Bab 4
Bab 4
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Populasi
mikroba
merupakan
populasi
campuran
dari
berbagai
yang
berupa
bahan
pangan,
tanaman
dan
hewan.
Jenis
menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang
paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada lempeng
pembiakan (plate count), atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara
mikroskopis. Oleh karena itu, untuk mempelajari teknik isolasi, pemurnian
mikroba, serta keuntungan dan kelemahannya, maka praktikum Isolasi dan
Pemurnian Mikroba, Teknik Pemeliharaan Kultur Murni penting untuk dilakukan.
Mikroroganisme di alam terdapat dalam bentuk kumpulan sel yang disebut
koloni. Untuk mempelajari pembiakan organisme tersebut kita harus mempelajari
teknik isolasi. Isolasi adalah suatu teknik yang dipergunakan utnuk memisahkan
suatu koloni dari biakan campuran.
I.2
Teori Dasar
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar
dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita.
Terdapat dalam jumlah yang cukup besar, sebagai contoh sekali kita bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme (Pelczar, 1988).
Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll.
Populasi mikroba di lingkungan sangat beranekaragam sehingga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh
koloni tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk
suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat
mendeteksi mikroba yang telah resistem terhadap suatu antibiotik.atau untuk
mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992).
A.
dilakukan yaitu dengan cara pengenceran, metode gores dan agar tuang.
1. Cara pengenceran (dilution method), tujuan dari teknik ini pada prinsipnya
adalah untuk melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam
air sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil
B.
II.
Alat
II.2
Autoklaf
Cawan petri
Erlenmeyer
Gelas objek
Gelas ukur
Inkubator
Pipet
Spritus (Bunsen)
Timbangan
Bahan
Air mineral
Alkohol
Cendol
Jahe bubuk
Kunyit bubuk
Kapas
Kertas sampul
Larutan pengencer
Roti
Tepung beras
petri tertutup
Ditunggu hingga medium membeku
Ose difiksasi
Diambil sampel menggunakan ose
Dibuat goresan di atas agar (langsung, kuadran atau radian)
Dibungkus cawan petri dalam keadaan terbalik
Sampel diinkubasi selama 2 hari dalam suhu 30-32C
dengan
cara
menggoreskan
(streak)
secara
zig-zag
menggunakan ose
4. Diamati pertumbuhan mikroorganisme
b. Agar tegak
1. Disiapkan Medium NA, dimasukan kedalam tabung reaksi steril
2. Dilakukan inokulasi kultur murni dengan cara loop ditusukan pada
bagian tengah tabung (stab)
3. Kultur diinkubasi pada suhu 30-320C selama 48 jam
4. Diamati pertumbuhan mikroorganisme