Anda di halaman 1dari 41

1.

Macam-Macam Metode Keluarga Berencana


a. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Profil
Metode amenore laktasi (MAL) adalah kontrasepsi
yang mengibulkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa
tambahan makanan atau minuman apa pun lainnya
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
- Menyusui secara penuh (full breast feeding),
lebih efektif bila pemberian 8 x /hari

- Belum haid
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya
Cara Kerja
Penundaan/penekanan ovulasi
Keuntungan Kontrasepsi
Efektivitas tinggi (keberhasilan 98 % pada enam
bulan pasca persalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistemik
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu obat atau alat
Tanpa biaya
Keuntungan Non Kontrasepsi
Untuk bayi
- Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan gibu lewat ASI)
- Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna
untuk tumbuh kembang bayi yang optimal
- Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air, susu lain atau formula atau alat minum
yang dipakai
Untuk ibu
- Mengurangi perdarahan pascapersalinan
- Mengurangi resiko anemia
- Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Keterbatasan
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar
segera menyususi dalam 30 menit pasca persalinan
Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial

Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau


sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus
hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
Yang Dapat Menggunakan MAL
Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya
berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid
setelah melahirkan
Keadaan yang memerlukan perhatian
Keadaan
Anjuran
Ketika
mulai
memberikan Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
makanan pendamping secara metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus
teratur (menggantikan satu kali tetap didorong untuk tetap melanjutkan pemberian
menyusui)
ASI
Ketika haid sudah kembali
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
metode kontrasepsi lain dibutuhkan
Bayi menghisap susu tidak Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
sering (on demand) atau jika < metode kontrasepsi lain dibutuhkan
8x/hari
Bayi berumur 6 bulan atau lebih
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun
metode kontrasepsi lain dibutuhkan
Tabel.. Keadaan yang memerlukan perhatian
Yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL
Sudah mendapatkan haid setelah bersalin
Tidak menyusui secara ekslusif
Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama 6 jam
Instruksi Kepada Klien (Hal yang harus disampaikan)
Seberapa sering harus menyusui
Bayi disusui secara on demand (menurut
kebutuhan bayi). biarkan bayi menyelesaikan
menghisap dari satu payudara sebelum memberikan
payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak
susu akhir. Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari
payudara berikut atau sama sekali tidak memerlukan
lagi. ibu dapat memulai dengan memberikan payudara
lain pada waktu menyusui berikutnya sehingga kedua
payudara memproduksi banyak susu
Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari
4 jam
Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang
melepaskan hisapannya

Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui


waktu malam membantu mempertahankan kecukupan
kesediaan ASI
Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai
makanan pendamping ASI
Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak
emmerlukan makanan selain ASI sampai dengan umur
6 bulan. Berat badan naik sesuai umur, sebulan BB
naik minimal 0,5 kg, ngompol sedikitnya 6x/hari
Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau
makanan lain, bayi akan menghisap kurang seiring
dan akibatnya menyusui tidak efektif lagi sebagai
metode kontrasepsi
Haid
Ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda
ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai
menggunakan metode KB lainnya
Untuk kontrasepsi dan kesehatan
- Ibu memerlukan metode kontrasepsi lain ketika
ibu mulai dapat haid lagi, jika ibu tidak lagi
menyusui secara ekslusif atau bila bayi ibu sudah
berumur 6 bulan
- Konsultasi
dengan
bidan/dokter
atau
klimik/puskesmas sebelum ibu menggunakan
metode kontrasepsi lainnya
- Jika suami/pasangan ibu berisiko tinggi terpapar
infeksi menular seksual, termasuk AIDS, maka
harus disertai menggunakan kondom ketika pakai
MAL
Apa yang harus dilakukan bila ibu menyusui tidak
secara ekslusif atau berhenti menyusui
- Perlunya kondom atau metode kontrasepsi lain
ketika ibu sudah tidak menyusui lagi secara
ekslusif
- Ke klinik KB untuk membantu memilihkan atau
memberikan metode kontrasepsi lain yang sesuai
Syarat untuk dapat mencapai keefektivan 98%
Ibu harus menyusui secara penuh atau hamper penuh
(hanya sesekali diberi 1-2 teguk air/minuman pada
upacara adat/agama)
Perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat
diabaikan (belum dianggap haid)

Bayi menghisap secara langsung


Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam
setelah bayi lahir
Kolostrum diberikan kepada bayi
Pola menyusui on demand (menyusui setiap saat bayi
membutuhkan) dan dari kedua payudara
Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari
Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam
Efek ketidaksuburan karena menyusui sangat dipengaruhi
oleh aspek-aspek :
Cara menyusui
Seringnya menyusui
Lamanya setiap kali menyusui
Jarak antara menyusui
Kesungguhan menyusui
Supaya berhasil dan aman untuk pemakaian Metode
Amenore Laktasi maka ibu harus menerapkan menyusui
ekslusif sampai dengan enam bulan. Untuk mendukung
keberhasilan menyusui dan MAL maka beberapa hal yang
penting untuk diketahui yaitu cara menyusui yang benar
meliputi :
a) Posisi bayi yang benar (4 tanda) :
Kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
Badan bayi menghadap ke dada ibu
Badan bayi melekat ke ibu
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidk
hanya leher dan bahu saja
b) 4 tanda bayi melekat dengan baik
Dagu bayi menempel pada payudara ibu
Mulut bayi terbuka lebar
Bibir bawah membuka lebar (dower), lidah terlihat
didalamnya
Areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar
(areola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya
putting susu)
c) Tanda bayi menghisap dengan efektif
Menghisap secara mendalam dan teratur
Kadang diselingi istirahat
Hanya terdengar suara kecap/mengecap
d) Setelah selesai
Bayi melepas payudara secara spontan
Bayi tampak tenang dan mengantuk
Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
e) Tanda bayi menghisap tidak efektif

Menghisap dengan cepat dan dangkal


Mungkin terlihat lekukan ke dalam pada pipi bayi
Tidak terdengar suara menelan
b. Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Profil
Ibu harus
Macam KBA
Teknik Pantang Berkala
Manfaat
Keterbatasan
Yang Dapat Menggunakan KBA
Yang Tidak Dapat Menggunakan KBA
Instruksi Kepada Klien
c. Senggama Terputus
d. Metode Barier
1. KONDOM
Profil
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Efektif bila dipakai dengan baik dan benar
Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk
mencegah IMS
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet),
plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,
dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung
berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting
susu.
Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
untuk
meningkatkan
efektivitasnya
(misalnya
penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris
aktivitas seksual.
Standar kondom dilihat dari ketebalan, pada umumnya
standar ketebalan adalah 0,02 mm
Tipe kondom terdiri dari :
- Kondom biasa
- Kondom berkontur (bergerigi)
- Kondom beraroma
- Kondom tidak beraroma
Kondom pria dan perempuan

Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun untuk


kondom perempuan walaupun sudah ada, belum
popular dengan alasan ketidaknyamanan (berisik)
Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dan sel telur dengan mengemas sperma di ujung
selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran
reproduksi perempuan
Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk
HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari
lateks dan vinil)
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar
pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa
pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak
dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya
sedikit angka kegagalan yaitu 2 12 kehamilan per 100
perempuan per tahun
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan
kesehatan khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda
Non Kontrasepsi
- Memberi dorongan kepada suami untuk ikut berKB
- Dapat mencegah penularan IMS
- Mencegah ejakulasi dini
- Membantu mencegah terjadinya kanker servik
(mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen
pada servik)
- Saling berinteraksi sesame pasangan
- Mencegah imuno infertilitas
Keterbatasan
Efektivitas tidak terlalu tinggi
Cara
penggunaan
sangat
mempengaruhi
keberhasilan kontrasepsi

Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi


sentuhan langsung)
Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan
untuk mempertahankan ereksi
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
seksual
Beberapa klien malu untuk membeli kondom di
tempat umum
Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan
masalah dalam hal limbah
Penilaian Klien
Klien tidak memerlukan atau membutuhkan
anamnesis atau pemeriksaan khusus untuk pemakaian
kondom, tetapi mereka perlu diberi penjelasan lisan atau
instruksi tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan
untuk seleksi penggunaan kondom dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
KONDOM
Sesuai untuk laki-laki yang :
Tidak sesuai untuk laki-laki yang :
Ingin
berpartisipasi
dalam Mempunyai pasangan yang berisiko
program KB
tinggi apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan alat Alergi terhadap bahan dasar kondom
Menginginkan kontrasepsi jangka
kontrasepsi
Ingin kontrasepsi sementara
panjang
Ingin kontrasepsi tambahan
Tidak mau terganggu dengan berbagai
Hanya ingin menggunakan alat
persiapan untuk melakukan hubungan
kontrasepsi
jika
akan
seksual
Tidak peduli berbagai persyaratan
berhubungan
Berisiko tinggi tertular IMS
kontrasepsi
Tabel.. Seleksi Klien Pengguna Kondom
Cara Penggunaan/Instruksi bagi Klien
Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan
seksual
Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan
spermisida ke dalam kondom
Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau,
silet, gunting atau benda tajam lainnya pada saat
membuka kemasan
Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan
ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian
penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan
gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan

tersebut kea rah pangkal penis. Pemasangan ini harus


dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina
Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan
sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai,
longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi
robekan pada saat ejakulasi
Kondom dilepas sebelum penis melembek
Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut
penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis
dicabut dan dilepaskan kondom diluar vagina agar tidak
terjadi tumpahan cairan sperma disekitar vagina
Gunakan kondom hanya satu kali pakai
Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
Sediakan kondom dalam jumlah cukup dirumah dan
jangan disimpan ditempat yang panas karena hal ini
dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek
saat digunakan
Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek
atau kondom tampak rapuh/kusut
Jangan gunakan minyak goring, minyak mineral, atau
pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera
merusak kondom
Memberikan Persediaan Kondom Kepada Klien
Jumlah kondom yang diberikan dapat bervariasi
menurut pertimbangan orang per orang. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi hubungan
seksual, jarak dari klinik/tempat pelayanan dan
permintaan khusus. Kondom diberikan dalam jumlah
yang cukup untuk melindungi pasangan selama 6 bulan
Kondom yang diberikan pada klien harus terjamin
mutunya dan petugas klinik harus mengetahui jenis dan
spesifikasi dari kondom yang disalurkan dan sudah
melalui pengkajian mutu. Kalau ada keraguan tentang
mutu kondom sebaiknya jangan diberikan, kalau
terpaksa diberikan sebaiknya dipakai bersama-sama
dengan spermisida
Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus
ditanyakn kalau ada masalah dalam penggunaan kondom
dan kepuasan klien dalam menggunakannya. Kalau
masalah timbul karena kekurangtahuan dalam cara
penggunaan sebaiknya informasi di ulangi kembali kepada
klien dan pasangannya. Kalau masalah menyangkut
ketidaknyamanan dan kejemuan dalam menggunakan

kondom sebaiknya dianjurkan untuk memilih metode


kontrasepsi lainnya
Efek Samping atau
Penanganan
Masalah
Kondom
rusak
atau Buang dan pakai kondom baru atau pakai
diperkirakan
bocor spermisida digabung kondom
(sebelum berhubungan)
Kondom
bocor
atau Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan
dicurigai ada curahan pemberian Morning After Pill (Lihat bab
sperma di vagina saat Kontrasepsi darurat)
berhubungan
Dicurigai adanya reaksi Reaksi alergi, meskipun jarang, dapat sangat
alergi (spermisida)
mengganggu dan bisa bernahaya. Jika keluhan
menetap sesudah berhubungan dan tidak ada
gejala IMS, berikan kondom alami (produk
hewani : lamb skin/gut) atau bantu klien memilih
metode lain
Mengurangi kenikmatan Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir
hubungan seksual
biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan
pemakaian metode yang lain
Tabel penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya
2. DIAFRAGMA
Diagfragma adalah kap berbentuk bulat cembung,
terbuat dari lateks (karet) yang di insersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
Jenis
Flat spring (flat metal band)
Coil spring (coiled wire)
Arching spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan
akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas
(uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat
spermisida
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual
karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Non Kontrasepsi
- Salah satu perlindungan terhadap
IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila
digunakan dengan spermisida
- Bila digunakan pada saat haid,
menampung darah menstruasi
Keterbatasan
Efektivitas sedang (bila digunakan dengan
spermisida angkakegagalan 6-16 kehamilan
per 100 perempuan per tahun pertama)
Keberhasilan sebagai kontrasepsi bergantung
pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Motivasi
diperlukan
berkesinambungan
dengan menggunakannya setiap berhubungan
seksual
Pemeriksaan pelvic oleh petugas kesehatan
terlatih
diperlukan
untuk
memastikan
ketepatan pemasangan
Pada beberapa pengguna menjadi penyebab
infeksi saluran uretra
Pada 6 jam pasca berhubungan seksual, alat
masih harus berada pada posisinya

Diafragma
Sesuai untuk klien yang :
Tidak sesuai untuk klien yang :
Tidak
menyukai
metode Berdasarkan umur dan paritas serta
kontrasepsi hormonal, seperti
masalah kesehatan menyebabkan
perokok atau diatas usia 35 tahun
kehamilan menjadi risiko tinggi
Tidak
menyukai
penggunaan Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau tidak
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi
suka menyentuh alat kelaminnya
Memerlukan proteksi terhadap
(vulva dan vagina)
Mempunyai riwayat sindrom syok
IMS
Memerlukan metode sederhana
karena keracunan
sambil menunggu metode yang lain Ingin metode KB efektif
Tabel.. Seleksi klien pengguna diafragma
Efek Samping
Penanganan
Infeksi saluran uretra
Pengobatan dengan antibiotika yang sesuai, apabila

diafragma menjadi pilihan utama dalam ber-KB.


