bakteri autrotof. Bakteri autrotof adalah bakteri yang menggunakan sumber energi dari
cahaya matahari (photoautotrof) maupun hasil oksidasi bahan anorganik (chemoautotrof).
Sumber karbon berasal dari fiksasi dioksida genus Nitrosomonas dan Nitrobacter adalah jenis
yang paling memegang peranan penting dalam proses nitrifikasi.
Menurut Kusumastuti dkk. (2013) bahwa nitrifikasi merupakan proses oksidasi biologi
yang mengubah amonium menjadi nitrat, yang terjadi melalui dua tahapan reaksi. Pada tahap
pertama proses tersebut, terjadi oksidasi amonium NH4+ dari bentuk yang tereduksi sehingga
menghasilkan senyawa antara yang lebih teroksidasi yaitu nitrit NO2- dan selanjutnya
mengubah nitrit menjadi nitrat NO3-. Nitrobacter adalah terminologi bakteri Lithotrophic.
Mereka membutuhkan oksigen dan makanan untuk hidup. Kedua jenis bakteri tersebut
termasuk lama dalam replikasi dibanding bakteri lain yang ada. Pada kolam air tawar, bakteri
membutuhkan waktu setiap 8 jam untuk bereplika, sedangkan untuk air laut lebih lama lagi,
sekitar 24 jam. Proses pengolahan air limbah secara biologis aerobic adalah dengan
memanfaatkan aktifitas mikroba aerob, untuk menguraikan zat organik yang terdapat dalam
air limbah, menjadi zat norganik yang stabil dan tidak memberikan dampak pencemaran
terhadap lingkungan.
Dari kemampuan bakteri Nitrobacter tersebut, maka pemanfaatannya dalam produksi
akuakultur sangat penting untuk dikembangkan. Diantara manfaatya adalah dalam proses
pengelolaan kualitas air, penanganan limbah dan pencegahan peningkatan ammonium dalam
media pemeliharaan.
Nitrobacter sp.
Klasifikasi bakteri adalah sebagai berikut:
Kingdom: Bacteria
Phyllum: Probacteria
Class: Alpha Probacteria
Order: Rhizobiales
Family: Bradyrhizobiaceae
Genus: Nitrobacter
Species: Nitrobacter sp.
Sumber : Starkenburg et al. (2006)
Nitrobacter adalah genus dari sebagian besar bakteri yang berbentuk batang, gram
negatif, dan chemoautotrophic. Nitrobacter berperan penting dalam siklus nitrogen dengan
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat dalam tanah maupun perairan.
Karakteristik Bakteri
Jenis Nitrobacter sp. selnya berbentuk batang pendek, Gram negatif, dan biasanya non
motil (Holt et al., 1994). Ada juga yang mengatakan bahwa Nitrobacter sp. dapat berbentuk
batang, berbentuk buah pir atau pleomorfik, tidak membentuk endospora, berflagella polar,
dan bersifat aerob obligat 9 mikroba berkisar antara 0,6-4,0 mikron panjang (Imas dkk.,
1989). Sel biasanya berkembang biak dengan tunas (Holt et al., 1993). Bakteri ini adalah
aerob obligat dan tidak dapat berkembang biak atau mengkonversi amonia atau nitrit dalam
ketiadaan oksigen. Bakteri nitrifikasi memiliki waktu generasi panjang karena hasil energi
rendah dari reaksi oksidasi. Karena sedikit energi yang dihasilkan dari reaksi ini mereka telah
berevolusi menjadi sangat efisien dalam mengkonversi amonia dan nitrit. Studi ilmiah telah
menunjukkan bahwa bakteri Nitrosomonas sangat efisien dalam mengkonversi ammonia.
Sebagian besar produksi energi mereka (80%) ditujukan untuk memanfaatkan CO2 melalui
siklus Calvin dan sedikit energi tetap untuk pertumbuhan dan reproduksi. Akibatnya, mereka
memiliki tingkat reproduksi yang sangat lambat.
