Anda di halaman 1dari 3

Dzikir dan Doa dengan Ya Hayyu Ya Qayyum

Sep 03, 2015Muhammad Abduh Tuasikal, MScAqidah0 Komentar

Ada beberapa dzikir dan doa yang menggunakan nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum.

Pertama, meminta dengan nama Allah yang agung Al-Hayyu Al-Qayyum dalam doa

- -


















.


- -


















Dari Anas, ia pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dalam keadaan
duduk lantas ada seseorang yang shalat, kemudian ia berdoa,
Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badiius
samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum [artinya: Ya Allah,
aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit
dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum
Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya-].
Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sungguh ia telah berdoa pada
Allah dengan nama yang agung di mana siapa yang berdoa dengan nama tersebut, maka
akan diijabahi. Dan jika diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri. (HR. Abu
Daud no. 1495 dan An-Nasai no. 1301. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini shahih).

Kedua, nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum dalam dzikir pagi petang


Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda pada Fatimah (puterinya), Apa yang menghalangimu untuk mendengar
wasiatku atau yang kuingatkan padamu setiap pagi dan petang yaitu ucapkanlah:







Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii syanii kullahu wa laa takilnii
ilaa nafsii thorfata ainin abadan [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang
Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa
mendapat pertolongan dari-Mu selamanya]. (HR. Ibnu As Sunni dalam Amal Al-Yaum wa
Al-Lailah no. 46, An-Nasai dalam Al-Kubra 381: 570, Al-Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/
3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al-Albani
dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227).

Ketiga, ketika dirundung duka

- -










Dari Anas bin Malik, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika dapat masalah
berat, beliau membaca: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits [artinya: Wahai
Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan
rahmat-Mu aku minta pertolongan]. (HR. Tirmidzi no. 3524. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Ada juga doa yang lafazhnya hampir mirip dengan lafazh di atas dari hadits Abu Bakrah
radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,







Doa orang yang dirundung duka: Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii
thorfata ainin wa ash-lihlii syanii kullahu laa ilaha illa anta [artinya: Ya Allah, dengan
rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap
mata, perbaikilah segala urusanku seluruhnya, tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau]. (HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan karena mengingat adanya penguat).
Allaahumma inni as-aluka yaa Allaah, bi annakal waahidul ahadush shamad, alladziy lam
yalid wa lam yuulad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad, an taghfiraliy dzunuubiy innaka antal
ghafuuur rahiim/
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ya Allah, Yang Maha Esa lagi tempat
bergantungnya seluruh makhluk, Yang tidak beranak, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada
yang setara dengan-Nya, agar engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Maka Rasuulullaah bersabda: Sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah
mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya. (HR. Ahmad, Abu Daud, an-Nasai,
dan dishahihkan oleh syekh al-Albani).

Baca artikel Rumaysho.Com: Doa Ketika Dirundung Duka.


Selesai kajian nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum, moga manfaat.

Referensi:
Fiqh Al-Adiyyah wa Al-Adzkar. Cetakan pertama, tahun 1426 H. Syaikh Abdurrazaq bin
Abdul Muhsin Al-Badar. Penerbit Kunuz Isybiliya.
Kitab At-Tauhid fi Dhau Al-Quran wa As-Sunnah. Cetakan pertama, tahun 1432 H.
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri. Penerbit Dar Ashda Al-Mujtama.
Syarh Asma Allah Al-Husna fi Dhau Al-Kitab wa As-Sunnah. Cetakan kedua belas, tahun
1431 H. Syaikh Dr. Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani. Maktabah Al-Malik Fahd.
Zaad Al-Maad fi Hadyi Khair Al-Ibad. Cetakan keempat, tahun 1425 H. Ibnu Qayyim AlJauziyah. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.

Selesai disusun menjelang Maghrib, 18 Dzulqadah 1436 H di Darush Sholihin, Panggang,


GK
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Ikuti update artikel Rumaysho.Com di Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat (sudah
3,6 juta fans), Facebook Muhammad Abduh Tuasikal, Twitter @RumayshoCom, Instagram
RumayshoCom

Anda mungkin juga menyukai