Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDY EXCURSIE STUDY COMPARATIVE

DENGAN TUJUAN KANTOR REDAKSI JTV


SERTA KAMPUS POLITEKNIK ELEKTRO NEGERI SURABAYA

LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS
Kunjungan Industri
yang didampingi oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi, S.T.,M.T.

Oleh
Wildan Kurniawan (140533605336)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September 2016

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.

Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
Lokasi

BAB II PEMBAHASAN (HASIL YANG DIPEROLEH)


1. Profil
2. Hasil
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kunjungan Industri merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan mengunjungi perusahaan menengan. Pada dasarnya Kunjungan
Industri dilaksanakan untuk hiburan saja tetapi dengan zaman Kunjungan
Industri untuk memenuhi tugas. Para siswa maupun siswi dapat mengenal
lebih jauh tentang dunia usaha pada umumnya dan dunia usaha kerja luar
lapangan. Kunjungan Industri diharapkan memberikan tambahan pengetahuan
bagi siswa tentang peralatan yang canggih yang belum dimengerti oleh siswa.
Kunjungan Industri dapat memberikan motivasi ataupun semangat uantuk
mencoba terjun kedunia kerja dan berpengaruh sekali terhadap masa depan
kami terutama dalam dunia kerja. Setelah dilaksanakan Kunjungan Industri
tersebut

para

siswa

dapat

menjadi

siswa

yang

kreatif,aktif,serta

inovatif,sehingga dapat membantu investasi negara kita atau menjunjung


negara kita menjadi lebih kedepan.
2. Tujuan
a) Mahasiswa FT UM memperoleh pengalaman dan pengetahuan di luar
jam kuliah
b) Agar mahasiswa memahami apa saja yang didapat dibangku kuliah
dan kenyataan yang ada di lapangan kerja yang sesungguhnya
c) Meningkatkan taraf kualitas metode, sarana dan prasarana untuk
Fakultas Teknik lebih maju
d) Membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
industri.
e) Meningkatkan kualitas SDM dan pengetahuan mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Negeri Malang.
3. Manfaat
a) Memperoleh ilmu tentang dunia industri dan wawasan tentang metode,
sarana prasarana perguruan tinggi lain.
b) Dapat memperoleh gambaran secara langsung bagaimana tentang kerja di
industri.
c) Mendapatkan arahan bagaimana yang sudah didapat untuk melihat dunia
kerja secara langsung
4. Lokasi

a) Lokasi JTV Surabaya


JTV Building, Kompleks Graha Pena, Jl. A. Yani 88 SURABAYA
JAWA TIMUR
b) Lokasi Kampus PENS Surabaya
Jl. Raya ITS Politeknik Elektronika, Kampus ITS Sukolilo, Jawa Timur
60111