Sarankan untuk segera mengosongkan kandung
kemih setelah melakukan hubungan seksual atau
sarankan memakai metode lain
Dugaan adanya reaksi alergi Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman dan
diafragma atau dugaan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi vagina,
adanya
reaksi
alergi khususnya pascasenggama, dan tidak mengidap
spermisida
IMS, berikan spermisida yang lain atau bantu
memilih metode lain
Rasa nyeri pada tekanan Pastikan ketapatan letak diafragma apabila alat
terhadap
kandung terlalu besar, cobalah dengan ukuran yang lebih
kemih/rectum
kecil. Tindak lanjut untuk menyakinkan masalah
telah ditangani
Timbul cairan vagina dan Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina
berbau jika dibiarkan lebih (tampon dll). Jika tidak ada, sarankan klien untuk
dari 24 jam
melepas diafragma setelah melakukan hubungan
seksual, tapi tidak kurang dari 6 jam setelah
aktivitas terakhir. Setelah diangkat (diafragma
harus dicuci dengan hati-hati menggunakan sabun
cair dan air, jangan menggunakan bedak atau talk
jika akan disimpan). Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi
Tabel Penanganan efek samping
Cara Penggunaan/Instruksi bagi Klien
Gunakan diafragma setiap kali melakukan
hubungan seksual
Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci
tangan
Pastikan diafragma tidak berlubang (tes
dengan mengisi diafragma dengan air, atau
meilhat menembus cahaya)
Oleskan sedikit spermisida krim atau jelli pada
kap
diafragma
(untuk
memudahkan
pemasangan tambahkan krim atau jelli, remas
bersamaan dengan pinggirannya)
Posisi saat pemasangan diafragma :
- Satu kaki diangkat ke atas kursi atau
dudukan toilet
- Sambil berbaring
- Sambil jongkok
Lebarkan kedua bibir vagina

Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke


belakang, dorong bagian depan pinggiran ke
atas di balik tulang pubis
Masukkan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan
pastikan serviks telah terlindungi
Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam
sebelum hubungan seksual. Jika hubungan
seksual berlangsung diatas 6 jam setelah
pemasangan, tambahkan spermisida kedalam
vagina. Diafragma berada di dalam vagina
paling tidak 6 jam setelah terlaksananya
hubungan
seksual.
Jangan
tinggalkan
diafragma didalam vagina lebih dari 24 jam
sebelum diangkat (tidak dianjurkan mencuci
vagina setiap waktu, pencucian vagina bisa
dilakukan setelah ditunda 6 jam sesudah
hubungan seksual)
Mengangkat dan mencabut diafragma dengan
menggunakan jari telunjuk dan tengah
Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum
disimpan kembali ditempatnya
3. SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non
oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau
membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
Aerosol (busa)
Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film
Cara kerja
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur
Pilihan
Busa (Aerosol) efektif segera setelah insersi
Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan
hanya sebagai metode kontrasepsi
Tablet
vagina,
suppositoria
dan
film
penggunaannya disarankan menunggu 10-15
menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan
seksual
Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan
dengan diafragma
Manfaat
Kontrasepsi
- Efektif seketika (busa dank rim)

Tidak mengganggu produksi ASI


Bisa digunakan sebagai pendukung
metode lain
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Mudah digunakan
- Meningkatkan
lubrikasi
selama
hubungan seksual
- Tidak perlu resep dokter atau
pemeriksaan kesehatan khusus
Non Kontrasepsi
- Merupakan salah satu perlindungan
terhadap IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS
Keterbatasan
Efektivitas kurang (18-29 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama)
Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Ketergantungan pengguna dari motivasi
berkelanjutan
dengan
memakai
setiap
melakukan hubungan seksual
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah
aplikasi sebelum melakukan hubungan seksual
(tablet busa vagina, suppositoria dan film)
Efektivitas aplikasi hanya 1 2 jam
SPERMISIDA
Sesuai untuk klien yang :
Tidak sesuai untuk klien yang :
Tidak
dianjurkan
metode Berdasarkan umur dan paritas
kontrasepsi hormonal, seperti
serta
masalah
kesehatan
perokok, atau di atas usia 35
menyebakan
kehamilan
tahun
dengan risiko tinggi
Tidak menyukai penggunaan Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi
tidak suka menyentuh alat
Memerlukan proteksi terhadap
kelaminnya
(vulva
dan
IMS
vagina)
Memerlukan metode sederhana Mempunyai riwayat sindrom
sambil menunggu metode yang
syok karena keracunan
Ingin metode KB efektif
lain
Tabel seleksi klien pengguna spermisida

Efek Samping
dan
Masalah
Iritasi Vagina

Penanganan

Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya


spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi
kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain
Iritasi penis dan Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida alihkan ke
tidak nyaman
spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu
klien memilih metode lain
Gangguan rasa Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat
panas di vagina adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida
lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien
memilih metode lain
Kegagalan
Pilih spermisida lain dengan komposisi kimia berbeda atau
tablet tidak larut bantu klien memilih metode lain
Tabel. Penanganan efek samping dan masalah lain
Cara penggunaan/instruksi bagi klien
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum mengisi aplikator (busa atau krim) dan
insersi spermisida
Penting untuk menggunakan spermisida setiap
melakukan aktivitas hubungan seksual
Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet
vagina atau suppositoria adalah 10 15 menit
Tidak ada jarak tunggi setelah memasukkan
busa
Pening untuk mengikuti anjuran dari pabrik
tentang cara penggunaan dan penyimpanan dari
setiap produk (misalnya kocok aerosol sebelum
diisi kedalam aplikator)
1. Aerosol (Busa)
Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum
digunakan
Tempatkan container dengan posisi ke atas,
letakkan aplikator pada mulut container, dan
tekan aplikator untuk mengisi busa
Sambil berbaring lakukan insersi aplikator
ke dalam vagina mendekati serviks. Dorong
sampai busa keluar
Aplikator segera dicuci pakai sabun dan air,
tiriskan dan keringkan. Jangan berbagi
aplikator dengan orang lain

2. Tablet Vagina atau Suppositoria atau


Film/Tissue
Cuci tangan sebelum membuka paket
Lepaskan tablet atau suppositoria dari paket
Sambil berbaring masukkan tablet vagina
atau suppositoria jauh ke dalam vagina
Tunggu 10 15 menit sebelum mulai
berhubungan seksual
Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet
vagina atau suppositoria di tempat
Catatan : beberapa busa dari tablet vagina
meneybabkan rasa hangat di vagina. Itu normalnormal saja
3. Krim
Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas ke
dalam aplikator sampai penuh, masukkan ke
dalam vagina sampai mendekati serviks
Tekan alat pendorong sampai krim keluar.
Tidak perlu meenunngu kerja krim
Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air
sesuai dengan pencegahan infeksi untuk
alat-alat, tiriskan dan keringkan
Untuk memudahkan pembersihan alat,
pisahkan bagian-bagiannya, jangan berbagi
aplikator dengan orang lain
Sediakan selalu ekstra pengadaan krim
terutama apabila ternyata container kosong
e. Kontrasepsi Kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)
f. Kontrasepsi Progestin
1. KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Profil
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usia reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI
Jenis
Tersedia 2 jenin kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :

Depo
Medroksiprogesteron
Asetat
(Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA.
Yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan
cara disuntik secara intramuscular (Di daerah
bokong)
Depo Noretisteron (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg nerotindron Enantat yang
diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular
Cara Kerja
Mencegah ovulasi
Mengentalkan
lendir
serviks
sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir rahim tipis atropi
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
Keuntungan
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan kehamilan jangka
panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap suatu penyakit jantung
dan gangguan pembekuan darah
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Sedikit efek samping
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Dapat digunakan oleh perempuan > 35 tahun
sampai perimenopause
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (Sickle
cell)
Keterbatasan
Sering ditemukan gangguan haid seperti :

Siklus haid yang memendek dan


memanjang
- Perdarahan yang banyak atau sedikit
- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan
bercak (spotting)
- Tidak haid sama sekali
Klien tergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk suntikan
berikutnya)
Tidak bisa dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya
Permasalahan BB merupakan efek samping
tersering
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual Hepatitis B virus atau
infeksi virus HIV
Terlambatnya
kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian
Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan / kelainan organ genetalia,
melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
sutikan dari deponya (tempat suntikan)
Terjadi perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat
menurunkan sedikit kepadatan tulang (densitas)
Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan
kekeringan
pada
vagina,
menurunkan libido, gangguan embosi (jarang),
sakit kepala, nervositas, jerawat
Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Usia reproduksi
Nulipara dan yang telah memiliki anak
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan
yang memiliki efektivitas tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abortus atau keguguran
Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki
tubektomi
Perokok

Tekanan darah 180/110 mmHg, dengan masalah


gangguan pembekuan darah atau anemia bulan
sabit
Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
Tidak dapat memekai kontrasepsi yang
mengandung estrogen
Anemia defisiensi besi
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau
tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi
Suntikan Progestin
Hamil atau dicurigai hamil resiko cacat pada
janin 7 per 100.000 kelahiran
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
terutama amenorhea
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
Diabetes mellitus disertai komplikasi
Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut
tidak hamil
Mulai dari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat
diberikan setiap saat asalkan saja ibu tersebut
tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal
lain, dan ingin mengganti dengan kontrasepsi
suntikamn. Bila ibu telah menggunakan
kontrasepi hormonal secara beran, dan ibu
tersebtut tidak hamil. Suntikan pertama dapat
diberikan, tidak perlu menunggu sampai haid
berikutnya datang.
Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi
lain dan ingin menggantinya dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontraspesi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi non
hormonal, dan ingin menggantinya dengan

kontrasepsi
hormonal,
suntikan
pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat
segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak
hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu
haid berikutnya. Bila ibu disuntik setelah hari ke
7 ibu tersebut selam 7 hari suntikan tidak boleh
melakukan hubungans seksual.
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal suntikan pertama dapat
diberikan pada hari ke 1 sampai ke 7 siklus haid
atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7
siklus haid asal saja yakin ibu tersebut tidak
hamil.
Ibu tidak haid atau dengan perdarahan tidak
teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap
saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan selama
7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intramuskuler dalam
di daerah pantat. Apabila suntikan diberikan
terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan
akan lambat, dan tidak bekerja segera dan efektif.
Suntikan diberikan 90 hari. Pemberian
kontrasepsi suntikan noristerat untuk 3 injeksi
berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai
dengan injeksi kelima diberikan tiap 12 minggu.
Bersihkan kulit yang akan di suntik dengan kapas
alkohol yang dibasahi oleh etil / iso propil
alkohol 60-90 %. Biarkan kulit kering sebelum
di suntik setelah kulit kering baru di suntik.
Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik
tidak perludi dinginkan. Bila terdapat endapan
putih
pada
dasar
ampul,
upayakan
menghilangkannya dengan menghangatkan.
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Pemberian
kontrasepsi
suntikan
sering
menimbulkan gangguan haid (ameno arhoca).
Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara
dan sedikit sekali mengganggu kesehatan.
Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan
berat badan, sakit kepala dan nyeri payudara.

Efek-efek samping ini jarang, tidak berbahaya


dan cepat hilang.
Karena terlambat kembalinya kesuburan,
penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda
yang ingin menunda kehamilan, atau bagi ibu
yang merencanakan kehamilan, berikutnya dalam
waktu dekat.
Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera
datang. Haid baru datang kebali pada umumnya
setelah 6 bulan. Selama tidak gaid tersebut dapat
saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3-6 bulan
tidak juga haid. Klien harus kembali kedokter
atau tempat pelayanan kesehatan untuk dicari
penyebab tidak haid tersebut.
Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang
telah ditentukan, suntikan dapat diberikan 2
minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan
diberikan 2 minggu setelah jadwal yang
ditetapkan, asal saja tidak terjadi kehamilan.
Klien tidak dibenarkan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari, atau menggunakan metode
kontrasepsi lainnya selama 7 hari. Bila perlu
gunakan kondar
Bila klien, misalnya sedang menggunakan salah
satu kontrasepsi suntikan dan kemudian meminta
untuk digantikan dengan kontrasepsi suntuikan
yang lain, sebaliknya jangan dilakukan. Andaikan
terpaksa juga dilakukan. Kontrasepsi yang akan
diberikan tersebut diinjeksi sesuai dengan jadwal
suntikan dari kontrasepsi hormonal yang
sebelumnya.
Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat
segera diberikan asal saja siyakini ibu tersebut
tidak hamil.
Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Setiap terlambat datang haid harus dipikirkan
adanya kemungkinan kehamilan
Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan
gejala ektopik terganggu
Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi
Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang
berat, atau kaburnya penglihatan

Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari


masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu
periode masa haid
Penanganan Gangguan Haid
Amenorea
- Tidak perlu dilakukan apapun, cukup
konseling saja
- Bila klien tidak dapat menerima kelainan
haid tersebut suntikan jangan dilanjutkan.
Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi
yang lain
Perdarahan
- Perdarahan ringan atau spotting sering
dijumpai tetapi tidak berbahaya
- Bila perdarahan / spotting terus berlanjut
atau setelah tidak haid, namun kemudian
terjadi perdarahan, maka perlu dicari
penyebab perdarahan tersebut. Obatilah
penyebab perdarahan tersebut dengan cara
yang sesuai. Bila tidak ditemukan
penyebab terjadinya perdarahan, tanyakan
apakah klien ingin tetap melanjutkan
suntikan dan bila tidak suntikan jangan
dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi
jenis lain.
- Bila ditemukan penyakit radang panggul
atau penyakit akibat hubungan seksual
klien perlu diberi pengobatan yang sesuai
dan suntikan dapat dilanjutkan.
- Perdarahan banyak atau memanjang (lebih
dari 8 hari atau 2x lebih banyak dari
perdarahan yang biasanya dialami pada
siklus haid normal). Jelaskan bahwa
perdarahan tersebut bisa ditemukan pada
bulan pertama suntikan.
- Bila gangguan tersebut menetap, perlu
dicari penyebabnya dan bila sitemukan
kelainan ginekologik, klien perlu diobati
atau dirujuk.
- Bila perdarahan yang terjadi mengancam
kesehatan klien atau klien tidak dapat
menerima perdarahan yang terjadi
suntikan jangan di lanjutkan lagi. Pilihkan
jenis kontrasepsi yang lain. Untuk
mencegah anemia perlu diberikan preparat

Efek Samping
a.

