Anda di halaman 1dari 30

Aspek Laboratorium

Infark Myocard Akut

Dr. Adang Muhammad M.Kes, Sp.PK


Bagian Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran UMY

Pendahuluan
PJK adalah penyakit yang disebabkan oleh
penyumbatan sebagian (partial) atau menyeluruh
(total) dari satu atau lebih pembuluh darah
koroner dan atau cabang-cabangnya.
Kelainan dimulai dari pembentukan sel busa,
penimbunan lemak, plak aterosklerotik dan
perubahan degeneratif dinding arteri.

Pembentukan Plak Aterosklerotik


1. Akumulasi lipoprotein pd tunika intima

2. Stres oksidatif

3. Aktivasi Citokine

4. Penetrasi Monocyte

5. Migrasi makrofag foam cell

6. Muscle Cell Smooth

7. Akumulasi matriks ekstraseluler

8. Kalsifikasi dan fibrosis

Profil Lipid Ideal :


Kolesterol Total < 200 mg/dl

Trigliserida < 150 mg/dl


Kolesterol HDL > 45 mg/dl

Kolesterol LDL < 130 mg/dl


Rasio LDL : HDL < 4.5

Lp (a) : < 11 mg/dl

Penyumbatan > 75% lumen arteri akan


mengakibatkan iskemia dan infark miokard
akut (IMA).
Diagnosis IMA kriteria WHO :
1. Gejala klinis
2. Evaluasi hasil EKG
3. Tes petanda penyakit jantung. (CK-MB, LDH,
Troponin , SGOT, hs-CRP, mioglobin).

Creatin Kinase (CK)


CK adalah enzym yang mengkatalisis jalur kreatinphosphat
dalam sel otot dan otak.
Pada infark miokard akut CK dilepaskan dalam serum 4-8
jam setelah kejadian dan normal kembali setelah 3 hari.
Isoenzym CK :

CK-MM, CK-BB, CK-MB


CKMB meningkat pada angina pektoris atau iskemik
reversible.

Kadar meningkat 4-8 jam setelah infark dan


mencapai puncak 12-24 jam kemudian menurun
pada hari ke 3.

Nilai rujukan CK:


wanita < 110 u/L, pria < 130 u/L
Nilai rujukan CK-MB
< 16 U/L atau < 6% dari CK Total

Lactat Dehydrogenase (LDH)


LDH merupakan enzym yang mengkatalisis perubahan
reversibel dari laktat piruvat.
Terdapat 5 jenis isoenzym LDH.
Pada otot jantung terutama terdapat LDH 1 dan LDH 2.
Spesifik jantung : LDH 1> LDH 2.
Kadarnya meningkat 2-8 jam setelah kejadian infark,
mencapai puncak 24-48 jam kemudian, kadarnya
menurun setelah hari ke 7-12.
Nilai Rujukan dewasa 120 240 u/L (25 oC)

Troponin Characteristics
Troponin C (18 kd)
Calcium-binding subunit
No cardiac specificity
Troponin I (26.5 kd)
Actomyosin-ATP-inhibiting
subunit
Cardiac-specific form
Troponin T (39 kd)
Anchors troponin complex
to theTropomyosin strand

Troponin T
Troponin T adalah kompleks protein kontraktil
yang terdapat pada filamen serabut otot
termasuk otot jantung.
Kadar meningkat 2-8 jam, mencapai puncak 12-96
jam kemudian dan mulai menurun setelah hari
ke 14.
Nilai rujukan < 0,1 ng/dl

Toponin I
Troponin I meningkat pada AMI 4-6 jam setelah
serangan, mencapai puncak 11 jam dan kembali
normal setelah 4 hari
Pola perubahan troponin I mirip troponin T, namun
perubahannya kembali ke normal lebih cepat.
Troponin : meningkat sedikit lebih awal & > sensitive

dibanding CK MB ok kandungan troponin /gram


jar. otot jantung 10 kali dibandingkan CK-MB

Tissue specificity of Troponin


subunits
o
o
o
o

Troponin C is the same in all muscle tissue


Troponins I and T have cardiac-specific forms,
cTnI and cTnT
Circulating concentrations of cTnI and cTnT are
very low
cTnI and cTnT remain elevated for several days
Hence, Troponins would seem to have better
specificity than CK-MB, and the long-term
sensitivity of LD-1

Mioglobin
Mioglobin terdapat pada otot skelet dan otot
jantung.
Pada infak miokard akut mioglobin cepat dilepas
dibanding CK-MB dan Troponin serta dapat
dideteksi di dalam darah dalam waktu 2 jam, dan
menghilang dalam waktu kurang dari 24 jam
setelah infark.

C-Reaktif Protein (CRP)


CRP merupakan reaktan fase akut utama yang
diproduksi hati, meningkat sampai 1000 kali selama
inflamasi akut, dengan waktu paruh sekitar 19 jam.
Kadar CRP stabil untuk jangka waktu yang lama.
Saat ini telah dikembangkan secara imunoturbidimetri
yaitu hs-CRP untuk deteksi infak miokard akut.

Tujuan pemeriksaan enzym petanda


jantung pada IMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mendiagnosis bila dengan EKG tidak terdeteksi


(terjadi pada 50% penderita).
Diagnosis banding pada nyeri dada.
Pemantauan perjalanan penyakit.
Perkiraan prognosis
Penilaian noninvasif dari reperfusi coroner sesudah
terapi trombolitik.
Kombinasi petanda perubahan serial adalah paling
efektif karena ketidakjelasan lamanya kerusakan
miokard.

An Ideal Marker for Myocardial Injury


Would Be
Found in high concentrations in myocardium
Released rapidly after the onset of pain
Not be found in other tissues even in trace
amounts or under pathological conditions
Have a convenient diagnostic time window
Reflect as much as possible the evaluation of
myocardial damage

Serum Cardiac Markers of the Past


Total CK Activity
Aspartate Aminotransferase Activity
Lactate Dehydrogenase Activity
LD1/LD2 Ratio

Current Cardiac Markers


CK-MB
Myoglobin
Troponin I and T

Cardiac markers kinetics during ACS.

Multiple of the cut-off limit

(Eur. Heart J, Vol. 21, issue 18, Sept. 2000)

50

A Myoglobin after MI
B Troponin after MI

20

C CK-MB after MI
D Troponin after UA

10

Cut-off value for MI

5
C

Superior limit of
normal value
Seuil dIDM

2 A

1
Normal cut-off

D
0
0

Days after Onset of AMI


Pause

8
28

Parameter laboratorium untuk Jantung


CHF

proBNP, TnT;

Digoxin, Digitoxin

AMI

Troponin T/I, CK, CK-MB,


Myoglobin, LDH, AST(GOT)

Acute coronary syndrome

Troponin T, hsCRP, Fibrinogen D-dimer,


AT III, Protein C, Protein S,

Coronary heart disease


Atherosclerosis
Cholesterol, LDL, HDL, Tg, Lp(a), Apo-A1, Apo-B, Glucose, HbA1c
Fructosamine, Insulin, Albumin, Homocysteine, Vitamin B12, Folate, hsCRP

Risk factors

Family History, Age, Gender, Smoking, Physical Inactivity, Hypertension, Obesity,


Insulin Resistance, Diabetes, Thrombophilia, High Cholesterol, High Homocysteine,

Anda mungkin juga menyukai