Anda di halaman 1dari 84

pujionosantoso62@gmail.

com
APA YANG TERJADI JIKA
BANK TIDAK ADA
DISEKITAR KITA ?

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 2


DEFINISI & FUNGSI BANK

PEMILIK
PEMINJAM
DANA
BANK

“Bank adalah bidang usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

Lembaga keuangan dengan fungsi intermediasi Lembaga Intermediasi


Hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan  Lembaga Kepercayaan
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 3
Kedudukan Perbankan
dlm Sistem Perekonomian
SISTEM PEREKONOMIAN
• Surplus Income Units
• Deficit Spending Units

SISTEM KEUANGAN
• Direct Finance or Indirect Finance
• Deposit Taker or Fund Provider

SISTEM PERBANKAN
• Indirect Finance
• Deposit Taker and Fund Provider

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 4


Aliran Dana dalam Sistem Keuangan

Financial
FUNDS Intermediaries

INDIRECT FINANCE

FUNDS
FUNDS
Lender-Savers Borrower-spenders
•Households •Households
•Firms Financial •Firms
•Government FUNDS Market FUNDS •Government
•Foreigners •Foreigners

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 5


MANFAAT BANK
Apabila fungsi intermediasi berjalan baik,
maka manfaat dari keberadaan Bank adalah
sebagai berikut:
• Pemilik dana mendapatkan bunga
• Peminjam mendapatkan dana
• Bank mendapatkan spread & Fee
• Perekonomian mendapatkan mekanisme
alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan
efisien.
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 6
STRUKTUR & JUMLAH Bank di
INDONESIA
 Jumlah Bank Umum saat ini di Ind : 120 bank terdiri
dari: Pemerintah 5 , Swasta 115
 Swasta terdiri dari: BPD 26, swasta konven 86, swasta
syariah 3,
 Jumlah BPR : 1930, terdiri dari Konven 1812, syariah 118

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 7


8
Beda bank umum &
Lembaga keuangan bukan bank

Aktifitas kredit, Aktifitasnya


Dana dan spesialis funding
transaksi Giral atau lending saja.
Tidak dapat
bertransaksi Giral

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 8


INDUSTRI KEUANGAN

Supervision
Bank Indonesia

Banking
di Indonesia Otoritas
Moneter
Sistem
Moneter
Bank Umum
Perbankan

BPR
Sistem
Keuangan Modal Ventura

Leasing

Anjak Piutang
Non
Sistem Perusahaan
Pembiayaan Kartu Kredit
Moneter
Pembiayaan Konsumen

Asuransi

Dana Pensiun

Tambahan : Perusahaan Sekuritas.


Perusahaan Keuangan Lain : Keuangan
Lain
- Jasa pengiriman uang ektronik/ E Wallet Pemeringkat
- Assets Management
Perusahaan Pembiayaan :
pegadaian
- KOSPIN
- BMT
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank Broker Pasar Uang 9
Industri Keuangan (IK)
Indonesia vs USA
 IK adalah Industri Bisnis Jasa Pengelolaan Risiko dan
Layanan Jasa Transaksi Keuangan yg Highly Regulated
 Di Indonesia regulator membatasi jenis layanan IK
dan memisahkan Type & Aktifitasnya
 Di US 80% dari fungsi layanan IK dilakukan oleh 6
type usaha IK yg bahkan dapat menyatu dalam satu
Institusi (lebih liberal dibandingkan di Indonesia).
 Dalam beberapa kali krisis financial sepanjang 30
tahun terakhir, model terpisah yg diterapkan di
Indonesia telah membuktikan efektifitasnya
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 10
SISTIM PERBANKAN DI INDONESIA

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 11


SISTEM PERBANKAN INDONESIA:
Dasar Hukum: UU No 7 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah dengan
UU No.10 tahun 1998 Tentang Perbankan

Jenis Bank di Indonesia:


1. Bank Umum Sistem konvensional
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dual Banking
Sistem Syariah

Jenis Bank berdasarkan pemilik: Jenis Bank berdasarkan lingkup operasi


1. Bank Milik Pemerintah 1. Bank Devisa
2. Bank Milik Pemda 2. Bank Non Devisa
3. Bank Asing
4. Bank Swasta Nasional
5. Bank Campuan