Amenorea
(tidak terjadi
perdarahan /
spotting)

b.

c.
d.

a.

Perdarahan/
Perdarahan
Bercak
(Spottimg)

b.

a.
Meningkatnya/
menurunnya
Berat Badan

besi atau makanan yang banyak


mengandung zat besi.
Petunjuk bagi Klien
Klien harus kembali ketempat pelayanan
kesehatan atau klinik untuk mendapatkan suntikan
kembali setiap 12 minggu untuk DMPA atau setiap 8
minggu untuk noristerat.
Penanganan Efek Samping Yang Sering Dijumpai
Penanganan
Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu, jelaskan
bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Nasehati
untuk kembali ke klinik
Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan
penyuntikan. Jelaskan bahwa hormon progestin tidak akan
menimbulkan kelainan pada janin
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera
Jangan berikan tetapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan
kemudian. Bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik.
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi
hal ini bukanlah masalah serius dan biasanya tidak
memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima
perdarahan tersebut dan ingin melakukan suntikan maka dapat
disarankan 2 pilihan pengobatan.
1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 mg etinilestrodiol),
ibu profen (sampai 800 mg, 2x/hr untuk 5 hari), atau obat
sejenis lain. Jelaskan bahwa pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan
banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kokntrasepsi kombinasi/hari selama 3-7
hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal,
atau diberi 50 kg. Etinil estradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14-21 hari.
Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berat badan
sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila
perubahan berat badan telalu mencolok. Bila berat badan
berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode
kontrasepsi lain.

Tabel . Penanganan efek samping yang sering dijumpai


2. KONTRASEPSI PIL PROGESTIN (MINIPIL)
Profil

Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin


memakai pil KB
Sangat efektif pada masa laktasi
Dosis rendah
Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak memberikan efek samping estrogen
Efek samping utama adalah gangguan perdarahan :
perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis Minipil
Kemasan dengan isi 3 pil : 300 g levonogastrel
atau 350 g noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 7 g desogestrel
Cara Kerja Minipil
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid
seks di ovarium (tidak begitu kuat)
Endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehingga implanttasi lebih sulit
Mengentalkan
lender
serviks
sehingga
menghambat penetrasi sperma
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi
sperma terganggu
Efektivitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan
minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau
jangan sampai terjadi gangguan gastroinstetinal
(muntah, diare) karena akibatnya kemungkinan terjadi
kehamilan sangat besar. Penggunaan obat-obat
mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu
dihindari karena mukolitik jenis ini dapat
meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan
kontrasetif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam
hari)
Senggama sebaiknya dilakukan 3 20 jam setelah
penggunaan minipil
Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan

Sedikit efek samping


Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
Keuntungan Non Kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah
Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah,
nyeri kepala dan depresi
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom
(sakit kepala, perut kembang, nyeri payudara, nyeri
pada betis, lekas marah)
Sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat
sehingga relative aman diberikan pada perempuan
pengidap kencing manis yang belum mengalami
komplikasi
Keterbatasan
Hamper 30 60 % mengalami gangguan haid
(perdarahan sela, spotting, amenorea)
Peningkatan/penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih
besar
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis
atau jerawat
Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan minipil
Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat
epilepsy
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual
atau HIV/AIDS
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di
daerah muka), tetapi sangat jarang terjadi
Yang Boleh Menggunakan Minipil
Usia reproduksi

Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki


anak
Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang
sangat efektif selama periode menyusui
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Perokok segala usia
Mempunyai tekanan darah tinggi (Selama <
180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan
darah
Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih
senang tidak menggunakan estrogen
Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil
Hamil atau di duga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
Menggunakan obat TBC (rifampisin) atau obat
untuk epilepsy (fenitoin dan barbiturate)
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Sering lupa menggunakan pil
Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan
miom uterus
Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme
pembuluh darah
Waktu Mulai Menggunakan Minipil
Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi
lain
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi
kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari
kelima siklus haid, jangan melakukan hubungan
seksual selama 2 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 2 hari saja
Bila klien tidak haid (amenorea), minipil dapat
digunakan setiap saat, asal saja diyakini tidak
hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama
2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain
untuk 2 hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan
pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat
dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak
memerlukan metode kontrasepsi tambahan

Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien


telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada
hari 1 5 siklus haid
Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin menggantinya dengan
minipil, minipil dapat segera diberikan, bila saja
kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar
dan Ibu tersebut sedang tidak hamil. Tidak perlu
menunggu sampai datangnya haid berikutnya
Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah
kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadwal
suntikan berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan
metode kontrasepsi yang lain
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi
non hormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya
dengan minipil, minipil diberikan pada hari 1 5
siklus haid dan tidak memerlukan metode
kontrasepsi lain
Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan
adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung
hormon), minipil dapat diberikan pada hari 1 5
siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR
Keadaan
Anjuran
Stroke
Sebaiknya jangan menggunakan minipil
Penyakit
jantung Jangan diberikan minipil. Progestin menyebabkan
koroner/infark
vasokontriksi embuluh darah
Kanker payudara
Tidak boleh diberi minipil
Tabel keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Kepada Klien
Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah
menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau
gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat
melakukan hubungan seksual pada 48 jam
berikutnya
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3
jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat.
Gunakan metode pelindung selama 48 jam
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil
yang terlupa tersebut sesegera klien inget dan
gunakan metode pelindung sampai akhir bulan

Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru


sehari setelah paket terakhir habis
Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian
kehilangan 1 siklus (tidak haid) atau bila merasa
hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa
uji kehamilan
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal
yang sering ditemukan selama menggunakan
minipil, terutama pada 2 atau 3 bulan pertama.
Perubahan pola haid tersebut umumnya hanya
bersifat sementara dan tidak sampai mengganggu
kesehatan
Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa
peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan
nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
Obat-obat tertentu seperti obat untuk tbc
(rifampisin) dan beberapa obat epilepsy dapat
mengurangi efektivitas minipil. Minipil tidak
mencegah terjadinya infeksi menular seksual,
termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki risiko,
kondom perlu digunakan
Efek Samping
Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak. Bila tidak hamil, tidak perlu
tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila
amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien
khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil dan
kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa
minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada
janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu
dirujuk, jangan memberikan obat-obatan hormonal
untuk haid. Kalaupun diberikan tidak aka nada
gunanya
Perdarahan

Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak


tidak
hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap
teratur/spotting
saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu
dicari metode kontrasepsi lain
Tabel Penanganan efek samping yang sering ditemukan
3. KONTRASEPSI IMPLANTT
Profil
Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk
Jadena, Indoplant, atau Implanton

