- Belum haid
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya
Cara Kerja
Penundaan/penekanan ovulasi
Keuntungan Kontrasepsi
Efektivitas tinggi (keberhasilan 98 % pada enam bulan
pasca persalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistemik
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu obat atau alat
Tanpa biaya
Keuntungan Non Kontrasepsi
Untuk bayi
- Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan gibu lewat ASI)
- Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk
tumbuh kembang bayi yang optimal
- Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air, susu lain atau formula atau alat minum yang
dipakai
Untuk ibu
- Mengurangi perdarahan pascapersalinan
- Mengurangi resiko anemia
- Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Keterbatasan
Non kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
- Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada suami dan istri.
- Memungkinkan mengeratkan relasi / hubungan melalui peningkatan
komunikasi antara suami istri / pasangan.
Keterbatasan
- Sebagai kontraseptif sedang(9 20 kehamlian per 100 perempuan selama
tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan
ditaati kegagalan 0%(metode /method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/
users failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar
aturan untuk mencegah kehamilan.
- Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk meengikuti
instruksi.
- Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang
paling efektif secara benar.
- Dibutuhkan pelatih atau guru KBA.
- Pelatih / guru KB harus mampu membantu ibu mengenali massa suburnya,
memotivasi untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan
menyediakan alat bantu bila diperlukan; misalnya buku catatan khusus,
thermometer (oral atau suhu basal).
- Perlu pantang selama masa subuur untuk menghindari kehamilan.
- Perlu pencatatan setiap hari.
- Infeksi vagina membuat lendir serviks suli dinilai.
- Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
- Tidak terlingdung dari IMS termasuk HBV ( Virus Hepatitis B) dan
HIV/AIDS.
Yang dapat menggunakan KBA
Untuk kontrasepsi
- Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak
teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
- Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara.
- Perempuan kurus ataupun gemuk.
- Perempuan yang merokok.perempuan dengan alas an kesehatan tertentu
antara lain hipertensi sedang, varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau
hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi, hepatitis
virus, malaria, thrombosis vena dalam, atau emboli paru.
- Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode
lain.
- Pasangan yang ingin menggunakan pantang senggama lebih dari seminggu
pada setiap siklus haid.
- Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan
menilai tanda dan gelaja kesuburan.
Untuk konsepsi
Oleh karena itu, dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk
mendapatkan atau menunda kehamilan.
Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kata kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus
cocok dengan budaya local dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara
luas. Dibeberapa tempat dipakai tempelan atau sticker atau tinta bewarna, di
tempat lain lebih praktis membuat kode yang dapat ditulis tangan; ada juga
yang mengkombinasikan keduanya yaitu kode yang ditulis tangan dengan
menggunakan pensil bewarna. Contoh berikut adalah table pencatatan kode
untuk siklus normal(teratur) biasa, berkisar antara 28 hari dan siklus normal
(teratur ) pendek, berkisar antara 20 25 hari.
Awal Siklus: 4 4 -1998 difoto dewe ae yo. Uelek soale
H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
a
0
r
i
k
e
:
t 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1
g
0 1 2 3
l
k : . I I I
o
= = =
d
e
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 /
5
Definisi
Hari hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1
sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa
kering, ini dinamakan hari hari kering.
Hari hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu
dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang
kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudh ada di
serviks dan hari subur sudah dimulai.
Hari puncak : adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada
perasaan basah.
Contoh kode yang dipakai untuk melihat kesuburan.
Pakai tanda* atau merah untuk menandakan perdarahan(haid)
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda () atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir
subur yang basah, jernih, licin, dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang
kental, putih, keruh, dan lengket.
Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid
ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah(misalnya,
catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa).
Abaikan setiap suhu tertinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan
lain.
- Tarik garis pada 0,050 0,10C di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut.
Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
- Masa taak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut turut suhu
berada di atas garis pelindung tersebut(Aturan Perubahan Suhu).
Untuk kontrasepsi
Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai sore ketiga berturut turut
setelah suhu berada di atas garis pelindung(cover line). Masa pantang pada aturan
perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian MOB.
Catatan :
- Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung(cover line) selama
perhitungan hari, mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk
menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut turut suhu tercatat di
atas garis pelindung sebelum memulai sanggama.
- Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu
dapat berhenti mencatat sampai haid berikut dan mulai bersanggama sampai
hari pertama haid berikutnya.
