1
Profil Pengajar
Pendidikan
Magister Manajemen Universitas Airlangga
Keahlian
Credit Analysis
Funding & Services
General Banking
Operations
Risk Management
Trade Finance & Services
Transactional Banking Tori Dessanto
Pengalaman
Praktisi perbankan +15 tahun, posisi terakhir AVP Transactional Banking Bank Mandiri
2
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
4
Pengertian Bank
Badan Usaha
Salurkan Meningkatkan
Himpun Dana Taraf Hidup
Dana
Masyarakat
Jasa
Perdagangan
&
Pembayaran
5
Tugas Bank
6
Klasifikasi Bank
7
Sifat Industri Perbankan
8
Fungsi Bank
9
Peran Bank
Dalam Sistem Keuangan
Multiple Objectives :
o Pertumbuhan
Ekonomi
o Lapangan Kerja
o Stabilitas Rupiah 1. Menetapkan Kebijakan
Moneter / target inflasi
12
Definisi / Pengertian
Komunikasi
13
Manfaat Komunikasi
Bagi pegawai :
Memperoleh informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
Kerjasama antar personel
Memudahkan pengambilan keputusan
Memudahkan penyampaian kebijakan/peraturan/ketentuan kerja
Meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan
Memudahkan akses perkembangan ilmu dan teknologi
Bagi Perusahaan :
Menciptakan kepuasan kerja
Menyelesaikan konflik
Meningkatkan produktifitas
14
Konteks Komunikasi
1. Aspek fisik : iklim, cuaca, suhu udara, bentuk dan warna ruangan,
tempat duduk, jumlah peserta, alat yang tersedia
15
Konteks Komunikasi
16
Komunikasi Efektif
18
Komunikasi Efektif
19
Komunikasi Efektif
Teknik Komunikasi yang Komunikasi yang TIDAK Efektif :
Efektif : 1. Bertele-tele
2. Malu-malu
1. Mendengar dengan 3. Marah-2
aktif 4. Maksud tidak jelas
2. Terampil bicara 5. Nonverbal
3. Gaya bicara tepat 6. Satu arah
4. Penampilan menarik 7. Tidak responsif
5. Mengingat nama, 8. Tidak “nyambung”
9. Tifak terbuka
tulus
Hambatan lain :
Hambatan antara komunikator dengan komunikan
Hambatan kode / istilah yang digunakan
Hambatan pada saluran komunikasi
Hambatan situasi komunikasi / psikologis
20
Komunikasi Efektif
Berbicara Efektif :
1. Menetapkan sasaran
2. Mengenali pendengar
3. Mempelajari tempat dan sarana
4. Manajemen waktu
5. Mepersiapkan bahan
6. Mengelola teknik penyampaian :
• 7 % penggunaan kata,
• 38 % nada dan suara,
• 45 % ekspresi, bahasa / gerakan tubuh
21
Komunikasi Efektif
Mendengarkan Efektif :
Mendengarkan ?
Usaha memperoleh pengertian terhadap berita / pesan menggunakan indra
pendengaran (sempit)
Usaha memperoleh pengertian terhadap berita / pesan menggunakan indra
pendengaran dan kemampuan pikiran untuk memahami lebih lanjut (luas)
22
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Merketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
24
Giro Simpanan pihak ke-3 (Rp/Valas) yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat
menggunakan cek/bilyet giro atau sarana
perintah pembayaran lainnya
25
Giro
Syarat Pembukaan : Perhitungan Jasa Giro :
• Cakap hukum
• Tidak termasuk daftar saldo x tingkat bunga x hari
hitam BI Jasa Giro = -----------------------------------------
• Form dan penjanjian 365 / 366
pembukaan giro
• Foto copy identitas Contoh :
• Badan usaha : ijin usaha,
akte pendirian / Tuan Santoso menempatkan dana pada rekening giro
perubahan, susunan dengan saldo Rp.10 juta selama 30 hari dengan jasa giro 3
pengurus %, maka :
• Fotocopy NPWP
• Pasfoto Rp. 10 juta x 3 % x 30
• Kartu Contoh Tanda Tangan Jasa Giro = ------------------------------ = 24.658
• Setoran awal 365
26
Instrumen Pembayaran Giro :
Giro Cek
Bilyet Giro
Instrumen lainnya
CEK – Pengertian :
Surat berharga / alat pembayaran yang diterbitkan bank sebagai pengganti uang
tunai
Surat perintah tidak bersyarat nasabah kepada bank untuk membayar jumlah
tertentu pada saat diunjukkan
CEK – Jenis :
Cek atas Nama: nama penerima dana dicantumkan
Cek atas Unjuk (bearer Cheque) : tidak mencantumkan nama penerima dana
Cek Silang : membatasi penerima / bank tertentu
o Cek silang umum : tidak disebutkan bank / penerima dana
o Cek silang khusus : disebutkan bank / penerima dana
27
Syarat Formal Cek :
Tulisan Cek
Perintah tidak bersyarat untuk Hal-hal yang perlu diperhatikan :
membayar Penarik wajib menyediakan dana saat
Nama Pihak yang harus membayar cek diunjukkan
Penunjukan tempat pembayaran Kalau ada coretan harus ditandatangani
Tanggal dan tempat cek ditarik Jumlah huruf dan angka berbeda
Tandatangan penarik berlaku yang dalam huruf lengkap
Kadaluarsa :
• Batas pengunjukan : 70 hari setelah tgl
70 hari 6 bulan penarikan :
• Masa berlaku cek : 6 bulan setelah batas
pengunjukan
Pengunjukan • Tidak ada dana selama masa pengunjukan
cek kosong
5 Jan 10 Okt • Tidak ada dana selama 6 bulan setelah
pengunjukan bukan cek kosong
Tidak ada dana Tidak ada dana • Pembatalan cek hanya dapat dilakukan
cek kosong Bukan cek kosong setelah berakhirnya batas pengunjukan
28
Bilyet Giro – Pengertian :
Surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening nasabah kepada rekening yang disebutkan namanya.
Dapat dibatalkan setelah berakhirnya masa penawaran dengan surat pembatalan kepada bank tertarik.
29
Instrumen Pembayaran Lainnya :
Nota Debet Warkat untuk mendebet dana satu bank melalui lalu lintas giral dalam
satu wilayah kliring BI, menggunakan security paper dan bernomor seri.
Draft / Wesel Surat berharga yang diterbitkan bank berisi perintah tidak bersyarat dari
bank penerbit kepada bank lain untuk membayar sejumlah dana kepada
pihak yang namanya disebut pada wesel / draft.
Endorsement Penyerahan suatu surat berharga atas unjuk kepada pihak lain yang
disertai pernyataan pengalihan haknya atas surat tersebut.
30
Tabungan
Keuntungan tabungan :
Aman
Syarat Pembukaan :
Terjamin LPS
• Cakap hukum
• Melengkapi formulir Praktis Layanan 24 jam perhari dengan ATM,
pembukaan phone banking, internet banking, mobil
• Menyerahkan dokumen banking, sms banking
yang dpersyaratkan Hemat menyisihkan uang melawan perilaku
• Melakukan setoran awal konsumtif
dan biaya administrasi yang Berkembang bunga
diperlukan
Metode Perhitungan Bunga :
• Metode berdasarkan saldo terendah
• Metode berdasarkan saldo rata-rata
Bank akan memberikan : • Metode berdasarkan saldo harian
Buku Tabungan
Kartu ATM
PIN
31
Deposito
32
Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Perbedaan
• Pencairan berdasarkan • Jangka waktu : • Deposito Berjangka hanya dapat
jangka waktu tertentu 1,3,6,12 bulan dicairkan oleh pemilik deposito,
• Jangka waktu : 1,3,6,12 dan • Tidak mencantumkan sedangkan Sertifikat Deposito dapat
24 bulan nama pemilik dicairkan oleh siapapun atas unjuk
• Mencantumkan nama • Dapat
• Deposito Berjangka tidak dapat
pemilik (perorangan / diperjualbelikan /
diperdagangkan, Sertifikat Deposito
badan) dipindahtangankan
dapat diperdagangkan /
• Bunga diberikan sesuai kepada pihak lain
dipindahtangankan
yang berlaku (setiap bulan • Bunga dibayarkan di
atau di akhir jangka waktu) muka • Bunga Deposito diterima di akhir bulan
• Bunga bisa tunai / non / periode, Sertifikat Deposito
tunai dibayarkan di muka
• Dikenakan pajak
• Deposito Berjangka bisa dalam Rp /
penghasilan
Valas, Sertifikat Deposito hanya dalam
• Pencairan sebelum jatuh
Rp
tempo dikenakan denda
• Minimal Deposito Berjangka Rp. 1 Jt,
Sertifikat Deposito minimum Rp. 5 jt
33
Perhitungan Bunga Deposito Berjangka dapat dilakukan dengan menggunakan metode
simple interest.
34
Bunga Sertifikat Deposito dibayar di muka dengan cara diskonto.
