Anggono
TEKNIK KENDARAAN
Oleh Agus D. Anggono
I. Pendahuluan
Bagian bagian umum kendaraan yangterkait dengan performasi
adalah Engine, Clutch, Sistem tranmisi (gear box), Propeler shaft, defferential
gear, axle, driving wheel dan driven wheel. Lihat gambar.
terdapat pada jenis Jip. Dalam hal ini Engine mensupply daya tidak hanya ke
roda belakang tetapi juga ke roda depan, dan lazimnya juga gear box yang
digunakan adalah Manual Transmission.
Torsi yang ditransmisikan ke roda penggerak akan menghasilkan gaya
dorong/traksi P. Besarnya gaya P ini tergantung pada posisi gigi transmisi,
kecepatan/laju kendaraan, serta tahanan yang dialami kendaraan.
II. Tujuan Penulisan
a. Memberikan gambaran tentang kedua Transmisi, yaitu Manual
Transmission dan Automatic Transmission ( jesin CVT ).
b. Meberikan gambaran tentang keuntungan dan kerugian pada kedua
transmisi.
III. Pembahasan
Transmisi roda gigi pada mobil lazim disebut dengan Gear Box yang
berfungsi mereduksi putaran Engine di roda penggerak. Peruabahan putaran
ini perlui dilakukan karena kondisi operasional kendaraan berbeda-beda. Misal
pada saat start, hendak berakselerasi, mananjak, mambawa muatan berat,
diperlukan tenaga yang besar.
Terdapat 2 jenis transmisi pada mobil yaitu Manual Transmission
dan Automatic Transmission. Pada manual transmission terdapat 5 s/d 6 posisi
gigi, termasuk posisi gigi mundur, yang dapat dipindahkan posisinya secara
manual melalui tongkat pemindah gigi (versneeling), dan yang terjadi pada
Automatic
transmission
bisa
terdapat
100
atau
lebih
posisi
yang
karena
supply
yang
diberikan
oleh
Engine
langsung
fatal
Automatic
Transmission
Transmission.
Materi Kuliah Oleh Agus D. Anggono
dibandingkan
dengan
Manual
10
Analisa Skid
Jika terjadi Skid pada saat berbelok maka akan mengakibatkan
kendaraan akan sulit untuk dikendalikan dan hal inilah yang sering
mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Skid pada roda depan akan tidak terjadi jika gaya kesamping
pada roda depan lebih kecil atau sama dengan gaya gesek yang mampu
didukung oleh roda depan, begitu juga pada roda belakng Skid tidak
akan
terjadi
jika
gaya
geseknya
masih
mampu
menahan
11
Analisa guling
Dimaksudkan untuk mencari kondisi terjadinya salah satu roda
depan atau belakang atau satu roda belakang dan depan terangkat.
Terangkatnya salah satu roda atau kedua roda tersebut adalah
menunjukkan adanya kemungkinan kendaraan akan terguling. Dalam
hal ini kendaraan dikatakan akan dapat mengalami bahaya terguling
jika pada saat belok ada roda yang terangkat.
Jika satu roda depan terangakat maka kendaraan dikatakan
kendaraan dalam keadaan kritis akan terguling ke depan, untuk roda
belakang yang terangkat maka dikatakan kritis akan terguling
kebelakang, dan kalau roda depan dan belakang sudah ada yang
terangkat maka kendaraan kritis akan terguling total.
4.4 Gaya dan momen pada kendaraan belok pada jalan miring
Materi Kuliah Oleh Agus D. Anggono
12
13
14
sebenarnya jarang terjadi, karena baik roda dan jalan terdeformasi sehingga
terjadi gerak rolling sebagian (terjadi slip).
a. Gerak Rolling Roda Kaku pada Landasan Plastis.
Sebuah roda kaku terletak pada landasan platis dan pada
sumbunya diberikan gaya tarik P, karena ketika roda bergerak, landasan
terdeformasi, maka pada area tekanan kontak bekerja gaya normal N,
yang tegak lurus dengan bidang kontak.
15
praktek
ban
seringkali
dimiringkan
beberapa
derajat
16
17
SUSPENSI
18
19
20
21
22
Lain halnya dengan pegas dependent, pada pegas ini tidak dapat
mengisolasi penumpang pada gangguan ketidakrataan jalan, sehingga
gangguan yang dirasakan pada roda sebelah kiri akan dirasakan sama pada
roda sebelah kanan.
23
24
paling besar sehingga jarak berhenti kendaraan lebih pendek dan kendaraan
masih tetap stabil walau direm pada saat kendaran berbelok.
25
26
Pada sistem ini terdiri dari Sensor, Control Unit, dan Modulator tekanan
pengereman, yang terlihat seperti pada gambar. Sensor di sini berfungsi sebagai
monitor suatu parameter tertentu dan memberikan signal yang mempresentasikan
parameter tersebut. Jika kecepatan rotasi atau percepatan rotasi dipakai sebagai
parameter yang dimonitor, maka sensor dipasang pada roda. Signal yang
diberikan oleh sensor akan ditransmisikan oleh control unit. Control Unit terdiri
dari 4 modul yaitu Signal processing module, modul untuk memprediksi apakah
roda dalam kondisi Lock, modul untuk mendeteksi apakah terjadi bahaya akibat
roda Lock, dan modul untuk memberikan signal kepada modulator tekanan.
Keterangan :
1. Sensor kecepatan roda
2. Modulator utk ABS/ASR
3. Unit Control ABS/ASR
4. Untit Control EMS
5. Katup pengatur
27
28
V. Daftar Pustaka
Diktat T. Kendaraan, Model Sistem Transmisi Automatic ( CVT ) Dengan
Transmisi Manual, Jurusan Teknik Mesin UMS, Surakarta, 2000