Anda di halaman 1dari 221

MEMAHAMI BISNIS BANK

MODUL SERTIFIKASI TINGKAT I GENERAL BANKING

1
Profil Pengajar
Pendidikan
Magister Manajemen Universitas Airlangga

Keahlian
Credit Analysis
Funding & Services
General Banking
Operations
Risk Management
Trade Finance & Services
Transactional Banking Tori Dessanto

Pengalaman
Praktisi perbankan +15 tahun, posisi terakhir AVP Transactional Banking Bank Mandiri

2
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI


3
Bab 1
Jenis dan Peran Bank

4
Pengertian Bank

Badan Usaha

Salurkan Meningkatkan
Himpun Dana Taraf Hidup
Dana
Masyarakat

Jasa
Perdagangan
&
Pembayaran

5
Tugas Bank

1. Menetapkan dan Melaksanakan 2. Mengatur dan Menjaga


Kebijakan Moneter Kelancaran Sistem Pembayaran
 Sasaran Moneter / Target Inflasi  Persetujuan dan Ijin Jasa sistem
pembayaran
 Pengendalian Moneter :  Mewajibkan penyelenggara 
 Operasi Pasar Terbuka (OPT) laporan2
 Penetapan Tingkat Diskonto  Menetapkan alat pembayaran
 Giro Wajib Minimum (GWM)  Mengatur dan mengawasi Bank
 Pengaturan Kredit dan
Pembiayaan

6
Klasifikasi Bank

Berdasar Fungsi Berdasar Berdasar Status &


Kepemilikan Kegiatan Kedudukan
1. Bank Sentral : 1. Bank Umum Milik
Mengatur kebijakan Negara 1. Bank Korporasi 1. Bank Devisa :
moneter & transaksi dalam
pertumbuhan ekonomi 2. Bank Umum Swasta valas dan transaksi
2. Bank Ritel
2. Bank Umum : internasional
3. Bank Campuran:
Jasa lalu lintas WNI/Badan Hukum 3. Bank Ritel Korporasi
pembayaran Indonesia dan WNA / 2. Bank Non Devisa :
Badan Hukum Luar transaksi dalam mata
3.Bank Perkreditan Negeri uang domestik
Rakyat (BPR) :
Menerima simpanan 4. Bank Pembangunan
deposito dan tabungan Daerah
5. Bank Syariah :
4.Bank Umum
berdasar prinsip
Kegiatan Khusus : syariah
jk panjang, koperasi,
perumahan dll

7
Sifat Industri Perbankan

1. Fungsi penting sebagai penggerak Karena kedua sifat khusus


roda perekonomian suatu negara tersebut  industri perbankan
SANGAT DIATUR dengan norma-
2. Modal utamanya adalah norma prudential
kepercayaan masyarakat

8
Fungsi Bank

Fungsi Umum Fungsi Khusus


1. Himpun Dana : 1. Agent of Trust  lembaga
 Pihak ke 3 / masyarakat : giro, kepercayaan
deposito dan tabungan
 Pihak ke 2 / bank lain : call money 2. Agent of Development 
 Pihak ke 1 / pemegang saham : pertumbuhan ekonomi
modal
2. Penyalur Dana :
3. Agent of Service  jasa-jasa
 Masyarakat : kredit
transfer, inkaso, penagihan /
 Surat Berharga
collection dll
 Penyertaan
 Asset tetap dll
3. Jasa Keuangan : transfer, inkaso,
penagihan / collection dll

9
Peran Bank
Dalam Sistem Keuangan

1. Pengalihan Asset / Asset Transmutation :

Surplus Unit/ Lender  Defisit Unit / Borrower

2. Transaksi / Transaction  Pelayanan Jasa-jasa

3. Likuiditas / Liquidity  Penjaga likuiditas masyarakat


 menyalurkan likuiditas dari surplus unit dan memenuhi
likuiditas bagi defisit unit

4. Efisiensi / Efficiency  sebagai broker (mempertemukan


pihak2 yang berkepentingan)
10
Peran Otoritas
Perbankan ( = BI)

Multiple Objectives :
o Pertumbuhan
Ekonomi
o Lapangan Kerja
o Stabilitas Rupiah 1. Menetapkan Kebijakan
Moneter / target inflasi

Single Objective : 2. Kelancaran sistem


Mencapai dan pembayaran
memelihara
stabilitas Rupiah 3. Mengawasi operasional
Bank Indonesia bank
(BI)
11
Bab 2
Komunikasi di Tempat Kerja

12
Definisi / Pengertian
Komunikasi

 Upaya membuat pendapat, penyatakan perasaan,


menyampaikan informasi dll agar diketahui / dipahami orang
lain

 Keterampilan / kemampuan untuk mengungkapkan keinginan, ide,


perasaan, pikiran / pendapat seseorang untuk dapat dimengerti
orang lain

13
Manfaat Komunikasi

Bagi pegawai :
 Memperoleh informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
 Kerjasama antar personel
 Memudahkan pengambilan keputusan
 Memudahkan penyampaian kebijakan/peraturan/ketentuan kerja
 Meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan
 Memudahkan akses perkembangan ilmu dan teknologi

Bagi Perusahaan :
 Menciptakan kepuasan kerja
 Menyelesaikan konflik
 Meningkatkan produktifitas

14
Konteks Komunikasi

Konteks / faktor di luar orang yang berkomunikasi :

1. Aspek fisik : iklim, cuaca, suhu udara, bentuk dan warna ruangan,
tempat duduk, jumlah peserta, alat yang tersedia

2. Aspek psikologis : sikap, kecenderungan, prasangka, emosi peserta

3. Aspek sosial : norma kelompok, nilai sosial, budaya

4. Aspek waktu : hari, jam, pagi, siang, sore, malam

15
Konteks Komunikasi

Klasifikasi komunikasi paling umum  berdasarkan jumlah peserta, menjadi :

1. Komunikasi Intrapersonal : dengan diri sendiri, contoh : berpikir


2. Komunikasi Interpersonal : komunikasi secara tatap muka jarak dekat ,
misal komunikasi diadik (antar 2 orang), contoh: guru-murid
3. Komunikasi Kelompok : sekumpulan orang dengan tujuan sama
4. Komunikasi Publik : komunikasi kepada sejumlah besar orang yang tidak
dikenal satu persatu ceramah, pidato, kuliah
5. Komunikasi Organisasi : komunikasi formal / informal dalam organisasi,
bisa diadik, interpersonal, atau publik
6. Komunikasi Massa : menggunakan media massa (cetak dan elektronik )

16
Komunikasi Efektif

Komunikasi dikatakan efektif apabila :

1. Menyampaikan informasi dan menghasilkan pengertian


2. Menghasilkan kesenangan : contoh sapaan
3. Mempengaruhi sikap : contoh penceramah agama / motivator
4. Menghasilkan hubungan sosial lebih baik : tidak acuh terhadap yang lain,
contoh desa dan kota
5. Menghasilkan tindakan nyata : tidak mudah, tidak langsung
menghasilkan
Komunikasi Efektif

Supaya Komunikasi menjadi efektif maka :

1. Komunikator harus berperan dengan baik


2. Tujuan komunikasi jelas
3. Isi komunikasi jelas
4. Alat komunikasi tepat
5. Komunikasi menarik

18
Komunikasi Efektif

Unsur dalam Komunikasi :

1. Komunikator (penyampai pesan)


2. Komunikan (penerima pesan)
3. Channel (saluran komunikasi)
4. Pesan (isi berita)
5. Respon (umpan balik / reaksi)

Berdasarkan cara, komunikasi dibagi :


1. Komunikasi lisan / bicara langsung
2. Komunikasi tulisan

19
Komunikasi Efektif
Teknik Komunikasi yang Komunikasi yang TIDAK Efektif :
Efektif : 1. Bertele-tele
2. Malu-malu
1. Mendengar dengan 3. Marah-2
aktif 4. Maksud tidak jelas
2. Terampil bicara 5. Nonverbal
3. Gaya bicara tepat 6. Satu arah
4. Penampilan menarik 7. Tidak responsif
5. Mengingat nama, 8. Tidak “nyambung”
9. Tifak terbuka
tulus
Hambatan lain :
 Hambatan antara komunikator dengan komunikan
 Hambatan kode / istilah yang digunakan
 Hambatan pada saluran komunikasi
 Hambatan situasi komunikasi / psikologis
20
Komunikasi Efektif

Berbicara Efektif :

1. Menetapkan sasaran
2. Mengenali pendengar
3. Mempelajari tempat dan sarana
4. Manajemen waktu
5. Mepersiapkan bahan
6. Mengelola teknik penyampaian :
• 7 % penggunaan kata,
• 38 % nada dan suara,
• 45 % ekspresi, bahasa / gerakan tubuh

21
Komunikasi Efektif

Mendengarkan Efektif :
Mendengarkan ?
 Usaha memperoleh pengertian terhadap berita / pesan menggunakan indra
pendengaran (sempit)
 Usaha memperoleh pengertian terhadap berita / pesan menggunakan indra
pendengaran dan kemampuan pikiran untuk memahami lebih lanjut (luas)

Tingkatan kualitas pendengar :


1. Bukan Pendengar
2. Pendengar dangkal
3. Pendengar kurang perhatian
4. Pendengar sungguh-sungguh

22
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Merketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI


23
Bab 3
Produk Dana dan Jasa Perbankan

24
Giro Simpanan pihak ke-3 (Rp/Valas) yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat
menggunakan cek/bilyet giro atau sarana
perintah pembayaran lainnya

Tabungan Simpanan pihak ke-3 (Rp/Valas) yang


Produk penarikannya dapat dilakukan dengan syarat
tertentu tetapi TIDAK bisa menggunakan
Dana cek/bilyet giro

Simpanan pihak ke-3 (Rp/Valas) yang


penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu sesuai perjanjian deposan
Deposito dengan bank. Hanya boleh ditarik setelah
jatuh tempo / diperpanjang secara
automatic roll over (ARO)

25
Giro
Syarat Pembukaan : Perhitungan Jasa Giro :
• Cakap hukum
• Tidak termasuk daftar saldo x tingkat bunga x hari
hitam BI Jasa Giro = -----------------------------------------
• Form dan penjanjian 365 / 366
pembukaan giro
• Foto copy identitas Contoh :
• Badan usaha : ijin usaha,
akte pendirian / Tuan Santoso menempatkan dana pada rekening giro
perubahan, susunan dengan saldo Rp.10 juta selama 30 hari dengan jasa giro 3
pengurus %, maka :
• Fotocopy NPWP
• Pasfoto Rp. 10 juta x 3 % x 30
• Kartu Contoh Tanda Tangan Jasa Giro = ------------------------------ = 24.658
• Setoran awal 365

26
Instrumen Pembayaran Giro :
Giro  Cek
 Bilyet Giro
 Instrumen lainnya

CEK – Pengertian :
 Surat berharga / alat pembayaran yang diterbitkan bank sebagai pengganti uang
tunai
 Surat perintah tidak bersyarat nasabah kepada bank untuk membayar jumlah
tertentu pada saat diunjukkan

CEK – Jenis :
 Cek atas Nama: nama penerima dana dicantumkan
 Cek atas Unjuk (bearer Cheque) : tidak mencantumkan nama penerima dana
 Cek Silang : membatasi penerima / bank tertentu
o Cek silang umum : tidak disebutkan bank / penerima dana
o Cek silang khusus : disebutkan bank / penerima dana
27
Syarat Formal Cek :
 Tulisan Cek
 Perintah tidak bersyarat untuk Hal-hal yang perlu diperhatikan :
membayar  Penarik wajib menyediakan dana saat
 Nama Pihak yang harus membayar cek diunjukkan
 Penunjukan tempat pembayaran  Kalau ada coretan harus ditandatangani
 Tanggal dan tempat cek ditarik  Jumlah huruf dan angka berbeda
 Tandatangan penarik berlaku yang dalam huruf lengkap
 Kadaluarsa :
• Batas pengunjukan : 70 hari setelah tgl
70 hari 6 bulan penarikan :
• Masa berlaku cek : 6 bulan setelah batas
pengunjukan
Pengunjukan • Tidak ada dana selama masa pengunjukan
 cek kosong
5 Jan 10 Okt • Tidak ada dana selama 6 bulan setelah
pengunjukan  bukan cek kosong
Tidak ada dana Tidak ada dana  • Pembatalan cek hanya dapat dilakukan
 cek kosong Bukan cek kosong setelah berakhirnya batas pengunjukan

28
Bilyet Giro – Pengertian :
Surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening nasabah kepada rekening yang disebutkan namanya.
Dapat dibatalkan setelah berakhirnya masa penawaran dengan surat pembatalan kepada bank tertarik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


• Batas waktu penawaran : 70 hari setelah tgl
Syarat Formal Bilyet Giro : penarikan
• Tanggal efektif : mulai berlakunya perintah
 Tulisan Bilyet Giro dan nomor bilyet
pemindahbukuan (harus dalam masa 70 hari )
 Nama tertarik
• Penawaran sebelum tanggal efektif : harus
 Perintah untuk memindahbukukan
ditolak bank
dana
 Nama dan nomor rekening • BG diterima setelah masa penawaran 
dibayarkan sepanjang ada dananya dan tidak
pemegang
ada perintah pembatalan
 Nama bank penerima
• Daluarsa : 6 bulan setelah habis masa
 Jumlah dana yang dipindahkan
penawaran
(angka dan huruf)
 Tanggal dan tempat penarikan • Tanggal efektif tidak ada  sama dengan
 Tandatangan penarik tanggal penarikan
• Ada coretan  harus ditandatangan

29
Instrumen Pembayaran Lainnya :

Nota Debet Warkat untuk mendebet dana satu bank melalui lalu lintas giral dalam
satu wilayah kliring BI, menggunakan security paper dan bernomor seri.

Draft / Wesel Surat berharga yang diterbitkan bank berisi perintah tidak bersyarat dari
bank penerbit kepada bank lain untuk membayar sejumlah dana kepada
pihak yang namanya disebut pada wesel / draft.

Endorsement Penyerahan suatu surat berharga atas unjuk kepada pihak lain yang
disertai pernyataan pengalihan haknya atas surat tersebut.

30
Tabungan
Keuntungan tabungan :
 Aman
Syarat Pembukaan :
 Terjamin  LPS
• Cakap hukum
• Melengkapi formulir  Praktis  Layanan 24 jam perhari dengan ATM,
pembukaan phone banking, internet banking, mobil
• Menyerahkan dokumen banking, sms banking
yang dpersyaratkan  Hemat  menyisihkan uang melawan perilaku
• Melakukan setoran awal konsumtif
dan biaya administrasi yang  Berkembang  bunga
diperlukan
Metode Perhitungan Bunga :
• Metode berdasarkan saldo terendah
• Metode berdasarkan saldo rata-rata
Bank akan memberikan : • Metode berdasarkan saldo harian
 Buku Tabungan
 Kartu ATM
 PIN
31
Deposito

Syarat Pembukaan : Keuntungan deposito:

• Datang ke CS  Dapat dijadikan agunan kredit


• Melengkapi formulir  Hasil bunga yang lebih tinggi daripada tabungan
pembukaan  Pengelolaan keuangan lebih terencana
• Menyerahkan dokumen
yang dipersyaratkan
• Melakukan setoran ke
Ada 2 bentuk simpanan deposito :
teller
• CS akan memberikan Bilyet
Deposito 1. Deposito Berjangka
2. Sertifikat Deposito

32
Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Perbedaan
• Pencairan berdasarkan • Jangka waktu : • Deposito Berjangka hanya dapat
jangka waktu tertentu 1,3,6,12 bulan dicairkan oleh pemilik deposito,
• Jangka waktu : 1,3,6,12 dan • Tidak mencantumkan sedangkan Sertifikat Deposito dapat
24 bulan nama pemilik dicairkan oleh siapapun atas unjuk
• Mencantumkan nama • Dapat
• Deposito Berjangka tidak dapat
pemilik (perorangan / diperjualbelikan /
diperdagangkan, Sertifikat Deposito
badan) dipindahtangankan
dapat diperdagangkan /
• Bunga diberikan sesuai kepada pihak lain
dipindahtangankan
yang berlaku (setiap bulan • Bunga dibayarkan di
atau di akhir jangka waktu) muka • Bunga Deposito diterima di akhir bulan
• Bunga bisa tunai / non / periode, Sertifikat Deposito
tunai dibayarkan di muka
• Dikenakan pajak
• Deposito Berjangka bisa dalam Rp /
penghasilan
Valas, Sertifikat Deposito hanya dalam
• Pencairan sebelum jatuh
Rp
tempo dikenakan denda
• Minimal Deposito Berjangka Rp. 1 Jt,
Sertifikat Deposito minimum Rp. 5 jt

33
 Perhitungan Bunga Deposito Berjangka dapat dilakukan dengan menggunakan metode
simple interest.

34
 Bunga Sertifikat Deposito dibayar di muka dengan cara diskonto.

SERTIFIKAT Nasabah membayar


BANK DEPOSITO < Rp 10 juta setelah
Rp 10 juta dikurangi bunga

Pada saat jauth tempo, bank akan membayar Rp 10 juta ke nasabah

35
 Rumus perhitungan nilai uang yang harus dibayar atas Sertifikat Deposito
sebagai berikut:

36
Transfer
Letter of Credit (Surat
Kredit Berdokumen)
Inkaso
Bank Garansi
Kliring
Jasa Safe Deposit Box
Bank Indonesia – Real Time (SDB)
Perbankan Gross Settlement (BI-RTGS) Electronic Banking
(E-Banking)
Bank Draft
Transaksi Jual Beli
Trevellers Cheque Valuta Asing
(Cek Wisata)

37
Jasa Transfer Jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana sesuai
dengan perintah pemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan pihak yang ditunjuk sebagai penerima transfer.

