Anda di halaman 1dari 77

1.

Macam-Macam Metode Keluarga Berencana


a. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Profil
Metode amenore laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengibulkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan atau minuman apa pun lainnya
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
- Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih
efektif bila pemberian 8 x /hari

- Belum haid
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya
Cara Kerja
Penundaan/penekanan ovulasi
Keuntungan Kontrasepsi
Efektivitas tinggi (keberhasilan 98 % pada enam bulan
pasca persalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistemik
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu obat atau alat
Tanpa biaya
Keuntungan Non Kontrasepsi
Untuk bayi
- Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan gibu lewat ASI)
- Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk
tumbuh kembang bayi yang optimal
- Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air, susu lain atau formula atau alat minum yang
dipakai
Untuk ibu
- Mengurangi perdarahan pascapersalinan
- Mengurangi resiko anemia
- Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Keterbatasan

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera


menyususi dalam 30 menit pasca persalinan
Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau
sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis
B/HBV dan HIV/AIDS
Yang Dapat Menggunakan MAL
Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya berumur
kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah
melahirkan
Keadaan yang memerlukan perhatian
Keadaan
Anjuran
Ketika
mulai
memberikan Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
makanan pendamping secara metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus
teratur (menggantikan satu kali tetap didorong untuk tetap melanjutkan pemberian
menyusui)
ASI
Ketika haid sudah kembali
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
metode kontrasepsi lain dibutuhkan
Bayi menghisap susu tidak Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
sering (on demand) atau jika < metode kontrasepsi lain dibutuhkan
8x/hari
Bayi berumur 6 bulan atau lebih
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
metode kontrasepsi lain dibutuhkan
Tabel.. Keadaan yang memerlukan perhatian
Yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL
Sudah mendapatkan haid setelah bersalin
Tidak menyusui secara ekslusif
Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama 6 jam
Instruksi Kepada Klien (Hal yang harus disampaikan)
Seberapa sering harus menyusui
Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan
bayi). biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu
payudara sebelum memberikan payudara lain, supaya
bayi mendapat cukup banyak susu akhir. Bayi hanya
membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau
sama sekali tidak memerlukan lagi. ibu dapat memulai
dengan memberikan payudara lain pada waktu menyusui
berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi
banyak susu

Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4


jam
Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang
melepaskan hisapannya
Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui
waktu malam membantu mempertahankan kecukupan
kesediaan ASI
Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai
makanan pendamping ASI
Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik
serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak emmerlukan
makanan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan. Berat
badan naik sesuai umur, sebulan BB naik minimal 0,5 kg,
ngompol sedikitnya 6x/hari
Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau
makanan lain, bayi akan menghisap kurang seiring dan
akibatnya menyusui tidak efektif lagi sebagai metode
kontrasepsi
Haid
Ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu
sudah subur kembali dan harus segera mulai
menggunakan metode KB lainnya
Untuk kontrasepsi dan kesehatan
- Ibu memerlukan metode kontrasepsi lain ketika ibu
mulai dapat haid lagi, jika ibu tidak lagi menyusui
secara ekslusif atau bila bayi ibu sudah berumur 6
bulan
- Konsultasi
dengan
bidan/dokter
atau
klimik/puskesmas sebelum ibu menggunakan metode
kontrasepsi lainnya
- Jika suami/pasangan ibu berisiko tinggi terpapar
infeksi menular seksual, termasuk AIDS, maka harus
disertai menggunakan kondom ketika pakai MAL
Apa yang harus dilakukan bila ibu menyusui tidak secara
ekslusif atau berhenti menyusui
- Perlunya kondom atau metode kontrasepsi lain ketika
ibu sudah tidak menyusui lagi secara ekslusif
- Ke klinik KB untuk membantu memilihkan atau
memberikan metode kontrasepsi lain yang sesuai
Syarat untuk dapat mencapai keefektivan 98%

Ibu harus menyusui secara penuh atau hamper penuh


(hanya sesekali diberi 1-2 teguk air/minuman pada
upacara adat/agama)
Perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat
diabaikan (belum dianggap haid)
Bayi menghisap secara langsung
Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah
bayi lahir
Kolostrum diberikan kepada bayi
Pola menyusui on demand (menyusui setiap saat bayi
membutuhkan) dan dari kedua payudara
Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari
Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam
Efek ketidaksuburan karena menyusui sangat dipengaruhi oleh
aspek-aspek :
Cara menyusui
Seringnya menyusui
Lamanya setiap kali menyusui
Jarak antara menyusui
Kesungguhan menyusui
Supaya berhasil dan aman untuk pemakaian Metode
Amenore Laktasi maka ibu harus menerapkan menyusui ekslusif
sampai dengan enam bulan. Untuk mendukung keberhasilan
menyusui dan MAL maka beberapa hal yang penting untuk
diketahui yaitu cara menyusui yang benar meliputi :
a) Posisi bayi yang benar (4 tanda) :
Kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
Badan bayi menghadap ke dada ibu
Badan bayi melekat ke ibu
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidk hanya
leher dan bahu saja
b) 4 tanda bayi melekat dengan baik
Dagu bayi menempel pada payudara ibu
Mulut bayi terbuka lebar
Bibir bawah membuka lebar (dower), lidah terlihat
didalamnya
Areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar (areola
juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya putting susu)
c) Tanda bayi menghisap dengan efektif
Menghisap secara mendalam dan teratur
Kadang diselingi istirahat

Hanya terdengar suara kecap/mengecap


d) Setelah selesai
Bayi melepas payudara secara spontan
Bayi tampak tenang dan mengantuk
Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
e) Tanda bayi menghisap tidak efektif
Menghisap dengan cepat dan dangkal
Mungkin terlihat lekukan ke dalam pada pipi bayi
Tidak terdengar suara menelan
Metode Keluarga Berencana Alamiah(KBA)
Profil
- Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung.
- Efektif bila dipakai dengan tertib.
- Tidak ada efek samping.
- Pasangan secara sukarela menghindari sanggama pada masa subur ibu( ketika
ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau sanggama pada masa subur untuk
mencapai.
Macam KBA
Metode lendir serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB atau
metode dua hari mukosa serviks dan metode simtotermal adalah yang paling efektif.
Cara yang kurang efektif misalnya sistem kalender atau pantang berkala dan metode
kalender. Sistem kalender atau pantang berkala dan metode suhu basal yang sudah
tidak diajarkan lahi oleh para pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang
cukup tinggi(>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Lagipula sudah ada cara
lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat. Di Indonesia dengan surat dari
BKKBN Pusat kepada BKKBN Provinsi dengan SK 6668/K.S.002/E2/90. Tgl 28
Desember 1990, Metode Ovulasi Billing(MOB) sudah diterima sebagai salah satu
metode KB(mandiri).
Teknik Pantang Berkala
Untuk kontrasepsi
Sanggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau
terdapat tanda tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya lender encer dari liang
vagina. Untuk pernghitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi
11, siklus erpendek dikurangi 18. Antara kedua waktu sanggama dihindari.
Manfaat
Kontrasepsi
- Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
- Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
- Tidak ada efek sampiing sistemik.
- Murah atau tanpa biaya.

Non kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
- Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada suami dan istri.
- Memungkinkan mengeratkan relasi / hubungan melalui peningkatan
komunikasi antara suami istri / pasangan.
Keterbatasan
- Sebagai kontraseptif sedang(9 20 kehamlian per 100 perempuan selama
tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan
ditaati kegagalan 0%(metode /method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/
users failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar
aturan untuk mencegah kehamilan.
- Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk meengikuti
instruksi.
- Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang
paling efektif secara benar.
- Dibutuhkan pelatih atau guru KBA.
- Pelatih / guru KB harus mampu membantu ibu mengenali massa suburnya,
memotivasi untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan
menyediakan alat bantu bila diperlukan; misalnya buku catatan khusus,
thermometer (oral atau suhu basal).
- Perlu pantang selama masa subuur untuk menghindari kehamilan.
- Perlu pencatatan setiap hari.
- Infeksi vagina membuat lendir serviks suli dinilai.
- Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
- Tidak terlingdung dari IMS termasuk HBV ( Virus Hepatitis B) dan
HIV/AIDS.
Yang dapat menggunakan KBA
Untuk kontrasepsi
- Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak
teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
- Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara.
- Perempuan kurus ataupun gemuk.
- Perempuan yang merokok.perempuan dengan alas an kesehatan tertentu
antara lain hipertensi sedang, varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau
hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi, hepatitis
virus, malaria, thrombosis vena dalam, atau emboli paru.
- Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode
lain.
- Pasangan yang ingin menggunakan pantang senggama lebih dari seminggu
pada setiap siklus haid.
- Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan
menilai tanda dan gelaja kesuburan.
Untuk konsepsi

Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, sanggama dilakukan pada masa


subur untuk mencapai kehamilan.
Tabel : Keadaan yang memerlukan perhatian
Keadaan
Anjuran
Pengeluaran cairan vagina Jelaskan pada klien bahwa akan menjadi lebih sulit
secara menetap
untuk memprediksi kesuburan dengan menggunakan
lendir serviks. Jika dia kehendaki, bantu dia memilih
metode lain. Pada Metode Ovulasi Billings(MOB) klien
harus belajar benar benar untuk mengenali pola dasar
ketidaksuburan.
Menyusui
Jelaskan pada klien bahwa akan menjadi lebih sulit
untuk memprediksi kesuburan dengan menggunakan
lendir serviks. Jika dia kehendaki, bantu dia memilih
metode lain. Pada Metode Ovulasi Billings(MOB) klien
harus belajar benar benar untuk mengenal pola dasar
ketidaksuburan.
Yang seharusnya tidak menggunakan KBA
- Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat
kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
- Perempuan sebelum mendapat haid ( menyusui, segera setelah abortus),
kecuali MOB.
- Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB.
- Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama
waktu tertentu dalam sikklus haid.
- Perempuan yang tidak suka menyeentuh daerah genitalianya.
Intruksi kepada klien
- Metode Lendir Serviks Billing/ Metode Ovulasi Billing(MOB).
Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang
keluar dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada
malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan
perhatikan perubahan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam
vagina.
- Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings(MOB) ini, seorang perempuan
harus belajar mengenali pola kesuburan dan pola dasar ke-tidak suburannya.
Untuk menghindari kekeliruan dan menjamin keberhasilan pada awal masa
belajar, pasangan diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu siklus
haid, untuk mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
- Pola kesuburan adalah pola yang terus berubah, dan pola ketidak suburban
adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari. Kedua pola ini
akan mengikuti kegiatan hormone hormone (khususnya estrogen dan
progesterone) yang mengontrol daya tahan hidup sperma dan pembuahan.

Oleh karena itu, dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk
mendapatkan atau menunda kehamilan.
Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kata kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus
cocok dengan budaya local dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara
luas. Dibeberapa tempat dipakai tempelan atau sticker atau tinta bewarna, di
tempat lain lebih praktis membuat kode yang dapat ditulis tangan; ada juga
yang mengkombinasikan keduanya yaitu kode yang ditulis tangan dengan
menggunakan pensil bewarna. Contoh berikut adalah table pencatatan kode
untuk siklus normal(teratur) biasa, berkisar antara 28 hari dan siklus normal
(teratur ) pendek, berkisar antara 20 25 hari.
Awal Siklus: 4 4 -1998 difoto dewe ae yo. Uelek soale

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
a
0
r
i
k
e
:
t 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1
g
0 1 2 3
l
k : . I I I
o
= = =
d
e

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 /
5

Definisi
Hari hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1
sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa
kering, ini dinamakan hari hari kering.
Hari hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu
dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang
kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudh ada di
serviks dan hari subur sudah dimulai.
Hari puncak : adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada
perasaan basah.
Contoh kode yang dipakai untuk melihat kesuburan.
Pakai tanda* atau merah untuk menandakan perdarahan(haid)
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda () atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir
subur yang basah, jernih, licin, dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang
kental, putih, keruh, dan lengket.

Untuk kontrasepsi/ menghindari Kehamilan


Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap kali ke
belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang.
Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur dan beri tanda
pada catatan ibu dengan kode yang sesuai.
- Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingga ibu akan kenali
hari hari lendir , mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan
ibu dengan bimbingan pelatih / guru KBA.
- Hindari sanggama pada waktu haid. Hari hari ini tidak aman ; pada sikluss
pendek ovulasi dapat terjadi pada hari hari haid.
- Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersenggama selang satu
malam(aturan selang seling). Ini akan menghindari ibu bingung dengan
cairan sperma dan lendir.
- Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah muncul, hindari
senggama atau kontak seksual. Hari hari lendir, terutama hari hari lendir
subur, adalah tidak aman. (Aturan awal atau jika hari basah, ibu akan
memperoleh bayi).
- Tandai hari terakhir ddengan lendir paling licin dan mulur deengan tanda X.
ini adalah hari puncak; ini adaalh hari ovulasi dan adalah hari paling subur.
- Setelah hari puncak, hindari senggama 3 hari berikut siang dan malam. Hari
hari ini adalah tidak aman(aturan puncak). Mulai dari pagi hari keempat
setelah kering, ini adalah hari hari aman untuk bersenggama sampai hari
haid berikutnya bila ingin menghindari kehamilan.
- Pada satu siklus yang tidak teratur seperti pascapersalinan atau pramenopause
maka perlu memperhatikan(pola dasar ketidaksuburan) dimana ada waktu 1
2 hari subur yang menyelingi di antara hari hari tidak subur. Ibu harus
mengamati perubahan ini dan bila pola dasar ketidaksuburan sudah pulih
kembali dan berlangsung minimal 3 hari berturut turut tanpa perubahan
maka senggama boleh dilakukan(aturan sabar menunggu/ wait and see rule).
Untuk konsepsi/ mecapai kehamilan
Bersanggama pada setiap siklus pada hari hari terdapat lendir yang terasa mulur,
basah dan licin.
-

Metode Suhu Basal(MSB)


Grafikk.n,dbmsbbsf,s
Suatu contoh catatan suhu basal lengkap
Ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti
dengan termometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0,1 0C
untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh anda.
Pakai Aturan Perubahan Suhu
- Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi(sebelum bangkit dari
tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur
KBA ibu.

Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid
ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah(misalnya,
catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa).
Abaikan setiap suhu tertinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan
lain.
- Tarik garis pada 0,050 0,10C di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut.
Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
- Masa taak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut turut suhu
berada di atas garis pelindung tersebut(Aturan Perubahan Suhu).
Untuk kontrasepsi
Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai sore ketiga berturut turut
setelah suhu berada di atas garis pelindung(cover line). Masa pantang pada aturan
perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian MOB.
Catatan :
- Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung(cover line) selama
perhitungan hari, mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk
menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut turut suhu tercatat di
atas garis pelindung sebelum memulai sanggama.
- Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu
dapat berhenti mencatat sampai haid berikut dan mulai bersanggama sampai
hari pertama haid berikutnya.
Metode Simtotermal
Ibu harus mendapat instruksi untuk metode lendir serviks dan suhu basal.
Ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan lendir
serviks.
- Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersanggama pada malam hari pada
hari kering dengan berselang sehari selam masa tak subur. Ini adalah aturan
selang hari kering(Aturan awal). Aturan yang sama dengan lendir serviks.
- Masa subur dimulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini
adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode lendir serviks.
Berpantang berssanggama sampai masa subur berakhir.
- Pantang bersanggama sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah
terjadi.
- Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa
subur, selalu diikuti aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
Sanggama Terputus
Sanggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi.
Cara Kerja

Alat kelamin(penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk


ke dalam vagina sehingga tidak ada pertemuan sperma dan ovum, dan kehamilan
dapat dicegah.
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif bila dilaksanakaan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
- Tidak ada efek samping.
- Dapat digunakan setiap waktu.
- Tidak membutuhkan biaya.
Nonkontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan ssuami dalam keluarga berencana.
- Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang
sangat dalam.
Keterbatasan
- Efektivitas tergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan sanggama
terputus setiap melaksanakannya(angka kegagalan 4 27 kehamilan per 100
perempuan per tahun).
- Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi
masih melekat pada penis.
- Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.
Dapat dipakai untuk
- Suami yang ingin berpartisipasi akti dalam keluarga berencana.
- Pasangan yang taa beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak
memakai metode metode lain.
- Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
- Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode
yang lain.
- Pasangan yang membutuhklan metode pendukung.
- Pasangan yyang tidak melakukan hubungan seksual tidak teratur.
Tidak dapat dipakai untuk
- Suami dengan pengalaman ejakulasi dini.
- Suami yang sulit melakukan sanggama terputus. Suami yang memiliki
kelainan fisik atau psikologis.
- Istri yang mempunyai pasangan yang sulit bekerjasama.
- Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.
- Pasangan yang tidak bersedia melakukan sanggama terputus.
Instruksi Klien
- Meningkatkan kerjassama dan membangun saling pengertian sebelum
melakukan hubungan seksual dan pasangan harus mendiskusiakan dan
menyepakati penggunaan metode sanggama terputus.

Sebeelum berhubungan pria terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih


dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.
Apabila merasa akan ejakulasi, pria segera mengeluarkan penisnya dari
vagina pasangannya dan mengeluarkan penisnya dari vagina.
Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya.
Sanggama tidak dianjurkan pada masa subur.
b. Metode Barier
1. KONDOM
Profil
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Efektif bila dipakai dengan baik dan benar
Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah
IMS
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet),
plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,
dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung
berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting
susu.
Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan
spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.
Standar kondom dilihat dari ketebalan, pada umumnya
standar ketebalan adalah 0,02 mm
Tipe kondom terdiri dari :
- Kondom biasa
- Kondom berkontur (bergerigi)
- Kondom beraroma
- Kondom tidak beraroma
Kondom pria dan perempuan
Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun untuk
kondom perempuan walaupun sudah ada, belum popular
dengan alasan ketidaknyamanan (berisik)
Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel
telur dengan mengemas sperma di ujung selubung karet
yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan

Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV


dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang
lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil)
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada
setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan,
pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara
konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka
kegagalan yaitu 2 12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan
khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi
lainnya harus ditunda
Non Kontrasepsi
- Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB
- Dapat mencegah penularan IMS
- Mencegah ejakulasi dini
- Membantu mencegah terjadinya kanker servik
(mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada
servik)
- Saling berinteraksi sesame pasangan
- Mencegah imuno infertilitas
Keterbatasan
Efektivitas tidak terlalu tinggi
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi
sentuhan langsung)
Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat
umum

Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan


masalah dalam hal limbah
Penilaian Klien
Klien tidak memerlukan atau membutuhkan anamnesis
atau pemeriksaan khusus untuk pemakaian kondom, tetapi
mereka perlu diberi penjelasan lisan atau instruksi tertulis.
Kondisi yang perlu dipertimbangkan untuk seleksi
penggunaan kondom dapat dilihat pada tabel berikut ini :
KONDOM
Sesuai untuk laki-laki yang :
Tidak sesuai untuk laki-laki yang :
Ingin
berpartisipasi
dalam Mempunyai pasangan yang berisiko
program KB
tinggi apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan alat Alergi terhadap bahan dasar kondom
Menginginkan kontrasepsi jangka
kontrasepsi
Ingin kontrasepsi sementara
panjang
Ingin kontrasepsi tambahan
Tidak mau terganggu dengan berbagai
Hanya ingin menggunakan alat
persiapan untuk melakukan hubungan
kontrasepsi
jika
akan
seksual
Tidak peduli berbagai persyaratan
berhubungan
Berisiko tinggi tertular IMS
kontrasepsi
Tabel.. Seleksi Klien Pengguna Kondom
Cara Penggunaan/Instruksi bagi Klien
Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan
seksual
Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan
spermisida ke dalam kondom
Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet,
gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka
kemasan
Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan
ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian
penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan
karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut kea
rah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan
sebelum penetrasi penis ke vagina
Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan
sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai,
longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi
robekan pada saat ejakulasi
Kondom dilepas sebelum penis melembek

Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis


sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut
dan dilepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi
tumpahan cairan sperma disekitar vagina
Gunakan kondom hanya satu kali pakai
Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
Sediakan kondom dalam jumlah cukup dirumah dan jangan
disimpan ditempat yang panas karena hal ini dapat
menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek saat
digunakan
Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau
kondom tampak rapuh/kusut
Jangan gunakan minyak goring, minyak mineral, atau
pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera
merusak kondom
Memberikan Persediaan Kondom Kepada Klien
Jumlah kondom yang diberikan dapat bervariasi menurut
pertimbangan orang per orang. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah frekuensi hubungan seksual, jarak
dari klinik/tempat pelayanan dan permintaan khusus.
Kondom diberikan dalam jumlah yang cukup untuk
melindungi pasangan selama 6 bulan
Kondom yang diberikan pada klien harus terjamin
mutunya dan petugas klinik harus mengetahui jenis dan
spesifikasi dari kondom yang disalurkan dan sudah melalui
pengkajian mutu. Kalau ada keraguan tentang mutu
kondom sebaiknya jangan diberikan, kalau terpaksa
diberikan sebaiknya dipakai bersama-sama dengan
spermisida
Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus
ditanyakn kalau ada masalah dalam penggunaan kondom dan
kepuasan klien dalam menggunakannya. Kalau masalah
timbul karena kekurangtahuan dalam cara penggunaan
sebaiknya informasi di ulangi kembali kepada klien dan
pasangannya. Kalau masalah menyangkut ketidaknyamanan
dan kejemuan dalam menggunakan kondom sebaiknya
dianjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya
Efek Samping atau
Penanganan
Masalah
Kondom
rusak
atau Buang dan pakai kondom baru atau pakai
diperkirakan
bocor spermisida digabung kondom

(sebelum berhubungan)
Kondom
bocor
atau
dicurigai ada curahan
sperma di vagina saat
berhubungan
Dicurigai adanya reaksi
alergi (spermisida)

Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan


pemberian Morning After Pill (Lihat bab
Kontrasepsi darurat)

Reaksi alergi, meskipun jarang, dapat sangat


mengganggu dan bisa bernahaya. Jika keluhan
menetap sesudah berhubungan dan tidak ada
gejala IMS, berikan kondom alami (produk
hewani : lamb skin/gut) atau bantu klien memilih
metode lain
Mengurangi kenikmatan Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir
hubungan seksual
biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan
pemakaian metode yang lain
Tabel penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya
2. DIAFRAGMA
Diagfragma adalah kap berbentuk bulat cembung,
terbuat dari lateks (karet) yang di insersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
Jenis
Flat spring (flat metal band)
Coil spring (coiled wire)
Arching spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses
mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus
dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual
karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Non Kontrasepsi
- Salah
satu
perlindungan
terhadap
IMS/HIV/AIDS,
khususnya
apabila
digunakan dengan spermisida

Bila digunakan pada saat


menampung darah menstruasi

haid,

Keterbatasan
Efektivitas sedang (bila digunakan dengan
spermisida angkakegagalan 6-16 kehamilan per
100 perempuan per tahun pertama)
Keberhasilan sebagai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan
menggunakannya setiap berhubungan seksual
Pemeriksaan pelvic oleh petugas kesehatan
terlatih diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan
Pada beberapa pengguna menjadi penyebab
infeksi saluran uretra
Pada 6 jam pasca berhubungan seksual, alat masih
harus berada pada posisinya

Diafragma
Sesuai untuk klien yang :
Tidak sesuai untuk klien yang :
Tidak
menyukai
metode Berdasarkan umur dan paritas serta
kontrasepsi hormonal, seperti
masalah kesehatan menyebabkan
perokok atau diatas usia 35 tahun
kehamilan menjadi risiko tinggi
Tidak
menyukai
penggunaan Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau tidak
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi
suka menyentuh alat kelaminnya
Memerlukan proteksi terhadap
(vulva dan vagina)
Mempunyai riwayat sindrom syok
IMS
Memerlukan metode sederhana
karena keracunan
sambil menunggu metode yang lain Ingin metode KB efektif
Tabel.. Seleksi klien pengguna diafragma
Efek Samping
Penanganan
Infeksi saluran uretra
Pengobatan dengan antibiotika yang sesuai, apabila
diafragma menjadi pilihan utama dalam ber-KB.
Sarankan untuk segera mengosongkan kandung

kemih setelah melakukan hubungan seksual atau


sarankan memakai metode lain
Dugaan adanya reaksi alergi Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman dan
diafragma atau dugaan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi vagina,
adanya
reaksi
alergi khususnya pascasenggama, dan tidak mengidap
spermisida
IMS, berikan spermisida yang lain atau bantu
memilih metode lain
Rasa nyeri pada tekanan Pastikan ketapatan letak diafragma apabila alat
terhadap
kandung terlalu besar, cobalah dengan ukuran yang lebih
kemih/rectum
kecil. Tindak lanjut untuk menyakinkan masalah
telah ditangani
Timbul cairan vagina dan Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina
berbau jika dibiarkan lebih (tampon dll). Jika tidak ada, sarankan klien untuk
dari 24 jam
melepas diafragma setelah melakukan hubungan
seksual, tapi tidak kurang dari 6 jam setelah
aktivitas terakhir. Setelah diangkat (diafragma
harus dicuci dengan hati-hati menggunakan sabun
cair dan air, jangan menggunakan bedak atau talk
jika akan disimpan). Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi
Tabel Penanganan efek samping
Cara Penggunaan/Instruksi bagi Klien
Gunakan diafragma setiap kali melakukan
hubungan seksual
Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci
tangan
Pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan
mengisi diafragma dengan air, atau meilhat
menembus cahaya)
Oleskan sedikit spermisida krim atau jelli pada
kap diafragma (untuk memudahkan pemasangan
tambahkan krim atau jelli, remas bersamaan
dengan pinggirannya)
Posisi saat pemasangan diafragma :
- Satu kaki diangkat ke atas kursi atau
dudukan toilet
- Sambil berbaring
- Sambil jongkok
Lebarkan kedua bibir vagina

Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke


belakang, dorong bagian depan pinggiran ke atas
di balik tulang pubis
Masukkan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan
pastikan serviks telah terlindungi
Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam
sebelum hubungan seksual. Jika hubungan seksual
berlangsung diatas 6 jam setelah pemasangan,
tambahkan
spermisida
kedalam
vagina.
Diafragma berada di dalam vagina paling tidak 6
jam setelah terlaksananya hubungan seksual.
Jangan tinggalkan diafragma didalam vagina lebih
dari 24 jam sebelum diangkat (tidak dianjurkan
mencuci vagina setiap waktu, pencucian vagina
bisa dilakukan setelah ditunda 6 jam sesudah
hubungan seksual)
Mengangkat dan mencabut diafragma dengan
menggunakan jari telunjuk dan tengah
Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum
disimpan kembali ditempatnya
3. SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Dikemas dalam bentuk :
Aerosol (busa)
Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film
Cara kerja
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur
Pilihan
Busa (Aerosol) efektif segera setelah insersi
Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan
hanya sebagai metode kontrasepsi
Tablet
vagina,
suppositoria
dan
film
penggunaannya disarankan menunggu 10-15 menit
sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual
Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan
dengan diafragma
Manfaat
Kontrasepsi

Efektif seketika (busa dank rim)


Tidak mengganggu produksi ASI
Bisa digunakan sebagai pendukung
metode lain
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Mudah digunakan
- Meningkatkan lubrikasi selama hubungan
seksual
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan
kesehatan khusus
Non Kontrasepsi
- Merupakan salah satu perlindungan
terhadap IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS
Keterbatasan
Efektivitas kurang (18-29 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama)
Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Ketergantungan
pengguna
dari
motivasi
berkelanjutan dengan memakai setiap melakukan
hubungan seksual
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah
aplikasi sebelum melakukan hubungan seksual
(tablet busa vagina, suppositoria dan film)
Efektivitas aplikasi hanya 1 2 jam
SPERMISIDA
Sesuai untuk klien yang :
Tidak sesuai untuk klien yang :
Tidak
dianjurkan
metode Berdasarkan umur dan paritas
kontrasepsi hormonal, seperti
serta
masalah
kesehatan
perokok, atau di atas usia 35
menyebakan
kehamilan
tahun
dengan risiko tinggi
Tidak menyukai penggunaan Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi
tidak suka menyentuh alat
Memerlukan proteksi terhadap
kelaminnya
(vulva
dan
IMS
vagina)
Memerlukan metode sederhana Mempunyai riwayat sindrom

sambil menunggu metode yang


syok karena keracunan
Ingin metode KB efektif
lain
Tabel seleksi klien pengguna spermisida
Efek Samping
Penanganan
dan
Masalah
Iritasi Vagina
Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya
spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi
kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain
Iritasi penis dan Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida alihkan ke
tidak nyaman
spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu
klien memilih metode lain
Gangguan rasa Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat
panas di vagina adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida
lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien
memilih metode lain
Kegagalan
Pilih spermisida lain dengan komposisi kimia berbeda atau
tablet tidak larut bantu klien memilih metode lain
Tabel. Penanganan efek samping dan masalah lain
Cara penggunaan/instruksi bagi klien
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum mengisi aplikator (busa atau krim) dan
insersi spermisida
Penting untuk menggunakan spermisida setiap
melakukan aktivitas hubungan seksual
Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina
atau suppositoria adalah 10 15 menit
Tidak ada jarak tunggi setelah memasukkan busa
Pening untuk mengikuti anjuran dari pabrik tentang
cara penggunaan dan penyimpanan dari setiap
produk (misalnya kocok aerosol sebelum diisi
kedalam aplikator)
1. Aerosol (Busa)
Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum
digunakan
Tempatkan container dengan posisi ke atas,
letakkan aplikator pada mulut container, dan
tekan aplikator untuk mengisi busa