BAB II
PEMBAHASAN
1. Profil
A. Hasil Kunjungan ke Kantor Redaksi JTV Surabaya
JTV yang merupakan singkatan dari Jawa Pos Media Televisi, adalah
sebuah stasiun televisi swasta regional di Kota Surabaya, Jawa Timur. JTV
adalah televisi swasta regional pertama di Indonesia sekaligus yang
terbesar hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh provinsi
Jawa Timur secara terestrial, juga bisa diterima diseluruh Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan sebagian Australia dengan
parabola melalui satelit Telkom 1, dan fasilitas televisi berlangganan
TelkomVision.Berdirinya JTV sejak tanggal 8 November 2001dengan
Logo JTV ini hingga pada pertengahan tahun 2012. Jawapos TV (JTV).
Stasiun TV ini dianggap pionir di kawasan Jawa Timur, dengan klaim
jumlah pemirsa sebanyak 37 juta orang. Dengan motto Seratus Persen
Jawa Timur , stasiun ini aktif mengemas program-program baru bagi
pemirsanya. Menurut Satya Priambodo, Marketing Communication JTV,
90% conten acara di JTV mengakomodasi keragaman budaya Jawa
Timuran. Pihak JTV bahkan melakukan sulih suara film-film impor ke
bahasa Suroboyoan. Seperti dalam film mandarin Girl Talk dan film
Swordman. Dalam film Swordman , seorang bintang film bicara Pak
dhe, uruk ono aku main pedang yo! (Paman ajari aku main pedang ya!).
Hebatnya, sejak disulihsuarakan, rating JTV langsung meroket, iklan pun
berdatangan. Selain itu, menurut Satya Priambodo, program berita
berbahasa daerah yang berjudul Pojok Kampung, Ludruk Kartolo, Kidung
Rek, juga mendapat rating tinggi. Melalui channel 36 UHF, JTV juga bisa
menjangkau Madura, JTV menciptakan program berita berbahasa Madura
yang diberi judul Pojok Medhureh . Sulih suara yang dilakukan JTV
sempat mendapat protes dari sebagian masyarakat. Pasalnya, ada beberapa
kata yang terlalu kasar di telinga pemirsa. Menanggapi hal tersebut, Satya
punya argument. Bahasa Surabaya memang begitu. Tidak seperti bahasa
Jawa yang lain, yang ada bahasa kromo atau bahasa ngoko nya.
Makanya, kami tidak ingin menutup nutupinya. Kami mau konsisten
dengan moto Seratus Pesen Jawa Timur , tukas Satya Priambodo.
Untuk membuat program TV dengan men-dubbing film impor ke bahasa
daerah tidaklah mudah, juga membutuhkan biaya yang besar. Sukses JTV
tidak lepas dari peran tim dari Studio Incofo. Di bawah naungan Helmi
dan Hera, Incofo telah men-dubbing banyak film Mandarin ke dalam
bahasa Surabaya. Dubber yang disertakan dalam proyek ini mesti benar
benar Suroboyoan. Kesulitan yang kerap muncul dalam proses dubbing ini
terjadi pada proses menyamakan dan mengejar lip sing yang ada di dialog
aslinya dengan dialog Suroboyoan. Menerjemahkan dialog bahasa

Indonesia ke dalam bahasa Surabaya juga tidak mudah. Bahkan karena


tidak mudahnya itu, kadang dubernya sendiri diupayakan untuk bisa
improve sendiri ketimbang harus berpatokan pada terjemahannya. Jika
tidak begitu, dikhawatirkan justru akan memakan waktu yang lama.
Dengan 9 orang dubber, Incofo yang biasa bisa men dubbing empat
episode film dalam sehari, hanya mampu mengerjakan dua episode ke
bahasa Surabaya. Terobosan baru yang dilakukan JTV ini seyogyanya
diikuti TV swasta lokal lain. Buktinya, Studio Incofo kini juga
mengerjakan dubbing ke bahasa Sunda. Tapi tidak kalah menariknya
Program Dubbing JTV ini kemudian dilanjutkan dan dibesarkan oleh
Muhammad Abduh Abbas, Jebolan Teater IKJ '90 yang juga sudah lama
berkecimpung dalam dunia dubbing sejak tahun 1992 di Studio Arvisco
Pratekan Jakarta. Muhabba Putra, nama kerennya ini memberanikan diri
untuk kembali ke Kota Surabaya (kota kelahirannya) dan bergabung
dengan JTV untuk menggarap Film India, Film Barat, Film Mandarin,
Sulap, dll. Total sudah hampir ratusan judul film telah didubbing boso
Suroboyoan dengan ditangani sendirian meski tetap butuh para dubber asli
Arek Suroboyo yang awalnya sama sekali tidak mengerti dan ahli dalam
dubbing film.Kini karyanya menjadi andalan program tayangan di JTV
setiap menjelang Lebaran sebagai suguhan masyarakat Jatim yang pulang
kampung. Kini merambah kesuksesannya menggarap program sketsa
komedi jawatimuran yakni GERR (ngGEgek Rame Rame) dan Muter
Pilemku Dhewe serta Program On Air lainnya hingga menangani Event
Off Air JTV.Pada 10 Juli 2012 telah Launching Logo JTV sebagai
KEBANGGAAN JATIM, APRESIASI JATIM, SPIRIT JATIM,
KOMUNIKASI JATIM, EKSPRESI JATIM, DAN KREATIVITAS
JATIM. TV LOKAL TERDEPAN MILIK SEMUA MASYARAKAT
JAWA TIMUR Di sini JTV menegaskan posisi JTV sebagai ruang budaya
masyarakat Jawa Timur. Dalam setiap aktifitasnya JTV menganut 3 nilai
utama:
NAKALNakal disini bukan dalam arti negatif. Nakal yang positif
mengandung pengertian kreatif, inovatif, semangat, muda, tidak
membosankan, mengandung kebaruan, dan menyegarkan.
LOKALJTV percaya lokalitas merupakan aset berharga yang perlu
diapresiasikan, disampaikan dan dikembangkan. Ke- lokal -an
merupakan identitas yang unik masyarakat Jawa Timur yang dapat
diekspresikan dalam program-program JTV.
MASALJTV merupakan stasiun televisi yang diperuntukan bagi kemajuan
masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. JTV memandang nilai kebersamaan dan kesetaraan masyarakat
harus tertuang dalam program-program yang dihadirkan.Stasiun televisi
ini merupakan anggota jaringan.
Program-program JTV :