Transfer Keluar • Bank menerima amanat untuk memindahkan dana


/mengirimkan uang ke pihak lain
• Dapat dibatalkan apabila dana belum dibayarkan kepada
si penerima

Transfer Masuk • Bank menerima amanat untuk membayar kepada pihak


beneficiary ( tunai atau masuk rekening)
• Dapat dibatalkan apabila dana belum dibayarkan kepada
si penerima

38
Jasa Inkaso Jasa bank yang diberikan kuasa oleh nasabah untuk
melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga yang
diterbitkan oleh pihak lain di kota lain (dalam / luar negeri)

Warkat Inkaso • Warkat inkaso tanpa dokumen

• Warkat inkaso berdokumen

Jenis Inkaso • Inkaso Keluar : bank menagih ke bank lain / cabang di kota lain
• Inkaso masuk : bank menerima warkat yang diterbitkan
oleh nasabahnya sendiri

39
Jasa bank untuk menyelesaikan utang piutang antar bank
Jasa Kliring peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat berharga seperti
cek, BG, nota kredit, nota debet di suatu tempat tertentu .

Jenis Kiring 1. Kliring Manual


2. Kliring Elektronik

Peserta Kliring Bank Umum yang berada dalam wilayah tertentu dan tidak
dihentikan kepesertaannya oleh BI

Pertemuan 1. Kliring Penyerahan : warkat debet (Cek/BG/Nota Debet) 


Kliring hardcopy, warkat kredit  softcopy
2. Kliring Retur : Menerima penolakan warkat dari bank lain

1. Kliring lokal untuk perhitungan saldo kliring didasarkan data


Kliring
keuangan elektronik diserta penyampaian surat berharga
Elektronik
2. Sistem Kliring Nasional (SKN) – BI : Kliring keluar ke bank
lain atas perintah nasabah menggunakan sarana elektronik
shg tidak perlu hardcopy
40
Sistem BI - RTGS Sistem BI – Real Time Gross Settlement (RTGS) merupakan
sistem transfer dana secara elektronik antar peserta dalam
mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara
seketika per-transaksi secara individual

 Penyelenggara : BI cq Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP)

 Peserta : bank / pihak selain bank yang telah memenuhi persyaratan

 Rekening giro  rekening peserta dalam mata uang rupiah yang


ditatausahakan di BI untuk penyelesaian a kh i r transaksi (settlement finality)

 Penyelesaian akhir / settlement  pendebetan dan pengkreditan rekening


giro peserta di BI

41
Sistem BI - RTGS

 Jenis transaksi melalui BI – RTGS :


o Antara bank umum dengan BI dalam jual / beli SBI, SUN
o Transaksi antar bank dalam jual / beli surat berharga melalui Delivery Versus
Payment (DVP) lewat BI – SSSS (Scripless Securities Settlement System)
o Transaksi antar bank untuk kepentingan sendiri / nasabah dengan nilai diatas tertentu
o Transaksi lain yang harus melalui BI – RTGS

 Instruksi Transfer :
o Nasabah harus mengisi perintah transfer secara lengkap dan benar mengikuti ketentuan
KYC, mencakup : Identitas pengirim dan penerima (nama dan nomor rekening atau
alamat kalau tidak ada nomor rekening), bank penerima (nama dan lokasi kantor)

42
Sistem BI - RTGS

 Penerusan Instruksi Transfer - Bank Pengirim :


o Bank melaksanakan instruksi setelah pengisiannya lengkap dan benar
o Bank melaksanakan instruksi ke bank lain sesuai dengan instruksi nasabah
o Instruksi yang diterima saat berakhirnya jam pelayanan nasabah  segera
dilaksanakan tanpa ditunda
o Instruksi setelah jam pelayanan  dilaksanakan esok hari segera setelah log in
o Instruksi transfer yang tidak dilaksanakan oleh bank dan dana sudah didebet dari rekening
nasabah :
• Nasabah berhak mendapatkan kompensasi bunga sesuai jenis rekening nasabah
• Bank harus melakukan reversal untuk mengkredit kembali dana ke rekening nasabah
o Untuk transaksi titipan harus dilaksanakan sesuai tanggal yang ditetapkan
o Kalau bank mengirimkan dana tidak sesuai dengan instruksi nasabah harus segera
mengirimkan ulang tanpa menunggu dana dikembalikan

43
Sistem BI - RTGS
 Penerusan Instruksi Transfer - Bank Penerima :
o Bank Penerima setelah menerima dana di rekening giro BI yang dibuktikan
dengan Confirmation Advice harus segera menyampaikan dana kepada nasabah
penerima dengan tetap mengacu pada prosedur KYC

o Kalau ada kesalahan penyampaian dana kepada nasabah yang tidak sesuai
dengan instruksi bank pengirim, bank penerima harus menyampaikan dana
kepada nasabah penerima dana tanpa harus menunggu pengembalian dari
nasabah yang salah

 Biaya transfer dan jam pelayanan RTGS :


o Bank harus mengumumkan secara tertulis biaya dan jam pelayanan transfer
melalui RTGS di setiap kantor pada tempat yang mudah terlihat
o Jam pelayanan harus mempertimbangkan batas waktu yang ditetapkan
Penyelenggaran RTGS dan proses yang dibutuhkan bank untuk menyelesaikan
penerusan instruksi transfer

44
Bank Draft Wesel yang dapat diperjual belikan yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya

Cek Wisata Surat berharga dalam mata uang yang dikeluarkan oleh suatu bank, dimana bank
tersebut akan membayarkan sejumlah uang yang tertera di dalamnya kepada orang
yang tandatangannya tertera dalam TC tersebut.

Keuntungan :
o Praktis / mudah dibawa
o Tidak perlu membawa banyak uang tunai
o Untuk mencairkan cukup membawa tanda bukti diri (KTP, SIM atau Paspor)
o Kemanan terjamin
o Cocok bagi para wisatawan

45
Surat Kredit Berdokumen / Letter of Credit

Merupakan jasa bank dalam rangka pembelian barang


berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh
pembeli sejak LC dibuka sampai jangka waktu yang
diperjanjikan

46
Parameter Jenis LC

 Ruang lingkup transaksi  LC Impor : antar negara


 SKBDN : dalam negeri

 Saat / waktu penyelesaian  Sight LC : saat dokumen tiba


 Usance LC : sampai wesel jatuh tempo (<= 180 hari)

 Pembatalan  Revocable LC : bisa dibatalkan


 Irrevocable LC : Tidak bisa dibatalkan, kalau tidak
dinyatakan  Irrevocable

 Pengalihan Hak  Transferable LC : Beneficiary bisa dialihkan


 Untransferable LC : tdk bisa dialihkan

 Pihak Advising Bank  General Non-Restricted LC : tdk menyebut advising


 Restricted / Straight LC : menyebut nama bank

 Cara Pembayaran  Stanby LC : jaminan pembayaran kalau wanprestasi


ke Beneficiary  Red Clause LC / Green Ink Clause LC : boleh penarikan uang
muka (memuat klausul anticipatory) 47
 Clean LC : tanpa dokumen pengiriman barang
Manfaat LC :
 Fee based income (FBI) bagi bank
 Pengendapan dana murah dari setoran jaminan
 Loyalitas nasabah meningkat

Korespondensi antar bank :


 Depository Correspondent :
Bank di Indonesia memelihara rekening di bank luar negeri
 Non-Depository Correspondent :
Bank di Indonesia tidak membuka rekening di bank luar negeri
 One Side Correspondent :
hubungan antar bank tanpa pemilikan rekening

48
Pihak-pihak dalam L/C :

1. Pembeli / buyer / importer / applicant


2. Penjual / seller / exporter / beneficiary
3. Opening / Issuing Bank
4. Bank Penerus / Advising Bank
5. Bank Pembayar / Paying Bank
6. Bank Pengaksep / Accepting Bank
7. Bank Penegosiasi / Negotiating Bank
8. Bank Penjamin / Confirming Bank

L/C yang sederhana biasanya hanya melibatkan 3 pihak :


1. Pembeli / importir
2. Penjual / eksportir
3. Bank pembuka (sekaligus advising/paying bank)

49
Kewajiban dan tanggungjawab Bank dalam L/C :
1. Bank wajib memeriksa dokumen dengan ketelitian wajar
2. Bank yang memberikan kepada bank lain untuk membayar, mengaksep, menegosiasi
dokumen, akan terikat untuk me-reimburse
3. Kalau dokumen tidak sesuai dengan syarat L/C  harus menetapkan akan menerima
atau tidak
4. Penolakan dokumen harus segera diberitahukan secepatnya dengan menyebutkan
penyimpangan yang dijumpai
5. Issuing bank akan kehilangan hak menyangkut dokumen yang tidak sesuai syarat L/C
6. Bank pengirim dokumen menyatakan penyimpangan dokumen
7. Bank tidak terikat kewajiban / tanggungjawab sehubungan dengan :
• Bentuk, kecukupan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau keabsahan hukum
dokumen
• Syarat-syarat khusus yang tertera dalam dokumen
• Uraian, kuantitas, berat, kualitas, kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai, adanya
barang
• Itikad baik, kealpaan, kesanggupan membayar utang, pelaksanaan pekerjaan
pengirim

50
8. Bank tidak terikat kewajiban terhadap keterlambatan dan / hilangnya berita-berita,
surat-surat, atau dokumen-dokumen

9. Bank tidak terikat kewajiban akibat terputusnya bisnis yang disebabkan hal-hal di
luar kekuasaannya

10. Apabila bank menggunakan jasa-jasa bank lain dalam melaksanakan instruksi
applicant  atas biaya dan risiko applicant

51
Bentuk dan Jenis L/C :
1. Revocable L/C : bisa dibatalkan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan kepada
beneficiary
2. Irrevocable L/C : tidak dapat dibatalkan oleh pembeli, penjual maupun bank
3. Confirmed Irrevocable L/C : L/C dijamin oleh bank lain yang bisa diterima
penjual
4. Transferable L/C : beneficiary dapat mengalihkan hak kepada satu / lebih
pihak ketiga
5. Back to Back L/C : terjadi apabila pembeli dan penjual ada hambatan
berhubungan langsung (seperti transferabel L/C)
6. Red Clause L/C : pembayaran L/C dilakukan sebelum dokumen diserahkan
7. Green Ink Clause L/C : sama seperti Red Clause L/C, memberikan uang muka
sebelum barang dikapalkan
8. Revolving L/C : pengiriman barang dan penyerahan dokumen dilakukan
secara berulang
9. Standby L/C : jaminan pembayaran atas kegagalan applicant melaksanakan
kontrak / kewajiban

52
Skema Umum L/C :

53
BANK GARANSI

Merupakan fasilitas kredit non-cash kepada nasabah yang menyatakan sanggup


memenuhi kewajiban kepada pihak lain apabila pada suatu waktu yang
ditetapkan pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya / wan prestasi /
cidera janji

Penerbitan Bank Garansi hanya bisa diterbitkan apabila :


 Telah dituangkan dalam Perjanjian Kredit
 Surat Permohonan pembukaan Bank Garansi
 Dokumen identitas pemohon
 Dokumen legalitas usaha
 Dokumen jaminan telah dilakukan pengikatan
 Telah memberikan margin deposit sesuai ketentuan

54
SAFE DEPOSIT BOX (SDB)

Merupakan jasa penyewaan kotak penyimpanan harta / surat-surat


berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan
ditempatkan dalam ruang khazanah yang kokoh dan tahan api untuk
menjaga kemanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman
bagi penggunanya.

Keuntungan memanfaatkan SDB:


 Aman
 Fleksibel
 Mudah

55
Ketentuan Umum SDB :
 Penyewa dikenakan biaya : biaya sewa, jaminan kunci, denda keterlambatan
 Tidak menyimpan barang-barang yang dilarang
 Menjaga kunci agar tidak hilang / digunakan pihak lain
 Memperlihatkan barang yang disimpan bila sewaktu-waktu diperlukan bank
 Kalau kunci penyewa hilang jaminan kunci digunakan untuk biaya penggantian kunci dan
pembongkaran yang disaksikan penyewa
 Memiliki daftar isi SDB dan menyimpan salinannya untuk referensi
 Penyewa bertanggungjawab apabila isi SDB menyebabkan kerugian langsung / tidak langsung
terhadap bank / penyewa lain
Bank tidak bertanggungjawab atas :
 Perubahan kualitas dan kuantitas, hilang atau rusaknya barang yang bukan kesalahan bank
 Kerusakan barang akibat force majeur : gempa bumi, perang, huru hara dll
Barang terlarang :
 Senjata api / bahan peledak
 Barang yang merusak SDB
 Barang-barang yang diperlukan saat keadaan darurat
 Barang lain sesuai ketentuan bank

56
ELECTRONIC BANKING (e-Banking)

 Merupakan pelayanan bank selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM
 Tidak perlu membuang waktu antre  bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun

Jenis-jenis pelayanan e-banking :


 Internet Banking : melalui jaringan internet Transaksi yang bisa
 Phone Banking : menggunakan telpon dilakukan :
 SMS Banking : menggunakan media SMS • Transfer dana
 Mobile Banking : menggunakan aplikasi pada handphone • Mutasi rekening
• Informasi saldo
Hal-hal yang perlu diperhatikan : • Pembayaran
 Mengamankan kode user id dan PIN • Pembelian
 Apabila handphone hilang segera hubungi call center

57
Transaksi Jual Beli Valas

Merupakan jasa bank untuk membeli dan menjual berbagai mata uang asing

Jenis-jenis kurs valuta asing :


 Kurs Bank Notes (BN) : kurs jual beli mata uang asing secara fisik /tunai
 Kurs Telegraphic Transfer (TT) : kurs jual beli mata uang asing secara pindah buku / transfer
 Kurs Traveller’s Cheque (TC) : kurs untuk jual beli TC
 Book Rate : kurs untuk transaksi dengan mata uang sama
 Kurs Tengah BI : kurs untuk pembukuan transaksi / pelaporan

58
KURS JUAL (SELL) BELI (BUY)
Bank Notes o Tarik tunai BN dari rek rupiah o Setor tunai BN untuk :
o Nasabah beli BN secara tunai  Rekening rupiah
 Fee / biaya transfer rupiah
 Komisi BN
o Nasabah jual BN secara tunai

o Debet/ pindah buku dari


o Setoran tunai / pindah buku rekening valas untuk :
TT rupiah untuk :  Rekening rupiah
 Rekening valas  Transfer rupiah
 Transfer valas  Fee / biaya transfer rupiah
 Fee / biaya transfer valas o Tarik tunai rupiah dari rek valas
o Hasil collection valas kredit ke
rek rupiah

TC Setoran tunai rupiah / debet rek Pencairan TC


rupiah untuk beli TC

Book Rate Setor tunai / tarik tunai / pinbuk utk rekening dengan mata uang sama
Tengah BI Penghitungan ulang pos neraca ke dalam rupiah

59
Bab 4
Pasar Uang, Pasar Modal dan
Investasi

60
Transaksi Pasar Uang / Money Market

Suatu tempat abstrak / over the counter (OTC) yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana (borrower bank) dengan pihak yang meminjamkan dana
(lender bank) untuk melakukan transaksi pinjam meminjam dana dengan bunga
dan jangka waktu tertentu (< 1 tahun)

Tujuan transaksi pasar uang :


 Mengatur kecukupan GWM dan likuiditas
 Trading  memperoleh keuntungan melalui :
Arbitrage : placement dan borrowing dengan jumlah dan jangka waktu sama
Gapping : melakukan pembedaan jangka waktu placement dan borrowing

61
Instrumen Pasar Uang :

 Call Money, pinjam meminjam antar bank


 Surat Utang Jangka Pendek diterbitkan BI / pemerintah : SBI, FASBI, T Bill
 Surat utang swasta : NCD, Promissory Notes, Commercial Paper (CP), Repurchase
Agreement (Repo)

Bagaimana cara transaksi dilakukan di Pasar Uang ?


 SBI  transaksi secara lelang, repo, outright (beli putus)
 Fasbi  penempatan dana idle di BI, tenor dan bunga ditetapkan BI
 Promissory Notes  transaksi money market lending dan borrowing
 Bankers Acceptance (BA)  transaksi pasar uang dengan underlying L/C Usance

62
Karakteristik Pasar Uang :
 Tempat pertemuan yang bersifat abstrak
 Transaksi dilaksanakan secara Over The Counter (OTC)  dilaksanakan melalui dealing
room dengan sarana komunikasi reuters, telpon, teleks, faks
 Pelaku Pasar :
o Peserta Langsung  bank komersial dan bank sentral
o Peserta Tidak Langsung  pemilik dana perorangan, perusahaan, lembaga
pemerintah, LKBB
 Dana transaksi dapat berupa berbagai mata uang  untuk itu bank perlu membuka
rekening nostro di bank koresponden
 Harga / quotation  persen / tahun, bid rate : harga yang ditawarkan peminjam, offer
rate : harga yang diminta lender
 Jangka waktu transaksi pasar uang : O/N untuk over night, 1WK untuk 1 minggu, 1 MO
untuk 1 bulan dan 1 YR untuk 1 tahun

63
Mekanisme Transaksi Pasar Uang :
 Bank yang kekurangan / kelebihan dana menghubungi bank lain atau lewat broker
 Bank kekurangan dana  minta harga kepada bank yang bersedia meminjamkan.
Transaksi borrow pada offer rate dan place pada bid rate
 Bank kelebihan dana / quoting bank akan memberikan harga : borrow pada bid rate
dan place pada offer rate

Risiko Transaksi Pasar Uang :


 Liquidity Risk  tidak mampu memenuhi kewajiban ke bank lain
 Interest Rate Risk  risiko fluktuasi suku bunga
 Settlement Risk  tidak terlaksananya delivery
 Credit Risk  counterparty gagal memenuhi kewajiban
 Sovereign Risk  kegagalan pemerintah negara penerbit surat berharga
membayar hutangnya / perubahan pemerintah

64
Transaksi Pasar Valuta Asing

Nilai tukar / exchange rate = nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu
yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain.

3 Macam Sistem Penetapan Kurs :


1) Sistem Kurs Tetap / Stabil (Fixed Exchange Rate System)  dikenalkan di Bretton
Woods AS tahun 1944
2) Sistem Kurs Mengambang atau Berubah (Floating Exchange Rate System) 
prakteknya ada dua yaitu Free Floting Rate System, mengikuti sepenuhnya kekuatan
permintaan dan penawaran dan Managed Floating Rate System, ada intervensi bank
sentral apabila diperlukan
3) Sistem Kurs Terikat (Pegged Exchange Rate System)  menghubungkan nilai tukar
dengan nilai tukar negara lain / sejumlah valuta tertentu

65
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kurs Valuta Asing :
1. Jumlah aliran valuta asing yang besar dan cepat ke suatu negara krn perdagangan,
investasi dan spekulasi
2. Posisi Balance of Payment (BoP)  selisih antara transaksi ekspor dan impor
barang, jasa dan investasi dalam satu tahun
3. Tingkat Inflasi, inflasi tinggi  harga naik dan tdk kompetitif  lebih banyak impor
 permintaan valas meningkat  harga valas naik
4. Suku Bunga, suku bunga naik permintaan akan valuta tersebut naik  kurs naik
5. Besarnya GDP, peningkatan pendapatan dapat memicu peningkatan permintaan
barang impor  kurs naik
6. Kebijakan / kontrol pemerintah, dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal,
perdagangan luar negeri dll
7. Perkiraan, spekulasi dan rumor.
66
Macam-macam Pasar Valuta Asing :
1. Pasar Spot, transaksi valas dengan penyerahan saat itu juga (prakteknya
diselesaikan dalam 2 – 3 hari).

2. Pasar Forward, kurs ditentukan / disepakati di depan, penyerahan


dilakukan di kemudian hari  untuk perlindungan risiko perubahan valas

3. Swap Market, transaksi spot dan forward dilakukan secara simultan dengan pihak
yang sama. Misal : beli spot sekaligus jual forward atau sebaliknya dengan pihak
yang sama

4. Pasar Derivative, mencakup pasar forward, option dan future, digunakan


untuk tujuan spekulasi dan hedging

67
Transaksi Pasar Modal

Suatu tempat /sarana / pasar, baik bersifat abstrak maupun konkrit yang
mempertemukan antara pihak pengguna dana dan investor / pemilik dana.

Instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah surat utang


jangka menengah dan panjang serta intrumen berupa saham.

Instrumen pokok yang diperdagangkan di pasar modal :


1. Saham
2. Surat Utang
3. Reksadana

68
Lembaga Utama yang terkait dengan Pasar Modal :

1. BAPEPAM  pembinaan dan pengawasan kegiatan pasar modal sehari-hari


2. Bursa Efek  pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan pembeli dan penjula dalam perdagangan efek
3. Bursa Paralel  transaksi yang dilakukan di luar bursa (Over The Counter)
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan  Lembaga yang melakukan penyelesaian transaksi bursa
efek

5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian  melakukan kegiatan kustodian sentral bagi


bank kustodian, perusahaan efek dan pihak lain
6. Lembaga profesi penunjang  akuntan publik, notaris, konsultan hukum, perusahaan
penilai, Biro Administrasi Efek.

69
Saham

Merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang memiliki hak suara dan hak atas
deviden.

Jenis-jenis Saham :

1. Saham biasa  saham yang memiliki hak suara dan deviden

2. Saham preferen  mendapatkan hak preferen dalam bentuk fixed deviden dan
mendapatkan hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa

3. Saham convertible  saham yang bisa dikonversi menjadi obligasi, saham


preferen atau jenis surat berharga lainnya.

70
Berdasarkan penerbitannya :

1. Saham yang sudah dikeluarkan / diterbitkan perusahaan, terbagi 2 jenis lagi :


a) saham yang sudah disetor
b) Saham yang belum di setor

2. Saham yang belum diterbitkan  merupakan bagian dari modal dasar

Modal dasar / Authorized Stock  jumlah modal yang diterbitkan


(sudah maupun belum disetor) dan modal belum diterbitkan

71
Nilai saham :

1. Nilai Nominal  yang tercantum dalam akta pendirian


2. Nilai buku  hasil perhitungan laporan keuangan perusahaan
3. Nilai pasar  harga jual saham di bursa / OTC

Keuntungan ber-investasi saham :


1. Memperoleh capital gain dari kenaikan harga saham
2. Memperoleh deviden (pembagian keuntungan perusahaan)
3. Memiliki Hak suara
4. Memiliki Hak pembagian kekayaan  kalau dilikuidasi
5. Memiliki hak membeli terlebih dahulu kalau ada penerbitan saham
baru (subscription privilages for new shares)

72
Risiko berinvestasi Saham :
1. Risiko kredit / risiko kepemilikan  risiko penerbit saham menjadi bangkrut. Tinggi
rendahnya risiko dapat ditentukan berdasarkan rating dari lembaga pemeringkat.
Misalnya oleh PT Pefindo  AAA merupakan rating tertinggi, D merupakan rating
terendah.

2. Risiko Pasar  risiko perubahan harga saham di pasar. Dipengaruhi oleh


kondisi ekonomi dan industri serta kinerja emiten

3. Risiko Likuiditas  risiko sulit mencairkan (menjual) saham menjadi tunai. Risiko
ini dipengaruhi kondisi pasar modal dan besarnya saham yang diterbitkan, makin
besar jumlah saham biasanya makin likuid.

73
Surat Utang (Obligasi)
Surat Utang  merupakan bukti bahwa suatu pihak mempunyai kewajiban kepada pihak
lain yang didudukkan dalam suatu perjanjian (disebut indenture).

Isi pokok indenture :


• Tingkat Bunga
• Jangka Waktu
• Jaminan (bila ada)

Obligasi :
• Surat Utang
• Surat Berharga (bisa diperjualbelikan)
• Sertifikat  kontrak tertulis pengakuan hutang

74
Pihak-pihak terkait transaksi obligasi :
1. Issuer / penerbit obligasi  peminjam / penjual
2. Investor  pemodal/pembeli/pemberi pinjaman
3. Intermediarie / perantara  bank investasi, penasehat
keuangan, broker

Istilah lain obligasi / bond  fixed income

Analisis terhadap instrumen fixed income  apakah tingkat


risiko sepadan dengan hasil yang akan diterima?

75
Reksadana

Perusahaan Investasi / Investment Company perusahaan yang kegiatannya


berhubungan dengan pasar modal yaitu bisnis pengelolaan investasi dan
perdagangan efek.
Reksadana / mutual fund merupakan salah satu jenis perusahaan investasi.

Pengertian reksadana menjadi luas yaitu :


 Kegiatan mengumpulkan dana dari sekelompok investor yang kemudian
diinvestasikan dalam pasar modal.
 UU Pasar Modal  wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer
investasi.
Unit penyertaan reksadana  ukuran bagian kepentingan setiap pihak dalam
portfolio investasi kolektif.

76
Jenis Reksadana berdasarkan kontrak :
1. Reksadana dalam bentuk perseroan (PT)  mengikuti ketentuan hukum perseroan
terbatas
2. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif  pengelolaan yang
berbentuk kontrak investasi kolektif antara manajer investasi dan bank
kustodian.

Jenis reksadana berdasar distribusi :


1. Reksadana Terbuka (open ended)  reksadana yang dapat dijual
kembali unit penyertaannya kepada reksadana
2. Reksadana Tertutup (closed end)  tidak dapat dijual kembali karena penawaran
perdana melalui public offering dan perdagangannya melalui bursa / OTC

77
Reksadana Tertutup Reksadana Terbuka

o Nilai Kapitalisasi Tetap o Nilai Kapitalisasi


sejak Public Offering berubah terus sesuai
yang dibeli investor

o Perkembangan harga o Perkembangan harga


tergantung supply and berdasarkan NAV (Net
demand di bursa Asset Value) per share
sekunder

o Tidak bisa dilakukan o Bisa dilakukan re-


re-deem deem
(redemption/penebusan)

78
Jenis Reksadana berdasarkan portfolio investasi :
1. Reksadana Saham  investasinya pada saham (listed maupun
non listed)
2. Reksadana pendapatan tetap (fixed income)  investasinya pada
obligasi / surat utang (listed / tidak)
3. Reksadana campuran  investasinya pada saham dan obligasi / surat
utang

Cara distribusi reksadana :


1. Penjualan langsung dari perusahaan reksadana
2. Penjualan melalui agen penjual  bank dan asuransi yang telah
mendapat ijin dari Bapepam

79
Peraturan Pengelolaan Reksadana :

 Pengelolaan reksadana (perseroan / KIK) hanya bisa dilakukan oleh


manajer investasi yang memperoleh ijin dari Bapepam

 Kontrak pengelolaan reksadana perseroan dilakukan oleh : manajer investasi dan


direksi perseroan

 Kontrak pengelolaan reksadana KIK dilakukan antara manajer investasi


dan bank kustodian

 Reksadana baru bisa dipasarkan ke publik setelah ada permohonan ijin


ke Bapepam dan disetujui Bapepam.

80
Dasar-dasar Investasi

 Keamanan Pokok Investasi


 Memberikan penghasilan yang wajar
 Sesuai dengan tingkat risiko  risk appetite

Prinsip Investasi :
1. High Risk High Return
2. Time Value of Money  menghasilkan NPV Positif
3. Don’t Put Your Money in One Basket  diversifikasi

81
Kegiatan Pokok Investasi :
1. Analisis instrumen investasi  analisis fundamental penerbit /
issuer, dilakukan sendiri atau berdasarkan rating lembaga
pemeringkat
2. Proteksi keamanan pokok investasi  melakukan hedging
menggunakan option, swap dsb
3. Menilai kewajaran hasil investasi dengan tingkat risiko 
dilakukan dengan membandingkan tingkat return dari rata-2
issuer sejenis

82
Proses / Tahapan Investasi :
1. Penentuan tujuan investasi tergantung risk appetite investor.
Kalau ingin hasil yang tinggi, harusnya berani menanggung risiko
tinggi pula
2. Penentuan Kebijakan Investasi  merupakan rambu-rambu
menyangkut sektor industri, besaran investasi, penyebaran
3. Pemilihan Strategi Portfolio Investasi  sebaran investasi
ditentukan, misal 50 % saham, 50 % obligasi, baru menentukan
pilihan jenis instrumennya, misal saham PT Astra, Obligasi Jasa
Marga dll
4. Monitoring dan Penilaian  pengukuran dan evaluasi kinerja,
misal dengan membandingkan indeks saham / obligasi

83
Strategi Portfolio :
1. Buy and Hold Strategy  strategi paling sederhana dengan
membeli satu / beberapa instrumen investasi kemudian disimpan
dengan harapan harganya naik terus secara jangka panjang
2. Active Management Strategy  pengelolaan secara aktif untuk
memaksimalkan keuntungan jangka pendek / panjang.
Merupakan strategi yang kompleks dan harus punya waktu.
3. Immunization Strategy  strategi untuk memproteksi
kemungkinan kerugian atas investasi yang ditanamkan. Cocok
untuk investor konservatif

84
Bab 5
Bancassurance
&
Wealth Management

85
Gambaran Umum :
 Meningkatnya kebutuhan nasabah, persaingan perbankan 
inovasi dan aktifitas bank meningkat

 Pertumbuhan ekonomi  meningkanya golongan menengah ke


atas  peluang bagi bank untuk mengembangkan produk yang
lebih sesuai kebutuhan nasabah

 Hal tersebut menimbulkan produk dan layanan baru yang terkait


dengan produk asuransi dan pengelolaan kekayaan (wealth
management)

86
Bancassurance

Merupakan aktifitas pemasaran produk asuransi oleh bank yang


dilandasi kerjasama antara bank dengan perusahaan asuransi.

Tujuan bancassurance bagi bank :


 Meningkatkan fee based income
 Meningkatkan loyalitas nasabah meningkatkan efektifitas penjualan
 Proteksi terhadap risiko bank

Model bisnis bancassurance :


1) Referensi
2) Kerjasama distribusi
3) Integrasi produk

87
Referensi :
Peran bank hanya mereferensikan / merekomendasikan suatu produk
asuransi kepada nasabah.
Ada dua aktifitas referensi :
1. Referensi dalam rangka produk bank  bank mereferensikan
produk asuransi sebagai persyaratan memperoleh produk bank.
Contoh : produk KPR (asuransi jiwa dan asuransi kebakaran), KPM
(asuransi kendaraan), Kredit Pegawai / Pensiunan (asuransi jiwa)
2. Referensi tidak dalam rangka produk bank  memberikan
informasi asuransi kepada nasabah, menyediakan tempat / ruangan
untuk petugas asuransi, bank menyediakan data nasabah.

