Anda di halaman 1dari 20

Laporan

Biologi dasar

PERCOBAAN II
Fotosintesis
Nama

: Ulfah Nur Amaliah

Nim

: H41114301

Kelompok : 1 (satu)
Asisten

: Juliar Nur

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Seluruh organisme hidup memerlukan energi , tidak saja untuk
pertumbuhan dan reproduksi tetapi juga untuk mempertahankan kehidupan
itu sendiri. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul molekul organik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan
memasukkan molekul molekul ke dalam sel selnya sebagai sumber
energi bebas dan sebagai komponen sel. Sifat fisiologi yang hanya dimiliki
oleh tumbuhan adalah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta di asimilasikan di dalam
tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cahaya dan oleh
karena itu maka asimilasi zat karbon ini disebut juga dengan fotosintesis.
Dengan kata lain, fotosintesis adalah suatu proses dimana zat zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik
karbohidrat dengan pertolongan sinar matahari.
Fotosistesis terjadi pada berbagai tanaman, alga, dan banyak spesies
bakteri tetapi bukan pada archaea. Organisme yang melakukan fotosintesis
disebut fotoautorop, sejak mereka dapat membuat makanan mereka
sendiri. Pada tanaman hydrilla misalnya atau tumbuhan tingkat tinggi,
alga, dan cyanobacteria, fotosintesis menggunakan karbon dioksida dan
air, melepaskan oksigen sebagai produk yang terbuang. Fotosintesis vital
bagi semua kehidupan aerob di dunia. Dalam tambahan untuk mengatur
tingkat normal dalam oksigen di atmosfer, fotosintesis adalah sumber
energy yang paling dibutuhkan di dunia.

Walaupun fotosintesis bisa terjadi pada cara yang berbeda pada spesies
yang berbeda pula, beberapa fitur tetap sama. Untuk contohna, prosesnya
selalu dimulai saat energi dari cahaya diserap sebagai protein disebut
reaksi tengah fotosintesis yang mengandung klorofil. Dalam tanaman,
protein tersebut diadakan didalam organel disebut kloroplas. Beberapa
energi cahaya dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk ATP.

I.2. Tujuan
1. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa
2. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen

I.3. Waktu dan Tempat


Percobaan ini dilakukan pada Selasa, 22 Oktober 2014 pukul 07 : 30
11 : 00 di Laboratorium Biologi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis adalah suatu proses biokimiayang dilakukan tumbuhan, alga,


dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi (Lakitan, 2011).
Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau disebut sebagai proses
fotosintesis. Pengertian fotosintesis dalam kamus Biologi adalah peristiwa
penggabungan karbon dioksida dan air secara kimiawi dalam klorofil untuk
membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi.
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fotosintesis adalah pemanfaatan
energy cahaya matahari (cahaya matahari buatan) oleh tumbuhan berhijau daun
atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat (Dosen
Biologi UNHAS ,1996).

II.1 Fotosintesis pada tumbuhan


Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung. dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan
persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini (Ratna,2007) :

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain sebagai


bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik
pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. (Ratna,2007).
Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air
yang berlebihan (Tambunan, 2011).
II.2 FAKTOR-FAKTOR FOTOSINTESIS
Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor,
baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi
jaringan/ organ fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktivitas fisiologi
yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling
kait mengkait (Juwilda,2010).
Fotosintesis di pengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun
faktor dari luar. Factor dari dalam, antara lain: Umur daun, Keadaan stomata, dan
Jenis tumbuhan. Factor dari luar,antara lain (Ratna, 2007) :
1) Cahaya
2) Suhu
3) Karbon dioksida (CO2)
4) Oksigen (O2)
5) Air (H2O)
6) Klorofil (Zat hijau Daun)
7) Tahap Pertumbuhan
1. Respon fotosintesis terhadap Cahaya

