Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL

Kapita Selekta
Penggunaan Teknologi GIS untuk Smart City dalam Penataan Kota

1.
2.
3.
4.

Anggota Kelompok :
Muhammad Hikam Hidayat
13/355925/SV/05299
Idham Kholid
Prajaka Brian Lizadi
Bagas Prakasa

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNOLOGI JARINGAN


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I.

Pengertian
Kota pada dasarnya adalah sebuah lingkungan yang dinamis yang senantiasa
mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan kota
yang pesat dan tanpa pengendalian dapat menimbulkan ketidakteraturan pembangunan
di perkotaan, akibatnya pemanfaatan ruang untuk permukiman, perdagangan, industri
dan lain-lainnya tidak terkendali/tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ada,
sehingga kota menjadi tidak teratur serta sering terjadi pelanggaran pembangunan serta
alih fungsi pemanfaatan ruang.
Pengendalian pemanfaatan ruang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
proses penataan ruang. Pemanfaatan ruang diberbagai wilayah Indonesia dalam
pelaksanaannya sering atau tidak sejalan dengan rencana tata ruang yang telah
ditetapkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian tersebut antara lain
tekanan perkembangan pasar terhadap ruang, belum jelasnya mekanisme pengendalian
dan lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi. Kecenderungan
penyimpangan-penyimpangan pemanfaatan ruang dapat terjadi karena produk rencana
tata ruang kurang memperhatikan aspek-aspek pelaksanaan atau sebaliknya bahwa
pemanfaatan ruang kurang memperhatikan rencana tata ruang yang sudah ditetapkan.
Semakin berkembag nya zaman, pengendalian tata ruang kota dapat kita
rencanakan terlebih dahulu dengan menerapkan Ilmu pengetahuan yang sedang
berkembang saat ini yaitu teknologi geospasial. Teknologi geospasial atau biasa yang
sering Sistem Informasi Geospasial (geographic information system) merupakan
terobosan ke depan dalam revolusi informasi dan sedang berkembang dengan sangat
cepat. Kondisi ini disebabkan sifat spasial dan kegunaan visualnya yang luar biasa.
Informasi geospasial, yang dikelola melalui Sistem Informasi Geografis (SIG), dalam
berbagai sektor kehidupan terus disosialisasikan. Dengan berkembangnya internet,
Sistem Informasi Geografis ini telah dikembangkan berbasis web dan telah diterapkan
dalam berbagai bidang.

II.

Persoalan
Berdasarkan topik yang telah diambil, ternyata terdapat beberapa persoalan
menarik yang dapat diambil antara lain yaitu :
a. Bagaimana peran GIS dalam tata ruang kota untuk menjadi Smartcity ?
b. Bagaimana metode yang digunakan dalam penggunaan GIS untuk penataan tata
ruang yang sesuai dengan smartcity ?
Teknologi smart mapping GIS (Sistem Informasi Geografis), mengintegrasikan
dan menganalisis data dari beberapa sistem bisnis untuk membuat peta berbasis
tampilan yang dinamis dan interaktif. Gilang Widya Wicaksana sebagai spesialis Esri
Indonesia, mengatakan tim ahli bekerja sama dengan pemerintah untuk menilai dan
mengidentifikasi proses dan program yang ada. Dengan harapan dapat ditingkatkan
melalui penggunaan teknologi GIS.

Menggunakan teknologi GIS smart mapping tidak hanya memberikan sistem


digital yang diaktifkan dan terintegrasi. Tetapi juga akan mengurangi prosedur
administrasi dan kesalahan manusia dalam pengumpulan data. Kemitraan antara Kota
Depok dan Esri Indonesia juga akan mencakup penciptaan kebijakan tata ruang dengan
jangkauan luas. Di mana 16 instansi pemerintah lainnya aktif berbagi data geospasial
pada platform yang sama.
Fasilitas kota berkonsep smart city
Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam pengoperasian
bangunan dan konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan perbaikan pada infrastruktur
serta sertifikasi bangunan untuk mengurangi penggunaan listrik dan air. Penggunaan
smart metering dan smart building teknologi membantu memaksimalisasi kontrol
penggunaan.Pengaturan kode etik dalam proses pembangunan, standarisasi dan
sertifikasi adalah salah satu cara penting untuk menciptakan bangunan yang ramah
lingkungan. Banyak kota telah menjalankan program pengawasan kodeetik dan standar
dalam proses pembangunan dan renovasi gedung.

III.

Kajian Pustaka
Dalam mendukung topik yang diambil, maka dicarilah beberapa referensi yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada akurasi maps yang terjadi. Berikut
adalah beberapa cara yang telah digunakan oleh beberapa orang untuk mengatasi
permasalahan yang ada.

IV.

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai