Anda di halaman 1dari 4

Profil Universitas

Tahun berdiri

1963

Lokasi

Jl. Veteran, Malang,


Jawa Timur, Indonesia
65145
85 KM dari kota Surabaya

Rektor

Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S.

Fakultas

15 Fakultas
1 Program Pendidikan Vokasi
1 Program Pendidikan Pascasarjana

Program Studi

148 Program Studi


Diploma 3 (D3) : 6
Diploma 4 (D4) : 4
Sarjana (S1) : 65
Magister (S2) : 40
Doktor (S3) : 14
Spesialis 1 (Sp1) : 15
Profesi : 4
Dosen

1.941

Karyawan

1.912

Guru Besar

134

Mahasiswa Total

64.037

Mahasiswa Baru

14.583

Lulusan

10.301

Koordinat

112 36' 45.88" E


7 57' 20.00" S

Elevasi

492 m (di atas permukaan laut)

Luas Area Kampus

2.203.948 m

Website

www.ub.ac.id

Alamat Kontak

Telepon: +62 0341-551611


Fax: +62 0341-565420
Email: rektor[at]ub.ac.id
Surat:
Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang,
Jawa Timur, Indonesia
65145

Profil Jurusan
Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada berdiri pada September 1964.
Ilmu Antropologi

Apa itu Ilmu Antropologi? Secara etimologi (bahasa) antropologi berasal dari
kata anthropos yang bermakna manusia dan logos yang bermakna ilmu pengetahuan atau
wacana. Sederhananya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk,
unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat,
agama dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi
dan sebagainya adalah ruang studi bagi Ilmu Antropologi. sehingga apabila kita cermati lebih
dalam, kajian dan studi mengenai antropologi memang cukup luas cakupannya dan sangat
dinamis.
Ilmu Antropologi dibagi ke dalam dua sub yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya.
Antropologi fisik terbagi lagi menjadi paleoantropologi dan antropologi ragawi. Sedangkan
antropologi budaya terdiri dari prehistori, etnolinguistik, dan etnologi. Sang maestro antropolog
Indonesia mendefinisikan antropologi sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia pada

umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkannya.
Antropolog
Seorang antropolog mempunyai pandangan yang luas, bersikap terbuka, dapat melihat,
mendengar, meraba keadaan lingkungan yang ada, serta cermat dalam bertindak. Maka kita
dapat menganalogikan sebagai burung elang yang mempunyai mata dengan penglihatan yang
luas dan tajam, terbang tinggi di atas awan, dengan langkah yang pasti, bersiap untuk
menerkam mangsanya. Antropolog juga mempunyai paradigma dan cara pandang yang unik,
karena mereka harus mampu berbaur padu dengan segala komunitas, golongan, kelompok
dalam suatu masyarakat, lalu melihat lebih mendalam serta mencoba untuk menangkap dan
menginterpretasikan makna-makna yang ada dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Clifford Geertz, Malinowski, Radcliffe-Brown, Marvin Harris, Levi-Strauss, Koentjaraningrat, Masri
Singarimbun, mereka adalah sebagian dari banyak antropolog yang mempunyai sifat itu. Oleh
karena itu, sebagai bagian dari keluarga antropologi maka wajib bagi kita untuk meneruskan
tongkat estafet perjuangan para antropolog terdahulu. Tentu dibutuhkan kerja-kerja intelektual
yang tiada akhir untuk melakukannya.
Mahasiswa
Mahasiswa Jurusan Antropologi juga sangat bervariasi, berasal dari berbagai daerah, etnik, ras,
dan agama. Hampir 50 persen berasal dari daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan sisanya tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain berasal dari dalam
negeri, mahasiswa Antropologi juga berasal dari luar negeri. Umumnya yang dari luar negeri, ikut
dalam program kerjasama jurusan Antropologi UGM dengan lembaga sejenis di luar negeri.
Selama perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan perkuliahan yang meliputi kuliah wajib
universitas, wajib fakultas, wajib jurusan, dan pilihan jurusan. Setelah semester II, mahasiswa
mendapatkan mata kuliah keahlian (spesialisasi) seperti Antropologi Terapan, Antropologi
Perkotaan, Antropologi Pedesaan, Antropologi Lingkungan, Antropologi Kependudukan,
Antropologi Kesehatan, dan sebagainya.
Perkuliahan
Selama perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah wajib universitas, wajib fakultas,
wajib jurusan, dan pilihan jurusan. Setelah melewati tahun pertama, mahasiswa mendapatkan
mata kuliah keahlian (spesialisasi) seperti Antropologi Terapan, Antropologi Perkotaan,
Antropologi Pedesaan, Antropologi Lingkungan, Antropologi Kependudukan, Antropologi
Kesehatan, dan sebagainya.
Prospek Lulusan Antropologi

Terkadang muncul pada diri mahasiswa baru perasaan bingung dan gelisah, mengenai
pekerjaan apa yang dia dapatkan selesai kuliah kelak. Hal ini wajar dirasakan oleh para
mahasiswa baru karena belum mengetahui banyak mengenai studi yang akan ditekuninya.
Mungkin perasaan ini juga muncul pada diri mahasiswa baru antropologi 2012, lalu bagaimana
prospek lulusan antropologi?.
Pada hakekatnya Ilmu Antropologi mempelajari seluruh kehidupan manusia, baik aspek fisik
maupun budayanya. Sehingga saat ini Ilmu Antropologi dapat masuk dalam berbagai bidang
pekerjaan, antara lain bidang pengajaran, bisnis, penelitian, korporasi, media, birokrasi, lembaga
swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kesehatan.
Sehingga tidak perlu risau bagi para mahasiswa lulusan antropologi karena sangat banyak bidang-bidang profesi
yang membutuhkan Ilmu Antropologi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Alumni atau lulusan Antropologi
tersebar dalam berbagai profesi, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta. Di lingkungan pegawai negeri
sipil antara lain bekerja di Depdiknas, Depdagri, Deptrans, Depsos, dan sebagainya. Di sektor swasta, alumnus
jurusan Antropologi banyak terserap sebagai wartawan (cetak dan televisi), peneliti di berbagai lembaga,
NGO/LSM, staf Community Development di berbagai perusahaan asing, maupun bekerja sendiri.Selain itu
lulusan Antropologi juga dapat leluasa memilih bidang pekerjaan yang diinginkannya, tinggal bagaimana
seseorang menyiapkan segala kemampuan dan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai