Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra,Y.T. 2013. Buku Ajar Manajemen Kesehatan Ikan. Universitas Lampung.


Lampung. 31-34 hal
Adiwidjaya, D., C. Kokarkin., Supito. 2001. Teknik Operasional Budidaya Udang
Ramah Lingkungan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara. 29 hal.
Alday-Sanz. 1995. Technical Report Short Course on Shrimp Disease and Health
Management. English Edition. Ministry of Higher Education and Culture.
Derectorate General of Higher Eduction. Republic of Indonesia. July 1995.
SNC-Laavalin International, Inc. In association with International
Devolepment Program of Autralia University and Colleges. PT Hasfarm
Dian Consultan.
Alifuddin, M. 2002. Imunostimulan pada Hewan Akuatik. Jurnal Akuakultur
Indonesia. 1: 87-92.
Alifuddin, M.1993. Penyakit Protozoa Pada Ikan. Lab Kesehatan Ikan. Jurusan
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Alifuddin., D. Dana., M. Eidman., M.B. Malole., F.H. Pasaribu.2003. Patogenesis
Infeksi Virus White Spot (WSV) pada Udang Windu (Penaeus monodon
FAB.). Lab Kesehatan Ikan. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2(2): 85-92.
Anggeraheni ED. 2001. Pengaruh -Glukan Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh
Udang Windu (Penaeus monodon Fabr) dalam Kondisi Oksigen Rendah.
Tesis, Program Studi Biologi Pascasarjana- IPB. Bogor. 1(3): 149-155.
Arifin T., S.N. Amri., Yulius dan D. Gunawan.2012. Riset Pedekatan EkologiEkonomi untuk Peningkatan Produktivitas Pertambakan Udang Di Kawasan
Selat Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kementerian Kelautan dan
Perikanan. 1-3 hal.

Austin, B dan Austin, D.A. 1993. Bacterial Fish Pathogen, Disease in Farm and
Wild Fish. Ed ke-2. London : Ellis Herwood. 4th ed. 552 p.
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. 2007. Penerapan
Best Management Practices (BMPs) pada Budidaya Udang Windu (Penaeus
monodon Fabricius) Intensif. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 32-35hal
BBAP Situbondo. 2006. Pembenihan Udang Vannamei . Standarisasi dan
Informasi.Situbondo
Bower, S.M. 1996. Synopsis of infectious diseases and parasites of commercially
exploited shellfish: White spot syndrome baculovirus complex of penaeid
shrimp. Annu Rev Fish Dis 4: 1-199
Boyd, C.E., Haws, M.C., Green, B.W. 2001. Improving Shrimp Mariculture in Latin
America. Good Management Practices (GMPs) to Reduce Environmental
Impacts and Improve Efficiency of Shrimp Aquaculture in Latin America and
an Assessment of Practices in The Honduran Shrimp Industry. Coastal
Resources Centre. University of Rhode Island. 62-75pp.
Briggs, M, Simon Funge-Smith, Rohana Subasinghe, dan Michael Phillips. 2004.
Introductions and Movement of Penaeus vannamei and Penaeus stylirostris
in Asia and The Pacific. FAO. Bangkok.
Campbell, N.A., Reece. J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi, Edisi Kelima-Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Chanratchakool, P. 1998. Management While Spot Disease in Thailand. Aquatic
Animal
Health Research Institute. Departement of
Fisheries.Bangkok. http://www. Facimar.mazuasnet.nixlCamaronlinfo30.
htm. 3 hal,
Cheng, T.C. 1974. General Parasitology. Academic Press. London. 821- 886 pp.
Davidson. 2002. Nested Primer for PCR. Diakses dari
http://www.bio.davidson.edu/courses/genomics/method/nestedpcr.html pada
tanggal 28 November 2014.
Dermawan A., Triyono, Herman, Hadi Prayitno dan Aris Supranoto. 2004.
Peningkatan Produktifitas Budidaya Udang Rostris (Litopenaeus
stylirostris) Melalui Optimasi Volume Peningkatan Air pada Sistem
Tertutup. BPPBAP Jepara.

Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. 1995. Penanggulangan Hama dan
Penyakit di Tambak Udang. Proyek Pengembangan Sumberdaya, Sarana dan
Prasaran Perikanan Daerah Istimewa Aceh.
Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan . Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
. Jakarta. 20 hal.
Edhy, W.A, Januar, P dan Kurniawan. 2003. Plankton di Lingkungan PT. Central
Pertiwi Bahari. PT Central Pertiwi Bahari. Tulangbawang.
Elovaara, A.K. 2001. Shrimp Farming Manual : Practical Technology for Intensive
Shrimp Production. United States of America (USA)
FAO. 2003. Health Management and Biosecurity Maintenance in White Shirmp
(Penaeus vannamei) Hatcheries in Latin America. Food and Agriculture
Organization Of The unietid Nations. P: 22-35
FAO. 2007. Improving Penaeus monodon hatchery practices. Manual based on

experience in India Aquaculture Management and Conservation


Department Food and Agriculture Organization of The United Nation. P: 6673
FAO. 2012. The State Of World Fisheries And Aquaculture. Rome-Italy
Fenner F., P. A. Bachnian, E, P. J. Gibbs. F. A. Murphy, M. J. Studdert, and D.O.
White. 1987. Veterinary Virology. Academica Press. Orlando.
Flegel T. W and D, Fegan, 1995. Enviromental Control of Infection Shrimp Disease
in Thailand. Disease in Asian Aquaculture II. P:65-68.
Hendrajat, A.E., M. Mangampa., H. Suryanto. 2007. Budidaya Udang Vannamei
Pola Tradisional Plus di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Media
Akuakultur .2: 4-6.
Hendrix, R.W., Lawrence, J.G., Hatfull, G.F., Casjens, S. 2000. The Origins and
Ongoing Evolution of Viruses. Trend in Microbiology. 8: 504-508.
Heryadi, D dan Sutadi.1993. Back Yard Usaha Budidaya Udang Skala Rumah
Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hulten. 2001. Diagnosis of visceral leishmaniasis: the sensitivities and specificities of
traditional methods and a nested PCR assay. Ann Trop Med Parasitol. 7:667676.

Integrated Taxonomic Information System (ITIS). Litopenaeus vannamei.


http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_v
alue=551682. Diakses pada 28 Juni 2014 pukul 10.00 WIB.
Jutono, J., Soedarsono, S., Hartadi, S., Kasibun, S., Suhadi, D., Soetanto. 1980.
Praktikum Mikrobiologi Umum. Departemen Fakultas pertanian UGM.
Yogyakarta.
Kahfi, A. 2013. Penerapan Managemen Kesehatan Budidaya Udang Vannamei
(Litopenaeus vannamei) Di Desa Hanura dan Desa Seribu Kecamatan
Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurusan Budidaya Perairan.
Universitas Lampung. 6 hal.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Data Pokok Kelautan dan Perikanan
2010. Pusat Data Statistik dan Informasi. Jakarta.
Kordi, K.M.G.H. 2010. Pakan Udang. Akademia. Jakarta.
Kungvankij, P., L.B. Tiro, Jr., B.J. Pudadera, Jr., I.O. Postestas, K.G., Corre., E.
Borlongan., G.A. Talean., L.F. Bustilo., E.T. Tech., A. Unggui., T.E. Chua.
1986. Shirmps Heatchery Design, Opration and Management. Network of
Aquaculture Centres In Asia Regional Lead Centre in the Philippines.
Philippines.39 PP
Lestari, A. 2009. Manajemen Resiko dalam Usaha Pembenihan Udang Vannamei
(Litopenaeus vannamei), Studi Kasus di PT. Suri Tani Pemuka, Kabupaten
Serang, Provinsi Banten. Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi
dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Levine, N.D. 1990. Text Book of Veterinary Parasitology. G. Ashadi (penerjemah).
Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. P : 147 -150, 420-424, 521.
Lightner, D.V. 1996. A Handbook of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures
for Diseases of Culture Penaeicl Shrimp. World Aquaculture Society, Baton
Rouge, LA, USA. Section.15: 579-601.
Lio- Po, G.D., C.R. Lavilla., E.R. Cruz- Lacierda. 2001. Health Management in
Aquaculture. Aquaculture Department Southeast Asian Fisheries
Development Center. Tigbauan. Iloilo. Philippines.
Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan Dan Lingkungan Serang (LP2IL). 2013.
Laboratorium Biologi Molekuler. Kementrian Kelautan Dan Perikanan.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Serang. Banten.

Maharani, G., Sunarti, Triastuti, J., Juniastuti, T. 2009. Kerusakan dan Jumlah
Hemosit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang Mengalami
Zoothamniosis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 1: 21-29.
Mahmud, U., K. Sumantadinata dan Nora H. Pandjaitan. 2007. Pengkajian Usaha
Tambak Udang Windu Tradisional di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Moore, A. M. and Stuart G. Poss. 1999. While Spot Syndrom Virus.http:I/www.
Lionfish.
Ims.Ysn/edu/muswab/nis/White-spot-baculoviruscomplex.htm. 4 hal.
Mujiman, A, dan Suyanto, R. 2003. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya.
Jakarta. 211 hal.
Muliani, A. Suwanto dan H. Lala. 2003. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asal Laut
Sulawesi untuk Biokontrol Penyakit Vibriosis pada Udang Windu
(Penaeus monodon Fab). Hayati, Journal Biosains.
Nur, A. 2011. Manajemen Pemeliharaan Udang Vannamei. Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara. OIE, 2007. IQ2000TM IMNV Detection.
OIE, 2007. IQ2000TM IMNV Detection and Prevention System. GeneReach
Biotechnology, Taiwan
Pemerintah Daerah Lampung, 2010. Pengelolaan Wilayah Pesisir Lampung.
Lampung. Indonesia. 7-10 hal.
Rukyani,A. 1992. Penanggulangan Penyakit Udang Windu Penaeus monodon dalam
Hanafi, A.,M. Atmomarsono, dan S. Ismawati (E ds). Prosiding Seminar
Hasil Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros 16-19 Juli 1993. P. 1-8.
Sano, T., H. Fukunda, T. Hayashida dan Ben K. Momoyama. 1985. Baculoviral
Infectifity Trial Kuruma Shrimp Larvae, Penacus javonicus of Different
Ages. In Fish and Shellfish Pathology. A.E. Ellis (ed.), p. 397-403.
Academic Press, London.
Sinderrnan. CJ. 1990. Principal Diseases of Marine Fish and Shelfish. Academic
Press. Inc. San. Diego. California.
SNI 01-7252-2006. 2006. Benih Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Kelas
Benih Sebar.

Soekartawi, S., A, J, Dellon dan B. Hardaker. 1986. Ilmu Usaha Tani dan Peneletian
Untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press. Jakarta
Soetomo, M.J.A., 2000. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus
monodon).Kansius.Yogyakarta.78 hal.
Subaidah, Siti dan Pramudjo, Susetyo. 2008. Pembenihan Udang Vaname. Balai
Budidaya Air Payau Situbondo.
Subaidah,S. 2006. Juknis Pembenihan udang vannamei di BBAP
Situbondo.Kementrian Kelautan dan Perikanan,Direktorat Jendral Perikanan
Budidaya,BBAP Situbondo.
Sukenda, S., H. Dwinanti dan M. Yuhana. 2009. Keberadaan White Spot Syndrome
Virus (WSSV), Taura Syndrom Virus (TSV) dan Infectious Hypodermal
Haematopotic Necrosis Virus (IHHNV) Di Tambak Intensif Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Bakauheni, Lampung Selatan. Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Sunarto, A., T.I. Koesharyani., A. Rukyani. 2003. Prosedur PCR Untuk Diagnosa
Cepat Penyakit Bercak Putih Pada Udang.
Sunaryanto, A., Arini, M. and P. Pudjiatno. 1987. Penyakit Udang Infis. Manual
Series. No : 23.27pp.
Suwignyo S. 1990. Avertebrata Air. Bogor. Lembaga Sumber Daya Informasi,
Institut Pertanian Bogor.
Treece, G.D, dan Fox, J.M. 2000. Design, Operation, and Training Manual for an
Intensive Culture Shrimp Hatchery. Texas University. Texas
Tricahyo, E. 1995. Biologi dan Kultur Udang Windu (Penaeus monodon Fabr).
Akademika Preesindo. Jakarta. 43 Hal.
Wardiningsih. 1999. Teknik Pembenihan Udang. Universitas Terbuka. Jakarta
Wyban, J.A. dan Sweeney, J.A. 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The
Oceanic Institute. USA
Yanto, H. 2006. Diagnosa dan Identifikasi Penyakit Udang Asal Tambak Intensif dan
Panti Benih di Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 1:
17-32.

Anda mungkin juga menyukai