TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:520,
pengertian kehamilan secara etiologi berasal dari kata dasar hamil
yang mendapat awalan ke dan akhiran an yang memiliki arti
mengandung janin dalam rahim wanita, hasil pembuahan spermatozoa
pada sel telur.
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam
(Sarwono,2009:213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Menurut Mannuaba, 2010:75, kehamilan
merupakan
matarantai yang bersinambung dan terdiri dari: ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan berlangsung selama 40
minggu, dengan perhitungan bahwa satu bulan sama dengan 28 hari.
Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42 minggu.
Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari(40 minggu).
Kehamilan wanita dibagi menjadi tiga triwulan: triwulan pertama (0
12 Minggu), triwulan kedua (13 28 minggu), triwulan ketiga (20
40 minggu)(Mannuaba, 2009: 72).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan suatu
keadaan yang diawali oleh proses bertemunya sel telur dan sel sperma
hingga melakukan nidasi pada endometrium serta tumbuh dan
berkembang hingga usia kehamilan kurang lebih 40 minggu.
b. Proses Kehamilan
Proses kehamilan secara singkat dapat diuraikan melalui
bagan di bawah ini:
Sperma
Ovum
Fertilisasi
Zigot
Pembelahan
Nidasi (Pada Desidua)
Tanda Hartman
Keterangan :
Proses kehamilan diawali dengan pertemuan inti sel ovum dan
inti sel sperma yang melebur menjadi satu menjadi zigot. Peristiwa
tersebut biasa disebut dengan fertilisasi. Proses fertilisasi dilanjutkan
dengan proses pembelahan menjadi blastula, morula, dan grastula
yang pada akhirnya terjadi peristiwa penanaman hasil konsepsi pada
endometrium tepatnya pada bagian desidua pada hari ke 6 sampai ke
7 setelah konsepsi yang biasa disebut dengan implantasi atau nidasi.
Peristiwa nidasi biasanya disertai dengan munculnya tanda Hartman.
Menurut Manuaba,2010:82, mengatakan bahwa Pada saat
tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda Hartman.
Hasil konsepsi yang telah mengalami proses nidasi tersebut
selanjutnya akan tumbuh dan berkembang dalam endometrium dengan
suplai nutrisi yang diperoleh dari korpus luteum graviditatum. Selain
itu juga terjadi proses pembentukan struktur dan jenis plasenta yang
berlangsung selama kurang lebih 12 18 minggu dan biasa disebut
dengan proses plasentasi. Fungsi plasenta ini pada akhirnya akan
menggantikan fungsi dari korpus luteum graviditatum.
c. Perubahan dan Kebutuhan Dasar Kehamilan
Perubahan yang terjadi selama masa kehamilan secara garis
besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu, perubahan fisiologis dan
psikologis. Perubahan fisik pada ibu hamil memerlukan adaptasi bagi
ibu terutama bagi ibu yang pertama kali hamil. Perubahan pada
berbagai sistem organ kerap kali menimbulkan berbagai macam
keluhan pada ibu hamil baik dari segi keluhan fisik itu sendiri
maupun juga dapat mengakibatkan munculnya keluhan psikologis.
Baik keluhan fisiologis maupun psikologis membutuhkan
pemberian asuhan yang tepat sehingga keluhan teersebut tidak
merujuk pada terjadinya suatu komplikasi. Maka untuk meminimalisir
munculnya keluhan keluhan tersebut perlu untuk diketahui penyebab
dari munculnnya perubahan fisiologis beserta cara penanganannnya.
Oleh sebab itu, penulis menyajikan data dalam bentuk bagan dan tabel
agar memudahkan pembaca sekalian dalam memahami perubahan
fisiologis itu sendiri, ketidaknyamanan yang muncul beserta
penanganannya.
1) Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis sendiri terjadi pada beberapa sistem
organ seperti sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem
perkemihan, sistem kardiovaskular, sistem integumen, sistem
pernapasan, dan sistem neurologi dan musculoskeletal yang akan
diuraiakan pada gambar di bawah ini.