Bank umum  Dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran  Pencipta uang
BPR  Tidak dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 13


DEFINISI Bank Umum
( UU RI no. 10/1998 ) 14

 Bank Umum adalah badan usaha yang menghimpun


dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan


secara konvensional dan atau berdasarkan pada
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 14


FUNGSI UTAMA BANK UMUM
1. Pengumpulan dana.
2. Pembiayaan.
3. Peningkatan faedah dana masyarakat → fungsi
intermediasi yaitu menyalurkan dana dari pihak yang
kelebihan dana pada pihak yang membutuhkan dana
tersebut.(Agent Development)
4. Penanggulangan resiko.
5. Memperlancar arus lalu lintas pembayaran /
transaksi

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 15


AKTIFITAS BANK UMUM
> Pinjaman: Investasi, modal kerja,
mortgage, auto , personal, kartu kredit
> Dana: deposito, tabungan, giro, dana
pensiun
> Jasa: Ekspor Impor, transfer, Investasi,
custodian, bills payment,
bancassurance, bank garansi, sistim
pembayaran
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 16
FUNGSI
BANK UMUM
Masyarakat Masyarakat
yang yang
kelebihan Membeli Menjual membutuh
dana dana dana kan dana

Giro
Tabungam Pinjaman/
Deposito (kredit)

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 17


3 SUMBER
DANA
MASYARAKAT

DANA
GIRO TABUNGAN DEPOSITO
SEMENTARA

DEPOSIT SERTIFIKAT
DEPOSITO DEPOSIT ON AUTOMATIC
BERJANGKA CALL ROLL-OVER
DEPOSITO

7/3/2015 04/10/2012 MPS STIE


MPS-Manajemen PERB SBY
Bank 18
18
GIRO
PASAL 1 (6) UU 10/1998

“GIRO ADALAH SIMPANAN YANG PENARIKANNYA


DAPAT DILAKUKAN SETIAP SAAT DENGAN
MENGGUNAKAN CEK, BILYET GIRO, SARANA
PERINTAH PEMBAYARAN LAIN, ATAU DENGAN
PEMINDAH BUKUAN”

04/10/2012
7/3/2015 MPS STIE PERB SBY
MPS-Manajemen Bank 19
19
BENTUK GIRO DI INDONESIA
CEK
BILYET GIRO

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 20


Perbedaan Cek dan BG
CEK BG
Tunai Bisa Tidak Bisa

Tolak Tidak bisa, walau tgl Bisa, kalau tanggal


buka belum sampai effektif belum sampai

Batal Tidak bisa dibatalkan Bisa dibatalkan, asal sdh


melewati masa penawaran
/ tenggang waktu
pengunjukan
Masa 6 bulan 70 hari 6 bulan 70 hari
aktif

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 21


Definisi Cek
 Adalah surat berharga/warkat Bank yang
merupakan surat perintah tanpa syarat dari
nasabah (penarik) kepada pihak Bank (tertarik)
untuk membayar sejumlah uang kepada
pembawa baik secara tunai maupun pemindah
bukuan.
 Masa efektif Cek berlaku maksimal 70 hari
setelah tanggal efektif
 Cek daluarsa, 6 bulan + 70 hari setelah tanggal
efektif
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 22
Jenis CEK / CHECK
JENIS CEK :
• Cek atas nama
• Cek atas unjuk
• Cek silang
• Cek kosong

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 23


CEK BANK MASPION
Tanggal efektif

Code bank Jumlah dalam angka Tanda tangan


Jumlah dalam huruf pemilik

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 24


Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan
hukum tertentu yang tertulis jelas pada cek tersebut, dengan
catatan pada kata “atau pembawa” dicoret

Cek Atas Unjuk


Adalah kebalikan dari cek atas nama, artinya pemegang /
pembawa cek tersebut dapat menguangkan / pemindah bukukan
cek tersebut

Cek Silang
Merupakan cek yang berubah fungsi, dari tunai menjadi non tunai,
bila di ujung sebelah kiri atas terdapat dua garis menyilang

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 25


Contoh CEK

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 26


BILYET GIRO
Adalah surat berharga / warkat bank yang merupakan
surat perintah dari nasabah (penarik) kepada pihak bank
(tertarik) untuk memindah bukukan sejumlah dana dari
rekening nasabah yang bersangkutan ke rekening lain
seperti yang tercantum dalam BG tersebut.

-Tenggang waktu penawaran BG 70 (tujuh puluh) hari dari tanggal


buka ke tanggal efektif.(SE BI no 28/32/KEP/DIR 4 juli 1995)

Tenggang waktu pengunjukan 70 (tujuh puluh) hari dari tanggal


buka sampai dengan warkat tersebut di unjukkan.
Masa daluarsa BG 6 bulan + 70 hari dari tanggal buka

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 27


BILYET GIRO
Tanggal efektif warkat Tanggal buka

Tenggang waktu
penawaran 70
hari.

Tanda tangan
pemilik rekening

Daluarsa BG 6 bulan 70 hari


Tgl buka sampai diunjukkan

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 28


NOTA DEBET
REKENING GIRO / NDRG

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 29


REGULATOR SISTIM KEUANGAN
DI INDONESIA  Direct report to Presiden

1. Bank Indonesia
2. Otoritas Jasa keuangan
3. Lembaga Penjamin Simpanan
4. Departemen keuangan

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 31


1. Bank Indonesia
 Adalah Bank yang mengatur berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan Sistim
Pembayaran dan Kebijakan Moneter di
suatu negara tidak melakukan aktifitas
sebagai bank komersial
 Disetiap negara hanya ada satu Bank
sentral
 Bukan Bank Komersial
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 32
Pasal 7 & 8
Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
Sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2004

3. Mengatur &
1. Menetapkan 2. MENCAPAI & menjaga
&melaksanakan MEMELIHARA KESTABILAN kelancaran
Kebijakan NILAI RUPIAH sistem
Moneter pembayaran

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 33


7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 34
a.Kebijakan Moneter oleh BI
 Target & Monitoring Inflasi bekerja sama dng Pemda
& Instansi terkait
 Monitoring peredaran uang beredar (M2)
 Monitoring transaksi & nilai tukar mata uang asing
terutama yg beredar di Indonesia  Posisi Devisa
Netto & Monitoring 10 Bank Devisa terbesar
 Monitoring transaksi export - Import & pinjaman
valuta asing pada lembaga keuangan domestik & Luar
negeri
 Melakukan Intervensi : kontraksi & relaksasi dan
aktifitas Treasury
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 35
KEBIJAKAN MONETER
 adalah proses mengatur persediaan
uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu
 Alat untuk menstabilkan perekonomian
suatu negara jika terjadi krisis keuangan

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 36


TUJUAN KEBIJAKAN MONETER
mencapai keseimbangan Ekonomi suatu
negara yang baik dengan target :
 pertumbuhan ekonomi yang tinggi
 stabilitas harga
 pemerataan pembangunan
 keseimbangan neraca pembayaran

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 37


 Untuk mencapai tujuan tersebut Bank
Indonesia berusaha mengatur keseimbang
an antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja yg
tinggi dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang.
 BI melakukan pengaturan suku bunga, giro
wajib minimum, intervensi dipasar valuta
asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila
mengalami kesulitan likuiditas

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 38


 Pengaruh kebijakan moneter pertama kali
akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang
kemudian ditransfer pada sektor riil

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 39


7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 40
INSTRUMEN KEBIJAKAN
MONETER BI
1. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
adalah pengaturan jumlah Uang
yang beredar dengan memainkan
tingkat bunga BI pada bank umum.
 SBPU, FASBI

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 41


2. Operasi Pasar Terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat
berharga BI / pemerintah, yaitu SBI
,SBPU, ORI, Sukuk
.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 42


3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve
Requirement Ratio) adalah mengatur
jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus disimpan pada BI.
Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan
wajib. Untuk menurunkan jumlah uang
beredar, pemerintah menaikkan rasio.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 43


4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) adalah
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Contohnya seperti menghimbau perbankan
pemberi kredit untuk berhati-hati dalam
mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah
uang beredar atau menghimbau agar bank
meningkatkan kreditnya agar memperbanyak
jumlah uang beredar pada perekonomian.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 44


5. Kebijakan Perbankan :
- Loan to Value
- LDR
- Rate BI : suku bunga dan kurs
- Batasan bunga Deposito utk Bank BUKU 3 dan 4
- Net Open Position,
- Laporan Underlying transfer VA diatas Usd 100.000/
bulan/ nasabah
- Kewajiban pembayaran dalam negeri dgn Rupiah

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 45


b. SISTIM PEMBAYARAN

Flow barang/jasa
Pembeli Penjual
(Payor) Flow pembayaran (Payee)

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 46 46


EVOLUSI PERKEMBANGAN ALAT PEMBAYARAN
Mengapa diperlukan Sistem Pembayaran

Barter
• Inovasi dalam pembayaran non-tunai
berimplikasi terhadap berbagai aspek,
seperti : lembaga yang terlibat, aspek
hukum pihak2 yang terkait, mekanisme
Uang
(kerang/batulempengan penyelesaian, risiko, dll yang kesemuanya
logam&logam mulia  UK & itu dapat memberi dampak kepada sistem
UL) keuangan maupun perekonomian.
• Efektivitas dan kelancaran perekonomian
Uang Giral sangat dipengaruhi oleh kelancaran sarana
(Cek, Bilyet Giro, transfer) pendukung dalam sistem pembayaran.

Muncul kebutuhan akan sistem pembayaran yang


efisien, cepat aman dan handal
Card Based Payment
E-money
(kartu kredit, kartu debit)

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 47


Pengertian Sistim Pembayaran
• UU No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1)

“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga


dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.”
• Bank for International Settlement (BIS) :
A payment system consist of a set of instrument,
banking procedures and typically interbank funds
transfer system that ensure the circulation of money.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 48 48


SISTIM PEMBAYARAN M1 & 2
 Kartal/ M2
 Giral/ non tunai : Giro bilyet, Cek, Transfer
Interbank, C to C  M1
 Elektronik : Internet, Mobile, ATM, E-
Walet, E- Card
 Special Provider : Kantor Pos, Telco, Money
Changer

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 49


PENGERTIAN SISTEM PEMBAYARAN

Interbank Payment Delivery


Payment
Funds Transfer Systems Channels
Instruments Operators
Systems

• Bank
• Paper Paper
based Teller
Credit based
Transfer • ATM
• Clearing
Houses
• EDC
• Cards Card
based based • Banks
• Computer
• Others
Debit • Mobile
Transfer • Electronic Phones
Electronic
based based • Others

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 50


Alur transaksi BI-RTGS

Bank Pengirim
Bank
Penerima

Bank kirim perintah transfer


dana u/u bank penerima Terima konfirmasi
melalui terminalnya ke dari sentral RTGS
sentral RTGS

Sentral Sistem RTGS


di KP-Bank Indonesia
(Jakarta)

• Cek kecukupan saldo bank pengirim


• Jika cukup, dana langsung dipindahkan dari rek.bank pengirim
ke rek.bank penerima
• Jika tidak cukup, transaksi akan ditempatkan pada antrian dan
7/3/2015 tidak diproses, sampaiBank
MPS-Manajemen dananya mencukupi 51
Transaksi RTGS
bulan Transaksi bulan Transaksi
(milyar) (milyar)
Mei 014 7,497,558.19 Mei 015 8,437,819.16
Apr 014 7,989,861.68 Apr 015 10,312,562.08
Mar 014 7,785,058.38 Mar 015 10,216,243.08
Feb 014 7,565,723.22 Feb 015 8,794,218.43
Jan 014 8,463,871.53 Jan 015 9,868,707.43
Des 013 8,778,014.70 Des 014 11,129,584.98
Nov 013 7,339,215.02 Nov 014 10,290,138.24
Okt013 8,285,089.59 Okt014 11,621,924.22
Sep 013 8,839,852.70 Sep 014 11,332,390.37
Agt 013 8,399,413.91 Agt 014 10,011,548.04

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 52


Transaksi KLIRING
bulan Transaksi bulan Transaksi
(milyar) (milyar)
Juni 2014 9,185,770 Juni 2015 1,045,405
Mei 2014 8,459,241 Mei 2015 8,829,151
April 2014 8,894,575 April 2015 9,365,955
Maret 2014 8,392,959 Maret 2015 9,801,598
Februari 2014 8,287,064 Februari 2015 8,335,394
Januari 2014 8,176,571 Januari 2015 8,983,512
Desember 2013 10,013,207 Desember 2014 10,436,980
November 2013 8,690,959 November 2014 8,678,972
Oktober 2013 9,046,902 Oktober 2014 9,264,960
September 2013 8,604,511 September 014 9,262,079

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 53


MEKANISME KLIRING

Bank A Bank B
BANK INDONESIA

Bank A Bank A Bank A Bank B Bank B


KC Jkt ThamrinKC Denpasar KC Padang Bank B
KC Jkt Menteng KC Medan KC Palu
-On the counter
-Phone Banking
-Internet Banking
-SMS Banking

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 54 54


Kliring
Tukar menukar warkat (Cek / BG) antar bank yang dikoor-
dinir oleh BI atau Bank Koordinator Kliring yang ditunjuk
oleh BI (jika kantor BI Tidak ada) dan berada dalam satu
wilayah teritorial kantor BI tertentu
BI akan mendebet / mengkredit saldo rekening bank yang
bersangkutan
Saat ini sistem kliring yang diterapkan adalah SKN/
Sistem Kliring Nasional
Inter-city Clearing
Adalah kliring nasional, artinya Cek / BG bank luar kota dapat
dikliringkan di kota manapun dengan syarat bank yang
bersangkutan sudah terdaftar dalam program Inter-city Clearing
Dan minimal terdapat 1 kantor cabang dalam wilayah kliring tsb
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 55
Bagan kliring

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 56


KIRIMAN UANG, dibedakan :
- LLG
Kepanjangan dari Lalu Lintas Giro yang
artinya kiriman uang ke bank lain dalam satu
wilayah BI / wilayah kliring

- RTGS
Kepanjangan dari Real Time Gross Settlement,
adalah kiriman uang dari satu bank ke bank
lain melalui komputer dengan jaringan on-line
system Batasan transaksi yang harus lewat
RTGS adalah Rp. 500 juta ke atas
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 57
MEKANISME TRANSFER VALAS 1

BANK KORESPODEN /
DEPOSITORY

Bank di Indonesia Bank Penerima Dana


Di luar negeri

SWIFT

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 58 58


Transfer VA 2
 Transfer Agent : welsfargo, western
Union
 Bank Draft

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 59


2. OTORITAS JASA KEUANGAN
• Pengawasan Industri Keuangan Indonesia, baik pemain
di pasar Modal , Uang dan Berjangka
• Mengenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
• Menggabungkan fungsi pengawasan Industri Keuangan
di Indonesia yg semula berada di BI, Departemen
Keuangan dan BAPEPAM

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 60


TUJUAN OJK

Dalam mencapai tujuannya, OJK mendukung kepentingan


sektor jasa keuangan nasional sehingga mampu
meningkatkan daya saing nasional.
OJK juga diharapkan dapat menjaga kepentingan nasional,
antara lain, meliputi sumber daya manusia, pengelolaan,
pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan,
dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 61


Pengawasan Bank
Pengaturan Bank
(Prudential Banking Principles)

Pengawasan Bank
 Memantau/memeriksa apakah pemilik/pengelola telah
melaksanakan ketentuan

Oleh Lembaga Otoritas

TIDAK LANGSUNG LANGSUNG

Melalui laporan yang Mendatangi dan memeriksa bank


disampaikan oleh bank
kepada lembaga otoritas • Umum • Periodik
• Khusus • Ad hoc
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 62
WEWENANG PENGAWASAN OJK 1
PERBANKAN :

 pengaturan dan pengawasan microprudential bank,


meliputi: kelembagaan, kesehatan bank, aspek kehati-
hatian bank dan pemeriksaan bank;
 •berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran tugas, khususnya dengan Bank Indonesia
dan LPS dalam pengawasan bank

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 63


WEWENANG PENGAWASAN OJK 2
PASAR MODAL

 pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan jasa


keuangan di bidang pasar modal, termasuk kegiatan
pemeriksaan dan penyidikan;
 •berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran tugas, termasuk dengan penegak hukum
seperti kepolisian dan kejaksaan dalam
menindaklanjuti hasil penyidikan.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 64


Wewenang pengawasan OJK 3
 LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

 pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan jasa


keuangan di bidang Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya;
 •berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran tugas.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 65


PERLINDUNGAN KONSUMEN 1

 PENCEGAHAN KERUGIAN
 Memberikan edukasi kpd masyarakat tentang
produk jasa keuangan;
 •Meminta lembaga jasa keuangan menghentikan
kegiatannya apabila berpotensi merugikan
masyarakat;
 •tindakan lain yang dianggap perlu.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 66


PERLINDUNGAN KONSUMEN 2
 PELAYANAN PENGADUAN KONSUMEN

 menyiapkan perangkat dan mekanisme pelayanan


pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh pelaku
lembaga jasa keuangan;
 •memfasilitasi penyelesaian pengaduan Konsumen
yang dirugikan oleh pelaku lembaga jasa keuangan.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 67


PERLINDUNGAN KONSUMEN 3
 PEMBELAAN HUKUM
 memerintahkan atau melakukan tindakan
tertentu kepada lembaga jasa keuanganuntuk
menyelesaikan pengaduan Konsumen yang dirugikan;
 •mengajukan gugatan : untuk memperoleh kembali
harta kekayaan milik pihak yang dirugikan serta untuk
memperoleh ganti kerugian dari pihak yang
menyebabkan kerugian pada konsumen dan/atau
lembaga jasa keuangansebagai akibat dari pelanggaran
atas peraturan

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 68


PENEGAKAN HUKUM

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 69


Pemberian sanksi
Note : Menjaga efektivitas peraturan dan ketentuan perbankan  Perlu ada sanksi

SANKSI

ADMINISTRASI PIDANA

Pelanggaran Pidana
Ketentuan Kejahatan

• Denda uang Lalai dalam memberikan Melanggar


• Teguran tertulis keterangan yg wajib dipenuhi - Perizinan bank
• Penurunan Tk Kesehatan sbgmn dimaksud dlm UU - Rahasia bank
• Larangan ikut kliring - Perpajakan
• Pembekuan kegiatan usaha tt Ps. 30 ayat 1,2
• Pemberhentian Pengurus  kooperatif thdp pengawasan BI
• Pencantuman dalam DOT
Ps. 34 ayat 1,2
 Kewajiban menyampaikan Laporan
7/3/2015 keuangan ke BI
MPS-Manajemen Bank 70
Kebijakan dalam hal bank-bank
mengalami kesulitan
Prudential Banking Regulations
Keadaan normal  mencegah terjadinya bank
dalam kesulitan
Kebijakan
Perbankan Keadaan bank dlm
kesulitan

Membahayakan Membahayakan bank Membahayakan sistem


kelangsungan usaha lainnya (sistem keuangan dan sistem
bank ybs perbankan) perekonomian

• Menambah modal BI meminta pemerintah


• Pergantian pengurus LIKUIDASI membentuk (atas
• Penghapusbukuan kredit macet persetujuan DPR) badan
• Merger, konsolidasi, akuisisi khusus yg bersifat
• Pengalihan pengelolaan sementara untuk penyehatan
• Menjual harta/kewajiban perbankan
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 71
Tingkat Kesehatan Bank
Pengaturan & Agar bank dapat bekerja dengan baik dan
Pengawasan Bank sistem perbankan stabil

Indikator?

Indikator keberhasilan
pengaturan dan Tingkat Kesehatan Bank
pengawasan bank

Definisi:
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara
kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat
membantu kelancaran sistem pembayaran, serta dapat dipergunakan oleh
pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 72


Faktor-faktor yg menggugurkan tingkat
kesehatan

• Perselisihan intern

+ •



Campur tangan pihak di luar bank
Window dressing
Praktek bank dalam bank
Keluar dari kliring
 BANK SEHAT
 BANK CUKUP SEHAT • Praktek-praktek yang membahayakan
 BANK KURANG SEHAT kelangsungan usaha bank

BANK DITETAPKAN TIDAK SEHAT

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 73


FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN
TINGKAT KESEHATAN BANK
Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian
tingkat kesehatan Bank Umum meliputi pelanggaran terhadap
ketentuan :

• Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)