Nyaman
Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi
Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
Kesuburan segera kembali setelah implantt dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak dan amenore
Aman dipakai pada masa laktasi
Jenis
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter
2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan
lama kerjanya 5 tahun
Implanton. Terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Ketoo-Desogestrel
dan lama kerjanya 3 tahun
Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang yang
diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun
Cara Kerja
Lender serviks menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implanttasi
Mengurangi transportasi sperma
Menakan ovulasi
Efektivitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100
perempuan)
Keuntungan Kontrasepsi
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (Sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak mengganggu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan Non Kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid

Mengurangi jumlah darah haid


Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak
payudara
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis
Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan
perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spotting), hipermenorea, atau meningkatnya darah haid
serta amenorea
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan
Neyri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
(nervousness)
Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk
insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi
menular seksual termasuk AIDS
Klien dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan
tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektivitasnya menurun bila menggunakan obatobat tuberculosis atau obat epilepsy
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi
(1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
Yang Boleh Menggunakan Implantt
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki
kontrasepsi
yang
memiliki
efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak
sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik

Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah


pembekuan darah atau anemia bulan sabit (Sickle
cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
yang mengandung estrogen
Sering lupa minum minum pil
Yang Tidak Boleh Menggunakan Implantt
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang
terjadi
Miom uterus dan kenker payudara
Gangguan toleransi glukosa
Waktu Mulai Menggunakan Implantt
Setiap saat selama siklus haid hari ke 2 sampai hari
ke 7. Tidak diperlukan metode kontrasepsi
tambahan
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi
setelah hari ke 7 siklus haid, klien jangan
melakukan hubungan seksual atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap
saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan,
jangan melakukan hubungan seksual atau gunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pascapersalinan, insersi dapat dilakukan setiap
saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu
memakai metode kontrasepsi lain
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi
haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat,
tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama
7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan
ingin menggantinya dengan implantt, insersi dapat
dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan atau klien menggunakan
kontrasepsi terdahulu dengan benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi
non hormonal (kecuali AKDR) dank lien ingin

menggantinya dengan implantt, insersi implantt


dapat dilakukan setiap saat, asal saja di yakini klien
tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai
datangnya haid berikutnya
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dank
lien ingin menggantinya dengan implantt, implantt
dapat diinsersikan pada saat haid ke 7 dan klien
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari
saja. AKDR segera dicabut
Pascakeguguran implantt dapat segera diinsersikan
Keadaan
Anjuran
Penyakit hati akut (virus Sebaiknya jangan menggunakan
hepatitis)
implantt
Stroke/riwayat,
penyakit Sebaiknya jangan menggunakan
jantung
implantt
Menggunakan obat TBC atau Sebaiknya jangan menggunakan
Epilepsy
implantt
Tumor jinak atau ganas pada Sebaiknya jangan menggunakan
hati
implantt
Tabel Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi Untuk Klien
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan
bersih selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan
untuk mencegah infeksi pada luka insisi
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa
perih, pembengkakan atau lebam pada daerah
insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun,
hindari benturan, gesekan atau penekanan pada
luka insisi
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam,
sedangkan plester dipertahankan hingga luka
sembuh (biasanya hari)
Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh
dan dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti
demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap
selama beberapa hari, segera ke klinik
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah
insersi dan berlangsung hingga 5 tahun bagi
Norplant dan 3 tahun bagi susuk Implanton dan
akan berakhir sesaat setelah pengangkatan

Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama


pada 6 sampai 12 bulan pertama. Beberapa
perempuan mungkin akan mengalami berhentinya
haid sama sekali
Obat-obatan TBC dan epilepsy dapat menurunkan
efektivitas implantt
Efek samping yang berhubungan dengan implantt
dapat berupa sakit kepala, penambahan berat
badan, dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini
tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan
sendirinya
Norplant dicabut setelah 5 tahun pemakaian dan
susuk implanon dicabut setelah 3 tahun, dan bila
dikehendaki dapat dicabut lebih awal
Bila norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk
implanon sebelum 3 tahun, kemungkinan hamil
sangat besar dan meningkatkan kehamilan ektopik
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama,
tanggal insersi, tempat insersi, dan nama klinik
Implant tidak melindungi klien dari IMS. Bila
pasangannya memiliki risiko, perlu menggunakan
kondom untuk melakukan hubungan seksual
Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada
masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implant.
Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant
dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah
Perdarahan yang banyak dari kemaluan
Rasa nyeri pada lengan
Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
Ekspulsi dari batang implant
Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
Nyeri dada hebat
Dugaan adanya kehamilan
Efek smaping/masalah
Penanganan
Amenorea
Pastikan hamil atau tidak, dan bila tidak
hamil, tidak memerlukan penanganan
khusus, cukup konseling saja
Bila klien tetap saja tidak dapat menerima,
angkat implant dan anjurkan menggunakan
metode kontrasepsi lain
Bila terjadi kehamilan dank lien ingin

Perdarahan
bercak/Spotting

Ekspulsi

Infeksi pada daerah


insersi

melanjutkan kehamilan. Cabut implant dan


jelaskan, bahwa progestin tidak berbahaya
bagi janin. Bila diduga terjadi kehamilan
ektopik, klien dirujuk. Tidak ada gunanya
memberikan
obat
hormone
untuk
merangsang timbulya perdarahan
Jelaskan bahwa perdarahan ringans erring
ditemukan terutama pada tahun pertama.
Bila tidak ada masalah dank lien tidak
hamil, tidak diperlukan tindakan apa pun.
Bila klien tetap saja mengeluh masalah
perdarahan
dan
ingin
melanjutkan
pemakaian implant dapat diberikan pil
kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x
800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada
klien bahwa akan terjadi perdarahan lebih
banyak dari biasanya, berikan 2 tablet pil
kombinasi untuk 3 7 hari dan kemudian
dilanjutkan dengan satu siklus pil
kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 g
etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14 21 hari
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah
kapsul yang lain masih ditempat, dan
apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah
insersi. Bila tidak ada infeksi dan kapsul
lain masih berada pada tempatnya, pasang
kapsul bari 1 buah pada tempat insersi yang
berbeda. Bila ada infeksi cabut seluruh
kapsul yang ada dan pasang kapsul baru
pada lengan yang lain atau anjurkan klien
menggunakan metode kontrasepsi yang lain
Bila terdapat infeksi tanpa nanah, bersihkan
dengan sabun dan air, atau antiseptic.
Berikan antibiotic yang sesuai untuk 7 hari.
Implant jangan dilepas dank lien minta
kembali satu minggu lagi. apabila tidak
membaik, cabut implant dan pasang yang
baru pada sisi lengan yang lain atau cari
metode kontrasepsi yang lain. Apabila

ditemukan abses, bersihkan dengan


antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar,
cabut implant, lakukan perawatan luka dan
berikan antibiotic oral 7 hari
Berat badan naik atau
Informasikan
kepada
klien
bahwa
turun
perubahan berat badan 1 2 kg adalah
normal. Kaji ulang diet klien apabila terjadi
perubahan berat badan 2 kg atau lebih.
Apabila perubahan berat badan ini tidak
dapat diterima, bantu klien mencari metode
lain
Tabel Penanganan efek samping atau masalah yang sering ditemukan