35
Rumus perhitungan nilai uang yang harus dibayar atas Sertifikat Deposito
sebagai berikut:
36
Transfer
Letter of Credit (Surat
Kredit Berdokumen)
Inkaso
Bank Garansi
Kliring
Jasa Safe Deposit Box
Bank Indonesia – Real Time (SDB)
Perbankan Gross Settlement (BI-RTGS) Electronic Banking
(E-Banking)
Bank Draft
Transaksi Jual Beli
Trevellers Cheque Valuta Asing
(Cek Wisata)
37
Jasa Transfer Jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana sesuai
dengan perintah pemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan pihak yang ditunjuk sebagai penerima transfer.
38
Jasa Inkaso Jasa bank yang diberikan kuasa oleh nasabah untuk
melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga yang
diterbitkan oleh pihak lain di kota lain (dalam / luar negeri)
Jenis Inkaso • Inkaso Keluar : bank menagih ke bank lain / cabang di kota lain
• Inkaso masuk : bank menerima warkat yang diterbitkan
oleh nasabahnya sendiri
39
Jasa bank untuk menyelesaikan utang piutang antar bank
Jasa Kliring peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat berharga seperti
cek, BG, nota kredit, nota debet di suatu tempat tertentu .
Peserta Kliring Bank Umum yang berada dalam wilayah tertentu dan tidak
dihentikan kepesertaannya oleh BI
41
Sistem BI - RTGS
Instruksi Transfer :
o Nasabah harus mengisi perintah transfer secara lengkap dan benar mengikuti ketentuan
KYC, mencakup : Identitas pengirim dan penerima (nama dan nomor rekening atau
alamat kalau tidak ada nomor rekening), bank penerima (nama dan lokasi kantor)
42
Sistem BI - RTGS
43
Sistem BI - RTGS
Penerusan Instruksi Transfer - Bank Penerima :
o Bank Penerima setelah menerima dana di rekening giro BI yang dibuktikan
dengan Confirmation Advice harus segera menyampaikan dana kepada nasabah
penerima dengan tetap mengacu pada prosedur KYC
o Kalau ada kesalahan penyampaian dana kepada nasabah yang tidak sesuai
dengan instruksi bank pengirim, bank penerima harus menyampaikan dana
kepada nasabah penerima dana tanpa harus menunggu pengembalian dari
nasabah yang salah
44
Bank Draft Wesel yang dapat diperjual belikan yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya
Cek Wisata Surat berharga dalam mata uang yang dikeluarkan oleh suatu bank, dimana bank
tersebut akan membayarkan sejumlah uang yang tertera di dalamnya kepada orang
yang tandatangannya tertera dalam TC tersebut.
Keuntungan :
o Praktis / mudah dibawa
o Tidak perlu membawa banyak uang tunai
o Untuk mencairkan cukup membawa tanda bukti diri (KTP, SIM atau Paspor)
o Kemanan terjamin
o Cocok bagi para wisatawan
45
Surat Kredit Berdokumen / Letter of Credit
46
Parameter Jenis LC
48
Pihak-pihak dalam L/C :
49
Kewajiban dan tanggungjawab Bank dalam L/C :
1. Bank wajib memeriksa dokumen dengan ketelitian wajar
2. Bank yang memberikan kepada bank lain untuk membayar, mengaksep, menegosiasi
dokumen, akan terikat untuk me-reimburse
3. Kalau dokumen tidak sesuai dengan syarat L/C harus menetapkan akan menerima
atau tidak
4. Penolakan dokumen harus segera diberitahukan secepatnya dengan menyebutkan
penyimpangan yang dijumpai
5. Issuing bank akan kehilangan hak menyangkut dokumen yang tidak sesuai syarat L/C
6. Bank pengirim dokumen menyatakan penyimpangan dokumen
7. Bank tidak terikat kewajiban / tanggungjawab sehubungan dengan :
• Bentuk, kecukupan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau keabsahan hukum
dokumen
• Syarat-syarat khusus yang tertera dalam dokumen
• Uraian, kuantitas, berat, kualitas, kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai, adanya
barang
• Itikad baik, kealpaan, kesanggupan membayar utang, pelaksanaan pekerjaan
pengirim
50
8. Bank tidak terikat kewajiban terhadap keterlambatan dan / hilangnya berita-berita,
surat-surat, atau dokumen-dokumen
9. Bank tidak terikat kewajiban akibat terputusnya bisnis yang disebabkan hal-hal di
luar kekuasaannya
10. Apabila bank menggunakan jasa-jasa bank lain dalam melaksanakan instruksi
applicant atas biaya dan risiko applicant
51
Bentuk dan Jenis L/C :
1. Revocable L/C : bisa dibatalkan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan kepada
beneficiary
2. Irrevocable L/C : tidak dapat dibatalkan oleh pembeli, penjual maupun bank
3. Confirmed Irrevocable L/C : L/C dijamin oleh bank lain yang bisa diterima
penjual
4. Transferable L/C : beneficiary dapat mengalihkan hak kepada satu / lebih
pihak ketiga
5. Back to Back L/C : terjadi apabila pembeli dan penjual ada hambatan
berhubungan langsung (seperti transferabel L/C)
6. Red Clause L/C : pembayaran L/C dilakukan sebelum dokumen diserahkan
7. Green Ink Clause L/C : sama seperti Red Clause L/C, memberikan uang muka
sebelum barang dikapalkan
8. Revolving L/C : pengiriman barang dan penyerahan dokumen dilakukan
secara berulang
9. Standby L/C : jaminan pembayaran atas kegagalan applicant melaksanakan
kontrak / kewajiban
52
Skema Umum L/C :
53
BANK GARANSI
54
SAFE DEPOSIT BOX (SDB)
55
Ketentuan Umum SDB :
Penyewa dikenakan biaya : biaya sewa, jaminan kunci, denda keterlambatan
Tidak menyimpan barang-barang yang dilarang
Menjaga kunci agar tidak hilang / digunakan pihak lain
Memperlihatkan barang yang disimpan bila sewaktu-waktu diperlukan bank
Kalau kunci penyewa hilang jaminan kunci digunakan untuk biaya penggantian kunci dan
pembongkaran yang disaksikan penyewa
Memiliki daftar isi SDB dan menyimpan salinannya untuk referensi
Penyewa bertanggungjawab apabila isi SDB menyebabkan kerugian langsung / tidak langsung
terhadap bank / penyewa lain
Bank tidak bertanggungjawab atas :
Perubahan kualitas dan kuantitas, hilang atau rusaknya barang yang bukan kesalahan bank
Kerusakan barang akibat force majeur : gempa bumi, perang, huru hara dll
Barang terlarang :
Senjata api / bahan peledak
Barang yang merusak SDB
Barang-barang yang diperlukan saat keadaan darurat
Barang lain sesuai ketentuan bank
56
ELECTRONIC BANKING (e-Banking)
Merupakan pelayanan bank selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM
Tidak perlu membuang waktu antre bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun
57
Transaksi Jual Beli Valas
Merupakan jasa bank untuk membeli dan menjual berbagai mata uang asing
58
KURS JUAL (SELL) BELI (BUY)
Bank Notes o Tarik tunai BN dari rek rupiah o Setor tunai BN untuk :
o Nasabah beli BN secara tunai Rekening rupiah
Fee / biaya transfer rupiah
Komisi BN
o Nasabah jual BN secara tunai
Book Rate Setor tunai / tarik tunai / pinbuk utk rekening dengan mata uang sama
Tengah BI Penghitungan ulang pos neraca ke dalam rupiah
59
Bab 4
Pasar Uang, Pasar Modal dan
Investasi
60
Transaksi Pasar Uang / Money Market
Suatu tempat abstrak / over the counter (OTC) yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana (borrower bank) dengan pihak yang meminjamkan dana
(lender bank) untuk melakukan transaksi pinjam meminjam dana dengan bunga
dan jangka waktu tertentu (< 1 tahun)
61
Instrumen Pasar Uang :
62
Karakteristik Pasar Uang :
Tempat pertemuan yang bersifat abstrak
Transaksi dilaksanakan secara Over The Counter (OTC) dilaksanakan melalui dealing
room dengan sarana komunikasi reuters, telpon, teleks, faks
Pelaku Pasar :
o Peserta Langsung bank komersial dan bank sentral
o Peserta Tidak Langsung pemilik dana perorangan, perusahaan, lembaga
pemerintah, LKBB
Dana transaksi dapat berupa berbagai mata uang untuk itu bank perlu membuka
rekening nostro di bank koresponden
Harga / quotation persen / tahun, bid rate : harga yang ditawarkan peminjam, offer
rate : harga yang diminta lender
Jangka waktu transaksi pasar uang : O/N untuk over night, 1WK untuk 1 minggu, 1 MO
untuk 1 bulan dan 1 YR untuk 1 tahun
63
Mekanisme Transaksi Pasar Uang :
Bank yang kekurangan / kelebihan dana menghubungi bank lain atau lewat broker
Bank kekurangan dana minta harga kepada bank yang bersedia meminjamkan.
Transaksi borrow pada offer rate dan place pada bid rate
Bank kelebihan dana / quoting bank akan memberikan harga : borrow pada bid rate
dan place pada offer rate
64
Transaksi Pasar Valuta Asing
Nilai tukar / exchange rate = nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu
yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain.