Jatim Isuk

Jatim Awan

Dialog khusus

Pojok 7

Pojok Kampung

Berita Minggu

Warung VOA (Voice Of America)

Pendopo Rakyat

J-Trax

GeRR

Sosok

Sore Hore

B CAK (Berita Kocak)

Selebrita Selebriti

Stasiun Dangdut

Alternatif Jaga

Solusi Sehat

Lejel Home Shopping

JACO Home Shopping

DRTV

B. Hasil Kunjungan ke Kampus PENS Surabaya


Awal sejarah PENS dimulai pada tahun 1985. Saat itu, tim studi awal
Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk bantuan dan
kerjasama teknik yang dikepalai oleh Prof. Y. Naito dari Tokyo Institute of

Technology, datang ke politeknik ini. Setelah melakukan pengamatan dan


studi kelayakan di tahun 1986, JICA menyetujui untuk memulai kerjasama
teknik di tahun 1987 dengan mengirim 5 orang pengajar Indonesia ke
perguruan tinggi teknologi di Jepang.
Politeknik Elektronika & Telekomunikasi (PET) 1988 - 1992
Pada tanggal 15 Maret 1988, Pemerintah Jepang, melalui JICA secara
resmi memberikan gedung kampus kepada pemerintah Indonesia lengkap
dengan berbagai peralatan pendidikan. Selanjutnya pada tanggal 2 Juni
1988 Politeknik ini diresmikan dengan nama "Politeknik Elektronika &
Telekomunikasi (PET)" dan sejak saat itulah tahun ajaran dimulai.
Kerjasama dengan JICA pun berlanjut dengan banyaknya pengajar
politeknik yang dikirim ke berbagai perguruan tinggi teknologi di Jepang
dan sebaliknya, pengiriman beberapa ahli dari Jepang ke politeknik ini.
Politeknik Elektronik Surabaya (PES) 1992 - 1996
Pada bulan Juni 1991, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menata ulang
keberadaan seluruh Politeknik, Institut dan sebagian Universitas di
Indonesia. Pada saat itu politeknik ini pun berubah nama menjadi
"Politeknik Elektronika Surabaya (PES)" yang merupakan bagian dari
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 1996 hingga sekarang
Pada tahun 1996, nama politeknik ini kembali diubah oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan menjadi "Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS)". Nama itulah yang kemudian tetap bertahan hingga
kini.