Sambil berbaring lakukan insersi aplikator ke


dalam vagina mendekati serviks. Dorong
sampai busa keluar
Aplikator segera dicuci pakai sabun dan air,
tiriskan dan keringkan. Jangan berbagi aplikator
dengan orang lain
2. Tablet Vagina atau Suppositoria atau Film/Tissue
Cuci tangan sebelum membuka paket
Lepaskan tablet atau suppositoria dari paket
Sambil berbaring masukkan tablet vagina atau
suppositoria jauh ke dalam vagina
Tunggu 10 15 menit sebelum mulai
berhubungan seksual
Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet vagina
atau suppositoria di tempat
Catatan : beberapa busa dari tablet vagina
meneybabkan rasa hangat di vagina. Itu normalnormal saja
3. Krim
Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas ke
dalam aplikator sampai penuh, masukkan ke
dalam vagina sampai mendekati serviks
Tekan alat pendorong sampai krim keluar.
Tidak perlu meenunngu kerja krim
Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air
sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alatalat, tiriskan dan keringkan
Untuk memudahkan pembersihan alat, pisahkan
bagian-bagiannya, jangan berbagi aplikator
dengan orang lain
Sediakan selalu ekstra pengadaan krim terutama
apabila ternyata container kosong
Kontrasepsi Kombinasi(Hormon Estrogen dan Progesteron)
Kelaikan Medik Kontrasepsi Hormonal Kombinasi
1. Kategori WHO 1 (Aman dan Bermanfaat):
a. Bertambahnya risiko IMS.
b. HIV positif atau sedang beresiko terinfeksi HIV atau AIDS.
c. Tumor jinak payudara.
d. Riwayat kanker payudara, kanker endometrial atau ovarium.
e. Cervical ektropion.

f. Carrier virus hepatitis.


g. Mioma uteri
h. Pernah mengalami kehamilan ektopik.
i. Obesitas
j. Kondisi Tiroid
2. Kategori WHO 2(Manfaat di atas Risiko):
a. Sefalgia berat setelah inisiasi Pil Kontrasepsi Oral
b. Diabetes mellitus
c. Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama.
d. Penyakit sickle sel, penyakit hemoglobin C.
e. Tekanan darah 140/100 sampai 159/109 mmHg
f. Massa payudara yang belum terdiagnosa
g. Kanker Serviks
h. Usia > 50 tahun
i. Kondisi yang mengarah pada ketidakpatuhan medik.
j. Riwayat anomaly kandungan lipid darah.
k. Riwayat infark miokardium.
3. Kategori WHO 3 (Pertimbangan Manfaat terhadap Risiko):
a. Postpartum<21 hari
b. Laktasi (6 minggu hingga 6 bulan)
c. Perdarahan uterus atau vagina yang tak terdiagnosa.
d. Usia >35 tahun dan merokok kurang dari 20 batang rokok per hari.
e. Riwayat Ca Mamae tapi tidak kambuh kembali 5 tahun belakangan.
f. Interaksi Obat.
g. Penykit kantung empedu
4. Kategori WHO 4 (Risiko Lebih Besar dari Manfaat)
a. Tromboli vena
b. Cerebrovascular Disease atau penyakit arteri koroner
c. Penyakit katup jantung(structural)
d. Diabetes dengan komplikasi
e. Kanker payudara
f. Kehamilan
g. Laktasi (< 6 minggu dari postpartum)
h. Penyakit hati
i. Sakit kepala dengan simtom neurologis fokal
j. Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama
k. Usia > 35 tahun dan merokok 20 batang atau lebih per hari.
l. Hipertensi (TD> 160 /100 mmHg disertai gangguan vaskuler progesif
Kelaikan Medik Kontrasepsi Progestin
1. Kategori WHO 1(Aman dan Bermanfaat)
- Dalam usia reproduksi dan semua paritas termasuk nulipara.
- Menghendaki kontrasepsi sangat efektif , jangka panjang tetapi belum ingin
menghentikan fertilitas(kontap)

2.
-

Belum ingin hamil dan sedang memberikan ASI(pascanifas 6 minggu)


Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI atau pasca keguguran
Dengan sejarah KET
Hipertensi< 180/110, masalah pembekuan darah, anemia bulan sabit.
Mengalami kram menstruasi sedang atau berat
Perokok (tanpa batas usia dan jumlh batang rokok)
Yang tidak ingin atau tidak boleh menggunakan estrogen.
Pelupa atau seringkali lupa minum pil setiap hari.
Kategori WHO 2(Manfaat di Atas Resiko):
Penyakit diabetes mellitus(tanpa komplikasi atau < 20 tahun lamanya)
Penyakit hepatitis (asimtomatik dan pembawa)
Hipertensi (<180 /110)
Riwayat pre-eklamsia
Perokok (tanpa batasan usia atau jumlah batang rokok)
Pennyakit yang memerlukan tindakan pembedahan(dengan atau tanpa istirahat
lama di ranjang)
- Penyakit katup jantung(termasuk yang asimptomatik)
- Penyakit tromboli vena(darah beku)
3. Kategori WHO 3 (Pertimbangkan manfaat terhadap risiko)
Tidak dianjurkan kecuali apabila metode lain tidak ada atau tidak sesuai
dengan kondisi klien yang mengalami:
- Ikterus(aktif asimtomatik)
- Penyakit jantung iskemik(riwayat atau sedang)
- Kanker payudara
- Neoplasia hati(baru berupa hipotesis)
- Pemakaian obat untuk epilepsy(fenitoin dan barbiturat) atau
tuberculosis(rifampisin)
4. Kategori WHO 4 (Risiko lebih besar dari manfaat )
Perempuan dengan kondisi sebagai berikut:
- Hamil (dipastikan atau kemungkinan)
- Mengalami perddarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya atau
diduga mempunyai masalah serius pada organ ginekologi
- Mengidap karsinoma payudara.

Pil Kombinasi
Profil
Efektif dan reversible
Harus diminum setiap hari
Pada bulan bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak
yang tidak berbahaya dan segera akan hilang
Efek samping serius sangat jarang terjadi.

Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai
anak atau belum.
- Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
- Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui.
- Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Jenis
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progestin(E/P) dalam dosis sama, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
- Bifasik :pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/ progestin(E/P) dengan dua dosis berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
- Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progesterone(E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormone aktif.
Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi
- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.
Manfaat
- Memiliki efektivitas yang tinggi( hampir menyerupai efektivitas tubektomi),
bila digunakan setiap hari(1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun
pertama penggunaan).
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang(mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. Dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
- Membantu mencegah:
a. Kehamilan ektopik
b. Kanker ovarium
c. Kanker endometrium
d. Kista ovarium
e. Penyakit radang panggul
f. Kelainan jinak pada payudara
g. Dismenorea

h. Akne.
Keterbatasan
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
- Mual terutama pada 3 bulan pertama.
- Pusing
- Nyeri payudara.
- Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu berat badan justru
memiliki dampak positif.
- Berhenti haid(amenorea), jarang pada pil kombinasi.
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada
perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati- hati.
- Tidak mencegah IMS(Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/ AIDS.
Yang dapaat menggunakan pil kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
- Gemuk atau kurus.
- Menginginkan metode kontrasepsi dengan efeektivitas tinggi.
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
- Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan
semua cara kontrasepsi yang tidak dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
- Pascakeguguran
- Anemia karena haid berlebihan.
- Nyeri haid hebat.
- Siklus haid tidak teratur.
- Riwayat kehamilan ektopik.
- Kelainan payudara jinak.
- Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, mata, pembuluh darah, dan
saraf.
- Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endomeriosis, atau tumor ovarium
atau tumor ovarium jinak.
- Menderita tuberculosis(kecuali yang sedang mengggunakan rifampisin).
- Varises vena
Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Menyusui eksklusif
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
- Penyakit hati akut(hepatitis)

- Perokok dengan usia > 35 tahun.


- Riwayat oenyakit jantung, stroke, tekanan darah >180/110 mmHg.
- Riwayat gangguan factor pembekuan darah ata kencing manis> 20 tahun.
- Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
- Migraine atau gejala neurologic fokal(epilepsi/riwayat epilepsy).
- Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.
Waktu mulai menggunakan pil kombinasi
- Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak
hamil. Hari pertama sampai hari ke7 siklus haid.
- Boleh menggunalan pada hari ke- 8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain(kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai anda telah selesai menghabiskan paket
pil tersebut.
- Setelah melahirkan:
a. Setelah 6 bulan pemberian ASI Eksklusif.
b. Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
c. Pascakeguguran( segera atau dalam waktu 7 hari)
- Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin manggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
Instruksi kepada klien
Catatan: tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan untuk
mengikuti panah yang menunjuk deret pil berikutnya.
- Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari.
- Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
- Sangaat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid.
- Pada paket 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari
yang ada pada paket.
- Beberapa paket pil mempunyai 28 pil,yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil habis,
sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 habis,
sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang
baru.
- Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah penggunaan pil, ambil pil yang lain.
- Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan
memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda, pil dapat diteruskan.
- Bila diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil
mengikuti cara penggunaan pil lupa.
- Bila lupa minum 1 pil(hari 1 21), segera minum pil setelah ingat boleh
minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1 21), sebaiknya
minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditentukan. Juga sebaiknya
gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak melakukaan hubungan
seksual sampai telah menghabiskan paket tersebut.
- Bila tidak haid, perlu segera kee klinik untuk test kehamilan.

Informasi lain yang perlu disampaikan


- Pada permulaan penggunaan pil kadang kadang timbul mual, pening, sakit
kepala, nyeri payudara, serta perdarahan bercak(spotting) yang bisa hilang
sendiri. Kelainan seperti iini muncul terutama pada 3 bulan pertama
penggunaan pil, dan makin lama penggunaannya kelainan tersebut akan
hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil saat hendak tidur atau pada saat
makan malam. Bila tetap ssaja muncul keluhan, silahkan berkonsultasi
kembali ke dokter.
- Beberapa jenis obat dapa mengurangi efektivitas pil sepeerti rifampisin,
fenitoin(Dilantin), barbiturant, griseofulvin, trisiklik antidepresan, ampisilin
dan penisilin, tetrasiklin. Klien yang memaka obat obat di atas untuk jangka
panjang sebaiknyya menggunakan pil kombinasi dengan dosis etinil estradiol
50g atau di anjurkan menggunakan metode kontrasepsi yang lain.
Table perhatian khuusus untuk pengguna pil kombinasi.
Keadaan
Teknan darah tinggi
Sistolik>160mmHg,Diastolik
Pil
tidk
boleh
>90 mmHg
digunakan
Kencing manis
Tanpa Komplikasi.
Pil dapat diberikan
Migraine
Tanpa gejala neurologis fokal Pl dapat diberikan
yang berhubungan dengan nyeri
kepala
Menggunakan oba t
Pil
dengan
dosis
fenitoin,
barbiturate,
etinilestradiol 50 g
rifampisin
Anemia bulan sabit
Pil jangan digunakan
Table penanganan efek samping efek samping yang sering terjadi dan masalah
masalah kesehatan lainnya.
Efek Samping atau Masalah
Penanganan
Amenorea(tidak
perdarahan,
atau Periksa dalam ata test kehamilan, bila
spotting)
tidak hamil dank lien minum pil dengan
benar, tenanglah. Tidak datang haid
kemungkinan besar karena kurang
adekuatnya efek estrogen terhadap
endometrium. Tidak perlu pengobatan
khusus. Coba berikan pil dengan dosis
estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin dikurangi. Bila lien
hamil intrauterine, hentikan pil, dan
yakinkan pasien, bahwa pil yang telah
diminumnya tidak punya efek terhadap

janin.
Mual, psing, atau muntah( akibat reaksi Tes kehamilan, atau pemeriksaan
anafilatik)
ginekologik. Bila tidak hamil, sarankan
minum pil saat makan malam atau
sebelum tidur.
Perdarahan pervaginam atau spotting
Tes kehamilan, atau pemeriksaan
ginekologik. Sarankan minum pil pada
waktu yang sama. Jelaskan bahwa
perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi
pada 3 bulan pertama, dan lambat laun
akan berhenti. Bila perdarahan/ spotting
tetap saja terjadi, ganti pil dengan
estrogen lebih tinggi(50g) sampai
perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis
awal. Bila perdarahan /spotting timbul
lagi, lanjutkan dengan dosis 50 g atau
ganti dengan metode kontrasepsi yang
lain.
Tabel keadaan yang perlu mendapat perhatian
Tanda
Masalah yang Mungkin Terjadi
Nyeri dada hebat, Serangan jantung atau bekuan darah di dalam paru.
batuk,
napas
pendek.
Sakit kepala hebat
Stroke , hipertensi, atau migraine.
Nyeri
tungkai Sumbatan pembuluh darah tungkai.
hebat(betis
atau
paha)
Nyeri
abdomen Penyakit kandung empedu, bekuan darah, pankreasitis.
hebat
Kehilangan
Stroke, hipertensi, atau problem vascular.
penglihatan
atau
kabur.
Tidak
terjadi Kemungkinan kehamilan
perdarahan/spottin
g setelah selesai
minum pil.
Suntikan Kombinasi

jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg


Estradiol Sipinoat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali(cyclofem), dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan
sekali.
Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma tergaanggu.
- Perubahan pada endometrium(atrofi) sehingga implantasi terganggu.
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Efektivitas
- Sangat efektif(0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan.
Keuntungan Kontrasepsi
- Risiko terhadap kesehatan kecil.
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak diperlukan periksa dalam.
- Jangka panjang.
- Efek samping sangat kecil.
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Keuntungan Nonkontrasepsi
- Mengurangi jumlah perdarahan.
- Mengurangi nyeri saat haid.
- Mencegah anemia.
- Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
- Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
- Mencegah kehamilan ektopik.
- Melindungi klien dari jenis jenis tertentu penyaakit radang panggul.
- Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.
Kerugian
- Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/
spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua dan ketiga.
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali
setiap 30 hari untuk mendapatkn suntikan.
- Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat obat
epilepsy(Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin).
- Dapat terjadi effek samping yang serius, seperi serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
- Penambahan berat badan.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.

Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian


pemakaian.
Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
- Usia Reproduksi
- Telah memiliki anak, ataupun yang beum memiliki anak.
- Ingin mendapatkan kontrasepsi yang efektivitasnya tinggi
- Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan.
- Pascapersalinan dan tidak menyusui.
- Anemia
- Nyeri haid hebat.
- Haid teratur.
- Riwayat kehamilan ektopik.
- Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
- Hamil atau diduga hamil.
- Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan.
- Perdarahan pervaginan yang belum jelas penyababnya.
- Penyakit hati akut (virus hepatitis).
- Usia >35 tahun yang merokok.
- Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis> 20 tahun.
- Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine.
- Keganasan pada payudara.
Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan.
- Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi
lain selama 7 hari.
- Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja
dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan
hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
- Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid, suntuikan
pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikaan tidak hamil.
- Bila pascapersalinan> 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
- Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan
kombinasi.
- Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberi.
- Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu
7 hari .

Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi sebelumnya dengan kontrasepsi hormonal
kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara
benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikaan tanpa perlu menunggu
haid. Bila ragu ragu , perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
- Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut
ingin menggaantinya deengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi
tersebut dapat diberikan ssesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak
diperlukan metode kontrasepsi lain.
- Ibu yang meenggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan,
asal saja diyakini ibu tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu
datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 7 siklus haid, metode kontrasepsi
lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan
pada hari 1 7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
Cara Penggunaan
- Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskuler
dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dpat diberikan 7
hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat
juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang llain untuk
7 hari saja.
Tabel Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Tekanan darah tinggi
<180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi
perlu pengawasan.
Kencing manis
Dapat diberikan pada kasus tanpa
komplikasi dan kencing manisnya terjadi
<20 tahun. Perlu diawasi.
Migrain
Bila tidak ada gejala neurologic yang
berhubungan dengn sakit kepala, boleeh
diberikan.
Menggunkan obat tuberculosis/ obat Berikan pil kontrasepsi kombinasi
epilepsy.
dengan 50g etinilestradiol atau cari
metode kontrasepsi lain.
Mempunyaau penyakit anemia bulan Sebaiknya jangan menggunakan suntikan
sabit(sickle cell).
kombinasi
Tabel Penanganan Efek samping yang serinh terjadi
Efek Samping
Penanganan

Amenorea

Mual / pusing/ muntah

Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi


kehamilan, dan tidak perlu diberi pengobatan
khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak
berkumpul dalam rahim. Anjurkan klien untuk
kembali ke klinik bila tidak datangnya haid masih
menjadi masalah. Bila klien hamil, rujuk klien.
Hentikan penyuntikan dan jelaskan bahwa
hormone estrogen dan progestin sedikit sekali
pengaruhnya pada janin.
Pastikan tidak ada kehamilan. Bila hamil, rujuk.
Bila tidak hamil, informasikan bahwa hal ini
adalah hal biasa dan akan hilanng dalam waktu
dekat.
Bila hamil , rujuk. Bila tidak hamil cari penyebab
perdarahan lain. Jelaskan bahwa perdarahan
berlanjut dan mengkhawatirkan klien, metode
kontrasepsi lain perlu dicari.

Instruksi untuk Klien


- Klien harus kembali ke dokter / klinik untuk mendapatkan suntikn kembali
setiap 4 minggu.
- Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter / klinik untuk
meastikan hamil / tidak.
- Jealaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikan dan apa yang
harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit
kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan kalau keluhan
tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke 2 atau
ke 3.
- Apabila klien sedang menggunakan obat obat tuberculosis atau obat
epilepsy, obat obat tersebut dapat mengganggu efektivitas kontrasepsi yang
sedang digunakan.
Tanda tanda yang Harus Diwaspadai pada Penggunaan Suntikan
Kombinasi
- Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di
paru atau serangan jantung.
- Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjaddi stroke,
hipertensi, atau migraine.
- Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah
pada tungkai.
- Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan
berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.
Tabel Contoh Daftar tilik Penapisan Klien Suntikan Kombinasi

Observasi Petugas Pelayanan


Perhatikan keadaan di bawah ini.
1.

Apakah tekanan darah lebih


dari 140/90 mmHg. Atau
apakah diastoliknya > 110
mmHg?

2.

Apakah nadi lebih dari 100 /


menit atau jauh di atas
normal?
Apakah pucat atau sianosis?
Apakah sesak napas?

3.
4.

5.
6.

Apakah bagian putih mata


bewarna kuning?
Apakah ada pembengkakan
hati?

7.

Apakah tejadi varises, rasa


sakit, dan kaki bengkak?

8.

Apakah kakinya
sangat
bengkak dan menganddung
cairan?

9.

Apakah
ada
benjolan
mencurigakan di payudara?
Benjolan yang biasanya
lembut, jelas, sering terdapat
di kedua payudara pada
tempat yang sama dan dapat
bergerak bebas. Benjolan
tersebut
juga
dapat
membengkak sebelum haid.
10. Apakah calon peserta hamil?

Ya

Insruksi Petugas Pelayanan


Tidak Jika jawaban pada kolom YA, ikuti
instruksi di bawah ini.
1. Perhatikan dengan lebih seksama.
Metode kontrasepsi non hormonal
mungkin merupakan pilihan yang
lebih baik. Meskipun tidak ada
kecenderungan yang berarti pada
pemakai
kontrasepsi
suntik,
beberapa pemakai kontrsepsi pil
dilaporkan cenderung mengalami
kenaikan darah.
2. Pertanyaan 2 dan 4
Jika salah satu jawaban ddari 3
pertnyaan YA, calon peserta KB
kemungkinan
mempunyai
penyakit jantung yang serius.
Rujuk ke dokter spesialis. Bantu
calon peserta untuk memilih
metode kontrasepsi nonhormonal
5. Pertanyaan 5-6
Jika salah satu jawaban dari
pertanyaan ini Ya, mungkin
indikasi adanya penyakit hati.
Rujuk ke spesialis. Bantu calon
peserta untuk memilih meode
kontrsaepsi nonhormonal.
7. Mungkin ada indikasi risiko
tinggi
penggumpalan
darah.
Rujuk ke spesialiss. Bantu calon
peserta
memilih
metode
kontrasepsi non hormonal.
8. Mungkin ada indikasi penyakit
hati.
Bantu
calon
peserta
meemilih metode kontrasepsi
nonhormonal.
9. Benjolan yang dicurigai sebagai
kanker biasanya tidak sensitive,
unilateral, tidak biasa bentuknya
dengan decreased mobility. Rujuk
ke spesialis untuk dievaluasi.
Bantu calon peserta memilih
metode
kontrasepsi
nonhormonal.
10. Bila kemungkinan hamil, jangan

berikan suntikan. Lakukan tes


kehamilan (tes urin, jika ada).
Calon
peserta
diminta
menggunakan salah satu metode
pencegahan dan kembali bila
sudah haid.

c. Kontrasepsi Progestin
1. KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Profil
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI
Jenis
Tersedia 2 jenin kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA. Yang diberikan setiap
3 bulan sekali dengan cara disuntik secara
intramuscular (Di daerah bokong)
Depo Noretisteron (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg nerotindron Enantat yang
diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular
Cara Kerja
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir rahim tipis atropi
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Keuntungan
Sangat efektif

Pencegahan kehamilan kehamilan jangka panjang


Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap suatu penyakit jantung
dan gangguan pembekuan darah
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Sedikit efek samping
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Dapat digunakan oleh perempuan > 35 tahun sampai
perimenopause
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (Sickle cell)
Keterbatasan
Sering ditemukan gangguan haid seperti :
- Siklus haid yang memendek dan memanjang
- Perdarahan yang banyak atau sedikit
- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan
bercak (spotting)
- Tidak haid sama sekali
Klien tergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk suntikan berikutnya)
Tidak bisa dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya
Permasalahan BB merupakan efek samping tersering
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual Hepatitis B virus atau infeksi
virus HIV
Terlambatnya
kembali
kesuburan
setelah
penghentian pemakaian
Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan / kelainan organ genetalia,
melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
sutikan dari deponya (tempat suntikan)
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan
jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan
sedikit kepadatan tulang (densitas)

Pada
penggunaan
jangka
panjang
dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan embosi (jarang), sakit kepala,
nervositas, jerawat
Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Usia reproduksi
Nulipara dan yang telah memiliki anak
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang
memiliki efektivitas tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abortus atau keguguran
Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki
tubektomi
Perokok
Tekanan darah 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
Tidak dapat memekai kontrasepsi yang mengandung
estrogen
Anemia defisiensi besi
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak
boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Hamil atau dicurigai hamil resiko cacat pada janin 7
per 100.000 kelahiran
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
terutama amenorhea
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
Diabetes mellitus disertai komplikasi
Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak
hamil

Mulai dari pertama sampai hari ke 7 siklus haid


Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat
diberikan setiap saat asalkan saja ibu tersebut tidak
hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain,
dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikamn.
Bila ibu telah menggunakan kontrasepi hormonal
secara beran, dan ibu tersebtut tidak hamil. Suntikan
pertama dapat diberikan, tidak perlu menunggu
sampai haid berikutnya datang.
Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain
dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi
suntikan yang lain lagi, kontraspesi suntikan yang
akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi
suntikan yang sebelumnya.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal,
dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi
hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal
yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja
ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak
perlu menunggu haid berikutnya. Bila ibu disuntik
setelah hari ke 7 ibu tersebut selam 7 hari suntikan
tidak boleh melakukan hubungans seksual.
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi
hormonal suntikan pertama dapat diberikan pada hari
ke 1 sampai ke 7 siklus haid atau dapat diberikan
setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid asal saja
yakin ibu tersebut tidak hamil.
Ibu tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur,
suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal
saja ibu tersebut tidak hamil dan selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuskuler dalam di daerah
pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal,
penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat, dan
tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan
90 hari. Pemberian kontrasepsi suntikan noristerat
untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu.

Mulai dengan injeksi kelima diberikan tiap 12


minggu.
Bersihkan kulit yang akan di suntik dengan kapas
alkohol yang dibasahi oleh etil / iso propil alkohol
60-90 %. Biarkan kulit kering sebelum di suntik
setelah kulit kering baru di suntik.
Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik
tidak perludi dinginkan. Bila terdapat endapan putih
pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya
dengan menghangatkan.
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan
gangguan haid (ameno arhoca). Gangguan haid ini
biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali
mengganggu kesehatan.
Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat
badan, sakit kepala dan nyeri payudara. Efek-efek
samping ini jarang, tidak berbahaya dan cepat hilang.
Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan
perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin
menunda kehamilan, atau bagi ibu yang
merencanakan kehamilan, berikutnya dalam waktu
dekat.
Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera
datang. Haid baru datang kebali pada umumnya
setelah 6 bulan. Selama tidak gaid tersebut dapat saja
terjadi kehamilan. Bila setelah 3-6 bulan tidak juga
haid. Klien harus kembali kedokter atau tempat
pelayanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak
haid tersebut.
Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang
telah ditentukan, suntikan dapat diberikan 2 minggu
sebelum jadwal. Dapat juga suntikan diberikan 2
minggu setelah jadwal yang ditetapkan, asal saja
tidak terjadi kehamilan. Klien tidak dibenarkan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari, atau
menggunakan metode kontrasepsi lainnya selama 7
hari. Bila perlu gunakan kondar
Bila klien, misalnya sedang menggunakan salah satu
kontrasepsi suntikan dan kemudian meminta untuk
digantikan dengan kontrasepsi suntuikan yang lain,

sebaliknya jangan dilakukan. Andaikan terpaksa juga


dilakukan. Kontrasepsi yang akan diberikan tersebut
diinjeksi sesuai dengan jadwal suntikan dari
kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat
segera diberikan asal saja siyakini ibu tersebut tidak
hamil.
Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Progestin
Setiap terlambat datang haid harus dipikirkan adanya
kemungkinan kehamilan
Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan
gejala ektopik terganggu
Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi
Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang
berat, atau kaburnya penglihatan
Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa
haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode
masa haid
Penanganan Gangguan Haid
Amenorea
- Tidak perlu dilakukan apapun, cukup
konseling saja
- Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid
tersebut
suntikan jangan dilanjutkan.
Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang
lain
Perdarahan
- Perdarahan ringan atau spotting sering
dijumpai tetapi tidak berbahaya
- Bila perdarahan / spotting terus berlanjut atau
setelah tidak haid, namun kemudian terjadi
perdarahan, maka perlu dicari penyebab
perdarahan tersebut. Obatilah penyebab
perdarahan tersebut dengan cara yang sesuai.
Bila tidak ditemukan penyebab terjadinya
perdarahan, tanyakan apakah klien ingin tetap
melanjutkan suntikan dan bila tidak suntikan
jangan dilanjutkan lagi dan carikan
kontrasepsi jenis lain.
- Bila ditemukan penyakit radang panggul atau
penyakit akibat hubungan seksual klien perlu

Efek Samping
a.

Amenorea
(tidak terjadi
perdarahan /
spotting)

b.

Perdarahan/
Perdarahan
Bercak
(Spottimg)

a.

c.
d.

b.

diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan


dapat dilanjutkan.
- Perdarahan banyak atau memanjang (lebih
dari 8 hari atau 2x lebih banyak dari
perdarahan yang biasanya dialami pada siklus
haid normal). Jelaskan bahwa perdarahan
tersebut bisa ditemukan pada bulan pertama
suntikan.
- Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari
penyebabnya dan bila sitemukan kelainan
ginekologik, klien perlu diobati atau dirujuk.
- Bila perdarahan yang terjadi mengancam
kesehatan klien atau klien tidak dapat
menerima perdarahan yang terjadi suntikan
jangan di lanjutkan lagi. Pilihkan jenis
kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah
anemia perlu diberikan preparat besi atau
makanan yang banyak mengandung zat besi.
Petunjuk bagi Klien
Klien harus kembali ketempat pelayanan kesehatan
atau klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap
12 minggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk
noristerat.
Penanganan Efek Samping Yang Sering Dijumpai
Penanganan
Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu, jelaskan
bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Nasehati
untuk kembali ke klinik
Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan
penyuntikan. Jelaskan bahwa hormon progestin tidak akan
menimbulkan kelainan pada janin
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera
Jangan berikan tetapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan
kemudian. Bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik.
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi
hal ini bukanlah masalah serius dan biasanya tidak
memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima
perdarahan tersebut dan ingin melakukan suntikan maka dapat
disarankan 2 pilihan pengobatan.
1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 mg etinilestrodiol),

Meningkatnya/
menurunnya
Berat Badan

ibu profen (sampai 800 mg, 2x/hr untuk 5 hari), atau obat
sejenis lain. Jelaskan bahwa pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan
banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kokntrasepsi kombinasi/hari selama 3-7
hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal,
atau diberi 50 kg. Etinil estradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14-21 hari.
a. Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berat badan
sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila
perubahan berat badan telalu mencolok. Bila berat badan
berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode
kontrasepsi lain.

Tabel . Penanganan efek samping yang sering dijumpai


2. KONTRASEPSI PIL PROGESTIN (MINIPIL)
Profil
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin
memakai pil KB
Sangat efektif pada masa laktasi
Dosis rendah
Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak memberikan efek samping estrogen
Efek samping utama adalah gangguan perdarahan :
perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis Minipil
Kemasan dengan isi 3 pil : 300 g levonogastrel atau
350 g noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 7 g desogestrel
Cara Kerja Minipil
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid
seks di ovarium (tidak begitu kuat)
Endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehingga implanttasi lebih sulit
Mengentalkan lender serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma
terganggu
Efektivitas

Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil


jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai
terjadi gangguan gastroinstetinal (muntah, diare) karena
akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.
Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan
dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini
dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga
kemampuan kontrasetif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan 3 20 jam setelah
penggunaan minipil
Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
Keuntungan Non Kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah
Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah,
nyeri kepala dan depresi
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom
(sakit kepala, perut kembang, nyeri payudara, nyeri
pada betis, lekas marah)
Sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat
sehingga relative aman diberikan pada perempuan
pengidap kencing manis yang belum mengalami
komplikasi
Keterbatasan

Hamper 30 60 % mengalami gangguan haid


(perdarahan sela, spotting, amenorea)
Peningkatan/penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis
atau jerawat
Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan minipil
Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat epilepsy
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual
atau HIV/AIDS
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah
muka), tetapi sangat jarang terjadi
Yang Boleh Menggunakan Minipil
Usia reproduksi
Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak
Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat
efektif selama periode menyusui
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Perokok segala usia
Mempunyai tekanan darah tinggi (Selama < 180/110
mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah
Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang
tidak menggunakan estrogen
Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil
Hamil atau di duga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
Menggunakan obat TBC (rifampisin) atau obat untuk
epilepsy (fenitoin dan barbiturate)
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Sering lupa menggunakan pil
Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom
uterus

Keadaan

Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme


pembuluh darah
Waktu Mulai Menggunakan Minipil
Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi
kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari kelima
siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual
selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk 2 hari saja
Bila klien tidak haid (amenorea), minipil dapat
digunakan setiap saat, asal saja diyakini tidak hamil.
Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2
hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan
pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai
setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan
metode kontrasepsi tambahan
Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien
telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada hari 1
5 siklus haid
Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil,
minipil dapat segera diberikan, bila saja kontrasepsi
sebelumnya digunakan dengan benar dan Ibu tersebut
sedang tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai
datangnya haid berikutnya
Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi
suntikan, minipil diberikan pada jadwal suntikan
berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan metode
kontrasepsi yang lain
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non
hormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan
minipil, minipil diberikan pada hari 1 5 siklus haid
dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain
Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah
AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon),
minipil dapat diberikan pada hari 1 5 siklus haid.
Dilakukan pengangkatan AKDR
Anjuran

Stroke
Sebaiknya jangan menggunakan minipil
Penyakit
jantung Jangan diberikan minipil. Progestin menyebabkan
koroner/infark
vasokontriksi embuluh darah
Kanker payudara
Tidak boleh diberi minipil
Tabel keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Kepada Klien
Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah
menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau
gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat
melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam,
minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan
metode pelindung selama 48 jam
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang
terlupa tersebut sesegera klien inget dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan
Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru
sehari setelah paket terakhir habis
Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian
kehilangan 1 siklus (tidak haid) atau bila merasa
hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji
kehamilan
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang
sering ditemukan selama menggunakan minipil,
terutama pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan pola
haid tersebut umumnya hanya bersifat sementara dan
tidak sampai mengganggu kesehatan
Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa
peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan
nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
Obat-obat tertentu seperti obat untuk tbc (rifampisin)
dan beberapa obat epilepsy dapat mengurangi
efektivitas minipil. Minipil tidak mencegah terjadinya
infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila
pasangannya memiliki risiko, kondom perlu digunakan
Efek Samping
Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak. Bila tidak hamil, tidak perlu

tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila


amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien
khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil dan
kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa
minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada
janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu
dirujuk, jangan memberikan obat-obatan hormonal
untuk haid. Kalaupun diberikan tidak aka nada
gunanya
Perdarahan

Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak


tidak
hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap
teratur/spotting
saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu
dicari metode kontrasepsi lain
Tabel Penanganan efek samping yang sering ditemukan
3. KONTRASEPSI IMPLANTT
Profil
Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,
Indoplant, atau Implanton
Nyaman
Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
Kesuburan segera kembali setelah implantt dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak dan amenore
Aman dipakai pada masa laktasi
Jenis
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4
mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama
kerjanya 5 tahun
Implanton. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang
diisi dengan 68 mg 3-Ketoo-Desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun
Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi
dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3
tahun
Cara Kerja
Lender serviks menjadi kental

Mengganggu proses pembentukan endometrium


sehingga sulit terjadi implanttasi
Mengurangi transportasi sperma
Menakan ovulasi
Efektivitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100
perempuan)
Keuntungan Kontrasepsi
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (Sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak mengganggu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan Non Kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis
Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan
perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting),
hipermenorea, atau meningkatnya darah haid serta
amenorea
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan
Neyri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
(nervousness)

Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk


insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi
menular seksual termasuk AIDS
Klien dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi
harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektivitasnya menurun bila menggunakan obat-obat
tuberculosis atau obat epilepsy
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3
per 100.000 perempuan per tahun)
Yang Boleh Menggunakan Implantt
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas
tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka
panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak
sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah
pembekuan darah atau anemia bulan sabit (Sickle cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen
Sering lupa minum minum pil
Yang Tidak Boleh Menggunakan Implantt
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang
terjadi
Miom uterus dan kenker payudara
Gangguan toleransi glukosa
Waktu Mulai Menggunakan Implantt
Setiap saat selama siklus haid hari ke 2 sampai hari ke
7. Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan

Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini


tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke 7
siklus haid, klien jangan melakukan hubungan seksual
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7
hari saja
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap
saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan
melakukan hubungan seksual atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pascapersalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat.
Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai
metode kontrasepsi lain
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi
haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7
hari saja
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan
ingin menggantinya dengan implantt, insersi dapat
dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi
kehamilan atau klien menggunakan kontrasepsi
terdahulu dengan benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non
hormonal (kecuali AKDR) dank lien ingin
menggantinya dengan implantt, insersi implantt dapat
dilakukan setiap saat, asal saja di yakini klien tidak
hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid
berikutnya
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dank lien
ingin menggantinya dengan implantt, implantt dapat
diinsersikan pada saat haid ke 7 dan klien jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
AKDR segera dicabut
Pascakeguguran implantt dapat segera diinsersikan
Keadaan
Anjuran
Penyakit hati akut (virus Sebaiknya jangan menggunakan
hepatitis)
implantt
Stroke/riwayat,
penyakit Sebaiknya jangan menggunakan
jantung
implantt
Menggunakan obat TBC atau Sebaiknya jangan menggunakan

Epilepsy
implantt
Tumor jinak atau ganas pada Sebaiknya jangan menggunakan
hati
implantt
Tabel Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Untuk Klien
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih
selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk
mencegah infeksi pada luka insisi
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa
perih, pembengkakan atau lebam pada daerah insisi.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun,
hindari benturan, gesekan atau penekanan pada luka
insisi
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam,
sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh
(biasanya hari)
Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh
dan dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti
demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap
selama beberapa hari, segera ke klinik
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi
dan berlangsung hingga 5 tahun bagi Norplant dan 3
tahun bagi susuk Implanton dan akan berakhir sesaat
setelah pengangkatan
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6
sampai 12 bulan pertama. Beberapa perempuan
mungkin akan mengalami berhentinya haid sama
sekali
Obat-obatan TBC dan epilepsy dapat menurunkan
efektivitas implantt
Efek samping yang berhubungan dengan implantt
dapat berupa sakit kepala, penambahan berat badan,
dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya
Norplant dicabut setelah 5 tahun pemakaian dan susuk
implanon dicabut setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki
dapat dicabut lebih awal

Bila norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk


implanon sebelum 3 tahun, kemungkinan hamil sangat
besar dan meningkatkan kehamilan ektopik
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal
insersi, tempat insersi, dan nama klinik
Implant tidak melindungi klien dari IMS. Bila
pasangannya memiliki risiko, perlu menggunakan
kondom untuk melakukan hubungan seksual
Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada
masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implant.
Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant
dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah
Perdarahan yang banyak dari kemaluan
Rasa nyeri pada lengan
Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
Ekspulsi dari batang implant
Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
Nyeri dada hebat
Dugaan adanya kehamilan
Efek smaping/masalah
Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak, dan bila tidak
hamil, tidak memerlukan penanganan
khusus, cukup konseling saja
Bila klien tetap saja tidak dapat menerima,
angkat implant dan anjurkan menggunakan
metode kontrasepsi lain
Bila terjadi kehamilan dank lien ingin
melanjutkan kehamilan. Cabut implant dan
jelaskan, bahwa progestin tidak berbahaya
bagi janin. Bila diduga terjadi kehamilan
ektopik, klien dirujuk. Tidak ada gunanya
memberikan
obat
hormone
untuk
merangsang timbulya perdarahan
Perdarahan
Jelaskan bahwa perdarahan ringans erring
bercak/Spotting
ditemukan terutama pada tahun pertama.
Bila tidak ada masalah dank lien tidak
hamil, tidak diperlukan tindakan apa pun.

Bila klien tetap saja mengeluh masalah


perdarahan
dan
ingin
melanjutkan
pemakaian implant dapat diberikan pil
kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x
800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada
klien bahwa akan terjadi perdarahan lebih
banyak dari biasanya, berikan 2 tablet pil
kombinasi untuk 3 7 hari dan kemudian
dilanjutkan dengan satu siklus pil
kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 g
etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14 21 hari
Ekspulsi
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah
kapsul yang lain masih ditempat, dan
apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah
insersi. Bila tidak ada infeksi dan kapsul
lain masih berada pada tempatnya, pasang
kapsul bari 1 buah pada tempat insersi yang
berbeda. Bila ada infeksi cabut seluruh
kapsul yang ada dan pasang kapsul baru
pada lengan yang lain atau anjurkan klien
menggunakan metode kontrasepsi yang lain
Tabel Penanganan efek samping atau masalah yang sering ditemukan

Daftar Tilik Untuk Pemasangan Implant


Hari Pertama haid Terakhir
Dalam keadaan hamil
Berat badan 70 kg
Masih menginginkan anak dalam 3 tahun ini
Menyusui, kurang dari 6 minggu melahirkan
Ada obat-obatan yang diminum jangka panjang
Riwayat perdarahan antar hadi/pascasenggama
Amenorea (tidak haid selama 6 minggu atau lebih)
Ikterus
Mata kabur atau nyeri kepala hebat
Kejang
Nyeri tungkai, dada, atau paha

YA
TIDAK
...

Nafas terasa pendek setelah berolahraga ringan


Edema tungkai
Takanan darah sistolik > 160 mmHg, diastolik > 90 mmHg
Benjolan atau tumor payudara
Tabel . Contoh daftar tilik untuk pemasangan implant
Apabila seluruh jawaban TIDAK dan tidak ada
kecurigaan terhadap kehamilannya, klien dapat langsung
dipasang implant. Apabila ada jawaban yang positif YA harus
dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum diputuskan untuk
pemasangan implant.
Catatan : tidak semua klien dapat mengingat akan masa
lalunya sehingga untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan, petugas eksehatan harus dapat menggali informasi
dari segala arah. Mereka juga harus mempertimbangkan aspekaspek sosial, budaya dan agama yang mungkin mempengaruhi
respon/jawaban klien.
4. AKDR DENGAN PROGESTIN
Profil
Jenis AKDR yang mengandung hormone steroid
adalah Prigestase yang mengandung Progesteron dari
Mirena yang menagndung Levonogestrel.
Cara kerja
Endometrium mengalami transformasi yang ireguler,
epitel atrofi sehingga mengganggu implantasi
Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok
bersatunya ovum dengan sperma
Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
falopii
Menginaktifkan sperma
Efektivitas
Sangat efektif yaitu 0,5 1 kehamilan per 100 perempuan
selama satu tahun pertama penggunaan
Keuntungan Kontrasepsi
Efektif dengan proteksi jangka panjang panjang (1
tahun)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat
Efek sampingnya sangat kecil
Memiliki efek sistemik yang sangat kecil
Keuntungan Non Kontrasepsi

Mengurangi nyeri haid


Dapat diberikan pada usia perimenopouse bersamaan
dengan pemberian estrogen, untuk pencegahan
hyperplasia endometrium
Mengurangi jumlah darah hadi
Sebagai pengobatan alternative pengganti operasi pada
perdarahan uterus disfungsional dan adenomiosis
Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada perempuan
perimenopouse
Tidak mengurangi kerja obat TBC dan epilepsy,
karena AKDR yang mengandung progestin kerjanya
terutama local pada endometrium
Keterbatasan
Diperlukan pemeriksaan dalam dan penyaringan
infeksi genetalia sebelum pemasangan AKDR
Diperlukan tenaga terlatih untuk pemasangan dan
pencabutan AKDR
Klien tidak dapat menghentikan sendiri setiap saat,
sehingga sangat tergantung pada tenaga kesehatan
Pada pemasangan jangka panjang dapat terjadi
amenorea
Dapat terjadi perforasi uterus pada saat insersi (<
1/1000 kasus)
Kejadian kehamilan ektopik relative tinggi
Bertambahnya risiko mendapat penyakit radang
panggul sehingga dapat menyebabkan infertilitas
Mahal
Progestin sedikit meningkatkan risiko thrombosis
sehingga
perlu
hati-hati
pada
perempuan
perimenopouse. Risiko ini lebih rendah bila
dibandingkan dengan pil kombinasi
Progestin dapat menurunkan kadar HDL kolesterol
pada pemberian jangka panjang sehingga perlu hatihati pada perempuan dengan penyakit kardiovaskuler
Memperburuk perjalanan penyakit kanker payudara
Progestin dapat mempengaruhi jenis-jenis tertentu
terutama hiperlipidemia
Progestin dapat memicu pertumbuhan miom uterus
Yang Boleh Menggunakan AKDRdengan Progestin
Usia reproduksi
Telah memiliki anak maupun belum

Keadaan
Nyeri haid hebat

Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang


untuk mencegah kehamilan
Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
Pascakeguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda
radang panggul
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
kombinasi
Sering lupa menggunakan pil
Usia perimenopouse dan dapat digunakan bersamaan
dengan pemberian estrogen
Mempunyai risiko rendah mendapat penyakit menular
seksual
Yang Tidak Boleh Menggunakan AKDR dengan Progestin
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Menderita vaginitis, salpingitis dan endometriosis
Menderita
penyakit
radang
panggul
atau
pascakeguguran septic
Kelainan congenital rahim
Miom submukosum
Rahim yang sulit digerakkan
Riwayat kehamilan ektopik
Penyakit trofoblas ganas
Terbukti menderita penyakit TBC panggul
Kanker genetalia/payudara
Sering ganti pasangan
Gangguan toleransi glukosa. Progestin menyebabkan
sedikit meningkatnya kadar gula dan kadar insulin
Waktu AKDR dengan Progestin Dipasang
Setiap waktu selama siklus hadi, jika ibu tersebut
dapat dipastikan tidak hamil
Sesudah melahirkan, dalam waktu 48 jam pertama
pascapersalinan, 6 8 minggu atau pun lebih sesudah
melahirkan
Segera sesudah induksi haid, pascakeguguran spontan,
atau keguguran buatan, dengan syarat tidak terdapat
bukti-bukti adanya infeksi
Anjuran
Dapat disebabkan oleh AKDR, klien perlu dirujuk.
Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian. Pada

dasarnya progestin mengurangi nyeri haid


Riwayat kehamilan Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan
ektopik
bila ada segera mencari pertolongan di rumah sakit
Gejala penyakit
Berikan antibiotic saat insersi AKDR. Bila anemia (Hb < 9
katup jantung
g/dL) ganti dengan metode kontrasepsi yang lain
Menderita nyeri
Paling sering ditemukan ada AKDR yang mengandung
kepala atau migraine progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut
AKDR. Pada keluhan ringan cukup berikan analgetik
(jangan berikan aspirin)
Penyakit hati aktif Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung
(hepatitis)
progestin
Penyakit jantung
Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung
progestin, karena progestin mempengaruhi lipid dan
vasokontriksi
Stroke / riwayat
Sebaiknya jangan menggunakan AKDR yang mengandung
stroke
progestin
Tumor jinak
Progestin dapat memicu pertumbuhan tumor, sebaiknya
maupun ganas pada jangan diberi AKDR dengan progestin
hati
Tabel Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi kepada Klien
Dalam keadaan normal klien kembali untuk control
rutin sesudah menstruasi pertama kali pasca pemasangan
(4-6 minggu) tetapi jangan sampai melewati 3 bulan
sesudah pemasangan AKDR. Cek benang AKDR dan jika
terjadi salah satu keadaan berikut ini, klien harus kembali
ke klinik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Timbulnya kram di perut bagian bawah
Adanya perdarahan bercak antara haid atau sesudah
melakukan senggama
Nyeri sesudah melakukan senggama atau jika
suaminya mengalami perasaan kurang enak sewaktu
melakukan senggama
AKDR perlu diangkat setelah satu tahun atau pun
lebih awal bila dikehendaki
Bila terjadi ekspulsi AKDR, atau keluar cairan yang
berlebihan dari kemaluannya lihat terjadi infeksi atau
tidak
Muncul keluhan sakit kepala atau sakit kepala makin
parah

Informasi lain yang Perlu Disampaikan


AKDR yang digunakan tersebut segera aktif
Pada bulan pertama pemakaian dapat terjadi ekspulsi
AKDR
Pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi
amenorea
AKDR dapat saja dicabut setiap saat sesuai dengan
keinginan klien
AKDR tidak dapat melindungi klien terhadap penyakit
hubungan seksual dan AIDS/HIV
Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik
Normalnya klien harus kembali untuk control
pertama sesudah haid pertama setelah AKDR dipasang (46 minggu), tetapi jangan lebih dari 3 bulan. Ditanyakan
masalah-masalah yang muncul selama pemakaian AKDR
Peringatan Khusus Untuk pemakai AKDR dengan
Progestin
Tidak datang haid disertai dengan keluan mual dan
nyeri payudara perlu dicurigai terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah perlu dicurigai
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Kram/nyeri perut bagian bawah, terutama bila disertai
dengan tidak enak badan, demam/menggigil perlu
dicurigai kemungkinan terjadi infeksi panggul
AKDR jenis ini tidak dapat melindungi diri dari
penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS

Efek
Samping/Masalah
Amenorea

Penanganan
Pastikan hamil atau tidak. Bila klien tidak hamil. AKDR tidak
perlu dicabut, cukup konseling saja. Salah satu efek samping
menggunakan AKDR yang mengandung hormone adalah
amenorea (20 50%). Jika klien tetap saja menganggap
amenorea yang terjadi sebagai masalah, maka rujuk klien. Jika
terjadi kehamilan kurang dari 13 minggu dan benang AKDR
terlihat, cabut AKDR. Nasihatkan agar kembali ke klinik jika
terjadi perdarahan, kram, cairan berbau, atau demam. Jangan
mencabut AKDR jika benang tidak kelihatan dan kehamilannya

> 13 minggu. Jika klien hamil dan ingin meneruskan


kehamilannya tanpa mencabut AKDR-nya, jelaskan kepada
klien tentang meningkatkan resiko keguguran, kehamilan
preterm, infeksi dan kehamilannya harus diawasi ketat
Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri pengobatan
yang sesuai. Jika kramnya tidak parah dan tidak ditemukan
penyebabnya, cukup diberi analgetik saja. Jika penyebabnya
Kram
tidak dapat ditemukan dan menderita kram berat, cabut AKDR,
kemudia ganti dengan AKDR baru atau cari metode kontrasepsi
lain
Sering ditemukan terutama pada 3 6 bulan pertama.
Singkirkan infeksi panggul atau kehamilan ektopik, rujuk klien
bila dianggap perlu. Bila tidak ditemukan kelainan patologik
dan perdarahan masih terjadi, dapat diberi ibuprofen 3 x 800
Perdarahan yang
mg untuk satu minggu, atau pil kombinasi satu siklus saja. Bila
tidak teratur dan
perdarahan banyak beri 2 tablet pil kombinasi untuk 3 7 hari
banyak
saja, atau boleh juga diberi 1,25 mg estrogen equin konjugasi
selama 14 21 hari. Bila perdarahan terus berlanjut sampai
klien anemia, cabut AKDR dan bantu klien memilih metode
lain
Periksa apakan klien hamil. Bila tidak hamil dan KADR masih
di tempat, tidak ada tindakan yang perlu dilakukan. Bila tidak
yakin AKDR masih berada di dalam rahim dank lien tidak
Benang hilang
hamil, maka klien dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan
rontgen/USG. Bila tidak ditemukan, pasang kembali AKDR
sewaktu datang haid. Jika ditemukan kehamilan dan benang
AKDR tidak kelihatan, lihat penanganan amenorea
Bila penyebabnya kuman gonokokus atau klamidia, cabut
AKDR dan berikan pengobatan yang sesuai. Penyakit radang
Cairan
panggul yang lain cukup diobati dan AKDR tidak perlu dicabut.
vagina/dugaan
Bila klien dengan penyakit radang panggul dan tidak ingin
penyakit radang
memakai AKDR lagi, berikan antibiotic selama 2 hari dan baru
panggul
kemudian AKDR dicabut dan bantu klien untuk memilih
metode lain
Tabel penanganan efek samping/masalah yang sering dijumpai
Apakah secara Medis AKDR cocok untuk klien?
Jika klien anda menjawab Ya untuk setiap butir pertanyaan berikut, AKDR
mungkin bukan metode terbaik baginya. Dalam hal ini hendaklah seorang

dokter/bidan yang berpengalaman dalam hal AKDR menilainya dan membantunya


untuk memilih metode kontrasepsi yang lain.
Daftar Tilik Untuk Pemasangan AKDR
YA
TIDAK
Apakah anda masih menantikan anak yang pertama
Apakah anda piker bahwa anda mungkin hamil (apakah
haid anda terakhir terlambat atau anda tidak datang haid
lagi belakangan ini?)
Apakah anda sekarang atau baru saja mengalami infeksi di
pelvis (dengan demam, menggigil, nyeri di daerah uterus
atau cairan yang abnormal) atau peradangan di serviks
uteri?
Apakah anda dulu pernah menderita infeksi di pelvis
Apakah ada seseorang yang mengatakan bahwa anda ini
sangat anemia/pucat
Dalam waktu lebih 3 bulan belakangan ini, apakah anda
mengalami haid yang terasa sangat luar biasa, perdarahan
antara haid atau perdarahan sesudah senggama? (keadaan
ini merupakan indikasi adanya masalah kesehatan yang
serius yang sebaiknya harus dicek sebelum AKDR
dipasang)
Apakah anda pernah mengalami kehamilan diluar rahim
(kehamilan ektopik), misalnya disalah satu tuba falopii
Apakah anda atau suami anda mempunyai pasangan
seksual lain? Jika klien menjawab Ya, maka
kemungkinan mempunyai risiko untuk mendapat penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. AKDR tidak
akan melindunginya terhadap ISR dan IMS lainnya. Klien
sabiknya diberi konseling lebih lanut dan diperiksa oleh
seorang dokter
Tabel . Daftar penapisa klien yang akan menggunakan AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim(AKDR)
Profil
- Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang( dapat sampai 10 tahun: CuT380A).
- Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
- Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
- Dapat dipakai oleh seemua perempuan usia reproduksi.
- Tiddak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular
Seksual(IMS).

Jenis
- AKDR CuT-380A
- Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga(Cu). Tersedia di Indonesia dan
terdapat dimana mana.
- AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (Schering).
- Selanjutnya yang akan dibahas adalah khusus CuT-380 A.
Cara Kerja
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
- AKDR bekerja terutama mencegah ovum dan sperma bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
- Sebagai kontrasepsi, efektivivtasny tinggi.
Sangat efektif (0,6 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama.
( 1 kegagalan daalam 125 170 kehamilan).
- AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan,
- Metode jangka panjang(10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti).
- Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat ingat.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
- Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR(CuT-380A).
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus(apabila tidak
terjadi infeksi).
- Dapat digunakan sampai menopause(1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
- Tidak ada interaksi dengan obat obat.
- Membantu mencegah kehamilan ektopik.
Kerugian
- Efek samping yang umum terjadi:
a. Perubahan siklus haid(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan).
b. Haid lebih lama dan banyak.
c. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
d. Saat haid lebih sakit.
- Komplikasi lain:
a. Merasakan sakit dan kejang selam 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.
b. Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan
penyebab anemia.

c. Perorasi dinding uterus(sangat jarang apabila pemasangannya benar).


Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
Tidak baik digunakan pada peerempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan.
- Penyakit Radang Panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR. PRP dapat memicu infertilitas.
- Prosedur medic, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan
AKDR. Sseringkali perempuan takut selama pemasangan.
- Sedikit nyeri dan perdarahan(spotting) terjadi segera setelah pemasangan
AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 2 hari.
- Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri.
Petugas kesehatan terlatih yang harus melepaaskan AKDR.
Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui(sering terjadi apabilan
AKDR dipasang segera sesudah melahirkan).
- Tidak dapat mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR
untuk mencegah kehamilan normal.
- Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR sari waktu ke waktu.
Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina,
sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
Persyaratan Pemakaian
Yang dapat menggunakan
- Usia reproduktif.
- Keadaan nulipara.
- Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
- Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi. Setelah melahirkan
dan tidak menyusui bayinya.
- Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
- Risiko rendah dari IMS.
- Tidak menghendaki metode hormonal.
- Tidak menyukai untuk mengingat ingat minum pil setiap hari.
- Tidak menghendaki kehamilan setelaah 1 5 hari sanggama(lihat kontrasepsi
darurat).
Pada umumnya ibu dapat menggunakan AKDR Cu dengan aman dan efektif.
AKDR dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya:
- Perokok
- Pascakeguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya
infeksi.
- Sedang memakai antibiotika atau anti kejang.
- Gemuk ataupun yang kurus.
- Sedang menyusui.
Begitupun juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini dapat mengunakan
AKDR.
- Penderita tumor jinak payudara.
-

Penderita kanker payudara.


Pusing pusing, sakit kepala.
Tekanan darah tinggi.
Varises di tungkai atau vulva.
Penderita penyakit jantung(termasuk penyakit jantung katup dapat diberikan
antibiotika sebelum pemasangan AKDR).
- Pernah menderita stroke.
- Penderita diabetes.
- Penderita penyakit hati atau empedu.
- Malaria.
- Skistosomiasis(tanpa anemia)
- Penyakit thyroid
- Epilepsi
- Nonpelvik TBC.
- Setelah kehamilan ektopik.
- Setelah pembedahan pelvic.
Catatan :
Semua keadaan tersebut sesuai dengaan kriteria WHO< WHO Egibility Criteria
Category 1. Ibu dengan kategori kedua juga dapat menggunakan metode ini.
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR
- Sedang hamil(diketahui hamil atau kemungkinan hamil).
- Perdarahan vagina yang tidak diketahui(sampai dapat dievaluasi).
- Sedang menderita infeksi alat genital(vaginitis, servisitis).
- Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus
septic.
- Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
- Penyakit trofoblas yang ganas.
- Diketahui menderita TBC pelvic.
- Kanker alat genital.
- Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
Sudah lebih dari 30 tahun terakhir, AKDR menjadi metode yang cukuo popular
diantara pengguna kontrasepsi. Pada kenyataannya, 1 di antara 5 pengguna
kontrasepsi adalah AKDR sehingga jumlah pengguna AKDR secara global adalah
153 juta perempuan(Salem, 2006). Popularitas AKDR terutama disebabkan oleh
tingkat kepuasan yang tinggi terhadap metode ini, yang disebabkan oleh metode
jangka panjang, efektivitas kontrasetif dan kembalinya kesuburan yang sangat
tinggi.
- Tidak ada efek samping hormonal.
- Tidak mahal jika ditinjau dari rasio biaa dan waktu penggunaan kontrasepsi.
Metode yang nyaman, tidak perlu disediakan setiap bulan dan pemeriksaan
berulang.

AKDR pascapersalinan merupakan metode yang aman, efektif, dan nyaman bagi
sebagian besar perempuan. Untuk perempuan yang kurang mendapat akses ke
klinik reproduksi atau fassilitas kesehatan, AKDR pascaplasenta merupakan
kesempatan paling baik untuk mengontrol fertilitas pascaperssalinan. Keuntungan
lain adalah motivasi yang tinggi untuk menjaga kesehatan dan membantu tumbuh
kembang bayi dan jaminaan untuk tidak segera hamil kembaali.
Hal hal penting ang harus diperhatikan untuk AKDR pascapersalinan adalah:
- Konseling AKDR seharusnya diberikan seelaama ibu hamil melakukan
asuhan antenatal.
- Pelaksana pemasangan AKDR pascapersalinan haru memiliki kompetensi
untuk melaksanakan hal tersebut karena tingkat ekspulsi berhubungan erat
dengan teknik insersi dan kompetensi petugas.
- Perlu dilakukan control ulang ( 4 6 minggu ) untuk memastikan AKDR
masih ada di kavum uteri.
Klasifikasi WHO tentang AKDR
Klasifikasi 1
- Pascakeguguran tanpa infeksi.
- Pascaplasenta( dalam 10 menit pertama).
- Pasca persalinan(4 minggu atau lebih).
- Riwayat kehamilan ektopik.
- Riwayat kista atau miomaa yang tidak mengubah posisi kavum uteri.
- Riwayat infeksi vagina yang bukan IMS.
- Riwayat karsinoma payudara.
- Riwayat Randang Panggul(PID).
- Diabetes dan penyakit katup jantung.
- Perokok dan obesitas
Klasifikasi 2
- Berusia di bawah 20 tahun atau nulipara muda.
- Dismenorea, menoragia, endometriosis.
- Pascakeguguran trimester kedua.
- Passca persalinan di bawah 48 jam (tanpa infeksi)..
- Kelainan anatomic uterus yang tidak mengganggu bentuk kavum ueri
- Sedang mengalami infeksi vagina(diterapi dulu dan bukn IMS).
- Penderita HIV dengan kondisi yang memadai.
- Anemia.
- Sedang mangalami gangguan katup jantung (perlu profilaksiss aantibiotika).
Klasifikasi 3
- Pascapersalinan seteelah 48 jam atau di bawah 4 minggu
- Penyakit troofoblas jinak.
- Sedang mengalami karsinoma ovarium.
- Risiko tinggi untuk IMS.
- Penderita HIV dengan ARV yang teratur.
Klasifikasi 4

Hamil
Infeksi dalam 6 minggu pascapersalinan.
Pascakeguguran dengan infeksi atau abortus septic.
Korio karsinoma.
Karsinoma servik atau endometrium.
Mioma uteri yang mengubah bentuk kavum uteri.
Tuberculosis pelvik
Perdarahan pervaginan yang belum jelas diketahui asalnya.
Sedang mengalami penyakit radang panggul(PID) ,servisitis purulenta,
gonorea.
AKDR POST PLASENTA
- Kita pernah mengenal program insersi AKDR(IUD) postpartum dimana
ppasien mendapat insersi AKDR passcapersalinn. Program tersebut tidak
pernah dikembang kan.
- Dengan adanya cara yang relative baru yaitu insersi AKDR post plasenta
mungkin mempunyai haraapan dan kesempatan bagi banyk ibu yang tak ingin
hamil lagi. Teknik ini cukup aman . hanya sebagian kecil(3 8 % ) ibu yang
menginginkan anak lagi. Bagi Indonesia dengan kesulitan hidup yang cukup
tinggi (30% miskin), dan banyaknya unmet need (8,6 %) maka tenologi ini
perlu ditawarkan . pasien hendaknya mendapat konselinh sebelum persalinan.
- Pemasangan AKDR dapat dilakukan juga pada saat seksio sesarea.
Peningkatan penggunaan AKDR akan mengurangi kehamilan yang tidak
diinginkan di masa depan sehingga akan mengurangi angka kematian ibu di
Indonesia.
Efektivitas
AKDR post- plasenta telah dibuktikan tidak menambah risiko infeksi,
perforasi dan perdarahan.
- Diakui bahwa ekpulsi lebih tinggi (6-10%) dan ini harus disadari oleh pasien
bila mau akan dapt dipasang lagi.
- Kemampuan penolong meletakkan di fundus amat memperkecil risiko
ekspulsi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan.
- Kontraindikasi pemasangan post-plasenta ialah: ketuban pecah lama, infeksi
intrapartum, perdarahan post partum.
Teknologi
- AKDR umumnya jenis Cu-T dimasukkan ke dalam fundus uteri dalam 10
menit setelah plasenta lahir. Penolong telah menjepit AKDR di ujung jari
tengah dan telunjuk yang selanjutnya menyusuri sampai ke fundus.
- Pastikan bahwa AKDR diletakkan dengan benar di fundus dan menekan ke
bawah. Jangan lupa memotong benang AKDR sepanjang 6 cm sebelum
insersi.
Pemantauan

Klien hendak diberikan pendidikan mengenai manfaat dan risiko AKDR. Apabila
terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali dipasang. Pemeriksaan AKDR dapat
dilakukan setiap tahun atau bila terdapat keluhan(nyeri, perdarahan, demam dsb)
Tabel Penanganan efek samping yang umum dan permasalahan yang lain
Efek Samping/
Penanganan
Permasalahan
Amenorea
Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas
AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenorea
apabila dikehendaki. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan
untuk melepasa AKDR apabila talinya terlihat dan
kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak
terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu. AKDR jangan
dilepaskan. Appabila klien sedang hamil dan ingin
mempertahankan kehamilaannya tanpa melepas AKDR,
jelaskan adanyaa risiko kemungkinan terjadinya kegagalan
kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus
lebih diamati dan diperhatikan.
Kejang
Pastikan dan tegaskan adanya Penyakit Radang Panggul dab
penyeebab lain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya
apabila ditemukan. Apabila tidak diteukan penyebabnya beri
analgesic untuk sedikit meringankan. Apabila klien
mengalami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu
klien menenukan metode kontrasepsi yang lain.
Perdarahanvagina Patikan dan tegaskan adanya infeksi pelvic dan kehamilan
yang hebat dan ektopik. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan
tidak teratur
berkelanjutan serta perdarahan hebat, lakukan konseling dan
pemantauan. Beri ibuprofen(800 mg, 3 x sehari selama 1
minggu) untuk mengurngi perdarahan dan berikan tablet
besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan). AKDR
memungkinkan dilepas apabila klien mengkehendaki.
Apabila klien telah memakai AKDR selama lebih dari 3
bulan dan diketahui menderita anemia(Hb< 7 gram %),
anjurkan untuk melepas AKDR dan bantulah memilih
metode lain yang sesuai.
Benang
yang Pastikann adanya kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah
hilang
AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak
terlepas, berikan kondom. Periksa talinya didalam saluran
endoserviks dan kavum uteri(apabila memungkinkan

aadanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid


berikutnya. Apabila tidak ditemukan rujuklah ke dokter,
lakukan X-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak
hamil dan AKDR yang hilang tidak ditmukan, pasanglah
AKDR baru atau bantu klien untuk memilih metode lain.
Adanya
Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila
pengeluaran
ditemukan menderita atau sangat dicurigai menderita
cairan dari vagina/ gonorea atau infeksi klamidial, lakukan pengobatan yng
dicurigai adanya memadai. Bila PRP, obati dan lepas AKDR sesudah 48 jam .
PRP.
Apabila AKDR dikeluarkan, beri metode lain sampai
masalahnya teratasi.
Waktu Penggunaan
- Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
- Hari pertama sampai ke -7 siklus haid.
- Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan; setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea
laktasi (MAL). Perlu diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera
atau selama 48 jam pascapersalinan.
- Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi.
- Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak dilindungi.
Petunjuk bagi Klien
- Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai 6 minggu pemasangan AKDR.
- Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksalah benang AKDR
secara rutin tertama setelah haid.
- Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan
benang setelah haid apabila mengalami:
a. Kram / kejang di perut bagian bawah.
b. Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah sanggama.
c. Nyeri setelah sanggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman
selama melakukan hubungan seksual.
- Copper T-380 A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat
dilakukan lebih awal apbila diinginkan.
- Kembali ke klinik apabila:
a. Tidak dapat meraba benang AKDR.
b. Merasakan bagian yang keras dari AKDR.
c. AKDR terlepas.
d. Siklus terganggu / meleset
e. Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan.
f. Adanya infeksi.
Informasi Umum

AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan.


AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa
bulan pertama.
Kemungkinan terjadi perdarahan atau spotting beberapa hari setelah
pemasangan. Perdarahan menstrusai biasanya akan lebih lama dan lebih
banyak.
AKDR dilepas setiap saat atas kehendak klien.
Jelaskan pada Klien jenis AKDR apa yang digunakan, kapan akan dilepas dan
berikan kartu tentang semua informasi ini.
AKDR tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk virus AIDS. Apabila
pasangannya beresiko, mereka harus menggunakan kondom seperti halnya
AKDR.

Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi.
Perlu prosedur bedah untuk melakukan tubektomi sehingga diperlukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan tambahan lainnyaa untuk memastikan apakah seorang klien
sesuai untuk menggunakan metode ini.
Tubektomi termasuk metode efwktif dan tidak menimbulkan efek samping jangka
panjang. Efektivitas tubektomi:
- Kurang dari 1 kehamilan per 100 (5 per 1000) perempuan pada tahun pertama
penggunaan.
- Pada 10 tahun penggunaan, terjadi sekitar 2 kehamilan per 100 perempuan (18
19 per 1000 perempuan).
- Efektivitas kontraseptif terkait juga dengan teknik tubektomi(penghambatan
atau oklusi tuba) tetapi secara keseluruhan, efektivitas tubektomi cukup
tinggi dibandingkan metode kontrasepsi lainnya. Metode dengan efektvitas
tinggi adalah tubektomi minilaparotomi pascapersalinan.
Efek Samping, Risiko, dan Komplikasi
Jarang sekali ditemukan efek samping, baik jangka panjang.
Keuntungan
- Mempunyai efek produktif terhadap kehamilan dan Penyakit Radang Panggul
(PID). Beberapa studi menunjukkan efek protektif terhadap kanker ovarium.
Risiko
- Walaupun jarang, tetapi dapat terjadi komplikasi tindakan pembedahan dan
anastesi. Penggunaan anastesi local sangat mengurangi risiko yang terkait
dengan tindakan anastesi umum.
Salah Persepsi yang harus Dikoreksi terkait Tubektomi
Tubektomi
- Tidak menyebabkan pengguna menjadi lemah.
- Tidak menimbulkan nyeri pinggang, uterus, atau abdomen yang
berkepanjangan.

Bukan prosdur pengangkatan uterus(histerektomi)


Tidak menyebabkan gangguan keseimbangan hormone.
Tidak menyebabkan perubahan pola haid (menorragia, metroragia,
polimenorea).
- Tidak menambah nafsu makan atau berat badan.
- Tidak menurunkan libido.
- Mengurangi risiko kehamilan ektopik .
Tubektomi Sesuai untuk
- Pasangan yang tidak ingin menambah anak lagi
- I bu pasca persalinan
- Ibu menyusui
- Tidak ingin menggunakan kontrasepsi yang harus dipakai atau disiapkan
setiap waktu.
- Perempuan dengan gangguan kesehatan yang bertambah berat jika terjadi
kehamilan.
- Pengguna kontrasepsi yang menimbulkan gangguan pola haid.
Enam Hal Penting dalam Konseling Tubektomi
- Masih ada berbagai jenis kontrasepsi jika klien belum mantap untuk
tubektomi.
- Tubektomi adalah prosedur prosedur bedah minor.
- Selain menguntungkan, tubektomi juga memiliki risiko.
- Setelah tubektomi, klien tidak hamil lagi.
- Tubektomi bersifat permanen.
- Klien dapat (setiap saat) membatalkan pilihan untuk menggunakan tubektomi,
selama prosedur tubektomi belum dilaksanakan.
Kelaikan Medik Tubektomi ( WHO 2007)
Klasifikasi C
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya( perlu evaluasi
atau konfirmasi)
- Infeksi panggul yang akut.
Infeksi sistemik yang akut ( misalnya : influenza, gastroenteritis, hepatitis
virus, dan sebagainya)
- Anemia (Hb< 7 gr/ dl)
- Infeksi kulit di daerah operasi.
- Kanker ginekologik.
- Thrombosis vena dalam.
Klasifikasi D
- Diabetes Mellitus
- Penyakit jantung simptomatis
- Hipertensi (>160 / 100 mmHg) terutama yang disertai kelaianan vaskuler.
- Kelainan Pembekuan Darah.
- Obesitas(>80 kg/ 176 cm), perbandingan tinggi dan berat badan tidak normal.

- Hernia abdominalis atau hernia umbilikalis


- Parut sayatan/ sayatan ganda pada dinding abdomen bawah.
Profil
- Sangat efektif dan permanen.
- Tindak pembedahan yang aman dan sederhana.
- Tidak ada efek samping.
- Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan.
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan
fertilitas( kesuburan) seorang perempuan .
Jenis
- Minilaparotomi.
- Laparoskopi.
Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba fallopii( mengikat dan memotong atau memasnag
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Manfaat
Kotrasepsi
- Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan).
- Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
- Tidak bergantung pada factor sanggama.
- Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
- Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local.
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
- Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual(tidak ada efek pada produksi
hormone hormone ovarium).
Nonkontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium.
Keterbatasan
- Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini ( tidak dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi.
- Klien dapat menyesal di kemudian hari.
- Risiko komplikasi kecil ( meningkat apabila digunakan anastesi umum).
- Rasa sakit / ketidaknyamanan dalam jangka pendek seetelah tindakan.
- Dilakukan oleh dokter yang terlatih ( dibutuhkan dokter spesialis ginekologi
atau dokter spesialis bedah untuk proses laparoskopi).
- Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Isu isu klien
- Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum prosedurr
ini.
- Informed consent harus diperoleh dan standard consent form harus
ditandatangani oleh klien sebelum prosedur ini dilakukan; informed consent
form dapat ditandatangani oleh saudara atau pihak yang bertanggung jawab

atas seorang klien yang kurang paham atau tidak dapat memberikan informed
consent, misalnya individu yang tidak kompeten secara kejiwaan.
Yang dapat menjalani Tubekomi
- Usia > 26 tahun
- Paritas > 2.
- Yakin telah mempunyai keluarga besar yang sesuai dengan kehendaknya.
- Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
- Pascapersalinan.
- Pasca keguguran.
- Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Tabel keaadaan yang memerlukan kehati hatian
Keadaan
Anjuran
Masalah masalah medis yang Klien dengan maslah medis yang
signifikan (misalnya penyakit jantung signifikan menghendaki penatalaksanaan
atau pembekuan darah, Penyakit radang lanjutan dan bedah yang khusus.
Panggul sebelumnya/ sekarang, obesitas, Misalnya, prosedur ini harus dilakukan di
diabetes).
rumah sakit tipe A atau B atau fasilitas
swasta dan bukan di sebuah ambulatory
facility. Bila memungkinkan, masalah
masalah medis yang signifikan sebaiknya
dikontrol sebelum proses pembedahan.
Anak tunggal dan atau dengan tanpa Nasihat yang sangat hati hati dan
anak sama sekali
membutuhkan waktu tambahan untuk
mengambil
keptusan
yang
bijak.
Bantulah klien untuk memilih metode
yang lain, bila perlu.
Yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi
- Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
- Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga haruss dievaluasi).
- Infeksi sistemik atau pelvic yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol).
- Tidak boleh menjalani proses pembedahan.
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan.
- Belum memberikan persetujuan tertulis.
Kapan Dilakukan
- Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tersebut tidak hamil.
- Hari ke 6 hingga ke 13 dari siklus menstruasi(fase proliferasi).
- Pascapersalinan
a. Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu.
b. Laparoskopi: tidak tepat untuk klien klien pasca persalinan.