65
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kurs Valuta Asing :
1. Jumlah aliran valuta asing yang besar dan cepat ke suatu negara krn perdagangan,
investasi dan spekulasi
2. Posisi Balance of Payment (BoP) selisih antara transaksi ekspor dan impor
barang, jasa dan investasi dalam satu tahun
3. Tingkat Inflasi, inflasi tinggi harga naik dan tdk kompetitif lebih banyak impor
permintaan valas meningkat harga valas naik
4. Suku Bunga, suku bunga naik permintaan akan valuta tersebut naik kurs naik
5. Besarnya GDP, peningkatan pendapatan dapat memicu peningkatan permintaan
barang impor kurs naik
6. Kebijakan / kontrol pemerintah, dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal,
perdagangan luar negeri dll
7. Perkiraan, spekulasi dan rumor.
66
Macam-macam Pasar Valuta Asing :
1. Pasar Spot, transaksi valas dengan penyerahan saat itu juga (prakteknya
diselesaikan dalam 2 – 3 hari).
3. Swap Market, transaksi spot dan forward dilakukan secara simultan dengan pihak
yang sama. Misal : beli spot sekaligus jual forward atau sebaliknya dengan pihak
yang sama
67
Transaksi Pasar Modal
Suatu tempat /sarana / pasar, baik bersifat abstrak maupun konkrit yang
mempertemukan antara pihak pengguna dana dan investor / pemilik dana.
68
Lembaga Utama yang terkait dengan Pasar Modal :
69
Saham
Merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang memiliki hak suara dan hak atas
deviden.
Jenis-jenis Saham :
2. Saham preferen mendapatkan hak preferen dalam bentuk fixed deviden dan
mendapatkan hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa
70
Berdasarkan penerbitannya :
71
Nilai saham :
72
Risiko berinvestasi Saham :
1. Risiko kredit / risiko kepemilikan risiko penerbit saham menjadi bangkrut. Tinggi
rendahnya risiko dapat ditentukan berdasarkan rating dari lembaga pemeringkat.
Misalnya oleh PT Pefindo AAA merupakan rating tertinggi, D merupakan rating
terendah.
3. Risiko Likuiditas risiko sulit mencairkan (menjual) saham menjadi tunai. Risiko
ini dipengaruhi kondisi pasar modal dan besarnya saham yang diterbitkan, makin
besar jumlah saham biasanya makin likuid.
73
Surat Utang (Obligasi)
Surat Utang merupakan bukti bahwa suatu pihak mempunyai kewajiban kepada pihak
lain yang didudukkan dalam suatu perjanjian (disebut indenture).
Obligasi :
• Surat Utang
• Surat Berharga (bisa diperjualbelikan)
• Sertifikat kontrak tertulis pengakuan hutang
74
Pihak-pihak terkait transaksi obligasi :
1. Issuer / penerbit obligasi peminjam / penjual
2. Investor pemodal/pembeli/pemberi pinjaman
3. Intermediarie / perantara bank investasi, penasehat
keuangan, broker
75
Reksadana
76
Jenis Reksadana berdasarkan kontrak :
1. Reksadana dalam bentuk perseroan (PT) mengikuti ketentuan hukum perseroan
terbatas
2. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif pengelolaan yang
berbentuk kontrak investasi kolektif antara manajer investasi dan bank
kustodian.
77
Reksadana Tertutup Reksadana Terbuka
78
Jenis Reksadana berdasarkan portfolio investasi :
1. Reksadana Saham investasinya pada saham (listed maupun
non listed)
2. Reksadana pendapatan tetap (fixed income) investasinya pada
obligasi / surat utang (listed / tidak)
3. Reksadana campuran investasinya pada saham dan obligasi / surat
utang
79
Peraturan Pengelolaan Reksadana :
80
Dasar-dasar Investasi
Prinsip Investasi :
1. High Risk High Return
2. Time Value of Money menghasilkan NPV Positif
3. Don’t Put Your Money in One Basket diversifikasi
81
Kegiatan Pokok Investasi :
1. Analisis instrumen investasi analisis fundamental penerbit /
issuer, dilakukan sendiri atau berdasarkan rating lembaga
pemeringkat
2. Proteksi keamanan pokok investasi melakukan hedging
menggunakan option, swap dsb
3. Menilai kewajaran hasil investasi dengan tingkat risiko
dilakukan dengan membandingkan tingkat return dari rata-2
issuer sejenis
82
Proses / Tahapan Investasi :
1. Penentuan tujuan investasi tergantung risk appetite investor.
Kalau ingin hasil yang tinggi, harusnya berani menanggung risiko
tinggi pula
2. Penentuan Kebijakan Investasi merupakan rambu-rambu
menyangkut sektor industri, besaran investasi, penyebaran
3. Pemilihan Strategi Portfolio Investasi sebaran investasi
ditentukan, misal 50 % saham, 50 % obligasi, baru menentukan
pilihan jenis instrumennya, misal saham PT Astra, Obligasi Jasa
Marga dll
4. Monitoring dan Penilaian pengukuran dan evaluasi kinerja,
misal dengan membandingkan indeks saham / obligasi
83
Strategi Portfolio :
1. Buy and Hold Strategy strategi paling sederhana dengan
membeli satu / beberapa instrumen investasi kemudian disimpan
dengan harapan harganya naik terus secara jangka panjang
2. Active Management Strategy pengelolaan secara aktif untuk
memaksimalkan keuntungan jangka pendek / panjang.
Merupakan strategi yang kompleks dan harus punya waktu.
3. Immunization Strategy strategi untuk memproteksi
kemungkinan kerugian atas investasi yang ditanamkan. Cocok
untuk investor konservatif
84
Bab 5
Bancassurance
&
Wealth Management
85
Gambaran Umum :
Meningkatnya kebutuhan nasabah, persaingan perbankan
inovasi dan aktifitas bank meningkat
86
Bancassurance
87
Referensi :
Peran bank hanya mereferensikan / merekomendasikan suatu produk
asuransi kepada nasabah.
Ada dua aktifitas referensi :
1. Referensi dalam rangka produk bank bank mereferensikan
produk asuransi sebagai persyaratan memperoleh produk bank.
Contoh : produk KPR (asuransi jiwa dan asuransi kebakaran), KPM
(asuransi kendaraan), Kredit Pegawai / Pensiunan (asuransi jiwa)
2. Referensi tidak dalam rangka produk bank memberikan
informasi asuransi kepada nasabah, menyediakan tempat / ruangan
untuk petugas asuransi, bank menyediakan data nasabah.
88
Kerjasama distribusi :
• Bank memberikan informasi asuransi kepada nasabah,
• Bank menyediakan tempat / ruangan untuk petugas asuransi,
• Bank menyediakan data nasabah.
• Bank menjelaskan produk asuransi tersebut secara langsung kepada nasabah
melalui media komunikasi yang beragam (telemarketing, call center dll.
Contoh produk yang dipasarkan oleh bank :
- Unit link
- Single premium unit link
Integrasi produk :
Peran bank modifikasi / menggabungkan produk asuransi dengan produk bank
89
Pilar-pilar Wealth Management
Wealth Management
90
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran Dasar AUDIT, HUKUM
SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa Perkreditan 7. Treasury
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, 9. Standar 12. Manajemen
8. Prinsip
tempat kerja Pasar Modal, Layanan Risiko
Akuntansi
Investasi 10. Merketing 13. Kepatuhan
Perbankan
5. Bancassurance dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
92
Prinsip Evaluasi Kredit 5 C
Prinsip pemutusan kredit Four Eyes
Prinsip Prinsip One Obligor
Pemberian Prinsip Konsolidasi Eksposur
Kredit
Prinsip Kepatuhan thd regulasi
Prinsip pemantauan kredit
94
Prinsip Evaluasi Kredit :
Character :
Cara :
• Bank Checking melalui SID (Sisten Informasi Debitur) BI
• Trade Checking supplier dan pelanggan
• Informasi dari asosiasi dagang / industri
95
Capacity :
Capital :
Kemampuan permodalan debitur dalam menunjang pembiayaan proyek atau
usahanya. Modal makin besar kesungguhan untuk menjalankan usaha dan
membayar kewajiban makin tinggi.
Cara : membandingkan jumlah modal sendiri dengan jumlah hutang
96
Condition of Economic :
Peniialain kondisi pasar dan lingkungan dalam dan luar negeri, masa lalu dan
yang akan datang, sehinggga diketahui prospek usaha ke depannya.
Kondisi tersebut termasuk :
• Peraturan pemerintah pusat dan daerah
• Situasi politik dan ekonomi
• Kondisi yang yang berpengaruh
Collateral :
97
Four Eyes Principles :
• Keputusan kredit yang melibatkan sinergi : Unit bisnis dan unit risiko kredit
• Keputusan minimal oleh 2 pejabat dari unit bisnis dan dari unit risiko kredit
yang independen
98
Prinsip Konsolidasi Eksposur :
• Kredit yang sudah diberikan harus dipantau scara aktif : usaha debitur dan
pemenuhan persyaratan kredit.
