Mengingat
2
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang dalam Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2007 Nomor 2/E);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2008 Nomor 1/D);
16. Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor
13/D);
3
17. Peraturan Bupati Malang Nomor 72 Tahun 2008 tentang Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Dana Bergulir pada Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Berita Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 50/D);
18. Peraturan Bupati Malang Nomor 74 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Penerapan dan Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008
Nomor 12/A);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
4
9. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD dengan Status Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Bertahap yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang
sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya
10. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan
oleh BLUD kepada masyarakat.
11. Komite Pinjaman adalah komite yang mempunyai fungsi, wewenang
dan bertanggung jawab memutuskan untuk menolak atau menyetujui
dan besarnya pinjaman yang disetujui atas proposal yang diajukan oleh
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN
Pasal 2
Dengan Peraturan ini menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bertahap pada
UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Kabupaten Malang dengan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran.
BAB III
MEKANISME
Pasal 3
Mekanisme Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Bertahap pada UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Malang diatur tersendiri
dalam SPM yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 4
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini
dibebankan pada Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang merupakan
sumber pendapatan UPTD Pengelola Dana Bergulir dalam menerapkan
PPK-BLUD Bertahap.
5
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 5
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai
manajemen dan teknis pelaksanaan kegiatan, diatur dalam Tata Kelola
PPK-BLUD Bertahap pada UPTD Pengelola Dana Bergulir melalui
Keputusan Kepala Dinas, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 6
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Malang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Usaha
Kecil, Kelompok Usaha dan Koperasi melalui Perkuatan Permodalan
dengan Fasilitas Kredit Modal Kerja Bergulir Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Malang.
Ditetapkan di Malang
pada tanggal
Diundangkan di Malang
Pada tanggal 14 Juni 2010
SEKRETARIS DAERAH
ttd.
ABDUL MALIK
NIP. 19570830 198209 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2010 NOMOR 6/A
11
Juni
BUPATI MALANG
ttd.
SUJUD PRIBADI
2010
PENDAHULUAN
1. Permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam peningkatan produksi untuk memaksimalkan pendapatan adalah diantaranya
masih terbatasnya sumber daya manusia dan terbatasnya permodalan yang dimiliki
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta akses permodalan kepada
lembaga keuangan Bank dan Non Bank.
2. Pertumbuhan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan basis
ekonomi yang perlu dipacu perkembangannya dalam rangka pengembangan
ekonomi rakyat.
3. Persyaratan teknis perbankan yang diperlukan belum sesuai dengan kondisi
sebagian besar Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah baik tingginya
bunga maupun penyediaan jaminan/agunan.
4. Dalam menghadapi hal-hal tersebut diatas diperlukan kebijakan oleh Pemerintah
Daerah untuk mengatasi kesulitan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mendapatkan permodalan berupa kemudahan dalam prosedur, mekanisme dan
suku bunga/jasa yang rendah dan wajar.
5. Kebijakan Pemerintah Daerah sejak Tahun Anggaran 2002 dan Tahun Anggaran
2003 yang telah menyediakan perkuatan permodalan melalui Fasilitas Kredit Modal
Kerja Bergulir Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas
usaha, penjualan, pendapatan dan peningkatan penyerapan tenaga kerja serta
kesempatan berusaha secara konsisten. Dari hasil pengembalian Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah digulirkan kembali kepada Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yang lain.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan yang akan
dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan penyaluran pinjaman Modal Bergulir
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
II.
TUJUAN
1. Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui perkuatan
permodalan.
2. Meningkatkan peran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam
pembangunan ekonomi di Kabupaten Malang.
3. Meningkatkan produktivitas yang berpengaruh pada peningkatan pendapatan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
4. Memperkuat peran dan posisi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam mendukung upaya perluasan kesempatan kerja dan kesempatan usaha.
5. Tersalurnya dana bergulir untuk perkuatan modal Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
2
III.
SASARAN
1.
2.
3.
4.
5.
Terwujudnya
peningkatan
dan
pengembangan
usaha
ekonomi
produktif
PERKUATAN PERMODALAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3
7.