• Posisi Devisa Netto (PDN)
• Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC – Know Your
Customer)  APU/PPT (anti pencucian uang & pencegahan
pendanaan teorisme)
• GCG

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 74


PENILAIAN KESEHATAN BANK
BARU  Risk Based Rating
R ISK MANAGEMENT
G OOD CORPORATE GOV
E ARNING
C APITAL

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 75


3. LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang


Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana telah
diubah dengan Perpu Nomor 3 Tahun 2008
STATUS

(1) LPS adalah badan hukum yang independen,


transparan, dan akuntabel;
(2) LPS bertanggung jawab kepada Presiden

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 76


FUNGSI DAN TUGAS
FUNGSI

(1) Menjamin simpanan nasabah penyimpan; dan


(2) Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai kewenangannya
TUGAS

(1) Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan


kebijakan penjaminan simpanan nasabah penyimpan;
(2) Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka
turut aktif memelihara stabilitas sistem perbankan; dan
(3) Melaksanakan penyelesaian bank gagal yang tidak
berdampak sistemik dan penanganan bank gagal yang
berdampak sistemik
7/3/2015
(bank resolution)
MPS-Manajemen Bank 77
SKIM PENJAMINAN
(1) Kepesertaan bersifat wajib bagi bank yang melakukan
kegiatan usaha di wilayah Indonesia
(2) Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang
dipersamakan (termasuk simpanan milik bank lain)
(3) Premi penjaminan dibayar Bank sebesar 0,1% dari rata-
rata jumlah simpanan setiap enam bulan sekali (flat
rate premium);

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 78


SYARAT PENJAMINAN
LPS
1. Tercatat di Bank
2. Maksimal Rp 2 milyar per nasabah per
bank
3. Bunga maksimal sesuai ketentuan bunga
LPS

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 79


SIMPANAN TIDAK LAYAK BAYAR
Simpanan dinyatakan tidak layak bayar apabila:
1. simpanan tidak tercatat pada bank;
2. nasabah diuntungkan tidak wajar; atau
3. nasabah menyebabkan bank menjadi tidak sehat

•Nasabah dinyatakan diuntungkan tidak wajar jika memperoleh


tingkat bunga melebihi tingkat bunga penjaminan
•Nasabah yang menyebankan bank tidak sehat misalnya nasabah
penyimpan yang memiliki kredit macet pada bank
•Yang dimaksud tercatat pada bank adalah adanya catatan
mengenai nama nasabah, nomor rekening/bilyet, saldo, dan
didukung oleh dokumen berupa aplikasi pembukaan rekening dan
bukti aliran dana

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 80


4. DEPARTEMEN KEUANGAN
 Menteri keuangan sebagai ketua Forum Stabilitas
Sistim Keuangan ( FSSK ) yang bertugas Menangani
problem Bank berdampak sistemik, dibentuk
30 desember 2005
 Bertanggung jawab atas keuangan (Fiskal ),
bendahara / likuiditas keuangan Negara dan
koordinasi FSSK

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 81


TUGAS FSSK
1.Menunjang pelaksanaan tugas Komite Koordinasi dalam proses
pengambilan keputusan terhadap Bank Bermasalah yang ditengarai
sistemik;
2.Melakukan koordinasi dan tukar menukar informasi untuk
sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan ketentuan di bidang
perbankan, lembaga keuangan non bank, dan pasar modal;
3.Membahas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh lembaga-
lembaga yang berkecimpung dalam sistem keuangan yang berpotensi
sistemik berdasarkan informasi dari otoritas pengawas lembaga
keuangan;
4.Mengkoordinasikan pelaksanaan atau persiapan inisiatif tertentu di
sektor keuangan.

7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 82


PRODUK / AKTIFITAS
KEUANGAN DEPKEU
PEMASUKAN
 Pajak
 Surat Hutang negara  Obligasi
 Keuntungan usaha BUMN

PENGELUARAN
 Biaya Rutin penyelenggaraan pemerintah
 Investasi proyek pembangunan infrastruktur
 Saham BUMN
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 83
Terima kasih & Salam Sukses !
pujionosantoso62@gmail.com
7/3/2015 MPS-Manajemen Bank 84
84 / 51

Anda mungkin juga menyukai