99
JENIS KREDIT
KREDIT JANGKA PENDEK
Apabila tenggang waktu yang diberikan bank kepada
nasabahnya untuk melunasi kredit tidak lebih dari satu tahun.
KREDIT KONSUMTIF
Apabila kredit yang diberikan kepada nasabah digunakan untuk
membiayai barang konsumtif. Contoh: kartu kredit, kredit
BERDASARKAN perumahan, kredit mobil, dan kredit multiguna.
SIFAT PENGGUNAAN KREDIT KOMERSIIL
Apabila kredit yang diberikan kepada nasabah digunakan untuk
membiayai kegiatan usaha. Contoh: kredit mikro, kredit usaha
kecil, kredi tusaha menengah, dan kredit korporasi.
100
JENIS KREDIT
KREDIT MODAL KERJA
Kredit yang digunakan untuk menambah modal kerja suatu
perusahaan, seperti: pembelian bahan baku, biaya-biaya
produksi, dan modal kerja untuk operasional lainnya.
KREDIT INVESTASI
BERDASARKAN
Kredit jangka menengah atau panjang untuk pembelian barang
KEPERLUAN modal dan jasa untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun
ekspansi proyek yang sudah ada.
KREDIT PEMBIAYAAN PROYEK
Kredit yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun
modal kerja untuk proyek baru.
KREDIT LANGSUNG
Kredit yang langsung menggunakan dana bank dan secara
efektif merupakan hutang nasabah kepada bank
BERDASARKAN
SIFAT PENARIKAN KREDIT TIDAK LANGSUNG
Kredit yang tidak langsung menggunakan dana bank dan belum
secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank.
Contoh: Bank Garansi dan L/C.
101
JENIS KREDIT
KREDIT DENGAN ANGSURAN
Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya diatur
secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan di
BERDASARKAN dalam Perjanjian Kredit.
SIFAT PELUNASAN KREDIT DIBAYARKAN SEKALI PADA SAAT JATUH TEMPO
Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya tidak
diatur secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara
sekaligus pada saat jatuh tempo yang telah ditetapkan.
BERDASARKAN Kredit diberikan dalam valuta Rupiah atau mata uamg lainnya
VALUTA seperti USD, AUD, EUR, dsb, sesuai dengan keperluan nasabah.
KREDIT BILATERAL
Kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.
KREDIT SINDIKASI
BERDASARKAN
Kredit yang dibiayai oleh dua atau lebih lembaga keuangan
METODE PEMBIAYAAN
untuk membiayai suatu proyek/ usaha dengan syarat-syarat
dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama
dan diadministrasikan oleh agen yang sama.
102
JENIS KREDIT
KREDIT ONSHORE
Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam
bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di
BERDASARKAN dalam negeri.
LOKASI BANK KREDIT OFFSHORE
Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam
bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di
luar negeri.
KREDIT PENARIKAN SEKALIGUS
Penarikan kredit dilaksanakan satu kali sebesar limit kredit
yang diberikan dengan cara tunai atau dipindahbukukan ke
rekening tabungan atau giro milik debitur.
KREDIT PENARIKAN BERTAHAP
BERDASARKAN Penarikan kredit dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan
CARA PENARIKAN oleh bank berdasarkan tingkat penyelesaian proyek atau
kebutuhan pembiayaan debitur.
KREDIT PENARIKAN SESUAI KEBUTUHAN
Penarikan kredit dilaksanakan lebih dari satu kali sesuai
kebutuhan debitur.
103
Kolektibilitas (kualitas) Kredit
104
Parameter
PROSPEK USAHA KINERJA DEBITUR KEMAMPUAN MEMBAYAR
106
Proses Pemberian Kredit
Pengumpulan Pelunasan
informasi, Analisis Administrasi Pemantauan &
dokumen & & & Kredit Penyelamatan
verifikasi Persetujuan Pembukuan Kredit
107
Analisis Kredit Karakter pengurus,
profesionalisme
108
Analisis Jaminan & Agunan
Kriteria agunan :
• Memiliki nilai ekonomis dapat diuangkan
• Dapat dipindahtangankan kepemilikannya
• Memiliki nilai yuridis (dapat diikat secara sempurna) shg bank memiliki hak
preferen
109
Jenis Agunan yang bisa diterima :
Tanah Hak atas tanah : Hak Milik, HGB, Hak Pakai, Kepemilikan
Bangunan IMB, lokasi, luas, konstruksi, kondisi, tahun pendirian/renovasi,
peruntukan, marketabilitas, dll
Kendaraan bermotor Umur teknis dan kepemilikan, pemblokiran
Corporate /Personal Guarantee Kelayakan dan bonafiditas penjamin, ada akte garansi
110
Evaluasi Kebutuhan Kredit & Jenis Fasilitas
Jumlah kredit harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan debitur
Kredit konsumer maksimum ditentukan oleh BI (misal LTV maks 70 %)
111
Pinjaman awal 24.000.000
Bunga per-tahun 10%
Jangka waktu 2 tahun (24 bulan)
Bunga flat p.a 5,37%
112
Administrasi dan Pembukuan Kredit
113
Pemantauan Kredit
Merupakan rangkaian aktifitas memonitor kredit sejak kredit diberikan sampai lunas.
Intensitas pemantauan tergantung kualitas kredit.
Cakupan pemantauan kredit terhadap :
• Pelaksanaan pemberian kredit
• Kelengkapan dokumen dan admnistrasi kredit
• Perkembangan usaha debitur
• Hasil prestasi debitur (penggunaan kredit, pembayaran, keuangan)
• Barang jaminan (nilai dan kesempurnaan)
Pelaksanaan pemantauan bisa dilakukan dengan beberapa cara :
• On Desk
• On Site
• Antisipasi dini (Early Warning Signal)
• Annual Review
114
Cara Pemantauan Kredit
On Desk On Site Antisipasi Dini Annual Review
115
Pelunasan dan Penyelamatan Kredit
Kalau kredit jatuh tempo harus lunas atau diperpanjang jika masih diperlukan
Jika kredit tidak dapat dilunasi karena bermasalah ambil tindakan penyelamatan dengan
cara :
• Restrukturisasi, mencakup :
o rescheduling perubahan jangka waktu
• Tindakan penyelamatan lain : pengambilalihan aset / agunan melalui lelang atau non lelang
o Non lelang bisa dengan cara penyerahan sukarela atau kuasa menjual
o Mekanisme lelang tidak perlu persetujuan debitur
116
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
118
Pengelolaan Asset
Treasury adalah aktivitas pengelolaan aset bank dalam bentuk penanaman dana dengan
memperhitungkan sumber dana (liabilitas).
119
Fungsi & Aktifitas Treasury
Tanggungjawab : pengelolaan likuiditas, asset & liability management, sbg unit profit center
Manajemen Likuiditas Asset & Liability Profit Center
Management
Selalu tersedia dana Mencari keuntungan berupa :
(likuid) untuk : Gap Likuiditas (Liquidity Gap) • Fee based income dari
• Membayar kewajiban jatuh tempo asset & transaksi valas
jatuh tempo liability tdk sama • Interest income dari
• Memenuhi Gap suku Bunga (Repricing aktifitas pinjam meminjam
kebutuhan bisnis, Gap) peninjauan kembali dana di pasar uang
pencairan kredit, bunga atas asset dan liability Aktifitas treasury
biaya operasional tidak sama digolongkan :
• Memenuhi ketentuan Gap Valuta Asing (Foreign • Trading / perdagangan
BI : GWM Exchange Gap) nomimal valas dan suku bunga
valusa asing di asset dan dengan bank / LK lain
Likuiditas = darah
liability tidak sama untuk keuntungan jangka
treasury = jantung
Menjadi tanggungjawab ALCO pendek
Treasury di kantor pusat • Sales / penjualan valas
(centralised) & suku bunga dengan
nasabah
120
Bank di Indonesia dibatasi aktifitas treasury-nya hanya dalam kegiatan pasar uang
(termasuk valas) dan pasar modal khusus fixed income (obligasi).
121
Organisasi Treasury
Tidak ada standard organisasi treasury, namun yang penting adanya pemisahan
tugas (segregation of duties) sebagai berikut :
Ditambah adanya satu komite yaitu ALCO (Asset & Liability Committee) yang :
• Bertanggungjawab menetapkan strategi dan kebijakan asset & liability termasuk
off balance sheet (rek. Administratif) meminimalkan risiko likuiditas dan
mengoptimalkan pendapatan
• Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan dana
• Dipimpin Dirut atau Direktur Treasury
• Terdiri : Direktur Manajemen Risiko, Direktur Bisnis & Kredit, Direktur Keuangan
• Kepala Unit Treasury sebagai sekretaris
122
Direktur
Utama
123
Bab 8
Prinsip Akuntansi Perbankan
124
Banker harus memiliki pemahaman baik mengenai :
125
Prinsip Akuntansi
Laporan Perubahan
LAPORAN KEUANGAN Laporan Laba/Rugi
Ekuitas
128
Metode Pencatatan Transaksi mata uang asing
Dijabarkan dengan menggunakan kurs saat transaksi
Pos aktiva dan kewajiban dijabarkan ke dalam mata uang rupiah
dengan kurs tanggal neraca
Selisih penjabaran masuk perhitungan laba rugi
129
Laporan Keuangan Konsolidasi
130
Penggabungan Usaha
Transaksi dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu / lebih bisnis.