88
Kerjasama distribusi :
• Bank memberikan informasi asuransi kepada nasabah,
• Bank menyediakan tempat / ruangan untuk petugas asuransi,
• Bank menyediakan data nasabah.
• Bank menjelaskan produk asuransi tersebut secara langsung kepada nasabah
melalui media komunikasi yang beragam (telemarketing, call center dll.
Contoh produk yang dipasarkan oleh bank :
- Unit link
- Single premium unit link

Integrasi produk :
Peran bank  modifikasi / menggabungkan produk asuransi dengan produk bank

Contoh produk integrasi : tabungan dengan asuransi, tabungan pendidikan


berasuransi dll

89
Pilar-pilar Wealth Management

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3


Perlindungan dan Pertumbuhan dan Distribusi dan
melestarikan akumulasi kekayaan transisi aset
kekayaan
 Strategi pajak  Aset dapat diwariskan
 Asuransi  Pengelolaan investasi tanpa masalah
 Hedging dengan  Usaha  Persiapan
option, swap, future,  Pengelolaan keuangan menghadapai masa
forward pensiun : tabungan,
 Pengelolan oleh dana pensiun,
Lembaga Trust tunjangan hari tua dll
 Diversifikasi

Wealth Management
90
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran Dasar AUDIT, HUKUM
SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa Perkreditan 7. Treasury
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, 9. Standar 12. Manajemen
8. Prinsip
tempat kerja Pasar Modal, Layanan Risiko
Akuntansi
Investasi 10. Merketing 13. Kepatuhan
Perbankan
5. Bancassurance dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI


91
Bab 6
Konsep Dasar Perkreditan

92
Prinsip Evaluasi Kredit  5 C
Prinsip pemutusan kredit  Four Eyes
Prinsip Prinsip One Obligor
Pemberian Prinsip Konsolidasi Eksposur
Kredit
Prinsip Kepatuhan thd regulasi
Prinsip pemantauan kredit

Konsep Berdasar jangka waktu, sifat penggunaan,


Jenis Kredit
Dasar keperluan, sifat penarikan, sifat pelunasan, valuta,
Perkreditan metode pembiayaan, lokasi, cara penarikan

Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar,


Kolektibilitas /
Diragukan, Macet
Kualitas kredit

Proses Pengumpulan informasi & dokumen 


Pemberian verifikasi  analisis & persetujuan 
Kredit administrasi & pembukuan  pemantauan
 pelunasan & penyelamatan
93
Prinsip Pemberian Kredit

Kredit = credere = creditum = kepercayaan

Penyediaan dana atau tagihan lain berdasarkan persetujuan /


kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.

Termasuk dalam pengertian kredit :


 Cerukan / overdraft = saldo negatif pada rekening giro
 Pengambilalihan tagihan  anjak piutang
 Pengambilalihan / pembelian kredit

94
Prinsip Evaluasi Kredit :

• Risiko kredit harus bisa diantisipasi sejak awal  perlu evaluasi


• Kredit yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nasabah dan diyakini
dapat dikembalikan oleh debitur
• Evaluasi kredit dilakukan terhadap aspek 5 C

Character :

Karakter calon debitur  jujur, beritikad baik, tidak menyulitkan bank di


kemudian hari

Cara :
• Bank Checking  melalui SID (Sisten Informasi Debitur) BI
• Trade Checking  supplier dan pelanggan
• Informasi dari asosiasi dagang / industri
95
Capacity :

Kemampuan calon debitur dalam bidang usahanya dan atau kemampuan


manajemen debitur.
Cara :
• Pendekatan historis  kinerja masa lalu
• Pendekatan finansial  kemampuan keuangan
• Pendekatan yuridis  pihak yang berwenang mewakili calon debitur
• Pendekatan manajerial  kemampuan manajemen dan kepemimpinan
• Pendekatan teknis  kemampuan teknis produksi, tenaga kerja, bahan
baku, peralatan, administrasi, keuangan dll

Capital :
Kemampuan permodalan debitur dalam menunjang pembiayaan proyek atau
usahanya. Modal makin besar  kesungguhan untuk menjalankan usaha dan
membayar kewajiban makin tinggi.
Cara : membandingkan jumlah modal sendiri dengan jumlah hutang

96
Condition of Economic :
Peniialain kondisi pasar dan lingkungan dalam dan luar negeri, masa lalu dan
yang akan datang, sehinggga diketahui prospek usaha ke depannya.
Kondisi tersebut termasuk :
• Peraturan pemerintah pusat dan daerah
• Situasi politik dan ekonomi
• Kondisi yang yang berpengaruh

Collateral :

Agunan yang dimiliki calon debitur, menjadi jalan terakhir untuk


penyelesaian kredit apabila debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya.

97
Four Eyes Principles :
• Keputusan kredit yang melibatkan sinergi : Unit bisnis dan unit risiko kredit
• Keputusan minimal oleh 2 pejabat dari unit bisnis dan dari unit risiko kredit
yang independen

One Obligor Principles:


• Pemberian kredit kepada satu kelompok debitur wajib dikonsolidasikan
sehingga diketahui total risiko kredit keseluruhan
• Dasarnya : risiko group dipengaruhi oleh satu perusahaan, risiko perusahaan
juga dipengaruhi oleh risiko groupnya.
• Tujuan : untuk pemantauan terhadap BMPK (Batas Maksimum Pemberian
Kredit) dan penanganan account

98
Prinsip Konsolidasi Eksposur :

• Untuk mengetahui total kredit yang diperoleh debitur maupun group

Prinsip Kepatuhan thd Regulasi :

• Pejabat / staff perkreditan harus melaksanakan aturan perkreditan (eksternal


dan internal) secara benar, konsisten, konsekuen dan bertanggungjawab.

Prinsip Pemantauan Kredit :

• Kredit yang sudah diberikan harus dipantau scara aktif : usaha debitur dan
pemenuhan persyaratan kredit.

• Manfaat : dapat segera mengetahui gejala-gejala awal penurunan kualitas


kredit  dapat melakukan langkah-langkah awal pencegahan

99
JENIS KREDIT
KREDIT JANGKA PENDEK
Apabila tenggang waktu yang diberikan bank kepada
nasabahnya untuk melunasi kredit tidak lebih dari satu tahun.

BERDASARKAN KREDIT JANGKA MENENGAH


JANGKA WAKTU Apabila kredit yang diberikan berjangka waktu lebih dari satu
tahun sampai dengan tiga tahun.

KREDIT JANGKA PANJANG


Apabila jangka waktu kredit lebih dari tiga tahun.

KREDIT KONSUMTIF
Apabila kredit yang diberikan kepada nasabah digunakan untuk
membiayai barang konsumtif. Contoh: kartu kredit, kredit
BERDASARKAN perumahan, kredit mobil, dan kredit multiguna.
SIFAT PENGGUNAAN KREDIT KOMERSIIL
Apabila kredit yang diberikan kepada nasabah digunakan untuk
membiayai kegiatan usaha. Contoh: kredit mikro, kredit usaha
kecil, kredi tusaha menengah, dan kredit korporasi.
100
JENIS KREDIT
KREDIT MODAL KERJA
Kredit yang digunakan untuk menambah modal kerja suatu
perusahaan, seperti: pembelian bahan baku, biaya-biaya
produksi, dan modal kerja untuk operasional lainnya.
KREDIT INVESTASI
BERDASARKAN
Kredit jangka menengah atau panjang untuk pembelian barang
KEPERLUAN modal dan jasa untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun
ekspansi proyek yang sudah ada.
KREDIT PEMBIAYAAN PROYEK
Kredit yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun
modal kerja untuk proyek baru.

KREDIT LANGSUNG
Kredit yang langsung menggunakan dana bank dan secara
efektif merupakan hutang nasabah kepada bank
BERDASARKAN
SIFAT PENARIKAN KREDIT TIDAK LANGSUNG
Kredit yang tidak langsung menggunakan dana bank dan belum
secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank.
Contoh: Bank Garansi dan L/C.
101
JENIS KREDIT
KREDIT DENGAN ANGSURAN
Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya diatur
secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan di
BERDASARKAN dalam Perjanjian Kredit.
SIFAT PELUNASAN KREDIT DIBAYARKAN SEKALI PADA SAAT JATUH TEMPO
Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya tidak
diatur secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara
sekaligus pada saat jatuh tempo yang telah ditetapkan.

BERDASARKAN Kredit diberikan dalam valuta Rupiah atau mata uamg lainnya
VALUTA seperti USD, AUD, EUR, dsb, sesuai dengan keperluan nasabah.

KREDIT BILATERAL
Kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.
KREDIT SINDIKASI
BERDASARKAN
Kredit yang dibiayai oleh dua atau lebih lembaga keuangan
METODE PEMBIAYAAN
untuk membiayai suatu proyek/ usaha dengan syarat-syarat
dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama
dan diadministrasikan oleh agen yang sama.
102
JENIS KREDIT
KREDIT ONSHORE
Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam
bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di
BERDASARKAN dalam negeri.
LOKASI BANK KREDIT OFFSHORE
Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam
bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di
luar negeri.
KREDIT PENARIKAN SEKALIGUS
Penarikan kredit dilaksanakan satu kali sebesar limit kredit
yang diberikan dengan cara tunai atau dipindahbukukan ke
rekening tabungan atau giro milik debitur.
KREDIT PENARIKAN BERTAHAP
BERDASARKAN Penarikan kredit dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan
CARA PENARIKAN oleh bank berdasarkan tingkat penyelesaian proyek atau
kebutuhan pembiayaan debitur.
KREDIT PENARIKAN SESUAI KEBUTUHAN
Penarikan kredit dilaksanakan lebih dari satu kali sesuai
kebutuhan debitur.
103
Kolektibilitas (kualitas) Kredit

Tujuan penetapan kolektibilitas kredit :


• Pemantauan kualitas kredit  antisipasi risiko kredit secara dini
• Untuk penetapan tingkat cadangan potensi kerugian

Kualitas kredit sesuai PBI No. 14/15/PBI/2012 dan SE BI No. 7/3/2005,


berdasarkan 3 parameter :
1) Prospek Usaha
2) Kinerja Debitur
3) Kemampuan membayar

104
Parameter
PROSPEK USAHA KINERJA DEBITUR KEMAMPUAN MEMBAYAR

• Potensi pertumbuhan • Perolehan Laba • Ketepatan pembayaran


usaha • Struktur Permodalan bunga dan pokok
K • Kondisi pasar dan posisi • Arus Kas • Ketersediaan dan
o bersaing • Sensitifitas terhadap keakuratan informasi
m • Kualitas manajemen risiko pasar keuangan debitur
p dan permasalahan • Kelengkapan dokumentasi
o tenaga kerja kredit
n • Dukungan group / afiliasi • Kepatuhan terhadap
e • Upaya terkait lingkungan Perjanjian Kredit
hidup • Kesesuaian penggunaan
n dana
• Kewajaran sumber
pembayaran kewajiban

Kualitas LANCAR, DALAM PERHATIAN KHUSUS, KURANG LANCAR, DIRAGUKAN, MACET


105
Khusus untuk kredit mikro, kredit kecil dan menengah dengan jumlah tertentu 
hanya berdasarkan lamanya tunggakan.

Lama Tunggakan pokok dan atau bunga Kualitas / Kolektibilitas

Tidak terdapat tunggakan Lancar (kol 1)

Tunggakan sampai 90 hari Dalam Perhatian Khusus (Kol 2)

Tunggakan sampai 120 hari Kurang Lancar (Kol 3)

Tunggakan sampai 180 hari Diragukan (Kol 4) NPL

Tunggakan di atas 180 hari Macet (Kol 5)

106
Proses Pemberian Kredit

Pengumpulan Pelunasan
informasi, Analisis Administrasi Pemantauan &
dokumen & & & Kredit Penyelamatan
verifikasi Persetujuan Pembukuan Kredit

Permohonan Kredit Pemenuhan


dokumen :
Persetujuan • SPPK
Pengumpulan data • Dokumen asli
/ dokumen Kredit
• Perjanjian Kredit
• Perijinan • Pengikatan
• Keuangan agunan
• Copy dok agunan • Asuransi
Pemantauan : Pelunasan
• On Desk Kredit
Verifikasi Pembukuan :
• OTS
• OTS Analisis Reviewe
• Antisipasi dini Penyelamatan
• Bank Checking Kredit kelengkapan dok &
• Annual Review Kredit
• Trade / industry syarat kredit
checking

107
Analisis Kredit Karakter pengurus,
profesionalisme

Analisis Kualitatif Aspek Manajemen


Lokasi usaha, SDM, Kapasitas, Proses,
fasilitas pemeliharaan, prasarana dan sarana
Aspek Produksi

Aspek Pemasaran Barang & jasa yang


dipasarkan, saluran distribusi
Aspek Legal

Legalitas badan usaha, Legalitas usaha dan


perijinan, legalitas permohonan kredit,
legalitas agunan

Analisis Kuantitatif Neraca Rasio Likuiditas : bayar kewajiban jk pendek


Rasio Aktifitas : efisiensi penggunaan aset
Rasio Leverage : modal dibanding utang
Laporan Laba / Rugi
Rasio Profitabilitas : kinerja penjualan & laba

Lap sumber dan Proyeksi keuangan (utk kredit jk menengah


penggunaan dana – panjang)

108
Analisis Jaminan & Agunan

Untuk mengetahui kecukupan nilai agunan dengan pertimbangan :


• Keyakinan debitur dapat membayar kewajiban berdasarkan kelayakan dan
kemampuan keuangan
• Agunan yang disyaratkan memperhatikan : struktur kredit, kompetisi, jenis
agunan, riwayat pembayaran
• Agunan dipertimbangkan mencukupi pelunasan kewajiban dalam hal debitur
tidak mampu memenuhi kewajiban (second way out)

Kriteria agunan :
• Memiliki nilai ekonomis  dapat diuangkan
• Dapat dipindahtangankan kepemilikannya
• Memiliki nilai yuridis (dapat diikat secara sempurna) shg bank memiliki hak
preferen

109
Jenis Agunan yang bisa diterima :

Jenis agunan Yang perlu diperhatikan

Tanah Hak atas tanah : Hak Milik, HGB, Hak Pakai, Kepemilikan
Bangunan IMB, lokasi, luas, konstruksi, kondisi, tahun pendirian/renovasi,
peruntukan, marketabilitas, dll
Kendaraan bermotor Umur teknis dan kepemilikan, pemblokiran

Persediaan Penilaian (LIFO, FIFO, average), jenis, kondisi, penyimpanan

Piutang dagang Piutang lancar dan memiliki dokumen piutang

Mesin-mesin pabrik Umur teknis mesin

Corporate /Personal Guarantee Kelayakan dan bonafiditas penjamin, ada akte garansi

110
Evaluasi Kebutuhan Kredit & Jenis Fasilitas
 Jumlah kredit harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan debitur
 Kredit konsumer  maksimum ditentukan oleh BI (misal LTV maks 70 %)

Perhitungan Suku Bunga Kredit


a. Jenis / sifat suku bunga kredit :
• Bunga tetap (fixed rate)  besarnya tetap selama jangka waktu tertentu / jangka waktu kredit
• Bunga mengambang (floating rate)  besarnya bunga dapat berubah sewaktu-waktu
mengikuti suku bunga pasar (acuan tertentu)
b. Metode perhitungan bunga :
• Metode bunga efektif (menurun)  angsuran menurun : pokok tetap, bunga menurun
• Metode Bunga Anuitas  angsuran tetap : pokok naik, bunga turun
• Metode Bunga Flat  angsuran tetap : pokok tetap, bunga tetap
• Metode Bunga Harian  bunga berdasarkan baki debet harian

111
Pinjaman awal 24.000.000
Bunga per-tahun 10%
Jangka waktu 2 tahun (24 bulan)
Bunga flat p.a 5,37%

Metode Efektif Anuitas Flat

Pokok Bulan 1 1.000.000,00 907.478,00 1.000.000,00

Bunga bulan 1 200.000,00 200.000,00 107.478,00

Angsuran bln 1 1.200.000,00 1.107.478,00 1.107.478,00

Pokok Bln 2 1.000.000,00 915.040,32 1.000.000,00

Bunga Bln 2 191.666,67 192.437,68 107.478,00

Angsuran Bln 2 1.191.666,67 1.107.478,00 1.107.478,00

112
Administrasi dan Pembukuan Kredit

Terbitkan Surat Penutupan


Pemberitahuan Perjanjian Pengikatan Pencairan
Kredit (PK) Jaminan asuransi
Keputusan agunan kredit
Kredit (SPPK)

• Mencantumkan • Domisili hukum • Hak • Asuransi • Dilakukan setelah


syarat2 kredit • Kondisi kredit Tanggungan agunan minimal seluruh
• Tidak mengikat • Mengikat dan • SKMHT senilai agunan dokumentasi dan
• Ditandatangani berkekuatan • Fidusia • Mencantumkan persyaratan kredit
debitur / yg tetap • Gadai bankers clause dipenuhi
berwenang • Ditandatangani • Hipotek • Kredit kecil / • Bukti transaksi
debitur / yg • Sesuai jenis konsumtif  pencairan
berwenang agunan asuransi jiwa didokumentasikan
• Kredit kecil 
surat kuasa jual

113
Pemantauan Kredit
 Merupakan rangkaian aktifitas memonitor kredit sejak kredit diberikan sampai lunas.
 Intensitas pemantauan tergantung kualitas kredit.
 Cakupan pemantauan kredit terhadap :
• Pelaksanaan pemberian kredit
• Kelengkapan dokumen dan admnistrasi kredit
• Perkembangan usaha debitur
• Hasil prestasi debitur (penggunaan kredit, pembayaran, keuangan)
• Barang jaminan (nilai dan kesempurnaan)
 Pelaksanaan pemantauan bisa dilakukan dengan beberapa cara :
• On Desk
• On Site
• Antisipasi dini (Early Warning Signal)
• Annual Review

114
Cara Pemantauan Kredit
On Desk On Site Antisipasi Dini Annual Review

• Verifikasi semua • Kunjungan • Untuk kolektibilitas • Dilakukan setiap


dokumen  to be lokasi fisik lancar dan DPK tahun sebelum
obtained • Trade checking • Hal yang dapat jatuh tempo
• Penelitian & verifikasi • Credit / bank dideteksi : • Dapat
kekurangan checking o Aktivitas rekening ditentukan
• Identifikasi masalah menurun apakan kredit
potensial cash o Ada tunggakan belum harus dilunasi
diselesaikan /
generation atau
berulang
• Identifikasi o Info negatif dari diperpanjang
memburuknya kindisi berbagai pihak
keuangan • Tindak lanjut segera :
• Kesediaan nasabah o Menghubungi debitur
memenuhi kewajiban & menyusun action
plan
o Melakukan
rescheduling /
restrukturisasi awal

115
Pelunasan dan Penyelamatan Kredit
 Kalau kredit jatuh tempo  harus lunas atau diperpanjang jika masih diperlukan

 Jika kredit tidak dapat dilunasi karena bermasalah  ambil tindakan penyelamatan dengan
cara :

• Restrukturisasi, mencakup :
o rescheduling  perubahan jangka waktu

o reconditioning  perubahan syarat-2 kredit


o restrukturisasi lainnya  pengurangan bunga / tunggakan, penambahan kredit,
konversi valuta, konversi kredit ke saham

• Tindakan penyelamatan lain : pengambilalihan aset / agunan melalui lelang atau non lelang
o Non lelang bisa dengan cara penyerahan sukarela atau kuasa menjual
o Mekanisme lelang tidak perlu persetujuan debitur

116
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI


117
Bab 7
Treasury

118
Pengelolaan Asset
 Treasury adalah aktivitas pengelolaan aset bank dalam bentuk penanaman dana dengan
memperhitungkan sumber dana (liabilitas).

