Anda di halaman 1dari 11

BUPATI MALANG

PERATURAN BUPATI MALANG


NOMOR 8
TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPKBLUD)
DENGAN STATUS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERTAHAP
PADA UPTD PENGELOLA DANA BERGULIR PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MALANG
BUPATI MALANG,
Menimbang

a. bahwa pola pemberian pinjaman modal kerja bergulir kepada Usaha


Kecil, Kelompok Usaha dan Koperasi berdasarkan Peraturan Bupati
Malang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengembangan Usaha Kecil, Kelompok Usaha dan Koperasi Melalui
Perkuatan Permodalan Dengan Fasilitas Kredit Modal Kerja Bergulir
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah dipandang perlu untuk
disesuaikan melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan Status Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) Bertahap;
b. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a konsideran
menimbang ini, maka perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bertahap pada
UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Kabupaten Malang dengan Peraturan Bupati;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

2
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang dalam Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2007 Nomor 2/E);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2008 Nomor 1/D);
16. Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor
13/D);

3
17. Peraturan Bupati Malang Nomor 72 Tahun 2008 tentang Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Dana Bergulir pada Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Berita Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 50/D);
18. Peraturan Bupati Malang Nomor 74 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Penerapan dan Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008
Nomor 12/A);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN POLA


PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPKBLUD) DENGAN STATUS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) BERTAHAP PADA UPTD PENGELOLA DANA BERGULIR
PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH KABUPATEN MALANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Malang.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Malang.
3. Bupati adalah Bupati Malang.
4. Dinas adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Malang.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah Kabupaten Malang.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelola Dana Bergulir yang selanjutnya
disingkat UPTD Pengelola Dana Bergulir merupakan unsur pelaksana
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Malang.
7. Kepala UPTD Pengelola Dana Bergulir adalah Kepala UPTD Pengelola
Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Malang.
8. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

4
9. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD dengan Status Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Bertahap yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang
sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya
10. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan
oleh BLUD kepada masyarakat.
11. Komite Pinjaman adalah komite yang mempunyai fungsi, wewenang
dan bertanggung jawab memutuskan untuk menolak atau menyetujui
dan besarnya pinjaman yang disetujui atas proposal yang diajukan oleh
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN
Pasal 2
Dengan Peraturan ini menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bertahap pada
UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Kabupaten Malang dengan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran.
BAB III
MEKANISME
Pasal 3
Mekanisme Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Bertahap pada UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Malang diatur tersendiri
dalam SPM yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 4
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini
dibebankan pada Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang merupakan
sumber pendapatan UPTD Pengelola Dana Bergulir dalam menerapkan
PPK-BLUD Bertahap.

5
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 5
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai
manajemen dan teknis pelaksanaan kegiatan, diatur dalam Tata Kelola
PPK-BLUD Bertahap pada UPTD Pengelola Dana Bergulir melalui
Keputusan Kepala Dinas, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 6
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Malang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Usaha
Kecil, Kelompok Usaha dan Koperasi melalui Perkuatan Permodalan
dengan Fasilitas Kredit Modal Kerja Bergulir Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Malang.

Ditetapkan di Malang
pada tanggal

Diundangkan di Malang
Pada tanggal 14 Juni 2010
SEKRETARIS DAERAH
ttd.
ABDUL MALIK
NIP. 19570830 198209 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2010 NOMOR 6/A

11

Juni

BUPATI MALANG
ttd.
SUJUD PRIBADI

2010

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG


NOMOR
:
8
TAHUN
2010
TANGGAL
:
11
Juni
2010
PETUNJUK PELAKSANAAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPKBLUD)
DENGAN STATUS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERTAHAP
PADA UPTD PENGELOLA DANA BERGULIR PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MALANG
I.

