas
Biologi Semarang mengunjungi PT Djarum Kudus Jawa Tengah,
Indonesia. Kuliah kerja Lapangan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Juni
2016.
PT Djarum merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di
Indonesia dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN
Indonesia. PT Djarum berdiri di Kudus sejak tahun 1951 sampai sekarang.
Proses produksi rokok Djarum terbagi dalam dua sistem, yaitu Sigaret
Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk Djarum
Sigaret Kretek Tangan yaitu Djarum 76 dengan Djarum 12. Kedua ,Sigaret
Kretek Mesin (SKM) Djarum Super, La Lights, Djarum Black, Djarum
Mezzo. Tembakau dan Cengkeh yang digunakan adalah tembakau yang
berkualitas, dari berbagai daerah di Indonesia. Tembakau ini akan
Kudus ?
Bagaimana penjelasan mengenai mikroorganisme yang terlibat
BAB II
METODE
2.1 Alat
2.1.1 Kamera
2.2 Bahan
2.2.1 Lumpur aktif (activated sludge)
2.2.1 Bakteri
2.2.3 Bak penyaring
2.2.4 Turbo koagulator
2.2.5 Bak sedimentasi
2.2.6 Bak clarifier
2.2.7 Kolam indicator pond
BAB III
setelah
Lumpur yang didapat pada bagian bawah tangki didapat hanya dari gaya
gravitasi, sedangkan di atas lapisan lumpur terbentuk air yang keruh, yang
diambil dari tangki. Waktu tinggal untuk proses sedimentasi ini adalah 36 jam.
Sedimentasi membutuhkan waktu tinggal 36 jam dengan debit air yang masuk
400 kubik dan debit wadah sedimen 600 kubik. Lumpur sisa sedimentasi akan
digunakan untuk pembuatan kompos.
dengan
lumpur
yang
terdiri
dari
bahan-bahan
organik.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Proses pengolahan air kotor (water treatment) di PT. Djarum Kudus
meliputi dua tahap yaitu pengolahan secara fisik dan pengolahan secara
biologis. Pengolahan secara fisik meliputi langkah-langkah seperti
berikut : pengkarakteran jenis air kotor yang ada, penyaringan di bak
penyaringuntuk memisahkan sampah dan padatan dari air, selanjutkan
dialirkan ke turbo coagulator dan ditambahkan kapur CaCO2 ke dalam
air. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki pH tanah. Pengolahan secara
biologis dengan menggunakan metode lumpur aktif. dimana air limbah
dan lumpur aktif dicampur dalam suatu reaktor atau tangki aerasi. Air
selanjutnya diendapkan dan hasil akhir akan dimanfaatkan untuk
menyiram tanaman yang ada di sekitar OASIS Kretek Factory.
4.2 Mikroorganisme yang sering berperan dalam lumpur aktif berasal dari
genus Zoogloea, yang merupakan bakteri gram negatif, dengan bentuk
sel bulat, flagela tidak tampak jelas serta mempunyai daya proteolitik.
Bakteri genus Zoogloea banyak tersebar di alam, air dengan tingkat
pencemaran sedang, dan unit-unit pengolahan air limbah secara aerobik.
DAFTAR PUSTAKA
Badjoeri, M., dan Suryono, T. 2002. Pengaruh Peningkatan Limbah Cair Organik
Karbon terhadap Suksesi Bakteri Pembentuk Bioflok dan Kinerja Lumpur
Aktif Beraliran Kontinyu. Jurnal LIMNOTEK, Vol IX no.1 (hal.13-22).
Bosnic, M.; Buljan, J. Dan Daniels, R.P. 1997. Pollutant in Tannery Effuents.
Definitions and Environmental Impact in Limit for Discharge into Water
Bodies and Sewers Regional Workshop in Design, Spesification and
maintenance of Effluent Treatment Plants. UNIDO, Madras.
Metcalf dan Eddy, I. 1983. Waste Water Engineering Disposal Reuse, 2nd. Tata
Mc. Graw Hill Publishing Company Ltd, New Delhi.
Murtinah, S. 1994. Dasar-Dasar Teknologi Pengnedalian Pencemaran oleh Air
Limbah Industri. Makalah pada Pendidikan dan Latihan Teknologi
Pengendalian Limbah Industri Tingkat Supervisor Subsektor ILME tanggal
10-16 Oktober 1997. Semarang
Persoone, G dan Pauw, N. D. 1986. System of Biological Indicators for Water
Quality Assesment. J. WPCF 48(9): 39-73.
Prayitno, T.P, Puji, E. S, dan R. Jaka, S. 2001. Isolasi dan Identifikasi
Mikroorganisme dalam Lumpur Aktif Pengolahan Limbah Industri Kulit.
Makalah Barang Kulit, Karet dan Plastik. Vol XVII, No. 1-2 Tahun 2001.
Riyanto. 2014. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Yogyakarta.
Deepublish
LAMPIRAN