1.
2.
3.
4.
Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan, untuk mencegah
terjadinya kesalahan pemasukan data lebuh efisien dan lebih murah
dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.
Alat lain yang dapat digunakan untuk menangkap data transaksi adalahsource
data automation, yaitu alat yang menangkap data langsung dalam bentuk yang
dapat dibaca oleh komputer. Contoh : mesin ATM dan scanners yang dipakai
oleh supermarket.
Dokumen dokumen sumber seperti order pelanggan,slip slip penjualan,
faktur, order pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti fisik masukan ke
dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah :
o Menangkap data
o Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi lainnya
dalam proses
o Menstandartkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan
pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil
o Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen - dokumen
dipelihara
Dokumen dokumen sumber umumnya berupa formulir yang dirancang secara
hati hati untuk memudahkankan penggunaan data yang dicatat secara akurat.
2.
3.
4.
Secara rinci hierarki data dari data terkecil sampai data yang paling besar
ditunjukkan oleh gambar 1.1 yang mencangkup :
1.
Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi
(ruang) fisik
Gambar. 2.1
2. Record,
adalah
sejumlah field yang
dikelompokkan
dan
membentuk
sebuah
satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity.
3.
File, adalah sekumpulan record yang sejenis ,contohnya adalah sebuah record
piutang pelanggan dikumpulkan dalam satu tempat yang disebut file piutang
dagang.
4.
Database, adalah kumpulan file-file yang dibentuk satuan data yang besar .saat
ini, dengan mengadopsi konsep database, maka perubahan kebutuhan
informasi akan dilayani tanpa perlu menambah program dan file baru.
Database
Dengan mengadopsi konsep database, maka perubahan kebutuhan
informasi akan dilayani tanpa perlu menambah program dan file baru. Istilahistilah umum dalam konsep database yang perlu diketahui adalah:
a.
b.
Pendekatan
file
Pendekatan database
Program
Aplkasi #1
Sistem
Manajemen
Database
Program
Aplkasi
#1
Program
Aplkasi
#2
Program
Aplkasi
#3
Gambar 2.2
c.
d.
e.
2.
3.
4.
Independensi Data.Karena data dan progam independen satu sama lain , maka
masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini
menyederhanakan pengelolan data dan pemrograman .
5.
6.
7.
Jenis-jenis File
Perusahaan umumnya menggunakan tujuh jenis file untuk menyimpan
data yaitu sebagai berikut:
1.
File induk (master file), yaitu file yang berisi data yang relatif permanen. Dalam
sistem manual, file induk ini sama dengan rekening pembantu buku besar.
2.
File transaksi (tansacstion file), yaitu file yang berisi data transaksi yang besifat
sementara. Dalam sistem manual, file transaksi ini sama dengan jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis. Data yang dicatat dalam file
transaksi ini akan digunakan untuk memperbarui file induk, oleh karena itu, file ini
harus berisi seluruh transaksi yang dierluksn untuk memperbarui file induk.
3.
File table (table file), yaitu file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil
selama pemrosesan data untuk memudahkan kalkulasi.contonya adalah tariff
pajak ,table biaya pengiriman dll.
4.
File sejarah (history file), yaitu file yang berisi transaksi yang berisi transaksi
yang sudah diproses. Data ini tetap dipelihara untuk dipakai sebagai referensi
dan sering dipakai sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi manajemen.
5.
File cadangan (backup file), yaitu file yang berisi duplikat (copy)sebuah file.
6.
Suspense file, yaitu file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari
pemrosesan data regurel dengan tujuan untuk diinvestigasi dan dibetulkan.
Contohnya : transaksi penjualan kredit tanpa record piutang dagang.
7.
Report file, yaitu file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal
berikutnya.
Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang
akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui
informasi apa yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya.
Dalam mempelajari SIA, seseorang perlu memerhatikan file induk dan file
transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu. Di bagian ini, akan dijelaskan
ciri-ciri dari file induk dan file transaksi serta contoh-contoh penggunaan
berdasarkan file-file yang disajikan.
File Induk
File induk mempunyai ciri-ciri berikut:
File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal,
agen-agen internal, atau barang dan jasa. Contohnya mencakup:
1.
2.
3.
Data acuan adalah data deskriptif yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi
oleh transaksi. Semua file induk berisi data acuan.
5.
Data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti pesanan dan pengiriman, terjadi.
Beberapa file induk mungkin hanya terdiri atas data acuan, tanpa adanya data
ringkasan.
SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas: barang dan jasa,
agen-agen eksternal, dan agen-agen internal. Ketiga jenis ini akan dibahas lebih
lanjut. Untuk setiap jenis master record, akan dibedakan antara data acuan dan
data ringkasan.
Barang/jasa
Barang dan jasa diperoleh, dibuat atau dijual selama kejadian dalam siklus
pemerolehan dan pendapatan organisasi. File induk tentang barang-barang dan
jasa pada umumnya mencakup data acuan dan ringkasan. Anggaplah field-field
di dalam File Persediaan ELERBE.
1.
Field-field dengan data acuan dalam File Persediaan ELERBE adalah ISBN,
Penulis, Judul, dan Harga. Konsisten dengan definisi terdahulu mengenai data
acuan, field-field ini tidak akan secara langsung diubah karena suatu kejadian.
2.
Agen eksternal
Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada di luar
perusahaan. Contohnya meliputi pelanggan, pemasok, dan bank. Sebagaimana
barang dan jasa, file agen eksternal harus mencakup data acuan. Perhatikan File
Pelanggan ELERBE.
1.
2.
Tidak ada field-field data ringkasan di dalam File Pelanggan ELERBE. Field
ringkasan yang sering tercakup dalam file-file seperti itu adalah saldo utang
pelanggan. Field ini akan meningkat jika penjualan dilakukan kepada pelanggan
dan berkurang jika pelanggan melakukan pembayaran.
Agen internal
Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab
atas berbagai kejadian di dalam suatu proses bisnis. SIA sering kali menelusuri
informasi mengenai agen internal yang bertanggung jawab untuk kejadian di
dalam proses bisnis.
10
6.
Data acuan dalam file induk menguraikan agen-agen internal ini (misalnya,
nama tenaga penjual, dan tanggal masuk pegawai tersebut).
7.
Meskipun mungkin kurang umum untuk entitas jenis ini, field ringkasan bisa
bermanfaat dalam field agen internal. Sebagai contoh, field saldo bisa dibuat di
File Tenaga_Penjual untuk memonitor total penjualan yang dibuat oleh penjual
itu.
8.
Pesanan
2.
Pengiriman
3.
Penagihan Kas.
11
1.
2.
3.
4.
1.
Perhitungan (calculating),
(operasi) matematik
yaitu
melakukan
12
berbagai
macam
manipulasi
2.
3.
4.
5.
data
dari
penyimpanan
untuk
13
1.
Sistem informasi akuntansi dapat diproses secara
manual, maka proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu
siklus sebagai berikut:
14
Gambar. 3.1
2.
Sistem informasi akuntansi dapat diproses secara
mesin/Komputer,maka proses pengolahan data dapat dilakukan dalam
suatu siklus sebagai berikut:
Inp
ut
Pros
es
Outp
ut
15
16
Gambar. 3.2
17
Akses Data
Data yang tersimpan dapat diakses, yaitu diperbarui, disimpan, dan
dipanggil dengan menggunakan alat identifikasi (identifier) berupa elemen
data (field), yang disebut kunci (key).
Ada dua jenis kunci, yaitu kunci utama (Primary key), yaitu kunci yang bersifat
unik, dan kunci Pendukung (Secondary key), yaitu kunci berupa elemen lain
yang, meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasirecord. Sebagian
contoh key :
Jenis record
Primary key
Gaji
Nomor karyawan
Nomor pesanan
Secondary key
Nomor pegawai, tanggal
gaji, departemen
Lokasi, tanggal mulai
Pengorganisasian File
Cara mengorganisasi file mencakup cara penyimpanan data dalam
media penyimpanan fisik dan cara mengakses file. Secara umum ada dua
metoda untuk mengorganisasi sebuah file,yaitu :
1. Metoda akses secara urut (sequential access method)
Metoda ini mengorganisasi dan memproses file induk dan file transaksi
dengan urutan sama.Sebagai contoh, proses pembaruan file akan memelihara
rekening piutang dan file transaksi penjualan dengan urutan yang sama. Metoda
akses semacam ini cepat dan efisien jika volume transaksi besar dan sebagian
besar record yang diproses secara periodik dalam sebuah file tidak banyak
memerlukan updating. Selain itu untuk pemrosesan secara kelompok (batch
processing), cara ini sangat efisien.
2. Metoda akses secara acak (direct access method)
Dengan menggunakan metoda ini, transaksi diproses seketika transaksi
itu terjadi. Tidak seperti metoda pertama, dengan metoda ini file transaksi
dan fileinduk dapat diproses secara acak (tidak perlu urut). Ketika sebuah
transaksi terjadi, komputer menggunakan primary key pada file transaksi
(misalnya nomor rekening) untuk mencari record yang diinginkan pada file induk.