Waktu pembentukan barvariasi mulai dari jam 8 hingga beberapa hari. Pertumbuhan
dipengaruhi oleh kondisi substrat, suhu, pH, cahaya dan konsentrasi oksigen. Nitrobacter
memiliki peranan penting dalam siklus nitrogen dengan cara mengoksidasi nitrit menjadi
nitrat. Bakteri ini memiliki pH optimal antara 7,3-7,5 serta akan mati pada suhu 120F (49C)
atau di bawah 32F (0C). Bakteri penitrifikasi termasuk ke dalam dua kelompok fisiologi
yang berbeda, yang terpenting dari masing-masing kelompok adalah Nitrosomonas yang
mengoksidasi amonium menjadi nitrit dan Nitrobacter yang mengoksidasi nitrit menjadi
nitrat. Nitrosomonas dan Nitrobacter lebih menjadi perhatian karena adanya pendapat yang
menginginkan agar proses nitrifikasi ini perlu dikendalikan sehubungan dengan efisiensi
pemupukan N dan pengendalian pencemaran lingkungan (Iswandi, 1989). Habitat kelompok
bakteri ini tersebar pada air tawar, air laut, serta tanah. Nitrobacter termasuk
famili Nitrobacteraceae.
Spesiesnya
meliputi
Nitrobacter
winogradskyi, Nitrobacter
secara visual telah memperlihatkan kekeruhan yang tinggi dan dikhawatirkan akan
berdampak negatif terhadap kelangsungan perikanan pesisir dan kegiatan budidaya itu
sendiri. Kekeruhan ini umumnya disebabkan tingginya kadar padatan total tersuspensi
(TSS) dalam air. Kadar TSS yang tinggi di perairan pesisir akan menimbulkan kekeruhan
air yang dapat menimbulkan dampak negatif berupa penurunan produktivitas perairan
akibat gangguan fotosintesis dalam air, mengganggu pernafasan ikan akibat penutupan
insang, dan gangguan visual ikan yang menyebabkan ikan beruaya (Koesoebiono, 1996).
Kondisi demikian akan memperburuk produksi akuakultur dan dapat berdampak pada
penurunan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Menurut Sitorus, dkk. (2005) bahwa
menanggapi masalah limbah budidaya, maka proses oksidasi bahan organik membentuk
senyawa nitrat sangat tergantung kepada kemampuan mikroba nitrifikasi yang ada di
perairan pesisir. Oleh sebab itu, keberadaan bakteri paling efektif digunakan untuk
membentuk nitrat dalam biodegradasi limbah tambak.
3. Penambahan pada Pakan Ikan, dalam prosesnya untuk mengontrol nitrogen
anorganik, proses penambahan bahan berkarbon juga menghasilkan protein mikrobial
yang dapat digunakan sebagai sumber protein bagi udang.
Kualitas air yang baik merupakan salah satu syarat keberhasilan budidaya. Kualitas air
yang buruk akan menyebabkan stres, pertumbuhan lambat, serta meningkatkan serangan
penyakit dan kematian pada organisme budidaya. Masalah utama dalam manajemen kualitas
air adalah adanya akumulasi amonia dan nitrit yang merupakan hasil ekskresi dan
dekomposisi limbah kaya nitrogen (Avnimelech et al., 1994). Pemberian bakteri nitrifikasi
dan denitrifikasi akan mempengaruhi keberadaan amonia, nitrit, dan nitrat dalam media
pemeliharaan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti, B. D., Sudarno, Istirokhatun, T. 2013. Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap
Nitrifikasi Oleh Bekteri Yang Diambil Pada Muara Sungai Banjir Kanal Timur. Jurnal
Perikanan. Jurusan T. Lingkungan FT. UNDIP.
Starkenburg, S. R.; Chain, P. S.; Sayavedra-Soto, L. A.; Hauser, L; Land, M. L.; Larimer, F.
W.; Malfatti, S. A.; Klotz, M. G.; Bottomley, P. J.; Arp, D. J.; Hickey, W. J. 2006.
"Genome sequence of the chemolithoautotrophic nitrite-oxidizing bacterium
Nitrobacter
winogradskyi
Nb-255".
Applied
and
environmental
Holt, J.G., Noel, R.K., Peter, H.A.S., and Stanley, J.T. 1994. Bergeys Manual of Determinate
Bacteriology. 9th Edition. Williams and Wilkins. USA.
Holt, John G.; Hendricks Bergey, David. 1993. R.S. Breed, ed. Bergey's Manual
of Determinative Bacteriology (9th ed.). Imas, T., R.S. Hadioetomo, A.W. Gunawan,
dan Y. Setiadi. 1989. Mikobiologi Tanah II. Pusat Antar Universitas Bioteknologi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Iswandi, A. 1989. Biologi Tanah dalam Praktek Bagian I. Pusat Antar Universitas
Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Boyd CE. 1982. Water quality management for pond fish culture. Amsterdam : Elsevier
Scientific Publ. Co Montoya dan Velasco, 2000
Kurniaji, Ardana. 2015. Mikrobiologi Akuakultur Peranan Bakteri Nitrobacter Dalam
Akuakultur. Mayor Ilmu Akuakultur, Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.