PENDAHULUAN
1. Permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam peningkatan produksi untuk memaksimalkan pendapatan adalah diantaranya
masih terbatasnya sumber daya manusia dan terbatasnya permodalan yang dimiliki
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta akses permodalan kepada
lembaga keuangan Bank dan Non Bank.
2. Pertumbuhan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan basis
ekonomi yang perlu dipacu perkembangannya dalam rangka pengembangan
ekonomi rakyat.
3. Persyaratan teknis perbankan yang diperlukan belum sesuai dengan kondisi
sebagian besar Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah baik tingginya
bunga maupun penyediaan jaminan/agunan.
4. Dalam menghadapi hal-hal tersebut diatas diperlukan kebijakan oleh Pemerintah
Daerah untuk mengatasi kesulitan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mendapatkan permodalan berupa kemudahan dalam prosedur, mekanisme dan
suku bunga/jasa yang rendah dan wajar.
5. Kebijakan Pemerintah Daerah sejak Tahun Anggaran 2002 dan Tahun Anggaran
2003 yang telah menyediakan perkuatan permodalan melalui Fasilitas Kredit Modal
Kerja Bergulir Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas
usaha, penjualan, pendapatan dan peningkatan penyerapan tenaga kerja serta
kesempatan berusaha secara konsisten. Dari hasil pengembalian Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah digulirkan kembali kepada Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yang lain.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan yang akan
dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan penyaluran pinjaman Modal Bergulir
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

II.

TUJUAN
1. Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui perkuatan
permodalan.
2. Meningkatkan peran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam
pembangunan ekonomi di Kabupaten Malang.
3. Meningkatkan produktivitas yang berpengaruh pada peningkatan pendapatan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
4. Memperkuat peran dan posisi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam mendukung upaya perluasan kesempatan kerja dan kesempatan usaha.
5. Tersalurnya dana bergulir untuk perkuatan modal Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

2
III.

SASARAN
1.

Terwujudnya peningkatan kekuatan permodalan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil


dan Menengah.

2.

Terwujudnya peningkatan peran pembangunan ekonomi bagi Koperasi dan Usaha


Mikro, Kecil dan Menengah.

3.

Terwujudnya peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan Koperasi dan


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

4.

Terwujudnya peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan usaha.

5.

Terwujudnya

peningkatan

dan

pengembangan

usaha

ekonomi

produktif

masyarakat dan tercapainya sukses penyaluran, pemanfaatan dan pengembalian.


IV.

PERKUATAN PERMODALAN
1.

Sumber Dana Bergulir.


a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang;
b. Pelimpahan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2002 dan Tahun 2003 yang semula dikelola Tim Pokja;
c. Pengembalian pinjaman;
d. Sumber dana lain yang sah.

2.

Sifat Dana Bergulir.


a. Dana bergulir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Malang kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang harus
dikembalikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Dalam hal Pinjaman yang sulit tertagih (pinjaman bermasalah) dan berpotensi
untuk dilakukan penyitaan atau penghapusan, menjadi kewenangan Bupati
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Dalam hal pinjaman bermasalah dan penagihannya sudah menjadi kewenangan
Bupati tetapi tidak bisa teratasi, maka ketentuan penyitaan atau penghapusan
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

3.

Penyimpanan Dana Bergulir.


Dana Bergulir dalam bentuk kas UPTD Pengelola Dana Bergulir tersimpan pada
rekening kas di Bank Umum yang memiliki unit di masing-masing Kecamatan yaitu
Bank BRI.

4.

Sasaran Program Pinjaman.


a. Koperasi untuk pengembangan usaha produktif atau yang akan dipinjamkan
dengan pola simpan pinjam kepada anggotanya yang mempunyai usaha
produktif dan memenuhi persyaratan serta lulus seleksi.
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk pengembangan usahanya dan
memenuhi persyaratan serta lulus seleksi.

5.

Jangka Waktu Pinjaman dan Masa Tenggang.


a. Jangka waktu pinjaman maksimum 2 (dua) tahun sejak penandatanganan
persetujuan pinjaman.
b. Grace Period (masa tenggang) 2 (dua) bulan.

6.

Jasa Usaha (suku bunga) Pinjaman.


Jasa Usaha sebesar 6 % (enam persen) prorate (flat) pertahun dari nilai perjanjian
pinjaman.

3
7.