PENEMPATAN DANA SUMBER DANA


(AKTIVA/ASSET) (PASIVA/LIABILITAS)
L L
I • Kas I
K • Giro pada Bank Indonesia K
U • Simpanan Pihak Ke Tiga (giro, U
• Giro pada Bank Lain
I tabungan, deposito) I
• SBI, SPN
D • Pinjaman dari Bank Lain D
• Penempatan pada Bank Lain
I • Surat Berharga yang I
• Surat Berharga (Obligasi)
T Diterbitkan T
• Kredit yang Diberikan
A • Modal A
• Aktiva Tetap
S • Aktiva Lain-lain S

119
Fungsi & Aktifitas Treasury
Tanggungjawab : pengelolaan likuiditas, asset & liability management, sbg unit profit center
Manajemen Likuiditas Asset & Liability Profit Center
Management
 Selalu tersedia dana  Mencari keuntungan berupa :
(likuid) untuk :  Gap Likuiditas (Liquidity Gap) • Fee based income dari
• Membayar kewajiban  jatuh tempo asset & transaksi valas
jatuh tempo liability tdk sama • Interest income dari
• Memenuhi  Gap suku Bunga (Repricing aktifitas pinjam meminjam
kebutuhan bisnis, Gap)  peninjauan kembali dana di pasar uang
pencairan kredit, bunga atas asset dan liability  Aktifitas treasury
biaya operasional tidak sama digolongkan :
• Memenuhi ketentuan  Gap Valuta Asing (Foreign • Trading / perdagangan 
BI : GWM Exchange Gap)  nomimal valas dan suku bunga
valusa asing di asset dan dengan bank / LK lain
Likuiditas = darah 
liability tidak sama untuk keuntungan jangka
treasury = jantung
 Menjadi tanggungjawab ALCO pendek
Treasury  di kantor pusat • Sales / penjualan  valas
(centralised) & suku bunga dengan
nasabah
120
Bank di Indonesia dibatasi aktifitas treasury-nya hanya dalam kegiatan pasar uang
(termasuk valas) dan pasar modal khusus fixed income (obligasi).

Aktifitas harian Treasury :


• Monitoring posisi likuiditas awal
• Perkiraan kebutuhan likuiditas dari pasar uang, kredit, DPK
• Melakukan transaksi pinjam / menempatkan dana sesuai strategi dan limit

Proses kegiatan Dealing room :


• Transaksi dengan counterparty (BI, bank lain, LKBB, korporasi, broker) dengan
sarana komunikasi telpon, surat, facs, online (Reuters)
• Transaksi dilakukan melalui sistem atau manual (slip dealing)
• Treasury operation melakukan validasi, konfirmasi sebelum pembayaran /
pembukuan
• Rekonsiliasi pembukuan dan realisasi pembayaran/penerimaan oleh treasury
operation
• Pelaporan sesuai sistem

121
Organisasi Treasury
Tidak ada standard organisasi treasury, namun yang penting adanya pemisahan
tugas (segregation of duties) sebagai berikut :

1. Front Office (dealing room)


2. Middle Office (Risk Management)
3. Back Office (Treasury Operation)

Ditambah adanya satu komite yaitu ALCO (Asset & Liability Committee) yang :
• Bertanggungjawab menetapkan strategi dan kebijakan asset & liability termasuk
off balance sheet (rek. Administratif)  meminimalkan risiko likuiditas dan
mengoptimalkan pendapatan
• Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan dana
• Dipimpin Dirut atau Direktur Treasury
• Terdiri : Direktur Manajemen Risiko, Direktur Bisnis & Kredit, Direktur Keuangan
• Kepala Unit Treasury sebagai sekretaris

122
Direktur
Utama

Direktur Direktur Manajemen Direktur


Treasury Risiko Operasional

Treasury / Market Risk Treasury Operation/


Dealing Room Management Settlement
• Melakukan • Penengah FO • Proses penyelesaian
transaksi dan BO pembayaran /
instrumen • Menyusun penerimaan
treasury kebijakan, pembayaran,
• Kontak prosedur, limit- administrasi dan
langsung limit dokumentasi
dengan • Pembukuan
counterpart / transaksi
nasabah

123
Bab 8
Prinsip Akuntansi Perbankan

124
Banker harus memiliki pemahaman baik mengenai :

• Dasar akuntansi umum


• Akuntansi perbankan
• Kewajiban perpajakan
• Manajemen keuangan dasar
• Pelaporan ke BI
• Interpretasi laporan keuangan

125
Prinsip Akuntansi

Laporan Keuangan yang berkualitas baik :


• Andal
Harus Mengikuti Prinsip-
• Relevan
prinsip akuntansi yang
• Dpt diperbandingkan (comparable)
berlaku
• Dapat dipahami (Understandable)

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) :


• Himpunan prinsip, prosedur, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
metode, teknik akuntansi yang
mengatur penyusunan laporan
 Lebih teknis terkait perbankan : PAPI
keuangan untuk pihak luar (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia)
• Disusun oleh Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia yang dibentuk
IAI
• Pedoman bagi perusahaan
menyusun Laporan Keuangan
126
Tujuan Akuntansi :
Menyediakan laporan keuangan suatu badan usaha untuk digunakan pihak yang berkepentingan
dalam pengambilan keputusan ekonomi
Konsep Dasar Akuntansi :
Asumsi yang dijadikan dasar penyusunan prinsip akuntansi yaitu : kesatuan akuntansi,
kesinambungan, periode, pengukuran dalam nilai uang, harga pertukaran, penetapan beban dan
pendapatan.
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan:
• Historis
• Umum
• Menggunakan banyak taksiran
• Hanya informasi material
• Konservatif
• Makna ekonomis yang ditekankan
• Menggunakan istilah-2 teknis
• Ada berbagai alternatif
• Mengabaikan informasi kualitatif
127
Laporan Keuangan

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)  menggambarkan posisi keuangan


pada tanggal tertentu (asset = kewajiban + modal)
2. Laporan Laba / Rugi  menggambarkan hasil usaha pada periode waktu
(Pendapatan – Biaya = Laba)
3. Catatan atas Laporan Keuangan  menjelaskan secara sistematis pos-
pos neraca, laba rugi, off b/s baik secara kuantitatif /kualitatif
4. Laporan Perubahan Posisi Keuangan  terdiri dari (1) Laporan
perubahan kas dan setara kas, dan (2) laporan perubahan modal / ekuitas

Laporan Perubahan
LAPORAN KEUANGAN Laporan Laba/Rugi
Ekuitas

Catatan atas Laporan


Neraca Laporan Arus Kas
Keuangan

128
Metode Pencatatan Transaksi mata uang asing
 Dijabarkan dengan menggunakan kurs saat transaksi
 Pos aktiva dan kewajiban dijabarkan ke dalam mata uang rupiah
dengan kurs tanggal neraca
 Selisih penjabaran masuk perhitungan laba rugi

Laporan Keuangan Interim


 Diterbitkan antara dua laporan keuangan tahunan (misal
bulanan, tri wulanan, semester)
 Sebagian integral laporan tahunan

129
Laporan Keuangan Konsolidasi

 Meliputi perusahaan induk dan perusahaan anak


 Menjumlahkan setiap unsur yang sejenis
 Perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian

130
Penggabungan Usaha

Transaksi dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu / lebih bisnis.

Kriteria pengakuisisi :
• Mengalihkan kas dan aset lain serta menimbulkan kewajiban
• Mempertahankan atau memperoleh hak suara terbesar
• Memiliki kemampuan mengganti organ manajemen
• Manajemen sebelumnya akan mendominasi
• Membayar premium / harga di atas nilai wajar atas ekuitas

131
Asset
Asset Lancar :
• Asset yang akan digunakan / dijual dalam satu siklus operasi normal
• Untuk tujuan diperdagangkan
• Akan direalisasikan 12 bulan setelah periode pelaporan
Asset Tidak Lancar  di luar asset lancar
Jenis-jenis Asset :

o Kas o Investasi jangka panjang


o Bank o Asset tetap
o Surat Berharga o Asset tidak berwujud
o Piutang usaha o Asset lain
o Persediaan
o Biaya dibayar di muka
132
Liabilitas

Liabilitas Jangka Pendek :


• Liabilitas yang akan diselesaikan dalam satu siklus operasi normal
• Untuk tujuan diperdagangkan
• Akan diselesaikan 12 bulan setelah periode pelaporan

Liabilitas Jangka panjang  di luar liabilitas jangka pendek, misal :


pinjaman subordinasi, liabilitas bersyarat

133
Modal

 Merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan


 Selisih antara Asset dan Liabilitas
 Sumber modal
utama  Pemilik (saham disetor), Hasil usaha (laba)
lainnya  Sumbangan, Revaluasi asset
Jenis-jenis Modal :
• Modal saham : preferen, biasa
Catatan : saham treasuri (saham yang dikeluarkan perusahaan dan dibeli
kembali)  masuk komponen modal tapi negatif
• Tambahan modal setor : agio, pembelian/penjualan kembali, perbedaan kurs
modal
• Laba ditahan dan laba tahun berjalan
• Revaluasi asset tetap
Kuasi organisasi  penataan kembali modal dengan revaluasi asset dan kewajiban
krn perusahaan mengalami kerugian terus menerus sehingga menggerus modal
134
Rasio Keuangan Perbankan

PERMODALAN ASSET PRODUKTIF RENTABILITAS


/ NON PRODUKTIF
• CAR (Capital • ROA
Adequacy Ratio) • NPL Gross • ROE
• NPL Netto • NIM
• BOPO

LIKUIDITAS
KEPATUHAN
• LDR
• BMPK
• GWM Rupiah Primer
• GWM Valas
• PDN

135
CAR (Capital Adequacy Ratio)  merupakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) dengan rumus sbb :

Modal
CAR =
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) T1 = Modal Inti
T2 = Modal Pelengkap
Min 8 % T3 = Modal Pelengkap
Tambahan
Modal T1 + T2 + T3
CAR =
ATMR Kredit + ATMR Pasar + ATMR Opr

12,5 x modal risiko opr


Tagihan bersih x bobot Modal risiko opr = rata2
risiko 12,5 x modal risiko pasar gross income 3 th x
15 %

136
Rasio Non Performing Loan
 Non Performing Loan : Kurang Lancar + Diragukan + Macet
 Gross  belum dikurangi CKPN
 Netto  telah mengurangkan CKPN
 CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)  cadangan yang wajib dibentuk
sesuai ketentuan PSAK dan PAPI (secara individual dan kolektif)

NPL
NPL Gross =
Total Kredit

NPL - CKPN
NPL Netto =
Total Kredit

137
Rasio Rentabilitas

Laba sebelum pajak


ROA (Return on Assets) = Disetahunkan
(annualised)
Rata-2 Total Asset

Laba sebelum pajak


ROE (Return on Equity) =
Rata-2 Total Ekuitas

Pendapatan Bunga Bersih


NIM (Net Interest Margin) =
Rata-2 Asset Produktif

Total Beban Operasional


BOPO =
Total Pendapatan Operasional

138
Loan to Deposit Ratio (LDR)  rasio likuiditas

• Tidak termasuk kepada


bank lain
• Dalam rupiah dan valas
Kredit yang diberikan
LDR =
Dana Pihak Ketiga

• Giro, tabungan dan


deposito
• Dalam rupiah dan valas

139
Rasio Kepatuhan
BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)  persentase maksimum penyediaan
dana (termasuk kredit, surat berharga penempatan, akseptasi, derivatif, off b/s dan
penyertaan modal (inti dan pelengkap)) kepada pihak terkait dan pihak tidak terkait.
Diatas maksimum pada saat diberikan  PELANGGARAN BMPK
Di atas maksimum pada saat tgl laporan  PELAMPAUAN BMPK (tidak
termasuk pelanggaran).

GWM (Giro Wajib Minimum)  jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh
bank di rekening giro BI, persentase tertentu dari total DPK.
• GWM – Rupiah  minimum 8 % DPK Rupiah
• GWM Valas  minumum 8 % DPK Valas
PDN (Posisi Devisa Netto)  jumlah nilai absolut aktiva dan passiva serta tagihan dan
kewajiban pada off b/s untuk setiap valuta asing, ditetapkan sebesar 20 % modal (inti +
pelengkap)
Dilakukan setiap saat menggunakan kurs hari kerja sebelumnya
140
Laporan Eksternal
Jenis Laporan Waktu penyampaian

LBU Bulanan tgl 5

LLD Bulanan tgl 15

SID Bulanan tgl 12

LBBUK Mingguan tgl 13, 21, 29, 6

LKPBU Mingguan setiap Jum’at


Bulanan tgl 5
Triwulan tgl 15

LHBU Harian

141
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI


142
Bab 9
Standar Pelayanan

143
Mengapa standar layanan penting :

 Bank melakukan kegiatan menghimpun dana, menyalurkan kredit dan memberikan jasa-jasa
perbankan guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada nasabah
 Program pelayanan merupakan upaya untuk memberikan pelayanan terbaik agar nasabah
nyaman dan loyal terhadap bank
 Oleh karena itu diperlukan standar pelayanan di industri perbankan
Standar Layanan Perbankan mencakup :
1) Penampilan diri
2) Kebersihan dan kerapihan ruang kerja
3) Pengetahuan produk dan jasa perbankan
4) Standar komunikasi dengan nasabah
5) Standar penanganan keluhan nasabah

144
Penampilan Diri
 Wajar : bersikap ramah, bertindak wajar / tidak dibuat-buat, disertai intonasi suara yang baik
 Berpakaian rapi, serasi, bersih, tidak menggunakan aksesori dan make up yang berlebihan
 Selalu memberikan sambutan senyum dan mengucapkan salam ketika bertemu / berpisah
dengan nasabah, termasuk mengucapkan terimakasih
 Bersikap dan berperilaku baik, gesit, mudah bergaul, cepat tanggap, namun tidak
overacting
 Mendengarkan nasabah dengan baik, sopan santun dalam melayani
 Memberikan perhatian dalam menghadapi nasabah sehingga nasabah merasa memperoleh
perhatian serius
 Selalu suka membantu nasabah sejalan dengan ketentuan, sehingga nasabah nyaman dan
merasa ringan menyelesaikan masalahnya
 Meningkatkan kedisiplinan pegawai

145
Kebersihan dan Kerapihan Ruang Kerja
Manfaat yang diperoleh dengan ruang kerja yang bersih, rapi dan nyaman :
 Menciptakan lingkungan kerja bersih, higienis, aman dan menyenangkan
 Meningkatkan semangat dan moralitas
 Meminimalisasi pemborosan (mengurangi kegiatan, mempermudah gerak, mengurangi
kelelahan)
 Membantu karyawan menegakkan disiplin pribadi
 Menampilkan pribadi karyawan yang cekatan dan profesional
 Maminimalisasi gerak kerja yang tidak bernilai
 Memperjelas jalur kerja
 Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasi

146
Pengetahuan Produk dan Jasa Perbankan

Pengetahuan atas produk dan jasa perbankan harus dikuasai, minimal


sesuai jobdesk dan fungsi jabatannya

Standar Berkomunikasi dengan nasabah

Salah satu yang harus dikomunikasikan dengan baik kepada nasabah adalah aspek
perlindungan nasabah terkait dengan tranparansi informasi produk bank yang
diatur oleh PBI tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data
Pribadi Nasabah yang bisa berdampak pada risiko reputasi.