Kriteria pengakuisisi :
• Mengalihkan kas dan aset lain serta menimbulkan kewajiban
• Mempertahankan atau memperoleh hak suara terbesar
• Memiliki kemampuan mengganti organ manajemen
• Manajemen sebelumnya akan mendominasi
• Membayar premium / harga di atas nilai wajar atas ekuitas
131
Asset
Asset Lancar :
• Asset yang akan digunakan / dijual dalam satu siklus operasi normal
• Untuk tujuan diperdagangkan
• Akan direalisasikan 12 bulan setelah periode pelaporan
Asset Tidak Lancar di luar asset lancar
Jenis-jenis Asset :
133
Modal
LIKUIDITAS
KEPATUHAN
• LDR
• BMPK
• GWM Rupiah Primer
• GWM Valas
• PDN
135
CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) dengan rumus sbb :
Modal
CAR =
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) T1 = Modal Inti
T2 = Modal Pelengkap
Min 8 % T3 = Modal Pelengkap
Tambahan
Modal T1 + T2 + T3
CAR =
ATMR Kredit + ATMR Pasar + ATMR Opr
136
Rasio Non Performing Loan
Non Performing Loan : Kurang Lancar + Diragukan + Macet
Gross belum dikurangi CKPN
Netto telah mengurangkan CKPN
CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) cadangan yang wajib dibentuk
sesuai ketentuan PSAK dan PAPI (secara individual dan kolektif)
NPL
NPL Gross =
Total Kredit
NPL - CKPN
NPL Netto =
Total Kredit
137
Rasio Rentabilitas
138
Loan to Deposit Ratio (LDR) rasio likuiditas
139
Rasio Kepatuhan
BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) persentase maksimum penyediaan
dana (termasuk kredit, surat berharga penempatan, akseptasi, derivatif, off b/s dan
penyertaan modal (inti dan pelengkap)) kepada pihak terkait dan pihak tidak terkait.
Diatas maksimum pada saat diberikan PELANGGARAN BMPK
Di atas maksimum pada saat tgl laporan PELAMPAUAN BMPK (tidak
termasuk pelanggaran).
GWM (Giro Wajib Minimum) jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh
bank di rekening giro BI, persentase tertentu dari total DPK.
• GWM – Rupiah minimum 8 % DPK Rupiah
• GWM Valas minumum 8 % DPK Valas
PDN (Posisi Devisa Netto) jumlah nilai absolut aktiva dan passiva serta tagihan dan
kewajiban pada off b/s untuk setiap valuta asing, ditetapkan sebesar 20 % modal (inti +
pelengkap)
Dilakukan setiap saat menggunakan kurs hari kerja sebelumnya
140
Laporan Eksternal
Jenis Laporan Waktu penyampaian
LHBU Harian
141
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Marketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
143
Mengapa standar layanan penting :
Bank melakukan kegiatan menghimpun dana, menyalurkan kredit dan memberikan jasa-jasa
perbankan guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada nasabah
Program pelayanan merupakan upaya untuk memberikan pelayanan terbaik agar nasabah
nyaman dan loyal terhadap bank
Oleh karena itu diperlukan standar pelayanan di industri perbankan
Standar Layanan Perbankan mencakup :
1) Penampilan diri
2) Kebersihan dan kerapihan ruang kerja
3) Pengetahuan produk dan jasa perbankan
4) Standar komunikasi dengan nasabah
5) Standar penanganan keluhan nasabah
144
Penampilan Diri
Wajar : bersikap ramah, bertindak wajar / tidak dibuat-buat, disertai intonasi suara yang baik
Berpakaian rapi, serasi, bersih, tidak menggunakan aksesori dan make up yang berlebihan
Selalu memberikan sambutan senyum dan mengucapkan salam ketika bertemu / berpisah
dengan nasabah, termasuk mengucapkan terimakasih
Bersikap dan berperilaku baik, gesit, mudah bergaul, cepat tanggap, namun tidak
overacting
Mendengarkan nasabah dengan baik, sopan santun dalam melayani
Memberikan perhatian dalam menghadapi nasabah sehingga nasabah merasa memperoleh
perhatian serius
Selalu suka membantu nasabah sejalan dengan ketentuan, sehingga nasabah nyaman dan
merasa ringan menyelesaikan masalahnya
Meningkatkan kedisiplinan pegawai
145
Kebersihan dan Kerapihan Ruang Kerja
Manfaat yang diperoleh dengan ruang kerja yang bersih, rapi dan nyaman :
Menciptakan lingkungan kerja bersih, higienis, aman dan menyenangkan
Meningkatkan semangat dan moralitas
Meminimalisasi pemborosan (mengurangi kegiatan, mempermudah gerak, mengurangi
kelelahan)
Membantu karyawan menegakkan disiplin pribadi
Menampilkan pribadi karyawan yang cekatan dan profesional
Maminimalisasi gerak kerja yang tidak bernilai
Memperjelas jalur kerja
Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasi
146
Pengetahuan Produk dan Jasa Perbankan
Salah satu yang harus dikomunikasikan dengan baik kepada nasabah adalah aspek
perlindungan nasabah terkait dengan tranparansi informasi produk bank yang
diatur oleh PBI tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data
Pribadi Nasabah yang bisa berdampak pada risiko reputasi.
147
Standar Penanganan Keluhan Nasabah
Pengaduan / keluhan nasabah ungkapan ketidakpuasan yang disebabkan adanya potensi kerugian
finansial pada nasabah perlu dilakukan dengan cara yang positif.
Hal yang peru diperhatikan dalam penanganan Keluhan :
1) Empati (emphaty) : Pemberi layanan memperoleh sikap yang sama dan nasabah, misalnya dengan
menyediakan lebih banyak waktu untuk mendengarkan keluhan
2) Cepat tanggap (quick response) : Bisa meredam / menghilangkan informasi / kesan negatif dari
nasabah, kalau ditanggapi secara cepat menambah ketidakpuasan nasabah
3) Permintaan maaf (apology) : merupakan kompensasi psikologis terhadap nasabah, meskipun tidak
berarti bank / pemberi layanan bersalah
4) Kredibilitas (credibility) : menyedari bahwa pengeluh menghadapi masalah dan apa yang akan
dilakukan oleh pembeli layanan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi
5) Perhatian (attentiveness) : interaksi yang baik antara pengeluh dan pemberi layanan (sifatnya multi
dimensi)
Bank perlu memiliki prosedur tertulis dan batas waktu tentang : penerimaan pengaduan, penanganan
dan penyelesaian pengaduan,pemantauan penanganan dan penyelesaian pengaduan.
148
Bab 10
Marketing dan Selling
149
Strategi Pemasaran
Latar belakang :
Persaingan makin ketat
Pengetahuan nasabah meningkat
Pendekatan penjualan industri perbankan bergeser ke pendekatan konsultatif
Tenaga penjual tidak sekedar memahami produk yang dijual tetapi harus mampu membangun
hubungan dengan nasabah, memahami kebutuhan nasabah dan kejelian memadukan produk
dan jasa bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah
sehingga harus memahami konsep dasar pemasaran
150
Strategi Pemasaran :
1. SEGMENTATION
Proses memilih nasabah berdasarkan keinginan,
kekuatan dan daya beli.
2. TARGETING
Proses menentukan siapa dan berapa banyak yang akan
ditawarkan produk dengan mempertimbangkan segmentasi
nasabah dan kesesuaian produk
3. POSITIONING
Proses menentukan posisi produk sehingga pasar /
nasabah sasaran mengenal tawaran dan citra khas
perusahaan
151
Komponen Pemasaran 4 P :
152
Penjualan (Selling)
Merupakan proses atau upaya menawarkan produk kepada nasabah agar nasabah mau membeli
produk yang ditawarkan.
Teknik penjualan :
Cross selling memanfaatkan data nasabah yang ada dengan memberikan karakteristik
dan nilai produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah
Consultative selling peran penjual sebagai rekan bisnis jangka panjang dan penasehat
bisnis bagi nasabah.
153
Mengidentifikasi Target Nasabah :
Merupakan proses mencari prospek / mengidentifikasi nasabah mana yang potensial ditawari
produk.
Prospek yang baik yang memiliki daya beli cukup, yang membutuhkan fitur produk yang sesuai,
mempunyai kemampuan mengambil keputusan / mempengaruhi keputusan untuk membeli.
