03 Tinjauan Industri
03 Tinjauan Industri
Tinjauan Industri
Telekomunikasi
di Indonesia
Reformasi yang
terjadi akhir-akhir ini
telah menciptakan
kerangka regulasi
yang mendorong
tumbuhnya persaingan
dan percepatan
pembangunan fasilitas
dan infrastruktur
telekomunikasi
Tinjauan Umum
Kerangka hukum industri telekomunikasi terdiri atas undangundang khusus, peraturan pemerintah dan keputusan menteri
yang diumumkan dan diterbitkan dari waktu ke waktu.
Kebijakan telekomunikasi yang berlaku saat ini pertama kali
diformulasikan dan dijabarkan dalam Cetak Biru Kebijakan
Pemerintah Indonesia Mengenai Telekomunikasi, yang
terkandung di dalam Keputusan Menteri Perhubungan
(Menhub) No. KM. 72 tahun 1999 tanggal 20 Juli 1999.
Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk:
l meningkatkan kinerja sektor telekomunikasi di era
globalisasi;
l melakukan liberalisasi sektor telekomunikasi dengan
struktur yang kompetitif dengan cara meniadakan
monopoli;
l meningkatkan transparansi dan kepastian kerangka
regulasi;
l menciptakan peluang bagi operator telekomunikasi
nasional untuk membentuk aliansi strategis dengan para
mitra asing;
l menciptakan peluang bisnis untuk badan usaha skala
kecil dan menengah; dan
l memfasilitasi terciptanya lapangan kerja baru.
Regulasi sektor telekomunikasi yang berlaku pada saat
ini berlandaskan pada Undang-undang Telekomunikasi
N o. 3 6/ 1 9 9 9, ya n g b e r l a ku e fe kt i f s e j a k t a n g g a l
8 September 2000.
41
42
Undang-undang Telekomunikasi
Persaingan
Interkoneksi
43
44
SLI
Konvergensi
Pada tanggal 9
September 2009,
Perusahaan dan dua
anak Perusahaan,
Telkomsel dan Indonusa,
telah ditunjuk untuk
melakukan uji lapangan
untuk digital mobile TV
Perlindungan Konsumen
Peraturan Pelaksanaan
45
46
Regulasi Satelit
PERSAINGAN
Seluler
mengenakan tarif berdasarkan tarif PSTN yang secara substansial lebih rendah
dari pada tarif layanan seluler, sehingga mungkin dapat menawarkan alternatif
yang kompetitif selain layanan GSM.
Sampai dengan 31 Desember 2009, Telkomsel tetap merupakan penyedia layanan
seluler berlisensi nasional terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan seluler
mencapai 81,6 juta dan pangsa pasar kurang lebih 49% dari pasar seluler dengan
mobilitas penuh. Penyedia terbesar kedua dan ketiga adalah Indosat dan XL
Axiata dengan pangsa pasar masing-masing 20% dan 19%, yang didasarkan pada
perkiraan jumlah pelanggan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Selain
operator GSM di tingkat nasional, terdapat pula sejumlah penyedia seluler GSM,
analog dan CDMA regional yang lebih kecil beroperasi di Indonesia, sehingga
jumlah total operator adalah lebih dari 10 operator.
Tabel berikut memuat rangkuman informasi sampai dengan 31 Desember 2009
mengenai tiga operator utama telepon seluler GSM berlisensi nasional:
Indosat
XL Axiata
Tanggal peluncuran
Mei 1995
November
1994(2)
Oktober 1996
30 MHz
30 MHz
15 MHz
10 MHz
10 MHz
5 MHz
Cakupan berlisensi
Nasional
Nasional
Nasional
Cakupan jaringan
Nasional
49,0%
20,0%
19,0%
81,6 juta
33,1 juta
31,4 juta
Layanan SLI
Pada bulan Agustus 2001, Pemerintah melalui Dirjen Postel mengumumkan terminasi
dini hak eksklusivitas Indosat untuk SLI. Pengumuman tersebut menyatakan maksud
Pemerintah bahwa TELKOM akan menerima lisensi komersial untuk menyediakan
layanan SLI pada akhir tahun 2003. TELKOM menerima lisensi komersial pada bulan
Mei 2004, dan mulai menawarkan layanan sambungan telepon tidak bergerak SLI
kepada pelanggan pada bulan Juni 2004. TELKOM telah memperbaiki peralatan
switching agar memiliki kemampuan gerbang internasional yakni di Batam, Jakarta
dan Surabaya. Gerbang tersebut telah mendapat sertifikat operasi (sertifikat
ULO) dari Dirjen Postel. Agar terhubung dengan operator luar negeri, TELKOM
telah membangun dua link gelombang mikro untuk menghubungkan BatamSingapura dan Batam-Pangerang (Malaysia). Selain itu, TELKOM, SingTel Mobile
dan CAT mengembangkan sistem kabel bawah laut TIS pada tahun 2003 yang
menghubungkan Batam, Singapura dan Thailand. TELKOM juga menandatangani
perjanjian dengan Telekom Malaysia Berhad untuk pembangunan dan pemeliharaan
kabel optik bawah laut yang baru untuk menghubungkan Dumai (Indonesia)
dengan Melaka (Malaysia) yang telah selesai pada bulan Desember 2004. Kami juga
meningkatkan kapasitas kabel internasional dengan membeli kapasitas bandwidth
agar terhubung dengan Hong Kong dan kami menggunakan kapasitas ini untuk
hubungan ke negara-negara lain seperti Amerika Serikat. Pada bulan Desember
47
48
VoIP
Satelit
Lain-lain
Lisensi
Tabel di bawah ini adalah daftar lisensi beberapa produk TELKOM sesuai dengan undang-undang, peraturan atau keputusan
yang berlaku:
Penyelenggara
Implementasi
Produk Sirkit
Langganan Berbasis
TDM lokal SLJJ dan
Internasional
Lisensi
Penyelenggaraan ITKP
TELKOM
Produk TELKOM
Global, TELKOMSave,
penyaluran trafik
wholesale internasional
berbasis VoIP
Lisensi Penyelenggaraan
Jaringan tetap dan Jasa
telepon dasar yang
terdiri dari jaringan Tetap
Lokal, SLJJ, SLI, FWA
KP. 162/2004
Lisensi Penyelenggaraan
Jaringan Tetap tertutup
Lisensi Penyelenggaraan
Jasa Akses Internet
(Internet Service Provider)
Produk SPEEDY,
TELKOMNET, ASTINET,
VPN Dial, VPN IP, IP
Transit, INFONET,
METRO E, dll.
Lisensi Penyelenggaraan
Jasa Interkoneksi internet
Network Access Point
(NAP)
Seluler
Third-Generation Mobile
Telecommunications System (3G)
Sli
49
50
Bisnis (Rp)
Instalasi
Abonemen
Residensial (Rp)
175.000
450.000
75.000
295.000
38.400
57.600
20.600
32.600
Sosial (Rp)
50.000
205.000
12.500
18.500
Durasi pulsa
Sampai dengan 20 km
250
Lebih dari 20 km
250
2 menit (di luar jam sibuk) dan 1,5 menit (jam sibuk)
83
122
1 menit
122
163
1 menit
30-200 km
320
1.100
6 detik
200-500 km
320
1.770
6 detik
320
2.100
6 detik
20-30 km
Tarif yang dibebankan kepada pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel dilaporkan sebagai pendapatan telepon tidak
bergerak. TELKOM menawarkan layanan telepon tidak bergerak nirkabel pascabayar dan prabayar.
a. Pascabayar.
Pelanggan pascabayar membayar biaya aktivasi satu kali sebesar Rp25.000 dan biaya bulanan sebesar Rp30.000. Biaya
penggunaan untuk pelanggan pascabayar pada umum adalah sebagai berikut:
Durasi pulsa
Flexi ke Flexi:
Lokal
49
1 menit
300
30 detik
Lokal
150
1 menit
SLJJ
600
30 detik
SLJJ
Flexi to PSTN / OLO Kabel tidak bergerak:
Flexi ke Seluler:
Lokal
550
1 menit
SLJJ
625
30 detik
3.850
30 detik
Untuk SMS, pelanggan pascabayar dikenakan biaya Rp75 per SMS untuk Flexi ke Flexi, Rp136 dari Flexi ke operator
lainnya dan Rp450 dari Flexi ke luar negeri. Untuk akses internet melalui PDN atau WAP (menggunakan #777), pelanggan
pascabayar dikenakan Rp200 per menit atau Rp3 per Kbps. Pelanggan pascabayar yang menggunakan akses internet
melalui dial-up nirkabel (menggunakan 0809 89999) dikenakan biaya Rp150 per menit.
b. Prabayar.
Biaya penggunaan untuk pelanggan prabayar pada umum, termasuk PPN sebesar 10%, sebagai berikut:
Durasi pulsa
Flexi ke Flexi:
Lokal
53,9
1 menit
SLJJ
375
30 detik
Lokal
250
1 menit
SLJJ
750
30 detik
Lokal
780
1 menit
SLJJ
800
30 detik
4.235
30 detik
Flexi ke Seluler:
Untuk SMS, pelanggan prabayar dikenakan Rp100 per pesan dari Flexi ke Flexi, Rp165 per pesan ke operator lainnya
dan Rp500 per pesan dari Flexi ke luar negeri. Untuk akses internet melalui PDN, pelanggan prabayar dikenakan
Rp220 per menit atau Rp5 per Kb. Pelanggan prabayar yang menggunakan akses internet TELKOM melalui dial-up
nirkabel dan WAP akan dikenakan biaya masing-masing Rp300 per menit dan Rp5 per Kbps.
51
52
Tarif SLI
Tarif untuk panggilan SLI ditetapkan oleh penyedia layanan sesuai batas maksimum yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah. Sampai tanggal Laporan Tahunan ini dibuat, tarif terkini SLI TELKOM dapat dilihat pada tabel berikut:
Pembulatan durasi
blok waktu
(Rp)
Grup I
4.550 - 5.550
6 detik
Grup II
5.550 - 6.550
6 detik
Grup III
Eropa
7.570 - 8.700
6 detik
Grup IV
Timur Tengah
8.080 - 9.290
6 detik
Grup V
Tujuan khusus
20.200 - 23.300
6 detik
a. Tarif Pascabayar
Untuk informasi tarif pascabayar telepon seluler, lihat Catatan 46b Laporan Keuangan Konsolidasian. Biaya pemakaian
yang dibebankan kepada pelanggan pada umum adalah sebagai berikut:
HALOhybrid
(Rp)
(Rp)
Pembulatan durasi
blok waktu
650 750
650 750
20 detik
SLJJ
650 1.200
850 1.200
15 detik
650
650
20 detik
1.200
1.200
15 detik
SLI*
Asia(Selatan, Utara, Tenggara), Australia, Oseania
3.000
6 detik
Amerika
4.500
6 detik
5.000
6 detik
Eropa
5.500
6 detik
Tarif promo TELKOM SLI menggunakan 007 untuk seluruh pengguna Telkomsel berlaku sampai dengan 31 Desember 2009.
b. Tarif Prabayar
Untuk layanan seluler prabayar, biaya aktivasi dapat ditentukan dengan bebas oleh operator seluler sementara biaya
pemakaian dibatasi maksimum 140% di atas biaya pemakaian puncak untuk layanan pascabayar. Telkomsel membebankan
biaya penggunaan kepada pelanggan umuprabayar (simPATI/Kartu As) seperti pada tabel berikut:
Kartu As
Kartu As
780
per 10 detik
per detik
Zona 1
900
780
per 10 detik
per detik
Zona 2
900
780
per 10 detik
per detik
1.800
780
per 30 detik
per detik
Zona 1
1.800
780
per 30 detik
per detik
Zona 2
1.800
780
per 30 detik
per detik
900
780
per 10 detik
per detik
30-200 km
2.100
780
per 10 detik
per detik
200-500 km
2.100
780
per 10 detik
per detik
Over 500 km
2.100
780
per 10 detik
per detik
3.300
3.300
15 detik
15 detik
Amerika
4.950
4.950
15 detik
15 detik
5.500
5.500
15 detik
15 detik
Eropa
6.050
6.050
15 detik
15 detik
Lokal
SLJJ
SLI
105,1 juta
Sampai dengan
31 Desember
2009, jumlah
pelanggan TELKOM
telah tumbuh
sebesar 21,2% atau
menjadi 105,1 juta
pelanggan
53
54
Pemerintah mengendalikan bentuk, jenis, struktur harga dan formula tarif untuk sewa jaringan melalui penerbitan
berbagai keputusan.
Tabel berikut memuat tarif sewa sirkit kami:
Akses pelanggan
Biaya langganan bulanan
Point to Point
1.750.000 88.650.000(2)
5.600.000 3.893.100.000(2)
4.500.000 165.650.000(2)
8.350.000 3.970.100.000(2)
TARIF VoIP
Berdasarkan beban biaya, para operator VoIP secara bebas menentukan biaya untuk layanan VoIP. Kami telah meluncurkan
layanan VoIP, yang pada saat Laporan Tahunan ini dibuat terdiri dari TELKOMGlobal-01017 dan TELKOMSave dengan tarif
alternatif yang lebih murah.
Tarif Satelit
Tarif maksimum tahunan per transponder adalah US$1,20 juta, meskipun dalam beberapa hal kami dapat menawarkan
tarif dengan potongan harga untuk komitmen jangka panjang atau untuk pelanggan setia.
Tabel di bawah ini berisikan tarif tetap layanan akses pita lebar:
Biaya aktivasi
Biaya bulanan
(Rp)
(Rp)
Biaya kelebihan
pemakaian
(Rp)
Berbasis Volume I*
Limited Home
75.000
200.000
1,0GB
175/MB
Limited Professional
75.000
400.000
3,0GB
175/MB
Unlimited Office
75.000
750.000
Unlimited
Unlimited Warnet
75.000
1.750.000
Unlimited
* Tarif berikut ini berlaku bagi pelanggan lama sebelum melakukan penggantian ke paket Speedy 2009
Biaya aktivasi
Biaya bulanan
(Rp)
(Rp)
Kecepatan link
75.000
195.000
Semi Unlimited 2
75.000
295.000
Unlimited 1
75.000
645.000
Unlimited 2
75.000
995.000
Unlimited 3
75.000
1.695.000
** Tarif berikut ini berlaku bagi pelanggan baru dan pelanggan lama paket Speedy 2009
Biaya aktivasi
Biaya bulanan
(Rp)
(Rp)
75.000
75.000
Kecepatan link
Biaya kelebihan
pemakaian
(Rp)
Basis Waktu
Limited sampai
dengan 15 Jam
Limited sampai
dengan 50 Jam
75.000
145.000
15 jam
sampai dengan
1 Mbps
75/menit
50 jam
sampai dengan
1 Mbps
25/menit
Tarif Wartel
Pemerintah menetapkan
tarif interkoneksi dan
akses, termasuk jumlah
biaya interkoneksi
yang diterima oleh
setiap operator terkait
dengan panggilan
yang lintas jaringan
Tarif Interkoneksi
Para pelajar dari sebuah pondok pesantren sedang menggunakan layanan Speedy Unlimited dengan promo Rp300 ribu per bulan, gratis notebook.
55
56
Faktor- Faktor
RISIKO YANG TERKAIT
DENGAN INDONESIA
Risiko
pada bulan Mei 2005. Aksi terorisme ini dapat terjadi lagi
di masa mendatang. Aksi terorisme dapat menyebabkan
ketidakstabilan di Indonesia dan meningkatkan perpecahan di
dalam Pemerintahan pada saat mencoba untuk mengevaluasi
tanggapan atas ketidakstabilan dan keresahan. Tindak
kekerasan yang terjadi akibat dari dan mengarah kepada
ketidakstabilan dan kerusuhan di masa lalu akan memiliki
dampak negatif terhadap investasi dan keyakinan pada,
dan kinerja ekonomi Indonesia, yang dapat menyebabkan
dampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil
operasi, prospek dan harga saham TELKOM.
57
58
49,0%
Sampai dengan 31 Desember
2009, Telkomsel tetap
merupakan penyedia layanan
seluler berlisensi nasional
terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan seluler
mencapai 81,6 juta dan
pangsa pasar kurang lebih
49,0% dari pasar seluler
dengan mobilitas penuh
K E B O CO R A N P E N DA PATA N dapat
T E R JA D I A K I B AT K E L E M A H A N I N T E R N A L
DA N M ASA L A H E K ST E R N A L DA N
J I KA T E R JA D I DA PAT M E N I M B U L KA N
K E R U G I A N PA DA H AS I L U SA H A T E L KO M
59
60
l Eksistensi BRTI
Undang-undang Telekomunikasi mengijinkan Pemerintah
untuk mendelegasikan wewenang untuk menjalankan,
mengawasi dan mengatur sektor telekomunikasi di
Indonesia bagi lembaga independen, namun tetap
berpengaruh dalam merumuskan kebijakan dari industri
telekomunikasi di Indonesia. Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI) ditunjuk oleh Pemerintah dan tidak ada
jaminan bahwa BRTI tidak akan mengambil tindakan yang
dapat berdampak negatif terhadap bisnis, keuangan,
pendapatan operasional atau prospek TELKOM.
l Eksistensi KPPU
Komite Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang di
masa lalu menyatakan TELKOM melakukan pelanggaran
atas Undang-Undang nomor 5 tahun 1999, tentang
larangan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat,
telah menjatuhkan denda pada TELKOM. Lihat Informasi
Keuangan Tambahan - Kasus Hukum Material.