147
Standar Penanganan Keluhan Nasabah
Pengaduan / keluhan nasabah  ungkapan ketidakpuasan yang disebabkan adanya potensi kerugian
finansial pada nasabah  perlu dilakukan dengan cara yang positif.
Hal yang peru diperhatikan dalam penanganan Keluhan :
1) Empati (emphaty) : Pemberi layanan memperoleh sikap yang sama dan nasabah, misalnya dengan
menyediakan lebih banyak waktu untuk mendengarkan keluhan
2) Cepat tanggap (quick response) : Bisa meredam / menghilangkan informasi / kesan negatif dari
nasabah, kalau ditanggapi secara cepat  menambah ketidakpuasan nasabah
3) Permintaan maaf (apology) : merupakan kompensasi psikologis terhadap nasabah, meskipun tidak
berarti bank / pemberi layanan bersalah
4) Kredibilitas (credibility) : menyedari bahwa pengeluh menghadapi masalah dan apa yang akan
dilakukan oleh pembeli layanan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi
5) Perhatian (attentiveness) : interaksi yang baik antara pengeluh dan pemberi layanan (sifatnya multi
dimensi)
Bank perlu memiliki prosedur tertulis dan batas waktu tentang : penerimaan pengaduan, penanganan
dan penyelesaian pengaduan,pemantauan penanganan dan penyelesaian pengaduan.
148
Bab 10
Marketing dan Selling

149
Strategi Pemasaran

Latar belakang :
 Persaingan makin ketat
 Pengetahuan nasabah meningkat
 Pendekatan penjualan industri perbankan bergeser ke pendekatan konsultatif
 Tenaga penjual tidak sekedar memahami produk yang dijual tetapi harus mampu membangun
hubungan dengan nasabah, memahami kebutuhan nasabah dan kejelian memadukan produk
dan jasa bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah
 sehingga harus memahami konsep dasar pemasaran

150
Strategi Pemasaran :

1. SEGMENTATION
Proses memilih nasabah berdasarkan keinginan,
kekuatan dan daya beli.

2. TARGETING
Proses menentukan siapa dan berapa banyak yang akan
ditawarkan produk dengan mempertimbangkan segmentasi
nasabah dan kesesuaian produk

3. POSITIONING
Proses menentukan posisi produk sehingga pasar /
nasabah sasaran mengenal tawaran dan citra khas
perusahaan
151
Komponen Pemasaran  4 P :

1. Produk (Product)  keragaman produk, produk, kualitas, design, ciri, merek,


kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, benefit produk.

2. Tempat (Place)  Saluran pemasaran, cakupan pemasaran,


pengelompokan, lokasi, persediaan, transportasi, letak / posisi

3. Harga (Price)  harga produk / jasa, rabat / diskon, sistem pembayaran

4. Promosi (Promotion)  proses memperkenalkan produk / jasa dengan cara tertentu


seperti promosi penjualan khusus, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan (PR),
pemasaran langsung

152
Penjualan (Selling)

Merupakan proses atau upaya menawarkan produk kepada nasabah agar nasabah mau membeli
produk yang ditawarkan.

Teknik penjualan :

 Tele-selling / tele-marketing  menggunakan data base nasabah yang sudah ada


menggunakan telpon

 Cross selling  memanfaatkan data nasabah yang ada dengan memberikan karakteristik
dan nilai produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah

 Consultative selling  peran penjual sebagai rekan bisnis jangka panjang dan penasehat
bisnis bagi nasabah.

153
Mengidentifikasi Target Nasabah :

 Merupakan proses mencari prospek / mengidentifikasi nasabah mana yang potensial ditawari
produk.

 Prospek yang baik  yang memiliki daya beli cukup, yang membutuhkan fitur produk yang sesuai,
mempunyai kemampuan mengambil keputusan / mempengaruhi keputusan untuk membeli.

 Cara memperoleh prospek : referals, teman/kenalan/keluarga, direktori, trade show, iklan,


networking

 Prinsip penting penjualan secara profesional (3 C) :


 Candor (tulus)  terus terang dan jujur, jangan berpura-pura, bohong atau melebih-lebihkan
 Concern (peduli)  fokus pada nasabah dan kebutuhannya, bukan pada diri sendiri atau
produk
 Competence (cakap)  memahami bagaimana produk yang ditawarkan memenuhi kebutuhan
nasabah dan memecahkan masalah nasabah
154
Tahapan penjualan :
1) Pembukaan (Opening)

2) Investigasi (investigating)

3) Menunjukkan kemampuan (demonstrating capability)

4) Memperoleh komitmen (obtaining commitment)

5) Menutup penjulaan (closing)

155
1. Pembukaan (Opening)  tahap pemanasan, memberikan kenyamanan, menentukan tujuan
melalui 4 langkah :
 Memberikan perhatian penuh : senyum tulus, kontak mata yang baik, memberikan pujian,
fokus pada nasabah jangan interupsi yang tidak penting
 Berkenalan dengan bertukar nama : kartu nama, menulis nama nasabah, bagaimana harusnya
memanggil nasabah, memastikan nasabah mengetahui nama pribadi penjual
 Perjelas tujuan dengan memastikan nasabah bener-benar mengerti produk yang sedang
ditawarkan, membuat merasa senang, tidak menerka kebutuhan nasabah
 Memeriksa latar belakang nasabah dengan meminta izin apakah boleh untuk bertanya untuk
memastikan apakah nasabah memenuhi syarat atas produk yang ditawarkan

2. Investigasi (investigating)  proses untuk mengetahui kebutuhan nasabah dengan problem


question dan situation question. Problem question untuk mengetahui kebutuhan nasabah,
situation question untuk mengetahui apakah nasabah memenuhi syarat atas produk yang
ditawarkan.

156
3. Menunjukkan kemampuan  Menunjukkan bahwa penjual dapat memenuhi kebutuhan tersebut
dan dapat menawarkan sesuatu, dengan menjelaskan fitur produk dan benefit yang dapat
diperoleh

4. Memperoleh Komitmen  proses untuk memperoleh kesepakatan dengan nasabah yaitu :


adanya pemahaman hal-hal penting dan tidak ada yang terlewat, rangkuman benefit dan
kerugiannya, hal yang perlu dilakukan nasabah untuk tindak lanjut penjualan

5. Menutup penjualan  untuk menentukan apakah nasabah mau membeli produk atau tidak, jika
tidak diatur kemungkinan pertemuan lagi

Beberapa hal yang memungkinkan terjadinya closing :


 Saat prospek setuju dengan nilai manfaat yang baru dijelaskan
 Saat prospek setuju dengan jawaban penjual atas sanggahan nasabah
 Saat ada jeda panjang
 Saat pembeli memberikan indikasi verbal
 Saat pembeli memberikan indikasi non-verbal

157
Menyusun Laporan Penjualan

 Realisasi dibandingkan target penjualan


 Volume transaksi serta hasil penjualan
 Catatan dan perhatian khusus untuk setiap tindak lanjut sebagai
komitmen thd nasabah
 Halangan dan kendala dalam penjualan

158
Bab 11
Teknologi Informasi

159
Gambaran Umum

 Teknologi Informasi  teknologi terkait dengan sarana komputer, telekomunikasi dan sarana
elsktronik lain yang digunakan dalam pengolahan data keuangan dan atau pelayanan jasa
perbankan.

 Dukungan sistem dan teknologipenting pada industri perbankan karena :


 Merupakan industri yang membutuhkan kepercayaan nasabah
 Tuntutan nasabah adalah pelayanan yang cepat, aman dan nyaman

 Petugas bank dituntut mampu mengoperasikan sistem aplikasi dan menerapkan sistem
prosedur yang berlaku sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi nasabah

 Sistem aplikasi teknologi informasi harus mengikuti prinsp-prinsip yang ditetapkan Bank
Indonesia sebagaimana diatur dalam PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko Teknologi
Informasi.

160
Cakupan Penerapan Manajemen Risiko TI :

 Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi


 Kecukupan Kebijakan dan Prosedur penggunaan TI
 Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
penggunaan TI
 Sistem pengendalian internal atas penggunaan TI

Jaringan yang digunakan dalam TI :


 Internet : global
 Intranet : internal perusahaan
 Ekstranet : antar perusahaan
 World Wide Web (www) : entitas paling cepat dalam fasilitas internet

161
Teknologi Informasi Perbankan

 Setiap bank memiliki sistem aplikasi utama (core banking system) sesuai dengan kebutuhan bisnis
dan proses bisnisnya dengan jenis dan kapasitas yang berbeda-beda.
 Komponen dasar TI :
• Hardware (perangkat keras / mesin)
• Software (program aplikasi)
• Brainware (operator)
 Distribusi informasi terdiri dari :
• Offline, sistem berdiri sendiri dan tidak saling berhubungan
• Online, sistem berhubungan bagian satu dengan bagian yang lain
 Berkembangnya teknologi, transaksi perbankan dilakukan secara otomatis menggunakan komputer
dan proses transaksi dilaksanakan oleh petugas bank atau nasabah sendiri.
 Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi serta menghindari risiko operasional  akses
ke dalam sistem aplikasi perbankan harus dibuat terbatas dan berjenjang serta dengan tingkat
keamanan memadai.
162
Akses ke dalam Sistem Komputer

 Akses ke sistem komputer diatur sesuai dengan ketentuan dan prosedur setiap bank

 Petugas harus mengetahui ketentuan dan prosedur tersebut sehingga kerahasiaan nasabah
terjamin

 Hak akses ke sistem komputer tergantung kewenangan jabatan setiap tugas

 Hak akses ke komputer diatur dengan user-id dan password

 User id : kode yang mengidentifikasi pemakai komputer

 Password : sandi rahasia untuk bisa mengakses sistem yang hanya diketahui pemegang Id

 Setelah melakukan akses ke dalam sistem komputer, harus melakukan sign off apabila
meninggalkan pekerjaannya
163
Prinsip penting user-id :
• Unik, terpisah, berbeda (tidak ada duplikasi)
• Dinonaktifkan oleh sistem jika dalam satu periode terjadi salah beberapa kali berturut-turut
• Dihapus setelah periode tertentu non aktif atau revoke
Prinsip penting password :
• Tidak mudah diterka, sehingga harus dihindari :
 Sama dengan user id,
 Merupakan bagian dari user id
 Salah satu nama bulan
 Bukan angka tahun bulan tanggal
• Password baru tidak boleh sama dengan password lama (sampai 10 generasi perubahan)
• Password harus encripted karena :
 Jika password lupa  dilakukan reset
 Berfungsi jika user-id aktif dan sebaliknya
 Kedaluwarsa pada periode tertentu (misal 30 hari)
 Format password kombinasi huruf dan angka

164
Sistem Pengamanan :

Sesuai ketentuan BI, bank harus memiliki 6 prinsip dasar security policy :
kebijakan dan prosedur TI yang mencakup :
 Manajemen  Informasi adalah asset yang sangat berharga

 Perencanaan, pengembangan, dan yang harus dilindungi


pengadaan  Kontrol pengamanan informasi dibutuhkan

 Operasional teknologi informasi untuk menjaga kerahasiaan, integritas dan


 Jaringan komunikasi ketersediaan aset informasi
 Pengamanan informasi  Penerapan kontrol pengamanan yang terbukti

 Business Continuity Plan memberikan manfaat sesuai pengkajian dan


 End user computing analisis risiko
 Electronic Banking  harus diterapkan menyeluruh dlm organisasi

 Penggunaan pihak penyedia jasa TI  merupakan elemen penting dalam


pengelolaan perusahaan
 Merupakan salah satu sarana pendukung
untuk meningkatkan kepercayaan pihak lain

165
 Aktifitas pengamanan informasi harus dikoordinasikan agar selalu sesuai dengan
6 prinsip dasar tsb

 Kebijakan pengamanan informasi harus dilakukan secara berkala misalnya


minimal 2 tahun sekali,
oleh audit internal, audit eksternal atau konsultan TI.

 Pihak yang melakukan review dapat diberikan akses khusus untuk kebutuhan
review dengan ketentuan pihak tersebut dapat dipercaya dan berkinerja baik
serta menandatangani perjanjian kerahasiaan.

 Review juga dilakukan apabila terjadi kejadian signifikan :


 Perubahan dalam lingkungan usaha atau strategi perusahaan
 Perubahan dalam lingkungan / kondisi risiko pengamanan informasi
 Perubahan peraturan terkait TI

166
Masalah Sistem Komputer
 Bank harus memiliki kebijakan tentang hal-hal yang akan dilakukan jika terjadi kondisi
gangguan sistem informasi karena force majeur (kebakaran, banjir, listrik padam, gempa bumi,
sistem down dll) sehingga operasional tidak dapat berjalan.

 Kalau sistem down atau offline  proses manual sesuai buku manual, kalau tidak bisa
diselesaikan  hubungi Helpdesk IT
 Setiap masalah yang timbul (bisa diselesaikan atau tidak) dicatat dalam buku catatan
permasalahan dan solusi

 Sarana untuk menangani permasalah sistem TI :


• Helpdesk
• Power User
• Back-up
• BCP dan DRP

167
Helpdesk :

 Harus tersedia dokumentasi permasalahan lengkap


 Sistem helpdesk berbasis pengetahuan untuk mendukung staff helpdesk memiliki alternatif
solusi

Power User :

 Pemilik user id yang memiliki kewenangan sangat luas


 Bank wajib menetapkan prosedur penanganan power user agar penggunaannya tidak
disalahgunakan, mencakup :
• Penetapan siapa saja yang memiliki hak akses power user
• Prosedur penyimpanan power user
• Prosedur break ID Power User pada keadaan darurat
• Prosedur penggantian power user setelah digunakan
• Dokumentasi dalam bentuk berita acara
168
Back-Up :
 Backup harus disimpan di lokasi lain dari Disaster Center (DC)
 Media backup disimpan dalam lingkungan yang aman
 Full system backup dilakukan secara periodik, kalau terjadi perubahan system mendasar backup harus
sesegera mungkin
 Menggunakan standar labeling untuk identifikasi
 Media backup harus diuji secara reguler untuk memastikan dapat digunakan setiap saat
 Bank memiliki prosedur disposal media backup
Business Continuity Planning (BCP) :
 Proses manajemen terpadu dan menyeluruh mengenai dampak potensi apabila bisnis penting bank tidak dapat
beroperasi karena adanya gangguan
 Terjadinya gangguan bersifat menyeluruh
 Kejadiannya bersifat low frequency dan high impact
 Crisis Management Plan digunakan untuk menghadapi kejadian
 Diterapkan untuk memelihara / mengembalikan layanan dalam waktu yang telah ditentukan
 Difokuskan pada bisnis / layanan yang diprioritaskan
 Harus memenuhi persyaratan pengamanan informasi dan prioritas bisnis
 Memastikan ketersediaan sistem dan informasi dan individu yang bertanggungjawab menjalankan
169
Disaster Recovery Plan (DRP) :
 Rencana komprehensif, berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum dan sesudah
terjadinya gangguan atau bencana secara terdokumentasi dan teruji agar kelangsungan
operasional tetap berjalan
 Merupakan salah satu bagian BCP
 Lokasi penyimpanan backup harus memenuhi kriteria :
 Tidak rutin terkena bencana alam
 Mudah diakses, jarak tempuh paling lama 2 jam dengan kendaraan roda 4, mudah
terjangkau karyawan dan angkutan umum
 Jaringan komunikasi tersedia dengan operator yang tidak sama antara kedua DRC
 Jaringan listrik tidak sama dengan jaringan kedua lokasi DRC

170
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Merketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan

Bag.I Bag.II Bag.III Bag.IV Bag.V Bag.VI

171
Bab 12
Manajemen Risiko

172
Kejadian Risiko Berulang
Kejadian-kejadian besar menimpa perusahaan besar dunia :

Tahun 1995 :
• Bank Baring (UK)  kerugian USD 1,4 milyar krn trader derivatif Nick Leeson
• Bank Daiwa (JAP)  rugi USD 1,1 milyar krn trader obligasi Iguchi
Tahun 1996 :
• Sumitomo Corp (JAP)  rugi USD 2,6 milyar krn trader Hamanaka
Tahun 1997 :
• Morgan Grenfell (USA)  rugi USD 700 juta krn fund manager Peter Young
Tahun 2006 :
• Bawag (Austria)  Rugi USD 2,5 milyar krn trader valas
Tahun 2008 :
• Society Generale (FR)  rugi USD 800 juta krn trader derivatif Kerveil

Kejadian risiko berulang dan tidak hanya di luar negeri tapi juga di Indonesia
173
Pengertian dan Regulasi Manajemen Risiko
 Kejadian tersebut menyadarkan tentang pentingnya penerapan majamen risiko untuk
mencegah kerugian / meminimalisasi potensi kerugian.
 Lingkungan internal dan eksternal selalu mengalami perubahan dengan cepat
 penerapan manajemen risiko secara memadai merupakan keharusan
 Manfaat manajemen risiko
• Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham
• Memberikan informasi potensi kerugian sehingga bisa diantisipasi dengan
modal

174
Regulasi Manajemen Risiko - BI
Peraturan BI  Bank umum harus memiliki Pedoman Standar Penerapan Manajemen
Risiko yang memuat :

 Penerapan manajemen risiko secara umum


 Penerapan manajemen risiko untuk masing-masing risiko dari 8 risiko, yaitu :
1) Risiko Kredit
2) Risiko Pasar
3) Risiko Operasional
4) Risiko Likuiditas
5) Risiko Hukum
6) Risiko Strategik
7) Risiko Kepatuhan
8) Risiko Reputasi
 Penilaian profil Risiko

175
Risiko  potensi kerugian akibat terjadinya peristiwa (events) tertentu

Manajemen risiko  serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan


untuk idenfitikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko

Langkah manajemen risiko :

1) Identifikasi
Contoh :
2) Pengukuran Bank membeli obligasi USD jatuh tempo 5 tahun dengan
kupon floating 6 bulanan.