Sistem
Reproduksi
Sistem Pencernaan
Sistem Kardiovaskular
Sistem
Integumen
Sistem
Pernapasan
Sistem
Sistem Neurologi dan muskuloskeletal
Perkemihan
Lordosis
dorsolumbar
menyebabkan
pusat
Peningkat
Hipervaskularisasi
darah
gusi sudut
Hipertrofi
atau
MSH(Melanophore
dilatasipembuluh
ringan jantung
Stimulating
Pelebaran
akibat
Hormone)
peningkatan
toraks
meningkat
dan
volume
Peningkat
peningkatan
curah
menyebabkan
jantung
pusat
saraf
hiperpigmentasi
untuktarikan
konsumsi
kulit
O2saraf (kompresi akar saraf), rel
Penurunan
Ca
dan alkalosis,
tekanan
uterus
pada
saraf,
keletihan, dan sirkulasi tu
an produksi lendir oleh mukosaHemodelusi
vagina,
Relaksasi
hipervaskularisasi
pada
vagina.
Kapiler
membesar menyebabkan
edema
dan
hyperemia
saluran
pernapasan
Hipersensivitas
alergen
plasenta.
an sensitivitas
kandung
kemih, pada
kompresi
kandung
kemih.
titik pusat gaya berat, hiperventilasi.
otot lambung
dandarah
peningkatan
HCG
Gangguan
sirkulasi
Peningkatan
akibat
kelenjar
penekanan
apokrin dan
vena
sebasea
olehPerubahan
uterus.
Hipertensi postural, hipoglikemia, penumpukan darah di bagian tungkai.
Relaksasi otot usus halus dan besar.
Otot abdomen mengalami distensi akibat pembesaran uterus
Keputihan
Gusi Berdarah
Mual muntah
Konstipasi
dan hemoroid
Sering
NyeriBAK
Pinggang dan punggung bagian bawah.
Palpitasi Jantung
Chloasma gravidarum
Sesak
Anemia fisiologis
Gatal gatalNapas
Kram terutama pada kaki
Kesemutan
Edema umum Keringat bertambah
Hidung tersumbat dan mimisan
Pusing sampai pingsan
Striae gravidarum
Tabel 2.1 Ketidaknyamanan Saat Hamil dan Penanganannya pada Sistem Reproduksi, Pencernaan, dan Kardiovaskular
No
Sistem Organ
1)
Reproduksi
Ketidaknyaman
Kehamilan
Keputihan
2)
Pencernaan
Gusi Berdarah
Mual Muntah
5)
Kardiovaskular
Palpitasi jantung
Anemia fisologis
Edema umum
Kebutuhan Fisiologis
a) Tingkatkan kebersihan.
b) Memakai pakaian dala yang menyerap keringat seperti katun dan menghindari bahan
nilon.
c) Cara cebok yang benar
d) Selalu menjaga agar daerah genitalia tetap kering.
e) Menghindari semprotan air.
a) Berkumur dengan air hangat dan asin.
a) Menggosok gigi secara teratur.
b) Memeriksakan gusi secara teratur.
a) Hindari au dan factor penyebab lain.
b) Makan sedikit tapi sering.
c) Hindari makanan berminyak dan berbumbu keras.
d) Duduk tegak ssetiap kali selesai makan.
e) Makan makanan kering diantaraa waktu makan.
f) Jangan langsung gososk gigi setelah makan.
g) Jika mual muntah yang dialami sampai mengganggu pemenuhan kebutuhan nutrisi,
berikan B6.
a) Tingkatkan konsumsi cairan dan makanan berserat.
b) Senam hamil
c) Istirahat cukup.
d) BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan.
a) KIE tentang perubahan fisiologi kehamilan
a) Konsumsi makanan tinggi Fe dan asam folat
b) Konsumsi tablet Fe 1 x minilan selama 90 hari.
a) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama.
b) Istirahat dengan posisi berbari miring kiri dan kaki agak ditinggikan.
c) Senam hamil.
d) Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat.
e) Hindari sandal dan sepatu hak tinggi.
Tabel 2.2 Ketidaknyamanan Saat Hamil dan Penanganannya pada Sistem Perkemihan, Integumen, Pernapasan
No
Sistem Organ
1)
Perkemihan
2)
Integumen
6)
Pernapasan
Ketidaknyaman
Kehamilan
Sering BAK
Kebutuhan Fisiologis
a)
b)
c)
d)
e)
Chloasma gravidarum
a)
b)
c)
Gatal gatal
a)
b)
Keringat bertambah
a)
b)
c)
Garis garis di perut dan a)
b)
payudara
Hidung tersumbat dan
mimisan
Sesak napas
a)
b)
c)
d)
a)
b)
c)
d)
e)
Tabel 2.3 Ketidaknyamanan Saat Hamil dan Penanganannya pada Sistem Neurologis dan Muskuloskeletal.
No
Sistem Organ
1.