Denda dan Bunga Tunggakan.


a. Denda dan bunga tunggakan angsuran sebesar 0,5 % per bulan dari pokok
yang tertunggak.
b. Denda dikenakan apabila ada keterlambatan angsuran lebih dari 14 hari sejak
jatuh tempo angsuran.
c. Keterlambatan angsuran 1 sampai dengan 14 hari tidak dikenakan denda.
d. Keterlambatan angsuran lebih dari 14 hari dikenakan denda sama dengan satu
bulan yaitu 0,5 %
e. Tunggakan setelah jatuh tempo (sesuai perjanjian) dikenakan bunga tunggakan
dan diberlakukan terus selama tunggakan belum lunas.
8. Biaya Administrasi Pinjaman.
Biaya administrasi pinjaman berupa materai dan biaya Akta Notaris dibebankan
pada Usaha Kecil atau Koperasi peminjam.
9. Jaminan.
Untuk memantapkan pelaksanaan program dan memberikan pendidikan menuju
kelayakan pinjaman umum kepada perbankan dan pengendalian pinjaman sangat
diperlukan penyerahan jaminan/agunan dengan nilai jaminan 100 % dari nilai
pinjaman, berupa :
a. Sertifikat tanah; dan/atau
b. BPKB kendaraan bermotor (usia kendaraan tidak lebih dari dua tahun saat
penandatanganan perjanjian pinjaman).
10. Alokasi atau Maksimum Plafon.
a. Maksimum Plafon bagi Koperasi Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah) untuk pengembangan usaha produktif Koperasi atau yang akan
dipinjamkan dengan pola simpan pinjam kepada anggotanya yang mempunyai
usaha produktif, plafon alokasi per anggota maksimal Rp. 7.500.000,00 (tujuh
juta lima ratus ribu rupiah);
b. Maksimum Plafon bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebesar
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
11. Kriteria dan Persyaratan Calon Penerima Pinjaman.
11.1. Koperasi :
a. Berbadan Hukum Koperasi dan mempunyai Akta Pendirian, SIUP, TDP,
dan NPWP;
b. Telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT);
c. Usulan pinjaman telah disetujui dalam rapat anggota dan tertuang dalam
Berita Acara Keputusan Rapat Anggota;
d. Pengurus Koperasi bertanggung jawab atas penggunaan dan
pengembalian pinjaman;
e. Usaha yang dibiayai adalah usaha produktif yang dapat dikembangkan
dan banyak menyerap tenaga kerja;
f. Administrasi organisasi dan usaha (pembukaan) dikerjakan secara tertib.
g. Pinjaman merupakan modal kerja untuk mengembangkan usaha Koperasi
atau kepada anggota yang mempunyai kegiatan usaha produktif;
h. Tidak mempunyai tunggakan dari dana bergulir yang sama, baik dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, Provinsi maupun
APBN/LPDB dan tidak masuk dalam daftar kredit macet yang tercantum
dalam SID (Sistim Informasi Debitur);

4
i. Mempunyai dan menyerahkan jaminan/agunan berupa sertifikat tanah atau
BPKB kendaraan bermotor (umur kendaraan tidak lebih dari 2 tahun pada
saat penandatanganan perjanjian) minimal bernilai 100 % (seratus persen)
dari pinjaman yang diajukan disertai surat kuasa jual kepada UPTD
Pengelola Dana Bergulir;
j. Diprioritaskan bagi Koperasi yang belum pernah mendapat pinjaman dana
bergulir;
k. Lulus seleksi yang dilakukan oleh Pejabat/Pelaksana Teknis Analisis
Pinjaman dan disetujui dalam rapat Komite Pinjaman;
l. Sanggup mentaati aturan-aturan dan pengembalian angsuran sesuai
dengan yang telah ditetapkan;
m. Mempunyai legalitas usaha dan domisili untuk pengajuan proposal yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah diketahui
Camat setempat; dan
n. Jaminan yang sudah diserahkan tidak dapat ditukar selama berlakunya
perjanjian, kecuali ada kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.
11.2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:
a. Kegiatan usaha sudah berjalan dan menguntungkan serta dapat
dikembangkan (minimal sudah berjalan 2 tahun);
b. Permohonan pinjaman diatas Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
disertai legalitas perusahaan, antara lain : SIUP, TDP, NPWP, Akta
Notaris, HO;
c. Mempunyai pembukuan sederhana;
d. Mempunyai pasar yang jelas;
e. Mempunyai kemampuan menyerap tenaga kerja;
f. Tidak mempunyai tunggakan dari dana bergulir yang sama, baik dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, Provinsi maupun
APBN/LPDB dan tidak masuk dalam daftar kredit macet yang tercantum
dalam SID (Sistim Informasi Debitur);
g. Mempunyai dan menyerahkan jaminan/agunan berupa sertifikat tanah atau
BPKB kendaraan bermotor (umur kendaraan tidak lebih dari 2 tahun pada
saat penandatanganan perjanjian), minimal bernilai 100% (seratus persen)
dari pinjaman yang diajukan disertai surat kuasa jual kepada UPTD
Pengelola Dana Bergulir;
h. Lulus seleksi yang dilakukan oleh Pejabat/Pelaksana Teknis Analisis
Pinjaman dan disetujui dalam rapat Komite Pinjaman;
i. Surat Keterangan usaha dan domisili untuk pengajuan proposal dari
Kepala Desa/Lurah diketahui Camat setempat;
j. Sanggup mentaati aturan-aturan dan pengembalian angsuran sesuai
dengan yang telah ditetapkan;
k. Mempunyai omzet usaha minimal 2 (dua) kali dari pinjaman yang diajukan;
l. Jaminan yang sudah diserahkan tidak dapat ditukar selama berlakunya
perjanjian, kecuali ada kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.
12. Pengecualian Persyaratan.
Bupati dapat menetapkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
belum memenuhi kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 11
untuk mendapatkan pelayanan sebagaimana dimaksud pada angka 4 pada daerah
tertinggal atau di daerah yang terkena bencana alam atau yang dinilai mempunyai
peran strategis pada daerah tertentu.

