Anda di halaman 1dari 5

Efek dari Monitoring Tekanan Intrakranial pada Pasien dengan Cedera Kepala

Shao-Hua Su, Fei Wang, Jian Hai, Ning-Tao Liu, Fei Yu, Yi-Fang Wu, You-Hou Zhu
Bagian Bedah Syaraf, Rumah Sakit Tongji, Universitas Kesehatan Tongji, Shanghai,
China
Abstrak
Latar belakang: meskipun guideline internasional merekomendasikan monitoring
rutin Tekanan Intracranial (TIK) untuk pasien dengan Cedera Kepala Berat (CKB),
ada hasil yang saling bertentangan yang disebabkan monitoring TIK berdasarkan
penelitian sebelumnya. Karena itu kami mengadakan penelitian meta-analisis untuk
menilai keberhasilan dan keamanan dari monitoring TIK pada pasien dengan CKB.
Metode : berdasarkan review sebelumnya, pubmed dan dua database cina (Wangfang
dan VIP) yang selanjutnya mencari penelitian yang pantas untuk dipilih. Hasil
primernya adalah mortalitas. Hasil sekundernya termasuk hasil yang tidak diinginkan,
efek samping, lamanya perawatan ICU dan lama mondok di rumah sakit. Weighted
mean difference (WMD), odds ratio (OR) dan confidence intervals (CIs) 95 %
diperhitungkan dan digabungkan menggunakan model fixed-effects atau randomeffects.
Hasil: dua uji acak terkontrol dan tujuh penelitian kohort yang melibatkan 11.038
pasien memenuhi kriteria inklusi. Monitoring TIK tidak berhubungan dengan
penurunan yang signifikan dalam mortalitas (OR, 1.16; 95% CI, 0.871.54), dengan
heterogenitas substansial (I2 = 80%, P<0.00001), yang mana diverifikasi oleh analisis
sensitivitas. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kejadian hasil yang tidak
diinginkan (OR, 1.40; 95% CI, 0.991.98; I2 = 4%, P = 0.35) dan efek samping (OR,
1.04; 95% CI, 0.641.70; I2= 78%, P = 0.03). meskipun begitu, kita harus waspada
terhadap hasil dari efek samping karena heterogenitas substansial dalam
perbandingannya. Kemudian, semakin lamanya perawatan di ICU dan rumah sakit
menunjukkan kecenderungan konsisten berdasarkan gabungan penelitian.

Simpulan: tidak ada manfaat yang ditemukan pada pasien dengan CKB yang
menjalani monitoring TIK. Mengingat heterogenitas klinis yang substansial,
dibutuhkan jumlah sampel uji acak terkontrol yang lebih banyak untuk memastikan
penemuan yang sekarang.
Pendahuluan
Cedera Kepala Berat (CKB) merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas
paska cidera serius, rata-rata 235.000 dirawat dirumah sakit dan 50.000 kematian
terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. 1 kerusakan pada pasien dengan CKB tidak
hanya dikarenakan akibat langsung dari cedera primer. Kemudian, lesi desak ruang
dan edema otak disertai dengan peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) bias
menjurus pada kerusakan hipoksia-iskemia, yang mana dpat menyebabkan herniasi
jaringan otak, perfusi otak yang tidak adekuat, iskemia dan kematian. 2,3 Secara
teoritis, manajemen dari pasien dengan CKB akan lebih baik dengan monitoring
TIK.4 Guideline dari Brain Trauma Foundation (BTF) merekonmedasikan monitoring
TIK pada pasien dengan CKB {Glasgow Coma Scale (GCS) score 8} dan
computerized tomography (CT) scan yang abnormal. Selanjutnya, monitoring TIK
juga direkomndasikan untuk pasien dengan CKB tanpa abnormalitas CT tetapi
dengan setidaknya ada 2 kriteria berikut: usai > 40 tahun, motor posturing, atau
tekanan darah sistolik < 90 mmHg.5 Lane et al.6, Stocchetti et al.7 dan Mauritz et al.8,9
menkonfirmasi keuntungan dari monitoring TIK. Sebaliknya, Shafi et al. 10 dan
Griesdale et al.11 monitoring TIK berhubungan dengan peningkatan mortalitas.
Biersteker et al.12 dan Thmpson et al.13 menjelaskan bahwa monitoring TIK tidak
berhubungan dengan mortalitas dan hasil yang tidak diinginkan, yang mana konsisten
dangan Cremer dan kawan-kawan.14 Berdasarkan dua uji acak terkontrol.15,16, tidak
ada perbedaan yang signifikan yang dalam angka kelangsungan hidup antara
kelompok monitoring TIK dan kelompok tanpa monitoring TIK. Sampai sekarang,
keuntungan dan keamanan monitoring TIK pada CKB masih kontroversial.