Metode Simtotermal
Ibu harus mendapat instruksi untuk metode lendir serviks dan suhu basal.
Ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan lendir
serviks.
- Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersanggama pada malam hari pada
hari kering dengan berselang sehari selam masa tak subur. Ini adalah aturan
selang hari kering(Aturan awal). Aturan yang sama dengan lendir serviks.
- Masa subur dimulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini
adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode lendir serviks.
Berpantang berssanggama sampai masa subur berakhir.
- Pantang bersanggama sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah
terjadi.
- Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa
subur, selalu diikuti aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
Sanggama Terputus
Sanggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi.
Cara Kerja
(sebelum berhubungan)
Kondom
bocor
atau
dicurigai ada curahan
sperma di vagina saat
berhubungan
Dicurigai adanya reaksi
alergi (spermisida)
haid,
Keterbatasan
Efektivitas sedang (bila digunakan dengan
spermisida angkakegagalan 6-16 kehamilan per
100 perempuan per tahun pertama)
Keberhasilan sebagai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan
menggunakannya setiap berhubungan seksual
Pemeriksaan pelvic oleh petugas kesehatan
terlatih diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan
Pada beberapa pengguna menjadi penyebab
infeksi saluran uretra
Pada 6 jam pasca berhubungan seksual, alat masih
harus berada pada posisinya
Diafragma
Sesuai untuk klien yang :
Tidak sesuai untuk klien yang :
Tidak
menyukai
metode Berdasarkan umur dan paritas serta
kontrasepsi hormonal, seperti
masalah kesehatan menyebabkan
perokok atau diatas usia 35 tahun
kehamilan menjadi risiko tinggi
Tidak
menyukai
penggunaan Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau tidak
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi
suka menyentuh alat kelaminnya
Memerlukan proteksi terhadap
(vulva dan vagina)
Mempunyai riwayat sindrom syok
IMS
Memerlukan metode sederhana
karena keracunan
sambil menunggu metode yang lain Ingin metode KB efektif
Tabel.. Seleksi klien pengguna diafragma
Efek Samping
Penanganan
Infeksi saluran uretra
Pengobatan dengan antibiotika yang sesuai, apabila
diafragma menjadi pilihan utama dalam ber-KB.
Sarankan untuk segera mengosongkan kandung
2.
-
Pil Kombinasi
Profil
Efektif dan reversible
Harus diminum setiap hari
Pada bulan bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak
yang tidak berbahaya dan segera akan hilang
Efek samping serius sangat jarang terjadi.
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai
anak atau belum.
- Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
- Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui.
- Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Jenis
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progestin(E/P) dalam dosis sama, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
- Bifasik :pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/ progestin(E/P) dengan dua dosis berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
- Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progesterone(E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormone aktif.
Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi
- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.
Manfaat
- Memiliki efektivitas yang tinggi( hampir menyerupai efektivitas tubektomi),
bila digunakan setiap hari(1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun
pertama penggunaan).
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang(mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. Dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
- Membantu mencegah:
a. Kehamilan ektopik
b. Kanker ovarium
c. Kanker endometrium
d. Kista ovarium
e. Penyakit radang panggul
f. Kelainan jinak pada payudara
g. Dismenorea
h. Akne.
Keterbatasan
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
- Mual terutama pada 3 bulan pertama.
- Pusing
- Nyeri payudara.
- Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu berat badan justru
memiliki dampak positif.
- Berhenti haid(amenorea), jarang pada pil kombinasi.
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada
perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati- hati.
- Tidak mencegah IMS(Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/ AIDS.
Yang dapaat menggunakan pil kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
- Gemuk atau kurus.
- Menginginkan metode kontrasepsi dengan efeektivitas tinggi.
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
- Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan
semua cara kontrasepsi yang tidak dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
- Pascakeguguran
- Anemia karena haid berlebihan.
- Nyeri haid hebat.
- Siklus haid tidak teratur.
- Riwayat kehamilan ektopik.
- Kelainan payudara jinak.
- Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, mata, pembuluh darah, dan
saraf.
- Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endomeriosis, atau tumor ovarium
atau tumor ovarium jinak.
- Menderita tuberculosis(kecuali yang sedang mengggunakan rifampisin).
- Varises vena
Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Menyusui eksklusif
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
- Penyakit hati akut(hepatitis)
janin.