Neurologis dan
musculoskeletal
Ketidaknyaman
Fisiologis
Nyeri punggung a)
dan
punggung
b)
bagian bawah.
c)
d)
Kram
terutama a)
b)
pada kaki
c)
d)
Kesemutan
Pusing
pingsan
a)
b)
c)
sampai a)
b)
c)
Kebutuhan Fisiologis
Mekanisme tubuh hendaknya baik dan benar contohnya saat untuk
mengangkat barang dan mengambil barang yang jatuh.
Hindari sepatu hak tinggi dan pekerjaan yang terlalu berat.
Gunakan bantal sewaktu tidur untuk meluruskan punggung.
Senam hamil dan juga dapat dilakukan dengan memberikan masase pada
punggung dan pinggang ibu.
Istirahat cukup.
Kompres hangat pada kaki yang kram.
Konsumsi cukup kalsium.
Batasi konsumsi fosfor tinggi sehingga dapat menghambat kontraksi pada
otot otot kaki.
KIE tentang penyebab.
Memposisikan postur tubuh yang benar.
Merebahkan diri.
Menghindari berdiri untuk waktu yang cukup lama
Menghindari berbaring terlentang.
Bangun secara bertahap dari posisi istirahat.
2) Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat dibagi menjadi
tiga dan dapat dilihat perbedaannya pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.4 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Berdasarkan Trimester
Trimester
Perubahan Psikologis yang dialami
I
a) Beberapa ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan,dan
kesedihan.
b) Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang
kenyataan bahwa ia hamil.
c) Perhatian terfokus pada setiap perubahan tubuh yang dialami.
d) Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
sedang hamil
e) Gairah seks mengalami peningkatan tetapi libido menurun
f) Terjadi perubahan pola seksual
g) Merupakan fase adaptasi
II
a) Ibu sudah dapat beradaptasi dan menerima kehamilannya.
b) Gerakan janin sudah mulai bisa dirasakan oleh ibu.
c) Libido dan kepuasan seks meningkat.
d) Pikiran ibu masih terfokus pada perubahan tubuhnya.
e) Bagi multipara, akan terjadi pemisahan hubungannya dengan
anak-anaknya.
III
a) Masa menunggu kelahiran bayinya
b) Muncul kekhawatiran bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan
dalam kondisi yang tidak normal
c) Ibu mulai sedih karena akan berpisah dengan bayinya
d) Rasa tidak nyaman kembali terjadi karena merasa dirinya aneh
dan jelek
e) Wanita tersebut akan melindungi bayinya dari bahaya-bahaya
f) Ibu mempersiapkan kelahiran bayinya
b) Mual (nausea),
muntah (emesis)
c)
Ngidam
d) Syncope
(pingsan)
e)
Kelelahan
f)
Sering
(miksi)
BAK
Penyebab
Konsepsi dan nidasi menyebabkan hormone estrogen
dan progesterone dipertahankan dengan kadar yang
tinggi sehingga mengakibatkan terhambatnya
produksi
hormone
FSH(Folicle
Stimullating
Hormone) sehingga tidak terjadi
pembentukan
folikel de Graaf dan ovulasi.
Pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi
selama kehamilan menyebabkan diproduksinya asam
lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual
muntah yang terjadi terutama pada pagi hari.
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan hipersalivasi dan menyebabkan
munculnya keinginan makanan tertentu pada ibu
hamil
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat
dan menimbulkan syncope atau pingsan.
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari
penurunan kecepatan basal metabolisme (Basal
Metabolisme Rate-BMR), yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas
metabolisme hasil konsepsi.
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan mengakibatkan
Tanda
Kemungkinan
a) Tanda Hegar
Penyebab
g) Pemeriksan
Test Biologis
Kehamilan
(Plano Test)
positif.
Kerangka Janin
c)
d)
e)
f)
Interval
(selang waktu minim)
Lama
perlindungan
%
Perlindungan
TT1
TT2
TT3
TT4
80
95
99
TT5
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun /
seumur hidup
99
mual muntah sehingga ibu perlu diberi anjuran untuk minum zat
besi malam sebelum tidur.
h) Test laboratorium(rutin dan khusus).
Pemeriksaan
laboratorium
lengkap
mencakup
pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, protein urin, dan gula
darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah prevalensi
tinggi atau kelompok ber-risiko, pemeriksaan yang dilakukan
adalah hepatitis B, sifilis, malaria, kecacingan dan thalasemia.
i) Tatalaksana kasus.
