Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENCERNAAN I

SAP PENYAKIT GASTRITIS/MAAG

Ns. Suhaimi Fauzan, M.Kep

DISUSUN OLEH :
Annisa Rosalita
I1032141031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Topik

: Gastritis ( Maag )

Sasaran

: Masyarakat

Waktu

: 1x35 menit

Hari/tgl

: Minggu/3 Januari 2016

I.

Tujuan Intruktional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 35 menit, masyarakat dapat
memahami tentang gastritis/maag dan obat traditional untuk penyakit
gastritis/maag.

II.

Tujuan Intruktional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 35 menit, diharapkan
masyarakat dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

III.
IV.
V.

Menjelaskan pengertian gastritis


Menyebutkan penyebab dari gastritis
Menjelaskan tanda dan gejala dari gastritis
Menjelaskan akibat lanjut dari gastritis
Menjelaskan cara pencegahan gastritis
Mengetahui cara membuat obat tradisional gastritis

Materi
Terlampir
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
Kegiatan
Kegiatan Penceramah
1.Mengucapkan
salam
dan
memperkenalkan diri
2.Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus penkes
3.Melakukan kontrak waktu dan
memotivasi klien untuk aktif
dalam diskusi

Waktu

Kegiatan Responden

1 menit

Menjawab salam

2 menit

Mendengarkan penjelasan

1 menit

Memperhatikan penjelasan

2 menit

Mengungkapkan

4.Apersepsi tentang gastritis atau


maag
5.Memberikan penjelasan tentang
definisi gastritis atau maag,
penyebab, klasifikasi, tanda
dan gejala dan penanganan
secara traditional
6.Memberikan
kesempatan
kepada klien untuk bertanya
7.Berdiskusi dan tanya jawab
8.Menyimpulkan hasil penkes
gastritis/maag
9.Memberikan
reinforcement
positif dan memotivasi klien
untuk menjaga kesehatan
10. Menutup
kegiatan
dan
mengucapkan salam

VI.
VII.

10 menit

pemahaman atau istilah lain


yang klien ketahui
Mendengarkan
dan
memprhatikan penjelasan

5 menit

Bertanya

10 menit
2 menit

Aktif dalam diskusi


Memahami kesimpulan

1 menit

Mendengarkan penjelasan

1 menit

Menjawab salam

Media
1. Leaflet
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian gastritis/maag
2. Sebutkan penyebab-penyebab gastritis/maag
3. Jelaskan tanda dan gejala gastritis/maag
4. Jelaskan komplikasi gastritis/maag
5. Jelaskan pencegahan gastritis/maag
6. Jelaskan cara buat obat traditional untuk gastritis/maag

Lampiran Materi
GASTRITIS ( MAAG )
1. Definisi gaastritis/maag

Gastritis ( maag ) adalah peradangan dari dinding lambung terutama pada


mukosa lambung. Gastritis adalah gangguan kesehatan yang sering muncul
akibat pola makan yang salah dan stres.
2. Penyebab gastritis/maag
Konsumsi obat-obatan kimia digitalis (asetaminofen/aspirin, steroit
kortikosteroid). Asetaminofen dan kortikosteroid dapat mengakibatkan
iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (non steroid anti inflamasi drugs)
dan kortikosteroid meghambat sintesis prostaglandin, sehingga sekresi
HCL meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam

dan menimbulkan iritasi mukosa lambung.


Konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan mukosa gaster.
Kondisi stres atau tertekan (trauma, luka bakar, kemoterapi, dan kerusakan

saraf pusat) merangsang peningkatan produksi HCL lambung.


Karena memakan makanan yang asam, pedas dan berbumbu.
Karena makan yang tidak teratur.

3. Klasifikasi gastritis/maag
Menurut Brunner & Suddarth (2002) Klasifikasi gastritis berdasarkan
tingkat keparahannya :
a. Gastritis Akut
Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang
menyebabkan erosif dan pendarahan pada mukosa lambung setelah
terpapar oleh zat iritan. Gastritis disebut erosif apabila kerusakan yang
terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Erosinya juga tidak
mengenai lapisan otot lambung.
b. Gastritis Kronis
Gastritis kronis merupakan suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang sifatnya menahun dan berulang. Peradangan
tersebut

terjadi

di

bagian

permukaan

mukosa

lambung

dan

berkepanjangan, yang bisa di sebabkan karena ulkus lambung jinak


maupun ulkus lambung ganas bisa juga karena bakteri helicobacter pylori.
Gastritis ini dapat pula terikat oleh atropi mukosa gastrik, sehingga

menimbulkan HCL menurun dan menimbulkan kondisi acblorbidria dan


ulserasi peptic (tukak pada saluran pencernaan).
4. Tanda dan Gejala gastitis/maag
a. Hilangnya nafsu makan
b. Sering disertai perih / kembung diulu hati
c. Mual dan muntah
d. Rasa perih dapat lebih baik atau lebih buruk ketika makan.
e. Perut terasa penuh pada bagian atas setelah makan.
f. Kehilangan berat badan drastic.
5. Patofisiologi gastritis/maag
Membran mukosa lambung mengalami edema dan heperemik (kongesti
dengan jaringan, cairan dan darah) serta mengalami erosi superfisial. Bagian
ini berperan untuk mensekresi sejumlah getah lambung yang mengandung
sangat sedikit asm tetapi banyak mucus. Lasersi superfisial dapat terjadi dan
dapat menimbulkan hemoragi. Pasien dapat mengalami ketidaknyamanan,
sakit kepala, malas, mual, dan anoreksia.
Mukosa lambung mampu memperbaiki dirinya sendiri setelah mengalami
gastritis. Kadang-kadang sejumlah kasus hemoragi memerluka intervensi
bedah. Bila makanan pengiritasi tidak di muntahkan dan telah mencapai usus
maka ini dapat mengakibatkan kolik dan diare. Biasanya pasien kira-kira
sehari, meskipun nafsu makan menurun selama 2-3 hari.
6. Akibat Lanjut Dari Penyakit Gastritis/maag
a. Pendarahan saluran cerna.
b. Tukak lambung
c. Penurunan BB drastis akibat nafsu makan tidak ada dan mual muntah.
7. Cara Pencegahan gastritis/maag
a. Makan secara teratur
b. Hindari makanan yang mengiritasi lambung seperti makanan asam pedas,
asam dan berbumbu.
c. Hindari alcohol dan rokok
d. Istirahat yang cukup
e. Olahraga teratur
6. Cara Membuat Obat Tradisional untuk penyakit gastritis/maag
a. Daun gambir
Bahan : 1 ruas gambir, gelas air hangat.

Cara membuat : Gambir dimasukan kedalam air hangat, lalu diaduk dan
didinginkan dan diminum 1 kali sehari
b. Biji pepaya
Bahan
: Biji pepaya
Cara membuat : jemur biji pepaya hingga benar-benar kering lalu tumbuk
halus, seduh bubuk biji pepaya dengan air panas. Minum ramuan ini secara
teratur agar maag cepat sembuh.
c. Kunyit
Bahan
: kunyit
Cara membuat :parut kunyit lalu peras hingga keluar airnya, lalu sedu
dengan air panas dan beri sedikit madu. kemudian minum air perasan
kunyit itu.
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius;
2001.
Mustakim, 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna. Jakarta : Pustaka Populer
Obor.

Anda mungkin juga menyukai