Mual, psing, atau muntah( akibat reaksi Tes kehamilan, atau pemeriksaan
anafilatik)
ginekologik. Bila tidak hamil, sarankan
minum pil saat makan malam atau
sebelum tidur.
Perdarahan pervaginam atau spotting
Tes kehamilan, atau pemeriksaan
ginekologik. Sarankan minum pil pada
waktu yang sama. Jelaskan bahwa
perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi
pada 3 bulan pertama, dan lambat laun
akan berhenti. Bila perdarahan/ spotting
tetap saja terjadi, ganti pil dengan
estrogen lebih tinggi(50g) sampai
perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis
awal. Bila perdarahan /spotting timbul
lagi, lanjutkan dengan dosis 50 g atau
ganti dengan metode kontrasepsi yang
lain.
Tabel keadaan yang perlu mendapat perhatian
Tanda
Masalah yang Mungkin Terjadi
Nyeri dada hebat, Serangan jantung atau bekuan darah di dalam paru.
batuk,
napas
pendek.
Sakit kepala hebat
Stroke , hipertensi, atau migraine.
Nyeri
tungkai Sumbatan pembuluh darah tungkai.
hebat(betis
atau
paha)
Nyeri
abdomen Penyakit kandung empedu, bekuan darah, pankreasitis.
hebat
Kehilangan
Stroke, hipertensi, atau problem vascular.
penglihatan
atau
kabur.
Tidak
terjadi Kemungkinan kehamilan
perdarahan/spottin
g setelah selesai
minum pil.
Suntikan Kombinasi
Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi sebelumnya dengan kontrasepsi hormonal
kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara
benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikaan tanpa perlu menunggu
haid. Bila ragu ragu , perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
- Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut
ingin menggaantinya deengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi
tersebut dapat diberikan ssesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak
diperlukan metode kontrasepsi lain.
- Ibu yang meenggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan,
asal saja diyakini ibu tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu
datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 7 siklus haid, metode kontrasepsi
lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan
pada hari 1 7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
Cara Penggunaan
- Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskuler
dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dpat diberikan 7
hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat
juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang llain untuk
7 hari saja.
Tabel Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Tekanan darah tinggi
<180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi
perlu pengawasan.
Kencing manis
Dapat diberikan pada kasus tanpa
komplikasi dan kencing manisnya terjadi
<20 tahun. Perlu diawasi.
Migrain
Bila tidak ada gejala neurologic yang
berhubungan dengn sakit kepala, boleeh
diberikan.
Menggunkan obat tuberculosis/ obat Berikan pil kontrasepsi kombinasi
epilepsy.
dengan 50g etinilestradiol atau cari
metode kontrasepsi lain.
Mempunyaau penyakit anemia bulan Sebaiknya jangan menggunakan suntikan
sabit(sickle cell).
kombinasi
Tabel Penanganan Efek samping yang serinh terjadi
Efek Samping
Penanganan
Amenorea
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apakah kakinya
sangat
bengkak dan menganddung
cairan?
9.
Apakah
ada
benjolan
mencurigakan di payudara?
Benjolan yang biasanya
lembut, jelas, sering terdapat
di kedua payudara pada
tempat yang sama dan dapat
bergerak bebas. Benjolan
tersebut
juga
dapat
membengkak sebelum haid.
10. Apakah calon peserta hamil?
Ya
c. Kontrasepsi Progestin
1. KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Profil
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI
Jenis
Tersedia 2 jenin kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA. Yang diberikan setiap
3 bulan sekali dengan cara disuntik secara
intramuscular (Di daerah bokong)
Depo Noretisteron (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg nerotindron Enantat yang
diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular
Cara Kerja
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir rahim tipis atropi
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Keuntungan
Sangat efektif
Pada
penggunaan
jangka
panjang
dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan embosi (jarang), sakit kepala,
nervositas, jerawat
Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Usia reproduksi
Nulipara dan yang telah memiliki anak
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang
memiliki efektivitas tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abortus atau keguguran
Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki
tubektomi
Perokok
Tekanan darah 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
Tidak dapat memekai kontrasepsi yang mengandung
estrogen
Anemia defisiensi besi
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak
boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Hamil atau dicurigai hamil resiko cacat pada janin 7
per 100.000 kelahiran
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
terutama amenorhea
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
Diabetes mellitus disertai komplikasi
Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak
hamil
Efek Samping
a.