3) Pemantauan Risiko yang dihadapi : kredit, pasar (nilai tukar dan suku
bunga)
4) Pengendalian

176
JENIS RISIKO

RISIKO KREDIT
Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya
kepada bank.

RISIKO PASAR
RISIKO Risiko pada neraca (on-balance sheet) dan rekening adminsitratif (off- balance
sheet) termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari
INHERENT kondisi pasar termasuk risiko perubahan harga option.
Risiko yang
melekat pada RISIKO OPERASIONAL
kegiatan usaha Risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
bank. kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang memengaruhi operasional bank.

RISIKO LIKUIDITAS
Risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi
yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan bank.

177
JENIS RISIKO

RISIKO KEPATUHAN
Risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

RISIKO RISIKO HUKUM


Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
INHERENT
Risiko yang
melekat pada RISIKO STRATEJIK
kegiatan usaha Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu
bank. keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.

RISIKO REPUTASI
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari
persepsi negatif terhadap bank.

178
LAPORAN PROFIL RISIKO
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Operasional
8 Risiko Risiko Likuiditas
Risiko Kepatuhan
Risiko Hukum
Inherent Risiko Stratejik
Risk Risiko Reputasi
5 – High
4 – Moderate to High
Peringkat 3 – Moderate
2 – Low to Moderate
1 – Low
Profil Risiko RISK PROFILE
Tata Kelola Risiko
5 – High Kerangka manajemen risiko
Proses manajemen risiko
4 – Moderate to High Komponen
Kecukupan sumber daya manusia
3 – Moderate Kualitas Kecukupan Sumber Informasi Manajemen
2 – Low to Moderate Penerapan Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko
Manajemen 5 – Unsatisfactory
1 – Low Risiko 4 – Marginal
Peringkat 3 – Fair
2 – Satisfactory
1 – Strong
179
Regulasi Manajemen Risiko – Bank for International Settlement (BIS)

 BIS  bank sentralnya bank-bank sentral seluruh dunia, berkedudukan di kota Basel
(swiss)
 Memiliki Komite Basel  komita dalam bidang pengawasan perbankan
internasional yang mengeluarkan aturan/ aturan sebagai referensi perbankan
internasional
 Ketentuan Komite Basel yang telah dikeluarkan :

Basel 1 (1988)  Market Risk Amandement (1996)  Basel 2 (2004)  Basel III (2010)

180
Basel 1 -1988 MRA -1996
 Tujuan fundamental :  Manambahkan cakupan risiko Basel 1
• Memperkuat kesehatan (soundness) menjadi risiko kredit dan risiko pasar
dan stabilitas perbankan internasional
 Cakupan risiko pasar :
• Memiliki kerangka yang adil dan
 Suku bunga pada trading book
konsisten untuk mengurangi
 Ekuitas pada trading book
kesenjangan bersaing perbankan
 Nilai tukar pada trading & banking
internasional
 Komoditas
 Menetapkan standar rasio modal  8 % x
 Menambahkan struktur modal pelengkap
ATMR
tambahan (T3) dengan ketentuan :
 Modal bisa dipenuhi dari : • Maks 250 % modal T1 risiko pasar
• modal inti (T1) modal saham, • Hanya untuk mengcover risiko pasar
cadangan tujuan dan
 Modal minimum 8 % dari ATMR risiko
• modal pelengkap (T2)  cadangan
kredit + AMTR risiko pasar
umum, cad revaluasi aset, PPAP/CKPN,
hibrid, utang subordinasi
 Hanya mendasarkan pada risiko kredit

181
Basel 2 -2004 Basel 3 -2010
 Cakupan risiko dalam permodalan : kredit,  Sebagai respons krisis global akibat
pasar + operasional subprime mortgage
 Modal min : 8 % AMTR (risiko kredit +  Menambahkan risiko likuiditas
pasar + operasional)
 Menetapkan common equity T1 min 4,5 %
 Modal T2 maksimal sama (100 %) T1
 Menambahkan buffer capital :
 Terdiri atas 3 Pilar :  Counter Cyclical Buffer : s/d 2,5 %
 Pilar 1 : rumus perhitungan modal (KPO)
 Risiko likuiditas dicakup dengan adanya
 Pilar 2 : supervisory review
standar rasio :
 Pilar 3 : disclosure
 Liquidity Coverage Ratio (LCR)
 Pendekatan perhitungan modal Pilar 1 :  Net Stable Funding Ratio (NSFR)
 K : Standardised Approach – SA &
Internal Rating Based Approach - IRBA  Diimplementasikan tahun 2019
 O : Basic Indicator Approach – BIA,
Standardised Approach – SA & Advance
Measurement Approach – AMA
 P : Standardised Approach – SA &
Internal Model Approach - IMA
182
Bab 13
Kepatuhan

183
Arti Penting Fungsi Kepatuhan
 Kepatuhan terhadap hukum, aturan, dan norma dapat membantu memelihara reputasi bank
sehingga sesuai dengan harapan dari para nasabah, pasar, dan masyarakat secara keseluruhan.
 Bank yang lalai menjalankan peran dan fungsi kepatuhan akan menghadapi compliance risk, yaitu:
sanksi hukum dan kerugian materi atau tercemarnya reputasi sebagai akibat dari pelanggaran
terhadap hukum, regulasi, dan norma yang telah menjadi aturan internal suatu bank.
 Kepatuhan semu  kepatuhan yang semata-mata karena regulasi, tanpa pengertian, tanpa “ruh”
dan akan mudah berubah berupa mencari celah-celah rekayasa.
 Kepatuhan harus menjadi budaya (culture) , menjadi sebuah mekanisme kerja individual
(terinternalisasi) dan terorganisasi secara instingtif

184
Konsep Dasar dan Prinsip Kepatuhan
Pengertian Risiko Kepatuhan
 Definisi BI : Risiko Kepatuhan  risiko akibat bank tidak mematuhi dan / atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
 Definisi Komite Basel : Fungsi Kepatuhan  sebuah fungsi independen untuk mengidentifikasi ,
mengukur, memberikan saran, memonitor dan melaporkan risiko kepatuhan bank yaitu risiko
hukum atau sanksi-sanksi yang diderita bank sebagai akibat dari kelalaian menjalankan kepatuhan
untuk melaksanakan hukum, regulasi, code of conduct dan norma-norma dari praktek terbaik.
 Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilaksanakan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan dari regulator, serta
memastikan kepatuhan bank atas komitmen yang dibuatnya untuk BI / pengawas lain.
 Tujuan utama penerapan manajemen risiko kepatuhan  memastikan bahwa proses manajemen
risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku bank yang menyimpang .
Risiko kepatuhan dapat terjadi karena (1) perilaku hukum, melanggar peraturan yang berlaku dan
(2) perilaku organisasi, menyimpang / bertentangan dengan norma umum.
185
Prinsip Manajemen Risiko Kepatuhan – 10 Prinsip Basel :

Tanggungjawab Board of Director (BOD) mencakup :


 Prinsip 1 : BOD bertanggungjawab mengatur manajemen risiko kepatuhan bank, harus menyetujui
kebijakan kepatuhan bank, termasuk mengembangkan dokumen resmi dan fungsi kepatuhan secara
efektif. Selama periode 1 tahun, BOD atau Komite tingkat Direksi harus menilai bagaimana bank
mengelola risiko kepatuhan secara efektif

Tanggungjawab Pejabat Eksekutif, meliputi :


 Prinsip 2 : Pejabat eksekutif bank bertanggungjawab terhadap pengelolaan risiko kepatuhan secara
efektif
 Prinsip 3 : Pejabat eksekutif bank bertanggungjawab mengembangkan dan mengkomunikasikan
kebijakan kepatuhan untuk memastikan bahwa hal tersebut sudah dipantau dan dievaluasi, serta
dilaporkan kepada BOD
 Prinsip 4 : Pejabat Eksekutif bank bertanggungjawab membuat fungsi kepatuhan secara efektif dan
permanen sebagai bagian dari kebijakan kepatuhan bank
 Prinsip 5 : fungsi kepatuhan harus independen
186
Tanggungjawab Fungsi Kepatuhan :
 Prinsip 6 : Fungsi kepatuhan bank harus memiliki sumber daya yang memadai untuk menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya secara efektif
 Prinsip 7 : Tanggungjawab fungsi kepatuhan bank harus membantu pejabat eksekutif dalam mengelola
risiko kepatuhan secara efektif . Jika terdapat beberapa tanggungjawab yang harus dilakukan oleh
pegawai yang berbeda divisi, pembagian tanggungjawab setiap divisi harus jelas
 Prinsip 8 : Hubungannya dengan internal harus memperhatikan ruang lingkup yang luas dari aktifitas
fungsi kepatuhan sehingga harus menjadi obyek review secara periodik oleh fungsi internal audit

Tanggungjawab lainnya :
 Prinsip 9 : Isu lintas negara, dimana bank harus patuh terhadap hukum dan regulasi dalam semua area
yurisdiksi dimana bisnis dijalankan
 Prinsip 10 : terkait dengan outsourcing, fungsi kepatuhan harus selaras dengan aktifitas manajemen
risiko bank. Tugas spesifik fungsi kepatuhan dapat dioutsourcingkan, tetapi berkenaan dengan hal-hal
yang bisa diawasi oleh kepala fungsi kepatuhan

187
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan – Perbankan Nasional

Dalam konteks perbankan nasional, menurut BI, fungsi kepatuhan meliputi :


 Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
usaha bank
 Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi bank
 Memastikan agar kebijakan, ketentuan, system dan prosedur serta kegiatan usaha yang
dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan BI dan peraturan perundangan yang berlaku
 Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Bi / otoritas
pengawas lain

188
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi :
 Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan manajemen risiko kepatuhan dilakukan secara terintegrasi dengan
manajemen risiko lainnya yang dapat berdampak pada profil risiko kepatuhan
 Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa setiap permasalahan kepatuhan yang timbul dapat diselesaikan
secara efektif oleh satuan kerja terkait dan dilakukan monitoring atas tindakan perbaikan oleh satuan kerja kepatuhan
 Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan memiliki peranan penting dalam manajemen risiko kepatuhan dengan
tanggungjawab setidaknta meliputi :
• Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan
• Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi
• Menetapkan sisdur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal bank
• Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan bank
telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
• Meminimalkan risiko kepatuhan
• Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan / atau keputusan yang diambil direksi tidak menyimpang dari
ketentuan BI dan perundangan yang berlaku
• Melakukan tugas-tugas lainnya terkait dengan fungsi kepatuhan
 Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan harus independen dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada BI
189
sesuai ketentuan BI
Sumberdaya Manusia :
 Pejabat dan Staf di satuan kerja kepatuhan dilarang ditempatkan posisinya karena menghadapi
konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggungjawab fungsi kepatuhan

Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan :


Bank harus memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dengan tugas, kewenangan dan tanggungjawab sbb
 Membuat langkah-langkah untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan
 Memiliki program kerja tertulis dan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan
pengendalian terkait manajemen risiko kepatuhan
 Menilai dan mengevaluasi efektifitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, sistem dan prosedur
yang dimiliki oleh bank agar sesuai dengan perundangan yang berlaku
 Melakukan review dan / atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem,
maupun prosedur yang dimiliki agar sesuai dengan ketentuan BI dan perundangan yang berlaku
 Melakukan upaya untuk memastikan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki agar sesuai
dengan ketentuan BI dan perundangan yang berlaku
 Melakukan tugas-tugas lain terkait fungsi kepatuhan

190
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit :
 Bank perlu menerapkan berbagai hal berikut :
 Penyusunan strategi untuk risiko kepatuhan herus selaras dengan strategi manajemen risiko bank secara keseluruhan
 Dalam hal tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), bank seharusnya tidak
memiliki toleransi sama sekali atas risiko kepatuhan dan mengambil langkah-langkah secara cepat dan tepat dalam
menangani risiko ini apabila terjadi.
 Bank wajib memiliki rencana kerja kepatuhan yang memastikan bahwa penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai
dengan standar yang berlaku umum, ketentuan dan perundangan mencakup :
 ketepatan penentuan limit
 Kebijakan untuk mengecualikan pelaksanaan transaksi overlimit
 Penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur berkala
 Ketepatan waktu mengkomunikasikan kebijakan kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi
 Kecukupan pengendalian terhadap pengembangan produk baru
 Kecukupan laporan dan sistem data terutama dalam rangka pengendalian terhadap akurasi, kelengkapan dan
integritas data
 Limit risiko kepatuhan harus sesuai dengan risk appetite, toleransi risiko dan strategi bank secara keseluruhan dengan
memperhatikan kemampuan modal untuk menyerap risiko, pengalaman kerugian masa lalu, kemampuan SDM dan
kepatuhan terhadap ketentuan eksternal

191
Proses Manajemen Risiko Kepatuhan
Identifikasi :
 Bank harus mengidentifikasi hal-hal yang bisa meningkatkan eksposur risiko
kepatuhan yaitu :
• Jenis dan kompleksitas kegiatan usaha bank, termasuk produk dan aktifitas
baru
• Jumlah (volume) dan materialitas ketidakpatuhan bank terhadap kebijakan
dan prosedur intern, perundangan dan ketentuan yang berlaku

 Bank harus memehami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risk) terkait fungsi
kepatuhan termasuk yang bersumber dari cabang dan anak perusahaan.
 Risiko kepatuhan yang melekat  terkait peraturan perundangan dan ketentuan
lain terkait seperti : KPMM, KAP, PPAP, BMPK, PDN, RKAT, Pelaksanaan GCG.
192
Pengukuran :
 Indikator yang digunakan untuk mengukur risiko kepatuhan adalah :
• Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan
• Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan bank
• Pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu

 Praktek pengukuran bisa menggunakan cheklist kepatuhan dalam bentuk risk


event yang disusun berdasarkan jobdescription dan SOP setiap unit kerja 
compliance officer bisa menjawab dengan observasi, review pengalaman,
interview dengan staff dan manajmen unit kerja, inspeksi dokumen dan
catatan

193
Pemantauan :
 Bank harus melakukan pemantauan dan melaporkan hasil pemantauan kepada
Direksi baik sewaktu-waktu saat kejadian atau secara berkala
 Bank dapat membuat laporan hasil pemantauan setiap bulan dan disampaikan kepada pimpinan
unit kerja terkait dan Direktur Kepatuhan untuk dapat ditindaklanjuti.
 Untuk keperluan laporan eksternal , khususnya internal fraud yang merugikan bank secara
signifikan (dampak kerugian > Rp. 100 juta) mengikuti format yang ditetapkan BI, yang intinya
berisi :
• Jumlah internal fraud yang telah diselesaikan
• Jumlah internal fraud yang sedang dalam proses penyelesaian secara internal
• Jumlah internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya
• Jumlah internal fraud yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum

194
Pengendalian :
 Dalam hal bank memiliki cabang di luar negeri  harus mengikuti peraturan
dan perundangan yang berlaku di negara tersebut

Sistem Informasi Manajemen Risiko :


 Merupakan bagian dari sistem informasi manajemen risiko secara
keseluruhan, harus dapat mendukung proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian

Sistem Pengendalian Internal :


 Bank harus memiliki sistem pengendalian untuk memastikan tingkat respon
terhadap penyimpangan terhadap standar yang berlaku secara umum,
ketentuan dan atau peraturan perundangan yang berlaku

195
Bab 14
Audit

196
Pengawasan Unit Kerja

Pengawasan unit kerja dilakukan oleh :


 Pihak Internal  dengan membuat kebijakan dalam suatu SOP (misal : segregasi tugas, rotasi
pegawai, pengaturan cuti dll)
 Pihak eksternal  melalui pemeriksaaan (audit) oleh internal audit maupun eksternal audit

Pengawasan bagi bank BUMN yang go public :


 Pemeriksaan oleh SKAI  diperlukan oleh manamen bank untuk memastikan bahwa
operasional bank secara pruden, efisien, dan comply terhadap berbagai peraturan, serta untuk
melihat posisi bank untuk menetapkan strategi ke depan
 Pemeriksaan oleh Auditor BI  diperlukan BI untuk menilai kinerja dan kondisi bank, terkait
dengan pengelolaan ekonomi moneter dan pengamanan dana pihak ketiga

197
 Pemeriksaan oleh Auditor BPKP  diperlukan oleh pemerintah untuk memastikan dan
menilai bahwa bank telah melakukan program pemerintah baik dalam program kredit
maupun program bantuan, misalnya Program Kemitraan Bina Lingkungan / Corporate Social
Responsibility (CSR) .