Daftar Tilik Untuk Pemasangan Implant


YA
TIDAK
Hari Pertama haid Terakhir
...
Dalam keadaan hamil
Berat badan 70 kg
Masih menginginkan anak dalam 3 tahun ini
Menyusui, kurang dari 6 minggu melahirkan
Ada obat-obatan yang diminum jangka panjang
Riwayat perdarahan antar hadi/pascasenggama
Amenorea (tidak haid selama 6 minggu atau lebih)
Ikterus
Mata kabur atau nyeri kepala hebat
Kejang
Nyeri tungkai, dada, atau paha
Nafas terasa pendek setelah berolahraga ringan
Edema tungkai
Takanan darah sistolik > 160 mmHg, diastolik > 90 mmHg
Benjolan atau tumor payudara
Tabel . Contoh daftar tilik untuk pemasangan implant
Apabila seluruh jawaban TIDAK dan tidak ada
kecurigaan terhadap kehamilannya, klien dapat langsung
dipasang implant. Apabila ada jawaban yang positif YA
harus dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum diputuskan
untuk pemasangan implant.
Catatan : tidak semua klien dapat mengingat akan masa
lalunya sehingga untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan, petugas eksehatan harus dapat menggali
informasi dari segala arah. Mereka juga harus
mempertimbangkan aspek-aspek sosial, budaya dan agama
yang mungkin mempengaruhi respon/jawaban klien.

4. AKDR DENGAN PROGESTIN


Profil
Jenis AKDR yang mengandung hormone steroid
adalah Prigestase yang mengandung Progesteron dari
Mirena yang menagndung Levonogestrel.
Cara kerja
Endometrium mengalami transformasi yang
ireguler, epitel atrofi sehingga mengganggu
implantasi
Mencegah
terjadinya
pembuahan
dengan
mengeblok bersatunya ovum dengan sperma
Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
falopii
Menginaktifkan sperma
Efektivitas
Sangat efektif yaitu 0,5 1 kehamilan per 100
perempuan selama satu tahun pertama penggunaan
Keuntungan Kontrasepsi
Efektif dengan proteksi jangka panjang panjang (1
tahun)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan segera kembali sesudah AKDR
diangkat
Efek sampingnya sangat kecil
Memiliki efek sistemik yang sangat kecil
Keuntungan Non Kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Dapat diberikan pada usia perimenopouse
bersamaan dengan pemberian estrogen, untuk
pencegahan hyperplasia endometrium
Mengurangi jumlah darah hadi
Sebagai pengobatan alternative pengganti operasi
pada perdarahan uterus disfungsional dan
adenomiosis
Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada
perempuan perimenopouse
Tidak mengurangi kerja obat TBC dan epilepsy,
karena AKDR yang mengandung progestin
kerjanya terutama local pada endometrium
Keterbatasan
Diperlukan pemeriksaan dalam dan penyaringan
infeksi genetalia sebelum pemasangan AKDR

Diperlukan tenaga terlatih untuk pemasangan dan


pencabutan AKDR
Klien tidak dapat menghentikan sendiri setiap saat,
sehingga sangat tergantung pada tenaga kesehatan
Pada pemasangan jangka panjang dapat terjadi
amenorea
Dapat terjadi perforasi uterus pada saat insersi (<
1/1000 kasus)
Kejadian kehamilan ektopik relative tinggi
Bertambahnya risiko mendapat penyakit radang
panggul sehingga dapat menyebabkan infertilitas
Mahal
Progestin sedikit meningkatkan risiko thrombosis
sehingga perlu hati-hati pada perempuan
perimenopouse. Risiko ini lebih rendah bila
dibandingkan dengan pil kombinasi
Progestin dapat menurunkan kadar HDL
kolesterol pada pemberian jangka panjang
sehingga perlu hati-hati pada perempuan dengan
penyakit kardiovaskuler
Memperburuk
perjalanan
penyakit
kanker
payudara
Progestin dapat mempengaruhi jenis-jenis tertentu
terutama hiperlipidemia
Progestin dapat memicu pertumbuhan miom uterus
Yang Boleh Menggunakan AKDRdengan Progestin
Usia reproduksi
Telah memiliki anak maupun belum
Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka
panjang untuk mencegah kehamilan
Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
Pascakeguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda
radang panggul
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
kombinasi
Sering lupa menggunakan pil
Usia perimenopouse dan dapat digunakan
bersamaan dengan pemberian estrogen
Mempunyai risiko rendah mendapat penyakit
menular seksual
Yang Tidak Boleh Menggunakan AKDR dengan
Progestin
Hamil atau diduga hamil

Perdarahan pervaginam yang belum jelas


penyebabnya
Menderita vaginitis, salpingitis dan endometriosis
Menderita penyakit radang panggul atau
pascakeguguran septic
Kelainan congenital rahim
Miom submukosum
Rahim yang sulit digerakkan
Riwayat kehamilan ektopik
Penyakit trofoblas ganas
Terbukti menderita penyakit TBC panggul
Kanker genetalia/payudara
Sering ganti pasangan
Gangguan
toleransi
glukosa.
Progestin
menyebabkan sedikit meningkatnya kadar gula dan
kadar insulin
Waktu AKDR dengan Progestin Dipasang
Setiap waktu selama siklus hadi, jika ibu tersebut
dapat dipastikan tidak hamil
Sesudah melahirkan, dalam waktu 48 jam pertama
pascapersalinan, 6 8 minggu atau pun lebih
sesudah melahirkan
Segera sesudah induksi haid, pascakeguguran
spontan, atau keguguran buatan, dengan syarat
tidak terdapat bukti-bukti adanya infeksi
Keadaan
Anjuran
Nyeri haid hebat
Dapat disebabkan oleh AKDR, klien perlu dirujuk.
Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian. Pada
dasarnya progestin mengurangi nyeri haid
Riwayat kehamilan Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan
ektopik
bila ada segera mencari pertolongan di rumah sakit
Gejala penyakit
Berikan antibiotic saat insersi AKDR. Bila anemia (Hb < 9
katup jantung
g/dL) ganti dengan metode kontrasepsi yang lain
Menderita nyeri
Paling sering ditemukan ada AKDR yang mengandung
kepala atau migraine progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut
AKDR. Pada keluhan ringan cukup berikan analgetik
(jangan berikan aspirin)
Penyakit hati aktif Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung
(hepatitis)
progestin
Penyakit jantung
Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung
progestin, karena progestin mempengaruhi lipid dan
vasokontriksi
Stroke / riwayat
Sebaiknya jangan menggunakan AKDR yang mengandung