5
13. Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Bergulir.
Dana bergulir yang disalurkan kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah

wajib

dimanfaatkan

untuk

perkuatan

modal

dalam

rangka

pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.


14. Dalam hal dana yang disalurkan kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah berasal dari kerjasama pihak lain (APBN/LPDB atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi) maka persyaratan dan ketentuan
diberlakukan menyesuaikan yang disyaratkan dan ditentukan sesuai dengan kerja
sama dengan pihak lain tersebut.
V.

PROSES KEGIATAN PENYALURAN DAN PENGEMBALIAN PINJAMAN


1.

Proses seleksi calon penerima pinjaman, tata cara dan persyaratan pencairan
pinjaman, dan pengembalian pinjaman diatur lebih lanjut pada SPM dengan
Peraturan Bupati.

2.

Dana bergulir yang diterima oleh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
dapat ditarik kembali dan dialihkan kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah lainnya apabila Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
bersangkutan tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati.

3.

Pengelola Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dalam perjanjian diupayakan penyelesaiannya dengan pola
pembinaan, jika tidak memungkinkan dapat diselesaikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

4.

Bupati dapat menetapkan pengecualian teknis pengembalian dan kewajiban


Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada daerah tertinggal atau
di daerah yang terkena bencana alam atau yang dinilai mempunyai peran strategis
pada daerah tertentu.

VI.

MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN


1. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan dana bergulir,
dilakukan dengan cara :
a. Koperasi

dan

Usaha

Mikro,

Kecil

dan

Menengah

wajib

melaporkan

perkembangan kelembagaan dan usahanya secara tertulis kepada UPTD


Pengelola Dana Bergulir setiap tiga bulan sekali setelah pelayanan dana
bergulir.
b. Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah penerima pinjaman dana
bergulir wajib melaporkan segera setelah transaksi pencairan pinjaman melalui
cek/giro di Bank dan setelah melakukan setoran Bank dengan menyampaikan
Bukti Setor Bank sebagai angsuran pinjaman.
c. Pejabat Pengolahan atau Pelaksana Teknis UPTD Pengelola Dana Bergulir
dapat melakukan monitoring dan evaluasi peyaluran dan pengembalian dana
bergulir serta melakukan penagihan langsung ke Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah penerima pinjaman.

6
2. Pengendalian.
a. Pengendalian pelaksanaan penyaluran dan pengembalian dana bergulir
dilaksanakan melalui upaya pembinaan dan pencegahan terhadap
penyimpangan penyelenggaraan penyaluran dan pengembalian dana bergulir.
b. Pejabat Pengelola atau Pelaksana Teknis UPTD Pengelola Dana Bergulir
melaksanakan pengendalian dalam rangka pembinaan melalui peningkatan
kapasitas kelembagaan dan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Diundangkan di Malang
Pada tanggal 14 Juni 2010
SEKRETARIS DAERAH
ttd.
ABDUL MALIK
NIP. 19570830 198209 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2010 NOMOR 6/A

BUPATI MALANG
ttd.
SUJUD PRIBADI

Anda mungkin juga menyukai