 Pemeriksaan oleh Auditor BPK  diperlukan oleh DPR untuk menilai kinerja pemerintah
dalam sektor perbankan sebagai bentuk pengawasan oleh rakyat yang diwakili DPR atas
penggunaan APBN

 Pemeriksaan oleh Auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP)  persyaratan Bursa Efek untuk
perusahaan yang go public harus menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh KAP.
Selain itu juga diperlukan sebagai bentuk tranparansi kondisi keuangan perusahaan secara
rinci yang sangat diperlukan oleh investor untuk bertransaksi di bursa.
Untuk menjaga kualitas laporan keuangan  bank harus menggunakan jasa audit dari KAP
yang telah terdaftar di Bursa Efek.

198
 Hasil pemeriksaan oleh KAP akan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Audit yang memuat :
• Posisi dan Kondisi Neraca keuangan
• Penyimpangan prosedur
• Fraud / manipulasi
• Kerugian dan atau potensi kerugian yang sudah dan / atau akan terjadi
• Evaluasi kelemahan prosedur dan pengawasan
• Saran perbaikan kepada auditee atas temuan audit
• Komitmen dari auditee mengenai langkah perbaikan sesuai saran auditor dan waktu
penyelesaian
 Laporan hasil audit disusun setelah auditor melakukan pemeriksaan secara on-site dan off-site,
serta memberikan saran perbaikan dan informasi obyektif atas kegiatan yang direview kepada
semua tingkatan manajemen. Dengan semua pihak seharusnya berkepentingan untuk
mengetahui, memahami dan memastikan atas semua temuan berikut permasalahan dan
dampak kerugian untuk dapat segera dilaksanakan perbaikan sesuai waktu yang telah menjadi
komitmen bersama.
199
Pengetahuan, keterampilan, dan Sikap dalam menindaklanjuti hasil temuan audit

Pengetahuan dalam menindaklanjuti hasil audit


 Dalam menindaklanjuti hasil audit, pegawai bank harus mengetahui prosedur dan proses
yang menjadi bidang tugasnya, sesuai job description dan wewenang yang dimiliki.

 Pengetahuan yang harus dikuasai pegawai :


• Job description  untuk mengetahui ruang lingkup dan wewenang yang dimiliki, target
yang harus dicapai, Key Performance Indicator (KPI)
• SOP  untuk mengetahui dan memastikan dokumen / formulir yang
digunakan, alur dokumen, proses transaksi dan pihak terkait
• Pengetahuan tentang peraturan produk, jasa dan hukum perbankan
• Peraturan / ketentuan regulator

200
Pengetahuan dalam menindaklanjuti hasil audit
 Tindakan dan langkah yang harus dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil audit adalah
menyusun rencana tindak lanjut hasil audit dan disiapkan tepat waktu sesuai rekomendasi audit.

 Yang harus dipastikan untuk menyusun rencana tindak :


• Semua temuan dalam laporan hasil audit telah dikonfirmasi dengan auditor dan
dicocokkan dengan data
• Temuan dalam laporan hasil audit berdasarkan pada ketentuan dan peraturan yang
berlaku dan permasalahannya telah disepakati bersama
• Evaluasi tingkat kompleksitas permasalahan dan pembahasan untuk mendapatkan
komitmen waktu untuk menyelesaikan tindak lanjut hasil audit
• Lakukan pembahasan bersama dengan pihak terkait bahwa rekomendasi dapat
dilaksanakan dan dapat meningkatkan kualitas operasional, serta efisiensi perusahaan
• Tentukan cara yang dipilih untuk menyelesaikan tindak lanjut hasil audit
• Siapkan alternatif lain untuk antisipasi apabila cara yang dipilih mengalami kesulitan
dalam pelaksanaannya

201
Melaksanakan rekomendasi dan tanggapan audit
 Dalam melaksanakan rekomendasi dan tanggapan hasil audit, beberapa hal harus diperhatikan :
• Berdasarkan rencana dan jadual waktu pelaksanaan tindak lanjut hasil audit
• Apabila ada keterlambatan dalam melakukan rekomendasi hasil audit, mengidentifikasi
permasalahan dan mencari solusinya, serta waktu yang diperlukan untuk melakukan
rekomendasi hasil audit
• Melakukan revisi rencana tindaklanjut hasil audit atas kelambatan / tertundanya
pelaksanaan rekomendasi, dan menyampaikannya kepada auditor / yang berkepentingan
• Menyusun laporan penyelesaian tindak lanjut hasil audit dengan langkah-langkah sbb :
 Siapkan format laporan sesuai yang berlaku
 Catat waktu pelaksanaan rekomendasi audit dalam format laporan yang telah disiapkan
dan berikan catatan / penjelasan atas rekomendasi audit yang belum dapat dilaksanakan
sesuai waktunya
 Kirim laporan ke auditor yang berkepentingan dan berikan tembusan kepada pihak terkait
 Administrasikan dan simpan dokumen / laporan yang telah dikirimkan

202
Sikap (Attitude) dalam menindaklanjuti hasil audit
Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan bank

Menghindarkan diri dari persaingan tidak sehat

Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi

Menghindarkan diri dari pengambilan keputusan bila terdapat konflik kepentingan

Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya

Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan terhadap keadaan ekonomi, sosial
dan lingkungan
Tidak menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri pribadi atau keluarga

Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesi

 Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas, termasuk tindaklanjut hasil audit wajib menjunjung
tinggi code of conduct sebagai seorang bankir. 9 Prinsip Kode Etik Bankir Indonesia
1/25/2021
Bab 15
Hukum Perbankan

204
Hukum Perbankan dan yang terkait

Hukum Publik :
 Undang – undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah
diubah dengan UU RI no. 10 tahun 1998
 Peraturan dari BI dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia (PBI)
 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 UU No. 7 tahun 2009 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Hukum Privat (Perdata) :

205
Hal-hal yang perlu dipahami dari Hukum Perbankan di Indonesia
 Perbankan  sesuatu yang menyangkut tentang bank (kelembagaan, kegiatan usaha, cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usaha).

 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

 Menurut jenisnya, bank terdiri : (1) Bank Umum, memberikan jasa lalu lintas pembayaran,
(2) BPR, tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

 Badan hukum bank umum maupun BPR dapat berupa : perseroan terbatas, koperasi,
perusahaan daerah

206
Rahasia Bank
 Yang wajib dirahasiakan adalah nasabah penyimpan dana dan simpanannya
 Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dana dan simpanannya kecuali dalam
hal:
• Adanya perintah tertulis dari pimpinan BI dalam rangka perpajakan
• Adanya ijin dari pimpinan BI kepada pejabat BUPLN / Panitia Urusan Piutang Negara
• Adanya ijin dari pimpinan BI kepada polisi, jaksa atau hakim sehubungan dengan kepentingan
peradilan
• Terjadi perkara perdata antara bank dengan nasabah ybs
• Adanya permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah yang bersangkutan
 Ketentuan rahasia bank berlaku juga terhadap pihak terafiliasi, yaitu :
• Anggota dewan komisaris, direksi dan kuasanya, pejabat atau karyawan bank
• Anggota pengurus , pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus bank
badan hukum koperasi
• Pihak yang memberikan jasanya kepada bank seperti akuntan publik, konsultan hukum, penilai,
konsultan lainnya
• Pihak yang menurut BI turut mempengaruhi pengelolaan bank antara lain pemegang saham dan
keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus
207
Bank Indonesia
 Dasar hukum : UU No. 23 tahun 1999, telah diubah dengan UU No. 3 th 2004
 BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia
 BI adalam lembaga negara yang independen
 BI merupakan badan hukum yang berkedudukan di ibukota Negara RI
 Tujuan BI  mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
 Tugas Bank Indonesia :
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi bank
 Bank Indonesia dapat memberikan fasilitas pembiayaan darurat apabila ada
bank yang kesulitan keuangan berdampak sistemik
 BI berwenang menetapkan macam, harga, ciri , bahan, tanggal penerbitan uang yang dikeluarkan
 BI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran
 Pembayaran atau kewajiban yang harus dipenuhi dengan uang, jika dilakukan di wilayan Negara RI
harus menggunakan uang rupiah, kecuali ditetapkan lain dengan PBI.

208
Istilah terkait Bank Indonesia :

 Dewan Gubernur  Pimpinan BI


 Gubernur  pemimpin merangkap anggota Dewan Gubernur
 Deputi Gubernur Senior  wakil pemimpin merangkap anggota Dewan
Gubernur
 Deputi Gubernur  anggota Dewan Gubernur
 Kebijakan Moneter  kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan BI untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain
melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga
 Sistem pembayaran  sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga
dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi
 Bank  Bank Umum dan BPR

209
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 OJK  lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas, wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan.

 Tujuan dibentuknya OJK  agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan :
• Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel
• Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
• Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat

 Tugas OJK  melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap :


• Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan
• Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal
• Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan
lembaga keuangan lainnya

210
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 Fungsi LPS :
• Menjamin simpanan nasabah penyimpan dana
• Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
kewenangannya
• Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
bankgagal (bank resolution) yang tidak berdampak sistemik
• Melaksanakan penanganan bank gagal berdampak sistemik
 Tugas LPS :
• Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan
• Melaksanakan penjaminan simpanan
 LPS memiliki kewenangan menetapkan dan memungut premi penjaminan
211
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

 Tindak Pidana Pencucian Uang 


setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga, atau
perbuatan lain yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana dengan tujuan menyembunyikanatau menyamarkan asal usul harta
kekayaan.

Sanksi  pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda Rp. 10 milyar

212
Prinsip-prinsip mengenal nasabah
 Prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah,
memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan transaksi yang
mencurigakan
 Transaksi keuangan mencurigakan :
• Transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik atau
kebiasaan pola transaksi nasabah yang bersangkutan
• Transaksi keuangan oleh nasabah yang patut diduga dilakukan dengan
tujuan untuk menghindari pelaporan transaksi yang bersangkutan wajib
dilakukan bank sesuai ketentuan
• Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan
menggunakan harta kekayanan yang diduga berasal dari hasil tindak
pidana
 Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip mengenal nasabah (KYC)
213
Tindak Pidana Terorisme

 Penyidik, jaksa atau hakim berwenang memerintahkan bank untuk


melakukan pemblokiran terhadap harta kekayaan setiap orang yang
diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana
terorisme

 Bank setelah menerima perintah tertulis dimaksud wajib segera


melakukan pemblokiran dan membuat Berita Acara pemblokiran
selambat-lambatnya 1 hari kerja terhitung tanggal pelaksanaan
pemblokiran wajib menyerahkan kepada penyidik, jaksa atau hakim
yang memerintahkannya.

214
HUKUM PRIVAT (PERDATA)
Kewenangan bertindak

 Kewenangan bertindak dapat ditelusuri dari subyek hukum,


 Jika perorangan pribadi  dari identitas diri
 Usaha perorangan  identitas diri dan dokumen usahanya
 Nasabah berupa badan  dipastikan orang yang mewakili, anggaran dasar untuk mengetahui
sejauh mana kewenangannya
 Penelitian kewenangan bertindak adalah sbb :
1. Subyek hukum terdiri dari orang (pribadi dan usaha perorangan) dan badan (badan hukum
dan bukan badan hukum). Orang  genap 21 tahun atau telah menikah
2. Nasabah berusia dibawah 21 tahun atau dibawah pengampuan  sistem perwakilan /
perwalian dan pengampuan. Perwakilan oleh orang tuanya, sedangkan perwalian
ditetapkan pengadilan, orang di bawah pengampuan diwakili pengampunya.
3. Badan hukum : PT, Koperasi, Yayasan, BUMN-Persero, Perum, BUMD, Dana Pensiun,
Perkumpulan Umum, Partai Politik, Ormas.
Bukan Badan Hukum : Persekutuan Perdata, Firma, CV
215
Hukum Perjanjian
 Perjanjian dianggap sah apabila :
• Adanya kesepakatan tanpa tekanan
• Adanya kecakapan (subyek hukum memenuhi syarat)
• Terdapat obyek yang diperjanjikan jelas
• Halal  Perjanjian dan obyek yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan
UU, kesusilaan, ketertiban umum

 Bentuk perjanjian :
• Notariil
• Di bawah tangan
• Dilegalisasi notaris

 Perjanjian di bawah tangan mempunyai kekuatan pembuktian yang kurang


sempurna, jika terjadi penyangkalan maka pihak yang tidak menyangkal harus
membuktikan. Sedangkan kalau notariil / dilegalisasi notaris, kalau ada
penyangkalan maka pihak yang menyangkal yang harus membuktikan
216
Hukum Agunan
 Jenis-jenis agunan :
• Benda tetap
• Benda bergerak
 Penilaian agunan :
• Aspek ekonomis
• Aspek yuridis
• Aspek likuidasi
• Aspek lingkungan hidup
 Jenis jaminan kredit :
• Jaminan umum  setiap harta si berutang
• Jaminan khusus : Hak Tanggungan, Hipotik, Jaminan Fidusia, Gadai,
Jaminan resi gudang, Jaminan penanggungan (personal guarantee
dan corporate guarantee), Cessie
217
 Obyek Hak Tanggungan : Tanah HM, HGB, HGU, H Pakai tanah negara, HM Rumah
Susun
 Obyek Hipotik : kapal laut di atas 20 M3 atau 7 GT
 Obyek Jaminan Fidusia : kendaraan, mesin, stock, perabotan
 Obyek Gadai : giro, tabungan, deposito, saham, emas, surat berharga

 Lahirnya Hak Preferen :


•Sejak Hak Tanggungan, Fiducia dan Hipotik didaftarkan
•Sejak Obyek Gadai secara fisik berada dalam penguasaan si pemberi gadai

218
Hukum Penanggungan
 Corporate Guarantee : penanggungan utang oleh pihak ketiga /
korporasi
 Personal Guarantee : penanggungan utang oleh pihak ketiga / orang
pribadi secara sendiri-2 / bersama

Bank Garansi
 Menganut hukum penanggungan
 Syarat BG minimal memuat : Judul “ Garansi Bank”, nama dan
alamat pemberi garansi, transaksi para pihak yang dijamin, jumlah
uang yang dijamin, tanggal mulai berlaku dan berakhir, batas
waktu penagihan klaim, pilihan berlakunya pasal

219
Hukum Surat Berharga
 Surat Berharga :
• Memiliki nilai
• Negotiable
• Mudah dialihkan

 Jenis surat Berharga :


• Alat/instrumen pembayaran : cek, bilyet giro, wesel bayar
• Surat bukti adanya investasi (obligasi, saham)

220
221

Anda mungkin juga menyukai