Amenorea
(tidak terjadi
perdarahan /
spotting)
b.
Perdarahan/
Perdarahan
Bercak
(Spottimg)
a.
c.
d.
b.
Meningkatnya/
menurunnya
Berat Badan
ibu profen (sampai 800 mg, 2x/hr untuk 5 hari), atau obat
sejenis lain. Jelaskan bahwa pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan
banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kokntrasepsi kombinasi/hari selama 3-7
hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal,
atau diberi 50 kg. Etinil estradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14-21 hari.
a. Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berat badan
sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila
perubahan berat badan telalu mencolok. Bila berat badan
berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode
kontrasepsi lain.
Keadaan
Stroke
Sebaiknya jangan menggunakan minipil
Penyakit
jantung Jangan diberikan minipil. Progestin menyebabkan
koroner/infark
vasokontriksi embuluh darah
Kanker payudara
Tidak boleh diberi minipil
Tabel keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Kepada Klien
Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah
menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau
gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat
melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam,
minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan
metode pelindung selama 48 jam
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang
terlupa tersebut sesegera klien inget dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan
Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru
sehari setelah paket terakhir habis
Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian
kehilangan 1 siklus (tidak haid) atau bila merasa
hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji
kehamilan
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang
sering ditemukan selama menggunakan minipil,
terutama pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan pola
haid tersebut umumnya hanya bersifat sementara dan
tidak sampai mengganggu kesehatan
Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa
peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan
nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
Obat-obat tertentu seperti obat untuk tbc (rifampisin)
dan beberapa obat epilepsy dapat mengurangi
efektivitas minipil. Minipil tidak mencegah terjadinya
infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila
pasangannya memiliki risiko, kondom perlu digunakan
Efek Samping
Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak. Bila tidak hamil, tidak perlu
Epilepsy
implantt
Tumor jinak atau ganas pada Sebaiknya jangan menggunakan
hati
implantt
Tabel Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Untuk Klien
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih
selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk
mencegah infeksi pada luka insisi
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa
perih, pembengkakan atau lebam pada daerah insisi.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun,
hindari benturan, gesekan atau penekanan pada luka
insisi
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam,
sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh
(biasanya hari)
Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh
dan dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti
demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap
selama beberapa hari, segera ke klinik
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi
dan berlangsung hingga 5 tahun bagi Norplant dan 3
tahun bagi susuk Implanton dan akan berakhir sesaat
setelah pengangkatan
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6
sampai 12 bulan pertama. Beberapa perempuan
mungkin akan mengalami berhentinya haid sama
sekali
Obat-obatan TBC dan epilepsy dapat menurunkan
efektivitas implantt
Efek samping yang berhubungan dengan implantt
dapat berupa sakit kepala, penambahan berat badan,
dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya
Norplant dicabut setelah 5 tahun pemakaian dan susuk
implanon dicabut setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki
dapat dicabut lebih awal
YA
TIDAK
...
Keadaan
Nyeri haid hebat
Efek
Samping/Masalah
Amenorea
Penanganan
Pastikan hamil atau tidak. Bila klien tidak hamil. AKDR tidak
perlu dicabut, cukup konseling saja. Salah satu efek samping
menggunakan AKDR yang mengandung hormone adalah
amenorea (20 50%). Jika klien tetap saja menganggap
amenorea yang terjadi sebagai masalah, maka rujuk klien. Jika
terjadi kehamilan kurang dari 13 minggu dan benang AKDR
terlihat, cabut AKDR. Nasihatkan agar kembali ke klinik jika
terjadi perdarahan, kram, cairan berbau, atau demam. Jangan
mencabut AKDR jika benang tidak kelihatan dan kehamilannya
Jenis
- AKDR CuT-380A
- Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga(Cu). Tersedia di Indonesia dan
terdapat dimana mana.
- AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (Schering).
- Selanjutnya yang akan dibahas adalah khusus CuT-380 A.
Cara Kerja
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
- AKDR bekerja terutama mencegah ovum dan sperma bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
- Sebagai kontrasepsi, efektivivtasny tinggi.
Sangat efektif (0,6 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama.
( 1 kegagalan daalam 125 170 kehamilan).
- AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan,
- Metode jangka panjang(10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti).
- Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat ingat.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
- Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR(CuT-380A).