Pasar Telekomunikasi
Indonesia sangat
kompetitif dan kompetisi
telah berlangsung secara
intensif pada tahun-tahun
belakangan, khususnya
untuk sektor SLI dan SLJJ,
seluler, fixed wireless
dan data internet
61
62
3,3Ghz
TELKOM
mendapatkan
lisensi BWA 3,3
Ghz di 7 zona
FORWARD-LOOKING STATEMENT
MENGANDUNG UNSUR PROYEKSI
YANG MUNGKIN TIDAK TEPAT
Laporan Tahunan ini menyertakan beberapa forwardlooking statement, termasuk pernyataan tentang
target dan proyeksi TELKOM saat ini dalam rangka
meningkatkan kinerja operasi dan prospek bisnis masa
mendatang. Kalimat seperti: yakin, ekspektasi,
antisipasi, estimasi, proyeksi, dan kata lain yang
sejenis merupakan forward-looking statement. Selain
itu, seluruh pernyataan selain pernyataan yang bersifat
fakta historis yang tercantum dalam dokumen ini adalah
forward-looking statement. Pernyataan-pernyataan ini
merupakan ekspektasi perusahaan. Meskipun TELKOM
meyakini ekspektasi yang tertuang dalam forwardlooking statement bersifat wajar (reasonable), namun
TELKOM tidak dapat menjamin bahwa ekspektasi akan
terbukti kebenarannya. Pernyataan tersebut mengandung
sejumlah risiko dan ketidakpastian, termasuk perubahan
ekonomi, lingkungan sosial dan politik di Indonesia dan
risiko lain yang dijelaskan di Faktor Risiko. Seluruh
forward-looking statement baik tertulis maupun lisan
63
64
Pe r u s a h a a n m e m i l i k i r i s i ko p a s a r ya n g terutama
ditimbulkan oleh perubahan nilai tukar mata uang asing,
suku bunga dan risiko harga ekuitas yang berpengaruh
terhadap perusahaan. Perusahaan secara umum tidak
melakukan lindung-nilai terhadap kewajiban jangka
panjang dalam mata uang asing tetapi melakukan lindungnilai terhadap kewajiban untuk tahun berjalan. Posisi per
31 Desember 2009, deposito berjangka kami dalam mata
uang asing mencapai 35% dari kewajiban jangka pendek
dalam mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap
risiko suku bunga dikelola dengan mempertahankan
kombinasi antara tingkat suku bunga tetap dan variabel
kewajiban dan aset, termasuk aset dengan tingkat suku
bunga tetap jangka pendek. Eksposur perusahaan terhadap
risiko pasar berfluktuasi sepanjang tahun 2007, 2008 dan
2009 seperti terjadi pada ekonomi Indonesia yang telah
terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah dan tingkat
Komisaris Utama dan Direktur Utama TELKOM sesaat setelah penandatanganan kerja sama dengan Orange, perusahaan telekomunikasi dari Perancis
Saldo per
31 Desember 2009
Mata Uang
Asing
(dalam
jutaan)
Setara Rp
(Rupiah
dalam
jutaan)
2010
2011
2012
2013
2014
setelahnya
Nilai
Wajar
ASET
Kas dan Setara Kas
Dolar AS
185,71
1.747.751
1.747.751
Euro
38,35
518.321
518.321
Dolar Singapura
0,24
1.599
1.599
Yen Jepang
0,22
22
Ringgit Malaysia
0,03
95
7,52
70.834
2,78
26.198
22
95
Investasi Sementara
Dolar AS
70.834
Piutang Usaha
Piutang usaha yang
mempunyai
hubungan istimewa
Dolar AS
Pihak Ketiga
Dolar AS
66,64
627.487
Dolar Singapura
Piutang lain-lain
26.198
627.487
Dolar AS
0,64
5.994
Dolar Singapura
0,01
90
0,06
916
Euro
0,01
198
0,67
6.318
2,55
23.935
5.994
90
916
198
6.318
23.935
4,67
44.004
44.004
6,81
63.981
63.981
453,80
4.268.114
18,04
243.667
1,55
KEWAJIBAN
Hutang usaha yang
mempunyai
hubungan istimewa
Dolar AS
Pihak Ketiga
Dolar AS
10.377
10.377
0,06
873
873
Yen Jepang
0,51
52
52
Franc Swiss
15
15
0,55
1.501
1.501
0,05
515
Dolar AS
10,55
99.468
Yen Jepang
41,09
4.199
4.199
1,14
10.748
10.748
266,50
2.513.002
1.183.553
365.186
181.655
178.073
178.073
426.462
2.454.083
11.518,47
1.177.186
78.479
78.479
78.479
78.479
78.479
784.791
1.147.252
Euro
Dolar Singapura
Pound Sterling Inggris
Ringgit Malaysia
4.268.114
243.667
Hutang lain-lain
Dolar AS
515
(1) Hutang jangka panjang dalam tabel terdiri dari pinjaman dalam mata uang asing, pinjaman penerusan (two step loans), kewajiban penggabungan usaha, pinjaman bank jangka panjang,
obligasi dan wesel bayar yang masing-masing termasuk kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun.