Setelah ditemukan, record tersebut dipanggil (retrieved), diperbarui (updated),
18
dan ditulis ulang ke file induk. Metoda ini cocok digunakan jika file-file diakses, diquery, dan di-update secara konstan. Metoda ini digunakan ketika kondisinya
tidak memungkinkan untuk mengantisipasi urutan pemrosesan record.
Untuk meng-update record, pemakai memberitahu sistem (langkah 1).
Selanjutnya sistem meminta pemakai untuk memasukkan transaksi (langkah 2).
Setelah data masuk (langkah 3), maka sistem mencari record yang sesuai
(langkah 4). Jika tidak dapat ditemukan(langkah 5), komputer akan menampilkan
pesan kesalahan (langkah 6) dan meminta pemakai untuk membetulkan
kesalahan atau membatalkan proses update, sampai kesalahan dibetulkan.
Jikarecord pada file induk ditemukan (langkah 5), maka data transaksi yang
masuk akan digunakan untuk meng-update record file induk (langkah 7)
dan record yang sudah di-update ditulis ulang (langkah 8) ke media
penyimpanan akses langsung. Karena record yang sudah di-update ditulis
pada file lama,
maka record yang
lama
akan
tertindih
dan
hilang,
kecuali record tersebut sebelumnya telah dikopi ke filelain. Tahap terakhir
(langkah 9) sistem menanyakan apakah pemakai akan melakukan pemrosesan
lagi atau tidak. Jika ya, maka program akan kembali ke langkah 2. Jika tidak,
maka program akan dihentikan.
Menentukan lokasi simpan sebuah record dan menentukan cara
menemukannya merupakan hal yang kompleks. Ada beberapa metoda yang
dapat digunakan, yaitu:
Indexed file organization
Index file berisi primary key dan alamat fisik untuk setiap data. Dalam situasi
yang
hampir
sama,
sebuah file indeks
dapat
digunakan
untuk
sebuah recorddalam sebuah file data.
Indexed-sequential-access method (ISAM)
Cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan dan paling popular. Data
disimpan secara urut berdasarkan primary key pada alat penyimpan direct
access. ISAM juga membuat file index untuk file induk. Ini berarti file dapat
diakses secara urut dan secara langsung. Selain memiliki kelebihan tersebut
diatas, cara ini juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
(a)memerlukan memory yang lebih besar, (b)pembuatan, penyimpanan, dan
pemeliharaan index mahal; dan (c) data baru yang jumlahnya banyak tidak dapat
ditambahkan dengan mudah pada file.
Multlattribute search file organization
19
Cara ini memungkinkan dilakukannya akses data melalui secondary keys. Dua
metoda yang dapat digunakan adalah; (1) linked list, dengan metoda ini,
setiaprecord memiliki pointer field yang menunjukkan tempat berikutnya untuk
recordyang sama dalam sebuah list, yang akhirnya membentuk chain.
(2) inverted
list, yaitu
menggunakan pointer yang
disimpan
dalam
indeks. Inverted filememelihara inverted list untuk beberapa atribut.
2)
20
transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai hal yang
berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan dokumen
sumber melainkan dokumen operasional.
Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang
berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan ini
digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer
untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis
komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan
sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya dengan
bahasa pemrograman dan basis data (database)dengan menggunakan kodekode program
Aktivitas dalam siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi
bagi para pemakai baik baga pemakai intern (manajemen) maupun pemakai
ekstern.Informasi disajikan dalam tiga alternative yaitu:
1.
Dokumen, yang berisi transaksi atau data perusahaan lain. Misalnya, cek dan
faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Jenis yang lain yaitu
laporan penerimaan barang, dan permintaan pembelian digunakan secara
internal. Dokumen yang dihasilkan pada setiap akhir transaksi disebut dokumen
operasional ( operational document ), untuk membedakannya dengan dokumen
sumber yang digunakan pada awal proses.
2.
Laporan, yang dibuat untuk keperluan intern dan ekstern . Laporan ini biasanya
digunakan oleh karyawan perusahaan untuk mengawasi kegiatan operasional
dan digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan serta merancang
setrategi untuk perusahaan. Laporan keuangan dan analisis penjualan dihasilkan
secara reguler. Sedangkan jenis laporan lainnya dihasilkan pada saat informasi
pada laporan tersebut dibutuhkan.
3.
21
2.
22