2) Investigasi (investigating)
155
1. Pembukaan (Opening) tahap pemanasan, memberikan kenyamanan, menentukan tujuan
melalui 4 langkah :
Memberikan perhatian penuh : senyum tulus, kontak mata yang baik, memberikan pujian,
fokus pada nasabah jangan interupsi yang tidak penting
Berkenalan dengan bertukar nama : kartu nama, menulis nama nasabah, bagaimana harusnya
memanggil nasabah, memastikan nasabah mengetahui nama pribadi penjual
Perjelas tujuan dengan memastikan nasabah bener-benar mengerti produk yang sedang
ditawarkan, membuat merasa senang, tidak menerka kebutuhan nasabah
Memeriksa latar belakang nasabah dengan meminta izin apakah boleh untuk bertanya untuk
memastikan apakah nasabah memenuhi syarat atas produk yang ditawarkan
156
3. Menunjukkan kemampuan Menunjukkan bahwa penjual dapat memenuhi kebutuhan tersebut
dan dapat menawarkan sesuatu, dengan menjelaskan fitur produk dan benefit yang dapat
diperoleh
5. Menutup penjualan untuk menentukan apakah nasabah mau membeli produk atau tidak, jika
tidak diatur kemungkinan pertemuan lagi
157
Menyusun Laporan Penjualan
158
Bab 11
Teknologi Informasi
159
Gambaran Umum
Teknologi Informasi teknologi terkait dengan sarana komputer, telekomunikasi dan sarana
elsktronik lain yang digunakan dalam pengolahan data keuangan dan atau pelayanan jasa
perbankan.
Petugas bank dituntut mampu mengoperasikan sistem aplikasi dan menerapkan sistem
prosedur yang berlaku sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi nasabah
Sistem aplikasi teknologi informasi harus mengikuti prinsp-prinsip yang ditetapkan Bank
Indonesia sebagaimana diatur dalam PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko Teknologi
Informasi.
160
Cakupan Penerapan Manajemen Risiko TI :
161
Teknologi Informasi Perbankan
Setiap bank memiliki sistem aplikasi utama (core banking system) sesuai dengan kebutuhan bisnis
dan proses bisnisnya dengan jenis dan kapasitas yang berbeda-beda.
Komponen dasar TI :
• Hardware (perangkat keras / mesin)
• Software (program aplikasi)
• Brainware (operator)
Distribusi informasi terdiri dari :
• Offline, sistem berdiri sendiri dan tidak saling berhubungan
• Online, sistem berhubungan bagian satu dengan bagian yang lain
Berkembangnya teknologi, transaksi perbankan dilakukan secara otomatis menggunakan komputer
dan proses transaksi dilaksanakan oleh petugas bank atau nasabah sendiri.
Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi serta menghindari risiko operasional akses
ke dalam sistem aplikasi perbankan harus dibuat terbatas dan berjenjang serta dengan tingkat
keamanan memadai.
162
Akses ke dalam Sistem Komputer
Akses ke sistem komputer diatur sesuai dengan ketentuan dan prosedur setiap bank
Petugas harus mengetahui ketentuan dan prosedur tersebut sehingga kerahasiaan nasabah
terjamin
Password : sandi rahasia untuk bisa mengakses sistem yang hanya diketahui pemegang Id
Setelah melakukan akses ke dalam sistem komputer, harus melakukan sign off apabila
meninggalkan pekerjaannya
163
Prinsip penting user-id :
• Unik, terpisah, berbeda (tidak ada duplikasi)
• Dinonaktifkan oleh sistem jika dalam satu periode terjadi salah beberapa kali berturut-turut
• Dihapus setelah periode tertentu non aktif atau revoke
Prinsip penting password :
• Tidak mudah diterka, sehingga harus dihindari :
Sama dengan user id,
Merupakan bagian dari user id
Salah satu nama bulan
Bukan angka tahun bulan tanggal
• Password baru tidak boleh sama dengan password lama (sampai 10 generasi perubahan)
• Password harus encripted karena :
Jika password lupa dilakukan reset
Berfungsi jika user-id aktif dan sebaliknya
Kedaluwarsa pada periode tertentu (misal 30 hari)
Format password kombinasi huruf dan angka
164
Sistem Pengamanan :
Sesuai ketentuan BI, bank harus memiliki 6 prinsip dasar security policy :
kebijakan dan prosedur TI yang mencakup :
Manajemen Informasi adalah asset yang sangat berharga
165
Aktifitas pengamanan informasi harus dikoordinasikan agar selalu sesuai dengan
6 prinsip dasar tsb
Pihak yang melakukan review dapat diberikan akses khusus untuk kebutuhan
review dengan ketentuan pihak tersebut dapat dipercaya dan berkinerja baik
serta menandatangani perjanjian kerahasiaan.
166
Masalah Sistem Komputer
Bank harus memiliki kebijakan tentang hal-hal yang akan dilakukan jika terjadi kondisi
gangguan sistem informasi karena force majeur (kebakaran, banjir, listrik padam, gempa bumi,
sistem down dll) sehingga operasional tidak dapat berjalan.
Kalau sistem down atau offline proses manual sesuai buku manual, kalau tidak bisa
diselesaikan hubungi Helpdesk IT
Setiap masalah yang timbul (bisa diselesaikan atau tidak) dicatat dalam buku catatan
permasalahan dan solusi
167
Helpdesk :
Power User :
170
PRODUK PERKREDITAN TREASURY, MARKETING MANAJEMEN
PENDAHULUAN & KEUANGAN & & RISIKO,
JASA 6. Konsep AKUNTANSI BUSINESS KEPATUHAN,
1. Jenis & Peran AUDIT, HUKUM
Dasar SUPPORT
Bank 3. Dana dan Jasa
2. Komunikasi di 4. Pasar Uang, Perkreditan 7. Treasury 12. Manajemen
9. Standar
tempat kerja Pasar Modal, 8. Prinsip Layanan Risiko
Investasi Akuntansi 10. Merketing 13. Kepatuhan
5. Bancassurance Perbankan dan Selling 14. Audit
dan Wealth 11. Teknologi 15. Hukum
Management Informasi Perbankan
171
Bab 12
Manajemen Risiko
172
Kejadian Risiko Berulang
Kejadian-kejadian besar menimpa perusahaan besar dunia :
Tahun 1995 :
• Bank Baring (UK) kerugian USD 1,4 milyar krn trader derivatif Nick Leeson
• Bank Daiwa (JAP) rugi USD 1,1 milyar krn trader obligasi Iguchi
Tahun 1996 :
• Sumitomo Corp (JAP) rugi USD 2,6 milyar krn trader Hamanaka
Tahun 1997 :
• Morgan Grenfell (USA) rugi USD 700 juta krn fund manager Peter Young
Tahun 2006 :
• Bawag (Austria) Rugi USD 2,5 milyar krn trader valas
Tahun 2008 :
• Society Generale (FR) rugi USD 800 juta krn trader derivatif Kerveil
Kejadian risiko berulang dan tidak hanya di luar negeri tapi juga di Indonesia
173
Pengertian dan Regulasi Manajemen Risiko
Kejadian tersebut menyadarkan tentang pentingnya penerapan majamen risiko untuk
mencegah kerugian / meminimalisasi potensi kerugian.
Lingkungan internal dan eksternal selalu mengalami perubahan dengan cepat
penerapan manajemen risiko secara memadai merupakan keharusan
Manfaat manajemen risiko
• Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham
• Memberikan informasi potensi kerugian sehingga bisa diantisipasi dengan
modal
174
Regulasi Manajemen Risiko - BI
Peraturan BI Bank umum harus memiliki Pedoman Standar Penerapan Manajemen
Risiko yang memuat :
175
Risiko potensi kerugian akibat terjadinya peristiwa (events) tertentu
1) Identifikasi
Contoh :
2) Pengukuran Bank membeli obligasi USD jatuh tempo 5 tahun dengan
kupon floating 6 bulanan.
3) Pemantauan Risiko yang dihadapi : kredit, pasar (nilai tukar dan suku
bunga)
4) Pengendalian
176
JENIS RISIKO
RISIKO KREDIT
Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya
kepada bank.
RISIKO PASAR
RISIKO Risiko pada neraca (on-balance sheet) dan rekening adminsitratif (off- balance
sheet) termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari
INHERENT kondisi pasar termasuk risiko perubahan harga option.
Risiko yang
melekat pada RISIKO OPERASIONAL
kegiatan usaha Risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
bank. kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang memengaruhi operasional bank.
RISIKO LIKUIDITAS
Risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi
yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
177
JENIS RISIKO
RISIKO KEPATUHAN
Risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
RISIKO REPUTASI
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari
persepsi negatif terhadap bank.