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus(apabila tidak
terjadi infeksi).
- Dapat digunakan sampai menopause(1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
- Tidak ada interaksi dengan obat obat.
- Membantu mencegah kehamilan ektopik.
Kerugian
- Efek samping yang umum terjadi:
a. Perubahan siklus haid(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan).
b. Haid lebih lama dan banyak.
c. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
d. Saat haid lebih sakit.
- Komplikasi lain:
a. Merasakan sakit dan kejang selam 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.
b. Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan
penyebab anemia.
AKDR pascapersalinan merupakan metode yang aman, efektif, dan nyaman bagi
sebagian besar perempuan. Untuk perempuan yang kurang mendapat akses ke
klinik reproduksi atau fassilitas kesehatan, AKDR pascaplasenta merupakan
kesempatan paling baik untuk mengontrol fertilitas pascaperssalinan. Keuntungan
lain adalah motivasi yang tinggi untuk menjaga kesehatan dan membantu tumbuh
kembang bayi dan jaminaan untuk tidak segera hamil kembaali.
Hal hal penting ang harus diperhatikan untuk AKDR pascapersalinan adalah:
- Konseling AKDR seharusnya diberikan seelaama ibu hamil melakukan
asuhan antenatal.
- Pelaksana pemasangan AKDR pascapersalinan haru memiliki kompetensi
untuk melaksanakan hal tersebut karena tingkat ekspulsi berhubungan erat
dengan teknik insersi dan kompetensi petugas.
- Perlu dilakukan control ulang ( 4 6 minggu ) untuk memastikan AKDR
masih ada di kavum uteri.
Klasifikasi WHO tentang AKDR
Klasifikasi 1
- Pascakeguguran tanpa infeksi.
- Pascaplasenta( dalam 10 menit pertama).
- Pasca persalinan(4 minggu atau lebih).
- Riwayat kehamilan ektopik.
- Riwayat kista atau miomaa yang tidak mengubah posisi kavum uteri.
- Riwayat infeksi vagina yang bukan IMS.
- Riwayat karsinoma payudara.
- Riwayat Randang Panggul(PID).
- Diabetes dan penyakit katup jantung.
- Perokok dan obesitas
Klasifikasi 2
- Berusia di bawah 20 tahun atau nulipara muda.
- Dismenorea, menoragia, endometriosis.
- Pascakeguguran trimester kedua.
- Passca persalinan di bawah 48 jam (tanpa infeksi)..
- Kelainan anatomic uterus yang tidak mengganggu bentuk kavum ueri
- Sedang mengalami infeksi vagina(diterapi dulu dan bukn IMS).
- Penderita HIV dengan kondisi yang memadai.
- Anemia.
- Sedang mangalami gangguan katup jantung (perlu profilaksiss aantibiotika).
Klasifikasi 3
- Pascapersalinan seteelah 48 jam atau di bawah 4 minggu
- Penyakit troofoblas jinak.
- Sedang mengalami karsinoma ovarium.
- Risiko tinggi untuk IMS.
- Penderita HIV dengan ARV yang teratur.
Klasifikasi 4
Hamil
Infeksi dalam 6 minggu pascapersalinan.
Pascakeguguran dengan infeksi atau abortus septic.
Korio karsinoma.
Karsinoma servik atau endometrium.
Mioma uteri yang mengubah bentuk kavum uteri.
Tuberculosis pelvik
Perdarahan pervaginan yang belum jelas diketahui asalnya.
Sedang mengalami penyakit radang panggul(PID) ,servisitis purulenta,
gonorea.
AKDR POST PLASENTA
- Kita pernah mengenal program insersi AKDR(IUD) postpartum dimana
ppasien mendapat insersi AKDR passcapersalinn. Program tersebut tidak
pernah dikembang kan.
- Dengan adanya cara yang relative baru yaitu insersi AKDR post plasenta
mungkin mempunyai haraapan dan kesempatan bagi banyk ibu yang tak ingin
hamil lagi. Teknik ini cukup aman . hanya sebagian kecil(3 8 % ) ibu yang
menginginkan anak lagi. Bagi Indonesia dengan kesulitan hidup yang cukup
tinggi (30% miskin), dan banyaknya unmet need (8,6 %) maka tenologi ini
perlu ditawarkan . pasien hendaknya mendapat konselinh sebelum persalinan.