Cahaya mutlak dibutuhkan sebagai energi penggerak fotosintesis, namun


demikian tingkat kebutuhan antar kelompok tumbuhan akan berbeda. Tidak pada
setiap kondisi meningkatnya intensitas akan diikuti atau menyebabkan
meningkatnya laju fotosintesis. Terdapat perbedaan tingkat kebutuhan cahaya,
terutama antara tumbuhan tipe C-3 dan C4. (Campbell, Reece & Mitchell, 1999).
Cahaya di butuhkan pada proses fotosintesis sebagai sumber energy. Energi
ini kemudian digunakan untuk menguraikan (memecah) molekul air (H2O)
menjadi oksigen dan hydrogen. Banyaknya energi cahaya yang di serap oleh
tumbuhan tergantung pada (Lakitan, 2011) :
a. banyak sedikitnya intensitas sumber cahaya,
b. panjang gelombang cahaya ,
c. lamanya penyinaran.
2. Suhu
Sifat lain tumbuhan C-4 adalah lebih toleran di lingkungan dengan suhu yang
panas. Kisaran suhu optimum untuk fotosintesis tumbuhan C-4 ( lebih tinggi
daripada tumbuhan C-3 (Campbell, Reece & Mitchell, 1999).
3. CO2
Konsentrasi CO2 sebagai salah satu prekursor atau bahan dasar asimilasi
karbon tentu akan sangat berpengaruh pada produktivitas fotosintesisnya.
Tumbuhan menunjukkan kemampuan nya dalam memfiksasi CO 2 yang berbedabeda. Perbedaan ini sangat menyolok antara tumbuhan tipe C-3 dengan C-4
(Campbell, Reece & Mitchell, 1999).

Karbon dioksida berpengaruh sangat besar terhadap proses fotosintesis karena


merupakan bahan baku untuk pembuatan glukosa. Disamping itu, keberadaan
karbon dioksida diudarapun jumlahnya juga terbatas. Kandungan karbon dioksida
di udara segar bervariasi antara 0,03% (300ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm)
bergantung pada lokasi (Ratna,2007).
4. Oksigen (O2)
Oksigen merupakan salah satu produk samping dari fotosintesis, dari hasil
fotolisis air. Namun demikian, akadar oksigen yang tinggi pada jaringan
fotosintetik akan menghambat laju fotosintesis. Grafik berikut menggambarkan
bagaimana laju fotosintesis pada beberapa level O2. Pada kondisi kadar oksigen
yang semakin tinggi, laju fotosintesisnya secara signifikan menjadi semakin
rendah. Tampak kecenderungan adanya efek interaksi antara konsentrasi CO 2 dan
O2 terhadap laju fotosintesisnya (Ratna,2007).
5. Air (H2O)
Air merupakan bahan baku pada proses fotosintesis, keberadaan air juga
sangat berpengaruh terhadap keberadaan karbondioksida, karena jika tumbuhan
kekurangan air maka stomata akan menutup, dan dengan menutupnya stomata
maka Karbon dioksida tidak bisa masuk ke dalam tumbuhan tersebut
(Tambunan,2011).
6. Klorofil
Zat hijau daun (klorofil) dibutuhkan untuk menyerap cahaya. hari klorofil
menyerap cahaya terutama mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa
(bahan makanan). Pembentukan klorofil membutuhkan ion magnesium (Mg2+)
yang diserap dari tanah. Klorofil menyerap panjang gelombang tertentu, sehingga

pada beberapa tumbuhan tertentu,selain klorofil didalam kloropasnya di temukan


juga pigmen lain (Tambunan, 2011).
7. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi
dan makanan untuk tumbuh (Dosen biologi UNHAS,1996).
II.3 PROSES FOTOSINTESIS
Fotosintesis merupakan penyusunan/pembuatan makanan yang terjadi di
daun, dilakukan oleh klorofil dengan bantuan energy cahaya. Secara alami
fotosintesis berlangsung dengan bantuan energi cahaya matahari dan terjadi di
siang hari. Fotosintesis bisa juga terjadi pada malam hari dengan bantuan cahaya
lampu atau cahaya lainnya (Lakitan,2011).
Pada proses fotosintesis, energi diperoleh dari cahaya matahari yang diserap
oleh klorofil. Energi tersebut digunakan untuk memecah molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen. (Lakitan,2011).
Semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi
ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian
stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringanjaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis
dapat dibagi menjadi dua bagian utama : reaksi terang (karena memerlukan
cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida) (Campbell, Reece & Mitchell, 1999).

a. Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton
oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya
terlihat pada warna biru (400-450 nm) dan merah (650-700 nm) dibandingkan
hijau (500-600 nm). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata
kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau (Ratna,2007).
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan
pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi
aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.
(Ratna,2007).
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang
mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain
sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan

ionisasi sulfida atau hidrogen. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II,
cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi
NADPH (Campbell, Reece & Mitchell, 1999).
b. Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai
proses biokimia.Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin
yang mengikat karbondioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi
gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung
pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap
(tanpa cahaya) (Lakitan,2011).

II.4 TEMPAT TERJADINYA FOTOSINTESIS


Fotosintesis terjadi di kloroplas. Kloroplas merupakan alat atau organela sel
yang khas pada sel-sel daging daun. Bentuknya bermacam-macam, tergantuing
jenis tumbuhannya. Selain bulat atau lonjong, ada juga yang berbentuk pita. Pada
daun Hydrila, kloroplasnya bulat atau lonjong, berukuran cukup besar dan mudah
diamati dibawah mikroskop. Organela ini mudah dikenali dengan warnanya yang
hijau karena banyak mengandung zat warna atau pigmen hijau daun yang disebut
klorofil. Ada dua macam klorofil pada tumbuhan darat yaitu klorofil a dan
klorofil-b (Campbell, Reece & Mitchell, 1999).

II.5 PERCOBAAN - PERCOBAAN FOTOSINTESIS


a. Jan Ingenhousz (1779)

Dua tahun kemudian, banyak peneliti tertarik untuk ikut menggali lebih
lanjut dari temuan Priestley tersebut. Jan Ingenhousz (1779), ahli fisiologi dari
German melakukan eksperimen dengan menggunakan tumbuhan air (Hydrila
verticilata). Dari percobaannya ditunjukkan tiga hal penting, meliputi (Benyamin
Lakitan, 2011) :
(1) gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu ternyata adalah O2,
(2) cahaya matahari dibutuhkan untuk proses tersebut,
(3) bagian yang berhijau daun saja yang mengeluarkan O2.
b. Sachs
Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs
berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat
tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga
percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium (Juwilda,2010).
c. Jean Senebier & Nicholas de Saussure

Seorang ahli botani dari Swiss, Jean Senebier menemukan bahwa CO2
juga dibutuhkan untuk fotosintesis. Peneliti lain, ahli kimia dan ahli fisiologi
Swiss yaitu Nicholas de Saussure (1804) menunjukkan bahwa tanaman tumbuh

dari air dan CO2 yang diserapnya. Van Niel adalah orang pertama yang
menyatakan bahwa O2 itu berasal dari pemecahan air. Hal itu didasarkan dari
hasil temuannya tentang fotosintesis bakteri Sulfur (Lakitan, 2011).
Tahun 1941, Ruben dan Kamen melakukan percobaan fotosintesis dengan
menggunakan air bertanda. Pada air tersebut, komponen O-nya diberi tanda yang
mudah dikenali dengan alat tertentu. Dengan cara ini, Dia berhasil membuktikan
bahwa gas yang dilepaskan itu adalah O2 yang bertanda. Oksigen itu tentu
berasal dari pemecahan air bertanda. Pemecahan air dengan energi cahaya yang
diserap oleh sel-sel daun yang berfotosintesis ini disebut fotolisis (Lakitan, 2011).