Memiliki jumlah sampel (324 dan 61 pasien) dalam dua penelitian uji acak
terkontrol. Penemuan dari penelitian tersebut tidak cukup untuk menarik simpulan
pasti. Dikarenakan tidak ada hasil dari database Cochrane.17 Dalam pendapat kami,
akan sangan menarik bagi kami untuk mengadakan meta-analisis pertama dengan
tujuan untuk menilai manfaat dan keamanan dari monitoring TIK pada pasien dengan
CKB, yang mungkin bermanfaat berkaitan dengan hasil dari uji acak terkontrol.
139 artikel ditemukan
92 dalam bahasa
inggris
47 dalam bahasa cina
17 diekslusikan (15 review,
2 opini)
122 artikel yang relevan
diskrining
115 dieksklusikan berdasarkan judul
dan abstrak, 6 artikel diinklusikan
dikarenakan sebelumnya terdaftar
dalam database Cochrane dan review
sistematik oleh Mendelson et al.
13 artikel dipilih untuk
kelayakannya
13 dalam bahasa inggris
4 artikel (kelompok non monitoring)
dieksklusikan dan 1 artikel (tidak ada
data yang tersedia ) dieksklusikan, 1
artikel diinklusikan berdasarkan
tinjauan pustaka dari artikel relevan
9 artikel diinklusikan dalam
meta analisis

Gambar 1. Proses seleksi penelitian yang diinklusikan dalam meta-analisis


Metode

Strategi Pencarian dan Criteria Inklusi


Berdasarkan database Cochrane.17 dan Mandelson et al.,18 dua penulis (S.-H.S dan
F.Y) kemudian pencarian PubMed dan dia database cina (Wangfang dan VIP) untuk
artikel relevan yang dipublikasikan sampai Maret 2013. Penelitian dibatasi dalam
bahasa inggris dan cina, dan diidentifikasi menggunakan kata kunci intracranial
pressure monitoring atau intracranial pressure monitor*, dan random atau
random* atau case control atau cohort atau observational. Daftar pustaka
dari seluruh publikasi ditinjau dan dicari ulang untuk mencegah adanya publikasi
yang terlewat. kriteria inklusi dalam PICOS : (i) populasi: pasien dengan diagnosa
CKB; (ii) intervensi: monitoring TIK (iii) Perbandingan: kelompok monitoring TIK
dengan non monitoring TIK (pemeriksaan fisik dan radiologis); (iv) pengukuran
hasil: mortalitas, hasil yang tidak diharapkan, lamanya masa perawatan di ICU,
lamanya perawatan di rumah sakit dan efek samping, yang mana tercantum pada
penelitian, (v) desain penelitian: uji acak terkontrol, case control dan cohort.\

Ekstraksi Data dan Pengukuran Hasil


Dua penulis (S.-H.S dan Y.-F.W) secara independen menskrining penelitian. Masing
masing penelirian, kami catat penulis pertama, tahun publikasi dan ukuran sampel
populasi, karakteristik pasien, criteria seleksi pasien, definisi hasil, dan lainnya.
Segala ketidaksepakatan diselesaikan dengan diskusi dan consensus. Investigator
ketiga (F.W) berkonsultasu saat adanya ketidaksepakatan untuk meningkatkan
akurasi. Hilangnya data analitik dari laporan primer dimintakan langsung pada
penulisnya. Ketika populasi yang sama dilaporkan pada beberapa publikasi, kami
mengambil yang paling informatif atau paling lengkap saja untuk menghindari
duplikasi informasi.
Hasil primer adalah mortalitas. Hasil sekunder termasuk hasil yang tidak diharapkan,
efek samping, lamanya perawatan ICU dan perawatan di rumah sakit.
Assesmen Kualitas
Assesmen risiko bias Cochrane.19 yang mana terdiri atas tujuh item termasuk generasi
urutan acak, penutupan alokasi, penyamaran partisipan dan personel, penyamaran
asesmen hasil, data hasil tidak lengkap, pelaporan selektif dan bias lain, digunakan
untuk mengevaluasi kuallitas metodologi dari uji acak terkontrol. Newcastle-Ottawa
quality assessment scale (NOS)20, yang mana termasuk didalamnya tiga pertanyaan

seleksi, satu pertanyaan dalam perbandingan dan tiga pertanyaan dalam hasilnya,
digunakan untuk menilai kualitas metodologi dari penelitian kohort. Dua penulis (J.
H dan Y.-H. Z) secara subjektif mereview seluruh penelitian dan menempatkan dalam
nilai risiko rendah, risiko tinggi dan risiko tidak jelas pada uji acak terkontrol, dan
memberikan poin pada penelitian kohort (poin tersebut kemudian dijumlahkan dan
digunakan untuk membandingkan kualitas penelitian).

Anda mungkin juga menyukai