- Pemasangan AKDR dapat dilakukan juga pada saat seksio sesarea.
Peningkatan penggunaan AKDR akan mengurangi kehamilan yang tidak
diinginkan di masa depan sehingga akan mengurangi angka kematian ibu di
Indonesia.
Efektivitas
AKDR post- plasenta telah dibuktikan tidak menambah risiko infeksi,
perforasi dan perdarahan.
- Diakui bahwa ekpulsi lebih tinggi (6-10%) dan ini harus disadari oleh pasien
bila mau akan dapt dipasang lagi.
- Kemampuan penolong meletakkan di fundus amat memperkecil risiko
ekspulsi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan.
- Kontraindikasi pemasangan post-plasenta ialah: ketuban pecah lama, infeksi
intrapartum, perdarahan post partum.
Teknologi
- AKDR umumnya jenis Cu-T dimasukkan ke dalam fundus uteri dalam 10
menit setelah plasenta lahir. Penolong telah menjepit AKDR di ujung jari
tengah dan telunjuk yang selanjutnya menyusuri sampai ke fundus.
- Pastikan bahwa AKDR diletakkan dengan benar di fundus dan menekan ke
bawah. Jangan lupa memotong benang AKDR sepanjang 6 cm sebelum
insersi.
Pemantauan
Klien hendak diberikan pendidikan mengenai manfaat dan risiko AKDR. Apabila
terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali dipasang. Pemeriksaan AKDR dapat
dilakukan setiap tahun atau bila terdapat keluhan(nyeri, perdarahan, demam dsb)
Tabel Penanganan efek samping yang umum dan permasalahan yang lain
Efek Samping/
Penanganan
Permasalahan
Amenorea
Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas
AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenorea
apabila dikehendaki. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan
untuk melepasa AKDR apabila talinya terlihat dan
kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak
terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu. AKDR jangan
dilepaskan. Appabila klien sedang hamil dan ingin
mempertahankan kehamilaannya tanpa melepas AKDR,
jelaskan adanyaa risiko kemungkinan terjadinya kegagalan
kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus
lebih diamati dan diperhatikan.
Kejang
Pastikan dan tegaskan adanya Penyakit Radang Panggul dab
penyeebab lain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya
apabila ditemukan. Apabila tidak diteukan penyebabnya beri
analgesic untuk sedikit meringankan. Apabila klien
mengalami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu
klien menenukan metode kontrasepsi yang lain.
Perdarahanvagina Patikan dan tegaskan adanya infeksi pelvic dan kehamilan
yang hebat dan ektopik. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan
tidak teratur
berkelanjutan serta perdarahan hebat, lakukan konseling dan
pemantauan. Beri ibuprofen(800 mg, 3 x sehari selama 1
minggu) untuk mengurngi perdarahan dan berikan tablet
besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan). AKDR
memungkinkan dilepas apabila klien mengkehendaki.
Apabila klien telah memakai AKDR selama lebih dari 3
bulan dan diketahui menderita anemia(Hb< 7 gram %),
anjurkan untuk melepas AKDR dan bantulah memilih
metode lain yang sesuai.
Benang
yang Pastikann adanya kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah
hilang
AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak
terlepas, berikan kondom. Periksa talinya didalam saluran
endoserviks dan kavum uteri(apabila memungkinkan
Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi.
Perlu prosedur bedah untuk melakukan tubektomi sehingga diperlukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan tambahan lainnyaa untuk memastikan apakah seorang klien
sesuai untuk menggunakan metode ini.
Tubektomi termasuk metode efwktif dan tidak menimbulkan efek samping jangka
panjang. Efektivitas tubektomi:
- Kurang dari 1 kehamilan per 100 (5 per 1000) perempuan pada tahun pertama
penggunaan.
- Pada 10 tahun penggunaan, terjadi sekitar 2 kehamilan per 100 perempuan (18
19 per 1000 perempuan).
- Efektivitas kontraseptif terkait juga dengan teknik tubektomi(penghambatan
atau oklusi tuba) tetapi secara keseluruhan, efektivitas tubektomi cukup
tinggi dibandingkan metode kontrasepsi lainnya. Metode dengan efektvitas
tinggi adalah tubektomi minilaparotomi pascapersalinan.
Efek Samping, Risiko, dan Komplikasi
Jarang sekali ditemukan efek samping, baik jangka panjang.