BAB III
METODE KERJA
III . 1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kertas Timah
Penjepit kertas
Gelas piala (5 buah)
Tabung Reaksi (5 buah)
Alkohol 95% (200 ml)
JKJ (200 ml)
Corong (2 buah)
Air Keran

III . 2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
a. Daun Mangga
b. Tanaman Hydrilla verticillata
III . 3. Prosedur Kerja
1. Percobaan Sachs :

a. Tutuplah sebagian permukaan daun yang akan di periksa yang belum


terkena sinar matahari (sebaiknya dilakukan jauh jauh hari sebelum
praktikum di lakukan) dengan kertas timah (aluminium foil) dan jepit
dengan penjepit kertas.
b. Petiklah daun tersebut dan lakukan percobaan dengan membagi dua daun
dengan memotongnya menjadi dua bagian antara yang tertutup dan tidak
tertutup.
c. Memasukkan daun yang telah dipotong kedalam tabung reaksi.
d. Memanaskan daun sampai layu hingga selnya mati dan dinding sel
e.
f.
g.
h.
i.

bersifat permeable.
Ambil dan cuci daun itu dengan air.
Masukkan kedalam alcohol yang mendidih.
Ambil dan bilas dengan air mengalir
Memasukkan pada larutan JKJ
Amati apa yang terjadi pada percobaan. Jika terjadi perubahan warna
hitam atau biru tua pada daun itu berarti ada amilum sebagai hasil
fotosintesis.

2. Percobaan Ingenhouz
2.1 Di tempat terang :
Adapun prosedur kerja ingenhouz yaitu:
a
b

Menyediakan alat dan bahan


Mengisi gelas piala dengan air kemudian masukkan tanaman Hydrilla

Verticillata ke dalamnya.
Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa

sehingga Hydrilla Verticillata semuanya berada di bawah corong.


Tutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi

sejumlah air.
Tempatkan percobaan ini dibawah matahari atau cahaya lampu yang

mempunyai intensitas tinggi.


Amati apakah ada gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar
tabung reaksi.

Jika ada gelembung, hitung jumlah gelembung setiap lima menit dan

catat pada tabel.


2.2 Di tempat gelap
a Merangkai percobaan seperti diatas
b Tempatkan rangkaian tersebut di tempat yang tidak terkena cahaya
c

sedikit pun.
Amati apakah ada gelembung udara atau tidak.

BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1. Hasil
IV.1.1. Percobaan Sachs

Gambar. IV.1 Rangkaian percobaan sachs


Foto hasil percobaan :

IV.1.2. Percobaan Ingenhouz

Gambar. IV.2 Rangkaian percobaan Ingenhouz


a. Di Tempat Terang

Tabel IV.1 Percobaan Ingenhouz di tempat terang


Interval Waktu (menit)

Jumlah Gelembung

0 - 5
6 10
11 15
16 20
b. Di Tempat Gelap
Tabel IV.1 Percobaan Ingenhouz di tempat gelap
Interval Waktu (menit)

0 - 5
6 10
11 15
16 20

Jumlah Gelembung
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

IV. 2. Pembahasan
Pada percobaan sachs, daun yang telah di tutupi aluminium foil
selama berberapa hari di petik dan kemudian di buka aluminium foilnya.
Daun tersebut kemudian di potong menjadi dua bagian agar menghemat
bahan (mengefisienkan pemakaian bahan), bagian daun yang di potong
adalah antara daun yang di bungkus dan yang tidak di bungkus. Daun yang
telah di potong tadi kemudian di masukkan dalam tabung reaksi dan di beri
air mendidih, air mendidih berfungsi untuk mematikan sel. Daun yang
selnya telah mati, kemudian di masukkan lagi ke dalam tabung reaksi yang
berisi alkohol mendidih, ini berfungsi untuk melarutkan klorofil yang ada
pada daun. Disini di gunakan alkohol karena alkohol adalah pelarut yang
sangat baik. Setelah klorofil pada daun keluar, maka bilas daun dengan air
mengalir kemudian masukkan ke dalam larutan JKJ, Larutan JKJ ini