Untuk mendeteksi apakah terdapat kegawat daruratan
pada ibu hamil serta merencanakan penatalaksanaan kegawat
daruratan tersebut.
j) Temu wicara(konseling, termasuk Perencanaan persalinan dan
pencegahan Komplikasi(P4K) serta KB Pascapersalinan.
Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu
yang kemungkinan terjadi selama kehamian penting dilakukan.
Hal ini penting karena bila terjadi komplikasi dalam kehamilan,
ibu dapat segera mendapat pertolongan secara tepatdan dapat
menghindarkan ibu dari berbagai komplikasi yang dapat
menimbulkan kematian maternal.
2.2 Persalinan
2.2.1 Konsep Dasar Persalinan
a. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil
konsepsi yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia
luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi
yang dilahirkan berada dalam posisi letak belakang kepala dan
berlangsung tanpa bantuan alat alat atau pertolongan, serta tidak
melukai ibu dan bayi. (Sondakh, 2013: 2)
Menurut Wirakusumah, 2010: 127, persalinan ialah
serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput dari tubuh ibu.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
noemal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37 42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu dan janin.
(Hidayat, Sujiatini,2010: 1)
Menurut Wiknjosastro, 2008: 37, persalinan adalah proses
dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan( setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
Teori Keregangan
Muncul kontraksi
KALA
III Kala III
Manajemen
Aktif
KALA
IV(Sampai
(MAK III)2 Jam
(Kala Pengeluaran
Uri)PP)
Peritoneum meregang
c. Tahapan Persalinan
Proses persalinan terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu; kala I(kala
pembukaan, kala II(kala penegeluaran janin), kala III( kala uri),
dan kala IV( kala pemantauan). Setiap tahapan tersebut memiliki
periode waktu serta tanda gejala yang berbeda yang di jelaskan
melalui tabel dan gambar bagan alur perubahan di bawah ini.
Tabel 2.9 Tabel Tahapan Persalinan
Kala
Persalina
n
Waktu
Primigravid
Multigravida
a
Kala I
13 jam
Kala II
1,5 - 2 jam
Kala III
30 menit
Kala IV
2 jam
Tanda gejala
2)
3)
4)
5)
Perdarahan
Kandung kemih
Luka jahitan
Plasenta dan selaput ketuban
harus lengkap
6) TTV
7) Keadaan bayi
Fisik
Psikologi
Sistem Reproduksi
Sistem Metabolisme
Sistem Pencernaan
Sistem HematologiSistem Renal
Motilitas
dan absorbsi lambungaerob
berkurang,
Peningkatanmetabolisme
dan Hemoglobin
anerob.
meningkat
Peningkatan
1,2 mg% curah jantung
Uterus kontraksi, relaksasi, dan retraksi
penurunan sekresi asam lambung disertaiLeukosit
kombinasi
nyeri
his,
takut,
kawatir,
dan obat
meningkat
Focus
mengendalikan rasa sakit
Intensitas
rasa sakit akibat his
yangberjuang
meningkat.
Serviks menipis dan membuka
(5 ribu/l) sampai dengan 15 ribu/l
Peningkatan laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
Suhu, nadi, RR, curah jantung, meningkat
Stamina menurun
Klien mulai merasa putus asa dan lelah
Poliuria
(Sering BAK)
Perubahan Kala II
Fisik
Sistem
Reproduksi
Psikologi
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Respirasi
Sistem Pencernaan
Sistem Muskuloskeletal Sistem Urinaria
Emotional
distress
Seluruh otot uterus berkontraksi, tekanan pada otot dasar panggul oleh kepala janin
Penurunan O2
motilitas
meningkat
lambung dan absorbsi
yang relaxinPenekanan
hebat
Kontraksi Kebutuhan
Hormon
kepala janin
Cepat marah, lemah, taku
Pelunakan Kartilago
TD meningkat 15 mmHg
His semakin sering, lama, dan timbul refleks rasa ingin meneran.