65
66
Setara Rp
(Rp dalam
jutaan)
Jatuh Tempo
Suku Bunga
(%)
2010
2011
2012
2013
2014
setelahnya
Nilai
Wajar
ASET
Suku Bunga
Tetap
Kas dan Setara
Kas
Deposito
berjangka
Rupiah
Pokok
Pinjaman
4.998.647
4.998.647
- 4.998.647
Bunga
172,21
1.620.614
1.620.614
1.620.614
35,77
483.243
483.243
483.243
Pokok
Pinjaman
Bunga
288.673
288.673
288.673
7,52
70.834
70.834
70.834
Dolar AS
Pokok
Pinjaman
Bunga
Euro
Pokok
Pinjaman
Bunga
Dolar Singapura
Investasi
Sementara
Tersedia
untuk Dijual
Rupiah
Dolar AS
KEWAJIBAN
Pinjaman Bank
Jangka
Pendek
Setara Rp
(Rp dalam
jutaan)
Jatuh Tempo
Suku Bunga
(%)
2010
2011
2012
2013
2014
setelahnya
Nilai
Wajar
Suku Bunga
Variabel
Rupiah
Pokok
Pinjaman
43.850
43.850
43.850
Bunga
3.877
13
3.877
Pokok
Pinjaman
Bunga
Suku Bunga
Tetap
Rupiah
Hutang jangka
panjang(1)
Suku Bunga
Variable
Rupiah
Pokok
Pinjaman
17.634.511
5.771.997
4.203.479
2.886.351
2.799.271
1.531.354
Bunga
3.790.326
1.506.212
987.680
644.431
368.620
122.777
160.606
0,46
4.295
1.718
1.718
859
4.175
192
115
64
13
Pokok
Pinjaman
567.943
488.050
52.093
27.800
563.367
Bunga
60.570
15
52.635
5.483
2.452
259,89
2.450.853
1.136.845
353.327
178.073
178.073
178.073
359.115
125.669
64.448
50.424
39.519
28.755
50.300
11.518,47
1.177.186
78.479
78.479
78.479
78.479
78.479
784.791
1.147.252
282.931
35.879
33.447
31.101
28.581
26.148
127.775
Pokok
Pinjaman
302.393
107.170
96.703
69.838
25.962
2.720
Bunga
92.701
0,1-0,25
48.816
29.634
11.942
2.201
108
6,15
57.854
44.990
10.141
2.723
57.854
0,29
0,02-0,06
0,22
0,06
0,01
442.059 16.546.532
Dolar AS
Pokok
Pinjaman
Bunga
Suku Bunga
Tetap
Rupiah
Dolar AS
Pokok
Pinjaman
Bunga
426.462 2.449.909
Yen Jepang
Pokok
Pinjaman
Bunga
Rupiah (Sewa
Guna Usaha)
Dolar AS (Sewa
Guna Usaha)
Pokok
Pinjaman
Bunga
(1) Hutang jangka panjang terdiri dari pinjaman yang dikenakan bunga; yaitu pinjaman penerusan (two step loans), wesel bayar dan obligasi, nilai perolehan penggabungan usaha yang
ditangguhkan dan hutang bank jangka panjang, masing-masing termasuk kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Investasi jangka panjang Perusahaan terutama terdiri dari hak minoritas pada ekuitas dari perusahaan swasta Indonesia.
Kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat dipengaruhi oleh fluktuasi kondisi ekonomi makro dan sosial seperti tingkat
kegiatan ekonomi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lain, laju inflasi dan tingkat suku bunga.
67