Visi
Menjadi pusat unggulan pendidikan teknologi rekayasa di bidang
emerging technology dalam skala nasional maupun internasional

Misi

Menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan lingkungan


dan suasana akademik yang berkualitas untuk menghasilkan
lulusan yang profesional, berpikiran terbuka, kreatif dan berjiwa
pemimpin, yang siap bersaing di era global;

Sebagai sumber daya politeknik nasional, berperan aktif dalam


pengembangan dan peningkatan sistem pendidikan politeknik di
Indonesia;
Melaksanakan penelitian yang berorientasi penemuan,
pengembangan, kombinasi, atau integrasi dari beberapa teknologi
yang sudah ada sebelumnya, menjadi teknologi baru yang
membawa kemaslahatan masyarakat;
Membangun dan mengimplementasikan nilai-nilai etika moral
akademis dan sosial masyarakat

2. Hasil
A. Kegiatan di JTV
Kegiatan di kantor redaksi ini dimulai dengan penjelasan oleh salah satu
kru dari JTV. Di situ dijelaskan bagaimana proses penayangan, marketing,
membuat program acara hingga manis pahit perjuangan kru redaksi dalam
kegiatan proses produksi hingga bagaimana masih bisa tetap eksis hingga
saat sekarang ditengah-tengah banyaknya televisi nasional yang lebih
berkompeten. Disini juga diadakan proses tanya jawab oleh mahasiswa.
Kemudian setelah kurang lebih proses tanya jawab berjalan sekitar satu
jam, kami dibawa masuk untuk melihat secara langsung bagaimana proses
on air yang diadakan di dalam studio redaksi JTV yang berada di
kompleks graha pena tersebut. Di dalam kami diperlihatkan bagaimana
proses lighting(pencahayaan), pengambilang gambar dari beberapa
kameraman, penataan musik dan gambar mana yang patut untuk
ditayangkan atau tidak suapaya tidak memperoleh teguran dari Komisi
Penyiaran Indonesia(KPI).
B. Kegiatan di Kampus PENS
Kegiatan di kampus Politeknik Elektro Negeri Surabaya ini diawali
dengan penjelasan dari salah satu kru kampus yang bertempat di gedung
lantai 6. Disitu dijelaskan bagaimana proses perkuliahaan yang
berlangsung antara jam 8 pagi hingga jam 5 sore, kemudian juga
dijelaskan secara singkat sejarah Politeknik Elektro Negeri Surabaya.
Selain itu juga dijelaskan tata tertib, fasilitas dan sarana penunjang
perkuliahaan yang berlangsung. Setelah proses pengenalan singkat juga
diadakan proses tanya jawab dari mahasiswa. Di ujung acara kunjungan ke
Kampus PENS kami di bawa berkeliling untuk melihat sebagian
laboratorium kampus supaya kami dapat mengetahui dan dapat
membandingkan bagaimana keadaannya dengan kampus kami.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi
diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat
mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja
karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang
positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun
yang akan datang.
Kita dapat mengetahui bagaimana rasa menghargai sebuah karya yang
ditungkan dalam wujud program acara televisi karena prosesnya tidak
mudah.
Semangat dan kegigihan dalam belajar maupun dalam kehidupan
sangatlah diperlukan karena itu semua akan menghasilkan sebuah
karya yang tak akan ternilai harganya.
2. Saran
Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan
setiap tahunnya.
Jurusan sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri ketempat yang
sesuai dengan kompetensi keahlian.
Untuk lain kali diharapkan jadwal waktu kunjungan jangan di kasi tau
secara mepet dan bila perlu selain kunjungan industri juga diadakan
refreshing bersama.

Demikian laporan ini saya susun dengan kesadaran dan tanggungjawab dalam
memberikan informasi demi kemajuan serta kemandirian bersama baik
Fakultas maupun Jurusan.

Malang, 10 September 2016

Wildan Kurniawan
140533605336

Anda mungkin juga menyukai