Nyeri Punggung
O2
menurun
Hipoksia ringan janin
Perubahan Kala IV
Fisik
Sistem
Renal
Sistem
Reproduksi
Psikologi
Sistem
hematologi
Sistem
gastroinstestinal
Sistem
Saraf
Klien Menggigil
Tidak ada keluhan
Fleksi
Putar Paksi Dalam
Kepala ekstensi
Restitusi
Nifas
Fisik
Psikologi
Sistem Reproduksi
Sistem gastroinstestinal
Sisem perkemihan
Sistem
Sistem endokrin Taking In
Musculoskeletal
Taking Hold
Letting Go
Penurunan kadar
hormone
estrogen
dan
progesteron
Tekanan
teradap
kolon, dehidrasi,
Sfingter
hemoroid,
uretra tertekan
dan laserasi
kepala
Ligamen
jalan
janin
meregang
lahir
selama inpartu,
selama persalinan
Periode ketergantungan
Estrogen
Sangat sensitive
Ibu dapat ber
Iritasi muskulus sfingter ani, dan edema kandung kemih menurun
adaptasi
Autolysis
Atrofi Jaringan
Efek oksitosin
Obstipasi
Prolaktin oksitosin,
meningkat
Ibudan
pasif
terhadap Mudah
lingkungan
tersinggung
Tidak ada keluhan
Ligamen kendor
nya
After pain
Perut mulas
2)
3)
4)
5)
6)
Kebutuhan Masa
Keterangan
Nifas
Nutrisi dan cairan
a)Memerlukan tambahan kalori 500 kalori /hari dan
makan dengan diet berimbang teerutama yang
mengandung tinggi protein, mineral, dan vitamin
untuk memepercepat proses penyembuhan.
b)Kebutuhan cairan minimal 3 liter air / hari.
c) Tablet tambah darah masih tetap diperlukan
minimal diminum hingga 40 hari postpasrtum
d)Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat
memberikan vitamin A kepada bayi melalui ASI
Ambulasi dini
a)Ibu postpartum sudah diperbolehkan bangun dari
tempat tidur dalam 24 48 jam postpartum.
b)Keuntungan dari ambulasi dini yaitu faal usus dan
kandung kemih lebih baik pada ibu nifas normal.
c) Ambulasi dini tidak diperbolehkan pada ibu
postpartum dengan penyulit misalnya, anemia,
penyakit jantung, penyakit paru paru, demam
dan sebagainya
Eliminasi
a) BAK maksimal 8 jam post partum. Jika >8 jam
belum BAK maka dilakukan kateterisasi. Akan
tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh,
tidak perlu menuggu 8 jam untuk kateterisasi.
b) BAB diharapkan dapat buang air besar (defekasi)
setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga
belum juga BAB, maka perlu diberi obat
pencahar per oral atau per rectal. Jika setelah
pemberian obat pencahar masih belum bis BAB,
maka dilakukan klisma(huknah).
Personal Hygiene
a)
Anjur
kan kebersihan seluruh tubuh, terutama
perineum.
b)
Meng
ajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin, dengan sabun dan air. Pastikan bahwa
ibu mengerti untuk membersihkan
Aktivitas Seksual
Syarat untuk melakukan hubungan suami istri yaitu
ketika darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa
rasa sakit.
Latihan dan Senam Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi
Nifas
indah dan langsing seperti semula adalah dengan
melakukan latihan dan senam nifas.
Waktu
Tujuan
dan
Kunjunga
n
Waktu
n
Tujuan
3) Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga
mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri.
4) Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.
5) Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir.
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
7) Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan
bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan
ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi,
fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau.
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau kelainan pasca
melahirkan.
1) Sama dengan di atas (6 hari setelah persalinan).
2) Memastikan diasthasis rektus abdominalis
II
6 hari
setelah
persalina
n
III
2 minggu
setelah
persalina
n
6 minggu 1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi
setelah
alami.
persalina 2) Memberikan konseling KB secara dini.
n
3) Memberikan konseling tentang hubungan seksual
4) Menganjurkan/mengajak ibu membawa bayinya ke posyandu atau
puskesmas untuk penimbangan dan imunisasi
IV
a. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500
gram sampai dengan 4000 gram (Sari Wahyuni,2011:1).
Menurut Rukiyah & Yulianti, 2012: 2, mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan
42 minggu, dengan berat badan 2500- 4000 gram, nilai Apgar >7 dan
tanpa cacat bawaan.
Bayi baru lahir adalah individu yang baru saja mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Tom Lissauer & Avroy A.
Fanaroff, 2008:16).
Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke
kehidupan ekstrauterin(Dewi, 2010:12).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian bayi baru lahir
normal adalah bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan cukup bulan
dengan presentasi belakang kepala dan berat badan lahir berkisar
antara 2500 sampai dengan 4000 gram serta harus dapat melakukan
adaptasi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin.
b. Penilaian Bayi Baru Lahir
Penilaian awal bayi baru lahir harus segera dilakukan secara
tepat dan tepat (0-30 detik). Penilaian yang dilakukan segera saat
bayi lahir meliputi tangisan, gerakan, dan warna kulit bayi. Pedoman
untuk penilaian BBL menggunakan skor APGAR yang berfungsi
untuk menggambarkan kondisi bayi beberapa menit pertama
kehidupan. Skor ini dinilai pada menit pertama dan kelima
kehidupan. Jika skor masih di bawah 7 atau bayi memerlukan
resusitasi maka penilaian ini diteruskan setiap 5 menit sampai
normal atau sampai 20 menit. Berikut ini ditampilkan table tentang
skor APGAR.