Pasca keguguran
a. Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvic(minilap atau laparoskospi).
b. Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvic (minilap saja).
Tabel penanganan atas komplikasi yang mungkin terjadi
Komplikasi
Penanganan
Infeksi luka
Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antiotik.
Bila terdapat abses, lakukan drainese dan obati
seperti yang terindikasi.
Demam
Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan.
0
pascaoperasi(>38 C)
Luka pada kandung Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat. Apabila
kemih,
kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu
intestinal(jarang
operasi, lakukan reparasi primer. Apabila ditemukan
terjadi).
pascaoperasi, dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila
perlu.
Hematoma(subkutan) Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat
tersebut. Amati; hal ini biasanya akan berhenti
dengan berjalannya waktu tetapi dapat membutuhkan
drainase bila ekstensif.
Emboli gas yang Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah
diakibatkan
oleh resusitasi intensif, termasuk:
laparoskopi (sangat Cairan intravena, resusitasi kardiopulmonar, dan
jarang terjadi).
tindakan penunjang kehidupan lainnya.
Rasa sakit pada lokasi Pastikan adnya infeksi atau abses dan obati
pembedahan.
berdasarkan apa yang ditemukan.
Perdarahan
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa
superficial(tepi- tepi yang ditemukan.
kulit atau subkutan).
Instruksi kepada Klien
- Jagalah luka operasi tetap kering hingga pembalut dilepaskan. Mulai lagi
aktivitas normal secara bertahap(sebaiknya dapat kembali ke aktivitas normal
di dalam waktu 7 hari setelah pembedahan).
- Hindari berhubngan intim sampai merasa cukup nyaman. Setelah mulai
kembali melakukan hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan kurang
nyaman.
- Hindari mengangkat benda benda berat dan bekerja keras selam 1 minggu.
- Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesic (penghilang rasa sakit) setiap
4 sampai 6 jam.

Jadwalkanlah sebuah kunjungan pemeriksaan rutin antara 7 dan 14 hari


setelah pembedahan. (Petugas aakan member tahu tempat layanan ini akan
diberikan).
- Kembalilah setiap waktu apabila Anda menghendaki perhatian tertentu, atau
tanda tanda dan simptom simptom yang tidak biasa.
Informasi umum
- Nyeri bahu selama 12 24 jam setelah laparoskopi relative lazim dialami
karena gaas (CO2 atau udar) di bawah diafragma, sekunder terhadap
penuymoperitonium.
- Tubektomi efekif setelah operasi.
- Periode menstruasi akan berlanjut seperti biasa(apabila mempergunakan
hormonal sebelum prosedur, jumlah dan duraasi haid dapat meningkat setelah
pembedahan).
- Tubektomi tidak memberikan perlindungan atas IMS, termasuk virus AIDS.
Apabila pasangannya beresiko, padangan tersebut sebaiknya mempergunakan
kondom bahkan setelah tubektomi.
Vasektomi
Vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin anak lagi.
Perlu prosedur bedah untuk melakukan vasektomi sehingga diperlukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakah
seorang klien sesuai untuk menggunakan metode ini.
Vasektomi:
- Disebut juga sebagai metode kontrasepsi operatif lelaki.
- Metode permanen untuk pasangan tidak ingin anak lagi.
- Metode ini membuat sperma (yang disalurkan melalui vas deferens) tidak
dapat mencapai vesikula seminalis yang pada saat ejakulai dikeluarkan
bersamaan dengan cairan semen.
- Untuk oklusi vas deferens, diperlukan tindakan insiso kecil(minor) pada
daerah rafe skrotalis.
- Penyesalan terhadap vasektomi, tidak segera memulihkan fungsi reproduksi
karena memerlukan ulang.
Vasektomi termasuk metode efektif dan tidak menimbulkan efek samping jangka
panjang.
Efektivitas Vasektomi
- Setelah masa pengosongan sperma dari vesikula seminalis(20 kali ejakulasi)
menggunakan kondom) maka kehamilan hanya terjadi pada 1 per 100
perempuan pada tahun pertama penggunaan.
- Pada mereka yang tidak dapat memastikan(analisis sperma) masih adanya
sperma pada ejakulat atau tidak patuh meggunakan kondom hingga 20 kali
ejakulasi maka kehamilan terjadi 2 3 per 100 perempuan pada tahun
pertama penggunaan.
- Selam 3 tahun penggunaan, terjadi sekitar 4 kehamilan per 100 perempuan.
- Bila terjadi kehamilan pasca vasektomi, kemungkinannya adalah:

a. Pengguna tidak menggunakan metode tambahan(barier) saat sanggaama


dalam 3 bulan pertama pascavasektomi.
b. Oklusi vas deferens tidak tepat.
c. Rekanalisasi spontan.
Manfaat non kontraseptif vasektomi
- Hanya sekali aplikasi,dan efektif dalam jangka panjang.
- Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrsepsi.
Keterbatasan vasetomi.
- Permanen (non reversible) dan timbul masalah bila klien menikah lagi.
- Bila tak siap ada kemungkinan menyesal di kemudian hari .
- Perlu pengosongan depot sperma di vesikula seminalis sehingga perlu 20 kali
ejakulasi.
- Risiko dan efek samping pembedahan kecil.
- Ada nyeri / rasa tak nyamaan pasca bedah.
- Perlu tenaga peleksana terlatih.
- Tidak melindungi klien terhadap PMS(misalnya: HBV, HIV/AIDS).
Efek samping, risiko, dan komplikasi
Tidak ada efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Karena area pembedahan
termasuk superficial, jarang sekali menimbulkan resiko merugikan pada klien.
Walaupun jarang sekali, dapat terjadi nyeri scrotal dan testicular
berkepanjangan(bulanan atau tahunan). Komplikasi segera dapat berupa hematoma
intraskrotal dan infeksi. Teknik vasektomi tanpa pisau (VTP) sangat mengurangi
kejadian infeksi pascabedah.
Salah persepsi yang harus dikoreksi terkait vasektomi
Vasektomi:
- Bukan kebiri atau kastrasi karena hanya vas deferens yang diikat, bukan
testisnya.
- Tidak mempengaruhi libido.
- Tidak mengganggu fungsi seksual atau disfungsi ereksi.
- Tidak membuat klien menjadi lemah atau kurang jantan.
Vasektomi sesuai untuk Lelaki
- Dari semua usia reproduksi(biasanya< 50 tahun)
- Tidak ingin anak lagi, menghentikan fertilitas, ingin metode kontrsepsi yang
sangat efektif dan permanen.
- Yang istrinya mempunyai masalah usia, paritas atau kesehatan dimana
kehamilan dapat menimbulkan risiko kesehatan atau mengancam keselamatan
jiwanya. Yang mamahami asas sukarela dan member persetujuan tindakan
medic untuk prosedur tersebut.
- Yang merasa yakin bahwa mereka telah mendapatkan jumlah keluarga yang
diinginkan.
Kelaaikan Medik Vasektomi(WHO 2007)
Klasifikasi C
- Infeksi kulit di tempat insisi atau area pembedahan.

- Infeksi akut saluran kemih atau genitalia.


- Infeksi sitemik akut(misalnya influenza, gastroenteritis, hepatitis virus)
- Penyakit jantung simptomatik, kelainan pembekuan darah, diabetes.
Klasifikasi D
- Varikokel besar
- Hernia inguinalis
- Filariasis
- Parut skrotum
- Riwayat bedah skrotum atau testis sebelumnya
- Massa intraskrotal (perlu onfirmasi atau evaluasi lebih lanjut)
- Testis tidak turun tetapi ada riwayat infertilitas.
- Kriptordismus(termasuk yang bilateral tetapi tidak punya riwayat infertilitas
sebelumnya).
- Penyakit yag berkaitan dengan PMS atau transmisi penyakit melalui
hubungan seksual( missal :AIDS, HBV, dan sebagainya.
- Anemia berat atau sedang menggunakan antikoagulasia.
Profil
- Sangat efektif
- Tidak ada efek samping jangka panjang.
- Tindak bedah yang aman dan sederhana.
- Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan.
- Konseling dan informed consent mutlak diperlukan.
Batasan
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferesia sehingga alaur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan Perhatian khusus bagi tindakan vsektomi.
- Infeksi kulit pada daerah operasi.
- Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien.
- Hidrokel atau varikokel yang besar.
- Henia inguinalis.
- Filariasis (elephantiasis).
- Undesensus testikularis.
- Massa intraskrotalis.
- Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia.
Konseling, informasi, dan Persetujuan Tindakan Medis.

Klien harus diberi informasi bahwa prosedur vasektomi tidak mengganggu


hormone pria ataau menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan
seksual.
- Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrsepsi terpilih hingga
spermatozoa yang tersisa dalam vesikula seminalis telah dikeluarkan
seluruhnya. Secara empiric, sperma analisis akan menunjukkan hasil
negative setelah 15 20 kali ejakulasi.
Informasi bagi Klien
- Pertahankan band aid selam 3 hari.
- Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik tarik atau digaruk.
- Boleh mandi setekah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka
boleh dicuci dengan sabun dan ir.
- Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.
- Jika ada nyeri, berikan 1 2 tablet analgetik seperti parasetamol atau
ibuprofen setiap 4 5 jam.
- Hindari mengangkat baarang berat dan kerja keras untuk 3 hari.
- Boleh bersanggama sesudah hari ke 2 3. Namun untuk mencegah
kehamilan, pakailah kondom atau cara kontrsepsi lain selama 3 bulan atau
sampai ejakulasi 15- 20 kali.
Penilaian Klinik.
Riwayat sosiomedik yang perlu diketahui dari seorang calon akseptor vasektomi
meliputi hal hal berikut.
- Riwayat operasi tau trauma pada region skrotalis inguinalis.
- Riwayat disfungsi seksual, termasuk impotensi.
- Kondisi area skrotalis(ketebalan kulit, parut, atau infeksi)
- Temuan beberapa undensus testikularis, hidrokel/ varikokel, masa
intraskrotalis atau hernia inguinalis.
- Riwayat alergi
- Adanya proteinuria atau diabetes mellitus.
Tempat pelayanan dan petugas pelaksana Vasektomi Tanpa Pisau(VTP)
Tim medis VTP merupakan petugas kesehatan yang dilatih secara khusus untuk
melakukan prosedur vasektomi. Di Indonesia, pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) yang memiliki Tim Medis VTP merupakan fasilitas kesehatan
terdepan yang dapat memberikan pelayanan kontrasepsi khusus ini. Walaupun
prosedur vasektomi merupakan tindakan bedah minor, ketersediaan peralatan dan
medikamentosa untuk tindakan gawat darurat merupakan syarat mutlak
pelayanan. Akses ke fasilitas kesehatan rujukan juga harus tersedia setiap saat.
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat setelah
tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi akibat reaksi
anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan
terhadap anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.

Komplikasi pascatindakan dapat berupa hematoma skrotalis, infeksi atau


abses pada testis, atrofi testis, epididimis kongesif, atau peradangan kronik
granuloma di tempat insisi. Penyulit jangka panjang yang dapat mengganggu
upaya pemulihan fungsi reproduksi adalah terjadinya antibody sperma.
Rekanalisasi
Rekanalisasi Tuba Falopii.
Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah banyak dikembangkan. Teknik
ini tidak saja menyambung kembali tuba falopii dengan baik, tetapi juga menjamin
kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara
akurat menyambung kembali tuba dengan trauma yang minimal, mengurangi
perlekatan pasca operasi, mempertahankan fisiologi tuba, serta menjamin fimbriae
tuba tetap bebas sehingga fungsi penangkapan ovum masih tetap baik.
Seleksi Kasus
Tidak semua klien pascatubektomi dapat dengan mudah menjalankan rekanalisasi
atau dikabulkan permintaan rekanalisasinya. Beberapa pertimbangan harus diberikan
untuk keberhasilan rekanalisasi tersebut.
Beberapa indikasi kontra antara lain
- Umur klien > 37 tahun.
- Tidak ada ovulasi (atau ada masalah dari factor ovarium).
- Suami oligospermi atau azoospermi.
- Keadaan kesehatan yang tidak baik, dimana kehamilan akanmemperburuk
kesehtannya.
- Tuberculosis genitalia interna.
- Perlekatan organ organ pelvic yang luas dan berat.
- Tuba yang sehat terlalu pendek(kurang dari 4 cm)
- Ind=feksi pelvis yang masih aktif.
Beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk operasi
Pemilihan klien dilakukan berdasarkan:
- Pemeriksaan pre operatif
a. Anamnesis yang lengkap, termasuk laporan operasi daerah pelvis dan
penyakit panggul terdaahulu.
b. Pemeriksaan fisik umum(status generalis)
c. Pemeeriksaan ginekologis.
d. Pemeriksaan laparoskopi.
e. Pemeriksaan histerosalpinografi.
- Keputusan untuk operasi dan waktunya
a. Apakah bisa dilakukan pembedahan mikro pada kasus tersebut.
b. Apakah tindakan pemedahan tersebut akan memberikan hasil yang baik
untuk klien agar dapat hamil.
Bila jawaban ya, harus ditentukan waktu operasi. Tindakan pembedahan biasanya
dilakukan di Rumah Sakit oleh ahli bedah yang terlatih serta dengan sarana yang
lengkap untuk operasi mikro(micro surgery).

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen43 halaman
    Bab Iv
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • ANC-PERS-NIFAS-BBL
    ANC-PERS-NIFAS-BBL
    Dokumen5 halaman
    ANC-PERS-NIFAS-BBL
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Skrinning Antenatal
    Skrinning Antenatal
    Dokumen21 halaman
    Skrinning Antenatal
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • BAB III Revisi Terakhir
    BAB III Revisi Terakhir
    Dokumen11 halaman
    BAB III Revisi Terakhir
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Karyawan RSIA AMANAH
    Daftar Karyawan RSIA AMANAH
    Dokumen6 halaman
    Daftar Karyawan RSIA AMANAH
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • KEHAMILAN GANDA
    KEHAMILAN GANDA
    Dokumen21 halaman
    KEHAMILAN GANDA
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • BAB II Lisa Iud
    BAB II Lisa Iud
    Dokumen12 halaman
    BAB II Lisa Iud
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Rekap 2
    Rekap 2
    Dokumen2 halaman
    Rekap 2
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • MTBM
    MTBM
    Dokumen1 halaman
    MTBM
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • BAB I Editan Terbaru
    BAB I Editan Terbaru
    Dokumen4 halaman
    BAB I Editan Terbaru
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Rekapitulasi 2015
    Rekapitulasi 2015
    Dokumen2 halaman
    Rekapitulasi 2015
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway Kala II
    Pathway Kala II
    Dokumen1 halaman
    Pathway Kala II
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Dokumen1 halaman
    DOKUMEN
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway Persalinan
    Pathway Persalinan
    Dokumen1 halaman
    Pathway Persalinan
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway KB
    Pathway KB
    Dokumen1 halaman
    Pathway KB
    LisaIndriani
    100% (1)
  • Kata Pengantar DKK
    Kata Pengantar DKK
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar DKK
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Kala IV Pathway
    Kala IV Pathway
    Dokumen1 halaman
    Kala IV Pathway
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway Nifas
    Pathway Nifas
    Dokumen1 halaman
    Pathway Nifas
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway Nifas
    Pathway Nifas
    Dokumen1 halaman
    Pathway Nifas
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Kebidanan
    Daftar Pustaka Kebidanan
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka Kebidanan
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Onsep
    Kerangka Onsep
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Onsep
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Teori KB
    Teori KB
    Dokumen41 halaman
    Teori KB
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teori Terbaru
    Tinjauan Teori Terbaru
    Dokumen41 halaman
    Tinjauan Teori Terbaru
    LisaIndriani
    Belum ada peringkat