178
LAPORAN PROFIL RISIKO
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Operasional
8 Risiko Risiko Likuiditas
Risiko Kepatuhan
Risiko Hukum
Inherent Risiko Stratejik
Risk Risiko Reputasi
5 – High
4 – Moderate to High
Peringkat 3 – Moderate
2 – Low to Moderate
1 – Low
Profil Risiko RISK PROFILE
Tata Kelola Risiko
5 – High Kerangka manajemen risiko
Proses manajemen risiko
4 – Moderate to High Komponen
Kecukupan sumber daya manusia
3 – Moderate Kualitas Kecukupan Sumber Informasi Manajemen
2 – Low to Moderate Penerapan Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko
Manajemen 5 – Unsatisfactory
1 – Low Risiko 4 – Marginal
Peringkat 3 – Fair
2 – Satisfactory
1 – Strong
179
Regulasi Manajemen Risiko – Bank for International Settlement (BIS)
BIS bank sentralnya bank-bank sentral seluruh dunia, berkedudukan di kota Basel
(swiss)
Memiliki Komite Basel komita dalam bidang pengawasan perbankan
internasional yang mengeluarkan aturan/ aturan sebagai referensi perbankan
internasional
Ketentuan Komite Basel yang telah dikeluarkan :
Basel 1 (1988) Market Risk Amandement (1996) Basel 2 (2004) Basel III (2010)
180
Basel 1 -1988 MRA -1996
Tujuan fundamental : Manambahkan cakupan risiko Basel 1
• Memperkuat kesehatan (soundness) menjadi risiko kredit dan risiko pasar
dan stabilitas perbankan internasional
Cakupan risiko pasar :
• Memiliki kerangka yang adil dan
Suku bunga pada trading book
konsisten untuk mengurangi
Ekuitas pada trading book
kesenjangan bersaing perbankan
Nilai tukar pada trading & banking
internasional
Komoditas
Menetapkan standar rasio modal 8 % x
Menambahkan struktur modal pelengkap
ATMR
tambahan (T3) dengan ketentuan :
Modal bisa dipenuhi dari : • Maks 250 % modal T1 risiko pasar
• modal inti (T1) modal saham, • Hanya untuk mengcover risiko pasar
cadangan tujuan dan
Modal minimum 8 % dari ATMR risiko
• modal pelengkap (T2) cadangan
kredit + AMTR risiko pasar
umum, cad revaluasi aset, PPAP/CKPN,
hibrid, utang subordinasi
Hanya mendasarkan pada risiko kredit
181
Basel 2 -2004 Basel 3 -2010
Cakupan risiko dalam permodalan : kredit, Sebagai respons krisis global akibat
pasar + operasional subprime mortgage
Modal min : 8 % AMTR (risiko kredit + Menambahkan risiko likuiditas
pasar + operasional)
Menetapkan common equity T1 min 4,5 %
Modal T2 maksimal sama (100 %) T1
Menambahkan buffer capital :
Terdiri atas 3 Pilar : Counter Cyclical Buffer : s/d 2,5 %
Pilar 1 : rumus perhitungan modal (KPO)
Risiko likuiditas dicakup dengan adanya
Pilar 2 : supervisory review
standar rasio :
Pilar 3 : disclosure
Liquidity Coverage Ratio (LCR)
Pendekatan perhitungan modal Pilar 1 : Net Stable Funding Ratio (NSFR)
K : Standardised Approach – SA &
Internal Rating Based Approach - IRBA Diimplementasikan tahun 2019
O : Basic Indicator Approach – BIA,
Standardised Approach – SA & Advance
Measurement Approach – AMA
P : Standardised Approach – SA &
Internal Model Approach - IMA
182
Bab 13
Kepatuhan
183
Arti Penting Fungsi Kepatuhan
Kepatuhan terhadap hukum, aturan, dan norma dapat membantu memelihara reputasi bank
sehingga sesuai dengan harapan dari para nasabah, pasar, dan masyarakat secara keseluruhan.
Bank yang lalai menjalankan peran dan fungsi kepatuhan akan menghadapi compliance risk, yaitu:
sanksi hukum dan kerugian materi atau tercemarnya reputasi sebagai akibat dari pelanggaran
terhadap hukum, regulasi, dan norma yang telah menjadi aturan internal suatu bank.
Kepatuhan semu kepatuhan yang semata-mata karena regulasi, tanpa pengertian, tanpa “ruh”
dan akan mudah berubah berupa mencari celah-celah rekayasa.
Kepatuhan harus menjadi budaya (culture) , menjadi sebuah mekanisme kerja individual
(terinternalisasi) dan terorganisasi secara instingtif
184
Konsep Dasar dan Prinsip Kepatuhan
Pengertian Risiko Kepatuhan
Definisi BI : Risiko Kepatuhan risiko akibat bank tidak mematuhi dan / atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Definisi Komite Basel : Fungsi Kepatuhan sebuah fungsi independen untuk mengidentifikasi ,
mengukur, memberikan saran, memonitor dan melaporkan risiko kepatuhan bank yaitu risiko
hukum atau sanksi-sanksi yang diderita bank sebagai akibat dari kelalaian menjalankan kepatuhan
untuk melaksanakan hukum, regulasi, code of conduct dan norma-norma dari praktek terbaik.
Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilaksanakan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan dari regulator, serta
memastikan kepatuhan bank atas komitmen yang dibuatnya untuk BI / pengawas lain.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko kepatuhan memastikan bahwa proses manajemen
risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku bank yang menyimpang .
Risiko kepatuhan dapat terjadi karena (1) perilaku hukum, melanggar peraturan yang berlaku dan
(2) perilaku organisasi, menyimpang / bertentangan dengan norma umum.
185
Prinsip Manajemen Risiko Kepatuhan – 10 Prinsip Basel :
Tanggungjawab lainnya :
Prinsip 9 : Isu lintas negara, dimana bank harus patuh terhadap hukum dan regulasi dalam semua area
yurisdiksi dimana bisnis dijalankan
Prinsip 10 : terkait dengan outsourcing, fungsi kepatuhan harus selaras dengan aktifitas manajemen
risiko bank. Tugas spesifik fungsi kepatuhan dapat dioutsourcingkan, tetapi berkenaan dengan hal-hal
yang bisa diawasi oleh kepala fungsi kepatuhan
187
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan – Perbankan Nasional
188
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi :
Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan manajemen risiko kepatuhan dilakukan secara terintegrasi dengan
manajemen risiko lainnya yang dapat berdampak pada profil risiko kepatuhan
Dewan Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa setiap permasalahan kepatuhan yang timbul dapat diselesaikan
secara efektif oleh satuan kerja terkait dan dilakukan monitoring atas tindakan perbaikan oleh satuan kerja kepatuhan
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan memiliki peranan penting dalam manajemen risiko kepatuhan dengan
tanggungjawab setidaknta meliputi :
• Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan
• Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi
• Menetapkan sisdur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal bank
• Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan bank
telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
• Meminimalkan risiko kepatuhan
• Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan / atau keputusan yang diambil direksi tidak menyimpang dari
ketentuan BI dan perundangan yang berlaku
• Melakukan tugas-tugas lainnya terkait dengan fungsi kepatuhan
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan harus independen dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada BI
189
sesuai ketentuan BI
Sumberdaya Manusia :
Pejabat dan Staf di satuan kerja kepatuhan dilarang ditempatkan posisinya karena menghadapi
konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggungjawab fungsi kepatuhan
190
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit :
Bank perlu menerapkan berbagai hal berikut :
Penyusunan strategi untuk risiko kepatuhan herus selaras dengan strategi manajemen risiko bank secara keseluruhan
Dalam hal tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), bank seharusnya tidak
memiliki toleransi sama sekali atas risiko kepatuhan dan mengambil langkah-langkah secara cepat dan tepat dalam
menangani risiko ini apabila terjadi.
Bank wajib memiliki rencana kerja kepatuhan yang memastikan bahwa penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai
dengan standar yang berlaku umum, ketentuan dan perundangan mencakup :
ketepatan penentuan limit
Kebijakan untuk mengecualikan pelaksanaan transaksi overlimit
Penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur berkala
Ketepatan waktu mengkomunikasikan kebijakan kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi
Kecukupan pengendalian terhadap pengembangan produk baru
Kecukupan laporan dan sistem data terutama dalam rangka pengendalian terhadap akurasi, kelengkapan dan
integritas data
Limit risiko kepatuhan harus sesuai dengan risk appetite, toleransi risiko dan strategi bank secara keseluruhan dengan
memperhatikan kemampuan modal untuk menyerap risiko, pengalaman kerugian masa lalu, kemampuan SDM dan
kepatuhan terhadap ketentuan eksternal
191
Proses Manajemen Risiko Kepatuhan
Identifikasi :
Bank harus mengidentifikasi hal-hal yang bisa meningkatkan eksposur risiko
kepatuhan yaitu :
• Jenis dan kompleksitas kegiatan usaha bank, termasuk produk dan aktifitas
baru
• Jumlah (volume) dan materialitas ketidakpatuhan bank terhadap kebijakan
dan prosedur intern, perundangan dan ketentuan yang berlaku
Bank harus memehami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risk) terkait fungsi
kepatuhan termasuk yang bersumber dari cabang dan anak perusahaan.
Risiko kepatuhan yang melekat terkait peraturan perundangan dan ketentuan
lain terkait seperti : KPMM, KAP, PPAP, BMPK, PDN, RKAT, Pelaksanaan GCG.
192
Pengukuran :
Indikator yang digunakan untuk mengukur risiko kepatuhan adalah :
• Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan
• Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan bank
• Pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu
193
Pemantauan :
Bank harus melakukan pemantauan dan melaporkan hasil pemantauan kepada
Direksi baik sewaktu-waktu saat kejadian atau secara berkala
Bank dapat membuat laporan hasil pemantauan setiap bulan dan disampaikan kepada pimpinan
unit kerja terkait dan Direktur Kepatuhan untuk dapat ditindaklanjuti.