Denyut jantung
Tidak ada
Lambat(<100
kali/menit)
Pernapasan
Tidak ada
Lambat,
irreguler
2
>100
kali/menit
)
Bagus,
menangis
Tonus otot
Lemah
Sedikit fleksi
pada
ekstrimitas
Gerakan
aktif
Kepekaan Refleks(Respon
terhadap stimulasi)
Tidak ada
Meringis
Batuk,
bersin,
menangis
Badan merah
muda,
Warna
ekstrimitas
biru
Sumber: (Tom Lissauer & Avroy A. Fanaroff, 2008:33).
Biru atau
pucat
Merah
muda
Sistem Pencernaan
Sistem Peredaran Darah
Sistem
Kardiovaskular
Traktus Digestivus
Imunoglobulin
Regulasi Suhu
Perubahan
suhu lebih rendah di luar uterus
Tekanan intratoraks Oksigen
negatif Sirkulasi
Imaturitas
jumlah sistem
pelindung
Kadar
gula darah
pusat menurun
perifer
lambat, akrosianosis
(tangan,
kaki, tali
mulut)
dari napas
pertama
8) Penahan sentral
Jika ditahan pada tangan pemeriksa dengan posisi
tengkurap, bayi akanmenahan posisi kepala sebentar dengan
badanya dan menekuku ekstremitasnya. Refleks dan merespons
tersebut merupakan mekanisme pertahanan diri, yang memang
ditunjukan menarik perhatian sang ibu terhadap bayinya
sehingga meningkatkan perlekatan antara ibu dab bayinya.
h. Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Tanda tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir
yaitu:
1) Temperatur aksila di atas 37,5 c atau di bawah 36,5 c
2) Kemungkinan adanya ikterus jika pada bayi, anggota gerak,
dan bagian putih matanya berwarna kekuningan.
3) Perubahan pada prilaku bayi seperti lebih diam atu rewel dan
gelisah yang tak biasa.
4) Masalah dengan tali pusat, termasuk perdarahan .
5) Masalah dengan pemberian makan, termasuk menyusui bayi
baru lahir kurang dari tujuh atau delapan kali dalm 24 jam, atau
bayi yang disusui tidak efektif.
6) Masalah buang air besar
7) Masalah dengan pernafasan.
2.5 Konsep KB
2.5.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
Suatu cara kontrasepsi untuk perempuan yang diberikan
melalui suntikan yang berisi hanya progesterone dengan cara
disuntik intramuskuler
( Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003)
1. KB Secara Umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa,
sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayahnya serta
keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak menimbulkan
kerugaian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
2. KB Secara Khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani dan
ovarium.
( Manuaba , 1998 )
KB atau Keluarga Berencana merupakan salah satu
program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk
mengontrol jumlah populasi rakyat di Indonesia yang makin
meledak. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah
dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut
a.
b.
c.
6)
Keluarga Berencana
d.
e.
f.
g.
Dengan Alat
Nonhormonal
h.
Hormonal
i.
j.
k.
Kontrasepsi Progestin Implan
Kontrasepsi Kombinasi
Spermisida
IUD
Steril
l.
Kondom
m.
Diafragma
n.
Kadar Estrogen dan Progesteron dipertahankan
tetap progestin
tinggi Progestin
Penambahan suplai
o.
Proses Inflamasi Septik di endometrium
p.
Rangsang hipotalamus
q.
r.
Pembuluh darah endometrium rapuh
s.
Tubuh mengasumsikan kehamilan
Pusat pengendali nafsu makan
(Vasodilatasi)
t.
Leukosit diproduksi dan lendir serviks bertambah kental
u.
v.
Produksi FSH dan LH terhambat
w.
Nafsu makan meningkat
Spotting
x.
y.
Keputihan
z.
Tidak terjadi ovulasi
BB naik Haid bertambah banyak
aa.
ab.
ac.
Amenorea
ad.
ae. Gambar 2.11 Bagan Alur KB
Sederhana
Tanpa Alat
Modern
at.
au.
av.
aw.
Regulation