berfungsi untuk menguji amilum yang terdapat pada daun. Setelah di


berikan larutan JKJ bilas dengan air mengalir. Dan setelah beberapa saat
ternyata daun yang di bungkus aluminium foil berwarna pucat dan daun
yang tidak terbungkus oleh aluminium foil ternyata berwarna biru
kehitaman. Warna pucat menunjukkan bahwa daun yang tidak terkena sinar
matahari tidak melakukan fotosintesis sehingga tidak menghasilkan glukosa,
sedangkan daun yang tidak di bungkus berwarna biru kehitaman berarti
dalam fotosintesis menghasilkan amilum.
Sementara itu, pada percobaan ingenhouz yang digunakan adalah
tanaman Hydrilla verticillata. tanaman Hydrilla verticillata di masukkan ke
dalam gelas piala kemudian di berikan air secukupnya. Kemudian masukkan
corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla
verticillata berada di bawah corong. Tutup pangkal corong tersebut dengan
tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air. Tempatkan

rangkaian

percobaan ini dibawah matahari langsung atau cahaya lampu yang


mempunyai intensitas tinggi. Kemudian simpan satu rangkaian di tempat
yang tidak terkena cahaya. Ternyata setelah beberapa menit, di tempat
terang tanaman Hydrilla verticillata menghasilkan banyak gelembung.
Namun berbeda dengan tanaman Hydrilla verticillata yang di simpan di
tempat yang gelap, karena tanaman sama sekali tidak menghasilkan
gelembungmeskipun setelah beberapa menit. Ini membuktikan bahwa pada
tempat yang gelap tanaman Hydrilla verticillata tidak melakukan
fotosintesis, sehingga tidak menghasilkan gelembung gelembung (O 2).

Sementara itu, di tempat terang tanaman Hydrilla verticillata melakukan


fotosintesis karena menghasilkan banyak gelembung udara.
Percobaan sachs di lakukan untuk membuktikan bahwa pada proses
fotosintesis menghasilkan amilum. Dan percobaan ingenhouz membuktikan
bahwa fotosintesis juga menghasilkan Oksigen (O2). Selain itu, kedua
percobaan ini juga membuktikan bahwa cahaya sangat berperan penting
dalam proses terjadinya fotosintesis. Tanpa adanya cahaya maka tumbuhan
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Baik itu tumbuhan yang ada di
darat seperti daun mangga maupun tanaman yang ada di air seperti tanaman
Hydrilla verticillata.
Dari percobaan sachs, di ketahui bahwa daun yang tertutup
aluminum foil tidak melakukan fotosintesis karena tidak trerkena cahaya
sehingga tidak menghasilkan amilum. Sementara yang tidak tertutupi
melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan amilum. Dari pecobaan
ingenhouz di atas, tanaman Hydrilla verticillata yang terkena cahaya
melakukan fotosintesis karena menghasilkan gelembung gelembung
berupa oksigen yang setiap menit bertambah, sementara yang tidak terkena
cahaya tidak melakukan fotosintesis. Ini dibuktikan dengan hasil percobaan
yang tidak terdapat gelembung meskipun setelah beberapa menit.

BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan

V.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Campbel NA, Reece JB, dan Mitchell GL, 1999. Biologi Jilid I: Edisi Kelima.
California: Addison-Wesley.Inc.
Dosen Jurusan Biologi. 1996. Diktat Kuliah Biologi Dasar I. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Jurnal

Praktium.[Internet]

2010.

[cited

2014

Oct

22]

Alvailabe

from:

[http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ s.pdf].
Lakitan, Benyamin. 2011.Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Makalah_Fotosintesis. [internet] 2007. [cited 2014 Oct 22] Alvailabe from :
[http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_fotosintesis.pdf]
Tambunan, Sonia. 2011. Laporan Biologi. Malang : Universitas Brawijaya. [cited
2014 Oct 23]

Anda mungkin juga menyukai