Untuk keperluan laporan eksternal , khususnya internal fraud yang merugikan bank secara
signifikan (dampak kerugian > Rp. 100 juta) mengikuti format yang ditetapkan BI, yang intinya
berisi :
• Jumlah internal fraud yang telah diselesaikan
• Jumlah internal fraud yang sedang dalam proses penyelesaian secara internal
• Jumlah internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya
• Jumlah internal fraud yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
194
Pengendalian :
Dalam hal bank memiliki cabang di luar negeri harus mengikuti peraturan
dan perundangan yang berlaku di negara tersebut
195
Bab 14
Audit
196
Pengawasan Unit Kerja
197
Pemeriksaan oleh Auditor BPKP diperlukan oleh pemerintah untuk memastikan dan
menilai bahwa bank telah melakukan program pemerintah baik dalam program kredit
maupun program bantuan, misalnya Program Kemitraan Bina Lingkungan / Corporate Social
Responsibility (CSR) .
Pemeriksaan oleh Auditor BPK diperlukan oleh DPR untuk menilai kinerja pemerintah
dalam sektor perbankan sebagai bentuk pengawasan oleh rakyat yang diwakili DPR atas
penggunaan APBN
Pemeriksaan oleh Auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) persyaratan Bursa Efek untuk
perusahaan yang go public harus menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh KAP.
Selain itu juga diperlukan sebagai bentuk tranparansi kondisi keuangan perusahaan secara
rinci yang sangat diperlukan oleh investor untuk bertransaksi di bursa.
Untuk menjaga kualitas laporan keuangan bank harus menggunakan jasa audit dari KAP
yang telah terdaftar di Bursa Efek.
198
Hasil pemeriksaan oleh KAP akan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Audit yang memuat :
• Posisi dan Kondisi Neraca keuangan
• Penyimpangan prosedur
• Fraud / manipulasi
• Kerugian dan atau potensi kerugian yang sudah dan / atau akan terjadi
• Evaluasi kelemahan prosedur dan pengawasan
• Saran perbaikan kepada auditee atas temuan audit
• Komitmen dari auditee mengenai langkah perbaikan sesuai saran auditor dan waktu
penyelesaian
Laporan hasil audit disusun setelah auditor melakukan pemeriksaan secara on-site dan off-site,
serta memberikan saran perbaikan dan informasi obyektif atas kegiatan yang direview kepada
semua tingkatan manajemen. Dengan semua pihak seharusnya berkepentingan untuk
mengetahui, memahami dan memastikan atas semua temuan berikut permasalahan dan
dampak kerugian untuk dapat segera dilaksanakan perbaikan sesuai waktu yang telah menjadi
komitmen bersama.
199
Pengetahuan, keterampilan, dan Sikap dalam menindaklanjuti hasil temuan audit
200
Pengetahuan dalam menindaklanjuti hasil audit
Tindakan dan langkah yang harus dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil audit adalah
menyusun rencana tindak lanjut hasil audit dan disiapkan tepat waktu sesuai rekomendasi audit.
201
Melaksanakan rekomendasi dan tanggapan audit
Dalam melaksanakan rekomendasi dan tanggapan hasil audit, beberapa hal harus diperhatikan :
• Berdasarkan rencana dan jadual waktu pelaksanaan tindak lanjut hasil audit
• Apabila ada keterlambatan dalam melakukan rekomendasi hasil audit, mengidentifikasi
permasalahan dan mencari solusinya, serta waktu yang diperlukan untuk melakukan
rekomendasi hasil audit
• Melakukan revisi rencana tindaklanjut hasil audit atas kelambatan / tertundanya
pelaksanaan rekomendasi, dan menyampaikannya kepada auditor / yang berkepentingan
• Menyusun laporan penyelesaian tindak lanjut hasil audit dengan langkah-langkah sbb :
Siapkan format laporan sesuai yang berlaku
Catat waktu pelaksanaan rekomendasi audit dalam format laporan yang telah disiapkan
dan berikan catatan / penjelasan atas rekomendasi audit yang belum dapat dilaksanakan
sesuai waktunya
Kirim laporan ke auditor yang berkepentingan dan berikan tembusan kepada pihak terkait
Administrasikan dan simpan dokumen / laporan yang telah dikirimkan
202
Sikap (Attitude) dalam menindaklanjuti hasil audit
Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan bank
Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan terhadap keadaan ekonomi, sosial
dan lingkungan
Tidak menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri pribadi atau keluarga
Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas, termasuk tindaklanjut hasil audit wajib menjunjung
tinggi code of conduct sebagai seorang bankir. 9 Prinsip Kode Etik Bankir Indonesia
1/25/2021
Bab 15
Hukum Perbankan
204
Hukum Perbankan dan yang terkait
Hukum Publik :
Undang – undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah
diubah dengan UU RI no. 10 tahun 1998
Peraturan dari BI dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia (PBI)
UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
UU No. 7 tahun 2009 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
205
Hal-hal yang perlu dipahami dari Hukum Perbankan di Indonesia
Perbankan sesuatu yang menyangkut tentang bank (kelembagaan, kegiatan usaha, cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usaha).
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut jenisnya, bank terdiri : (1) Bank Umum, memberikan jasa lalu lintas pembayaran,
(2) BPR, tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Badan hukum bank umum maupun BPR dapat berupa : perseroan terbatas, koperasi,
perusahaan daerah
206
Rahasia Bank
Yang wajib dirahasiakan adalah nasabah penyimpan dana dan simpanannya
Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dana dan simpanannya kecuali dalam
hal:
• Adanya perintah tertulis dari pimpinan BI dalam rangka perpajakan
• Adanya ijin dari pimpinan BI kepada pejabat BUPLN / Panitia Urusan Piutang Negara
• Adanya ijin dari pimpinan BI kepada polisi, jaksa atau hakim sehubungan dengan kepentingan
peradilan
• Terjadi perkara perdata antara bank dengan nasabah ybs
• Adanya permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah yang bersangkutan
Ketentuan rahasia bank berlaku juga terhadap pihak terafiliasi, yaitu :
• Anggota dewan komisaris, direksi dan kuasanya, pejabat atau karyawan bank
• Anggota pengurus , pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus bank
badan hukum koperasi
• Pihak yang memberikan jasanya kepada bank seperti akuntan publik, konsultan hukum, penilai,
konsultan lainnya
• Pihak yang menurut BI turut mempengaruhi pengelolaan bank antara lain pemegang saham dan
keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus
207
Bank Indonesia
Dasar hukum : UU No. 23 tahun 1999, telah diubah dengan UU No. 3 th 2004
BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia
BI adalam lembaga negara yang independen
BI merupakan badan hukum yang berkedudukan di ibukota Negara RI
Tujuan BI mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
Tugas Bank Indonesia :
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi bank
Bank Indonesia dapat memberikan fasilitas pembiayaan darurat apabila ada
bank yang kesulitan keuangan berdampak sistemik
BI berwenang menetapkan macam, harga, ciri , bahan, tanggal penerbitan uang yang dikeluarkan
BI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran
Pembayaran atau kewajiban yang harus dipenuhi dengan uang, jika dilakukan di wilayan Negara RI
harus menggunakan uang rupiah, kecuali ditetapkan lain dengan PBI.
208
Istilah terkait Bank Indonesia :
209
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
OJK lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas, wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan.
Tujuan dibentuknya OJK agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan :
• Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel
• Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
• Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
210
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Fungsi LPS :
• Menjamin simpanan nasabah penyimpan dana
• Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
kewenangannya
• Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
bankgagal (bank resolution) yang tidak berdampak sistemik
• Melaksanakan penanganan bank gagal berdampak sistemik
Tugas LPS :
• Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan
• Melaksanakan penjaminan simpanan
LPS memiliki kewenangan menetapkan dan memungut premi penjaminan
211
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
Sanksi pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda Rp. 10 milyar
212
Prinsip-prinsip mengenal nasabah
Prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah,
memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan transaksi yang
mencurigakan
Transaksi keuangan mencurigakan :
• Transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik atau
kebiasaan pola transaksi nasabah yang bersangkutan
• Transaksi keuangan oleh nasabah yang patut diduga dilakukan dengan
tujuan untuk menghindari pelaporan transaksi yang bersangkutan wajib
dilakukan bank sesuai ketentuan
• Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan
menggunakan harta kekayanan yang diduga berasal dari hasil tindak
pidana
Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip mengenal nasabah (KYC)
213
Tindak Pidana Terorisme
214
HUKUM PRIVAT (PERDATA)
Kewenangan bertindak
Bentuk perjanjian :
• Notariil
• Di bawah tangan
• Dilegalisasi notaris
218
Hukum Penanggungan
Corporate Guarantee : penanggungan utang oleh pihak ketiga /
korporasi
Personal Guarantee : penanggungan utang oleh pihak ketiga / orang
pribadi secara sendiri-2 / bersama
Bank Garansi
Menganut hukum penanggungan
Syarat BG minimal memuat : Judul “ Garansi Bank”, nama dan
alamat pemberi garansi, transaksi para pihak yang dijamin, jumlah
uang yang dijamin, tanggal mulai berlaku dan berakhir, batas
waktu penagihan klaim, pilihan berlakunya pasal
219
Hukum Surat Berharga
Surat Berharga :
• Memiliki nilai
• Negotiable
• Mudah dialihkan
220
221