stroke
progestin
Tumor jinak
Progestin dapat memicu pertumbuhan tumor, sebaiknya
maupun ganas pada jangan diberi AKDR dengan progestin
hati
Tabel Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Instruksi kepada Klien
Dalam keadaan normal klien kembali untuk
control rutin sesudah menstruasi pertama kali pasca
pemasangan (4-6 minggu) tetapi jangan sampai
melewati 3 bulan sesudah pemasangan AKDR. Cek
benang AKDR dan jika terjadi salah satu keadaan
berikut ini, klien harus kembali ke klinik. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah :
Timbulnya kram di perut bagian bawah
Adanya perdarahan bercak antara haid atau
sesudah melakukan senggama
Nyeri sesudah melakukan senggama atau jika
suaminya mengalami perasaan kurang enak
sewaktu melakukan senggama
AKDR perlu diangkat setelah satu tahun atau pun
lebih awal bila dikehendaki
Bila terjadi ekspulsi AKDR, atau keluar cairan
yang berlebihan dari kemaluannya lihat terjadi
infeksi atau tidak
Muncul keluhan sakit kepala atau sakit kepala
makin parah
Informasi lain yang Perlu Disampaikan
AKDR yang digunakan tersebut segera aktif
Pada bulan pertama pemakaian dapat terjadi
ekspulsi AKDR
Pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi
amenorea
AKDR dapat saja dicabut setiap saat sesuai dengan
keinginan klien
AKDR tidak dapat melindungi klien terhadap
penyakit hubungan seksual dan AIDS/HIV
Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik
Normalnya klien harus kembali untuk control
pertama sesudah haid pertama setelah AKDR dipasang
(4-6 minggu), tetapi jangan lebih dari 3 bulan.
Ditanyakan masalah-masalah yang muncul selama
pemakaian AKDR
Peringatan Khusus Untuk pemakai AKDR dengan
Progestin

Tidak datang haid disertai dengan keluan mual dan


nyeri payudara perlu dicurigai terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah perlu dicurigai
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Kram/nyeri perut bagian bawah, terutama bila
disertai
dengan
tidak
enak
badan,
demam/menggigil perlu dicurigai kemungkinan
terjadi infeksi panggul
AKDR jenis ini tidak dapat melindungi diri dari
penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS

Efek
Samping/Masalah

Amenorea

Kram

Perdarahan yang
tidak teratur dan
banyak

Penanganan
Pastikan hamil atau tidak. Bila klien tidak hamil. AKDR tidak
perlu dicabut, cukup konseling saja. Salah satu efek samping
menggunakan AKDR yang mengandung hormone adalah
amenorea (20 50%). Jika klien tetap saja menganggap
amenorea yang terjadi sebagai masalah, maka rujuk klien. Jika
terjadi kehamilan kurang dari 13 minggu dan benang AKDR
terlihat, cabut AKDR. Nasihatkan agar kembali ke klinik jika
terjadi perdarahan, kram, cairan berbau, atau demam. Jangan
mencabut AKDR jika benang tidak kelihatan dan kehamilannya
> 13 minggu. Jika klien hamil dan ingin meneruskan
kehamilannya tanpa mencabut AKDR-nya, jelaskan kepada
klien tentang meningkatkan resiko keguguran, kehamilan
preterm, infeksi dan kehamilannya harus diawasi ketat
Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri pengobatan
yang sesuai. Jika kramnya tidak parah dan tidak ditemukan
penyebabnya, cukup diberi analgetik saja. Jika penyebabnya
tidak dapat ditemukan dan menderita kram berat, cabut AKDR,
kemudia ganti dengan AKDR baru atau cari metode kontrasepsi
lain
Sering ditemukan terutama pada 3 6 bulan pertama.
Singkirkan infeksi panggul atau kehamilan ektopik, rujuk klien
bila dianggap perlu. Bila tidak ditemukan kelainan patologik
dan perdarahan masih terjadi, dapat diberi ibuprofen 3 x 800
mg untuk satu minggu, atau pil kombinasi satu siklus saja. Bila
perdarahan banyak beri 2 tablet pil kombinasi untuk 3 7 hari
saja, atau boleh juga diberi 1,25 mg estrogen equin konjugasi
selama 14 21 hari. Bila perdarahan terus berlanjut sampai

klien anemia, cabut AKDR dan bantu klien memilih metode


lain
Periksa apakan klien hamil. Bila tidak hamil dan KADR masih
di tempat, tidak ada tindakan yang perlu dilakukan. Bila tidak
yakin AKDR masih berada di dalam rahim dank lien tidak
Benang hilang
hamil, maka klien dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan
rontgen/USG. Bila tidak ditemukan, pasang kembali AKDR
sewaktu datang haid. Jika ditemukan kehamilan dan benang
AKDR tidak kelihatan, lihat penanganan amenorea
Bila penyebabnya kuman gonokokus atau klamidia, cabut
AKDR dan berikan pengobatan yang sesuai. Penyakit radang
Cairan
panggul yang lain cukup diobati dan AKDR tidak perlu dicabut.
vagina/dugaan
Bila klien dengan penyakit radang panggul dan tidak ingin
penyakit radang
memakai AKDR lagi, berikan antibiotic selama 2 hari dan baru
panggul
kemudian AKDR dicabut dan bantu klien untuk memilih
metode lain
Tabel penanganan efek samping/masalah yang sering dijumpai
Apakah secara Medis AKDR cocok untuk klien?
Jika klien anda menjawab Ya untuk setiap butir pertanyaan berikut,
AKDR mungkin bukan metode terbaik baginya. Dalam hal ini hendaklah seorang
dokter/bidan yang berpengalaman dalam hal AKDR menilainya dan
membantunya untuk memilih metode kontrasepsi yang lain.
Daftar Tilik Untuk Pemasangan AKDR
YA
TIDAK
Apakah anda masih menantikan anak yang pertama
Apakah anda piker bahwa anda mungkin hamil (apakah
haid anda terakhir terlambat atau anda tidak datang haid
lagi belakangan ini?)
Apakah anda sekarang atau baru saja mengalami infeksi di
pelvis (dengan demam, menggigil, nyeri di daerah uterus
atau cairan yang abnormal) atau peradangan di serviks
uteri?
Apakah anda dulu pernah menderita infeksi di pelvis
Apakah ada seseorang yang mengatakan bahwa anda ini
sangat anemia/pucat
Dalam waktu lebih 3 bulan belakangan ini, apakah anda
mengalami haid yang terasa sangat luar biasa, perdarahan
antara haid atau perdarahan sesudah senggama? (keadaan
ini merupakan indikasi adanya masalah kesehatan yang
serius yang sebaiknya harus dicek sebelum AKDR
dipasang)
Apakah anda pernah mengalami kehamilan diluar rahim
(kehamilan ektopik), misalnya disalah satu tuba falopii

Apakah anda atau suami anda mempunyai pasangan


seksual lain? Jika klien menjawab Ya, maka
kemungkinan mempunyai risiko untuk mendapat penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. AKDR tidak
akan melindunginya terhadap ISR dan IMS lainnya. Klien
sabiknya diberi konseling lebih lanut dan diperiksa oleh
seorang dokter
Tabel . Daftar penapisa klien yang akan menggunakan AKDR

Anda mungkin juga menyukai