4
i. Mempunyai dan menyerahkan jaminan/agunan berupa sertifikat tanah atau
BPKB kendaraan bermotor (umur kendaraan tidak lebih dari 2 tahun pada
saat penandatanganan perjanjian) minimal bernilai 100 % (seratus persen)
dari pinjaman yang diajukan disertai surat kuasa jual kepada UPTD
Pengelola Dana Bergulir;
j. Diprioritaskan bagi Koperasi yang belum pernah mendapat pinjaman dana
bergulir;
k. Lulus seleksi yang dilakukan oleh Pejabat/Pelaksana Teknis Analisis
Pinjaman dan disetujui dalam rapat Komite Pinjaman;
l. Sanggup mentaati aturan-aturan dan pengembalian angsuran sesuai
dengan yang telah ditetapkan;
m. Mempunyai legalitas usaha dan domisili untuk pengajuan proposal yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah diketahui
Camat setempat; dan
n. Jaminan yang sudah diserahkan tidak dapat ditukar selama berlakunya
perjanjian, kecuali ada kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.
11.2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:
a. Kegiatan usaha sudah berjalan dan menguntungkan serta dapat
dikembangkan (minimal sudah berjalan 2 tahun);
b. Permohonan pinjaman diatas Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
disertai legalitas perusahaan, antara lain : SIUP, TDP, NPWP, Akta
Notaris, HO;
c. Mempunyai pembukuan sederhana;
d. Mempunyai pasar yang jelas;
e. Mempunyai kemampuan menyerap tenaga kerja;
f. Tidak mempunyai tunggakan dari dana bergulir yang sama, baik dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, Provinsi maupun
APBN/LPDB dan tidak masuk dalam daftar kredit macet yang tercantum
dalam SID (Sistim Informasi Debitur);
g. Mempunyai dan menyerahkan jaminan/agunan berupa sertifikat tanah atau
BPKB kendaraan bermotor (umur kendaraan tidak lebih dari 2 tahun pada
saat penandatanganan perjanjian), minimal bernilai 100% (seratus persen)
dari pinjaman yang diajukan disertai surat kuasa jual kepada UPTD
Pengelola Dana Bergulir;
h. Lulus seleksi yang dilakukan oleh Pejabat/Pelaksana Teknis Analisis
Pinjaman dan disetujui dalam rapat Komite Pinjaman;
i. Surat Keterangan usaha dan domisili untuk pengajuan proposal dari
Kepala Desa/Lurah diketahui Camat setempat;
j. Sanggup mentaati aturan-aturan dan pengembalian angsuran sesuai
dengan yang telah ditetapkan;
k. Mempunyai omzet usaha minimal 2 (dua) kali dari pinjaman yang diajukan;
l. Jaminan yang sudah diserahkan tidak dapat ditukar selama berlakunya
perjanjian, kecuali ada kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.
12. Pengecualian Persyaratan.
Bupati dapat menetapkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
belum memenuhi kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 11
untuk mendapatkan pelayanan sebagaimana dimaksud pada angka 4 pada daerah
tertinggal atau di daerah yang terkena bencana alam atau yang dinilai mempunyai
peran strategis pada daerah tertentu.
5
13. Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Bergulir.
Dana bergulir yang disalurkan kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
wajib
dimanfaatkan
untuk
perkuatan
modal
dalam
rangka
Proses seleksi calon penerima pinjaman, tata cara dan persyaratan pencairan
pinjaman, dan pengembalian pinjaman diatur lebih lanjut pada SPM dengan
Peraturan Bupati.
2.
Dana bergulir yang diterima oleh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
dapat ditarik kembali dan dialihkan kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah lainnya apabila Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
bersangkutan tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati.
3.
Pengelola Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dalam perjanjian diupayakan penyelesaiannya dengan pola
pembinaan, jika tidak memungkinkan dapat diselesaikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4.
VI.
dan
Usaha
Mikro,
Kecil
dan
Menengah
wajib
melaporkan
6
2. Pengendalian.
a. Pengendalian pelaksanaan penyaluran dan pengembalian dana bergulir
dilaksanakan melalui upaya pembinaan dan pencegahan terhadap
penyimpangan penyelenggaraan penyaluran dan pengembalian dana bergulir.
b. Pejabat Pengelola atau Pelaksana Teknis UPTD Pengelola Dana Bergulir
melaksanakan pengendalian dalam rangka pembinaan melalui peningkatan
kapasitas kelembagaan dan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Diundangkan di Malang
Pada tanggal 14 Juni 2010
SEKRETARIS DAERAH
ttd.
ABDUL MALIK
NIP. 19570830 198209 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2010 NOMOR 6/A
BUPATI MALANG
ttd.
SUJUD PRIBADI