Keuntungan
- Mempunyai efek produktif terhadap kehamilan dan Penyakit Radang Panggul
(PID). Beberapa studi menunjukkan efek protektif terhadap kanker ovarium.
Risiko
- Walaupun jarang, tetapi dapat terjadi komplikasi tindakan pembedahan dan
anastesi. Penggunaan anastesi local sangat mengurangi risiko yang terkait
dengan tindakan anastesi umum.
Salah Persepsi yang harus Dikoreksi terkait Tubektomi
Tubektomi
- Tidak menyebabkan pengguna menjadi lemah.
- Tidak menimbulkan nyeri pinggang, uterus, atau abdomen yang
berkepanjangan.
atas seorang klien yang kurang paham atau tidak dapat memberikan informed
consent, misalnya individu yang tidak kompeten secara kejiwaan.
Yang dapat menjalani Tubekomi
- Usia > 26 tahun
- Paritas > 2.
- Yakin telah mempunyai keluarga besar yang sesuai dengan kehendaknya.
- Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
- Pascapersalinan.
- Pasca keguguran.
- Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Tabel keaadaan yang memerlukan kehati hatian
Keadaan
Anjuran
Masalah masalah medis yang Klien dengan maslah medis yang
signifikan (misalnya penyakit jantung signifikan menghendaki penatalaksanaan
atau pembekuan darah, Penyakit radang lanjutan dan bedah yang khusus.
Panggul sebelumnya/ sekarang, obesitas, Misalnya, prosedur ini harus dilakukan di
diabetes).
rumah sakit tipe A atau B atau fasilitas
swasta dan bukan di sebuah ambulatory
facility. Bila memungkinkan, masalah
masalah medis yang signifikan sebaiknya
dikontrol sebelum proses pembedahan.
Anak tunggal dan atau dengan tanpa Nasihat yang sangat hati hati dan
anak sama sekali
membutuhkan waktu tambahan untuk
mengambil
keptusan
yang
bijak.
Bantulah klien untuk memilih metode
yang lain, bila perlu.
Yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi
- Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
- Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga haruss dievaluasi).
- Infeksi sistemik atau pelvic yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol).
- Tidak boleh menjalani proses pembedahan.
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan.
- Belum memberikan persetujuan tertulis.
Kapan Dilakukan
- Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tersebut tidak hamil.
- Hari ke 6 hingga ke 13 dari siklus menstruasi(fase proliferasi).
- Pascapersalinan
a. Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu.
b. Laparoskopi: tidak tepat untuk klien klien pasca persalinan.
Pasca keguguran
a. Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvic(minilap atau laparoskospi).
b. Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvic (minilap saja).
Tabel penanganan atas komplikasi yang mungkin terjadi
Komplikasi
Penanganan
Infeksi luka
Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antiotik.
Bila terdapat abses, lakukan drainese dan obati
seperti yang terindikasi.
Demam
Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan.
0
pascaoperasi(>38 C)
Luka pada kandung Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat. Apabila
kemih,
kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu
intestinal(jarang
operasi, lakukan reparasi primer. Apabila ditemukan
terjadi).
pascaoperasi, dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila
perlu.
Hematoma(subkutan) Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat
tersebut. Amati; hal ini biasanya akan berhenti
dengan berjalannya waktu tetapi dapat membutuhkan
drainase bila ekstensif.
Emboli gas yang Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah
diakibatkan
oleh resusitasi intensif, termasuk:
laparoskopi (sangat Cairan intravena, resusitasi kardiopulmonar, dan
jarang terjadi).
tindakan penunjang kehidupan lainnya.
Rasa sakit pada lokasi Pastikan adnya infeksi atau abses dan obati
pembedahan.
berdasarkan apa yang ditemukan.
Perdarahan
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa
superficial(tepi- tepi yang ditemukan.
kulit atau subkutan).
Instruksi kepada Klien
- Jagalah luka operasi tetap kering hingga pembalut dilepaskan. Mulai lagi
aktivitas normal secara bertahap(sebaiknya dapat kembali ke aktivitas normal
di dalam waktu 7 hari setelah pembedahan).
- Hindari berhubngan intim sampai merasa cukup nyaman. Setelah mulai
kembali melakukan hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan kurang
nyaman.
- Hindari mengangkat benda benda berat dan bekerja keras selam 1 minggu.
- Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesic (penghilang rasa sakit) setiap
4 sampai 6 jam.